Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PERANAN AQIDAH DALAM ISLAM

NAMA : MULIA MAHARA

NIM : 2001110136

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah memberi petunjuk
agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam semoga
tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya degan suri tauladan-
Nya yang baik .

Dan segalah Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah,kesempatan dan
pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini . makanlah ini merupakan
pengetahuan tentangkonsep aqidah dalam islam, semua ini di rangkup dalam makalah ini , agar
pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat .

Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah
dan akan dibahas dalam bab tersebut .Selanjutnya , membaca akan masuk pada inti pembahasaan
dan di akhiri dengan kesimpulan , saran dan makalah ini. Diharapkan pembaca dapat mengkaji
berbagai permasalahan tentang konsep aqidah islam,kami penyusun mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaaat bagi kita semua.

Terimakasih.

Tawar Bengi, 29 juni 2021

Mulia Mahara
BAB I

PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar

Aqidah atau keyakinan merupakan unsur rohani manusia yang paling besar perannya dan paling
sering, dan banyak mengeluarkan instruksi kepada anggota jasmani untuk melakukan suatu
perbuatan. Aqidah yang benar akan membuahkan aktifitas manusia yang benar, akan tetapi kalau
sudah salah, maka perbuatan manusia yang ditimbulkannya menjadi salah pula. Akhlaqul
Karimah mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan ketertiban dan keharmonisan
aktifitas kehidupan manusia. Oleh karena itu usaha kearah perbaikan akhlak merupakan
kebutuhan pokok yang harus dilaksanakan oleh setiap individu, rumah tangga dan masyarakat,
bangsa dan Negara. Oleh karena itu aqidah Islam mempunyai peranan yang sangat besar
terhadap pendidikan dan perbaikan akhlak manusia agar memiliki akhlak yang mulia. Nilai suatu
ilmu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar nilai manfaatnya, semakin
penting ilmu tersebut untuk dipelajari. Ilmu yang paling utama adalah ilmu yang mengenalkan
kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang yang tidak kenal Allah SWT adalah
orang yang bodoh, karena tidak ada orang yang lebih bodoh dari pada orang yang tidak
mengenal penciptanya.

B. Tujuan
1. agar kita mengerti pengertian aqidah
2. supaya menegtahui ilmu-ilmu tentang aqidah
3. supaya mengetahui Peranan aqidah dalam Islam
4. suapaya kita kenal penyimpangan aqidah dan cara-cara penanggulangannnya
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AQIDAH

Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. ‘Aqd berarti juga janji, ikatan
(kesepakatan) antara dua orang yang mengadakan perjanjian. Aqidah secara definisi adalah suatu
keyakinan yang mengikat hati manusia dari segala keraguan. Aqidah dalam istilah umum yaitu
keimanan yang mantap dan hukum yang tegas, yang tidak dicampur keragu- raguan terhadap
orang yang mengimaninya. Ini adalah aqidah secara umum, tanpa memandang aqidah tersebut
benar atau salah. Aqidah secara terminology adalah sesuatu yang mengharuskan hati
membenarkannya, membuat jiwa tenang, dan menjadi kepercayaan yang bersih dari
kebimbangan dan keraguan. Aqidah menurut syara’ berarti iman kepada Allah, para Malaikat-
Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan kepada Hari Akhir, serta kepada qadar dan qadha,
baik takdir yang baik maupun yang buruk. Aqidah sebagai dasar utama ajaran Islam bersumber
pada Al Quran dan sunnah Rasul. Aqidah Islam mengikat seorang Muslim sehingga ia terikat
dengan segala aturan hukum yang datang dari Islam. Oleh karena itu, menjadi seorang Muslim
berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam, seluruh
hidupnya didasarkan kepada ajaran Islam.

B. ILMU-ILMU TENTANG AQIDAH

1. Iman, yaitu: sesuatu yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan
dengan anggota tubuh.

2. Tauhid, artinya: mengesakan Allah (Tauhidullah).

3. Ushuluddin, artinya: pokok-pokok agama Fiqh, artinya: ilmu yang mempelajari tentang
tatacara pelaksanaan
C. PERANAN AQIDAH DALAM ISLAM

Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus dipegang teguh, yaitu :

1. Untuk mengihlaskan niat dan ibadah kepada AllahI semata. Karena Dia adalah pencipta
yang tidak ada sekutu bagiNya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya
kepadaNya. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya
hati dariakidah. Karena orang yang hatinya kosong dari akidah ini, adakalanya kosong
hatinya dari setiap akidah serta menyembah materi yang dapat di indera saja dan
adakalanya terjatuh pada berbagai kesesatan akidah dan khurafat.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran.
Karena akidah ini akan menghubungkan orang mukmin dengan Penciptanya lalu rela
bahwa Dia sebagai Tuhan yang mengatur, Hakim yang membuat tasyri'. Oleh karena itu
hatinya menerima takdir-Nya, dadanya lapang untuk menyerah lalu tidak mencari
pengganti yang lain.
3. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan
bermuamalah dengan orang lain. Karena diantara dasar akidah ini adalah mengimani para
Rasul, dengan mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.
4. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan
beramal baik, kecuali digunakannya dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat
tempat dosa kecuali menjauhinya dengan rasa takut dari siksa. Karena diantara dasar
akidah ini adalah mengimani kebangkitan serta balasan terhadap seluruh perbuatan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Akidah Islam adalah prinsip utama dalam pemikiran Islami yang dapat membina setiap individu
muslim sehingga memandang alam semesta dan kehidupan dengan kaca mata tauhid dan
melahirkan konotasi-konotasi valid baginya yang merefleksikan persfektif Islam mengenai
berbagai dimensi kehidupan serta menumbuhkan perasaan-perasaan yang murni dalam dirinya.
Atas dasar ini, akidah mencerminkan sebuah unsur kekuatan yang mampu menciptakan mu’jizat
dan merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman permulaan Islam.
DAFTAR PUSTAKA

A. Malik. 1984. Aqidah Pembahasan Mengenai Allah dan Takdir. Jakarta : Al-Hidayah.

Abud, Abu al-Ghoniy. 1992. Aqidah Islam Versus Ideologi Modern, Terj. Kathur Suhardi.
Ponorogo : Trimurti Press.

Al Qaradhawi, Yusuf. 1996. Ikhlas Sumber Kekuatan Islam. Jakarta : Gema Insani Press.

Al-‘Aql, Nashir ibn Abdul Karim. 1997. Prinsip-Prinsip Aqidah. Jakarta : Gema Insani Press.

Al-Maliki, M. Alawi. 2008. Prinsip Pendidikan Rasulullah SAW. Jakarta : Gema Insani.

Al-Qur’an dan Terjemahannya

An-Nabhani, Taqiyyuddin. 2003. Peraturan Hidup Dalam Islam. Bogor : Psutaka Thariqul
Izzah.

Anda mungkin juga menyukai