Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KELOMPOK 2

Tugas ini Dibuat Untuk Memenuhi salah satu Mata Kuliah :Pendidikan Akhlaq
Dosen Pengampu : Mustaqim

“RELEVANSI IMAN, ISLAM DAN IHSAN”

Disusun Oleh:

Rela Widiantara (1215210133)


Tatalia (1215210019)
Anizar (1215210001)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NATUNA
2023/2024
144 M

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk
untuk menyelesaikan tugas makalah uni.Tanpa pertolongan-Nya kami tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari proses pembelajaraan yang telah
dititipkan kepada keplompok kami. Makalah ini memuat tentang “Relevansi Iman,Islam
dan Ihsan”, butuh waktu yang cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga
kami dapat menyelesaikannya dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh lebih dari sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.Oleh karena
itu, kami sebagai penyususun mengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik
dan usul guna makalah ini. Terima kasih.

2
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

A. Latar Belakang....................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4

C.Tujuan ....................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5

A. Pengertian Iman, Islam Dan Ihsan ........................................................................... 5

B. Relevansi Iman, Islam, Dan Ihsan ....................................................................... 10

C. Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan ........................................................... 12

D. Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia ............................................. 12

E. Konsep iman, islam, dan ihsan dalam Pendidikan .............................................. 13

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 15

A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak ada keberuntungan bagi umat manusia di dunia dan akhirat kecuali dengan
Islam. Kebutuhan mereka terhadapnya melebihi kebutuhan terhadap makanan,
minuman, dan udara. Setiap manusia membutuhkan syari'at. Maka, dia berada di antara
dua gerakan,yaitu gerakan yang menarik kepada perkara yang berguna dan gerakan
yang menolak mara bahaya. Islam adalah penerang yang menjelaskan perkara yang
bermanfaat dan berbahaya.
Agama Islam ada tiga tingkatan,yaitu Iman,Islam dan ihsan.Dan setiap tingkatanya
mempunyai Rukun-rukun tertentu.
B. Rumusan Masalah
Didalam Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan?
2. Bagaimana Relevansi antara Iman, Islam, dan Ihsan?
3. Apa Perbedaan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
4. Apa Keutamaan Iman, Islam, dan Ihsan bagi manusia?
5. Konsep iman, islam, dan ihsan dalam pendidikan?

C.Tujuan
a. Mengetahui pengertian Iman, Islam dan Ihsan

b. Mengetahui hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan

c. Mengetahui perbedaan antara Iman, Islam dan Ihsan

d. Mengetahui keutamaan Iman, Islam dan Ihsan bagi Manusia

e. Mengetahui konsep iman, islam, dan ihsan dalam pendidikan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman, Islam Dan Ihsan


1. Pengertian Iman
Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi‟il).
‫ ايًاَا‬- ٍ‫ يؤي‬-ٍ‫ اي‬yang mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk, tentram dan
tenang.

Imam al-Ghazali mengartikannya dengan ‫انخصديك‬ yaitu “pembenaran”.


Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi :

‫االيًاٌ فهى انخصديك با نمهب‬

“Iman ialah pembenaran dengan hati”.

Menurut Imam Abu Hanifah:

‫االيًاٌ هى االلرار و انخصديك‬

“Iman ialah mengikrarkan (dengan lidah ) dan membenarkan (dengan hati)”.

Menurut Hasbi As-Shiddiqy ;

ٌ‫انمىل بانهساٌ وانخصد يك بانجُاٌ وانعًم بااالركا‬

“Iman ialah mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mengerjakan
dengan anggota tubuh”.

Menurut Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dgn:

‫لىل و عًم و َيت و ثًسك بانسُت‬

“Ucapan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi dgn berpegang teguh kepada
Sunnah”.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah Membenarkan segala
sesuatu baik berupa perkataan,hati,maupun perbuatan.

Iman dapat dimaknai iktiraf, membenarkan, mengakui, pembenaran yang bersifat


khusus. Menurut WJS. Poerwadarminta iman adalah kepercayaan, keyakinan, ketetapan

5
hati atau keteguhan hati. Abul „Ala al-Mahmudi menterjemahkan iman dalam Bahasa
inggris Faith, yaitu to know, to believe, to be convinced beyond the last shadow of
doubt yang artinya, mengetahui, mempercayai, meyakini yang didalamnya tidak
terdapat keraguan apapun. (Hatta, 2019)

Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas bahwasanya ada enam
rukun iman yang harus diyakini untk menjadi seorang islam yang sempurna dan
menjadi seorang hamba Allah yang ihsan nantinya.

Iman adalah kepercayaan yang meresap ke dalam hati dengan penuh keyakinan,
tidak bercampur ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan
perbuatan pemiliknya sehari-hari (Yusuf Qardlawi, 1977:25).

Iman adakalanya bertambah dan adakalanya berkurang, maka perlu diketahui


kriteria bertambahnya Iman hingga sempurnanya Iman, yaitu:

1) Diyakini dalam hati

2) Diucapkan dengan lisan

3) Diamalkan dengan anggota tubuh

Iman itu terdiri atas tiga tingkatan :

1. Tingkatan mengenal. Pada tingkatan pertama ini seseorang baru mengenalssuatu


yang diimani.

2. Tingkat kesadaran. Pada tingkat kedua ini iman seseorang sudah lebih tinggi,
karena sesuatu yang diimani disadari oeh alasan-alasan tertentu.

3. Tingkat haqqul yaqin. Tingkat ini adalah tingkatan iman yang tertinggi. Sseorang
mengimani sesuatu tidak hanya mengetahui dengan alasan-alasan tertentu, tetapi
dibarengi dengan ketaatan dan berserah diri kepada Allah

Keenam Rukun Iman tersebut adalah:


a. Beriman kepada Allah Swt
Yakni beriman kepada Rububiyyah Allah Swt, Uluhiyyah Allah Swt, dan beriman
kepada Asma wa shifat Allah SWT yang sempurna serta agung sesuai yang ada dalam

6
Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya.
b. Beriman kepada Malaikat
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh Allah untuk
beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta‟ati-Nya, Allah telah
membebankan kepada mereka berbagai tugas.Jadi kita dituntut untuk beriman dan
mempercayai adanya Malaikat Allah SWT.
c. Beriman kepada Kitab-kitab

Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para Rasul-Nya
kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan. Diantaranya: kitab taurat diturunkan
kepada Nabi Musa, Injil diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan kepada Nabi
Daud, Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan Allah Swt kepada
Nabi Muhammad Saw.

d. Beriman kepada para Rasul


Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama adalah Nuh
dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu adalah manusia biasa, tidak
memiliki sedikitpun sifat ketuhanan, mereka adalah hamba-hamba Allah yang
dimuliakan dengan kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari‟at dengan
syari‟at yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang diutus untuk seluruh manusia ,
maka tidak ada nabi sesudahnya.

e. Beriman kepada Hari Akhirat

Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah membangkitkan
manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat yang penuh kenikmatan atau
ditempat siksaan yang amat pedih. Beriman kepada hari akhir meliputi beriman kepada
semua yang akan terjadi setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau
neraka.

f. Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah


Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan semua yang ada

7
dan menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya yang terdahalu, dan
menurut kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu telah diketahui oleh Allah, serta
telah pula tertulis disisi-Nya, dan Dialah yang telah menghendaki dan
menciptakannya.

2. Pengertian Islam

Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja

‫ اساليا‬- ‫ اسهى – يسهى‬Yang secara etimologi mengandung makna: Sejahtera, tidak cacat,
selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung arti: kedamaian, kepatuhan,
dan penyerahan diri. Dari kata-kata ini, dibentuk kata salam sebagai istilah dengan
pengertian : Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian
kata-kata itu pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri kepada
Allah.

Adapun menurut syariat (terminologi), apabila di mutlakan berada pada dua


pengertian yaitu:

Yang pertama: apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka
pengertian islam mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu‟ (cabang),
juga seluruh masalah aqidah, ibadah, perkataan dan perbuatan.

Kedua, apabila kata islam di sebutkan bersamaan dengan kata iman, maka yang di
maksud islam adalah perkataan dan amal-amal lahiriyah yang dengannya terjaga diri
dan hartanya, baik dia meyakini islam atau tidak. Sedangkan kata iman berkaitan
dengan amal hati. (Nurhidayati et al., 2018)

Kata Islam berasal juga dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja
‫ امال سا‬- ‫ م ل سا – م‬. Yang ‫ ل سي‬secara etimologi mengandung makna “Sejahtera, tidak
cacat, selamat”.Seterusnya kata salm dan silm, mengandung arti : Kedamaian,
kepatuhan, dan penyerahan diri.Dari kata-kata ini, dibentuk kata salam sebagai istilah
dengan pengertian: Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuhdan berserah diri.Dari
uraian kata-kata itu pengertian Islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri
kepada Allah.(Hadi et al., n.d.)

8
Nabi Muhammad saw bersabda :

“Islam itu ialah engkau menyembah Allah (menghambakan diri kepada-Nya, Dia
sendiri saja), tiada engkau persekutukan Dia dengan suatu yang lain, engkau dirikan
sembahyang, engkau keluarkan zakat yang difardukan, engkau berpuasa dibulan
Ramadhan, dan engkau tunaikan ibadah haji jika engkau sanggup pergi ke
Baitullah.” (H.R. Bukhari)

Ajaran islam memang harus diyakini kebenaranya. Allah swt. telah menjamin
kebenaran tersebut sebagaimana firman-Nya :

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam……” (Q.S. Ali
Imran : 19)

Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :

a. Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :

‫االسالو وهى االسخسالو واالَمياد انظاهر‬

“Islam berarti menyerah dan patuh yang dilihat secara zahir”.

b. Ab A‟la al-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai. Maksudnya seseorang


akan memperoleh kesehatan jiwa dan raga dalam arti sesungguhnya, hanya melalui
patuh dan taat kepada Allah.

c. Menurut Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah


SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat kepada Hukum-Nya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam itu ialah tunduk
dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya

Islam di bangun diatas lima rukun,sebagaimana dijelaskan dalam Hadits:

:‫حدثُا عبيد هللا بٍ يىسى لال اخبرَا حُظهت بٍ أبي سفياٌ عٍ عكريت بٍ خاند عٍ ابٍ عًر رضي هللا عُهًا لال‬
‫لال رسىل هللا صهى هللا عهيه و سهى ( بُي اإلسالو عهى خًس شهادة أٌ ال إنه إال هللا وأٌ دمحما رسىل هللا وإلاو‬
) ٌ‫انصالة وإيخاء انسكاة وانحج وصىو ريضا‬

9
“Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ; handlolah bin abi sufyan
telah memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin kholid dari abi umar ra. Berkata :
rasul saw. Bersabda : islam dibangun atas lima perkara : persaksian sesungguhnya
tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusannya,
mendirikan sholat, memberikan zakat, hajji dan puasa ramadlan”.

Jadi,Rukun Islam itu ada Lima,yaitu:

 Syahadat

 Shalat

 Zakat

 Puasa

 Haji

3. Pengertian ihsan

Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :

‫ احسٍ – يحسٍ – احسا َا‬artinya : ٍ‫( فعم انحس‬Perbuatan baik).

Ketiga adalah ihsan, kata ihsan berasal dari bahasa Arab yang artinya menurut
bahasa yaitu berbuat baik, maksudnya adalah perilaku seseorang yang baik dan
mencegah diri dari tindakan yang akan membawa dosa.

Ihsan dari kata hasuna yang memilki arti baik atau bagus. Segala sesuatu
menyangkut perbuatan manusia yang bermanfaat dan tidak tergolong perbuatan yang
buruk maka hal itu disebut ihsan. Namun ukuran ihsan yang sebenarnya datang dari
Allah sebagaimana yang dikatakan Rasulullah Saw dalam sebuah hadist yang artinya
saat seseorang beribadah kepada Allah seolah-olah Allah melihatnya dan jika tidak
maka tetap Allah melihatmu.(Tinggi et al., n.d.)

B. Relevansi Iman, Islam, Dan Ihsan

10
Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena merupakan unsur-
unsur agama (Ad-Din). Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah.
Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam.
Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya
pendekatan diri kepada Allah.

Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan diantara
ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat.
Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi
manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam dan
ihsan.

Didalam al-qur‟an juga disebutkan bahwa Iman, Islam, dan Ihsan memiliki
keterkaitan,yaitu dalam QS Al-Maidah ayat 3 dan QS Ali-Imron ayat 19 yang berbunyi
QS Al-Maidah ayat 3 :

‫انيىو اكًهج نكى ديُكى و احًًج عهيكى َعًخي و رضبج نكى االسال و ديُا‬

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku telah
menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai Islam adalah agama
yang benar bagi kalian”.

QS Ali-Imron ayat 19 :

ٰ ‫اإل‬
‫سهى‬ َّ َ‫ِإ ٌَّ اندّيٍَ ِعُد‬
ِ ِ‫َّللا‬

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.

Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan kata addin
yang artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, Iman, Islam, dan Ihsan. Dengan
kata lain dapat dinyatakan bahwa iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang
ber-Islam dan menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan syareatnya
dan meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.

Berkaitan dengan klasifikasi materi hadis, sejatinya semua yang disampaikan


Rasulullah Saw merupakan materi-materi pendidikan. karena ketika Rasul

11
menyampaikan suatu ilmu kepada sahabatnya, sejatinya itulah proses pendidikan ala
Rasulullah Saw. (Kuliyatun, 2020)

C. Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan


Disamping adanya relevansi diantara ketiganya, juga terdapat perbedaan diantaranya
sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman lebih menekankan pada segi
keyakinan dalam hati. Islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal.Sedangkan
Ihsan merupakan pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Dengan ihsan, seseorang
bisa diukur tipis atau tebal iman dan islamnya.

Iman dan islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan
Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan pengertian
iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam. Dan bila
hanya salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan hukum
keduanya.

Ihsan memiliki ruang lingkup yang fundamental. Ruang lingkup inilah yang menjadi

pokok bahasan dalam Ruang lingkup tersebut adalah :

a. Ibadah

Dalam ruang lingkup ini yaitu dengan menunaikan semua jenis ibadah, seperti shalat,

puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang benar, yaitu menyempurnakan
syarat,rukun, sunnah, dan adab-adabnya.

b. Muamalah

Ihsan dari muamalah, berikut yang berhak mendapatkan ihsan tersebut adalah: ihsan
secara umum dan ihsan dalam pekerjaan: Ihsan secara umum ialah bersikap ramah
kepada manusia dalam pergaulan dan pembicaraan, menyuruh kepada kebaikan dan
mencegah dari kemungkaran, membimbing mereka yang tersesat, mengajari mereka
yang tidak pandai, berlaku adil terhadap mereka, mengakui hak-hak mereka, tidak
menyakiti mereka, serta tidak melakukan sesuatu yang dapat membahayakan atau
mengganggu mereka.(Muhammad Fachri Rafiq, 2020)

D. Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia

12
Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (Al-Islam) tidak sah
tanpa iman (Al-Iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (Al-Ihsan). Sebaliknya,
ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman juga tidak mungkin tanpa Islam.

Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan Iman,Islam dan Ikhsan
sebagai berikut:

‫ إٌ اإليًاٌ نيبدو نًعت بيضاء فئذا عًم انعبد انصانحاث ًَج فسادث حخى يبيض انمهب كهه وإٌ انُفاق‬: ‫لال عهي‬
‫نيبدو َكخت سىداء فئذا اَخهك انحرياث ًَج وزادث حخى يسىد انمهب كهه‬

“Sahabat Ali Berkata : sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang putih,
apabila seorang hamba melakukan kebaikan, maka sinar tersebut akan tumbuh dan
bertambah sehingga hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan terlihat seperti titik
hitam, maka bila seorang melakukan perkara yang diharamkan, maka titik hitam itu
akan tumbuh dan bertambah hingga hitamlah (warna) hati”.

Jadi Iman, Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh Allah
SWT sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-Qur‟an dan Al-
Hadits.

E. Konsep iman, islam, dan ihsan dalam Pendidikan


Ketika berbicara tentang pendidikan, maka berbagai aspek terkait dengan
pendidikan bisa dikaji dari berbagai sudut pandang ,pada hakekatnya pendidikan
terkait dengan kehidupan manusia karena manusia selain sebgai subjek
pendidikan juga termasuk objek pendidikan.Pentingnya memahami sejara
mendalam tentang iman,islam dalam konsep pendidikan, maka langkah dan
proses serta konsep pendidikan akan lebih jelas.Tujuan pendidikan bukan hanya
mencerdaskan manusia tapi bagaimana aktifitas pendidikan bisa dilandasi
dengan iman,islam dan ihsan.

Kata iman secara bahasa adalah pengakuan atau pembenaran pengikraran


dalam hati yang mencakup dua hal yaitu Konsep iman, islam dan ihsan,
mempunyai keterkaitan antara ketiga konsep tersebut yaitu meyakini apapun
yang berhubungan dengan nilai-nilai tahuid percaya terhadap rukun iman
sehingga menimpulkan ketenangan ,kedamaian dan keselamatan dengan

13
menjalankan rukun islam ketika iman ,dan islam nya kokoh maka akan terbentuk
akhlakul karimah dan beribadah dengan sungguh-sungguh karena apapun yang
dilakukan Allah maha melihat, dan salah satu ibadah yaitu proses pendidikan .

Dalam proses pendidikan di tingkat perguruan tinggi bukan hanya


pendidikan bersifat teorits semata melainkan mengintegrasikan antara
pengetahuan,sikap dan keterampilan, Dari integrasi tersebut jelas bahwa
kemampuan pengetahuan berasal dari pekerjaan hati, sikap baik muncul karena
peserta didik mendapatakan ketenangan ,keselamatan meninggalkan kebodohan
kepada kecerdasan ,adapaun dari proses ini makan akan muncul tanggung jawab
akan segala konsekwensi sebagai mahkluk yang berkomitmen kepada dirinya
untuk menjadi insan yang berkualitas melalui proses pendidikan. (Masruroh et
al., 2021)

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

a. Iman adalah ucapan yg disertai dgn perbuatan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi
dengan Sunnah.Islam adalah inisial seseorang masuk ke
dalam lingkaran ajaran Ilahi.Sedangkan Ihsan adalah adalah cara bagaimana
seharusnya kita beribadah kepada Allah.

b. Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan
lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut
kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan
rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
c. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.Islam adalah sikap aktif
untuk berbuat atau beramal.Sedangkan Ihsan merupakan perwujudan dari iman dan
islam yang sekaligus merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri.
d. Iman,Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam pandangan
islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh Allah SWT
sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits.

15
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta : Bulan Bintang,


1976, hlm.257
Asmaran AS, Pengantar Study Tauhid, Jakarta : Rajawali Prees, 1992, hlm.84
Imam Ab Hanifah, Al-Fiqh al-Akbar, Hedrabad : Dairah al-Ma‟arif al-„Usman³yah,
1979, hlm.6.
Hadi, N., Al, S., Pekan, A., & Riau, B. (n.d.). Islam, Iman Dan Ihsan Dalam Kitab
Matan Arba’In An-Nawawi: Studi Materi Pembelajaran Pendidikan Islam dalam
Perspektif Hadis Nabi SAW. https://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/intelektual
Hatta, M. (2019). Implementasi Isi Atau Materi Pendidikan (Iman, Islam, Ihsan, Amal
Saleh, Dan Islah) Di Sd Muhammadiyah 7 Pekanbaru. Indonesian Journal of
Islamic Educational Management, 2(1), 12.
https://doi.org/10.24014/ijiem.v2i1.7121
Kuliyatun, K. (2020). Kajian Hadis: Iman, Islam dan Ihsan dalam Perspektif Pendidikan
Agama Islam. Edugama: Jurnal Kependidikan Dan Sosial Keagamaan, 6(2), 110–
122. https://doi.org/10.32923/edugama.v6i2.1379
Masruroh, S., Ahmad, N., & Suhartini, A. (2021). Implementasi Nilai Iman , Islam Dan
Ihsan Pada Pendidikan. Muntazam: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 02(1),
56–70.
https://journal.unsika.ac.id/index.php/muntazam/article/download/5343/2792
Muhammad Fachri Rafiq. (2020). Peran Ihsan Dalam Pembentukan Akhlak Manusia.
Jurnal Keislaman, 5.
Nurhidayati, E., Utomo, T. B., & Hadramiah, A. R. (2018). Hubungan Akidah dengan
Akhlak. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 13, 10–27.
https://osf.io/z569e/download
Tinggi, S., Islam, A., Medan, S., & Timur, J. (n.d.). INTEGRASI MATERI
PEMBELAJARAN IMAN, ISLAM, DAN IHSAN DALAM UPAYA MENCEGAH
DEKADENSI MORAL DI ERA DIGITAL Sita Isna Malyuna, Masruroh Lubis. 61,
92–104.

16

Anda mungkin juga menyukai