Anda di halaman 1dari 31

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL TERHADAP MINAT

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMP


NEGERI 3 MEUREUBO KELAS 2

Proposal skripsi
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Teungku Dirundeng Meulaboh
Sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S1)
Oleh:
Nama : Nurhalimah
Nim: 112020022

Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri


Teungku Dirundeng Meulaboh
Jurusan Tarbiyah Dan Keguruan
Program Studi Pendikan Agama Islam

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH
TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5
C. Rumusan Masalah.................................................................. 5
D. Batasan Masalah .................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 8

A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 8


B. Landasan Teori ...................................................................... 9
1. minat belajar ......................................................................... 9
2. media pembelajaran visual .................................................................
11

BAB III METODE PENELITIAN ................................................... 15

A. Jadwal Penelitian ................................................................... 15


B. Jenis Data Yang Dibutuhkan ................................................ 16
C. Teknik pengumpulan Data.................................................... 16
D. Teknik Analisis Data.............................................................. 17
E. Pedoman Penulisan ................................................................ 18
F. Jadwal Penelitian ................................................................... 18
G. Sistematika Pembahasan ....................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 20
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah smp negeri 3 meureubo adalah salah satu satuan pendidikan

dengan jenjang smp yang beralamat di jalan PT.RGNM. KM 5 di desa

ujong tanoh darat , kecamatan meureubo kabupaten aceh barat smp

tersebut sudah negeri dengan jumlah guru sebanyak 16 orang smp ini

mudah di jangkau oleh masyarakat sekitar, alasan saya mengambil

judul ini karena belum banyak yang meneliti masalah judul sehingga

membuat saya tertarik untuk mengambil judul ini

Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran

akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan

penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Media

merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses

pembelajaran. Keanekaragaman media yang masing-masing

mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, untuk itu perlu

memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara

tepat guna.1 Media pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting

untuk meningkatkan minat belajar siswa di sekolah . dengan

mengunakan media pembelajaran dapat mempertinggi kualitas proses

belajar mengajar yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil

belajar para siswa dengan ada nya media sangat membantu

memperjelas proses pembelajaran yang akan di ajarkan oleh guru,

1
Jurnal Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar hlm 3
Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang

berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka

mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa. Hal ini sangat

membantu guru dalam mengajar dan memudahkan siswa menerima dan

memahami pelajaran. Media merupakan suatu sarana yang dapat

digunakan dalam menyalurkan ilmu, sehingga dapat merangsang

terjadinya suatu proses pembelajaran dalam diri siswa. Dengan majunya

arus teknologi dan informasi membawa perubahan perkembangan

media itu sendiri, baik dari media yang sederhana seperti media grafis

yang hanya berupa gambar atau tulisan, media audio, visual, anmasi

dan media yang berbasiskan komputer 2

Dalam proses pembelajaran, terjadi komunikasi antara guru dan

siswa. Guru berperan sebagai pengirim informasi sedangkan siswa

berperan sebagai penerima informasi. Proses ini akan berhasil dengan

baik jika antara keduanya berjalan dengan lancar, dimana guru mampu

menyampaikan informasi dengan baik kepada siswa dan siswa

mempunyai kemampuan menerima informasi tersebut dengan baik

pula. Untuk menyempurnakan komunikasi antara pemberi dan

penerima informasi agar tercipta komunikasi yang efektif diperlukan

alat komunikasi atau media. Kata media berasal dari bahasa Latin yang

secara harfiah berarti perantara atau pengantar (Sardiman, dkk., 2011:

6). Dalam perspektif belajar mengajar, media adalah pengantar

informasi dari guru kepada siswa untuk mencapai pembelajaran yang

efektif (Naz & Akbar, 2008). Secara lebih khusus, pengertian media

dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat


2
Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sdn Meruya Selatan 06 Pagi
grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2005:3).

Musfiqon (2012: 28) mengungkapkan bahwa media pembelajaran dapat

digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam

memahami materi pembelajaran agar efektif dan efisien. Berdasarkan

pendapat yang dipaparkan menunjukkan bahwa media merupakan

sarana untuk menyampaikan informasi dalam proses pembelajaran.

Menurut azikiwe (2007: 46) media pembelajaran mencakup apa saja

yang digunakan guru untuk melibatkan semua panca indera

penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan pengecapan saat

menyampaikan pelajarannya. Media pelajaran adalah pembawa

informasi yang dirancang khusus untuk memenuhi tujuan dalam situasi

belajar-mengajar. Latuheru (1988: 14) mengemukakan bahwa media

adalah bahan, alat, dan metode atau teknik yang digunakan untuk

kegiatan belajar mengajar, dengan maksud agar proses interaksi

komunikasi edukatif antara guru dan siswa dapat berlangsung secara

tepat dan berguna. Sudjana (2001: 1) mengatakan bahwa media

pembelajaran sebagai alat bantu mengajar dalam komponen metodologi

yang diatur oleh guru untuk menata lingkungan belajarnya. Sedangkan

Aqib (2010: 58) menuturkan bahwa media pembelajaran sebagai segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat

mendorong proses belajar siswa. Mudhofir (1993: 81) menambahkan

bahwa media belajar, selain sebagai sumber belajar juga dapat diartikan

dengan manusia, benda atau juga peristiwa yang membuat kondisi


siswa untuk lebih memungkinkan mendapat sikap dan keterampilan.3

Sebagai pendidik tentu mempunyai tugas yang berat mengingat

tantangan yang menyangkut akhlak siswa-siswanya. Alasan saya

memilih judul ini yang pertama dekat dan tidak jauh saat penelitian ,dan

banyak anak smp 3 meureubo yang kurang memahami materi yang di

ajarkan di karenkan kurang nya pengunaan media pembelajaran di

sekolah,dan saya ingin melihat melihat nya ,oleh sebab itu saya selaku

peneliti sangat tertarik ingin meneliti tentang

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan prestasi

belajar yang telah dicapai oleh siswa Dengan realitas tersebut maka

penulis ingin meneliti “PERAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 3 MEUREUBO KELAS 2”

3
Media pembelajaran penerbit Dr.fatma sukmawati ,M.Pd. HLM 28
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah antara lain :

1. peran pengunaan media pembelajaran visual dalam meningkatkan minat

belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas 2 di smp negeri 3 meureubo

2. banyak peserta didik di smp nergeri 3 meureubo khusus nya kelas 2 yan

kurang menguasai materi pembelajaran

C. Rumusan masalah

1 bagaimana peran pengunaan media pembelajaran visual dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas 2 di smp

negeri 3 meureubo ?

2 apa saja yang menjadi kendala dalam pengunaan media pembelajaran

terhadap minat belajar siswa paa mata pelajaran pai kelas 2 di smp negeri

3 meureubo?
D. batasan masalah
1. berdasarkan rumusan masalah tersebut , penulis membatasi

permasalahan dalam untuk mengetahui bagaimana peran media

pembelajaran visual terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran

pai di smp negeri 3 meureubo kelas 2

2. untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa pada mata

pembelajaran pai di smp negeri 3 meureubo

Penelitian ini agar tidak terlalu luas hanya dibatasi mengenai media

pembelajaran visual terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran

pai di smp negeri 3 meureubo kelas 2

E. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui media pembelajaran visual terhadap minat belajar

siswa pada mata pelajaran pai di smp negeri 3 meureubo kelas 2

b.Untuk mengetahui apa saja kendala dalam pengunaan media

Pembelajaran visual dalam menigkat kan minat belajar siswa pada mata
pelajaran PAI kelas 2 di smp negeri 3 meureubo
F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang ingin di capai dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Secara akademis penelitian ini bermanfaat untuk menyelesaikan

beban studi yang dibebankan kepada penulis dalam rangka

menyelesaikan program sarjana (S-1) di Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti

selanjutnya yang hendak melakukan penelitian tentang Peran

Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Study Kasus

smp nergeri 3 meureubo kelas 2 ).

2. Manfaat Praktis

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat Meningkatkan

minat Belajar Siswa (Study Kasus smp negeri 3 meureubo kelas

2).

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu

pembelajaran khususnya bagi Siswa smp negeri 3 meureubo

kelas 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Pertama skripsi dari khoirul anam yang berjudul “pengaruh media

pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran pai di smp bani

muqiman bangkalan”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana

pengaruh media pembelajaran terhadap minat belajar siswa. Titik persamaan

skripsi khairul anam tersebut dengan penelitian ini yaitu. perbedaannya

terletak pada focus penelitiannya. Khoirul anam meneliti secara khusus

mengenai, pengaruh media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada

mata pelajaran pai di smp bani muqiman bangkalan sementara peneliti kali ini

fokus pada penelitian peran media pembelajaran visual terhadap minat belajar

siswa di smp 3 meureubo kelas 2

Kedua, skripsi dari eka dewi asih yang berjudul “Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui sejauh mana peranan guru dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa SD Negeri 3 Metro Barat Kota Metro. Dalam

skripsi tersebut mempunyai kesamaan dengan skripsi penulis yaitu

membahas tentang peran guru. Perbedaannya yaitu penulis meneliti

tentang peranan guru dalam meningkatkan motivasi sedang kan saya

meneliti tentang peranan nya saja


B. Landasan Teori
a. Minat belajar
1. Pengertian minat belajar

Minat dalam kamus bahasa Indonesia memiliki makna

kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Secara sederhana,minat

(interest) berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi ataukeinginan yang

besar terhadap sesuatu.Tohirin menyatakan bahwa minat adalah kecendrungan

yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan,sedangkan

menurut Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan daya gerak yang

mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang lain,

benda, kegiatan, pengalaman, yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Minat merupakan dasar yang paling penting dalam keberhasilan

proses pembelajaran. Jika siswa merasa senang dalam belajar, maka ia akan

dengan cepat mengerti dan memahami materi yang diberikan guru. Karena

minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

memegang beberapa kegiatan(Rusmiati, 2017). Jika kegiatan yang diminati

seseorang siswa akan diperhatikan terus menerus yang disertai perasaan

senang, maka ia dapat mengembangkan minat pada sesuatu yang pada dasarnya

membantu siswa melihat bagaimana hubungan materi yang diharapkan dapat

dipelajarinya dengan dirinya sendiri (individu). Proses ini menunjukkan

kepada siswa bagaimana pengetahuan atas kecakapan tertentu

mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan

kebutuhan-kebutuhannya.Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar,


karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,

maka mereka tidak belajar dengan sebaik-baiknya (Waddi,dkk 2022). Oleh

karena itu, minat belajar juga menentukan proses belajar mengajar dapat

berjalan dengan baik dan kondusif. Dengan terciptanya suasana belajar

mengajar yang kondusif, maka siswa akan termotivasi untuk mengikuti

pelajaran dengan hasil belajar yang tinggi.4

Belajar dalam arti yang luas adalah proses perubahan tingkah laku

yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan,dan penilaian

terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan

dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam

berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yangterorganisasi.Menurut Hilgrad

dan Bower, belajar memiliki arti”to gain knowledge, comprehension, or

mastery of trough experience or study, tofix in the maind or memory, to

acquiretrough experience, to become informe of to find out“. Menurut

pengertian definisi di atas, belajar memiliki pengertian memperoleh

pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,

menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan.

Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar akan adanya aktivitas atau

kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.3Nana Sujana mengemukakan,

bahwa belajar adalahsuatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu

kecenderungan tingkah laku sebagai hasil daripraktek atau latihan.

Perubahan tersebut didasari dan timbul akibat praktek, pengalaman, latihan

dan bukansecara kebetulan. Perubahan-perubahan tersebut ditunjukkan

dalam berbagai aspek sepertiperubahan pengetahuan, pemahaman, persepsi,

motivasi, atau gabungan dariaspek-aspek tersebut.4Dengan demikian belajar

bukan hanya berupa kegiatan mempelajari suatu mata pelajarandi rumah atau di

4
Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Gampinge hlm 98
sekolah secara formal. Disamping itu belajar merupakan masalahnya setiap

orang. Hampir semua kecakapan, ketrampilan, pengetahuan, kebiasaan,

kegemaran, dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasi dan berkembang

karena belajar.Kegiatanyang disebut belajar dapat terjadi dimana-mana, baik

di lingkungan keluarga, masyarakatmaupun di lembaga pendidikan formal.

Di lembaga pendidikan formal usaha-usaha dilakukan untuk menyajikan

pengalamanbelajar bagi anak5

2. Jenis Minat Belajar

Menurut Ormrod (2008:103-104) minat terbagi menjadi dua:

1. Minat Pribadi Minat yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa adanya

pengaruh dari luar. Minat individual merupakan aspek terpendam dari dalam

diri seseorang.

2. Minat Situasional Merupakan minat yang muncul dari diri seseorang karena

adanya pengaruh dari luar, berupa aktifitas sosial. Lingkungan lebih dalam

menentukan minat, misalnya siswa berminat pada materi bahasa Inggris karena

teman-teman sekeliling banyak yang menyukai dan mempelajari. Sehingga

minat selain tumbuh dari aspek terpendam dari dalam diri, minat juga dapat

tumbuh melalui pengaruh lingkungan terutama komunikasi teman sebaya pada

siswa- siswa di sekolah. Interaksi yang secara langsung maupun tidak langsung

akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap sesuatu terutama dalam

ketertarikan dan pengambilan keputusan.6

Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa jenis minat belajar

yang baik pada siswa tentu akan mendukung keberhasilan belajar siswa

tersebut. Serta untuk kelancaran belajar siswa, minat situasional juga sangat

dibutuhkan karena seseorang yang memiliki kondisi hubungan yang wajar


5
Belajar dan Mengajar Sebagai Suatu Proses Pendidikan yang Berkemajuan hlm 96
6
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, (Lampung:
Penerbit Erlangga, 2008) h103-104
dengan orang-orang disekitarnya akan memiliki ketentraman hidup, dan hal ini

akan mempengaruhi konsentrasi dan kegiatan belajarnya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

Ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat belajar, beberapa faktor

tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri, sehingga

timbul minat untuk melakukan aktivitas atau tindakan tertentu untuk

memenuhinya. Misalnya, dorongan untuk belajar dan menimbulkan minat

untuk belajar.

2. Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar

dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan semacam

kompromi pihak individu dengan lingkungan sosialnya. Misalnya, minat pada

studi karena ingin mendapatkan penghargaan dari orangtuanya.

3. Faktor emosional, yakni minat erat hubungannya dengan emosi karena

faktor emosional selalu menyertai seseorang dalam berhubungan dengan objek

minatnya. Kesuksesan seseorang pada suatu aktivitas disebabkan karena

aktivitas tersebut menimbulkan perasaan suka atau puas, sedangkan kegagalan

akan menimbulkan perasaan tidak senang dan mengurangi minat seseorang

terhadap kegiatan yang bersangkutan. .

Kemudian pendapat lain menyatakan bahwa faktor-faktor yang membuat

siswa berminat belajar yaitu

1. Faktor cara mengajar guru, yaitu peran yang harus dimiliki dalam hal cara

mengajar guru yaitu guru sebagai demonstrator dan guru sebagai evaluator.

2. Faktor karakter guru, yaitu karakter guru yang dapat membangkitkan minat

belajar siswa yaitu sabar, memiliki 3 S (senyum, sapa, santun), menghargai


kekurangan siswa, adil, baik, disiplin, tidak menakuti atau mengancam siswa,

dan memiliki semangat.

3. Faktor suasana kelas yang nyaman dan tenang, yaitu lingkungan kelas yang

tenang dan nyaman sangat merangsang siswa untuk melakukan kegiatan-

kegiatan yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Karena itu guru harus

mengelola kelas dengan baik.

4. Faktor fasilitas belajar, yaitu belajar yang efektif harus dimulai dengan

pengalaman langsung dan menuju ke pengalaman yang lebih abstrak. Belajar

akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran daripada siswa

belajar tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Fasilitas belajar misalnya

menggunakan kaset, televisi, papan tulis, OHP, dan projektor.

Kemudian pendapat lain juga menyatakan bahwa untuk mengetahui

berapa besar minat belajar siswa, dapat diukur melalui:

1. Kesukaan, pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan

karena adanya minat. biasanya apa yang paling disukai mudah sekali untuk

diingat. Sama halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata pelajaran

tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak dari kegairahan dan

inisiatifnya dalam mengikuti pelajaran tersebut. Kegairahan dan inisiatif ini

dapat diwujudkan dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk menguasai

ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata pelajaran tersebut dan tidak

merasa lelah dan putus asa dalam mengembangkan pengetahuan dan selalu

bersemangat, serta bergembira dalam mengerjakan tugas ataupun soal yang

berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah.

2. Ketertarikan, seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan

memberikan reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses

belajar mengajar di kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa yang


disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa ingin

tahu yang besar.

3. Perhatian, semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu

akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu.

Melalui perhatiannya yang besar ini, seorang siswa akan mudah memahami

inti dari pelajaran tersebut.

4. Keterlibatan yakni keterlibatan, keuletan, dan kerja keras yang tampak

melalui diri siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya

dalam belajar di mana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan

hal-hal yang baru yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di

sekolah. Dengan demikian, siswa akan memiliki keinginan untuk memperluas

pengetahuan, mengembangkan diri, memperoleh kepercayaan diri, dan

memiliki rasa ingin tahu.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa adanya minat belajar

yang baik pada diri siswa tentu akan mendukung terciptanya proses belajar

mengajar yang efektif, hal lain yang ada pada diri individu yang juga

berpengaruh terhadap kondisi belajar adalah situasi afektif, kemungkinan akan

adanya umpan balik yang seimbang antara guru dengan siswa, selain

ketenangan dan ketentraman psikis juga motivasi untuk belajar. Belajar perlu

didukung oleh motivasi yang kuat dan konstan.Motivasi yang lemah serta tidak

konstan akan menyebabkan kurangnya minat belajar, yang pada akhirnya akan

berpengaruh terhadap hasil belajar.


b. Media Pembelajaran Visual

1. Pengertian Media Pembelajaran Visual

Media pembelajaran visual adalah media yang hanya mengandalkan indra

pengelihatan 7Sedangkan menurut pendapat lain Media pembelajaran visual

adalah media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara 8.

Berdasarkanpendapat tersebut dapat dipahami bahwa media visual adalah

media yang dominan menggunakan unsur pengelihatan dalam menerima

informasi.

2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Visual

Media pembelajaran visual yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran memiliki beberpa jenis yaitu sebagai berikuut:

a. Film slide

b. Foto

c. Transparasi

d. Lukisan gambar

e. Berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain

sebagainya9.

7
Syaiful Bahri, Strategi Belajar., h. 124
8
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran., h. 112
Menurut pendapat lain jenis-jenis media pembelajaran visual adalah sebagai

berikut:

1. Media visual non proyeksi

Salah satu jenis media visual yang sering digunakan dalam pembelajaran

adalah media visual non proyeksi. Hal ini disebabkan dalam penggunaannya

media visual non proyeksi berprinsip sederhana, yaitu tidak membutuhkan

banyak kelengkapan dan alatnya tidak mahal. beberapa jenis medial visual

non proyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai

berikut.

a. Benda nyata

Benda nyata merupakan benda yang dapat dilihat, didengar, atau

melahirkan pengalaman bagi siswa. Tujuan dari ditampilkannya benda nyata

tersebut untuk memberikan pengalaman langsung kepada para siswa. benda

nyata sebagai media visual non proyeksi tidak harus dihadirkan di ruang

kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, namun siswa dapat

melihat langsung ke lokasi obyek. Beberapa contoh dari benda nyata dalam

media visual non proyeksi. 1) Siswa melakukan kunjungan kekebun salak

untuk mempelajari budidaya tanaman salak 2) Siswa berkunjung ke museum

untuk mempelajari sejarah benda-benda purbakala di museum.


b. Model model

Merupakan benda tiruan dalam visual non proyeksi.. Model dapat

ditampilkan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan pengganti dari benda

yang sesungguhnya. Biasanya penggunaan model dalam pembelajaran untuk

mengatasi keterbatasan ketersediaan benda nyata. Keterbatasan yang

dimaksud dapat berupa keterbatasan biaya maupun sulitnya jangkauan.

Berikut ini merupakan beberapa contoh dari model dalam media visual non

proyeksi. 1) Globe sebagai model yang digunakan untuk mempelajari letak

geografis suatu wilayah. 2) Cangkir sebagai model yang digunakan untuk

menggambar bentuk.

c. Media cetak

Media cetak merupakan media visual non proyeksi yang ditampilkan

dalam bentuk tercetak. Media cetak termasuk kelompok media yang paling tua

dan banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Sebab media cetak

merupakan media yang praktis digunakan dan banyak tersedia di berbagai

tempat. Berikut ini merupakan beberapa contoh media cetak dalam media

visual non proyeksi. 1) Buku teks

2) Modul

3) Majalah
d. Media grafis

Media grafis merupakan media visual non proyeksi yang dapat

menyampaikan materi atau informasi melalui simbol-simbol visual. Sejauh ini

media grafis merupakan media visual non proyeksi yang menarik perhatian,

sebab dapat mengilustrasikan suatu konsep dengan jelas. Dengan kata lain

media grafis membantu penekanan terhadap pejelasan verbal. beberapa contoh

media grafis dalam media visual non proyeksi.

1) Gambar

Gambar atau foto paling sering digunakan dalan pembelajaran.

2) Sketsa

Sketsa merupakan gambar sederhana draft kasar yang melukiskan

bagian pokok tanpa detail. Sketsa yang digunakan dalam menyampaikan

materi dapat menarik perhatian siswa. Selain itu, menghindarkan verbalisme

dalam pembelajaran.

3) Diagram

Diagram merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis dan

simbol untuk menggambarkan struktur dari objek tertentu secara garis besar

4) Bagan

Bagan merupakan gambar yang berguna untuk menampilkan konsep

yang sangat sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan dapat

memberikan ringkasan butir-butir penting dari materi yang ditampilkan


2. Media visual proyeksi

Media pembelajaran berbasis visual dapat ditampilkan dengan alat

proyeksi atau proyektor. Proyektor bekerja dengan menampilkan obyek-obyek

pada layar proyeksi ukuran yang lebih besar dari ukuran sebenarnya. Dengan

demikian obyek lebih mudah dilihat dan diamati para siswa satu kegiatan

pembelajaran. Beberapa contoh media visual proyeksi adalah sebagai berikut:

a. OHP

Merupakan perangkat media transparansi yang meliputi perengkat lunak

atau Overhead Transparancy OHT dan perangkat keras Overhead Projector

atau OHP.

b. Film bingkai

Film bingkai merupakan film transparan sebagai media visual. Film

bingkai yang digunakan biasanya berukuran 35 mm dan di beri bingkai 2x2

inci. Dalam satu paket berisi beberapa film yang terpisah satu sama lain.

Film bingkai serupa dengan transparansi OHP. Letak perbedaaanya pada

kualitas visual yang dihasilkan. Film bingkai memiliki kualitas yang lebih

bagus. Pada biaya alatnya film bingkai lebih mahal dan kurang praktis,

sebab untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide. 10

Demikian adalah beberapa jenis media pembelajaran visual yang dapat

digunakan guru dalam menyajikan bahan atau materi yang akan disajikan.

Variasi yang dilakukan guru dalam menggunakan media pembelajaran tentu

akan mendukung adanya peningkatan minat belajar. siswa

10
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Kata Pena, 2016), h. 24-29
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Media Visual

a. Kelebihan media visual

Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.

Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan

hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi

efektif, siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan

terjadinya proses informasi.

a) Media visual membantu meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan

pembelajarandengan bahan visual.

b) Media visual memperlancar proses pembelajaran sehingga siswa dapat

dengan mudah dan cepat menerima materi pembelajaran.

c) Media visual membantu siswa meningkatkan pemahaman dan memperkuat

ingatan, sebab tampilan visual lebih menarik dari pada hanya tampilan verbal.

d) Media visual dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau

mengelipinginya. e) Media visual membantu siswa berpikir tajam dan

spesifik.

f) Media visual membantu mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki

para siswa. g) Media visual memungkinkan adanya interaksi antara siswa

dengan lingkungan sekitarnya.

h) Media visual membantu menanamkan konsep yang benar mengenai suatu


informasi.

i) Media visual membantu membangkitkan keinginan dan minat baru para

b. Kekurangan media visual

a) Lambat dan kurang praktis

b) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata. Sehingga kurang

mendetail materi yang disampaikan

c) Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa

gambar yang mewakili isi berita

d) Biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan

mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

e) Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya karena kejadian

masa lalu sulit untuk diabadikan.

5. Peran Penggunaan Media Pembelajaran Visual untuk Meningkatkan

Minat Belajar Siswa

Media pembelajaran visual menjadi salah satu media pembelajaran yang

banyak digunakan oleh guru dalam menyajikan materi atau bahan pelajaran.

Media pembelajaran visual tidak hanya tulisan-tulisan yang tersaji di papan

tulis namun lebih dari itu media pembelajaran visual memiliki variasi jenis

yang dapat digunakan oleh guru untuk menyajikan bahan atau materi

pembelajaran agar dapat lebih mudah untuk dipahami oleh siswa. Variasi

media pembelajaran yang telah dirancang oleh guru kemungkinan besar akan

menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk menyimak pelajaran dengan baik.


Berdasarkan beberapa uraian tersebut dapat dipahami bahwa peran media

pembelajaran visual dalam meningkatkan minat belajar siswa sangatlah

penting, dengan mengolah penyajian materi secara bervariasi akan membuat

bahan atau materi pelajaran yang disampaikan atau dilihat langsung oleh

siswa menjadi lebih menarik untuk disimak atau diikuti tanpa melewatkan

satu materi pun.

Dengan penggunaan media, guru dan siswa diharapkan dapat

berkomunikasi lebih baik sehingga kelas menjadi hidup. Penggunaan media

secara kreatif dapat memungkinkan siswa belajar lebih banyak, mengingat apa

yang dipelajarinya dengan baik dan meningkatkan minat belajar siswa

sehingga dengan begitu tujuan pembelajaran dapat dicapai. Oleh karena itu

guru perlu mengembangkan kreativitas dalam mengolah dan merancang

materi pembelajaran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

Metodologi penelitian ini sendiri ada dua macam yaitu penelitian kualitatif

dan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode

penelitian yang identik dengan observasi, wawancara dan dialog, sedangkan

metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang

menggunakan numerik atau angka-angka.

Penelitian dengan judul “(peran media pembelajaran visual terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajaran pai di smp negeri 3 meureubo kelas 2)” ini

menggunakan metode pendekatan kualitatif sebagaimana yang telah penulis

uraikan diatas bahwa penelitian ini adalah bagian dari gejala sosial. Oleh

karena itu penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena metode ini

bertujuan untuk mendapatkan informasi sesuai fakta yang ada dan sebenar-

benarnya. Lokasi penelitian ini bertempat di smp negeri 3 meureubo desa

ujong tanoh darat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman


tersendiri bagi penulis dan orang banyak.

B. Jenis Data Yang Dibutuhkan

Dalam melakukan penelitian skripsi ini penulis membutuhkan beberapa

macam jenis data. Adapun data yang dibutuhkan antara lain:

1. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang

diteliti, dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap masalah yang dihadapi.

2. Sumber data sekunder adalah data yang mendukung pembahasan dan

diperoleh dari orang lain baik berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal,

artikel maupun surat kabar.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan

peneliti dalam mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati

langsung terhadap obyek penelitian. Observasi atau pengamatan

digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian,

merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk

menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu

studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial
dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. Adapun

jenis-jenis observasi dibagi menjadi dua yaitu:

a. Observasi partisipan, yaitu peneliti berperan aktif kegiatan di

lapangan, sehingga peneliti dengan mudah mengamati, karena

berbaur dengan yang diteliti.

b. Observasi non partisipan, yaitu apabila observasi tidak ikut dalam

kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan selaku

pengamat.

2. Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dengan jalan

berdialog atau komunikasi antar peneliti dengan responden yakni melalui

kontak secara langsung dan berhubungan pribadi.

3. Metode ini adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar,

majalah, jurnal, artikel dan karya ilmiah. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan

dengan cara mencari, mengumpulkan, dan mendata dokumentasi material

maupun non material mengenai obyek yang akan diteliti.

D. Teknik Analis Data

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam pembahasan

ini adalah metode deskriptif. Metode ini merupakan langkah-langkah

yang dilakukan dalam rangka representasi obyektif tentang realitas yang

terdapat di dalam masalah yang di teliti.

1. Analisis Data
Analisis data adalah mengatur secara sistematis bahan hasil

wawancara, observasi dan menafsirkannya sehingga menghasilkan suatu


pemikiran, pendapata teori dan gagasan yang baru. Penarikan kesimpulan

dilakukan secara terus menerus ketika berada di lapangan, hingga

akhirnya meningkat berakar lebih kokoh kesimpulannya.

E. Pedoman Penulisan

Pedoman penulisan ini menggunakan buku Panduan Skripsi Bagi

Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku

Dirundeng Meulaboh, Tahun 2017

F. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan

pelaporan hasil penelitian, jadwal penelitian maksimal adalah 1 bulan.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk menghindari keluarnya pembahasan dari tujuan

yang ingin dicapai, perlu ditetapkan sistematika penulisan. Sistematika

penulisan ini adalah sebagai berikut:

Bab satu, Membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

Bab dua, membahas tentang Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

Bab tiga, Membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, jenis

data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,

pedoman penulisan, jadwal penelitian dan sistematika pembahasan.


Bab empat, adalah bab hasil penelitian, dalam bab ini berisi tentang

analisis Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study

Kasus SMA Negeri 1 Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat.

Bab lima, membahas tentang penutup, kesimpulan, saran dan daftar

pustaka.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar hlm 3

Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sdn Meruya Selatan 06

Pagi

Media pembelajaran penerbit Dr.fatma sukmawati ,M.Pd. HLM 28

Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Gampinge hlm 98

Belajar dan Mengajar Sebagai Suatu Proses Pendidikan yang Berkemajuan hlm 96

Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang,

(Lampung: Penerbit Erlangga, 2008) h103-104

Syaiful Bahri, Strategi Belajar., h. 124

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran., h. 112

Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Kata Pena, 2016), h. 24-29

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2007), h21

Anda mungkin juga menyukai