Anda di halaman 1dari 13

PENDALAMAN MATERI AKIDAH AKHLAK Di MADRASAH

“PENDALAMAN TERHADAP RUKUN IMAN”

Dosen Pengampu : M. Yusuf,S.Ag,M.Pd.

Di Susun Oleh Kelompok 2 :

Rusdi Alvin : 201201831

Linda Wulandari : 201201950

Kelas/ Lokal: PAI 5H

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Pendalaman
Terhadap Rukun Iman “. Makalah ini di susun guna memenuhi tugas dari Bapak M. Yusuf,
S.Ag, M.Pd. pada mata kuliah Pendalaman Akidah Akhlak di Madrasah. Selain itu penulis
juga berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca tentang
pendalaman terhadap rukun iman.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Yusuf, S.Ag, M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Pendalaman Akidah Akhlak di Madrasah karena tugas yang telah diberikan sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, Oktober 2022

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
Latar Belakang........................................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
Pengertian Rukun Iman..........................................................................................................5
Pembagian Rukun Iman.........................................................................................................6
Dalil Tentang Rukun Iman.....................................................................................................9
Pengaruh Iman Terhadap Kehidupan Seorang Muslim........................................................10
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
Kesimpulan..........................................................................................................................12
Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama menurut islam adalah apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Dalam Al-
Qur’an dan sunah yang berisi perintah dan larangan serta petunjuk untuk
kemaslahatan umat isla, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Islam adalah
bentuk kepercayaan manusia dalam berbagai cara yang telah diajarkan dalam Al –
Qur’an.
Dalam Islam, ada rukun iman sebagaimana rukun iman yang terdiri dari enam pilar.
Keenam pilar tersebut adalah kenyakinan islam pada “yang tak telihat”,sebuah
keyakinan pada hal-hal diluar kekuatan akal manusia. Rukun iman ini adalah : Rukun
iman kepada Allah, iman kepada para Malaika-malaikat Allah, iman kepada Kitab-
kitab allah, iman kepada para Rasul,iman kepada Hari Akhir dan iman kepada Qada
dan Qadar. Enam rukun iman umat muslim adalah sesuatu yang harus dimiliki setiap
muslim.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan rukun iman ?
2. Bagaimana pembagian Rukun Iman ?
3. Bagaimana dalil tetang rukun iman ?
4. Apakah makna iman terhadap kehidupan seorang muslim ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rukun Iman

Rukun iman adalah dasar kepercayaan dalam islam yang wajib diamalkan oleh orang
yang beriman. Kata rukun sendiri memilki arti dasar atau pokok yang harus
dikerjakan. Sedangkan kata iman berasal dari bahasa arab dari kata dasar amana
yu’minu-imanan, yang artinya beriman atau percaya. Percaya dalam bahasa indonesia
artinya menyakini atau yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu memang benar atau
nyata adanya. 1Menurut Syaikh Abdul Majid Az-Zandani. Hal ini dijelaskan dalam
buku Ensiklopedia iman yang diterbitkan pada tahun 2016. Definisi menurut istilah
syarak’ yakni memperrcayai. Ada pula pendapat menyatakan bahwa iman adalah
kenyakinan yang terbentuk dalam hati. Sebagaimana firman Allah SWT. Pada Al-
Baqarah ayat 143 :
ۤ
ِ َّ‫َو َك ٰذلِكَ َج َع ْل ٰن ُك ْم اُ َّمةً َّو َسطًا لِّتَ ُكوْ نُوْ ا ُشهَدَا َء َعلَى الن‬
‫اس َويَ ُكوْ نَ ال َّرسُوْ ُل َعلَ ْي ُك ْم َش ِه ْيدًا ۗ َو َما َج َع ْلنَا ْالقِ ْبلَةَ الَّتِ ْي ُك ْنتَ َعلَ ْيهَٓا‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ْ ‫ان‬ww‫ ۗ ِه َواِ ْن َك‬w‫وْ َل ِم َّم ْن يَّ ْنقَلِبُ ع َٰلى َعقِبَ ْي‬w‫َّس‬
‫ ْي َع‬w‫ُض‬ ِ ‫انَ ُ لِي‬w‫ا َك‬w‫دَى ُ ۗ َو َم‬wَ‫ َرةً اِاَّل َعلَى الَّ ِذ ْينَ ه‬w‫َت لَ َكبِ ْي‬ ُ ‫اِاَّل لِنَ ْعلَ َم َم ْن يَّتَّبِ ُع الر‬
‫هّٰللا‬
‫َّح ْي ٌم‬
ِ ‫فر‬ ٌ ْ‫اس لَ َرءُو‬ ِ َّ‫اِ ْي َمانَ ُك ْم ۗ اِ َّن َ بِالن‬

Artinya :

“ Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat islam) “umat pertengahan” agar
kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi
atas (perbuatan) kamu. Kamii tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat
kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang
berbalilk kebelakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

Menurut Imam Malik, As-Syafi’I, Ahmad, Al Auza’i, dan Ishak bin Rahawaih
menyatakan bahwa iman adalah pembesaran dengan hati, pengakuan menggunakan lisan, dan
mengamalkan melalui anggota badan. Bahkan mereka menjadikan amal tersebut sebagai
unsure keimanan. Sedangkan untuk definisi rukun iman adalah menyakini bahwa Nabi dan
Rasul merupakan utusan Allah Swt. Diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan
ancaman kepada manusia di bumi.
1
Syaikh Abdul Majid Az-Zandani, dalam buku Ensiklopedia iman yang diterbitkan pada tahun 2016.

5
B. Pembagian Rukun Iman

Rukun iman terbagi atas 6 yaitu :


1. Pengertian Iman Kepada Allah Swt.
Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama dan paling utama dalam
islam. Seorang muslim haruslah terlebih dahulu mengenal siapa Tuhanya, Allah
Swt. Menurut Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri,
keimanan tersebut bisa terwjud dalam empat perkara berikut :
1) Iman Terhadap Keberadaan (wujud) Allah Swt.
2) Iman bahwa Allah adalah Tuhan yang tidak ada sekutu bag-Nya.
3) Beriman dengan Uluhiyyah (meng-Esakan) Allah Swt.
4) Beriman dengan Asma ‘ (nama-nama) dan sifat-sifat Allah Swt.
2. Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah
Dr. Abdul Majid Az-Zindani berkata, “Yang dimaksud dengan Iman kepada
malaikat adalah berkenyakinan penuh dengan keberadaan mereka dan bahwa
mereka adalah makhluk dan hamba Allah yang sangat taat dan dimuliakan.
Allah Ta’ala berfirman :
َ‫اَل يَ ْسبِقُونَ ۥهُ بِ ْٱلقَوْ ِل َوهُم بَِأ ْم ِرِۦه يَ ْع َملُون‬
Artinya
“Mereka itu tidak mendahuli-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya : 27).
Jumlah malaikat Allah tidak terhitung banyaknya. Namun ada sepuluh malaikat
yang harus dimiliki oleh seorang muslim, yaitu : malaikat jibril (menyampaikan
wahyu), mikail (menyampaikan rizki)l, israfil (meniup sangkakala),izrail
(pencabut nyawa), munkar & nakir (penanya ruh di alam barzah) , raqib & atid
(pencatat amal baik buruk manusia), malik (penjaga pintu neraka) dan ridwan
(penjaga pintu surga).
3. Pengertian Kepada Kitab Allah
Dr.Abdul Majid Az- Zindani menerangkan bahwa beriman kepada kitab-kitab
Allah artinya membenarkan secara pasti bahwa seluruh kitab tersebut diturunkan
dari sisi Allah dan bahwa Allah berbicara secara hakiki dengan kitab-kitab
tersebut.
Allah Swt.Berfirman :
ْ‫ر‬wwُ‫ ُل ۚ َو َمن يَ ْكف‬w ‫ى َأنزَ َل ِمن قَ ْب‬ ِ َ‫ب ٱلَّ ِذى نَ َّز َل َعلَ ٰى َرسُولِ ِهۦ َو ْٱل ِك ٰت‬
ٓ ‫ب ٱلَّ ِذ‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا َءا ِمن‬
ِ َ‫وا بِٱهَّلل ِ َو َرسُولِ ِهۦ َو ْٱل ِك ٰت‬ َ
‫ٰاًۢل‬ ٓ ٰ
‫ضلَ بَ ِعيدًا‬ َ ‫اخ ِر فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬ ِ ‫بِٱهَّلل ِ َو َملَِئ َكتِ ِهۦ َو ُكتُبِ ِهۦ َو ُر ُسلِ ِهۦ َو ْٱليَوْ ِم ٱلْ َء‬
6
“Wahai orang-orang yan beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya.Barang siapa kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya,kitab-kitab-Nya.dan hari kemudian,maka sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya.” (An-Nisa : 136)2
Jumlah kitab yang telah Allah turunkan berjumlah empat kitab. Keempat kitab
tersebut adalah Kitab injil yang dturunkan kepada nabi Isa As, Kitab taurat yang
diturunkan kepada nabi Musa As, Kitab zabur yang diturunkan kepada nabi Daud
As,dan Kitab suci al-qur’an yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw.
4. Pengertian Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah
Dr.Muhammad Na’im Yasin mengatakan bahwa yang dimaksud dengan beriman
kepada para nabi dan rasul adalah beriman kepada siapa saja yang Allah Swt.
Sebut dalam kitab-Nya sebagai para nabi dan rasul-Nya.
Beriman kepada Allah ‘Azza wa Jalla bahwa Dia telah mengutus para rasul selain
yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an begitu pula dengan para nabi yang tidak
diketahui jumlahnya dan nama-namanya kecuali Allah Swt. Yang telah mngutus
mereka.
Allah Swt. Berfirman :
‫ ۡو ٍل اَ ۡن ي َّۡاتِ َى‬w‫انَ لِ َر ُس‬ww‫ا َك‬ww‫كؕ َو َم‬ َ w‫ص َعلَ ۡي‬ ۡ w‫ص‬ ُ ‫ك َو ِم ۡنهُمۡ َّم ۡن لَّمۡ ن َۡق‬ َ w‫صنَا َعلَ ۡي‬
ۡ ‫ص‬َ َ‫َولَقَ ۡد اَ ۡر َس ۡلنَا ُر ُساًل ِّم ۡن قَ ۡبلِكَ ِم ۡنهُمۡ َّم ۡن ق‬
َ‫ك ۡال ُم ۡب ِطلُ ۡون‬ ِّ ‫ض َى بِ ۡال َح‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ ِ‫ق َو َخ ِس َر هُنَال‬ ِ ُ‫بِ ٰايَ ٍة اِاَّل بِا ِ ۡذ ِن ‌ِۚ فَا ِ َذا َجٓا َء اَمۡ ُر ِ ق‬
“Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di atara mereka ada
(pula)yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (Ghafir : 78”).
5. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat)
Dr. Na’im Yasin mengatakan maksud dari beriman kepada hari akhir adalah
beriman kepada segala yang Allah swt. Beritakan dalam kitab-Nya dan di
kabarkan oleh Rasul-Nya tentang apa saja yang akan terjadi setelah kematian
seperti ; fitnah kubur, siksa kubur, nikmat kubur, kebangkitan, pengumpulan
manusia, lembaran amal, hisab, miza (timbangan), al-Haudh (telaga), ash-Shirath
(jembatan yang membentang di atas neraka Jahanam), syafaat, surga, neraka, dan
apa saja yang Allah swt. Janjikan kepada para pengikutnya seluruhny. Peristiwa
tersebut terjadi dalam dua fase, yakni kiamat sugro (kecil) dan kiamat kubro
(besar).
2
Al-Qur’an, 100:136

7
Kiamat sugro adalah terjadinya peritiwa terjadinya kejadian hancurnya jagat raya
dengan skala yang kecil. Misalnya adalah terjadinya bencana alam seperti
tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
Sedangkan Kiamat kubro adalah kiamat yang sesunggunya, yaitu proses
hancurnya alam semesta beserta seluruh penghuninya. Kiamat kubro ini
merupakan salah satu tanda dimulainya kehidupan akhirat. Dengan demikian,
pahala manusia akan mulai ditimbang dan dipertangungjawabkan segala
perbuatannya semasa di dunia. Tanda-tanda hari kiamat kubro ini di mulai dengan
munculnnya Dajjal, turunnya Yakjuj dan Makjuj, terbitnya matahari dar barat dan
lain-lain.
6. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar
Syaikh At-Tuwaijiri mengatakan bahwa beriman kepada takdir allah adalah
membenarkan secara pasti bahwa kebaikan dan keburukan yang terjadi dan segala
sesuatu yang terjadi maka semua itu terjadinya dengan adanya ketetapan dari allah
dan takdirnya sebagaimana firman Allah Subhanahu wa’Ta’ala :
َ َ‫ح بِ ْٱلب‬ ٰ
‫ص ِر‬ ٍ ۭ ‫ِإنَّا ُك َّل َش ْى ٍء خَ لَ ْقنَهُ بِقَدَر َو َمٓا َأ ْم ُرنَٓا ِإاَّل ٰ َو ِح َدةٌ َكلَ ْم‬
“Sesugguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Dan perintah
Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.” (Al-Qamar : 49-50)
Takdir Allah terbagi atas 2 yaitu :
Menurut bahasa, qadha berarti ketetapan yang telah dituliskan sebelum manusia
diciptakan. Catatan tersebut termuat dalam kitab Lauh Mahfudz mulai dari
kehidupan, jodoh, kebaikan, serta kematian. Meskipun hal ini tidak diketahui
kapan waktunya namun sebagai makhluk kita harus senantiasa bersiap. Caranya
yaitu dengan taat beribadah serta berusaha menghindari larangan Allah.
Menurut bahasa, qadar merupakan ketentuan atau kepastian yang masih bisa
berubah dengan usaha. Oleh karenanya manusia dianjurkan untuk selalu berdoa.
Doa sendiri dipercaya sebagai senjata umat islam bahkan dipercaya bisa merubah
ketentuan yang bersifat tidak tetap. Antara qadha dan qadar saling berkaitan satu
sama lain bahkan dikenal sebagai takdir Allah swt., yang wajib untuk dinyakini
keberadaannya.

C. Dalil Tentang Rukun Iman


Menurut Dr. Muhammad Na’im Yasin, dalil-dalil rukun iman yang enam terdapat
dalam ayat-ayat berikut :

8
- Al-Baqarah : 285
ۤ
ۗ ‫ق بَ ْينَ اَ َح ٍد ِّم ْن رُّ ُسلِ ٖه‬ ُ ِّ‫ٰا َمنَ ال َّرسُوْ ُل بِ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي ِه ِم ْن َّرب ِّٖه َو ْال ُمْؤ ِمنُوْ ۗنَ ُك ٌّل ٰا َمنَ بِاهّٰلل ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِ ٖه َو ُكتُبِ ٖه َو ُر ُسلِ ٖ ۗه اَل نُفَر‬
‫ص ْي ُر‬ِ ‫ك ْال َم‬ َ ‫ك َربَّنَا َواِلَ ْي‬َ َ‫َوقَالُوْ ا َس ِم ْعنَا َواَطَ ْعنَا ُغ ْف َران‬
Rasul telah beriman kepada Al-qur’an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pada orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan ): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan
yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan :
“Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan
kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. (Al-Baqarah : 285).
- Al-Baqarah 177
ۤ ‫هّٰلل‬
ِ ‫ ِة َو ْال ِك ٰت‬w‫ ِر َو ْال َم ٰل ِٕى َك‬w‫وْ ِم ااْل ٰ ِخ‬wwَ‫ َّر َم ْن ٰا َمنَ بِا ِ َو ْالي‬wِ‫ب َو ٰل ِك َّن ْالب‬
‫ب‬ ِ w‫ق َو ْال َم ْغ‬
ِ ‫ر‬w ِ ‫ ِر‬w‫ َل ْال َم ْش‬wَ‫وْ هَ ُك ْم قِب‬ww‫ْس ْالبِ َّراَ ْن تُ َولُّوْ ا ُو ُج‬َ ‫لَي‬
ۤ َّ ‫ب ْي ۙ ِل َو‬w ‫الس‬
‫ا َم‬wwَ‫ب َواَق‬ ِ ۚ ‫ا‬wwَ‫فى الرِّ ق‬ ِ ‫ا ِٕىلِ ْينَ َو‬w ‫الس‬ ِ َّ َ‫ ِك ْينَ َوا ْبن‬w ‫رْ ٰبى َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس‬wwُ‫ا َل ع َٰلى ُحب ِّٖه َذ ِوى ْالق‬ww‫َوالنَّبِ ٖيّنَ ۚ َو ٰاتَى ْال َم‬
ٰۤ ُ ‫ْ ْأ‬ ۤ َّ ‫ ۤا ِء َو‬w‫بر ْينَ فِى ْالبَْأ َس‬w‫الص‬ ٰ ٰ
َ‫ول ِٕىك‬ ‫سا‬ ِ ۗ wَ‫رَّا ِء َو ِح ْينَ الب‬w‫الض‬ ِ ِ ّ ٰ ‫ ُدوْ ا ۚ َو‬wَ‫ ِد ِه ْم اِ َذا عَاه‬w‫وْ نَ بِ َع ْه‬wwُ‫ وةَ ۚ َو ْال ُموْ ف‬w‫الصَّلوةَ َواتَى ال َّز ٰك‬
ٰۤ ُ
َ‫ك هُ ُم ْال ُمتَّقُوْ ن‬ َ ‫ول ِٕى‬ َ َ‫الَّ ِذ ْين‬
‫ص َدقُوْ ا ۗ َوا‬
“Bukankah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,nabi-nabi”. (Al-Baqarah: 177).
- An-Nisa’ : 136
ْ‫ر‬wwُ‫ ُل ۚ َو َمن يَ ْكف‬w ‫ى َأنزَ َل ِمن قَ ْب‬ ِ َ‫ب ٱلَّ ِذى نَ َّز َل َعلَ ٰى َرسُولِ ِهۦ َو ْٱل ِك ٰت‬
ٓ ‫ب ٱلَّ ِذ‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا َءا ِمن‬
ِ َ‫وا بِٱهَّلل ِ َو َرسُولِ ِهۦ َو ْٱل ِك ٰت‬ َ
ٓ
‫ضلَٰاًۢل بَ ِعيدًا‬
َ ‫ض َّل‬َ ‫اخ ِر فَقَ ْد‬ِ ‫بِٱهَّلل ِ َو َم ٰلَِئ َكتِ ِهۦ َو ُكتُبِ ِهۦ َو ُر ُسلِ ِهۦ َو ْٱليَوْ ِم ٱلْ َء‬
“Wahai orang-orang yang beriman,tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kiamat, maka
sesungguhnya orang itu ttelah sesat sejauh-jauhnya”. (An-Nisa’ : 136)
- Hadist Riwayat Muslim
Kemudian ia berkata lagi,”Beritahlah tentang iman, “Nabi Saw menjawab,
“Iman adalah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang
buruk.”Dia berkata, “Engkau benar.”

D. Pengaruh Iman Terhadap Kehidupan Seorang Muslim


Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengaruh dan dampak keimanan seseorang

9
muslim terhadap perilakunya sehari-hari.
a. Pengaruh Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi perilaku
seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan dibuktikan pada
dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa Allah itu ada, Maha Melihat
dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya akan senantiasa berhati-hati dan
waspada, ia tidak akan merasa sendirian, kendati tidak ada seorang manusiapun di
sekitarnya, sebab ia yakin bahwa Allah itu ada. Karena itu selama iman itu ada dalam
dirinya, tidak mungkin ia dapat berbuat yang tidak sesuai dengan perintah Allah.
b. Pengaruh Iman Kepada Malaikat
Keyakinan terhadap adanya malaikat, bukan hanya sebatas mengetahui nama dan
tugas-tugasnya, akan berpengaruh terhadap perilaku manusia. Jika kita yakin ada
malaikat yang mencatat semua amal baik dan buruk kita, maka seorang muslim akan
senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatannya karena ia akan menyadari bahwa
semua perilakunya tersebut akan dicatat oleh malaikat. Begitu juga dengan keyakinan
adanya malaikat, maka seorang muslim akan senantiasa optimis dan yakin perbuatan
yang baiknya tidak akan sia-sia dilakukan. Oleh karena itu iman kepada malaikat akan
melahirkan sikap berhati-hati, optimis, dan dimanis, tidak mudah putus asa atau
kecewa.
c. Pengaruh Iman Kepada Kitab
Iman kepada kitab Allah bagi manusia dapat memberikan keyakinan yang kuat akan
kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus ditempuh manusia telah
diberitahukan Allah dalam kitab suci. Manusia tidak memiliki kemampuan untuk
melihat masa depan yang akan ditempuhnya setelah kehidupan untuk melihat masa
depan yang akan ditempuhnya setelah hidup berakhir, maka dengan pemberitahuan
kitab suci manusia dapat mengatur hidupnya menyesuaikan dengan rencana Allah,
sehingga manusia mempunyai masa depan yang jelas.
d. Pengaruh Iman Kepada Rasul
Iman kepada rasul merupakan kebutuhan manusia, karena dengan adanya rasul maka
manusia dapat melihat contoh-contoh perilaku dan teladan terbaik yang sesuai dengan
apa yang diharapkan Allah. Dengan perilaku yang dicontohkan Rasulullah, maka
manusia akan mempunyai pegangan yang jelas dan lengkap mengenai berbagai
tuntutan kehidupan baik yang berhubungan dengan Allah, hubungan antar manusia
maupun lainnya.
10
e. Pengaruh Iman Kepada Hari Akhir
Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah keyakinan akan datangnya hari
akhir sebagai ujung perjalanan umat manusia. Keimanan tersebut akan melahirkan
sikap optimis, yakni bahwa tidak akan ada yang sia-sia dalam kehidupan manusia,
karena semuanya akan dipertanggungjawabkan amal ibadah dan balasannya. Manusia
tidak akan kecewa apabila di dunia ia tidak memperolah balasan dari amal
perbuatannya, karena ia yakin di hari akhir ia akan memperoleh balasan apa yang ia
perbuat di dunia ini. Apabila seorang muslim yakin akan hari akhir, maka ia akan
terhindar dari sikap malas dan suka melamun, melainkan ia akan terus berproses dan
mencari makna kehidupan.
f. Pengaruh Iman Kepada Takdir
Beriman kepada takdir akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah kecewa dan putus
asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan
kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim, sesuai
dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Oleh karena itu, jika kita
tertimpa musibah maka ia akan bersabar, sebab buruk menurut kita belum tentu buruk
menurut Allah, sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Karena
itu dalam kaitan dengan takdir ini segogjayanya lahir sikap sabar dan tawakal yang
dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk mencari
takdir yang terbaik dari Allah.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Inilah enam rukun iman, ketiadaan salah satu dari rukun iman ini menyebabkan iman
menjadi runtuh. Rukun-rukun iman ini apabila telah menetap secara kokoh di dalam
akidah seorang muslim maka hal ini akan memberikan pengaruh yang besar terhadap
perilakunya.

B. Saran

Dari uraian mengenai rukun iman diatas,sudah sepatutnya kita emenyadari podasi
kekatan dari seorag hamba berada pada tingkat keimananya terhadap Allah swt.
Mempertahankan sebuah keimanan pun bukan hal yang mudah karena ada banyak
godaan yang bisa merusak akidah dan juga akhlak diluar sana, sehingga tak heran jika
tempat akhirnya in sya allah di akhirat adalah surga.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahyadi, 2009, Bahan Kuliah PAI. Sumedang: PG PAUD STKIPUNSAP

Muhammad Nur, 1987, Muhtarul Hadis. Surabaya: Pt. Bina Ilmu.

Miftahn Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung: Penerbit Pustaka

Syed Mahmudunnasir, 1994, Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya.

Toto Suryana, Dkk, 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Muutiara

https://www.gramedia.com/best-seller/rukun-iman-dan-rukun-islam/

https://anisachoeriah-paud.blogspot.com/2011/04/makalah-agama-rukun-iman.html

https://id.scribd.com/doc/114187533/Arkanul-Iman

https://zakat.or.id/rukun-iman/

https://pusatjamdigital.com/rukun-man/

13

Anda mungkin juga menyukai