Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA AGAMA ISLAM

AQIDAH

Disusun oleh :

1. Alifvia Sebti Al bani Herawati Heineman


2. Azhari
3. Diska Amara
4. Mazida Hapsari
5. Shoim Lukmanul Hakim

UNIVERSITAS PAMULANG
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengawasan” dengan
tepat waktu.

Kami mengucapakan terima kasiH kepada dosen Mata kuliah Pendidikan


Agama Islam. Ucapan terima kasih ini juga kami sampaikan kepada anggota kelompok
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam.
Selain itu,makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pengawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu , saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
1. Pengertian Aqidah 6
2. Fungsi dan Peran Aqidah 9
3. Tujuan Aqidah 10
BAB III 12
PENUTUP 12
Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Islam merupakan agama yang paling mulia dan sempurna dihadapan
Allah SWT. Proses perkembangan, pertumbuhan, serta penyebaran agama
Islamdiseluruh penjuru dunia tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua itu
tidakterlepas dari perjuangan Nabi Muhammad SAW. Sehingga, perkembangan
agamaIslam masih ada sampai sekarang dan berkembang pesat.

Namun,perkembanganitu berbanding terbalik dengan akhlaq. Penurunan akhlaq 
disebabkan karena kurangnya pengetahuan yangmendalam tentang Islam.Kehidupan ma
nusia di dunia merupakananugerah dari Allah SWT. Dengan segala pemberian-Nya
manusia dapat mengecapsegala kenikmatan yang bisa dirasakan oleh dirinya.

Tapi terkadang manusia lupaakan dzat Allah SWT yang telah memberi segala
kenikmatan. Manusia harusmendapatkan suatu bimbingan sehingga di dalam
kehidupannya dapat berbuat sesuaidengan bimbingan Allah SWT.Oleh karena itu
perlunya pemahaman tentangKerangka Dasar Agama Islam yang meliputi aqidah,
syari’at, dan akhlaq. Sehinggakita bisa lebih mudah untuk memahami Islam lebih jauh

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Aqidah?

2. Bagaimana Tujuannya ?

3. Apa saja fungsi Aqidah ?


1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikan pengertian Aqidah

2. Menjelaskan fungsi fungsi kerangakan agama islam Aqidah

3. Mendeskripsikan tujuan penting dalam Aqidah

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Aqidah

Secara etimologis (lughatan), aqidah berakar dari kata aqada ya’qidu - ‘aqdan-
aqidatan. Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi
aqidah berarti keyakinan. Relevansi antara arti kata ‘aqdan dan ‘aqidah adalah
keyakinanan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian.

Kata aqidah berarti “ikatan”, sedangkan secara istilah islam aqidah adalah apa
yang menjadi ikatan hati dan perbuatan. Maksudnya perkara yang wajib dibenarkan
oleh hati dan jiwa dengan teguh dan tidak ada keraguan sedikitpun karena memiliki
pedoman hidup yang bersumber pada Alquran dan hadis-hadis Rasulullah.

Pengertian Aqidah Akidah berakar dari kata yang berarti tali pengikat
sesuatudengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Jikamasih dapat dipisahkan berarti belum ada pengikat dan sekaligus berarti belum
adaakidahnya. Dalam pembahasan yang masyhur akidah diartikan sebagai
iman,kepercayaan atau keyakinan.Akidah adalah ikatan dan perjanjian yang
kokoh.Manusia dalam hidup ini terpola kedalam ikatan dan perjanjian baik dengan
Allah,dengan sesama manusia maupun dengan alam lainnya.

Secara etimologis, berarti percaya atau membenarkan dengan hati Sedang


menurut istilah syara’, iman berarti membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan
lidah, dan melakukan dengananggota badan.

Dengan pengertian ini, berarti iman tidak hanya terkait dengan pembenaran
dengan hati atau sekedar meyakini adanya Allah saja, misalnya. Imankepada Allah
berarti meyakini bahwa Allah itu ada; membuktikannya dengan ikrarsyahadat atau
mengucapkan kalimat-kalimat dzikir kepada Allah; dan mengamalkansemua perintah
Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Inilah makna iman yangsebenarnya, sehingga orang yang beriman berarti orang
yang hatinya mengakuiadanya Allah (dzikir hati), lidahnya selalu melafalkan kalimat-
kalimat Allah (dzikirlisan), dan anggota badannya selalu melakukan perintah- perintah
Allah dan menjauhisemua larangan-Nya (dzikir perbuatan). Dari uraian di atas dapat
juga dipahami bahwa iman tidak hanya tertumpu pada ucapan lidah semata. Terdapat
beberapa definisi tentang aqidah yang dikemukakan oleh para ahli, seperti:
1. Machnun Husein, aqidah adalah kepercayaan yang timbul dari pengetahuan dan
keyakinan. Dan orang yang “mengetahui” dan menempatkan kembali
kepercayaan kuat akan Keesaan Allah, sifatsifat-Nya, hukum- ukum-Nya,
petunjuk wahyu dan aturan-aturan hukum Ilahi mengenai pahala dan siksa,
disebut mu’min (orang beriman). Keimanan ini selamanya akan membimbing
orang bersangkutan kepada kehidupan yang penuh dengan kepatuhan dan
penyerahan kepada Kehendak Allah, dan orang yang menjalani kehidupan penuh
dengan penyerahan diri ini dikenal juga sebagai muslim.

2. Hasan al-Banna, mendefinisikannya bahwa aqidah merupakan sesuatu yang


mengharuskan hati Anda untuk membenarkannya, yang membuat jiwa Anda
tenang, tentram kepadanya dan yang menjadikan Anda bersih dari kebimbangan.

3. Ibrahim Muhammad bin Abdullah al-Burnikan, memberi penjelasan bahwa kata


‘aqidah’ telah melalui beberapa proses perkembangan makna, yaitu sebagai
berikut:

⮚ Tahapan pertama, aqidah diartikan sebagai berikut:

a) Tekad yang bulat (al-azm al-muakkad)

b) Mengumpulkan (al-jam’u)

c) Niat (al-niyah)

d) Menguatkan perjanjian

e) Sesuatu yang diyakini dan dianut oleh manusia baik itu benar atau batil.

⮚ Tahapan kedua, perbuatan hati (sang hamba). Kemudian, aqidah didefinisikan


sebagai keimanan yang tidak mengundang kontra. Dengan maksud
membenarkan bahwa tidak ada sesuatu selain iman dalam hati sang hamba, tidak
diasumsi selain, bahwa ia beriman kepada-Nya.

⮚ Tahapan ketiga, di sini aqidah telah memasuki masa kematangan. Ia telah


terstruktur sehingga disiplin ilmu dengan ruang lingkup permasalahan tersebut.
Dengan memberi pandangan yang lebih luas tentang islam bagi mereka yang
biasanya mengetahui dan mengenal Islam hanya dari aspek Fiqh semata. Fiqh
menggambarkan islam sebagai agama yang banyak membicarakan soal haram
dan halal, sehingga mungkin menimbulkan kesan bahwa islam adalah agama
yang sempit. Jika kesan itu melekat pada pikiran manusia sekarang, maka akan
mempersempit gerak manusia pada zaman modern ini.

⮚ Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aqidah


islam adalah dasar-dasar pokok keyakinan atau kepercayaan yang harus diyakini
kebenarannya oleh orang islam. Dasar-dasar tersebut harus dipegang teguh oleh
orang Islam. Dalam beraqidah tidak boleh setengah hati, harus mantap dan
sepenuh hati tanpa ada keraguan sedikitpun dalam hatinya.

Karakteristik aqidah Islam bersifat murni, dimana hanya allah lah yang diyakini,
diakui dan disembah. Keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh dialihkan kepada yang
lain karena akan berakibat kepada perbuatan syirik. Aqidah dalam islam meliputi
keyakinan dalam hati tentang allah sebagai Tuhan yang wajib disembah; diucapkan
dengan lisan dalam bentuk syahadat; dan diamalkan dalam bentuk perbuatan, dengan
kata lain antara ucapan, hati, dan perilaku harus satu kata. Dalam al-Qur’an kata aqidah
disebutkan, antara lain dalam QS al-maidah:1 َ
‫ ُر ۗم ا َّن هّٰللا‬bُ‫ ْيد واَ ْنتُم ح‬b‫الص‬
َ ِ ٌ ْ َ ِ َّ ‫ َر ُم ِحلِّى‬b‫ام اِاَّل َما يُ ْت ٰلى َعلَ ْي ُك ْم َغ ْي‬b ْ َّ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَوْ فُوْ ا بِ ْال ُعقُوْ ۗ ِد اُ ِحل‬
ِ b‫ت لَ ُك ْم بَ ِه ْي َمةُ ااْل َ ْن َع‬
‫يَحْ ُك ُم َما ي ُِر ْي ُد‬

Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu
binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendakiNya

Aqidah dalam islam selanjutnya harus berpengaruh ke dalam segala aktifitas


yang dilakukan manusia., sehingga berbagai aktifitas tersebut bernilai ibadah. Dalam
hubungan ini Yusuf al-Qardawi mengatakan bahwa iman menurut pengertian yang
sebenarnya ialah kepercayaan yang meresap dalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak
bercampur dengan keraguan, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah
laku dan perbuatan sehari-hari. Dengan demikian akidah islam bukan sekedar keyakinan
dalam hati, melainkan pada tahap selanjutnya harus menjadi acuan dasar dalam
bertingkah laku dan berbuat yang pada khirnya akan membuahkan amal saleh.

Aqidah atau iman adalah fondasi dalam kehidupan umat islam. Sedangkan
ibadah adalah manifestasi dari iman. Seandainya islam diumpamakan pohon, maka
aqidah adalah akarnya, dan pohon tanpa akar tentu akan tumbang.

2. Fungsi dan Peran Aqidah


Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Seseorang yang
memiliki aqidah yang kuat pasti akan melakukan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak
yang mulia, dan bermuamalat dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh
Allah kalau tidak dilandasi dengan aqidah.

Ketiadaannya akan memudahkan anasir-anasir negative merusak individu,


masyarakat dan Negara. Aqidah menjadi benteng seorang mukmin agar tidak
dipengaruhi oleh anasir-anasir yang bisa mencemarkan kesucian aqidah tauhid. Aqidah
islam sebagai keyakinan akan membentuk prilaku bahkan mempengaruhi kehidupan
seorang muslim.

Fungsi dan peran aqidah dalam kehidupan umat manusia antara lain:

a. Menuntun dan mengemban dasar ketuhanan yang dimiliki manusia sejak


lahir. Manusia sejak lahir telah memiliki potensi keberagamaan (fitrah),
sehingga sepanjang hidupnya membutuhkan agama dalam rangka
mencari keyakinan terhadap Tuhan

b. Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa. Aqidah memberikan


jawaban yang pasti sehingga kebutuhan rohaninya dapat terpenuhi

c. Memberikan pedoman hidup yang pasti. Keyakinan terhadap Tuhan


memberikan arahan dan pedoman yang pasti sebab aqidah menunjukkan
kebenaran keyakinan yang sesungguhnya. Aqidah memberikan
pengetahuan tentang asal dan tujuan hidup manusia sehingga kehidupan
manusia akan lebih jelas dan lebih bermakna

3. Tujuan Aqidah
Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yaitu ;

A. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah hanya kepada Allah. Karena Allah
adalahPencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah
haruslahdiperuntukkan hanya kepada-Nya .

B. Membebaskan akal dan pikiran dari kegelisahan yang timbul dari


lemahnyaakidah. Karena orang yang lemah akidahnya, adakalanya kosong
hatinya danadakalanya terjerumus pada berbagai kesesatan dan khurafat.

C. Ketenangan jiwa dan pikiran tidak cemas. Karena akidah ini akan
memperkuathubungan antara orang mukmin dengan Allah, sehingga ia menjadi
orang yang tegarmenghadapi segala persoalan dan sabar dalam menyikapi
berbagai cobaan.

D. Meluruskan tujuan dan perbuatan yang menyimpang dalam beribadah


kepadaAllah serta berhubungan dengan orang lain berdasarkan ajaran al-Qur’an
dan tuntunan Rasulullah Saw.
E. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak
menghilangkankesempatan yang baik untuk beramal baik. Sebab setiap amal
baik pasti ada balasannya. begitu sebaliknya, setiap amal buruk pasti juga ada
balasannya. Di antaradasar akidah ini adalah mengimani kebangkitan serta
balasan terhadap seluruh perbuatan.

F. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki


individuindividumaupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan
kemuliaan

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kerangka dasar ajaran Islam merupakan dasar-dasar pokok ajaran Islam


yangmembekali setiap orang untuk bisa mempelajari Islam yang lebih luas dan
mendalam.Memahami dan mengamalkan kerangka dasar ajaran Islam merupakan
keniscayaan bagi setiap Muslim yang menginginkan untuk menjadi seorang Muslim
yang kaffah.
Agama Islam mendasarkan sepenuhnya ajarannya pada al-Qur'an dan al-Hadits
untuk mencapai kemaslahatan dan menetapkan hukum dalam kehidupan manusia dan
budaya. Diperlukan juga adanya ijtihad, yakni hasil saha pencapaian akal budi manusia
dengan tidak terlepas dari butir-butir pokok agama Islam yang terdapat dalam al-Qur'an
dan al-Hadits. Di antara yang termasuk hasil ijtihad ini adalah ijma’, qiyas, istihsan, dan
maslahah mursalah.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka Makhbuloh, Deden. 2012. Pendidikan Agama Islam. Jakarta :Rajawali
Pers Marzuki.2011. Kerangka Dasar Agama Islam. Yogyakarta Syam,
Nur.2014.BukuAqidahAkhlak. Jakarta

[Online Source] https://www.islampos.com/akhlak-terhadap-lingkungan-43757/

Anda mungkin juga menyukai