ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
inayahnya kepada kita semua sehingga masih merasakan nikmat dari–Nya.Shalawat serta
salam, semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi
suri tauladan yang baik bagi kita semua dan yang telah menyelamatkan kita dari zaman yang
gelap menuju zaman yangterang benderang. Semoga syafaat beliau sampai pada kita.
InsyaAllah.
Alhamdulillah, Penulisan tugas makalah Pengembangan Kurikulum PAI mengenai
“Prinsip Pengembangan Kurikulum dan Prinsip Pengembangan Kurikulum PAI” yang
bersumber dari beberapa referensi yang kami kumpulkan. Sangat membantu untuk
menambah pengetahuan dan wawasan kita, khususnya bagi penulis sendiri. Dengan tulisan
dan uraian topik yang sederhana sesuai format yang telah ditentukan telah selesai.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada ibu Dra. Hj. Hastuti, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI dan untuk orang tua yang telah
memberi semangat dan dorongan dalam menyelesaikan tugas ini, tak lupa juga semua dosen
STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb, serta teman-teman yang telah mendukung, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar penulis dapat menyusun makalah lebih baik lagi. penulis menyadari masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya
datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala
usaha kita. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara gramatikal prinsip bararti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari
pengertian di atas tersirat makna bahwa kata prinsip itu menunjukan pada suatu hal yang
sangat penting, mendasar, harus di perhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan,
sarta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa. Dari
pengertian dan makna prinsip di atas, terlihat bahwa itu memiliki fungsi yang sangat penting
dalam kaitannya dengan keberadaan sesuatu. Dengan mengenali dan memperhatikan prinsip,
maka akan bisa menjadikan sesuatu itu kebih efeltif dan efisien. Prinsip juga mencerminkan
tentang hakikat yang dikandung oleh sesuatu, mungkin produk atau proses, dan bersifat
memberikan rambu-rambu aturan main yang jelas, yang harus diikuti untuk mencapai tujuan
yang benar.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjuk pada pengertian tentang berbagai
hal yang harus dijadikan sebagai patokan dalam menentukan berbahai hal yang terkait dengan
pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum yang pada dasarnya
prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dan hakikat kurikulum itu sendiri. Esensi dari
pengembangan kurikulam adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan
keputusan dan kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa
berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang harus
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Dengan merujuk pada prinsip-
prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang kurikulam akan bisa bekerja secara
smantap, teararah, dan dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Selain dari pada itu,
adanya berbagai prinsip dalam kurikulum dan pengembangannya merupakan suatu cirri
bahwa kurikulum itu sendiri merupakan suatu area atau suatu lapangan dari adanya studi
pembelajaran.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu
sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan
dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat
pendidikan.
Setiap pendidik harus memahami perkembangan kurikulum, karena merupakan suatu
formulasi yang paling penting dalam konteks pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar
3
bagaimana usaha yang dilakukan membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa
fisik, intelektual, emosional, dan sosial keagamaan dan lain sebagainya.
Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan
pembelajaran, methode, tekhnik, media pengajaran, dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai
dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan sistem pendidikan
ditentukan oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang
realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh karena itu, sudah sewajarnya para
pendidik dan tenaga kependidikan memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KURIKULUM
1. Kurikulum Menurut Umum
Pengertian kurikulum menurut umum secara etimologis kurikulum berasal dari
bahasa Yunani Curere yang mempunyai makna jarak yang harus ditempuh dalam
kegiatan berlari mulai dari permulaan (start) sampai akhir (finish).
Menurut Hilda Taba (1962), Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni
sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain
mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk
peserta didik selama di sekolah.(Hilda Taba ;1962 dalam bukunya “Curriculum
Development Theory and Practice).
Menurut J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum
Planning for Better Teaching and Learning (1956) menjelaskan arti kurikulum sebagai
berikut. “Kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar,
apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah. Kurikulum meliputi
juga apa yang disebut kegiatan ekstra-kurikuler”.
5
B. CIRI KURIKULUM PENDIDIKAN MENURUT ISLAM DAN UMUM
1. Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
Setelah kita memahami pengertian kurikulum, selanjutnya lebih spisifik kita
memahami ciri kurikulum pendidikan Islam yang tentunya memiliki perbedaan dengan
kurikulum pendidikan pada umumnya. Secara umum ciri kurikulum pendidikan Islam
merupakan pencerminan nilai-nilai Islami yang diperoleh dari hasil pemikiran kefilsafatan
dan diprektekkan dalam semua kegiatan kependidikan. Maka bisa dikatakan bahwa ciri
kurikulum pendidikan Islam selalu memiliki keterkaitan dengan Al-Qur’an dan al-Hadits.
Konsep inilah yang membedakan dengan pendidikan pada umumnya.
6
dari segi lain pendidikan Islam bersifat dinamis dan bisa menerima dinamika perubahan
bila diperlukan, kurikulum pendidikan Islam juga mempunyai sifat keserasian antara mata
pelajaran, kandungan, dan kegiatan-kegiatan pembelajaran.
7
maupun non akademik. Maka dengan begitu pada kurikulum 2013 nantinya akan diterapkan
pendidikan yang lebih menyenangkan, bersahabat, menarik dan berkompeten. Sehingga
dengan cara tersebut diharapkan seluruh potensi dan kreativitas serta inovasi peserta didik
dapat tereksploitasi secara cepat dan tepat.
8
pelajaran. Kedua, kesinambungan diantara berbagai bidang studi yang
berkaitan dengan hubungan antara bidang studi yang satu dengan yang lain.
6) Prinsip Berorientasi Tujuan, bahwa langkah awal sebelum memilih dan
mengembangkan komponen-komponen kurikulum ialah menetapkan tujuan.
Kemudian komponen kurikulum lainnya dipilih dan dikembangkan dalam
rangka mencapai tujuan tersebut.
Artinya :
9
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sessungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan”
Ayat tersebut adalah perintah yang bersifat wajib, artinya umat Islam wajib
melaksanakan keseimbangan hidup antara keduniaan dan keakhiratan,
kesimbangan cara berfikir bersifat rasional dan hati nurani. Apabila kita
kaitkan dengan penyusunan kurikulum maka pedoman kurikulum
mencerminkan keseimbangan tujuan pembelajaran dan materi-materi yang
diarahkan pada pencapaian keseimbangan tujuan duniawi dan tujuan ukhrowi.
10
memaksimalkan peran kurikulum sebagai sebuah program dengan tujuan
tercapainya manusia yang berakhlak.
11
4) Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional dijabarkan dari tujuan kurikuler. Tujuan ini adalah tujuan
yang langsung dihadapkan kepada anak didik sebab harus dicapai oleh mereka
setelah menempuh proses belajar-mengajar. Oleh karena itu tujuan
instruksional dirumuskan sebagai kemampuan-kemampuan yang diharapkan
dapat dimiliki oleh anak didik setelah mereka menyelesaikan proses belajar-
mengajar. Ada dua jenis tujuan institusional, yaitu tujuan instruksional umum
(TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK). Perbedaan kedua tujuan tersebut
terletak dalam hal kemampuan yang diharapkan dikuasai anak didik. Pada TIU
sifatnya lebih luas dan mendalam, sedangkan TIK lebih terbatas dan harus
dapat diukur pada saat berlangsungnya prosesbelajar-mengajar. Dengan
demikian TIK harus lebih operasional dan mudah dilakukan pengukuran.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulakan bahwa Kurikulum dalam
pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang, yang dilalui
oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap mereka. Dan pengertian kurikulum menurut umum secara etimologis adalah kurikulum
berasal dari bahasa Yunani Curere yang mempunyai makna jarak yang harus ditempuh dalam
kegiatan berlari mulai dari permulaan (start) sampai akhir (finish). Yang membedakan
kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum pada umumnya terletak pada integrasi nilai-
nilai keIslaman pada aspek-aspek kurikulum, begitu pula prinsip yang menjadi arah
pendidikan Islam juga menonjolkan keterpautan dengan ajaran Islam Al-Qur’an dan Al-
hadits.
B. SARAN
Saran pemakalah dari pembahasan ini adalah :
1. Pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip kurikulum.
2. Pendidik melaksanakan pengajarannya sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum yang
berlaku.
3. Sebagai siswa harus bisa berpartisipasi aktif dalam pengembangan
kurikulum,khususnya dalam program pembelaran maupun pendidikan agar tujuan
pendidikan yang diharapkan bisa tercapai dengan optimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, Nana Syaoqi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung, Rosda.
2008.
Sudiyono.H.M. Drs; Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)
Daradjat, Zakiyah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
A-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.Hassan
Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang, 1984)
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Https://el-shalih.blogspot.co.id/2010/03/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum.html/di
Https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-kurikulum/di
Http://asepjamaluddin16.blogspot.co.id/2013/01/makalah-prinsip-dasar-pengembangan.html/
14