ROKAN HULU
Pertama dan yang paling pertama Puja-puji syukur senantiasa patut kita haturkan
kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat yang kian tiada terhitung, nikmat besar
hingga nikmat terkecilpun dapat kita rasakan hingga detik ini. Shalawat dan salam kita
haturkan kepada sang junjungan alam kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah
membawa kita pada nikmatnya kehidupan yakni dengan adanya Islam wal Iman.
Kami ucapkan terima kasih pula kepada dosen pembimbing mata kuliah
“Pengembangan kurikulum PAI “ yang telah berupaya membimbing kami dalam
melaksanakan tugas yang diberikan. Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan
bangsa, membentuk sumber daya, akal serta watak manusia menjadi lebih baik. berakhlak
mulia dan berbudi luhur serta mempunyai wawasan pengetahuan yang luas.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ataupun
kesalahan dalam bentuk apapun, karena manusia tidak luput dari salah dan dosa. Makalah
ini kami buat dengan harapan agar dapat membantu kita semua untuk mengetahui apa yang
mencangkup tentang”Fungsi dan paradigma kurikulum PAI ”
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kurikulum sampai saat ini masih hangat untuk diperbincangkan. Sebab kurikulum
mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam dunia pendidikan, bahkan bisa dikatakan
bahwa kurikulum memegang kedudukan dan kunci dalam pendidikan, hal ini berkaitan
dengan penentuan arah, isi, dan proses pendidikan, yang pada akhirnya menentukan macam
dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut rencana dan
pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas, sekolah, daerah, wilayah maupun
nasional1
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum,; Teori dan Praktek, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), hal. 5
2
Sofan Amri, dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran; Pengaruhnya
Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta : PT. Prestasi Pustaka Publisher, 2010), hal. 61-
62
1
visi, misi, tujuan, program kegiatan maupun pada praktik pelaksanaan pendidikannya.
Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) merupakan salah satu
perwujudan dari pengembangan sistem pendidikan Islam3
3
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di Sekolah, Madrasah, dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 1
4
Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 1997, hal. 5
2
C. Manfaat Makalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
5
Noorzanah. KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI
Kalimantan Volume 15 No.28 Oktober 2017. Hal. 69
4
B. Tujuan kurikulum PAI
Selain itu, pendidikan agama islam sebagai sebuah program pembelajaran yang
diarahkan untuk:
6
Drs. H. Hamdan, M.Pd, Pengembangan dan Pembinanaan KurikulumTeori dan Praktek Kurikulum PAI.
(Banjarmasin, 2009), Hal. 4
5
C. Fungsi-fungsi kurikulum PAI
Kurikulum PAI berbeda dengan kurikulum yang lain, yang memiliki fungsi atau
peranan yang memiliki kurikulum PAI, bahkan kemungkinan ada kurikulum yang tidak
memiliki fungsi seperti kurikulum PAI. Karena itu, sudah sepatutnya guru-guru agama
sangat memperhatikan dan mengaplikasikan fungsi-fungsi kurikulum PAI ini kedalam
pembelajaran PAI. Fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut:
1. Fungsi pengembangan
Kurikulum PAI berupaya mengembangkan dan meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT. yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga.
2. Fungsi penyaluran
Kurikulum PAI berfungsi untuk menyalurkan peserta didik yang mempunyai
bakat-bakat khusus bidang keagamaan, agar bakat-bakat tersebut berkembang
secara wajar dan optimal, bahkan diharapkan bakat-bakat tersebut dapat
dikembangkan lebih jauh sehingga menjadi hobby yang akan mendatangkan
manfaat kepada dirinya dan banyak orang.
3. Fungsi perbaikan
Yaitu berfungsi untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, kelemahan peserta
didik terhadap keyakinan, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama islam dalam
kehidupan sehari-hari, terutama dari segi keyakinan (akidah) dan ibadah.
4. Fungsi pencegahan
Kurikulum PAI berfungsi untuk menangkal hal-hal negative baik yang berasal dari
lingkungan tempat tinggalnya, maupun dari budaya luar yang dapat
membahayakan dirinya sehingga menghambat perkembangannya menjadi manusia
Indonesia seutuhnya
5. Fungsi penyesuaian
Yaitu kurikulum PAi berupaya menyesuaikan diri dengan lingkungan baik
lingkungan fisik maupun sosial dan pelan-pelan dapat mengubah lingkungannya
sesuai dengan ajaran islam.
6
6. Sumber nilai
Kurikulum PAI merupakan sumber dan pedoman hidup unutk mencapai
kebahagiaan didunia dan di akhirat kelak
Selain fungsi-funsi kurikulum Pai diatas, terdapat beberapa fungsi lainnya yaitu:
1. Bagi Madrasah yang bersangkutan
a) Alat untuk mencapai tujuan P A I yang diinginkan
b) Pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan P A I
c) Menghindari keterulangan yang memboroskan waktu
d) Menjaga kesinambungan
2. Bagi Masyarakat
a) Masyarakat sebagai pengguna lulusan, Oleh karena itu Madrasah / Sekolah harus
meengetahui kebutuhan masyarakat dalam konteks pengembangan P A I
b) Kerjasama yang harmonis dalam pengembangan kurikulumPAI dengan
7
Sekolah/Madrasah
7
Suparta, Pengantar teori dan aplikasi pengembangan kurikulum PAI, (Jakarta, Raja Garafindo Persada:
2016), hal,4
7
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dikotomi pendidikan
Islam menurut Abdul Hamid Abu Sulaiman adalah:
Pertama, stagnasi pendidikan Islam, stagnasi ini terjadi sejak abad XVI hingga
abad XVII M. Di mana secara umum umat Islam saat itu telah dininabobokan
oleh kejayaan Islam yang gemilang saat itu, sehingga ummat Islamn lupa pada
realitas yang tengah terjadi di lapangan.
Kedua, penjajahan barat atas dunia Islam, penjajahan ini berlangsung sejak abad
XVIII sampai abad XIX M. Pada saat itu dunia muslim benar-benar tidak
berdaya di bawah kekuasaan imperialisme barat. Dengan demikian, segala aspek
kehidupan terutama pendidikan mulai saat itu banyak diinjeksi dan didominasi
oleh budaya dan peradaban barat
Ketiga, Modernisasi atas dunia muslim. Faktor lain yang menyebabkan
munculnya dikotomi sistem pendidikan adalah modernisasi. Selain itu, menurut
Zaki Badawi12 mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab dikotomi adalah
diterimanya budaya barat secara total bersama dengan adopsi ilmu pengetahuan
dan teknologinya
b. Usaha-usaha untuk menghilangkan dikotomi sistem pendidikan islam
Pertama, dari segi epitemologi ummat islam harus berani mengembanhkan ilmu
pengetahuan masa kini yang terartikulasi sepenuhnya, ini berarti pengetahuan
yang di rancang harus aplikatif tidak sekedar memenara gading “saja”
Kedua, perlu ada suatu kerangka teorotis ilmu dan teknologi yang
menggambarkan gaya gaya dan metode metode aktifitas ilmiyah dan teknologi
yang sesuai dengan tinjauan dunia dan mencerminkan nilai dan norma budaya
muslim
Ketiga, perlu diciptkan teori-teori sistem pendidikan islam yang memadukan ciri-
ciri terbaik sistempendidikan tradisional dengan sistem pendidikan modern.
2. Paradigma Mekanisme
Didalam KBBI berarti : hal kerja mesin, cara kerja suatu organisasi, atau hal
saling bekerja seperti mesin, yang mssing-masing bergerak sesuai dengan
8
fungsinya. Implikasi dari paradigma ini para guru /dosen agama harus menguasai
ilmu agama dan memahami substansi ilmu-ilmu umum, sebaliknya dosen / guru
umum dituntut untuk mengeuasai ilmu yang di ampuhnya dan ilmu agama, guru
dituntut untuk mampu menyusun buku - buku teks keagamaan yang dapat
menjelaskan hubungan antar keduanya
3. Paradigma Organism
8
Didiyanto. PARADIGMA PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DI LEMBAGA PENDIDIKAN. ( Jurnal
pendidikan agama isalam EDURELIGIA. Vol. 1, No. 2, Juli – Desember 2017). Hal. 124.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Paradigma dikotomi
2. Pardigma mekanisme
3. Paradigma organisme
10
DAFTAR PUSTAKA
11