Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman Hasil Diskusi Pendidikan IPS SD

TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN IPS

Disusun oleh:

Wita Eka Putri Cahyani (1401420245)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
Uraian pelaksanaan
1.1 Tempat dan waktu
Hari, tanggal : Selasa, 23 Maret 2021
Pukul : 10.00 s.d. 11.00
Tempat : WhatsApp Grup
1.2 Peserta
Mahasiswa Rombel E PGSD angkatan 2020
1.3 Proses Jalannya Diskusi
Diskusi dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Maret 2021 pada pukul 10.00 s.d. 11.00. Diskusi
dibuka oleh Ibu Dra. Arini Estiastuti, M. Pd. Lalu dilanjutkan oleh moderator dengan salam
dan memperkenalkan anggota kelompok, kemudia materi dibaca dan dipahami terlebih
dahulu. Setelah itu dibuka sesi tanya jawab dan dijawab aktif oleh anggota kelompok 3.
1.4 Rangkuman Hasil Diskusi
Sesi tanya jawab
1. Nama : Isma Alliyatuz Zulfa
NIM : 1401420231
Pertanyaan : Disebutkan bahwa fungsi IPS sebagi pendidikan, bukan hanya
membekali anak didik dengan pengetahuan yang membebani mereka,
melainkan membekali mereka dengan pengetahuan sosial yang berguna
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi pada
kenyataanya belum banyak anak didik yang menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari dan masih hanya sekadar menghafal materi IPS saja.
Bagaimana mengatasi hal tersebut?
Dijawab oleh :
Nama : Shellyna Febri Cahyaningrum
NIM : 1401420235
Jawaban :
Saya dari perwakilan kelompok 3 izin menjawab pertanyaan Ismi. Sering kali kita
salah memahami tujuan pembelajaran yang hanya berfokus pada memperoleh
nilai yang tinggi. Selain untuk mendapatkan hasil belajar berupa nilai, tujuan
pembelajaran salah satunya adalah perubahan sikap menjadi lebih baik. Melalui
mata pelajaran IPS, peserta didik dibekali ilmu pengetahuan sosial yang dapat
diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Pada anak usia sekolah dasar, penerapan
ilmu yang mereka dapat memang belum maksimal. Meskipun hanya sekadar
menghafal materi, peserta didik secara bertahap akan belajar implementasi materi
tersebut. Sehingga melalui strategi dan metode pembelajaran yang tepat dapat
memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada peserta didik untuk menilai
dan belajar menerapkan ilmu pengetahuan sosialnya melalui kasus-kasus sosial
yang terjadi di sekitar lingkungannya. Seperti bagaimana cara peserta didik untuk
dapat besosialisasi dengan orang lain, berpikir kritis terkait isu-isu sosial yang
terjadi di lingkungannya, dan sebagainya.
Nama : Yunia Wardani
NIM : 1401420285
Jawaban :
Pembelajaran IPS di SD hendaknya lebih menekankan pada unsur pendidikan
serta meletakkan dasar pemahaman, nilai yang berlaku di masyarakat sekitar baik
dengan adat ketimuran maupun dengan agama yang diakui di Indonesia dengan
unsur kebhinekaannya, serta tidak dapat dilupakan adalah keterampilan yang akan
membuat peserta didik menjadi pribadi yang menjunjung nilai, norma dan
memiliki norma yang baik. IPS seharusnya lebih membuka ruang diskusi serta
menantang peserta didik untuk berpikir lebih kritis. Diskusi menjadi suatu hal
yang sangat baik apabila dikembangkan, karena akan memunculkan ide dan
gagaasan yang natural dan muncul dengan spontan. Pelajaran IPS penuh dengan
cerita yang dapat memunculkan imajinasi peserta didik yang tentu akan
menimbulkan pengalaman belajar serta akan memunculkan persepsi pada dirinya.
Untuk itulah pembelajaran IPS dilakukan oleh guru tidak hanya dengan
pembelajaran yang sekedar “menjejali” peserta didik dengan hapalan belaka,
melainkan pada upaya menekankan pemahaman, pengetahuan, sikap dan nilai
yang menjadi bekal bagi siwa untuk mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Nama : Wita Eka Putri Cahyani
NIM : 1401420245
Jawaban :
Menurut saya yang dapat dilakukan guna mengatasi hal tersebut antara lain
dengan guru menerapkan metode belajar yang berbeda dari sebelumnya, misalnya
guru sebelumnya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian
pembelajaran IPS dan menuntut siswa untuk menghafal materi yang ada nah
dalam hal ini guru dapat menerapkan metode yang lebih menarik seperti
menerangkan menggunakan media seperti video visual pembelajaran seperti
powtoon yang menggunakan animasi bergerak sehingga siswa dapat berpikir kritis
dan mencontoh apa yang diutarakan di dalam video pembelajaran. Selain itu, guru
dapat senantiasa mencontohkan perilaku-perilaku yang baik di depan muridnya
karena guna menjadi contoh dalam berperilaku, seperti bertutur kata yang sopan,
saling menghargai teman, bersikap jujur, selalu mengucapkan salam dan berdoa,
bersikap santun kepada oramg yang lebih tua, dan lain sebagainya. Dengan begitu,
pengetahuan sosial yang di dapatkan anak dapat berguna
yang dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

2. Nama : Kurnia Lita Cahya


NIM : 1401420275
Pertanyaan : Dijelaskan bahwa pendidikan IPS sudah dimasukkan dalam Kurikulum
SD. Apakah pelaksanaan pendidikan IPS dalam kurikulum tersebut sudah
optimal? Jika belum solusi apa yang dilakukan guna mengatasi masalah
tersebut?
Dijawab oleh :
Nama : Miqdad Dzulfiqar
NIM : 1401420265
Jawaban :
Saya perwakilan dari kelompok 3 izin menjawab pertanyaan Kurnia Lita.
Pelaksanaan pendidikan IPS dalam kurikulum belum terlaksana dengan optimal
karena aktivitas pembelajaran kurang variatif metode yang digunakan rata-rata
metode ceramah, diskusi ada kecenderungaan bahwa pelajaran IPS adalah
pelajaran hafalan. Pemahaman seperti ini berakibat pada pembelajaran yang lebih
menekankan pada verbalisme. Guru dalam menerapkan metode pembelajaran
lebih menekankan pada aktivitas guru, bukan pada aktivitas siswa. Perlunya
inovasi dan kreatifitas pembelajaran dari guru agar metode pembelajaran yang
dilakukan hendaknya menuntut berbagai jenjang kemampuan siswa. Jenjang
kemampuan siswa yang dituntut tidak hanya pada level yang rendah (menghafal).
Berbagai keterampilan berpikir dapat dikembangkan, berpikir kritis, melakukan
penelitian atau opserfasi, sehingga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat
berkembang.
Nama : Ade Winah Aprilian
NIM : 1401420095
Jawaban :
Menurut saya belum optimal, karena Pelajaran IPS yang cakupannya beragam dan
luas serta tuntutan kurikulum yang sarat dengan muatan yang harus disampaikan
kepada peserta didik dengan alokasi waktu yang terbatas, guru mengalami
kesulitan dalam menyajikan bahan ajar IPS dengan baik, menarik, dan menantang
minat belajar, pada akhirnya pembelajaran IPS yang dilaksanakan guna mengejar
target materi pelajaran. Sehingga hasil belajar peserta didikpun cenderung tidak
sesuai dengan harapan.
Solusinya:
Salah satu di antaranya adalah memadukan Kompetensi Dasar. Melalui
pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung,
sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian,
peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang
dipelajari. Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun
dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan
pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu topik dari suatu
cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam
dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Topik/tema dapat dikembangkan dari isu,
peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan
yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang,
contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial,
modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.
Nama : Fahma Kamila
NIM : 1401420215
Jawaban :
Menurut saya pelaksanaan pendidikan IPS dalam kurikulum belum optimal
karena masih banyak pendidikan IPS SD yang belum berjalan sesuai kurikulum
ini. Solusi untuk mengatasinya :
1. Menguasai Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran
Guru dituntut untuk memiliki penguasaan terhadap suatu kurikulum,
mengetahui tujuan yang akan dicapai serta mengetahui urutan penyajian dan
porsi waktu yang dibutuhkan.
2. Penguasaan Materi Bidang Studi
Guru hendaknya dapat menguasai bahan ataupun materi ajar yang akan
disampaikan kepada siswanya serta senantiasa mengembangkan dan
meningkatkan kemampuannya. Kemampuan ini tidak hanya berdasarkan
teori juga ditambah dengan pengalaman hidup.
3. Penguasaan Metode dan Teknik Penilaian
Seorang pembelajar akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik jika ia
dapat menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan mengajar dengan
menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran, tujuan dan pokok
bahasan yang diajarkan.
4. Dan yang terakhir adalah dengan menumbuhkan kecintaan terhadap
tugasnya. Kecintaan terhadap tugas dapat ditunjukkan dalam bentuk curahan
waktu, tenaga dan pikiran sehingga hasilnya dapat terjamin dan dapat
dipastikan akan lebih baik dan lebih bermakna.
3. Nama : Zikri Wildan Setiadi
Nim : 1401420035
Pertanyaan : Upaya apa yg akan dilakukan oleh guru untuk mengembangkan
kurikulum agar sesuai dengan tujuan dan fungsi ips
Dijawab oleh :
Nama : Dinda Rizka Maulidya
NIM : 1401420355
Jawaban :
Saya perwakilan dari kelompok 3, izin menjawab pertanyaan dari Zikri. Proses
pembelajaran terjadi karena ada tujuan yang hendak dicapai. Akan tetapi banyak
seorang guru gagal dalam pembelajaran, seperti banyak siswa yang tidak
mencapai tujuan yang diharapkan. Guru yang baik akan berusaha sedapat
mungkin agar pembelajarannya berhasil. Salah satu faktor yang dapat membawa
keberhasilan itu, adalah adanya perencanaan pembelajaran yang dibuat guru
sebelumnya. Melalui perencanaan yang maksimal, seorang guru dapat
menentukan strategi apa yang digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Perencanaan dapat menghindarkan kegagalan pembelajaran.
Pembelajaran sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa pasti akan
menghadapi beberapa masalah pembelajaran. Hal tersebut akan berdampak pada
kegagalan pembelajaran. Melalui perencanaan yang baik, setidaknya dapat
mengantisipasi atau meminimalisir permasalahan- permasalahan yang nantinya
akan muncul, sehingga pembelajaran berjalan normal dan keberhasilan
pembelajaran tercapai. Perencanaan dapat membuat pembelajaran berlangsung
secara sistematis Proses pembelajaran tidak berlangsung seadanya, akan tetapi
berlangsung secara terarah dan terorganisir. Dengan demikian guru dapat
menggunakan waktu secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
keberhasilan pembelajaran. Hal tersebut dapat berlangsung melalui perencanaan
pembelajaran yang baik.
Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan perumusan tujuan yang ingin dicapai
dalam suatu kegiatan pembelajaran, metode yang digunakan untuk menilai
pencapaian tujuan tersebut, bahan materi yang akan disajikan, cara
menyampaikannya, persiapan alat atau media yang digunakan. Perencanaan
pembelajaran menjadikan guru dapat mempersiapkan dan menentukan tindakan
apa yang akan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Nama : Vefta Puji Rahayu
NIM : 1410420055
Jawaban :
Izin menjawab pertanyaan Zikri Wildan.
Berikut ini adalah berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam
pengembangan kurikulum IPS sesuai tujuan yang diharapkan:
1) Guru perlu mengintegrasikan
caracter building dalam pembelajaran yang ia selenggarakan. Dalam menyusun
rencana pembelajaran, guru diwajibkan untuk menyertakannilai-nilai karakter
budaya bangsa didalamnya. Terdapat 18 nilai karakter budaya bangsa yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolan, dengan praktek
penerapannya disesuaikan dengan perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh
guru. Agar
caracter building ini benar-benar terlaksana dan benar-benar berfungsi untuk
membangun karakter bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
2) Guru harus membangun chemistry dengan peserta didik. Membangun
chemistry dengan peserta didik sama halnya dengan melakukan pendekatan
intrapersonal dengan peserta didik. Guru dapat bersikap terbuka dan selalusiap
membantu peserta didik dalam belajar. Guru harus menunjukkan diri sebagai
pribadi yang ramah dan mampu memahami kesulitan-kesulitan yang dihadapi
pesertadidik dalam pembelajarannya.
3) Guru harus dapat bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
Sebagai fasilitator, guru memfungsikan dirinya sebagai pembimbing, moderator,
sekaligus sebagai evaluator dalam proses pembelajaran. Guru memberikan ruang
gerak bagi peserta didik untuk mengembangkan imajinasi,pemikiran,kreativitas,
dan inovasi yang dimiliki oleh peserta didik. Ini artinya, melalui pengetahuan dan
pengalaman yang dimilikinya, peserta didik dapat secara maksimal
mengembangankan kapasitas, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya.
Nama : Naila Maulidannisa’
NIM : 1401420205
Jawaban :
Seorang guru yang baik adalah guru yang memiliki kemampuan yang matang
untuk menjadi seorang pengajar. Peran guru dalam pembelajaran IPS diharapkan
guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan
kompetensi baik dalam ranah kognitif, ranah afektif, maupun psikomotorik siswa.
Mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi suatu
proses untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Peran guru sebagai sumber belajar kaitannya dengan pembelajaran IPS
diharapkan guru dapat menguasai materi pelajaran sehingga materi yang
disampaikan dapat diterima baik oleh siswa.
4. Nama : Wita Eka Putri Cahyani
NIM : 1401420245
Pertanyaan : Kita tahu bersama bahwa sekarang ini banyak anak yang kurang
berinteraksi sosial dengan sekitarnya karena kecanduan gadged padahal
tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar peka terhadap masalah pribadi maupun masalah sosial yang
terjadi di masyarakat. Pertanyaan saya upaya apa yang dapat kita lakukan
jikalau kita sudah menjadi seorang guru SD untuk mencapai tujuan dan
fungsi pendidikan IPS bagi peserta didik di tengah era digital seperti
sekarang?
Dijawab oleh :
Nama : Nekha Lailatul Jannah
NIM : 1401420175
Jawaban :
Saya perwakilan dari kelompok 3,izin menjawab pertanyaan dari wita.
Pada zaman era digital,kebanyakan anak-anak cenderung dengan teknologi
sehingga menyebabkan daya bersosialisasi berkurang.Dan juga dengan adanya
teknologi saat pandemi metode jigsaw ini bisa berguna untuk siswa agar
menggunakan teknologi dengan produktif.Oleh karena itu dapat menggunakan
Tipe Jigsaw kooperatif yaitu Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang
dikembangkan oleh Aronson ct.al sebagai pembelajaran kooperatif dapt
digunakan dalam pengajaran materi yang dapat di baca (teks). Dalam teknik ini
guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan
membantu siswa mengaktifkan skematanya agar bahan pelajaran menjadi lebih
bermakna. Selain itu siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana
gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi
dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran di mana siswa di
bagi atas beberapa kelompok yang anggota kelompok berkisar antara 4 – 6 orang
secara heterogen (pengetahuan) dan bekerjasama saling ketergantugan yang
positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi.
Nama : Niken Setyowati
NIM : 1401420145
Jawaban :
Kemajuan teknologi di era globalisasi memang memiliki dampak negatif dan
positif bagi pendidikan IPS. Sebagai seorang guru terutama guru sekolah dasar
hendaknya kita menanamkan sikap aktif bersosial kepada anak didik, karena jika
tidak maka sejak dini anak akan terus kecanduan/terlena dengan teknologi seperti
gadged dan anak akan menjadi anti sosial. Hal dasar yang diperlukan ialah kita
sebagai guru harus memberikan contoh dengan memberikan sikap yang baik
dalam bersosial kepada anak didik.
Nama : Salsabila Dhia Candra
NIM : 1401420325
Jawaban :
Uapaya yang dapat kita lakukan jika kita sudah menjadi guru SD untuk mencapai
tujuan dan fungsi pendidikan IPS bagi peserta didik di tengah era digital seperti
sekarang berupa tidak mengenali gadget kepada anak-anak sd maupun berasalan
untuk mengerjakan tugas. Memberikan pembelajaran bersama teman teman agar
pikiran anak anak yang semula memikirkan gadget jadi teralihkan untuk
bersosialisasi kepada masyarakat. Sehingga kurangnya pemikiran anak untuk
menyentuh ataupun bermain gadget.
1.5 Kesimpulan
Pada era digital seperti sekarang, kebanyakan anak-anak cenderung keasyikan dengan
gadged sehingga menyebabkan daya bersosialisasi berkurang. Akan tetapi, kita bisa
mengambil sisi positif dari berkembangnya teknologi sekarang ini dan memanfaatkannya
semaksimal mungin seperti guru ketika mengajar dapat menerapkan metode yang lebih
menarik seperti menerangkan menggunakan media seperti video visual pembelajaran seperti
powtoon yang menggunakan animasi bergerak sehingga siswa dapat berpikir kritis dan
mencontoh apa yang diutarakan di dalam video pembelajaran
Pelaksanaan pendidikan IPS dalam kurikulum belum terlaksana dengan optimal karena
aktivitas pembelajaran kurang variatif metode yang digunakan rata-rata metode ceramah,
Selain itu, ada kecenderungan bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran hafalan. Pemahaman
seperti ini berakibat pada pembelajaran yang lebih menekankan pada verbalisme. Guru dalam
menerapkan metode pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas guru, bukan pada
aktivitas siswa. Perlunya inovasi dan kreatifitas pembelajaran dari guru agar metode
pembelajaran yang dilakukan hendaknya menuntut berbagai jenjang kemampuan siswa.
Jenjang kemampuan siswa yang dituntut tidak hanya pada level yang rendah (menghafal).
Berbagai keterampilan berpikir dapat dikembangkan, berpikir kritis, melakukan
penelitian atau observasi, sehingga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat
berkembang. Selain itu, untuk pengoptimalan dalam pembelajaran agar sesuai dengan tujuan
dan fungsi dalam pendidikan IPS ditekankan pada konsep dari ips itu sendiri oleh guru.
Dikarenakan guru adalah pusat dari pembelajaran serta mengajarkan penerapan nilai-nilai
dalam pendidikan IPS kepada peserta didik dengan memberikan contoh terlebih dahulu agar
peserta didik dapat mengambil makna dari pembelajaran kemudian diimplementasikan
sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan baik.

Anda mungkin juga menyukai