Anda di halaman 1dari 30

REVISI MAKALAH:

PENDEKATAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PAI


DI MADRASAH

OLEH:

GUNAWAN MOKOGINTA
201011012

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda
Rasulullah, Muhammad Saw. atas bimbingannya kepada kita semua untuk
senantiasa berada pada jalan kebajikan, jalan islam yang mulia.
Dalam penulisan makalah ini, Penulis mencoba menguraikan berbagai hal
yang berkaitan dengan “Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran Pai Di
Madrasah
Penulis sangat menyadari akan kerterbatasan dan kekurangan wawasan
dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, Penulis sangat
mengharapkan kontribusi kritik dan saran dari rekan-rekan pembaca yang bersifat
konstruktif demi penyempurnaan makalah ini bahkan penyempurnaan makalah-
makalah yang akan disusun selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua. Amin.

                      

Gorontalo, 1 Januari 2021


                    Penulis,      

Gunawan Mokoginta   
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANGTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah............................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................9
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................9
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................10
A. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian strategi pembelajarn...........................................................10
2. Model pembelajaran PAI.....................................................................12
B. PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAI...............................................14
1. Macam-macam pendekatan.................................................................14
2. Faktor –faktor yang mempengaruhi pembelajaran..............................15
C. Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran PAI Di madrasah…………….17
1. Pengertian sistem pendidikan di madrasah……………………….17
2. Strategi Pembelajaraniqih, Tarikh Aqidah Akhlak, Qur’an Hadist,
Fiqih di lingkungan madrasah……………....................................17

BAB III
A. PENUTUP..................................................................................................26
B. Saran ..........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................27

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi muda dalam
menyambut dan menghadapi perkembangan jaman di era global.Maka pendidikan
harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga menghasilkan pendidikan yang
berkualitas dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Permasalahan yang
sering dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam
proses kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak belajar secara teori.
Pembelajaran di kelas lebih diarahkan pada kemampuan anak untuk memahami
materi pelajaran.Sedangkan teori yang di pelajari siswa kurang adanya penerapan
dalam kehidupan seharihari.Hal ini menyebabkan siswa kurang mengerti lebih
dalam dari materi suatu pelajaran.Dalam kegiatan belajar mengajar, kehadiran
guru diharapkan dapat mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Sehingga
siswa dapat mempunyai pengetahuan tidak hanya teori, namun bisa
mempraktekannya guna untuk masa yang akan datang dalam perkembangan
zaman.1
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
agar seseorang dapat berkembang menjadi pribadi yang baik dan
berpengalaman.Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mengembangkan potensi-potensi manusia yaitu potensi jasmani dan
rohani.Pendidikan hendaknya mampu merubah sruktur atau tingkah laku dalam
mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang selaras, seimbang
dan bersama-sama turut serta meningkatkan kesejahteraan social.2

Pendidikan mempumyai pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan hidup


manusia dan terutama bagi kemajuan anak di bangsa kita ini, karena pendidikan
merupakan tiang yang akan menentukan kualitas kehidupan manusia yang akan

1
Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Teni Nurrita
Teninurhazet2@Gmail.Com
2
Muhammad Taufik Akbar. Manajemen Boarding School Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Man Wonosari Gunungkidul Yogyakarta. Diss. Uin Sunan Kalijaga, 2014. Hal 2.

4
mempunyai potensi masing-masing yang akan berguna bagi kehidupan
kelak.3Pendidikan sebenarnya digunakan untuk menentukan karakter dan
kemampuan seseorang, dengan pendidikan yang baik maka dapat memacu
manusia untuk mengembangkan kemampuan yang ada dalam jati diri
manusia.Pada dasarnya pendidikan memiliki suatu inti yakni adanya interaksi
antara pendidik dan peserta didik.Interaksi antara keduanya dapat terjadi dimana
saja baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Jenis interaksi
antara kedua unsur pendidikan yang terjadi di sekolah memiliki perbedaan
mendasar dengan interaksi didalam keluarga dan masyarakat yaitu adanya proses
pembelajaran yang disengaja, sadar dan terencana.4
Pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia dan negara, karena
negara yang maju dan berkembang sudah pasti masyarakatnya juga cerdas.
Kehidupan manusia akan berubah dan berkembang seiring berkembangnya waktu,
begitu juga dengan manusia yang mengembangkan pendidikan dan
pengetahuannya karena tuntuan zaman. Pendiddikan yang terus maju akan
mengakibatkan manusia menjadi bribadi yang kuat dan memiiki prinsip untuk
membuat keputusan yang tepat, karena manusia akan berfikir berdasarkan teori
dan merencanakan sesuatu dengan terencana dan pendidikan merupakan salah
satu kegiatan yang harus direncanakan serta berlangsung seumur hidup (life long
education).5
Strategi merupakan sebuah komponen yang sangat berpengaruh dalam
dunia pendidikan, salah satunya pada proses pembelajaran pendidikan agama
islam. Strategi pembelajaran pendidikan agama islam ini merupakan salah satu
upaya untuk menerapkan bagaimana nilai-nilai ajaran agama islam yang ada pada
tiap materi mampu dipelajari, dipahami serta bisa diamalkan oleh peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari. Karena strategi itu sangat penting dalam kegiatan

3
Strategi Peningkatan Pembelajaran Melalui Manajemen Boarding School (Studi Kasus Di
Smp ‘Aisyiyah Boarding School Malang) Achmat Mubarok achmatmubarok@gmail.com
Universitas Yudharta Pasuruan
4
Khoiriyah Nikmatul. Manegemen Pembelajaran Boarding School Di Kabupaten Magelang
Tahun Ajaran 2013/2014. STAIN Salatiga, 2014. Hal 2
5
Nur, Mzah. Pendidikan Agama dalam Keluarga. At-Turats, 2015, 9.2. Hal 53

5
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang dicapai.Strategi pembelajaran dapat
dikaji dari dua kata pembentukanya, yaitu strategi dan pembelajaran.
Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam pembelajaran digunakan strategi pembelajaran dengan
penggunaan berbagai sumber daya (guru dan media) untuk mencapai tujuan
pembelajaran.Sedangkan Pembelajaran berarti upaya pembelajaran siswa. Dengan
demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua
sumber belajar dalam upaya pembelajaran siswa. Sebagai suatu cara, strategi
pembelajaran dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk
suatu bidang pengetahuan tersendiri.6 Pendidikan Agama Islam adalah upaya
sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama
Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman. 7Setiap manusia
yang diciptakan oleh Allah SWT agar dapat menjalankan dan mengamalkan
ajaran agama Islam dalam kehidupanya sehari-hari sebagai ibadah kepada Allah
swt.Strategi pembelajaran juga merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran,
penyampaian pelajaran, dan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk
mendukung terciptanya efektivitas dan efesien proses pembelajaran.8
Strategi pembelajaran dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
Penggunaan strategi yang sesuai dalam proses pembelajaran dapat mendukung
tercapai tujuan pembelajaran, tetapi penggunaan strategi yang tidak
sesuaipembelajaran dapat menyebabkan kesulitan bagi siswa dalam memahami
pelajaran yang disampaikan guru, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai
secara efektif dan efesien. Salah satu usaha untuk memberikan motivasi belajar
siswa adalah dengan menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif agar siswa
tertarik terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru.Keberhasilan
6
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.
2.
7
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), h. 21
8
Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dan Humor, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011 ), h. 17

6
pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dalam melakukan pendekatan,
strategi, metode dan teknik pembelajaran.9
Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan
hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. 10 Pendidikan Agama
Islam adalah mata pelajaran dalam kurikulum sekolah umum (SD, SMP dan
SMA) yang terdiri atas pelajaran Aqidah Akhlak, Fikih, Al- Qur’an-Hadis,
Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab yang diajarkan di Madrasah (MI,
MTs dan MA).Tujuan dari pendidikan agama islam adalah meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang
Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.11
Tujuan utama pendidikan Islam adalah terciptanya akhlak yang baik
(akhlak mahmudah).12Sejalan dengan makna ini di Indonesia pembangunan
akhlak (character building) juga merupakan tujuan utama pendidikan sebagaimana
cita-cita Presiden Sukarno saat memproklamirkan Indonesia merdeka.Presiden
Soekarno telah menyatakan perlunya nation and character building sebagai
bahagian integral dari pembangunan bangsa.Bangsa Indonesia harus menyadari
bahwa karakter bangsa berperan besar dalam mempertahankan eksistensi bangsa
Indonesia.Sangat banyak fakta bahwa karakter bangsa yang baik berperan besar
dalam mencapai tingkat keberhasilan dan kemajuan bangsa.Oleh karena itu unsur-
unsur kurikulum sejak saat itu idealnya harus diorientasikan kepada pembangunan
karakter.Salah satu dari unsur tersebut adalah strategi pembelajaran.Dengan
demikian secara automatis strategi pembelajaran juga harus mengikuti materi dan
tujuan kurikulum yang harus dicapai yaitu pembentukan karakter bangsa.

9
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1340/1/Ulfarahmi.pdf DIAKSES PADA
MINGGU 8 OVEMBER 2020 PUKUL 1.32
10
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1340/1/Ulfarahmi.pdf DIAKSES PADA
MINGGU 8 OVEMBER 2020 PUKUL 1.32
11
https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3552/1/SKRIPSI%20NINA%20NOVIANA.pdf
12
Jurnal Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Lanjutan Menengah
Atas Dan Pengaruhnya Terhadap Pembangunan Karakter Oleh: Darmiah Dosen Fakultas Tarbiyah
Dan Keguruan Uin Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh

7
Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah/madrasah/pesantren memiliki peranan yang sangat strategis
untuk membentuk kepribadian umat dan bangsa (peserta didik) yang tangguh;
baik dari segi moralitas maupun dari aspek sains dan teknologi.Namun, kenyatan
yang kita lihat sekarang ini pembelajaran PAI di sekolah/madrasah/pesantren
maupun di perpendidikan tinggi menjadi sorotan pada masyarakat atau para pakar
pendidikan bahwa pembelajaran PAI kurang berhasil dalam menanamkan nilai-
nilai moral dan agama kepada peserta didik.13Proses pembelajaran Pendidikan
agama Islam diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman dan
pengalaman ajaran agama Islam untuk membentuk kualitas pribadi siswa.
Permasalahan yang sering dijumpai dalam pembelajaran agama Islam adalah
bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik, perhatian guru
pendidikan agama Islam terhadap variasi penggunaan metode mengajar dalam
upaya peningkatan mutu pembelajaran, sehingga memperoleh hasil yang efektif
dan efisien. Pembelajaran pendidikan agama Islam membutuhkan kreatifitas guru
dalam mengembangkan tujuan materi yang relevan dengan kebutuhan anak didik,
relevan dengan visi-misi sekolah dan relevan dengan tuntutan masyarakat secara
global.Oleh karena itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
berbagai metode, teknik dan strategi yang dapat digunakan dalam situasi tertentu
secara tepat. Salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan adalah proses belajar
dan mengajar. Efektivitas dalam kegiatan belajar dan mengajar akan tercapai bila
menggunakan prinsipprinsip belajar yang ada di dalam alQur’an. Berasaskan
manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Swt., sehingga hanya Allah Swt., satu-
satunya yang tahu segala rahasia tentang manusia.14

13
Jurnal Pengembangan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam
Merespon Era Digital Muhammad Tang Sekolah Tinggi Agama Islam (Stai) Al-Furqan Makassar
Muhammadtang.Mt78@Gmail.Com
14
Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 40

8
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi Pembelajaran PAI di Madrasah?
2. Bagaimana pendekatan dan strategi pembelajaran PAI di Madrasah?
3. Bagaimana strategi pebelajaran Akidah akhlak,fikih,,Quran Hadist di
Madarasah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran pai di madrasah!
2. Untuk mendeskripsikan pendekatan dan strategi pembelajaran PAI di
madrasah!
3. Untuk menganalisis strategi pebelajaran Akidah akhlak,fikih,,Quran Hadist di
Madrasah!

9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Sebelum menguraikan tentang pengertian strategi pembelajaran, maka
akan diuraikan terlebih dahulu tentang beberapa istilah yang terkait dengan
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
kemiripan makna, sehingga seringkali orang bingung untuk membedakannya.
Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran dan model
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai langkah terawal
dalam suatu pembelajaran atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran15
. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Killen yang dikutip Sotarjo
Adisusilo mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach)dan
(2) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered
approach).16
Dalam konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan pendekatan dalam
penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran.Strategi pembelajaran juga
dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan
guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi
sekolah, lingkungan sekitar dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Strategi pembelajaran terdiri dari metode, teknik, dan prosedur yang akan
menjamin bahwa peserta didik akan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran.17
Upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan agar
tujuan tercapai secara optimal adalah metode.Metode dapat diartikan sebagai cara-

15
Rami Maha, Rancangan Pembelajaran (Desain Intruksional), (Banda Aceh: Pena dan
ArRaniry, 2007), h. 29
16
Sotarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme dan VCT sebagai Inovasi
Pendekatan Afektif, (Jakarta: Rajawali, 2014), h. 86.
17
Dr. Wahyudin Nur Nasution, M. Ag. Strategi Pembelajaran, 2017 Perdana Publishing, Cet Ke
1.H.3

10
cara atau langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh suatu gagasan atau
konsep tertentu yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu. 18Berarti,
metodedigunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.Dengan
demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode.Oleh
karenanya, Strategi berbeda dengan metode.Strategi dan metode pembelajaran
yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya
pembelajaran. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya,
bagaimana cara yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan
berjalan efektif dan efisien? Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan
proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya,
berceramah pada siang hari dengan jumlah siswa yang banyak tentu akan berbeda
jika ceramah itu dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode
tertentu. Jadi, taktik sifatnya lebih individual. Misalnya, walaupun dua orang
sama-sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama,
sudah pasti mereka melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik
menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang
disampaikan mudah dipahami19
Strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pendekatan yang
digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan
berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran
guru dapat menentukan teknik yang dianggap relavan dengan metode,
danpenggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda
antara guru yang satu dengan yang lain.20

18
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011), h. 176.
19
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1340/1/Ulfarahmi.pdf Diakses Pada senin 9
Ovember 2020 Pukul 1.44 Wib
20
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Strandar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2006), h. 126-128.

11
Selanjutnya istilah strategi pertama kali digunakan dalam dunia militer
yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan peperangan melalui berbagai pertimbangan baik itu kuantitas
maupun kualitas.21Misalnya kemampuan setiap personal, jumlah dan kekuatan
persenjataan, motivasi pasukannya dan lain sebagainya.kemudian, ia akan
mengumpulkan informasi tentang kekuatan lawan, baik jumlah prajuritnya
maupun keadaan persenjataannya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia
akan menyusun tindakan apa yang harus dilakukannya, baik tentang siasat
peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu
yang tepat untuk melakukan suatu serangan dan lain sebagainya.22
Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada
hakikatnya belum mengarah kepada hal-hal yang bersifat praktis, suatu strategi
masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh.Sedangkan, untuk mencapai
tujuan, strategi disusun untuk tujuan tertentu.Tidak ada suatu strategi, tanpa
adanya tujuan yang harus dicapai.23
2. Istilah-istilah yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
a. Model pembelajaran
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.Dengan
kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan/strategi, metode dan teknik pembelajaran. Contoh: model
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran konstruktivisme, model
pembelajaran berbasis fortofolio, model pembelajaran langsung, dll.
b. Pendekatan pembelajaran Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang pelaksana pembelajaran (guru) terhadap suatu proses
pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, yang dalam prosesnya mewadahi, menginspirasi,

21
Wina Sanjana, Kutikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group,2009), h. 245
22
Ibid h. 246
23
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 99.

12
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Dilihat dari segi pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan pembelajaran
yaitu: (1) pendekatan yang berorentasi pada keaktifan belajar siswa (student
centered), dan (2) berorientasi pada keaktifan guru (teacher centered).
c. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan pola tindak guru dan siswa dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Di
dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan pembelajaran.
Rowntree dalam Wina Sanjaya (2008), mengelompokkan strategi pembelajaran
menjadi dua bagian, yaitu (1) exposition-discovery learning, dan (2) group-
individual learning. Contohnya: strategi jiqsaw, strategi kepala bernomor, strategi
berpikir berpasangan-berkempat.
d. Metode Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berbagai jenis metode
pembelajaran diaplikasikan dalam kegiatan penerapan strategi pembelajaran.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu
perencanaan yang masih bersifat konseptual “a plan of operation achieving
something,” sedangkan metode merupakan a way in achieving something” yaitu
cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun.
Contoh: Metode ceramah, tanya jawab, drill (latihan), demonstrasi, bermain
peran, dll.24
B. Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara peserta
belajar/instruktur dan suatu lingkungan belajar untuk pencapaian tujuan belajar
tertentu.25 Menurut Miarso, yang dikutip dalam buku Belajar dan Pembelajaran
karya Indah Komsiyah, Pembelajaran adalah mengelola lingkungan dengan

24
Dr. Siti halimah, M.Pd Penerapan Strategi dan metode yang bervariasi dalam
pembelajaran pendidikan agama islam oleh, disampaikan pada acara workshop, tanggal 23
oktober 2013 bertempat di putra mulia hotel medan.
25
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 4, hlm. 54

13
sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dalam kondisi tertentu.26
Sedangkan dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 disebutkan bahwa
pembelajaran Pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya
diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Strategi dalam kegiatan pembelajaran
dapat diartikan dalam pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Dalam
pengertiansempit bahwa istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu
sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian
luas terdapat empat unsur strategi dasar dalam konteks pembelajaran, keempat
unsur tersebut adalah:
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru
dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
melakukan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran yang selanjutnya akan dijadikan
umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara
keseluruhan.27
1. Macam Macam Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Kontekstual. ...
Pendekatan Konstruktivisme. ...
Pendekatan Deduktif. ...
Pendekatan Induktif. ...
Pendekatan Konsep. ...
Pendekatan Proses. ...
26
ndah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran,( Yogyakarta: Teras, 2012) hlm.10
27
yaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 5

14
Pendekatan Open – Ended. ...
Pendekatan Saintifik.28
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran
Pembelajaran yang diharapkan adalah perubahan dalam diri siswa baik aspek
kognitif, efektif, dan psikomotorik akan berpengaruh pada tingkah laku siswa.
Akhirnya cara berfikir dan melakukan sesuatu ada perubahan-perubahan dalam
diri siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran sampai pada tujuan yang
diharapkan, oleh karena itu, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran secara garis
besar dapat dibedakan atas dua macam yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.29Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.a.
Faktor Internal Faktor internal adalah semua faktor yang sumbernya barasal dari
diri individu yang belajar, baik yang berkenaan jasmani maupun dengan
rohani.30Faktor internal meliputi aspek fisiologis (keadaan jasmani) dan Psikologis
(keadaan rohani).
1) Faktor Fisiologis (Keadaan Jasmani) Faktor fisiologis ini dapat
mempengaruhi kegiatan sekaligus hasil belajar seseorang. Faktor fisiologis
terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2) Kesehatan Kesehatan berati dalam keadaan baik seluruh anggota badan
beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Dalam keadaan belajar anak
akan terganggu jika kesehatannya terganggu, seperti mudah pusing, badannya
lemah, kurang darah atau ada gangguan-gangguan fungsi alat indranya serta
tubuhnya berpenyakit, oleh karena itu agar pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan harus diusahakan badannya sehat dan terhindar dari penyakit. 31
Kondisi organorgan tubuh siswa, seperti tingkat kesehatan indra penglihatan,
juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima pengetahuan,

28
https://www.tripven.com/pendekatan-pembelajaran/ , Februari 13, 2020 Diakses Pada
Minggu 8 November 2020 Pukul 2.48 WIB
29
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 54
30
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 146.
31
Slameto, Belajar dan Faktor..., h. 54-55

15
khusus yang disajikan di kelas. Kesehatan tubuh siswa membawa aspek yang
sangat besar terhadap prestasi belajar siswa, karena ketika siswa tidak
memiliki kesehatan yang sempurna ketika mengikuti proses pembelajaran
maka daya serap siswa akan lebih rendah, dibandingkan ketika siswa
memiliki kesehatan tubuh yang baik. Ketika siswa mengikuti proses
pembelajaran dalam keadaan yang kurang baik, maka dengan demikian hasil
belajar atau prestasi belajar siswa tersebut akan berpengaruh pula.
3. Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempurna mengenai tubuh.32 Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi
balajar dan prestasi belajar siswa.Keadaan cacat seseorang berbeda-beda, bisa
berupa bisu, tuli, lumpuh, atau hilangnya bagian tubuh tertentu seperti, kaki,
tangan, dan lain sebagainya. Untuk menghindari berbagai kemungkinan maka
siswa yang mengalami cacat dianjurkan untuk menempuh jalur pendidikan
khusus atau setidaknya diberikan alat yang membantu siswa dalam belajar,
sehingga proses pembelajaran berjalan lancar dan hasil belajar atau prestasi
belajar siswa juga menjadi baik.
3) Faktor Psikologis (Keadaan Rohani)
Faktor pisiologis dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
belajar siswa.Faktor psikologis berhubungan dengan rohaniah yaitu segala bentuk
kemampuan yang berpusat pada otak dan akal. Yang termasuk faktor psikologis
adalah sebagai berikut: a) Intelegensi Siswa Intelegensi diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan cara yang tepat. Jadi, Intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak
saja, malainkan kualitas organ-organ tubuh lainnya.33Akan tetapi, harus diakui
bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol
dari pada peran organ-organ tubuh lainnya karena otak merupakan “menara
pengontrol” hampir seluruh tubuh manusia.Menurut Slameto intelegensi adalah
kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

32
Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 55.
33
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar…, h. 148

16
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstraksecara efektif, mengetahui
relasi dan mempelajarinya dengan tepat.34Tingkat kecerdasan atau intelegensi
siswa tak dapat diragukan lagi, dapat menentukan tingkat keberhasilan belajar
siswa.Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka
semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.Sebaliknya, semakin rendah
kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk
memperoleh sukses.
Jadi dapat disimpulkan faktor intelegensi mempengaruhi segala kegiatan yang
dilakukan termasuk dalam proses belajar disekolah. Siswa yang cerdas biasanya
cepat menanggapi setiap penjelasan guru, sehingga dia berkemugkinan akan
mencapai prestasi belajar yang tinggi. Demikian juga dalam hubungan sosialnya,
mampu menyesuaikan dirinya dengan keadaan dan situasi yang timbul
disekelilingnya.35
C. Strategi pebelajaran Akidah akhlak,fikih,,Quran Hadist di Madrasah
Pendidikan Madrasah Kata “madrasah” berasal dari bahasa Arab dari akar
kata “darasa”, „yadrusu‟, “darsan” dan “madrasah” ) yang berarti ketereangan
tempat (zharaf makan) yang secara harfiah berarti tempat belajar agama atau
tempat untuk memberikan pelajaran dari akar kata darasa juga bisa diturunkan
kata midras ) yang mempunyai arti buku yang di pelajari atau tempat belajar kata
al-midras ) ( yang juga diartikan sebagai rumah untuk mempelajari kitab Taurat.
Nakosteen menerjemahkan madrasah (universitas).Ia juga menjelaskan bahwa
madrasah-madrasah di masa klasik Islam didirikan oleh penguasa Islam ketika itu
untuk membibaskan masjid dari beban-beban pendidikan sekulur-sektarian. Sebab
sebelum ada madrasah masjid ketika itu memang telah digunakan sebagai
lembaga pendidikan umum.Tujuan pendidikan menghendaki adanya aktivitas
sehingga menimbulkan hiruk-pikuk, sementara beribadat dalam masjid
menghendaki ketenangan dan kekhusukan ibadah.Itu sebabnya kata Nakosteen
pertentangan anatara tujuan pendidikan dan tujuan agama didalam masjid hampir
tidak dapat diperoleh titik temu.Oleh karena itu dicari lembaga pendidikan
34
Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 56
35
.https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1340/1/Ulfarahmi.pdf Diakses Senin 9
November 2020 Pukul 05.00

17
alternatif untuk mengembangkan ilmu pengtahuan dan pendidikan umum dengan
tetap berpijak pada motif keagamaan lembaga tersebut adalah madrasah.36
4. PAI di lingkungan Madrasah
Merupakan suatu upaya, dan proses mendidik peserta didik untuk
mengetahui, memahami, menghayati, dan sekaligus mengamalkan ajaran dan
nilai-nilai luhur Islam. Dengan kata lain, PAI bertujuan untuk mendidik setiap
peserta didik agar beriman, bertakwa, dan beribadat dengan baik kepada Allah
SWT, sehingga dia memperoleh kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Tujuan PAI di
atas, secara sinergis, untuk mendukung arah dan pencapaian tujuan pendidikan
nasional, seperti diamanatkan oleh Pasal 3 Bab II UUSPN, yang menegaskan
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk pengembangan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggungjawab. Isi beberapa pasal UUSPN di atas
mengindikasikan posisi yang signifikan dan strategis PAI dalam media dan proses
pembentukan karakter bangsa, terutama generasi muda. Orientasi pelaksanaannya
bukan hanya pada pengembangan kualitas IQ (kecerdasan intelektual), tetapi
sebagai perpaduan IQ, dengan EQ (kecerdasan emosional) dan SQ (spiritual)
secara simbiosis. Untuk merujuk pesan dalam pasal-pasal di atas, proses
pendidikan di madrasah diharapkan mampu melahirkan peserta didik yang
beriman dan bertakwa, bermoral tinggi, berkepribadian yang sopan, ramah,
bermartabat, berakhlak mulia, serta memiliki intelektualitas yang tinggi; secara
holistik, saleh di ranah individual, komunal, sosial, dan publik; serta dewasa
secara emosional, dan santun secara sosial.37
siswa yang terus terdakadensi akibat lingkungan tempat pergaulan mareka,
banyaknya kewajiban administrasi yang harus dilalui guru.
5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI)
36
Abin Syamsuddin Makmum, Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam
Mengelola Sekolah dan Madrasah, (Bandung: Pustaka Educa, 2010), hlm.137-138.
37
Potret Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Aliyah
Sumarni Peneliti Muda Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama RI Jl. MH Thamrin No. 06 Jakarta Pusat Email:
marni_ch@yahoo.com.au /Hp 0817859942EDUKASI Volume 11, Nomor 3, September-Desember
2013

18
Islam sebagai agama dan objek kajian akademik memiliki cakupan dan
ruang lingkung yang luas. Secara garis besar Islam memiliki sejumlah ruang
lingkup yang saling terkait yaitu lingkup keyakinan(akidah), lingkup norma
(syariat), muamalat, dan perilaku (akhlak/ behavior). 38
Adapun ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam adalah Akidah, Al-Qur’an hadist, Fiqih, Akhlak dan
Tarikh.39
a. Aqidah Aqidah
Secara bahasa (etimologi) biasa dipahami sebagai ikatan simpul dan perjanjian
yang kuat dan kokoh. Ikatan dalam pengertian ini merujuk pada makna dasar
bahwa manusia sejak azali telah terikat dengan satu perjanjian yang kuat untuk
menerima dan mengakui adanya Sang Pencipta yang mengatur dan menguasai
dirinya, yaitu Allah SWT. Selain itu, aqidah juga mengandung cakupan keyakinan
terhadap yang ghaib, seperti malaikat, surga, neraka, dan sebagainya. Aqidah
Islam berisikan ajaran tentang apa saja yang harus dipercaya, diyakini dan diimani
oleh setiap Muslim. Karena agama Islam bersumber kepada kepercayaan dan
keimanan kepada Allah, maka aqidah merupakan sistem kepercayaan yang
mengikat manusia kepada Islam.Aqidah bersifat i’tikad batin, mengajarkan
keEsaan Allah, Esa sebagai Tuhan yang mencipta, mengatur dan meniadakan
alam ini.40Iman secara umum dipahami sebagai suatu keyakinan yang dibenarkan
dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan yang
didasari niat yang tulus dan ikhlas dan selalu mengikuti petunjuk Allah SWT serta
Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur’an terdapat sejumlah ayat yang
menunjukkan kata-kata iman
b. Akhlak, Etika dan Moral
Ruang lingkup ajaran Islam yang ketiga adalah akhlak. Akhlak merupakan
refleksi dari tindakan nyata atau pelaksanaan akidah dan syariat.Kata akhlak
secara bahasa merupakan bentuk jamak dari kata khulukun yang berarti budi
pekerti, perangai, tabiat, adat, tingkah laku, atau sistem perilaku yang dibuat.
38
Rois Mahfud, AL-ISLAM Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Erlangga, 2011), hlm 9
39
Nusa Putra dan Santi Lisnawati, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam, (Bandung:
PT.Remaja Rosda Karya, 2012), hlm 2
40
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep
dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm 77

19
Sedangkan secara terminologis akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara
baik dan buruk, antar yang baik dan buruk, antara yang terbaik dan tercela, baik
itu berupa perkataan maupun perbuatan manusia, lahir dan batin. Akhlak berarti
budi pekerti atau perangai. Dalam berbagai literatur Islam, akhlak diartikan
sebagai pengetahuan yang menjelaskan arti baik dan buruk, tujuan perbuatan,
serta pedoman yang harus diikuti.Pengetahuan yang menyelidiki perjalanan hidup
manusia sebagai parameter perbuatan, perkataan, dan ihwal kehidupannya.41
Menurut AlGhazali dalam bukunya Akamal Hawi yang berjudul Kompetensi
Guru Pendidikan Agama Islam, akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dari sifat-sifat itu timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak
memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu).42Dari pendapat di atas
menunjukkan bahwa akhlak ialah suatu perangai atau tingkah laku yang menetap
dalam jiwa seseorang yang merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan
tertentu dari diri seseorang dengan mudah dan ringan, tanpa dipikirkan maupun
direncanakan terlebih dahulu. Akhlak suatu amalan yang bersifat pelengkap
penyempurna bagi aqidah dan syariah dan yang mengajarkan tentang tata cara
pergaulan hidup manusia.
Pada pembelajaran Aqidah Akhlak dibutuhkan Strategi pembelajaran
scientific berasal dari dua kata pendekatan dan science bahasa Inggris yang berarti
pengorganisasian pengetahuan melalui observasi dan test terhadap fakta atau
realita. Henry van Laer menyamakan atau mensejajarkan science (Inggris)
dengan scientia yang berasal dari istilah latin yang berarti mengetahui. Lebih
lanjut Agung Rokimawan mengungkapkan bahwa istilah sain dan saintifik yang
telah diserap ke dalam bahasa Indonesia tersebut merupakan dua istilah yang
dapat dipakai secara bersama dengan analogi yang sama. Ia menjelaskan bahwa
sain dapat dilihat dari pengertian subjektif dan objektif. Menurut penjelasan
Kemendikbud melalui Tim Pusat Kurikulum dan Perbukuan tahun 2013 yang
dimuat pada tulisannya Fahrul Usmi menjelaskan bahwa belajaran saintifik
mempunyai ciri khas sebagai berikut :
41
Rois Mahfud, AL-ISLAM Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm 96
42
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2013), hlm. 98

20
1). Proses pembelajaran harus bersifat yang logis, berbasis pada fakta, data atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika/penalaran tertentu; bukan
sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.43
2). Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
3). Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
4). Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5). Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
6). Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7). Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik
sistem penyajiannya
c. Al-Qur’an Hadits Al-Qur’an adalah kalamullah (Firman Allah) yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril sebagai pedoman
hidup untuk menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Al- Qur’an
merupakan kitab suci Umat Islam yang di dalamnya mengandung kebenaran.
AlQur’an mempunyai nama-nama lain, yaitu:
a) Al-Kitab, artinya buku atau kitab yang menjadi pegangan hidup. b) Al-Furqan,
artinya pembeda antara yang benar dengan yang salah. c) Adz Dzikir, artinya:
menyebut dan mengingat Allah.44 Al-Qur’an adalah kitab Undang-undang umat
Islam yang mencakup bidang akidah secara terperinci, seperti iman kepada Allah,
Iman kepada malaikat, Iman kepada Kitab-kitab Allah, iman kepada Rasulrasul

43
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI
MADRASAH Ahmad Salim. Cendekia Vol. 12 No. 1 Juni 2014
44
Faqih Dalil dan Abu Ishfah, Buku Pintar Pedoman Dasar Agama Islam, (Surabaya:
Apollo),hlm. 19-20

21
Allah, dan iman kepada hari akhir. Tujuan membelajarkan Al-Qur’an ini adalah
menumbuhkan rasa cinta dan keagungan Al-Qur’an dalam jiwa peserta didik,
kemampuan memperbaiki tingkah laku murid melalui metode-metode pengajaran
yang tepat.45 Lima Prinsip pokok ajaran Al-Qur’an adalah: a) Tauhid: Ajaran
tentang Ke-Esaan Allah SWT b) Janji dan ancaman c) Ibadah d) Jalan dan cara
mencapai kebahagiaan e) Cerita dan sejarah Sedangkan Fungsi Al-Qur’an bagi
umat Islam adalah sebagai sumber segala macam aturan tentang hukum. Semua
masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, pendidikan, budaya dan politik
serta etika dan moral semua bersumber dari Al-Qur’an.AlQur’an juga sebagai
mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW untuk membuktikan bahwa beliau
benar-benar rasul Allah, dan Al-Qur’an benar-benar firman Allah SWT bukan
ucapan Nabi Muhammad SAW.Al-Qur’an juga sebagai hakim yang diberi
wewenang oleh Tuhan untuk menentukan baik buruk atas masalah yang sedang
diperdebatkan dan sebagai penguat Kitab-kitab rasul yang lainnya. Al-Qur’an juga
mempunyai keistimewaan yaitu melengkapi, merangkum, dan menyempurnakan
kitab-kitab Allah sebelumnya, isinya senantiasa terjaga dari perubahan tangan
manusia, isinya sesuai kodrat manusia, mempunyai bahasa yang mengagumkan
dan memuliakan serta menghormati akal pikiran.46Hadist merupakan sumber
kedua dalam syariat Islam setelah Al-Qur’an.Hadist merupakan pedoman orang
Islam dalam banyak hal, baik urusan Agama maupun urusan Dunia.47
Adapun strategi yang di gunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadist
iadalah Strategi pembelajaran PBL merupakan suatu pendekatan pengajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
tentang keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan
dan konsep yang esensial dari materi pelajaran strategi-strategi pembelajaran itu
berpusat atau tersangkut paut langsung dengan proses pembelajaran, yang
meliputi evaluasi kerja kelompok oleh tiap anggota kelompok, demikian pula

45
Muhammad Abdul Qadir Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), hlm. 75
46
Faqih Dalil dan Abu Ishfah, Buku Pintar Pedoman Dasar Agama Islam, (Surabaya: Apollo),
hlm.49-54
47
Muhammad Abdul Qadir Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), hlm.104

22
assesmen dan perbaikan interaksi sosial, maupun upaya-upaya untuk memperbaiki
penampilan tiap anggota kelompok.
Ketertarikan terhadap penerapan strategi PBL juga dikarenakan bahwa
pencarian informasi atau proses penyelidikan o dapat dilakukan secara individu
dan kelompok di berbagai sumber belajar (tidak terbatas di kelas saja), sehingga
secara bebas mengakses informasi ilmiah berdasarkan tema yang telah dipilih atau
diminatinya. Selanjutnya, respon positif berupa terpacu untuk belajar disebabkan
strategi pembelajaran ini menuntut untuk berkarya dengan melakukan
penyelidikan terhadap topik permasalahan secara sistematis, logis, dan analisis.
d. Fiqih (Ibadah)
Fiqih ini yang dibahas yaitu bagaimana melakukan thaharah, melakukan
sholat wajib, dan ibadah lainnya. Dalam fiqih ini membahas tentang ibadah dan
hukumnya. Secara etimologis, syariat berarti jalan ke tempat pengairan atau jalan
pasal yang diturut atau tempat mengalir air di sungai. Syariat merupakan aturan-
aturan Allah yang dijadikan referensi oleh manusia dalam menata dan mengatur
kehidupannya baik dalam kaitannya dengan hubungan antara manusia dengan
Allah SWT, hubungan antara manusia dengan manusia dan hubungan manusia
dengan alam sekitarnya.48Syariat tidak hanya satu hukum positif yang kongkrit,
tetapi juga suatu kumpulan nilai dan kerangka bagi kehidupan keagamaan
Muslim.Ruang lingkup syariat secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua
aspek, yaitu ibadah dan muamalah.
Adapun strategi yang digunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau
Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang
didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisisi dan
integrasi pengetahuan baru. PBL adalah salah satu model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut
dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Dengan
pembelajaran model ini, peserta didik dari sejak awal sudah dihadapkan kepada
berbagai masalah kehidupan yang mungkin akan ditemuinya kelak pada saat
mereka sudah lulus dari bangku sekolah. Model pembelajaran PBL merupakan

48
Rois Mahfud, Al-Islam pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Erlangga, 2011), hlm. 22

23
cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak
pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau
jawabannya oleh mahasiswa.
Permasalahan itu dapat diajukan atau diberikan dosen kepada mahasiswa, dari
mahasiswa bersama dosen, atau dari mahasiswa sendiri, yang kemudian dijadikan
pembahasan dan dicari pemecahannya sebagai kegiatan-kegiatan belajar
mahasiswa. Pertama, strategi PBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran,
artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan mahasiswa hanya sekedar
mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi
melalui strategi PBM mahasiswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan
mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya. Kedua, aktivitas pembelajaran
diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi PBM menempatkan masalah
sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak
mungkin ada proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan
menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan
metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini
dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah
dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses
penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jela
e. Tarikh
Tarikh yaitu salah satu bidang studi Pendidikan Agama Islam, tarikh ialah
studi tentang riwayat hidup Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, sahabat-
sahabat, dan iman-iman pemberi petunjuk yang diberikan kepada murid-murid
sebagai contoh teladan dari tingkah laku manusia yang ideal, baik kehidupan
pribadi maupun sosial.49
Strategi pembelajaran dalam pemebeljaran tarikh adalah inkuiri. Inquiry-
discovery learning merupakan belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam
sistem pembelajaran ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk
yang final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukannya

49
Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), hlm.162

24
sendiri dengan teknik pemecahan masalah. Strategi pembelajaran inkuiri adalah
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan
melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini biasanya
sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
heuriskein yang berarti saya menemukan. Tujuan utama pembelajaran melalui
strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin
intelektual dan ketrampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa (student centered approach), sebab dalam strategi ini
siswa memegang peran yang sangat dominan dalam pembelajaran. Strategi
pembelajaran inkuiri menganggap bahwa siswa merupakan objek dan subjek
dalam pembelajaran, mempunyai kemampuankemampuan dasar untuk
berkembang secara optimal sesuai dengan

BAB III
PENUTUP

25
A. Kesimpulan
1. Strategi pembelajaran PAI di Madrasah terdapat ruang lingkup pembelajaran
PAI di Madrasah yakni Aqidah Akhlak, Qur’an Hadist, Fiqih dan Tarikh atau
SKI . dalam hal ii dibutuhkan strategi pembelajaran untuk memaksimalkan
pembelajaran PAI di Madrasah
2. Pendekatan pembelajaran PAI di madrasah, sama halnya dengan strategi
pembelajara PAI membutuhkan pendekatan sehingganya semua materi yang
ada dalam ruang ligkup pembelajaran PAI dapat diterima oleh peserta didik
3. Pendekatan dan strategi Pembelajaran PAI di Madrasah sangat dibutuhkan
mengingat pembelajaran PAI di Madrasah sedikit berbeda dengan sekolah
umum lainnya di sini Guru dituntut utuk menguasai pendekatan dan strategi
Pembelajaran PAI di Madrasah tersebut.
B. Saran
Sebagai pemakalah kiranya seluruh pembaca memberika saran dan kritik yang
membangun untuk makalah selajutnya.

DAFTAR PUSTAKA

26
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), hlm 77
Abin Syamsuddin Makmum, Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip dan
Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah, (Bandung: Pustaka
Educa, 2010), hlm.137-138.
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011), h. 176.
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada,2013), hlm. 98
Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dan Humor, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011 ), h. 17
Dr. Siti halimah, M.Pd Penerapan Strategi dan metode yang bervariasi dalam
pembelajaran pendidikan agama islam oleh, disampaikan pada acara
workshop, tanggal 23 oktober 2013 bertempat di putra mulia hotel medan.
Dr. Wahyudin Nur Nasution, M. Ag. Strategi Pembelajaran, 2017 Perdana
Publishing, Cet Ke 1.H.3
Faqih Dalil dan Abu Ishfah, Buku Pintar Pedoman Dasar Agama Islam,
(Surabaya: Apollo),hlm. 19-20
Faqih Dalil dan Abu Ishfah, Buku Pintar Pedoman Dasar Agama Islam,
(Surabaya: Apollo), hlm.49-54
Faud Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan Komponen MKDK, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm.108.
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif , (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 4, hlm. 54
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1340/1/Ulfarahmi.pdfDiakses Pada
Minggu 8 Ovember 2020 Pukul 1.32
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1340/1/Ulfarahmi.pdfDiakses Pada
Minggu 8 Ovember 2020 Pukul 1.32
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1340/1/Ulfarahmi.pdf Diakses Pada
senin 9 Ovember 2020 Pukul 1.44 Wib

27
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1340/1/Ulfarahmi.pdfdiakses Senin 9
November 2020 Pukul 05.00
https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3552/1/SKRIPSI%20NINA
%20NOVIANA.pdf
https://www.tripven.com/pendekatan-pembelajaran/ , Februari 13, 2020 Diakses
Pada Minggu 8 November 2020 Pukul 2.48 WIB
Jurnal Al-Thariqah Vol. 2, No. 1, Juni 2017 ISSN 2527-9610 40
Jurnal ilmiah islam futura vol. 18. No. 2, februari 2019, 269-281 problematika
pembelajaran pai pada madrasah tsnawiyah di wilayah barat selatan aceh
syibran mulasi stain teungku dirundeng meulaboh email:
syibran@staindirundeng.ac.id fedry saputra stain Teungku Dirundeng
Meulaboh
Jurnal Pengembangan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dalam Merespon Era Digital Muhammad Tang Sekolah Tinggi Agama
Islam (Stai) Al-Furqan Makassar Muhammadtang.Mt78@Gmail.Com
Jurnal Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Lanjutan
Menengah Atas Dan Pengaruhnya Terhadap Pembangunan Karakter Oleh:
Darmiah Dosen Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Ar-Raniry
Darussalam Banda Aceh
Khoiriyah Nikmatul. Manegemen Pembelajaran Boarding School Di Kabupaten
Magelang Tahun Ajaran 2013/2014. STAIN Salatiga, 2014. Hal 2
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara,
2012), h. 2.
Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), hlm.162
Muhammad Abdul Qadir Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), hlm. 75
Muhammad Abdul Qadir Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), hlm.104

28
Muhammad Taufik Akbar. Manajemen Boarding School Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Man Wonosari Gunungkidul Yogyakarta. Diss. Uin
Sunan Kalijaga, 2014. Hal 2.
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 146.
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar…, h. 148
Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran,( Yogyakarta: Teras, 2012) hlm.10
Nur, Mzah. Pendidikan Agama dalam Keluarga.At-Turats, 2015, 9.2. Hal 53
Nusa Putra dan Santi Lisnawati, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam,
(Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2012), hlm 2
Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Teni Nurrita teninurhazet2@gmail.com
Potret Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Aliyah
Sumarni Peneliti Muda Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Jl. MH Thamrin No. 06
Jakarta Pusat Email: marni_ch@yahoo.com.au /Hp
0817859942EDUKASI Volume 11, Nomor 3, September-Desember 2013
Railwan Nasir, Mengantar Tipologi Format Pendidikan Ideal, (Jogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 27.
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012),
h. 21
Rami Maha, Rancangan Pembelajaran (Desain Intruksional), (Banda Aceh: Pena
dan ArRaniry, 2007), h. 29
Rois Mahfud, AL-ISLAM Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011),
hlm 96
Rois Mahfud, AL-ISLAM Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Erlangga, 2011),
hlm 9
Rois Mahfud, Al-Islam pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Erlangga, 2011), hlm.
22
Slameto, Belajar dan Faktor..., h. 54-55
Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 55.
Slameto, Belajar dan Faktor…, h. 56

29
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 54
Sotarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme dan VCT sebagai
Inovasi Pendekatan Afektif, (Jakarta: Rajawali, 2014), h. 86.
Strategi Peningkatan Pembelajaran Melalui Manajemen Boarding School (Studi
Kasus di SMP ‘Aisyiyah Boarding School Malang) Achmat Mubarok
achmatmubarok@gmail.com Universitas Yudharta Pasuruan
Suhra Sarifa, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta Pusat:
Yayasan Yapma,2014)
Wina Sanjana, Kutikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group,2009), h. 245
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 99.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Strandar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2006), h. 126-128.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), h. 5

30

Anda mungkin juga menyukai