Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PRINSIP PRINSIP DASAR KURIKULUM

DOSEN PENGAMPU : Dr. Hendriyadi, M.Pd.I

Kelompok1

1. JAYA HERYANA

2. RIANTO

YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI)


INSTITUT AGAMA ISLAM ( IAI )
FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KE GURUAN (FTIK)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
KELAS PAI 2 C
SEMESTER 2 / 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Alhamdulillahi rabbil alamiin,Segala puji hanyalah milik allah SWT. Atas rahmat dan
karunianya beserta nikmatnya,sehingga kita masih diberikan kita kesempatan dalam
menuntut ilmu agama islam.Kemudian solawat beserta salam,semoga selalu tercurahkan
kepada baginda nabi besar kita Muhammad SAW, dengan hantaran lafadz Allahumma Shalli
ala’ ali sayyidina muhammad wa’ala ali sayyidina Muhammad, Mudah-mudahan dengan
hantaran solawat kita mendapatkan syafaat di yaumil akhir kelak nanti, aamiin yaa rabbal
alamiin.

Kami sebagai pemakalah mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua rekan-
rekan atau mahasiswa yang hadir pada hari ini,dan tak lupa juga kepada dosen ( ) yang telah
membimbing kami dalam belajar, dalam upaya untuk mencapai tujuan kami.Kami sebagai
pemakalah sangat menyadari bahwa makalah kami tidaklah sempurna. Oleh karna itu kami
berharap kritikan atau saran dari teman-teman agar lebih menyempurnakan pembahasan kami
sehingga berjalan dengan dan baik.

Semoga bermanfaat

Muaro bungo, 4 MEI 2022

Penulis

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 5

A.Latar Belakang Masalah......................................................................................... 6

B.Rumusan Masalah.................................................................................................. 6

C. Tujuan Masalah..................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 7

a.  Apa pengertian prinsip pengembangan kurikulum?............................................. 8

b. Apa saja sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum ?............................. 9

c.  Bagaimana pemgembangan kurikulum di lakukan dengan adanya prinsip-prinsip

pengembangannya ?............................................................................................... 10

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 14

A. KESIMPULA........................................................................................................ 14

B.SARAN................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTKA................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang1

Kurikulum merupakan hal yang pokok dalam dunia pendidikan. Hal-hal


yangberhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan dipandang sebagai
kurikulum.Kurikulum merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan
bagi siswa disekolah. Dalam kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai,
pengetahuan, danperbuatan pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli
pendidikan, mereka itupendidik, pejabat pendidikan, penguasaha serta unsur-
unsur masyarakatlainnya. Namun, dalam perwujudan dari prinsip, aspek dan
konsep kurikulumtersebut terletak pada guru. Sehingga guru memiliki tanggung
jawab terhadaptercapainya tujuan kurikulum itu sendiri. Seorang pelaksana
kurikulum perlumengetahui dan melaksanakan prinsip-prinsip apa saja yang
terdapat dalamkurikulum. Namun hal ini sering diabaikan oleh para pelaksana
kuikulum, sehinggapencapaian tujuan pendidikan tidak optimal atau bahkan
melenceng dari tujuansebenarnya. Oleh karena itu, penting sekali bagi pendidik
mengetahui hal-hal yangberhubungan dengan kurikulum, termasuk salah satu di
dalamnya yaitu prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Dalam prinsip
pengembangan kurikulumterdapat tiga hal pokok diantaranya, prinsip umum dari
kurikulum, prinsip khususyang didasarkan pada kurikulum 2006 (KTSP), dan
prinsip khusus yangberdasarkan pada kurikulum 2013. Hal inilah yang mendasari
penyusun untukmenyusun makalah yang berjudul prinsip prinsip pengembangan
kurikulum. Salahsatunya yaitu agar kita sebagai calon pendidik memiliki
pengetahuan akan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, sehingga kita mudah
dalam pelaksanaannya.

1
Herry. Widyastono, 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. BumiAksara: Jakarta

5
 1.2 Rumusan Masalah

1.Apa pengertian prinsip pengembangan kurikulum?

2.Apa saja sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum ?

3.Bagaimana pemgembangan kurikulum di lakukan dengan adanya prinsip-prinsip


pengembangannya ?

1.3Tujuan Permasalahan

1.Mengetahui bagaimana prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.

2.Sebagai pegangan untuk di jadikan sumber atau bahan pengetahu

3.Memperluas wawasan

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengembangan2 kurikulum adalah sebuah proses yang


merencanakan,menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan
pada hasil penilaianterhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat
memberikan kondisibelajar mengajar yang baik. Dengan kata lain
pengembangan kurikulum adalahkegiatan untuk menghasilkan kurikulum
baru melalui langkah-langkah penyusunankurikulum atas dasar hasil
penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu.Prinsip kurikulum
dapat juga dikatakan sebagai aturan yang menjiwaipengembangan
kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum
yangdidesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni
anak didik,orang tua, masyarakat dan bangsa. Pada umumnya ahli
kurikulum memandangkegiatan pengembangan kurikulum sebagai suatu
proses yang kontinu, merupakansuatu siklus yang menyangkut beberapa
kurikulum yaitu komponen, tujuan, bahan,kegiatan dan evaluasi.
Kurikulum diindonesia mengalami perubahan dari masakemasa sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan
dalammasyarakat.Kurikulum merupakan hal yang pokok dalam dunia
pendidikan. Hal-hal yangberhubungan dengan pencapaian tujuan
pendidikan dipandang sebagai kurikulum.Pengertian kurikulum yang
semakin meluas, sehingga membuat para pelaksanakurikulum memberikan
batasan sendiri terhadap kurikulum. Namun perbedaanpengertian tersebut
tidak menjadi masalah yang besar terhadap pencapaian tujuanpendidikan,
apabila kurikulum tetap berpegang pada prinsip-prinsip
yangmendasarinya,. Perwujudan prinsip, aspek dan konsep kurikulum
tersebut terletakpada guru. Sehingga guru memiliki tanggung jawab
terhadap tercapainya tujuankurikulum itu sendiri. Oleh karena itu,
seseorang pelaksana kurikulum perlumengetahui dan melkasanakan
prinsip=prinsip apa saja yang terdapat dalamkurikulum. Namun hal ini
2
Sukmadinata, Nana. Rosdakarya 2014.Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek . PT
RemajaRosdakarya

7
sering diabikan oleh para pelaksana kurikulum, sehingga pencapaian
tujuan pendidikan tidak optimal atu bahkan melenceng dari
tujuansebenarnya. Hal ini yang mendasari penulis untuk menyusun
makalah yang berjudulprinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Salah
satunya yaitu agar para pelaksanakurikulum dapat memahami dan
melaksanakan prinsip-prinsip tersebut.

 A. Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum3

Sumber prinsip yaitu dari mana asal muasal terlahirnya suatu prinsip.
Setidaknyaada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu sebagai
berikut :

1.Data empiris

Data empiris merujuk pada pengalaman terdokumentasi dan terbukti efektif.

2.Data eksperimenData eksperimen merujuk pada temuan-temuan hasil penelitian.


Dat hasiltemuan merupakan data yang dipandang valid dan reliable, sehingga
tingkatkebenarannta meyakinkan untuk dijadikan prinsip dalam
pengembangankurikulum.

3.Cerita atau legenda yang hidup di masyarakat

 Selain dari data-data lainnya, Banyak data hasil penelitian (hard data)
sifatnyasangat terbatas, disamping itu banyak data-data lain yang diperoleh bukan
darihasil peelitian yang digunakan juga terbukti untuk memecahkan masalah-
masalah kehidupan yang komplek diantaranya yaitu adat istiadat yang hidupdi
masyarakat (folklore of curriculum).

4.Akal sehat (common of sense)

 Selain dari itu, data yang di peroleh dari penelitian sendiri digunakan
setelahmelalui proses pertimbangan dan penilaian akal sehat terlebih dahulu.

3
Mulyasa. E Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2007 . Bandung: PTRemaja

8
B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum4

Pada dasarnya, tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum merupakan


tingkatketepatan(validity)dan ketetapan(reliability)prinsip yang digunakan. Hal ini
adakaitannya dengan sumber-sumber dari prinsip pengembangan kurikulum itu
sendiri.Ada data, fakta, konsep, dan prinsip yang tingkat kepercayaannya tidak
diragukan lagi karena sudah dibuktikan secara empiris melalui suatu penelitian
yang berulang-ulang. Ada pula data yang sudah terbukti secara empiris tetapi
masih terbatas dalamkasus-kasus tertentu sehingga belum bisa digeneralisasikan.
Bahkan ada pula datayang belum dibuktikan dalam suatu penelitian, tetapi sudah
terbukti dalamkehidupan, dan menurut pertimbangan akal sehat dipandang logis,
baik, dan berguna.Merujuk pada hasil diatas maka prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum bisadiklasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip, yaitu: anggapan
kebenaran utuh atau menyeluruh(whole truth), anggapan kebenaran parsial(partial
truth), dan anggapankebenaran yang masih memerlukan pembuktian(hypothesis)

.A. Anggapan kebenaran utuhAnggapan kebenaran utuh adalah fakta, konsep, dan
prinsip yang diperolehserta telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang,
sehingga bisadibuat generalisasi dan bisa diperlakukan di tempat yang berbeda.
Tipe prinsipkategori ini tidak akan mendapat tantangan atau kritik karena sudah
diyakinioleh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum.

B. Anggapan kebenaran parsialAnggapan kebenaran parsial yaitu suatu fakta,


konsep, dan prinsip yang sudahterbukti efektif dalam banyak kasus, tetapi sifatnya
masih belum bisadigeneralisasikan. Mengingat anggapan tersebut dianggap baik
danbermanfaat, maka tipe prinsip ini bisa digunakan. Namun demikian,
dalampenggunaanya biasanya masih mengundang pro dan kontra.

C. DugaanSelanjutnya, anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian


danhipotesis yaitu prinsip kerja yang sifatnya tentatif. Prinsip ini muncul darihasil
deliberasi,judgement dan pemikiran akal sehat. Meskipun sangatdiharapkan
menggunakan tipe prinsip whole truth, akan tetapi tipe prinsip lainpun berguna
dan bermanfaa. Sebagaiman halnya dengan prinsip tipekebenaran parsial, prinsip
tipe hipotesis juga masih memungkinkan adanyatantangan atau kritikan dalam

4
Herry. Widyastono, 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. BumiAksara: Jakarta

9
penggunaannya (pro dan kontra).Pada dasarnya kesemua jenis tipe prinsip itu bisa
digunakan.

Tipe prinsip mana yang mendapat penekanan dalam penggunaannya,


sangatbergantung kepada perspektif para pengembang kurikulum tentang
kurikulum itusendiri. Dalam praktik pengembangan kurikulum, biasanya kesemua
tipe prinsip itudigunakan. Penyederhanaan peristilahan tentang berbagai tipe
prinsip sebagaimanadijelaskan di muka, Oliva (1992: 30) memakai istilah
axiomsuntuk menggambarkanberbagai karakteristik prinsip tersebut. Merujuk
pada kamus Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary,kata aksioma memiliki
pengertian yang meliputi sifat-sifat daritiga prinsip diatas.Istilah aksioma ini juga
masih mungkin diganti dengan istilahteorema(theorems).

Aksioma dan teorema adalah dua hal yang berbeda, tetapisenada. Keduanya akan
memberikan pedoman sebagai kerangka dan rujukan dalammelakukan aktivitas
dan pemecahan masalah, termasuk didalamnya aktivitaspengembanagan
kurikulum (Mulyasa, 2007).

C. Macam-macam Pengembangan Kurikulum5

Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semuapengalaman


belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulumterintegrasi
filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulumdisusun
oleh para ahli pendidikan atau ahli kurikulum, oleh bidang ilmu, pendidik,pejabat
pendidikan. Daam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapaitujuan
yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat.Kelas
merupakan tempat untul melaksanakan dan menguji kurikulum. Di sanasemua
konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat, dan kemampuan guru diujidalam
bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata
danhidup. Perwujudan konsep, prinisp, dan aspek-aspek kurikulum tersebut
seluruhnyaterletak pada guru. Oleh karena itu, gurulah pemegang kunci
pelaksanaan dankeberhasilan kurikulum. Dialah sebenarnya perncana, pelaksana,
penulai, danpengembang kurikulum sebenarnya. Suatu kurikulum diharapkan

5
Sukmadinata, Nana. Rosdakarya 2014.Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek . PT

RemajaRosdakarya

10
dapat memberikanlandasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembangan
kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan
perkembangan masyarakat (Herry,2014).Sukmadinata (2009), mengelompokkan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulumsecara umum dan khusus. Secara umum
meliputi meliputi prinsip: (1) relevansi; (2)fleksibilitas; (3) kontinuitas; (4) praktis
(efisiensi); dan (5) efektivitas.

Prinsip relevansi

 meliputi relevansi internal dan eksternal. Relevansi internal,yakni semacam


analisis horizontal, yaitu kesesuaian antara komponen-komponendalam kurikulum
itu sendiri, seperti tujuan, isi, pembelajaran, penilaian, alokasiwaktu, dan sumber
belajar, serta minggu, bulan, dan semester yang sama, dalammata pelajaran yang
sama. Relevansi eksternal maksudnya kesesuaian dengantuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan masyarakat, serta perkembangam ilmupengetahuan dan teknologi.
Selain itu, kesesuaian mata pelajaran yang satu denganmata pelajaran yang
lainnya.

Prinsip fleksibilitas

artinya kurikulum memungkinkan terjadinya penyeseuaian-penyesuaian dengan


kemampuan dan karakteristik peserta didil, karakteristik sekolah,serta kondisi dan
potensi daerah.

Prinsip kontinuitas

, yakni semacam analisis vertikal, yakni kesinambungan isiantarsemester,


antarkelas, antarsatuan pendidikan, antarjenjang pendidikan.Sebaiknya,
pengembangan kurikulum dilakukan secara serempak dari tingkat SD,SMP,
SMA/SMK, Perguruan Tinggi. Selain dianalisis secara horizontal, jugadianalisis
secara vertikal sehingga ada kesinambungan kompetensi mulai dari SDsampai
dengan Perguruan Tinggi.

Prinsip praktis atau efisiensi

, yakni mudah dilaksakan dengan menggunakanperalatan sederhana dan biaya


yang murah. Kurikulum meskipun harus ideal,
tetapi juga harus praktis. Prinsip efektifivitas berarti meskipun harus murah, tetapi
keberhasilannya tetap harus diperhatikan.Sementara itu, prinsip khusus dalam

11
pengembangan kurikulum berkenaandengan: (1) perumusan tujuan pendidikan;
(2) pemilihan isi pembelajaran; (3)pemilihan proses pembelajaran; (4) pemilihan
media dan alat pembelajaran yangtepat; dan (5) pemilihan kegiatan penilaian.

4.Tujuan pendidikan

 menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan.Tujuan pendidikan


mencakup tujuan jangka panjang (umum); menengah,, dan pendek(khusus), yang
bersumber pada: (1) ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapatditemukan
dalam dokumen-dokumen negara, seperti dalam peraturan perundang-undangan,
mengenai tujuan, dan strategi pembangunan termasuk di dalamnyapendidikan; (2)
survei mengenai persepsi orang tua, masyarakat, dunia usaha dandunia industri
tentang kebutuhan mereka; (3) survei tentang pandangan para ahlidalam bidang-
bidang tertentu; (4) survei tentang manpower; (5) pengalaman negara-negara lain
dalam masalah yang sama; dan (6) penelitian.

Pemilihan isi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan perlu


mempertimbangkan hal-hal berikut: (1) penjabaran tujuan pendidikan ke
dalambentuk perbuatan hasil belajar yang spesifik dan terukur. Makin umum
suatuperbuatan hasil belajar dirumuskan, akan semakin sulit merumuskan
pengalamanbelajar; (2) isi pembelajarana meliputi pengetahuan, keterampilan
(skill), dan sikapyang holistik; (3) isi pembelajaran harus tersusun secara
sistematis dan logis sesuaitahap perkembangan anak.

Pemilihan proses pembelajaran mempertimbangkan hal-hal berikut: (1)


Apakahproses pembelajaran yang digunakan cocok untuk mengajarkan bahan
pelajaran (2)Apakah proses pembelajaran memberikan kegiatan yang bervariasi
sehingga dapatmelayani perbedaan individual anak? (3) Apakah proses
pembelajaran dapatmenciptakan kegiatan untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap?(4) Apakah proses pembelajaran menerapkan pendekatan
belajar peserta didik aktif(5) Apakah proses pembelajaran menerapkan
pendekatan pembelajaran saintifik,mulai dari mengamati, menanya, mecoba,
mengolah, menyaji, manalar, danmencipta?

Pemilihan media dan alat pembelajaran yang tepat artinya mendukung


prosespembelajaran agar efektif, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut (1)

12
Media ataualat pembelajaran apa yang diperlukan? Apakah semuanya tersedia?
(2) Jikalau adamedia atau alat yang harus dibuat, siapakah yang harus
membuatnya? Bagaimanapembiayaannya? Kapan waktu membuatnya? (3)
Bagaimana pengorganisasian medi atau alat pembelajaran? (4) Bagaimana
pengintegrasiannya dalam keseluranpembelajaran? (5) Bagaimana cara
menyiapkan multimedia? Pemilihan kegiatan penilaian

mempertimbangkan hal-hal berikut: (1) Dalamperencanaan penilaian; (a)


Bagaimana tingkat kemampuan kelompok yang akandinilai? (b) Berapa lama
waktu yang akan dibutuhkan untuk pelaksanaan penilaian?(c) Apakah berbentuk
uraian atau objektif? (d) Berapa butir soal penilaian? (e) Siapayang
mengadministrasikan soal dan hasil penilaian?

(2) Dalam penyusunan alatpenilaian; (a) Rumuskan tujuan-tujuan pembelajaran


yang akan dinilai; (b) Uraikanke dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati
(c) Hubungkan dengan bahanpelajaran (d) Tuliskan butir-butir soal penilaian

(3) Dalam pengolahan hasil penilaianhendaknya memperhatikan: (a) Norma yang


akan digunakanan dalam pengolahanhasil penilaian? (b) Apakah akan digunakan
rumus atau formula guessing? (c) Skorstandar apa yang akan digunakan? (d)
Bagaimana mengkonversi hasil penilaian? (d)Untuk apa hasi penilaian
digunakan? (Herry,2014)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan6

Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini, yaitu:Pengembangan kurikulum


adalah sebuah proses yang merencanakan,menghasilkan suatu alat yang lebih baik
dengan didasarkan pada hasil penilaianterhadap kurikulum yang telah berlaku,
sehingga dapat memberikan kondisibelajar mengajar yang baik.Ada empat
sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu: data empiris, dataeksperimen,
cerita atau legenda, dan akal sehat

Tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum bisa diklasifikasikan menjadi tiga


tipeprinsip, yaitu: anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh(whole truth),
anggapankebenaran parsial(partial truth), dan anggapan kebenaran yang masih
memerlukanpembuktian(hypothesis)

Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum secara umum dan


khusus.Secara umum meliputi meliputi prinsip: (1) relevansi; (2) fleksibilitas;
(3)kontinuitas; (4) praktis (efisiensi); dan (5) efektivitas. Sementara
itu, prinsip khususdalam pengembangan kurikulum berkenaan dengan: (1)
perumusan tujuanpendidikan; (2) pemilihan isi pembelajaran; (3) pemilihan
proses pembelajaran; (4)pemilihan media dan alat pembelajaran yang tepat; dan
(5) pemilihan kegiatanpenilaian.

B. Saran

Makalah ini belum layak mendapatkan sebuah apresiasi yang besar; disebabkan
didalamnya masih belum menggenapi aspek-aspek yang sudah
memenuhikesempurnaan; baik dalam segi isi hingga estetika. Dalam menunjang
segalaperbaikan ke depannya, penulis berharap komentar yang sifatnya
konstruktif, bolehberupa saran maupun kritik. Terima kasih sudah berkenan
membaca makalah kami

6
Mulyasa. E Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2007 . Bandung: PTRemaja

14
DAFTAR PUSTAKA

E, Mulyasa. 2007 .Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PTRemaja

Rosdakarya Sukmadinata, Nana. 2014.Pengembangan Kurikulum Teori dan


Praktek . PT RemajaRosdakarya

Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah.


BumiAksara: Jakarta

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
 

26
27

Anda mungkin juga menyukai