(Proposal Penelitian)
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Kualitatif
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Juhri Abdul Muin, M.Pd.
Disusun Oleh :
Marcella Silviana Putri
2020406405027
iii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Sumber Data........................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Fokus Masalah
1. Metode Picture
a. Pengertian Metode Picture
Metode picture merupakan pembelajaran koopertif yang
menggunakan media gambar sehingga dapat menarik
perhatian siswa serta dapat membangun motivasi siswa
dalam belajar biologi. Penggunaan metode pembelajaran
cooperative adalah cara yang bagus untuk memelihari
ketertarikan dan motivasi.
Gambar dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
Adanya gambar sangatlah membantu pada teks yang
kompleks. Penjelasan dengan gambar akan sangat berguna
pade materi pembelajaran yang menjelaskan tentang sebab
akibat suatu sistem atau proses yang kompleks.
Pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi
kelompok, ciri khas dari picture adalah materi yang
disajikan dalam bentuk gambar-gambar yang diurutkan
menjadi suatu pokok bahasan materi. Cara tersebut
menjamin ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan
dalam bentuk gambar dan dapat merangsang motivasi siswa.
Metode picture adalah sebuah metode yang mana guru
menggunakan alat bantu atau media gambar untuk
menerangkan sebuah materi dan menanamkan pesan yang
ada dalam materi tersebut. Apabila menggunakan alat bantu
atau media gambar, diharapkan mampu mengikuti pelajaran
9
10
C. Kerangka Berpikir
Model picture merupakan suatu model belajar yang
menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi
urutan logis. Model picture mengandalkan gambar sebagai media
dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan pernyataan diatas,
Suyatno menyatakan bahwa penggunaan media gambar dalam
pembelajaran menulis deskripsi bertujuan agar siswa dapat
merangsang siswa agar lebih termotivasi dan tertarik dalam
pembelajaran. Siswa dapat melihat secara langsung gambar yang
akan dideskripsikan, sehingga siswa memperoleh kemudahan
dalam kegiatan menulis deskripsi.
Kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan
sehari-hari manusia. Beribu judul buku dan berjuta Koran
diterbitkan setiap hari. Ledakan informasi ini menimbulkan
tekanan pada guru untuk menyiapkan bacaan yang memuat
informasi yang relevan untuk siswasiswanya. Walaupun tidak
semua informasi perlu dibaca, tetapi jenis-jenis bacaan tertentu
yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kita tentu perlu
dibaca.
Gambar Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Metode Picture
Kemampuan
Membaca
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif. Sejalan dengan Cannole, dkk dalam Muh. Fitrah dan
Luthfiyah mengatakan bahwa metode kualitatif adalah penelitian
yang memfokuskan pada kegiatan-kegiatan mengidentifikasi,
mendokumentasi, dan mengetahui dengan intrepretasi mendalam
gejala-gejala nilai, makna, keyakinan, pikiran, dan karakteristik
umum seseorang atau sekelompok masyarakat tentang peristiwa-
peristiwa kehidupan. Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi. Objek dalam penelitian kualitatif adalah
objek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode
penelitian ini sering disebut sebagai metode naturalistik. Objek
yang alamiah adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi
oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki objek,
setelah berada di objek dan setelah keluar dari objek relatif tidak
berubah. Sebagai lawannya dari metode ini adalah metode
eksperimen dimana peneliti dalam melakukan penelitiannya
berada di laboraturium yang merupakan kondisi buatan, dan
peneliti melakukan manipulasi terhadap variabel.
27
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Gay
penelitian deskriptif adalah kegiatan pengumpulan data dalam
rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang
menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok
suatu penelitian. Travers menyatakan bahwa tujuan utama dalam
penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat suatu
keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan,
dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Menurut
Best dalam Sukardi penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi
objek dengan apa adanya. Menurut Iskandar dalam Ni Nym. Yuni
Darijani, I Gd. Meter, I Gst. Agung Oka Negara mengatakan
bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk memberi
uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan
mendeskripsikan nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih. Menurut Lehman dalam M. Fahli Zatra Hadi dan Zubaidah
penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang
bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat populasi, atau menggambarkan
fenomena secara detail.
Ciri-ciri penelitian deskriptif yaitu data yang dikumpulkan
adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu
disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu,
semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci
terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan
penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi
gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari
naskah wawancara, catatan lapangan, foto, atau dokumen resmi
28
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suatu
keadaan, melukiskan dan menggambarkan mengenai Penerapan
Metode Picture And Picture Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Pada Siswa Kelas 1 Di SD Negeri 3 Sukoharjo 1.
B. Sumber Data
Data merupakan kumpulan bahan keterangan dari hasil
pencatatan penelitian, baik berupa fakta maupun angka yang dapat
dijadikan bahan untuk menyusun sebuah informasi. Data artinya
informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu
untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi
logis menjadi fakta. Data diperoleh dari fakta atau permasalahan
yang terjadi. Pada penelitian ini, sumber data peneliti dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan orang yang memberikan
data pokok dalam sebuah penelitian. Sumber data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data pada
pengumpulan data. Adapun dalam penelitian ini yang menjadi
sumber data primer adalah hasil wawancara langsung terhadap
Kepala Sekolah, ibu wali kelas 1 dan 10 orang siswa kelas 1 SD
Negeri 3 Sukoharjo 1.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder yang disebut juga sebagai data penunjang.
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak
langsung memberikan data pada pengumpulan data, misalnya
melalui orang lain atau melalui dokumen. Data sekunder dalam
29
penelitian ini adalah dokumen tentang SD Negeri 3 Sukoharjo
1.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau
mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan menyajikan data-
data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan
suatu persoalan. Menurut Gulo (2000), instrumen penelitian
adalah pedoman tertulis tentang wawancara, atau pengamatan,
atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan
informasi. Berikut instrumen penelitian yang digunakan oleh
peneliti untuk melakukan pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
Dalam penelitian kualitatif, pada umumnya sumber data
utamanya (primer) adalah manusia yang berkedudukan sebagai
informan. Oleh sebab itu, wawancara mendalam merupakan
teknik penggalian data yang utama yang sangat memungkinkan
peneliti untuk mendapatkan data yang sebanyak-banyaknya,
yang lengkap, dan mendalam. Untuk keperluan triangulasi data
dan triangulasi sumber data, teknik pengamatan juga penting
untuk dilakukan. Selain itu, teknik dokumentasi ataupun
kuesioner juga dapat dimanfaatkan sebagai teknik yang
memperkaya atau memperkuat pemerolehan data jika sumber
data primer sudah digali melalui teknik yang lainnya.
Wawancara dapat didefinisikan sebagai interaksi bahasa
yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling
berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara
30
meminta informasi atau ungkapkan kepada orang yang diteliti
yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya.
Wawancara harus mempunyai tujuan tertentu agar tidak
menjadi suatu percakapan yang tidak sistematis atau melakukan
pengamatan yang tidak mempunyai ujung pangkal. Oleh karena
itu,bpeneliti yang melakukan wawancara mempunyai tiga
kewajiban, yaitu :
a. Memberitahu informan tentang hakikat penelitian dan
pentingnya kerja sama mereka dengan peneliti;
b. Menghargai informan atas kerja samanya; dan
c. Memperoleh informasi dan data yang diinginkannya.
Wawancara memungkinkan peneliti mengamati perilaku
individu dan kelompok dan mengetahui pendapat dan keyakinan
mereka dan terhadap apa yang berubah dengan perubahan
pribadi dan kondisi mereka. Wawancara dengan demikian dapat
membantu menetapkan keabsahan data yang telah diperoleh
peneliti dari sumber-sumber lain atau melalui instrumen lain
atau untuk mengungkapkan berbagai pertentangan yang muncul
diantara sumber-sumber tersebut.
2. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner
selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang
31
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan,
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories),
cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa,dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni yang
dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif.
Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih
kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh foto-foto
atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Tetapi perlu
dicermati tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang
tinggi. Sebagai contoh banyak foto yang tidak mencerminkan
keadaan aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu.
Demikian autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering
tidak subyektif.
32
D. Pengujian Keabsahan Data
Teknik pengujian keabsahan data merupakan hal yang sangat
menentukan kualitas hasil penelitian. Keabsahan data merupakan
konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan
(validitas) dan keandalan (reliabilitas). Dalam bagian ini peneliti
harus mempertegas teknik apa yang digunakan dalam mengadakan
pengecekan keabsahan data yang ditemukan.
Uji keabsahan data meliputi kredibilitas data, uji
dependabilitas data, uji transferabilitas, dan uji konfirmabilitas.
Namun yang utama adalah uji kredibilitas data. Uji kredibilitas
dilakukan dengan beberapa teknik seperti perpanjangan
keikutsertaan pengamatan, ketekunan pengamatan, triangulasi,
pemeriksaan teman sejawat, pengecekan anggota, kecukupan
referensial, dan analisis kasus negatif. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan beberapa teknik pengecekan keabsahan data dalam
proses penelitian adalah sebagai berikut:
1. Perpanjangan Keikutsertaan Pengamatan
Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah istrumen itu
sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam
pengumpulan data. Dalam hal ini keikutsertaan tersebut tidak
hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan
perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang
sangat relevan dengan persoalan atau isu yang dicari. Jadi
pengamatan yang tekun sangat dibutuhkan untuk mendalami
kajian penelitian.
33
3. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik
yang digunakan dalam pengecekan dan keabsahan data yaitu
Triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
Ada tiga macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk
mencapai keabsahan, yaitu triangulasi sumber, triangulasi
teknik dan triangulasi waktu.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam penelitian ini
peneliti akan menggunakan Triangulasi teknik. Triangulasi
teknik adalah cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh
dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi dokumentasi
atau kuesioner.
Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa peneliti akan
mengecek ulang terhadap informasi yang didapat, yang awalnya
peneliti peroleh dari hasil wawancara maka dapat di cek ulang
dengan cara observasi. Selanjutnya, Triangulasi waktu adalah
cara melakukan pengecekan data pada teknik yang sama dengan
waktu yang berbeda. Dan dalam penelitian ini peneliti
mengecek ulang informasinya dengan teknik wawancara tetapi
pada waktu yang berbeda.
34
E. Teknik Analisis Data
Sejalan dengan Miles and Huberman dalam Sugiyono
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sampai data yang diperoleh sudah jenuh atau tidak
ditemukan data baru. Kegiatan analisis data sudah dimulai sejak
peneliti mengambil data data sampai data penelitian selesai
dikumpulkan. Menurut Miles dan Huberman terdapat beberapa
macam aktivitas dalam analisis data kualitatif, yaitu:
1. Data Collection (Pengumpulan Data)
Kegiatan utama pada saat penelitian adalah pengumpulan
data. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan
observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi atau
gabungan ketiganya. Pengumpulan data dilakukan berhari-hari
bahkan berbulan-bulan, sehingga data yang diperoleh akan
banyak. Pada tahap awal peneliti melakukan penjelajahan
secara umum terhadap situasi sosial/obyek yang diteliti, semua
yang dilihat dan didengar direkam semua. Dengan demikian
peneliti akan mendapatkan data yang sangat banyak dan
bervariasi.
2. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian
data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti
35
komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek
tertentu.
3. Data Display (Penyajian Data)
Miles and Huberman menyarankan dalam display data,
selain dilakukan secara naratif dalam bentuk teks, juga dapat
berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.
Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah
dipahami.
4. Conclusion drawing/verification (kesimpulan/ferifikasi data)
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan
sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah
dikemukakan masalah dan ruumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah penelitian berada di lapangan.
36
DAFTAR PUSTAKA