Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMAHAMI DASAR AKIDAH ISLAM

Makalah Ini disusun Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Materi Akidah Ahlaq

Dosen Pengampu : RODIYAH, M.PD

Kelompok 1:

1. Asmaul Husna.

2. Jaya Heryana.

INSTITUT AGAMA ISLAM

YAYASAN NURUL ISLAM BUNGO (IAI YASNI BUNGO)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Alhamdulillahi rabbil alamiin,Segala puji hanyalah milik allah SWT. Atas rahmat dan
karunianya beserta nikmatnya,sehingga kita masih diberikan kita kesempatan dalam
menuntut ilmu agama islam.Kemudian solawat beserta salam,semoga selalu tercurahkan
kepada baginda nabi besar kita Muhammad SAW, dengan hantaran lafadz Allahumma Shalli
ala’ ali sayyidina muhammad wa’ala ali sayyidina Muhammad, Mudah-mudahan dengan
hantaran solawat kita mendapatkan syafaat di yaumil akhir kelak nanti, aamiin yaa rabbal
alamiin.

Kami sebagai pemakalah mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua rekan-
rekan atau mahasiswa yang hadir pada ۷ ini,dan tak lupa juga kepada pak dosen ( nama
dosen) kita yang telah membimbing kami dalam belajar, dalam upaya untuk mencapai tujuan
kami.Kami sebagai pemakalah sangat menyadari bahwa makalah kami tidaklah sempurna.
Oleh karna itu kami berharap kritikan atau saran dari teman-teman agar lebih
menyempurnakan pembahasan kami sehingga berjalan dengan dan baik.

Semoga bermanfaat;

Muaro bungo, 4 oktober 2021

Penulis

Kelompok 1

2
COVER........................................................................................... 1

KATA PENGANTAR.................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................... 4

A.Latar Belakang Masalah...............................................................

B.Rumusan Masalah......................................................................... 5

C.Tujuan Masalah.............................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................. 6

A.Pengertian Akidah Islam............................................................... 7

B.Dasar-dasar Akidah Islam............................................................. 8

C.Tujuan Akidah Islam..................................................................... 9

BAB III PENUTUP......................................................................... 10

A.Kesimpulan................................................................................... 11

B.Saran............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhlak merujuk kepada amalan, dan tingkah laku tulus yang tidak dibuat-buat
yang menjadi kebiasaan. Manakala menurut istilah Islam, akhlak ialah sikap
keperibadian manusia terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk lain, sesuai
dengan suruhan dan larangan serta petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
Ini berarti akhlak merujuk kepada seluruh perlakuan manusia sama ada berbentuk
lahiriah maupun batiniah yang merangkumi aspek amal ibadah, percakapan,
perbuatan, pergaulan, komunikasi, kasih sayang dan sebagainya.

Begitu pentingnya Aqidah ini sehingga Nabi Muhammad, penutup para Nabi
dan Rasul membimbing ummatnya selama 13 tahun ketika berada di Mekkah pada
bagian ini, karena aqidah adafah landasan semua tindakan. Dia dalam tubuh manusia
seperti kepatanya. Maka apabila suatu ummat sudah rusak, bagian yang harus
direhabilitisi adalah kepalanya lebih dahulu. Disinitah pentingnya aqidah ini. Apalagi
ini menyangkut kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akherat. Dialah kunci
menuju surga.

Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan manusia
adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah menurut
terminologi syarat (agama) yaitu keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-
kitab, Para Rasul, Hari Akherat, dan keimanan kepada takdir Allah baik dan
buruknya. lni disebut Rukun Iman.

Dalam syarat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama : Aqidah yaitu
keyakinan pada rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dengan cara-
cara perbuatan (ibadah). Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua : Perbuatan yaitu
cara-cara amal atau ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan seluruh bentuk ibadah
disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya atau diterima atau tidaknya
bergantung yang pertama.

Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : ikhias karena Allah
SWT yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan

4
ibadahnya sesuai dengan petunjuk Rasululiah SAW. ini disebut amal sholeh. Ibadah
yang memenuhi satu syarat saja, umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk
Rasuluflah SAW tertolak atau mengikuti Rasuiullah SAW saja tapi tidak ikhlas,
karena faktor manusia, umpamanya, maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar
memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yang terkandung dalam AI-Qur'an surah AI-
Kahfii 110 yang artinya : "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya,
maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia
me.mpersekutukan. seorangpun cialam befibadah kepada Tuhannya. “.
            Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan
keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat
memberikan keimanan yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang shahih.

Adapun pokok pembahasan dari makalah kami yaitu Memahami Dasar-dasar


Akidah Islam :

1. Pengertian akidah islam


2. Dasar-dasar akidah islam
3. Tujuan akidah islam

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akidah islam ?
2. Apa saja dasar-dasar akidah islam ?
3. Apa tujuan akidah islam ?

C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan arti akidah islam
2. Menjelaskan dasar-dasar akidah islam
3. Menerangkan tujuan akidah islam

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Akidah Islam

Kata Aqidah berasal dari kata “Al-Aqdu” yang berarti ikatan (ar-rabth),
pengesahan (al-Ibraam), penguatan (al-Ihkam), menjadi kokoh dan kuat (at-
Tawatstsuq), Keyakinan (al-Yaqiin). Secara istilah Aqidah dapat diartikan sebagai
keyakinan hati atas sesuatu. Kata Aqidah tersebut dapat dipegunakan untuk ajaran
yang terdapat dalam Islam dan dapat pula digunakan untuk ajaran diluar Islam
sehingga ada istilah aqidah Islam, aqidah nasrani, ada aqidah yang benar atau lurus
dan ada aqidah yang sesat atau menyimpang.

Aqidah secara bahasa berarti ikatan, secara terminology berarti landasan yang
mengikat yaitu keimanan, itu sebabnya ilmu tauhid disebut dengan ilmu aqaid
(aqidah) yang berarti ilmu mengikat. Dalam ajaran Islam sebagaimana dicantumkan
dalam Qur’an dan Sunnah aqidah merupakan ketentuan-ketentuan dan pediman
keimanan. Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seseorang
secara pasti adalah aqidah, baik itu benar ataupun salah.

Adapun yang dimaksud dengan akidah Islam adalah kepercayan yang mantap
kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab suci-Nya, para rasul-Nya, hari akhir,
qadar baik dan buruk, serta seluruh muatan Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah Ash-
Shahihah berupa pokok-pokok agama, perintah-perintah dan berita beritanya, serta
apa saja yang disepakati oleh generasi Salafush Shalih (Ijma’) dan kepasrahan total
kepada Allah swt dalam hal keputusan hukum, perintah, takdir, maupun syara’, serta
ketundukan kepada Rasulullah SAW dengan cara mematuhi, menerima keputusan
hukumnya dan mengikutinya

Berikut ini pengertian Akidah secara terminologis atau istilah menurut tokoh-
tokoh pergerakan.

a. Menurut Hasan Al-Banna

Dalam kitab al majmu'ah ar rasail disebutkan sebagai berikut :

6
‫اَل َعقـَـاِئـ ُد‬
‫ـب‬ ُ ‫ق بِـــ َها قَ ْلــبُ َك َوت ْط َمـِئنُّ اِلَــ ْي َها نَ ْف‬
ُ ‫ســ َك َوتَـ ُك ْونَ يَقِـ ْينًا ِع ْنـ َد َك اليُـ َما ِز ُحه ُ َر ْي‬ َّ ‫ب اَنْ َيـ‬
َ ‫صد‬ ُ ‫ــج‬
ِ َ‫التي ي‬
ْ ‫ـو ُر‬ ْ ‫ِهـ َي االُ ُم‬
‫ـــخالِـطُهُ شَـــ ٌّك‬
َ ُ‫َوال ي‬

Akidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,
mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun
dengan keragu-raguan.

b. Menurut Abu Bakar Jabir Al Jaziry 


‫س ْم ِع َوالفِ ْط َر ِة يَ ْعقِ ُد َعلَ ْيــهــَا‬
َّ ‫سلَّ َم ِة بِاْل َع ْق ِل َوال‬
َ ‫ق ْالبِ َد ِهيَّ ِة ال ُم‬ َ ‫ضايَا ْا‬
ِّ ‫لح‬ َ َ‫اَ ْلعــَقِ ْي َدةُ ِه َي َم ْج ُم ْو َعةٌ ِمنْ ق‬
ُ‫ص َّحتِ َها قَا ِط ًعا بِ ُو ُج ْو ِدهَا َوثُبُ ْوتِ َها ال يَ َرى ِخالفِ َها اَنَّه‬ ِ ِ‫صد َْرهُ َجا ِز ًما ب‬َ ‫االنسان قَلبَ َها َويُ ْثنِ ْي َعلَ ْي َها‬
‫ص َّح اَنْ يَك ُونَ اَبَدًا‬
ِ َ‫ي‬

Akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh
manusia berdasarkan akal, wahyu, fitrah dan kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di
dalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.

Berbicara tentang akidah, yang paling pertama dan utama adalah konsep
ketuhanan, baru kemudian konsep-konsep akidah yang lainnya yang sesuai dengan
keinginan Allah itu sendiri melalui firman-firmanNya. Dalam al-Qur’an dan hadits-
hadits nabiNya. Ketika seseorang berakidah Islam, maka pondasi awal untuk
membangun akidah/keyakinannya adalah keyakinan terhadap Allah sebagai Tuhan
yang wajib disembah, maha esa, pencipta dan pengatur alam semesta, dan dzat ghaib
yang merupakan sumber dari segala hal, termasuk juga kewajiban menjalankan
aturan-aturanNya dalam segala aspek kehidupan baik yang berhubungan dengan
ibadah ataupun muamalah yang erat hubungannya dengan interaksi dengan sesama
makhluk. Oleh karenanya, misi utama yang diemban oleh tiap Rosul untuk
disampaikan kepada umat manusia adalah konsep ketuhanan ini. Sebagaimana firman
Allah Swt. Dalam QS. An-Nahl:36

ْ‫اجتَنِبُوا الطَّا ُغ ْو ۚتَ فَ ِم ْن ُه ْم َّمنْ َهدَى هّٰللا ُ َو ِم ْن ُه ْم َّمنْ َحقَّت‬ ‫هّٰللا‬


ْ ‫س ْواًل اَ ِن ا ْعبُدُوا َ َو‬ ُ ‫َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِ ْي ُك ِّل اُ َّم ٍة َّر‬
َ‫ض فَا ْنظُ ُر ْوا َكيْفَ َكانَ عَاقِبَةُ ا ْل ُم َك ِّذبِيْن‬
ِ ‫س ْي ُر ْوا فِى ااْل َ ْر‬ ِ َ‫ض ٰللَةُ ۗ ف‬
َّ ‫َعلَ ْي ِه ال‬

Artinya :

7
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara
umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya
orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan
(rasul-rasul).(an-Nahl: 36)

Begitulah, konsep ketuhanan yang harus diyakini oleh seseorang yang


mengaku berakidah Islam, mentauhidkanNya tanpa ada keraguan sedikitpun
didalamnya.

2. Dasar-dasar Akidah islam

Akidah Islam adalah sesuatu yang bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran yang
hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya. Maka, sumber
ajaran akidah Islam adalah terbatas pada al-Qur'an dan Sunnah saja. Karena, tidak ada
yang lebih tahu tentang Allah kecuali Allah itu sendiri, kemudian Rasulullah Saw.
selaku pengemban wahyu dari Allah Swt. Baru kemudian pendapat pada ulama yang
otonitatif yang dinyatakan oleh Rasulullah sebagai pewarisnya.

a. Al-Qur'an

Al-Quran adalah firman Allah Swt. yang diwahyukan kepada Nabi


Muhammad Saw. dengan perantara Malaikat Jibril. Melalui al-Qur'an inilah Allah
menuangkan firman-firmanNya berkenaan dengan konsep akidah yang benar yang
harus diyakini dan dijalani secara mutlak dan tidak boleh ditawar oleh semua umat
Islam. Di dalam al-Qur'an banyak terdapat ayat-ayat yang berisi tentang tauhid,
diantaranya adalah Qs. al-Ikhlas ayat 1-4 di atas, dan masih banyak lagi yang lain
diantaranya:

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.


2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.( Qs. al-Ikhlas ayat 1-
4)
dan didalam Al-quran surah an-Nisa ayat 136 menjelaskan yang berbunyi :

8
‫ى َأنزَ َل ِمن قَ ْب ُل‬ ِ َ‫سولِ ِۦه َوٱ ْل ِك ٰت‬
ٓ ‫ب ٱلَّ ِذ‬ ِ َ‫سولِ ِۦه َوٱ ْل ِك ٰت‬
ُ ‫ب ٱلَّ ِذى نَ َّز َل َعلَ ٰى َر‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّ َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا َءا ِمن‬
ُ ‫وا بِٱهَّلل ِ َو َر‬
‫ض ٰلَاًۢل بَ ِعيدًا‬ ٓ
ُ ‫ۚ َو َمن َي ْكفُ ْر بِٱهَّلل ِ َو َم ٰلَِئ َكتِ ِۦه َو ُكتُبِ ِهۦ َو ُر‬
َ ‫سلِ ِهۦ َوٱ ْليَ ْو ِم ٱ ْل َءا ِخ ِر فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu
telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. an-Nisa’:136)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat lain yang menerangkan tentang akidah jika
kita mau mengkajinya lebih dalam.

b. Al-Hadits

Hadis ialah segala ucapan, perbuatan, dan takrir (sikap diam) Nabi
Muhammad Saw. Islam telah menegaskan bahwa hadis menjadi sumber hukum Islam
kedua (setelah Al-Qur'an), baik sumber hukum dalam akidah maupun dalam semua
persoalan hidup.Hal ini dikarenakan semua yang disandarkan kepada Nabi adalah
wahyu dari Allah, bukan sekedar memperturutkan hawa nafsu saja. Sebagaimana
firman Allah Swt.:

َ ُ‫ق َع ِن ا ْل َه َو ٰى ِإنْ ُه َو ِإاَّل َو ْح ٌي ي‬


‫وح ٰى‬ ُ ‫َو َما يَ ْن ِط‬

Artinya :

“dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa


nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).”(an-Najm 3-4)

Dan didalam QS. al-Hasyr : 7 menjelaskan juga yang artinya :

apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari
harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk

9
rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang
dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja
di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya. (QS. al-Hasyr : 7)

Adapun hadis-hadis yang menjelaskan tentang akidah adalah sebagai berikut:

‫اس فََأتَاهُ ِجب ِْر ْي ُل فَقَا َل َما ْاإِل ْي َمانُ َأ ْن‬ ِ َ‫صلَّي هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ب‬
ِ َّ‫ار ًزا يَوْ ًما ِللن‬ َ ‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل َكانَ النَّبِ ُّي‬
‫ث‬ِ ‫تُْؤ ِمنَ بِاهللِ َو َمالَِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َوبِلِقَاِئ ِه َو ُر ُسلِ ِه َوتُْؤ ِمنَ بِ ْالبَ ْع‬

Dari Abu Hurairah Ra. berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu
hari bersama dengan para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril ‘Alaihis Salam yang
kemudian bertanya: “Apakah iman itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
menjawab: “Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan kamu beriman kepada Hari
Berbangkit”. (H.R. Bukhari)

ْ‫ش ْيًئا د ََخ َل النَّا َر َوقُ ْلتُ َأنَا َو َمن‬


َ ِ ‫ش ِر ُك بِاهَّلل‬
ْ ُ‫سلَّ َم يَقُو ُل َمنْ َماتَ ي‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو َل هَّللا‬ َ ‫قَا َل ابْنُ نُ َم ْي ٍر‬
ُ ‫س ِمعْتُ َر‬
َ‫ش ْيًئا د ََخ َل ا ْل َجنَّة‬
َ ِ ‫ش ِر ُك بِاهَّلل‬
ْ ُ‫َماتَ اَل ي‬

Ibnu Numair berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wasallambersabda: “Barangsiapa meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah den
gan sesuatu, maka ia masuk neraka.” Dan aku berkata, “Saya dan orang yang
meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun (niscaya) masuk
surga” (HR. Muslim).

Jika kita cermati beberapa hadis di atas, maka kita akan temui bahwa isinya
tidak ada yang menyalahi isi dari al-Qur'an dalam hal ini berkaitan dengan akidah
yang secara umum disebut dengan keimanan. Hal ini semakin memperkuat keyakinan
kita bahwa hadis adalah sumber hukum kedua setelah al-Qur'an yang harus
dipedomani oleh umat Islam baik dalam hal akidah ataupun yang lainnya. Keduanya
tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain.

10
3. Tujuan Akidah Islam

Akidah islam harus menjadi pedoman bagi setiap muslim . Artinya setiap umat
islam harus meyakini dan menjalankan pokok-pokok kandungan akidah islam tersebut
dengan tujuan mendapatkan kebahagiaan didunia dan akhirat dan mendapatkan rido
dari allah swt. Dengan demikian berarti mempelajari pokok-pokok kandungan akidah
islam adalah kewajiban bagi umat islam dengan tujuan sebagai berikut :

a. Mengetahui petunjuk hidup yang benar serta dapat membedakan yang benar dan
yang salah.
b. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir. Manusia
adalah makhluk yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia cenderung
mengakui adanya Tuhan. Dengan naluri berketuhanan, manusia berusaha untuk
mencari Tuhannya. Kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan
manusia akan keliru mengenal Tuhan. Dengan akidah Islam, naluri atau
kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat
berkembang dengan benar.
c. Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi
kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-
pendapat atau faham-faham yang semata-mata didasarkan atas akal manusia,
kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, akal pikiran
perlu dibimbing oleh akidah Islam agar manusia terbebas atau terhindar dari
kehidupan yang sesat.
d. Memelihara manusia dari kesyirikan Untuk mencegah manusia dari kesyirikan
perlu adanya tuntunan yang jelas tentang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Kemungkinan manusia terperosok kedalam kesyirikan selalu terbuka, baik
syirik jaly (terang-terangan) berupa perbuatan, maupun syirik khafy (tersembunyi)
di dalam hati. Dengan mempelajari Akidah Islam, manusia akan terpelihara dari
perbuatan syirik.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi.


Di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan
beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk
menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi
aqidah sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh Allah Swt. melalui
wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad Saw. Dalam bahasan aqidah tetap bersumber
pada Al-Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan
berfikir kepada manusia untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam
sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu serba
teratur, cermat dan berhati-hati.

Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran tidaklah
menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat
dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan – membuktikan secara
ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an dan Sunnah. Itupun harus didasari
oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas. Sesuatu yang
terbatas/akal tidak akan mampu menggapai sesuatu yang tidak terbatas.

Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah
maka syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa

B. Saran

Aqidah merupakan hal yang sangat penting namun sering kali diabaikan.
Persoalannya adalah bagaimana kita ber-aqidah yang sesuai dengan Al-Quran dan
Hadist. Karena dewasa ini telah banyak bertebaran aqidah yang mengatasnamakan
islam namun melenceng dari tuntunan yang berlaku.

Marilah kita sebagai kaum muslim berintelektual membangun peradaban islam


yang baldatun, toyibatun, warabbun ghofur. Semoga apa yang telah kami sajikan tadi
dapat diambil intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi
kehidupan kita di masa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Labib Mz, Rahasia Kehidupan Orang Sufi, Memahami Ajaran Thoroqot &


Tashowwuf (Surabaya: Bintang Usaha Jaya), 55

Zuhdi, Madifuk. Studi Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 1988 

Lihat Mabahits fi Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah, Syaikh DR. NashirnAl-Aql hlm.9-10

http://makalahqw.blogspot.com/2017/03/makalah-pengertian-dasar-dasar-
tujuan-akidah-

Dikutip pada tanggal 4 oktober 2021

13

Anda mungkin juga menyukai