Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FUNGSI DAN PARADIGMA KURIKULUM PAI

Guna memenuhi tugas Mata Kuliah :

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

Dosen Pengampu: Bpk Sarmadan Lubis, MP.d

Disusun oleh kelompok I

Rahmat Budi Sahri : 01327.111.17.2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

YAYASAN MUHAMMAD ABDUH

STAI TUANKU TAMBUSAI

ROKAN HULU

TAHUN AJARAN 2021/202


2
KATA PENGANTAR

Pertama dan yang paling pertama Puja-puji syukur senantiasa patut kita haturkan
kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat yang kian tiada terhitung, nikmat besar
hingga nikmat terkecilpun dapat kita rasakan hingga detik ini. Shalawat dan salam kita
haturkan kepada sang junjungan alam kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah
membawa kita pada nikmatnya kehidupan yakni dengan adanya Islam wal Iman.
Kami ucapkan terima kasih pula kepada dosen pembimbing mata kuliah
“Pengembangan kurikulum PAI “ yang telah berupaya membimbing kami dalam
melaksanakan tugas yang diberikan. Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan
bangsa, membentuk sumber daya, akal serta watak manusia menjadi lebih baik. berakhlak
mulia dan berbudi luhur serta mempunyai wawasan pengetahuan yang luas.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ataupun
kesalahan dalam bentuk apapun, karena manusia tidak luput dari salah dan dosa. Makalah
ini kami buat dengan harapan agar dapat membantu kita semua untuk mengetahui apa yang
mencangkup tentang”Fungsi dan paradigma kurikulum PAI ”

Akhirnya, kami sebagai pemakalah berpengharapan besar, semoga makalah yang


telah kami susun dapat menambah wawasan khususnya pada kami selaku penyusun, dan
umumnya teman-teman sekalian

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1


A. Latar belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .......................................................................................................... 2
C. Manfaat Makalah ........................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 4
A. Pengertian kurikulum PAI ............................................................................................. 4
B. Tujuan kurikulum PAI ................................................................................................... 5
C. Fungsi-fungsi kurikulum PAI ........................................................................................ 6
C. Paradigma kurikulum Pai ............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kurikulum sampai saat ini masih hangat untuk diperbincangkan. Sebab kurikulum
mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam dunia pendidikan, bahkan bisa dikatakan
bahwa kurikulum memegang kedudukan dan kunci dalam pendidikan, hal ini berkaitan
dengan penentuan arah, isi, dan proses pendidikan, yang pada akhirnya menentukan macam
dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut rencana dan
pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas, sekolah, daerah, wilayah maupun
nasional1

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup


sentral dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, menentukan proses pelaksanaan dan
hasil pendidikan. Mengingat pentingnya peran kurikulum dalam pendidikan dan dalam
perkembangan kehidupan peserta didik nantinya, maka pengembangan kurikulum tidak
bisa dikerjakan sembarangan2 harus berorentasi kepada tujuan yang jelas sehingga akan
menghasilkan hasil yang baik dan sempurna

Disamping itu, program pendidikan harus dirancang sesuai dengan kebutuhan


masyarakat dan diorentasikan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sedang dan akan terjadi. Oleh karena itu, kurikulum sekarang harus dirancang oleh guru
bersama-sama masyarakat pemakai.

Pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang sengaja didirikan dan


diselenggarakan dengan hasrat dan niat (rencana yang sungguh-sungguh) untuk
mengejawantahan ajaran dan nilai-nilai Islam, sebagaimana tertuang atau terkandung dalam

1
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum,; Teori dan Praktek, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), hal. 5
2
Sofan Amri, dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran; Pengaruhnya
Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta : PT. Prestasi Pustaka Publisher, 2010), hal. 61-
62
1
visi, misi, tujuan, program kegiatan maupun pada praktik pelaksanaan pendidikannya.
Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) merupakan salah satu
perwujudan dari pengembangan sistem pendidikan Islam3

Kurikulum sebagai salah satu variabel pendidikan memegang peranan penting


dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana diungkapkan Nana Syaodih,4
kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, serta sebagai penentu arah, isi,
dan proses pendidikan, yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan
suatu lembaga pendidikan.

Dalam kehidupan yang penuh kompetensi, tuntutan masyarakat terhadap kualitas


semakin tinggi. Hal ini dikarenakan masyarakat yakin sekolah mampu menjawab dan
mengantisipasi tantangan masa depan. Dalam konteks inilah beberapa sekolah berupaya
menerapkan konsep kurikulum sekolah yang berbeda dengan sekolah lain dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya masing-masing.
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap
seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan
kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara
sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan konsep-konsep yang kuat, yang
didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan
kurikulum yang tidak didasarkan pada konsep yang kuat dapat berakibat fatal terhadap
kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat pula terhadap
kegagalan proses pengembangan manusia.
B. Rumusan masalah

1. Bagaimana pengertian kurikulum PAI


2. Bagaimana fungsi dan tujuan kurikulum PAI
3. Bagaimana paradigma kurikulum PAI

3
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di Sekolah, Madrasah, dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 1
4
Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 1997, hal. 5
2
C. Manfaat Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum PAI


2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan kurikulum PAI
3. Untuk mengetahui paradigma kurikulum PAI

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kurikulum PAI

Kurikulum adalah semua rencana yang terdapat dalam proses pembelajaran.


Kurikulum dapat diartikan pula sebagai semuausaha lembaga pendidikan yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang disepakati. Kurikulum merupakan rancangan
pendidikanyang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan untuk siswa
sekolah. Kurikulum disusun oleh para pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu,
pendidik, pejabat pendidikan, pengusaha serta masyarakat lainnya. Rencana ini disusun
dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses
pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa
sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Kurikulum dalam pengertian mutakhir adalah semua kegiatan yang memberikan


pengalaman kepada siswa (anak didik) di bawah bimbingan dan tanggungjawab sekolah.
Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa kegiatan,
pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada anak
didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Atau dengan kata lain kurikulum
pendidikan Islam adalah semua aktivitas, pengetahuan dan pengalaman yang dengan
sengaja dan secara sistematis diberikan oleh pendidik kepada anak didik dalam rangka
tujuan pendidikan Islam. 5

Berdasarkan keterangan di atas, maka kurikulum pendidikan Islam itu merupakan


satu komponen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai tujuan. Ini bermakna untuk
mencapai tujuan pendidikan agama (pendidikan Islam) diperlukan adanya kurikulum yang
sesuai dengan tujuan pendidikan Islam dan bersesuaian pula dengan tingkat usia, tingkat
perkembangan kejiwaan anak dan kemampuan pelajar.

5
Noorzanah. KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI
Kalimantan Volume 15 No.28 Oktober 2017. Hal. 69
4
B. Tujuan kurikulum PAI

Tujuan pendidikan islam memiliki perbedaan dengan tujuan pendidikan lain,


misalnya tujuan pendidikan menurut paham pragmatisme, yang menitik beratkan
pemanfaatan hidup manusia didunia. Yang menjadi standar ukurannya sangat relatif, yang
bergantung pada kebudayaan atau peradaban manusia. Arifin dalam bukunya “Pendidikan
Islam Dalam Arus Dinamika Masyarakat” menyatakan bahwa rumusan tujuan pendidikan
islam merealisasikan manusia muslim yang beriman, bertakwa, dan berilmu pengetahuan
yang mampu mengabdikan dirinya kepada sang khaliknya dengan sikap dan kepribadian
bulat menyerahkan diri kepada-Nya dalam segala aspek kehidupannya dalam rangka
mencari keridhoannya. Rumusan tujuan pendidikan islam sangatlah relefan dengan
rumusan tujuan pendidikan nasional. Rumusan tujuan pendidikan nasional, ialah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yakni
manusia yang beriman, bertakwa kapada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Selain itu, pendidikan agama islam sebagai sebuah program pembelajaran yang
diarahkan untuk:

1. Menjaga akidah dan ketakwaan peserta didik,


2. Menjadi landasan untuk lebih rajin mempelajari dan mendalami ilmu-ilmu agama,
3. Mendorong peserta didik unutik lebih kritis, kreatif, dan inovatif,
4. Menjadi landasan prilaku dalam kehidupan sehari-haro dimasyarakat. Dengan
demikian bukan hanya mengajarkan pengetahuan secara teori semata tetapi juga
untuk dipraktekkan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari (membangun etika
sosial6

6
Drs. H. Hamdan, M.Pd, Pengembangan dan Pembinanaan KurikulumTeori dan Praktek Kurikulum PAI.
(Banjarmasin, 2009), Hal. 4
5
C. Fungsi-fungsi kurikulum PAI

Kurikulum PAI berbeda dengan kurikulum yang lain, yang memiliki fungsi atau
peranan yang memiliki kurikulum PAI, bahkan kemungkinan ada kurikulum yang tidak
memiliki fungsi seperti kurikulum PAI. Karena itu, sudah sepatutnya guru-guru agama
sangat memperhatikan dan mengaplikasikan fungsi-fungsi kurikulum PAI ini kedalam
pembelajaran PAI. Fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut:

1. Fungsi pengembangan
Kurikulum PAI berupaya mengembangkan dan meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT. yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga.
2. Fungsi penyaluran
Kurikulum PAI berfungsi untuk menyalurkan peserta didik yang mempunyai
bakat-bakat khusus bidang keagamaan, agar bakat-bakat tersebut berkembang
secara wajar dan optimal, bahkan diharapkan bakat-bakat tersebut dapat
dikembangkan lebih jauh sehingga menjadi hobby yang akan mendatangkan
manfaat kepada dirinya dan banyak orang.
3. Fungsi perbaikan
Yaitu berfungsi untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, kelemahan peserta
didik terhadap keyakinan, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama islam dalam
kehidupan sehari-hari, terutama dari segi keyakinan (akidah) dan ibadah.
4. Fungsi pencegahan
Kurikulum PAI berfungsi untuk menangkal hal-hal negative baik yang berasal dari
lingkungan tempat tinggalnya, maupun dari budaya luar yang dapat
membahayakan dirinya sehingga menghambat perkembangannya menjadi manusia
Indonesia seutuhnya
5. Fungsi penyesuaian
Yaitu kurikulum PAi berupaya menyesuaikan diri dengan lingkungan baik
lingkungan fisik maupun sosial dan pelan-pelan dapat mengubah lingkungannya
sesuai dengan ajaran islam.
6
6. Sumber nilai
Kurikulum PAI merupakan sumber dan pedoman hidup unutk mencapai
kebahagiaan didunia dan di akhirat kelak
Selain fungsi-funsi kurikulum Pai diatas, terdapat beberapa fungsi lainnya yaitu:
1. Bagi Madrasah yang bersangkutan
a) Alat untuk mencapai tujuan P A I yang diinginkan
b) Pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan P A I
c) Menghindari keterulangan yang memboroskan waktu
d) Menjaga kesinambungan
2. Bagi Masyarakat
a) Masyarakat sebagai pengguna lulusan, Oleh karena itu Madrasah / Sekolah harus
meengetahui kebutuhan masyarakat dalam konteks pengembangan P A I
b) Kerjasama yang harmonis dalam pengembangan kurikulumPAI dengan
7
Sekolah/Madrasah

C. Paradigma kurikulum Pai

Ada 3 paradigma pengembangan pendidikan agama islam (Siswanto, 2010).


1. Paradigma Dikotomis
Didalam paradigma ini, semua aspek kehidupan dipandang dengan 2 sisi
yang berbeda dan berlawanan, seperti laki-laki dan perempuan. Dan PAI hanya
dipandang sebagai pendidikan yang berkonsentrasi pada bidang agama, ritual dan
spritual saja. Implikasi dari paradigma ini peserta didik diarahkan untuk menjadi
pelaku (aktor) dan loyal (setia), memiliki sifat komitmen , dan dedikasi yang tinggi
terhadap agama yang dipelajari. Sementara kajian-kajian keilmuan yang bersifat
empiris , rasional, analitis-kritis, dianggap dapat menggoyahkan iman, sehingga
perlu ditindih oleh pendekatan keagamaan yang normatif dan doktriner tersebut.
a. Faktor-faktor dikotomi pendidikan islam

7
Suparta, Pengantar teori dan aplikasi pengembangan kurikulum PAI, (Jakarta, Raja Garafindo Persada:
2016), hal,4
7
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dikotomi pendidikan
Islam menurut Abdul Hamid Abu Sulaiman adalah:
Pertama, stagnasi pendidikan Islam, stagnasi ini terjadi sejak abad XVI hingga
abad XVII M. Di mana secara umum umat Islam saat itu telah dininabobokan
oleh kejayaan Islam yang gemilang saat itu, sehingga ummat Islamn lupa pada
realitas yang tengah terjadi di lapangan.
Kedua, penjajahan barat atas dunia Islam, penjajahan ini berlangsung sejak abad
XVIII sampai abad XIX M. Pada saat itu dunia muslim benar-benar tidak
berdaya di bawah kekuasaan imperialisme barat. Dengan demikian, segala aspek
kehidupan terutama pendidikan mulai saat itu banyak diinjeksi dan didominasi
oleh budaya dan peradaban barat
Ketiga, Modernisasi atas dunia muslim. Faktor lain yang menyebabkan
munculnya dikotomi sistem pendidikan adalah modernisasi. Selain itu, menurut
Zaki Badawi12 mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab dikotomi adalah
diterimanya budaya barat secara total bersama dengan adopsi ilmu pengetahuan
dan teknologinya
b. Usaha-usaha untuk menghilangkan dikotomi sistem pendidikan islam
Pertama, dari segi epitemologi ummat islam harus berani mengembanhkan ilmu
pengetahuan masa kini yang terartikulasi sepenuhnya, ini berarti pengetahuan
yang di rancang harus aplikatif tidak sekedar memenara gading “saja”
Kedua, perlu ada suatu kerangka teorotis ilmu dan teknologi yang
menggambarkan gaya gaya dan metode metode aktifitas ilmiyah dan teknologi
yang sesuai dengan tinjauan dunia dan mencerminkan nilai dan norma budaya
muslim
Ketiga, perlu diciptkan teori-teori sistem pendidikan islam yang memadukan ciri-
ciri terbaik sistempendidikan tradisional dengan sistem pendidikan modern.

2. Paradigma Mekanisme
Didalam KBBI berarti : hal kerja mesin, cara kerja suatu organisasi, atau hal
saling bekerja seperti mesin, yang mssing-masing bergerak sesuai dengan
8
fungsinya. Implikasi dari paradigma ini para guru /dosen agama harus menguasai
ilmu agama dan memahami substansi ilmu-ilmu umum, sebaliknya dosen / guru
umum dituntut untuk mengeuasai ilmu yang di ampuhnya dan ilmu agama, guru
dituntut untuk mampu menyusun buku - buku teks keagamaan yang dapat
menjelaskan hubungan antar keduanya
3. Paradigma Organism

Dalam konteks pendidikan islam paradigma organism bertolak dari


pandangan bahwa aktivitas kependidikan merupakan suatu sistem yang terdiri atas
komponen-komponen yang hidup bersama dan bekerja sama secara terpadu menuju
tujuan tertentu, yaitu terwujudnya hidup yang religius atau dijiwai oleh ajaran dan
nilai-nilai agama. 8

Paradigma tersebut tampaknya mulai dirintis dan dikembangkan dalam sistem


pendidikan di madrasah, yang dideklarasikan sebagai sekolah umum yang berciri khas
agama Islam. Dalam hal ini madrasah membuat kebijakan yang terdiri atas 3 kepentingan
utama :

a. Sebagai wahana membina ruh dan praktik hidup keislaman


b. Mempertegas keberadaan madrasah sederajat dengan sistem sekolah, sebagai
wahana pembinaan masyarakat yang berkepribadian , berpengetahuan , cerdas dan
bermoral
c. Mampu merespon tuntutan masa depan, dan menghadapi Era globalisasi.

8
Didiyanto. PARADIGMA PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DI LEMBAGA PENDIDIKAN. ( Jurnal
pendidikan agama isalam EDURELIGIA. Vol. 1, No. 2, Juli – Desember 2017). Hal. 124.
9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa kegiatan,


pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada anak
didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam

Tujuan pendidikan islam merealisasikan manusia muslim yang beriman, bertakwa,


dan berilmu pengetahuan yang mampu mengabdikan dirinya kepada sang khaliknya dengan
sikap dan kepribadian bulat menyerahkan diri kepada-Nya dalam segala aspek
kehidupannya dalam rangka mencari keridhoannya

Fungsi kurikulum pai

a) Alat untuk mencapai tujuan P A I yang diinginkan


b) Pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan P A I
c) Menghindari keterulangan yang memboroskan waktu
d) Menjaga kesinambungan

Paradigma kurikulum pai

1. Paradigma dikotomi
2. Pardigma mekanisme
3. Paradigma organisme

10
DAFTAR PUSTAKA

Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum,; Teori dan Praktek, (Bandung :


PT. Remaja Rosdakarya, 2006),
Sofan Amri, dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran;
Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta : PT. Prestasi
Pustaka Publisher, 2010)
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di Sekolah, Madrasah,
dan Perguruan Tinggi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005)
Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset, 1997
Suparta, Pengantar teori dan aplikasi pengembangan kurikulum PAI, (Jakarta, Raja
Garafindo Persada: 2016),
Noorzanah. KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Ittihad Jurnal
Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.28 Oktober 2017.
Drs. H. Hamdan, M.Pd, Pengembangan dan Pembinanaan KurikulumTeori dan Praktek
Kurikulum PAI. (Banjarmasin, 2009)
Didiyanto. PARADIGMA PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DI LEMBAGA
PENDIDIKAN. ( Jurnal pendidikan agama isalam EDURELIGIA. Vol. 1, No. 2,
Juli – Desember 2017).

11

Anda mungkin juga menyukai