Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGEMBANGAN MEDIA PKN SD TENTANG

PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKN SD

Dosen pengampu :
Rani Kusuma Nigtiyas,M. Pd

Disusun oleh :
1. Ayu Rabiah Tambunan
2. Indah florensia
3. M Phrurozi Sembiring

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T.A 2023

i
KATA PENGANTAR

puji dan syukur kami panjatkan Allah SWT yamg telah memberikan
rahmat dan kemudahan sehigga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan media
pembelajaran pkn.
Dalam penyusuan makalah ini, tidak sedikit hambatanya yang kami
hadapi, namun kami menyadari bahwa kelacaran dalam penyusun makalah ini
tidak lain berkat bantuan, drongan, dan bimbingan orang sekitar, diantaranya
orang tua, Dosen pengajar, dan teman-teman, sengingga kendalan-kendalan yang
kami hadapi terbatasi.
Makalah ini disusun agar pembaca khususnya Guru dapat memperluas
materi tentang Perkembangan Media Pembelajaran PKN,Semoga makalah ini
dapat memberi wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
khussnya mahasiswa Institut Pendidikan tapanuli selatan. Kami sadar bahawa
makalah ini masih banyak kekuarangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pengaajr kami Ibu Rani Kusuma Nigtyas, M.Pd kami meminta
masukanya dami perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang
dan menharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Padangsidimpuan, februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i


BAB I PENDAHULUAN...................................................................................ii
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................2
C. Tujuan penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAAN...................................................................................3
A. Perkembangan Media Pembelajaran PKN SD...........................................3
1. Sejarah Media Pembelajaran PKN SD................................................3
2. Tujuan dan Fungsi Media Pemeblajaran PKN SD..............................5
3. Manfaat Media Pembelajaran PKN SD...............................................7

BAB III PENUTUP.............................................................................................9


A. Kesimpulan...............................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
BAB I
PEMBAHASAAN

A. Latar Belakang
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Dalam pembelajaran, pendidik akan melakukan
pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan media pembeljaran yang
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang mendukung
kelangsungan kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran PKN SD mempunyai kedudukan yang penting dalam upaya
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen
kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Keberadaan media pembelajaran adalah sebagai alat bantu untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam kegiatan pembelajaran media mempunyai peran penting didakamnya.
Berbagai macam media pembelajaran saat ini tersedia dan dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Peranan media dalam proes pembelajaran diantaranya adalah media
pembelajaran harus mampu menjadi alat perantara atau penyalur materi yang
baik agar siswa atau peserta didik mampu menerima dan memahami materi
pembelajaran yang dipelajari menggunakan media pembelajaran tertentu.
Media pembelajaran merupakan salah faktor penting dalam peningkatan
kualitas pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya perkembangan
teknologi dalam bidang pendidikan yang menuntut efisiensi dan efektivitas
dalam pembelajaran. Untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang
optimal, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mengurangi bahkan jika
perlu menghilangkan dominasi sistem penyampaian pelajaran yang bersifat
verbalistik dengan cara menggunakan media pembelajaran.
Sehubungan dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, para
tenaga pengajar atau guru perlu cermat dalam pemilihan dan atau penetapan
media yang akan digunakannya. Kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan
media akan menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.
Disamping itu juga kegiatan pembelajaran menjadi menarik sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, dan perhatian siswa menjadi terpusat kepada
topik yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.
Kecermatan dan ketepatan dalam memilih media pembelajaran dipengaruhi
oleh banyak hal seperti luas sempitnya pengetahuan dan pemahaman tenaga
pengajar tentang kriteria dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan serta
prosedur pemilihan media pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas adapun yang akan dibahas dan menjadi
rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah media pembelajaran PKN SD?
2. Apa tujuan dan fungsi media pembelajaran PKN SD?
3. Apa manfaat media pembelajaran PKN SD?

C. Tujuan Penuliasan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahi:
1. Sejarah media pembelajaran PKN SD
2. Tujuan dan fungsi media pembelajaran PKN SD
3. Manfaat medai pembelajaran PKN SD

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKN SD


1. Sejarah Media Pembelajaran PKN SD
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk
memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu
kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh
bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang
menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut
berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama
kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar
bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu
melalui penginderaan. Sejarah media pembelajaranSelama ini media hanya
dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang
dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat
lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta
mempertinggi daya serap belajar siswa. Dengan masuknya pengaruh teknologi
audio pada pertengahan abad 20, alat visual untuk mengkonkretkan materi
pelajaran selanjutnya dilengkapi dengan audio sehingga dikenal menjadi alat
audio-visual atau audio visual
Berbagai peralatan digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan kepada
siswa melalui penglihatan dan pendengaran dengan maksud menghindari
verbalisme yang masih mungkin terjadi, kalau hanya digunakan alat bantu
visual semata. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi
penggunaan alat bantu audio-visual, sehingga selain sebagai alat bantu, media
juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat
audio-visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan
juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Sekitar tahun 1960-1965
(Sadiman dkk, 2005 : 8--11) siswa mulai diperhatikan sebagai komponen yang
penting dalam proses pembelajaran. Pada saat itu teori tingkah laku. ajaran
B.F. Skinner mulai mempengaruhi penggunaaan media dalam kegiatan belajar-

3
mengajar. Teori ini mendorong untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses
belajar-mengajar. Menurut teori ini mendidik adalah mengubah tingkah laku
siswa. Perubahan tingkah laku ini ditanamkan pada diri siswa sehingga
menjadi adat kebiasaan, untuk itu jika ada perubahan tingkah laku positif ke
arah yang dikehendaki, perlu diberikan penguatan (reinforcement ) berupa
pemberitahuan bahwa tingkah laku tersebut telah benar. Pada sekitar tahun
1965-1970 pendekatan sistem ( system approach.)
Mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan
pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai
bagian integral dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran
perlu direncanakan secara sitematis dengan memusatkan perhatian pada siswa
rogram pengajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik
siswa serta diarahkan pada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara
yang digunaan telah ditentukan dengan pertimbangan seksama. Pada dasarnya
guru dan para ahli audio-visual menyambut baik perubahan ini. Guru mulai
merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa. Untuk
mencapai tujuan itu, mulai dipakai berbagai format media.
Berdasarkan pengalaman, keberhasilan siswa sangat berbeda jika
digunakan satu jenis media, ada siswa yang lebih senang menggunakan media
audio, namun ada pula yang lebih menginginkan media visual, maka itu
digunakan berbagai macam media sesuai dengan minat siswa, sehingga
muncullah konsep penggunaan multi media dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan perkembangan media di atas ternyata arca (relief) sebagai salah
satu bentuk relief dapat dikatakan sebagai cikal bakalnya media pendidikan,
hanya saja sesuai perkembangan, relief sepertinya terkubur dan telah
digantikan oleh media pendidikan moderen yang muncul belakangan. Selain itu
sudah selayaknya media tidak lagi dipandang sebagai alat bantu belaka bagi
guru untuk mengajar, tetapi lebih sebagai penyalur pesan dari pemberi pesan.
Sebagai pembawa pesan media tidak hanya digunakan oleh guru, tetapi yang
lebih penting semestinya dapat digunakan oleh siswa secara mandiri. Sebagai
pembawa dan penyaji pesan, maka media dalam hal tertentu dapat

4
menggantikan peran guru untuk menyampaikan informasi secara teliti dan
menarik. Fungsi tersebut dapat diterapkan tanpa kehadiran guru secara fisik,
dengan demikian pandangan tentang guru sebagai satu-satunya informasi tidak
belaku lagi.

2. Tujuan Dan Fungsi Media Pembelajaran PKN SD


a. Tujuan Media Pembelajaran PKN SD
Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah untuk
membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran
kepada siswanya lebih dimengerti,lebih menarik dan lebih meyenagkan bagi
peserta didik. Media yang digunakan dalam pembelajaran harus sesuai dengan
kondisi sekolah, peserta didik serta pemilihan media harus disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran. Ayuningtyas (2011) menyatakan bahwa “tujuan
pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan
dan mengefisiensikan proses pembelajaran”. Tujuan penggunaan media
pembelajaran secara umum menurut Lestari, Ariani, & Ashadi (2014) adalah
membantu guru dalam menyampaikan pesanpesan atau materi pelajaran kepada
siswanya agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik dan lebih
menyenangkan bagi peserta didik. Tujuan penggunaan media pembelajaran
secara khusus yakni:
1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat peserta didik untuk belajar.
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi.
3. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh peserta
didik.
4. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif.
5. Untuk memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media dalam
pembelajaran yaitu untuk mengefektifkan proses penyampaian informasi
kepada peserta didik.

5
b.Fungsi Media Pembelajaran PKN SD
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu diketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua media
adalah sebagai sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Bahwa setiap materi ajar m emiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat
bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat
bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud
antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar
dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.
Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan
dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar
tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Ada beberapa materi ajar bersifat rumit dan abstrak. sehingga
dalam penyampaian materi ajar mengalamikesulitan. Jika menemukan
materi ajar yang bersifat abstrak maka dalam mejelaskan materi sebaiknya,
sebaiknya menghadirkan media sebagai alat bantu pembelajaran guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai alat bantu, media
mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran
dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam
tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa
dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih baik daripada tanpa bantuan media. Akhirnya, dapat dipahami bahwa
media adalah alat bantu dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini,
gurulah yang mempergunakannya untuk pembelajaran siswa demi
tercapainya tujuan pembelajaran.

6
2. Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal.
Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu
manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut
membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar
oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa. Sudahkah mencoba
menggunakan teknologi media ini dalam kegiatan pembelajaran? Jika
belum, cobalah memanfaatkannya. Akan tetapi, jangan lupa untuk
membekali diri terlebih dulu dengan segenap kemampuan dan
keterampilan dalam mengoperasionalisasikannya, sehingga kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung dengan lancar.

3. Manfaat Media Pembelajaran PKN SD


keberadaan media dalam proses pembelajaran tentu saja akan memberikan
banyak manfaat terutama bila media tersebut digunakan sesuai dengan
kondisi yang ada. Dalam Encyclopedia of Educational Reasearch yang
dikutip oleh Oemar Hamalik (1986:3) bahwa manfaat media pembelajaran
yaitu:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi “Verbalisme”
2. .Memperbesar perhatian siswa
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar
oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap
4. Memeberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini terutama
terdapat daam gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pemikiran dengan demikian membantu
perkembangan kemampuan berbahasa

7
7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh
dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisisensi yang lebih
mendalam yang lebih banyak dalam belajar.
Manfaat dari media juga diungkapkan oleh Nana Sudjana, dkk. (2002:2)
yang mengungkapkan manfaat media dalam proses belajar siswa antara lain:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
diapahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajaran yang lebih baik.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan gurunya tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap
pelajaran.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti
mendemonstrasikan, mengamati, melakukan, dll.
5. Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat
media pembelajaran adalah untuk membantu siswa maupun guru dalam
kegiatan belajar mengajar, sehingga guru dapat dengan mudah
menjelaskan materi pelajaran kepada siswa, begitu pula dengan siswa
mereka akan lebih mudah memehami materi pelajaran yang diberikan
oleh guru. Media juga dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk
dapat belajar mandiri tanpa adanya kehadiran guru.

8
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang
ingin disampaikan adalah media pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai
ialah proses pembelajaran
Perkembangan media pembelajaran dimulai pada abad ke-20
hingga sekarang semakiberkembang pesat dan dijadikan sebagai alat bantu
guru dalam mengajar. Pada mulanya media pembelajaran hanya dianggap
sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai
adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang
dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar serta mempertinggi
daya serap dan rentensi belajar siswa.
Media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan dengan
beberapa alasan yaitu berkenaan dengan manfaat media pembelajarn itu
sendiri dan sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir
konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang
kompleks.

B. Saran
Dengan mempelajari perkembangan media pembelajaran diharapkan
pembaca dapat memahami tentang media pembelajaran dengan baik, dan
dapat menerapkan media pembelajaran secara tepat sehingga proses belajar
mengajar berjalan sesuai rencana pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa. 2015. Menjadi Guru Professional, Cet. III. Bandung: Remaja


Rosdakary.
Rahadi, Aristo, 2003. Media Pembelajaran, Cet. 1. Jakarta: Departemen
PendidikanNasional.
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran, Cet. XVI. Jakarta: Raja
GrafindoSusilana.
Rudi & Riyana, Cepi.2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Sadiman, Arief S. 2003. Media Pendidikan, Cet. VII. Jakarta: Raja Grafindo
Harjanto, 2002. Perencanaan pengajaran, Rincka cipta.
Sahabat Sukses. 2016. Makalah Perkembangan Media Pembelajaran.

10

Anda mungkin juga menyukai