Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE


SIMULASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS SD II
Dosen Pengampu : Ian Fitriliani, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Delly Denaviana (17182061008)


2. Lia Oktaviani (17182061019)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN
2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya maka makalah ini dapat di selesaikan dengan tepat waktu
sesuai dengan yang diharapkan oleh Bapak/Ibu Dosen Pegampu Mata Kuliah
“Pembelajaran IPS SD II” dengan judul: “Pembelajaran IPS Menggunakan
Metode Simulasi”.
Penulis menyadari sesungguhnya di dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kelancaran makalah yang berikutnya. Dan
tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih atas semua pihak yang meluangkan
waktunya dan memberikan sumbangan pikiran dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata penulis tidak lupa mengucapkan semoga Tuhan  Yang Maha
Esa selalu menuntun, melindungi dan menuntun kita semua, dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. dan semoga pemikiran yang bersifat positif,
baik selalu datang dari segala arah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kuningan, 17 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Metode Simulasi..........................................................................3
B. Tujuan Metode Simulasi............................................................................3
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Simulasi.........................................4
D. Implementasi Metode Simulasi dalam Pembelajaran IPS.....................5
E. Prasyarat yang Mengoptimalkan Metode Simulasi................................6
F. Prinsip-prinsip Metode Simulasi..............................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu interaksi positif
antara pengajar dan pelajar. Untuk menca[ai tujuan pembelajaran
diperlukan suatu pemilihan model pembelajaran yang tepat.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas atau yang lain.
Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode
mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat di
dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Penggunaan
metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa,
seperti memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal tersebut dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode tersebut.
Kelemahan-kelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar
penggunaanya dapat efektif.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat metode simulasi?
2. Apa tujuan metode simulasi?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan metode simulasi?
4. Bagaimana implementasi metode simulasi dalam pembelajaran IPS?
5. Apa prasyarat yang mengomptimalkan pembelajaran metode simulasi?
6. Apa prinsip-prinsip metode simulasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat metode simulasi.
2. Untuk mengetahui tujuan metode simulasi.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode simulasi.

1
4. Untuk mengetahui implementasi metode simulasi dalam pembelajaran
IPS.
5. Untuk mengetahui prasyarat yang mengoptimalkan pembelajaran
metode simulasi.
6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip metode simulasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Metode Simulasi


Simulasi berasal dari kata simulate yang berarti pura-pura atau
berbuat seolah-olah atau simulation yang berarti tiruan yang hanya
berpura-pura saja. Sebagai metode mengajar simulasi dapat diartikan
sebagai suatu kegaiatan yang menggambarkan kejadian atau peristiwa
sebenarnya.
Sri Anitah, W., dkk. (2007:522) metode simulasi merupakan salah
satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi
cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya,
melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan
simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa
dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan
berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode
simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku
yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.

B. Tujuan Metode Simulasi


Metode simulasi bertujuan untuk: 1) Melatih keterampilan tertentu
baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari; 2)
Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip; 3) Melatih
memecahkan masalah; 4) Meningkatkan keaktifan belajar; 5) Memberikan
motivasi belajar kepada siswa; 6) Melatih siswa untuk mengadakan kerja
sama dalam situasi kelompok; 7) Menumbuhkan daya kreatif siswa; dan 8)
Melatih peserta didik untuk memahami dan menghargai pendapat serta
peranan orang lain.
Dengan demikian, penggunaan metode simulasi dalam proses
pembelajaran sesuai dengan kecenderungan pembelajaran modern yang

3
menuju kepada pembelajaran peserta didik yang bersifat individu dan
kelompok kecil, heuristik (mencari sendiri perolehan) dan aktif. Sesuai
dengan hal ini simulasi menurut Derick, U dan Mc Aleese, R, bahwa
simulasi memiliki tiga sifat utama yang dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) Simulasi adalah bentuk teknik
mengajar yang berorientasi pada keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran di kelas, baik guru maupun peserta didik mengambil peran
di dalamnya; 2) Simulasi pada umumnya bersifat pemecahan masalah
yang sangat berguna untuk melatih peserta didik melakukan pendekatan
interdisplin di dalam pembelajaran; 3) Simulasi adalah model
pembelajaran yang bersifat dinamis dalam arti sangat sesuai untuk
menghadapi situasi-situasi yang berubah yang membutuhkan keluwesan
dalam berpikir dan memberikan jawaban terhadap keadaan yang cepat
berubah.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Simulasi


Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008:3) dalam pembelajaran
metode simulasi ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai
berikut:
1. Kelebihan Metode Simulasi
Pemanfaatan model pembelajaran simulasi dalam penerapannya sangat
banyak memilik kelebihan yang dapat diperoleh, antara lain:
a. Memupuk daya cipta siswa
b. Sekalipun tujuan utamanya simulasi itu sebagai alat untuk belajar
tetapi juga siswa merasa bergairah
c. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal siswa nanti apabila
menghadapi hal-hal yang dihadapi pada situasi sebenarnya
d. Simulasi merangsang siswa untuk menjadi biasa dan terampil dalam
menanggapi dan bertindak secara spontan
e. Memupuk keberanian dan kemantapan penampilan siswa di depan
orang banyak

4
f. Memperkaya pengetahuan sikap dan keterampilan serta pengalaman
tidak langsung
g. Dapat mengembangkan bakat atau kemampuan yang mungkin
dimiliki siswa
h. Siswa dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain.
2. Kekurangan Metode Simulasi
Selain kelebihannya, metode simulasi ini juga tidak terlepas dari
kekurangannya, antara lain:
a. Pengalaman yang didapat dari simulasi tidak selalu tpat dan sempurna
dengan kenyataan kehidupannya
b. Pelaksanaan simulasi sering menjadi kaku, bahkan salah arah, karena
kurangnya pengalaman siswa terhadap masalah-masalah sosial yang
diperankan
c. Faktor emosional seperti rasa malu, ragu-ragu atau takut akan
memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi
d. Simulasi menuntut imajinasi siswa dan guru yang memadai.

D. Implementasi Metode Simulasi dalam Pembelajaran IPS


Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode simulasi akan
melatih pola pikir siswa sehingga ia akan belajar bagaimana
mengemukkan pendapat, mengungkapkan pengalaman dan
pengetahuannya, belajar berbeda pendapat, belajar menghormati dan
menghargai pendapat orang lain atau bahkan mempertahnkan pendapat
sesuai dengan ia yakini berdasarkan alasan yang tegas.
Suwarma (2004:63) mengemukakan pengembangan berpikir
melalui belajar IPS membantu anak didik untuk bagaimana berpikir dan
memikirkan sesuatu. Berpikir hendaknya menjadi inti dari belajar.
Pembelajaran IPS dalam meningkatkan aktivitas siswa diperlukan
berbagai strategi, pendekatan dan teknik pengajaran, sehingga diperlukan
keprofesionalan seorang guru dalam memahami berbagai metode ataupun
strategi yang cocok untuk digunakan dalam kegiatan pembelajarannya.

5
Pentingnya penerapan metode simulasi dalam pembelajaran IPS
karena seperti yang telah kita ketahui, praktik atau tindakan yang
dilakukan sendiri oleh masing-masing individu akan lebih mempengaruhi
pemahaman dan pengertian siswa akan pelajaran yang disampaikan
kepadanya.
Dengan penerapan metode simulasi ini siswa akan lebih merasa
senang dan nilai-nilai yang di dapatkan dalam metode simulasi ini
antaranya: kerjasama, penghargaan diri dan orang lain, serta kepercayaan
diri. Adapun langkah-langkah yang dapat digunakan dalam penerapan
metode simulasi, yaitu:
1. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru
2. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
3. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan
peran yang dimainkan
4. Pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan
melalui diskusi
5. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.
Menurut Suwarna (2004) langkah-langkah yang perlu ditempuh
dalam melaksanakan simulasi adalah:
1. Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai
2. Memberikan gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan
3. Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing
4. Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi
5. Melakukan simulasi
6. Melakukan penelitian.

E. Prasyarat yang Mengoptimalkan Metode Simulasi


Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode simulasi perlu
dipersiapkan kemampuan guru maupun kondisi siswa yang optimal.
Berikut ini dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna
mendukung efektivitas metode simulasi dalam pembelajaran.

6
Sri Anitah, W. Dkk. (2007:5.24) kemampuan guru yang harus
diperhatikan untuk menunjang metode simulasi diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dan
peran yang akan dilakukan dalam simulasi
b. Mampu memberikan ilustrasi
c. Mampu menguasi pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut
d. Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa.
Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan
dalam penerapan metode simulasi adalah:
a. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi
b. Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan
c. Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

F. Prinsip-prinsip Metode Simulasi


Agar pemakaian simulasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
maka dalam pelaksanaannya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Simulasi itu dilakukan oleh kelompok peserta didik dan setiap kelompok
mendapat kesempatan untuk melakukan simulasi yang sama maupun
berbeda.
2. Semua peserta didik harus dilibatkan sesuai peranannya.
3. Penentuan topik dapat dibicarakan bersama.
4. Petunujk simulasi terlebih dahulu disiapkan secara terperinci atau secara
garis besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi.
5. Dalam kegiatan simulasi hendaknya mencakup semua ranah
pembelajaran, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
6. Simulasi adalah latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan
dengan baik.
7. Simulasi harus menggambarkan situasi yang sesungguhnya.
8. Hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu, terjadinya
proses sebab akibat, pemecahan masalah, dan sebagainya.

7
Prinsip-prinsip tersebut harus menjadi acuan dalam pelaksanaan
simulasi agar benar-benar dapat dilakukan sesuai konsep simulasi dalam
berbagai bentuknya. Prinsip ini berlaku setiap mata pelajaran dan standar
kompetensi yang sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut yang
berhubungan dengan peristiwa nyata.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Simulasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan pelajaran
dengan menggunakan situasi atau proses nyata, dengan peserta didik
terlibat aktif dalam berinteraksi dengan situasi di lingkungannya. Metode
simulasi ini bertujuan untuk membantu peserta didik mempraktikkan
keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah,
mengembangkan kemampuan interaksi antar manusia dan memberikan
kesempatan peserta didik untuk menerapkan berbagai prinsip, teori serta
untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.

B. Saram
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif, maka guru harus
mampu memilih mana metode mengajar yang paling sesuai di dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung
dalam situasi dan kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan
dan wajar.

9
DAFTAR PUSTAKA

AL Muchtar, Suwarna. (2004). Pengembangan Berpikir dan Nilai dalam


Pendidikan IPS. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.
Anitah, Sri, W, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Hasibuan, J.J, dan Moedjiono. (2008). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

10

Anda mungkin juga menyukai