Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PRINSIP


PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengembangan Kurikulum PAI

Disusun Oleh : Kelompok 1


Alfatika Pratiwi Putri
Fikri Alifiansyah
Hesty Nurma Yunita
M. Ainul Muwaffiq

Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Hastuti, M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2021/2022
TANJUNG REDEB

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
inayahnya kepada kita semua sehingga masih merasakan nikmat dari–Nya.Shalawat serta
salam, semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi
suri tauladan yang baik bagi kita semua dan yang telah menyelamatkan kita dari zaman yang
gelap menuju zaman yangterang benderang. Semoga syafaat beliau sampai pada kita.
InsyaAllah.
Alhamdulillah, Penulisan tugas makalah Pengembangan Kurikulum PAI mengenai
“Prinsip Pengembangan Kurikulum dan Prinsip Pengembangan Kurikulum PAI” yang
bersumber dari beberapa referensi yang kami kumpulkan. Sangat membantu untuk
menambah pengetahuan dan wawasan kita, khususnya bagi penulis sendiri. Dengan tulisan
dan uraian topik yang sederhana sesuai format yang telah ditentukan telah selesai.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada ibu Dra. Hj. Hastuti, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI dan untuk orang tua yang telah
memberi semangat dan dorongan dalam menyelesaikan tugas ini, tak lupa juga semua dosen
STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb, serta teman-teman yang telah mendukung, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar penulis dapat menyusun makalah lebih baik lagi. penulis menyadari masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya
datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala
usaha kita. Amin.

Tanjung Redeb, 09 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ........................ i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ....................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. ...................... 3
A. Latar Belakang .................................................................................... ...................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................... ...................... 4
C. Tujuan .................................................................................................. ...................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... ...................... 5
A. Pengertian Kurikulum ........................................................................... ...................... 5
B. Ciri Kurikulum Pendidikan Menurut Islam dan Umum........................ ...................... 6
C. Prinsip Kurikulum Pendidikan .............................................................. ...................... 8
D. Tujuan Kurikulum Pendidikan .............................................................. ...................... 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................ .................... 13
A. Kesimpulan .......................................................................................... ...................... 13
B. Saran ...................................................................................................... ...................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... ...................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara gramatikal prinsip bararti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari
pengertian di atas tersirat makna bahwa kata prinsip itu menunjukan pada suatu hal yang
sangat penting, mendasar, harus di perhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan,
sarta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa. Dari
pengertian dan makna prinsip di atas, terlihat bahwa itu memiliki fungsi yang sangat penting
dalam kaitannya dengan keberadaan sesuatu. Dengan mengenali dan memperhatikan prinsip,
maka akan bisa menjadikan sesuatu itu kebih efeltif dan efisien. Prinsip juga mencerminkan
tentang hakikat yang dikandung oleh sesuatu, mungkin produk atau proses, dan bersifat
memberikan rambu-rambu aturan main yang jelas, yang harus diikuti untuk mencapai tujuan
yang benar.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjuk pada pengertian tentang berbagai
hal yang harus dijadikan sebagai patokan dalam menentukan berbahai hal yang terkait dengan
pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum yang pada dasarnya
prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dan hakikat kurikulum itu sendiri. Esensi dari
pengembangan kurikulam adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan
keputusan dan kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa
berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang harus
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Dengan merujuk pada prinsip-
prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang kurikulam akan bisa bekerja secara
smantap, teararah, dan dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Selain dari pada itu,
adanya berbagai prinsip dalam kurikulum dan pengembangannya merupakan suatu cirri
bahwa kurikulum itu sendiri merupakan suatu area atau suatu lapangan dari adanya studi
pembelajaran.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu
sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan
dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat
pendidikan.
Setiap pendidik harus memahami perkembangan kurikulum, karena merupakan suatu
formulasi yang paling penting dalam konteks pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar

3
bagaimana usaha yang dilakukan membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa
fisik, intelektual, emosional, dan sosial keagamaan dan lain sebagainya.
Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan
pembelajaran, methode, tekhnik, media pengajaran, dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai
dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan sistem pendidikan
ditentukan oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang
realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh karena itu, sudah sewajarnya para
pendidik dan tenaga kependidikan memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah kurikulum itu ?


2. Bagaimana Ciri Kurikulum Pendidikan Menurut Islam dan Umum ?
3. Bagaimana Prinsip Kurikulum Pendidikan Menurut Islam dan Umum ?
4. Apa Tujuan Kurikulum Pendidikan Menurut Islam dan Umum ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari pengembangan kuikulum PAI.


2. Untuk memahami bagaimana prinsip pengembangan kurikulum PAI.
3. Agar kita sebagai calon pendidik dapat menerapkan kurikulum secara menyeluruh.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM
1. Kurikulum Menurut Umum
Pengertian kurikulum menurut umum secara etimologis kurikulum berasal dari
bahasa Yunani Curere yang mempunyai makna jarak yang harus ditempuh dalam
kegiatan berlari mulai dari permulaan (start) sampai akhir (finish).
Menurut Hilda Taba (1962), Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni
sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain
mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk
peserta didik selama di sekolah.(Hilda Taba ;1962 dalam bukunya “Curriculum
Development Theory and Practice).
Menurut J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum
Planning for Better Teaching and Learning (1956) menjelaskan arti kurikulum sebagai
berikut. “Kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar,
apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah. Kurikulum meliputi
juga apa yang disebut kegiatan ekstra-kurikuler”.

2. Kurikulum Menurut Islam


Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti
jalan yang terang, yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu, kurikulum
juga dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai pendidikan.
Menurut M. Arifin dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1991) memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan dalam
proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
Menurut Dr. Abdamardasyi Sarhan dan Dr. Munir Kamil, bahwa kurikulum
adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian
yang disediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya dalam dan di luar sekolah dengan
maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah
laku mereka sesuai dengan tujuan tujuan pendidikan.

5
B. CIRI KURIKULUM PENDIDIKAN MENURUT ISLAM DAN UMUM
1. Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
Setelah kita memahami pengertian kurikulum, selanjutnya lebih spisifik kita
memahami ciri kurikulum pendidikan Islam yang tentunya memiliki perbedaan dengan
kurikulum pendidikan pada umumnya. Secara umum ciri kurikulum pendidikan Islam
merupakan pencerminan nilai-nilai Islami yang diperoleh dari hasil pemikiran kefilsafatan
dan diprektekkan dalam semua kegiatan kependidikan. Maka bisa dikatakan bahwa ciri
kurikulum pendidikan Islam selalu memiliki keterkaitan dengan Al-Qur’an dan al-Hadits.
Konsep inilah yang membedakan dengan pendidikan pada umumnya.

Menurut Al-Syabani, ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam adalah sebagaimana berikut :


a) Kurikulum pendidikan Islam mengedepankan dan mengutamakan Agama dan akhlak
dalam berbagai tujuannya. Materi dalam kurikulum pendidikan Islam haruslah
mencerminkan nilai-nilai keIslaman dan bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah,
metode pembelajaran yang diterapkan, alat dan teknik dalam kurikulum pendidikan Islam
juga mencerminkan nilai-nilai keAgamaan.
b) Kandungan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam bersifat menyeluruh yang
mencerminkan semangat pemikiran dan ajaran Islam yang bersifat universal dan
menjangkau semua aspek kehidupan, baik intelektual, psikologis, sosial dan spiritual.
c) Kurikulum pendidikan Islam mempunyai keseimbangan yang relative di dalam muatan
keilmuannya baik ilmi-ilmu syariat, ilmu akal dan bahasa serta seni. Disamping
Kurikulum pendidikan Islam menyeluruh cakupan dan kandungannya, ia juga
memperhatikan keseimbangan relative, disebut keseimbangan relative karena mengakui
bahwa tidak ada keseimbangan yang mutlak pada kurikulum pengajaran.
d) Kurikulum pendidikan Islam mencakup kesemua materi pelajaran yang dibutuhkan oleh
peserta didik, baik yang bersifat kerelegiusan maupun yang bersifat keduniaan. Materi
keAgamaan digunakan untuk memahami hakikat hubungan manusia dengan sang
pencipta sementara keprofan-dunia digunakan untuk mencukupi kebutuhan primer dan
sekunder manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia.
e) Kurikulum pendidikan Islam terkait dengan minat, bakat dan kemampuan peserta didik,
sehingga murid tidak mempelajari suatu mata pelajaran kecuali ia merasa senang dengan
materi tersebut, kurikulum pendidikan Islam juga memperhatikan keterkaitan antara
lingkungan dengan lembaga pendidikan dan peserta didik, sehingga penyusunan
kurikulum selalu disesuaikan dengan kebutuhan social masyarakat di wilayah tertentu,

6
dari segi lain pendidikan Islam bersifat dinamis dan bisa menerima dinamika perubahan
bila diperlukan, kurikulum pendidikan Islam juga mempunyai sifat keserasian antara mata
pelajaran, kandungan, dan kegiatan-kegiatan pembelajaran.

2. Ciri Kurikulum Pendidikan Umum


Ciri kurikulum pendidikan Islam diatas jelas mempunyai perbedaan dengan
kurikulum pendidikan umum, dalam hal ini misalnya Kurikulum 2013 yang mempunyai
ciri sebagai berikut :

a. Mewujudkan pendidikan berkarakter


Pendidkan berkarakter sebenarnya merupakan karakter dan ciri pokok kurikulum
pendidikan sebelumnya. Dimana dalam kurikulum tersebut dituntut bagaimana mencetak
peserta didik yang memiliki karakter yang baik, bermoral dan mmemiliki budi pekerti
yang baik. Namun pada implementasi kkurikulum ini masih terdapat berbagai kekuragan
sehingga menuaiberbagai kritik. sehingga kurikulum berbasis kompetensi ini direvisi
guna menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan dan dapat mencerdaskan
kehidupan bangsa.
b. Menciptakan Pendidikan Berwawasan Lokal
Wawasan lokal merupakan satu hal yang sangat penting. NAmun pada kenyataan
yang terjadi selama ini, potensi dan budaya lokal seaan terabaikan dan tergerus oleh
tingginya pengaruh buudaya modern. Budaya yang cenderung membawa masyarakat
untuk melupakan cita-cita luhur nenek moyang dan potensi yang dimilikinya dari dalam
jiwa. Hal itulah yang mendoronggg bagaimana penanaman budaya lokal dalam
pendidikan dapat diterapkan. Sistem ini akan diterapkan dalam konsep sintem pendidikan
kurikulum 2013. Sistem yang dapat lebih mengentalkan budaya lokal yang selamaa ini
dilupakan dan seakan diacuhkan. Olehnya itu dengan sistem pendidkan kurikulum 2013
diharapkan pilar budaya lokal dapat kembali menjadi inspirasi dan implementasi dalam
kehidupan bermasyarakat. Dihrapkan budaya lokal dapat menjadi ciri penting dan
menjadi raja di negeri sendiri dan tidak punah ditelan zaman.
c. Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat
Pendidikan tidak hanya sebagai media pembelajaran. Tetapi pada dasarnya
pendidikan merupakan tempat untuk menggali seluruh potensi dalam diri. Olehnya itu,
dengan sistem pendidikan yang diterapkan pada kurikulum 2013 nantinya akan
diharapkan dapat menggali seluruh potensi diri peserta didik, baik restasi akademik

7
maupun non akademik. Maka dengan begitu pada kurikulum 2013 nantinya akan diterapkan
pendidikan yang lebih menyenangkan, bersahabat, menarik dan berkompeten. Sehingga
dengan cara tersebut diharapkan seluruh potensi dan kreativitas serta inovasi peserta didik
dapat tereksploitasi secara cepat dan tepat.

C. PRINSIP KURIKULUM PENDIDIKAN


a. Prinsip Kurikulum Pendidikan Umum

1) Prinsip Relevansi, adalah kedekatan hubungan. Apabila dikaitkan


denganpendidikan dengan masyarakat maka harus memilki keterkaitan yang
erat sehingga hasil pendidikan yang diperoleh akan berguna bagi kehidupan
peserta didik di masyarakat.
2) Prinsip Fleksibilitas, artinya bahwa kurikulum yang dikembangkan harus
memilki ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam bertindak. Dalam hal
ini berkaitan dengan fleksibilitas dalam memilih program pendidikan dan
fleksibilitas dalam pengembangan program pembelajaran.
3) Prinsip Efisiensi., terkait dengan usaha, biaya, waktu, dan tenaga yang
digunakan dalam proses pembelajaran dapat membuahkan proses dan hasil
belajar yang optimal. Jadi dalam pengembangan kurikulum harus efisien,
sehingga seperti yang terjadi di pendidikan kita dengan berubah-ubahnya
kurikulum malah justru semakin membingungkan pelaksana pendidikan yaitu
guru.
4) Prinsip Efektivitas, adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai
sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Efektivitas kurikulum
berkaitan dengan proses mengajar pendidik, dan proses belajar peserta didik.
5) Prinsip Kesinambungan, prinsip kesinambungan dalam pengembangan
kurikulum menunjukkan adanya keterkaitan antara tingkat pendidikan, jenis
dan program pendidikan, serta bidang studi. Pertama kesinambungan di antara
berbagai tingkat sekolah yang menyangkut bahan pelajaran yang diperlukan
untuk belajar lebih lanjut pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi sudah
diajarkan pada tingkat pendidikan sebelumnya, dan bahan pelajaran yang
sudah diajarkan pada tingkat yang lebih rendah tidak diajarkan lagi pada
tingkat yang lebih tinggi, sehingga tidak terjadi tumpang tindih bahan

8
pelajaran. Kedua, kesinambungan diantara berbagai bidang studi yang
berkaitan dengan hubungan antara bidang studi yang satu dengan yang lain.
6) Prinsip Berorientasi Tujuan, bahwa langkah awal sebelum memilih dan
mengembangkan komponen-komponen kurikulum ialah menetapkan tujuan.
Kemudian komponen kurikulum lainnya dipilih dan dikembangkan dalam
rangka mencapai tujuan tersebut.

b. Prinsip Kurikulum Pendidikan Agama Islam

1) Prinsip pertautan dengan Agama, artinya bahwa semua elemen kurikulum


baik aspek tujuan, materi, alat dan metode dalam pendidikan Islam selalu
menyandarkan pada dasar-dasar ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an
dan Al-Hadits.
2) Prinsip Universal, universal disini dimaksudkan bahwa tujuan dan cakupan
kurikulum pendidikan Islam harus mencakup semua aspek yang
mendatangkan manfaat, baik bagi peserta didik, baik yang bersifat jasmaniyah
maupun rohaniyah. Cakupan isi kurikulum menyentuh akal dan qalbu peserta
didik. Pendidikan yang dikembangkan sebisanya dikembangkan bukan
pendidikan sekuler, melainkan sebaliknya yaitu pendidikan rasional yang
mempunyai arti mengajarkan materi-metari yang bermanfaat bagi kehidupan
akhirat dan dunia bagi peserta didik. Dengan demikian dalam pendidikan
Islam tidak ada dikotomi antara ilmu umum dan ilmu Agama.
3) Prinsip keseimbangan antara tujuan yang ingin dicapai suatu lembaga
pendidikan dengan cakupan materi yang akan diberikan kepada peserta didik.
Keseimbangan ini meliputi materi yang bersifat religi-akhirat dan profane-
keduniaan dengan mencegah orientasi sepihak saja. Hakikat dari prinsip
keseimbangan ini , didasarkan pada firman Allah Swt dalam surat al-Qashas
ayat 77
ٓ ‫َص ْيبَ َك ِمنَ الدُّ ْنيَا َوا َ ْحس ِْن َك َما‬ ٰ ْ ‫َّار‬
َ ‫اْل ِخ َرة َ َو َْل تَ ْن‬
ِ ‫سن‬ َ ‫ّٰللاُ الد‬
‫ىك ه‬َ ‫َوا ْبت َ ِغ فِ ْي َما ٓ ٰا ٰت‬
َ‫ّٰللاَ َْل ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِديْن‬
‫ض ۗا َِّن ه‬ َ َ‫ّٰللاُ اِلَي َْك َو َْل تَب ِْغ ْالف‬
ِ ‫سادَ فِى ْاْلَ ْر‬ َ ‫ا َ ْح‬
‫سنَ ه‬

Artinya :

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan) negeri kalian, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu

9
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sessungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan”

Ayat tersebut adalah perintah yang bersifat wajib, artinya umat Islam wajib
melaksanakan keseimbangan hidup antara keduniaan dan keakhiratan,
kesimbangan cara berfikir bersifat rasional dan hati nurani. Apabila kita
kaitkan dengan penyusunan kurikulum maka pedoman kurikulum
mencerminkan keseimbangan tujuan pembelajaran dan materi-materi yang
diarahkan pada pencapaian keseimbangan tujuan duniawi dan tujuan ukhrowi.

4) Prinsip keterkaitan dengan bakat, minat, kemampuan dan kebutuhan pelajar,


dengan lingkungan sekitar baik fisik maupun social. Dengan prinsip ini
kurikulum pendidikan Islam berkeinginan menjaga keaslian peserta didik
yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini selaras dengan
pendapat Jean Peaget tentang pendidikan, ia mengatakan bahwa pindidikan
harus diindividulisasikan dengan menyadari bahwa kemampuan untuk
mengasimilasi akan berbeda dari satu individu dengan individu yang lain,
konsekuensinya materi pendidikan harus memperhatikan pebedaan peserta
didik.
5) Prinsip fleksibelitas, maksdunya kurikulum pendidikan Islam dirancang dan
dikembangkan berdasakan prinsip dinamis dan up to date terhadap
pekembangan dan kebutuhan masyarakat, bangsa dan Negara. Anak didik
yang berkarakte menjadi dambaan bukan hanya sebagai orang tua tetapi juga
menadi kebutuhan bangsa dan Negara mengingat anak merupakan generasi
penerus bangsa yang akan mengemban amanat kepemimpinan di masa yang
akan datang.
6) Prinsip memperhatikan perbedaan individu, peserta didik merupakan pribadi
yang unik dengan keadaan latar belakang social ekonomi dan psikologis yang
beraneka macam, maka penyusunan kurikulum pendidikan Islam haruslah
memperhatikan keberAgamaan latar belakang tersebut demi tercapainya
tujuan pendidikan itu sendiri.
7) Prinsip pertautan antara mata pelajaran dengan aktifitas fisik yang tercakup
dalam kurikulum pendidikan Islam. Petautan ini menjadi urgen dalam rangka

10
memaksimalkan peran kurikulum sebagai sebuah program dengan tujuan
tercapainya manusia yang berakhlak.

D. TUJUAN KURIKULUM PENDIDIKAN


a. Tujuan Kurikulum Pendidikan Umum
1) Tujuan Nasional
Dalam Undang-undang No. 2 tahun 1980 tentang sistem Pendidikan Nasional
rumusan tujuan pendidikan nasional disebutkan Pendidikan Nasional
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan. Kesehatan asmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tariggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dari
tujuan nasional kemudian dijabarkan ke dalam tujuan insitusional/ lembaga,
tujuan kurikuler, sampai kepada tujuan insfruksional.
2) Tujuan Institusional
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu lembaga
pendidikan, umpamanya, SD, SMP, SMA, dan sebagainya. Artinya apa yang
harus dimiliki anak didik setelah menamatkan lembaga pendidikan tersebut.
Sebagai contoh, kemampuan apa yang diharapkan dimiliki oleh anak yang
tamat SD,SMP, dan SMU. Rumusan tujuan institusional harus merupakan
penjabaran dan tujuan umum harus memiliki kesinambungan antara satu
jenjang pendidikan tinggi dengan jenjang lainnya (SD,SMP,SMA sampai
Perguruan Tinggi). Tujuan institusional juga harus memperhatikan fungsi dan
karakter dari lembaga pendidikannya, seperti lembaga pendidikan umum,
pendidikan guru dan sebagainya.
3) Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah penjabaran dan tujuan kelembagaan pendidikan
(tujuan institusional). Tujuan kurikuler adalah tujuan di bidang studi atau mata
pelajaran sehingga mencerminkan hakikat keilmuan yang ada di dalamnya.
Secara rasional adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki
anak didik setelah mempelajari suatu mata pelajaran atau bidang studi
tersebut.

11
4) Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional dijabarkan dari tujuan kurikuler. Tujuan ini adalah tujuan
yang langsung dihadapkan kepada anak didik sebab harus dicapai oleh mereka
setelah menempuh proses belajar-mengajar. Oleh karena itu tujuan
instruksional dirumuskan sebagai kemampuan-kemampuan yang diharapkan
dapat dimiliki oleh anak didik setelah mereka menyelesaikan proses belajar-
mengajar. Ada dua jenis tujuan institusional, yaitu tujuan instruksional umum
(TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK). Perbedaan kedua tujuan tersebut
terletak dalam hal kemampuan yang diharapkan dikuasai anak didik. Pada TIU
sifatnya lebih luas dan mendalam, sedangkan TIK lebih terbatas dan harus
dapat diukur pada saat berlangsungnya prosesbelajar-mengajar. Dengan
demikian TIK harus lebih operasional dan mudah dilakukan pengukuran.

b. Tujuan Kurikulum Pendidikan Agama Islam


1. Pembinaan individu atau warganegara yang beriman kepada Rukun Iman
2. Pembinaan pribadi muslim yang berpegang teguh pada ajaran-ajaran agama dan
berakhlak yang mulia.
3. Pembiaan warganegara yang sehat, dan kuat.
4. Pembinan pribadi yang berimbang pada motivasi dan keinginan-keinginan yang sesuai
dengan diri dan dengan orang lain.
5. Pembinaan warganegara yang dipersenjatai dengan ilmu dan pengetahuan
6. Menciptakan warganegara yang terdidik pada perasaan seni dan sanggup menikmatinya,
menghargai dan merasakan keindahan dalam berbagai bentuk dan macamnya.
7. Membentuk warganegara yang memiliki kemampuan social, ekonomi dan politik
8. Memperkokoh kehidupan agama
9. Meneguhkan bahas arab yang tulen dan menjaganya dari factor-fatktor yang
menghancurkan
10. Pembinaan masyarakat islam yang mulia
11. Pembinaan masyarakat yang kuat dan maju dari segi ekonomi
12. Turut serta melaksanakan perdamaian dunia berdasar pada kebenaran, keadilan, toleransi,
saling mengerti, kerjasama, dan saling hormat menghormati.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulakan bahwa Kurikulum dalam
pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang, yang dilalui
oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap mereka. Dan pengertian kurikulum menurut umum secara etimologis adalah kurikulum
berasal dari bahasa Yunani Curere yang mempunyai makna jarak yang harus ditempuh dalam
kegiatan berlari mulai dari permulaan (start) sampai akhir (finish). Yang membedakan
kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum pada umumnya terletak pada integrasi nilai-
nilai keIslaman pada aspek-aspek kurikulum, begitu pula prinsip yang menjadi arah
pendidikan Islam juga menonjolkan keterpautan dengan ajaran Islam Al-Qur’an dan Al-
hadits.

B. SARAN
Saran pemakalah dari pembahasan ini adalah :
1. Pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip kurikulum.
2. Pendidik melaksanakan pengajarannya sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum yang
berlaku.
3. Sebagai siswa harus bisa berpartisipasi aktif dalam pengembangan
kurikulum,khususnya dalam program pembelaran maupun pendidikan agar tujuan
pendidikan yang diharapkan bisa tercapai dengan optimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata, Nana Syaoqi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung, Rosda.
2008.
Sudiyono.H.M. Drs; Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)
Daradjat, Zakiyah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
A-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.Hassan
Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang, 1984)
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Https://el-shalih.blogspot.co.id/2010/03/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum.html/di
Https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-kurikulum/di
Http://asepjamaluddin16.blogspot.co.id/2013/01/makalah-prinsip-dasar-pengembangan.html/

14

Anda mungkin juga menyukai