Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGERTIAN IMAN, ISLAM DAN IHSAN


Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tauhid dan Ilmu Kalam

Dosen Pengampu : Betty Susilawati,M.Pd

Disusun Oleh :

MUHAMAD FERDIYANSYAH 2311040175

SALWA MALIHA ZAIN 23110402021

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Senantiasa Kami Ucapkan Puji Syukur atas


Kehadirat Allah SWT, yang mana kita masih bisa diberikan kesehatan dan umur yang
panjang dan bertemu di Perkulihan. Kami juga sangat Bersyukur karena telah
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Islam, Iman dan Ihsan”dengan tepat
waktu sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik dan benar. Dalam
pembuatan makalah ini kami mencari sumber-sumber terpercaya yang mudah dipahami
oleh pembaca.
Shalawat beriring salam tidak lupa pula selalu kita sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah menyapaikan wahyu Allah SWT untuk kita semua. Yang
merupakan Sebuah petunjuk paling benar yaitu Syariat Agama Islam yang sempurna
dan di Berkahi oleh Allah SWT. Aamiinyarabbalallaamiin. Yang Kami Hormati Ibu
Dosen Betty Susilawati,M.Pd. selaku Dosen Pengampu di Mata Kuliah Tauhid dan Ilmu
Kalam. Yang Kami Hormati Kedua Orangtua kami yang selalu mendukung dan
mendoakan kami. Dan yang sangat kami sayangi dan kami cintai semua teman-teman
yang bersedia ikut dalam kegiatan perkulihan hari ini serta Rekan sekalian yang
bersangkutan dalam pembuatan tugas makalah ini.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari salah satu pemenuhan
tugas di Mata Kuliah Tauhid dan Ilmu Kalam.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat diterima oleh Ibu Dosen kami dan teman-
teman sekalian. Kami juga menerima masukan masukan yang mendidik dari para
pembaca untuk pembahasan yang kami bahas sehingga kami mengetahui kekurangan
dari isi makalah ini.

Lampung,4 Maret 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
A. Pengertian Iman, islam dan ihsan ......................................................................... 3
B. Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan ........................................................................ 9
C. Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan ........................................................... 10
D. Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia ............................................. 11
BAB III ........................................................................................................................... 12
PENUTUP ...................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia yang beruntung merupakan manusia yang memiliki agama yang baik,
karena dengan agama manusia memiliki nilai dan aturan-aturan untuk menjalankan
kehidupannya dengan sebaik-baiknya. Telah di jelaskan oleh Allah agama yang
paling baik disisinya adalah agama islam,di dalam Surah Al-Imran 19 yang artinya :
“Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Agama Islam. Tidaklah berselisih orang-
orang yang telah di beri kitab kecuali setelah mereka memperoleh itu, karena
kedengkian diantara mereka. Barang siapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Aallah,
maka sungguh, Allah sangat cepat pertitungan-Nya,”
Agama Islam merupakan Agama yang paling Sempurna, agama yang menuntun
kehidupan pemeluknya secara rinci dan jelas, karena islam datang untuk meluruskan
agama-agama terdahulu yang diajarkan oleh rasul-rasul sebelumnya. Islam
merupakan pembenaran, islam menuntn hidup manusia kepada kebaikan dalam segala
aspek kehidupan, tetapi banyak manusia yang tidak mengetahuinya bahkan tidak
menyadarinya. Iman, Islam, dan Ihsan memiliki makna nya amsing-masing dan saling
bersangkutan satu dengan yang lain karena dengan itu cara utama untuk menuju
kehidupan yang bahagia di dunia bahkan di akhirat.
Tidak ada keberuntungan bagi umat manusia di dunia dan akhirat kecuali dengan
Islam. Kebutuhan mereka terhadapnya melebihi kebutuhan terhadap makanan,
minuman, dan udara. Setiap manusia membutuhkan syari'at. Maka, dia berada di
antara dua gerakan,yaitu gerakan yang menarik kepada perkara yang berguna dan
gerakan yang menolak mara bahaya. Islam adalah penerang yang menjelaskan
perkara yang bermanfaat dan berbahaya1.
Agama Islam ada tiga tingkatan,yaitu Iman,Islam dan ihsan.Dan setiap tingkatanya
mempunyai Rukun-rukun tertentu.

1
Journaluinsgd.ac.id relasi iman, islam, ihsan

1
B. Rumusan Masalah

Didalam Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Apa Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan?
2. Bagaimana Hubungan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
3. Apa Perbedaan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
4. Apa Keutamaan Iman, Islam, dan Ihsan bagi manusia?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian Iman, Islam dan Ihsan


2. Mengetahui hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan
3. Mengetahui perbedaan antara Iman, Islam dan Ihsan
4. Mengetahui keutamaan Iman, Islam dan Ihsan bagi Manusia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman, islam dan ihsan

1. Pengertian Iman
Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi’il).
‫ ايمانا‬- ‫ يؤمن‬-‫ امن‬yang mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk, tentram dan
tenang.

Imam al-Ghazali mengartikannya dengan ‫التصديق‬ yaitu “pembenaran”.


Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi :

‫االيمان فهو التصديق با لقلب‬

“Iman ialah pembenaran dengan hati”.

Menurut Imam Ab Hanifah:

‫االيمان هو االقرار و التصديق‬

“Iman ialah mengikrarkan (dengan lidah ) dan membenarkan (dengan hati)”.

Menurut Hasbi As-Shiddiqy ;

‫القول باللسان والتصد يق بالجنان والعمل بااالركان‬

“Iman ialah mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mengerjakan
dengan anggota tubuh”.

Menurut Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dgn:

‫قول و عمل و نية و ثمسك بالسنة‬

“Ucapan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi dgn berpegang teguh kepada
Sunnah”.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah Membenarkan segala

3
sesuatu baik berupa perkataan,hati,maupun perbuatan.
Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas bahwasanya ada enam rukun

4
iman yang harus diyakini untk menjadi seorang islam yang sempurna dan menjadi
seorang hamba Allah yang ihsan nantinya.

Iman adalah kepercayaan yang meresap ke dalam hati dengan penuh keyakinan, tidak
bercampur ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan
perbuatan pemiliknya sehari-hari (Yusuf Qardlawi, 1977:25).2

Iman adakalanya bertambah dan adakalanya berkurang, maka perlu diketahui kriteria
bertambahnya Iman hingga sempurnanya Iman, yaitu:

1) Diyakini dalam hati

2) Diucapkan dengan lisan

3) Diamalkan dengan anggota tubuh

Iman itu terdiri atas tiga tingkatan :

1. Tingkatan mengenal Pada tingkatan pertama ini seseorang baru mengenalssuatu


yang diimani.

2. Tingkat kesadaran. Pada tingkat kedua ini iman seseorang sudah lebih tinggi,
karena sesuatu yang diimani disadari oeh alasan-alasan tertentu.

3. Tingkat haqqul yaqin. Tingkat ini adalah tingkatan iman yang tertinggi.
Sseorang mengimani sesuatu tidak hanya mengetahui dengan alasan-alasan
tertentu, tetapi dibarengi dengan ketaatan dan berserah diri kepada Allah

Keenam Rukun Iman tersebut adalah:

a. Beriman kepada Allah Swt Yakni beriman kepada Rububiyyah Allah Swt,
Uluhiyyah Allah Swt, dan beriman kepada Asma wa shifat Allah SWT yang
sempurna serta agung sesuai yang ada dalam Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya

2
Jurnal.uinsu.ac.id konsep al-iman dan al-islam Eprints.

5
b. Beriman kepada Malaikat
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh Allah
untuk beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta’ati-Nya, Allah telah
membebankan kepada mereka berbagai tugas.Jadi kita dituntut untuk beriman
dan mempercayai adanya Malaikat Allah SWT.

c. Beriman kepada Kitab-kitab


Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para Rasul-
Nya kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan. Diantaranya: kitab taurat
diturunkan kepada Nabi Musa, Injil diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur
diturunkan kepada Nabi Daud, Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran
diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw.

d. Beriman kepada para Rasul


Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama
adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu adalah
manusia biasa, tidak memiliki sedikitpun sifat ketuhanan, mereka adalah hamba-
hamba Allah yang dimuliakan dengan kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri
semua syari’at dengan syari’at yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang
diutus untuk seluruh manusia , maka tidak ada nabi sesudahnya.

e. Beriman kepada Hari Akhirat


Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah
membangkitkan manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat yang penuh
kenikmatan atau ditempat siksaan yang amat pedih. Beriman kepada hari akhir
meliputi beriman kepada semua yang akan terjadi setelah itu, seperti
kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau neraka.

f. Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah


Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan semua yang
ada dan menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya yang terdahalu,
dan menurut kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu telah diketahui oleh
Allah, serta telah pula tertulis disisi-Nya, dan Dialah yang telah menghendaki
dan menciptakannya.

6
2. Pengertian Islam

Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja

‫ اسالما‬- ‫ اسلم – يسلم‬Yang secara etimologi mengandung makna: Sejahtera, tidak cacat,
selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung arti: kedamaian, kepatuhan, dan
penyerahan diri. Dari kata-kata ini, dibentuk kata salam sebagai istilah dengan
pengertian : Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian
kata-kata itu pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri kepada
Allah.

Nabi Muhammad saw bersabda :

“Islam itu ialah engkau menyembah Allah (menghambakan diri kepada-Nya, Dia sendiri
saja), tiada engkau persekutukan Dia dengan suatu yang lain, engkau dirikan
sembahyang, engkau keluarkan zakat yang difardukan, engkau berpuasa dibulan
Ramadhan, dan engkau tunaikan ibadah haji jika engkau sanggup pergi ke
Baitullah.” (H.R. Bukhari)

Ajaran islam memang harus diyakini kebenaranya. Allah swt. telah menjamin kebenaran
tersebut sebagaimana firman-Nya :

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam……” (Q.S. Ali Imran
: 19)

Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :

a. Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :

‫االسالم وهو االستسالم واالنقياد الظاهر‬

“Islam berarti menyerah dan patuh yang dilihat secara zahir”.

b. Ab A’la al-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai. Maksudnya seseorang


akan memperoleh kesehatan jiwa dan raga dalam arti sesungguhnya, hanya melalui patuh
dan taat kepada Allah.

7
c. Menurut Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah
SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat kepada Hukum-Nya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam itu ialah tunduk
dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya

Islam di bangun diatas lima rukun,sebagaimana dijelaskan dalam Hadits:

:‫حدثنا عبيد هللا بن موسى قال اخبرنا حنظلة بن أبي سفيان عن عكرمة بن خالد عن ابن عمر رضي هللا عنهما قال‬
‫قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ( بني اإلسالم على خمس شهادة أن ال إله إال هللا وأن محمدا رسول هللا وإقام‬
) ‫الصالة وإيتاء الزكاة والحج وصوم رمضان‬

“Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ; handlolah bin abi sufyan
telah memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin kholid dari abi umar ra. Berkata :
rasul saw. Bersabda : islam dibangun atas lima perkara : persaksian sesungguhnya tidak
ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusannya,
mendirikan sholat, memberikan zakat, hajji dan puasa ramadlan”.

Jadi,Rukun Islam itu ada Lima,yaitu:

1. Syahadat

2. Sholat

3. Zakat

4. Puasa

5. Haji

3. Pengertian ihsan

Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :

‫ احسن – يحسن – احسا نا‬artinya : ‫( فعل الحسن‬Perbuatan baik).

Secara etimologis, ihsan berasal dari kata (mufrod) hasan, yang artinya baik. Ihsan
secara terminologis mempunyai arti apabila kita beribadah seolah-olah kita melihat Allah
dan bila tidak melihatnya, maka Allah pasti melihat kita (MGMD, 2004:9).

8
Ihsan ditakrifkan dengan makna membuat sesuatu kebaikan dengan penuh
keikhlasan kepada Allah SWT dan melakukan secara tekun dan terbaik. Kesempurnaan
amalan seseorang itu adalah bergantung kepada sifat ilsan yang wujud dalam din setiap
muslim. Bahkan ibadah yang dikerjakan oleh seseorang itu mungkin menjadi sn-sta dan
tidak mendatangkan sebarang kesan yang baik kiranya udak disertai dengan sıfat ihsan.

Tegasnya ilsan adalah merupakan asas penting untuk kesempurnaan dalam


mengerjakan sesuatu ibadah kepada Allah SWT yang memberi nikmat dan kelebihan.
Namun sebenamya makna insan ini lebih luas. Perbuatan-perbuatan baik meliputi semua
tingkah laku yang mengangkatkan taraf manusin serta mendidik jiwa seseorang dan
menghampirkan dirinya kepada penciptanya.

Menurut istilah ada beberapa pendapat para ulama,yaitu:

a. Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh Allah
dalam segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan islam sehingga seluruh
ibadah seorang hamba benar-benar ikhlas karena Allah.

b. Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan seorang hamba
merasa selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh khusuk, khuduk dan sebagainya.

B. Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan

Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena merupakan
unsur-unsur agama (Ad-Din). 3Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar
akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun
Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai
upaya pendekatan diri kepada Allah.
Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan diantara
ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat.
Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi

3
https://iain-surakarta.ac.id konsepsi ihsan

9
manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam
dan ihsan.
Didalam al-qur’an juga disebutkan bahwa Iman, Islam, dan Ihsan memiliki
keterkaitan,yaitu dalam QS Al-Maidah ayat 3 dan QS Ali-Imron ayat 19 yang
berbunyi QS Al-Maidah ayat 3 :

‫اليوم اكملت لكم دينكم و اتممت عليكم نعمتي و رضبت لكم االسال م دينا‬

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku telah
menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai Islam adalah agama
yang benar bagi kalian”.

QS Ali-Imron ayat 19 :

ٰ ‫اإل‬
‫سلم‬ ِ َّ َ‫ِإ َّن الدّينَ عِند‬
ِ ‫َّللا‬

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.

Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan kata addin yang
artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, Iman, Islam, dan Ihsan. Dengan kata lain
dapat dinyatakan bahwa iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-Islam
dan menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan syareatnya dan
meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.4

C. Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan

Disamping adanya hubungan diantara ketiganya, juga terdapat perbedaan diantaranya


sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman lebih menekankan pada segi
keyakinan dalam hati. Islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal.Sedangkan
Ihsan merupakan pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Dengan ihsan, seseorang bisa
diukur tipis atau tebal iman dan islamnya.5

Iman dan islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan Islam
adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan pengertian iman

4
Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta : Bulan Bintang, 1976, hlm.257
5
Muhammad Musthafa.Al-Ushulul As-Tsalasa.hal.86

10
adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam. Dan bila hanya
salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan hukum keduanya.

Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum daripada Islam.
Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena ia mengandung makna iman. Seorang
hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah merealisasikan iman
dan ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan adalah segolongan ahli
iman. Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin.
adalah mukmin.

D. Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia

Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (Al-Islam) tidak sah
tanpa iman (Al-Iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (Al-Ihsan). Sebaliknya,
ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman juga tidak mungkin tanpa Islam.

Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan Iman,Islam dan Ikhsan sebagai
berikut:

‫ إن اإليمان ليبدو لمعة بيضاء فإذا عمل العبد الصالحات نمت فزادت حتى يبيض القلب كله وإن النفاق ليبدو‬: ‫قال علي‬
‫نكتة سوداء فإذا انتهك الحرمات نمت وزادت حتى يسود القلب كله‬

“Sahabat Ali Berkata : sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang putih, apabila
seorang hamba melakukan kebaikan, maka sinar tersebut akan tumbuh dan bertambah
sehingga hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan terlihat seperti titik hitam, maka
bila seorang melakukan perkara yang diharamkan, maka titik hitam itu akan tumbuh dan
bertambah hingga hitamlah (warna) hati”.

Jadi Iman, Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh Allah SWT
sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Iman adalah ucapan yg disertai dgn perbuatan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi
dengan Sunnah.Islam adalah inisial seseorang masuk ke
dalam lingkaran ajaran Ilahi.Sedangkan Ihsan adalah adalah cara bagaimana
seharusnya kita beribadah kepada Allah.

b. Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan
lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut
kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan
rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
c. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.Islam adalah sikap aktif untuk
berbuat atau beramal.Sedangkan Ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam yang
sekaligus merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri.
d. Iman,Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam pandangan
islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh Allah SWT
sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asmaran AS, Pengantar Study Tauhid, Jakarta : Rajawali Prees, 1992, hlm.84

Hatta, M. (2019). Implementasi Isi Atau Materi Pendidikan (Iman, Islam, Ihsan, Amal
Saleh, Dan Islah) Di SD Muhammadiyah 7 Pekanbaru. Indonesian Journal of
Islamic Educational Management, 2(1), 12-25.

Imam Ab Hanifah, Al-Fiqh al-Akbar, Hedrabad : Dairah al-Ma’arif al-‘Usman³yah, 1979,


hlm.6.

Louis Ma’luf, Kamus al-Munjid, Beirt : al-Maktabah al-Katulikiyah, T.th, hlm.16

Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta : Bulan Bintang,


1976, hlm.257

Noegroho, I. R. (2019). Dasar-dasar memahami iman, islam, dan ihsan. Anak Hebat
Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai