Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

IMAN KEPADA ALLAH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Tauhid Aswaja
Dosen Pengajar : Moh. Zaenal Muttaqin S. P., M.E

Oleh:
Kelompok 3
1. Aditia Alpiansyah
2. Eka Pratama
3. Nazwa Aulia

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI SYARIAH
INSTITUT UMUL QURO AL ISLAMI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyeleseaikan makalah pendidikan agama islam yang
berjudul “Iman Kepada Allah” dengan baik.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pendidikan agama islam
yang telah membimbing dan memberikan tugas makalah ini. Karena dari makalah ini
kami mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat bagi penyusun makalah maupun
yang membacanya. Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan dalam hal penulisan maupun bahasan.
Mengingat kami hanya manusia biasa yang dapat melakukan berbagai kesalahan
yang di sengaja ataupun tidak. Untuk itu, kiritik dan saran kami dari semua pihak sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Bogor, 10 Oktober 2023


Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................................4
A. Pengertian Iman Kepada Allah.........................................................................4
B. Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah................................................................5
BAB III : PENTUP...................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................12
Daftar Pustaka..............................................................................................13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian Iman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah
kepercayaan yang berkaitan dengan agama, keyakinan dan ketetapan hati, dan
keteguhan batin. Iman berarti percaya atau meyakini dengan hati, mengucapkan
dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan. Orang yang beriman disebut
mukmin, sedangkan orang yang tidak beriman disebut kafir. Ada beberapa
pendapat ulama mengenai pengertian iman.

Pengertian iman menurut para ulama.


1. Ustadz Khalid Basalamah
Menurut Ustadz Khalid Basalamah dalam tayangan YouTube Ya Habibana,
pengertian iman adalah mengikrarkan sesuatu dengan pikiran, mengucapkan
dengan lisan, meyakini dalam hati, dan mengaplikasikan dengan anggota tubuh.
Misalnya, beriman kepada Allah dan Rasul maka ucapkan syahadat, meyakini di
dalam hati, dan mengikrarkan dengan pikiran. Kemudian melakukan segala
sesuatu dalam kehidupan sehari-hari sesuai ketentuan-ketentuanNya.

2. Ustadz Adi Hidayat


Pengertian Iman menurut Ustadz Adi Hidayat dalam tayangan YouTube Al-
Jaahada Channel. Kata iman berasal dari kata Al-Amnu yang dalam bahasa
Indonesia berarti aman, tentram, dan tenang.
Iman memiliki korelasi dengan kata aman. Korelasi kedua kata tersebut dapat
diartikan bilamana meyakini Allah, maka akan diberikan ketenangan dalam
jiwanya, aman dari kegelisahan dunia dan ancaman di akhirat. Maka turunlah
Quran Surat Al- An’am ayat 82 yang berbunyi sebagai berikut:
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka
mendapat petunjuk.” QS. Al-An’am Ayat 82.
3. Menurut Imam Malik, Asy Syafi’i, Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih Iman
adalah pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan, dan aman dengan
anggota badan. Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan.

4. Menurut Ath Thahawi


Banyak di antara ulama madzhab Hanafi yang mengikuti definisi sebagaimana
yang disebutkan oleh Ath Thahawi. Iman adalah pengakuan dengan lisan dan
pembenaran dengan hati.

5. Ada pula yang mengatakan bahwa pengakuan dengan lisan adalah rukun
tambahan saja dan bukan rukun asli.

6. Sekte Al Karramiyah mengatakan bahwa iman itu hanya pengakuan dengan


lisan saja.

7. Jahm bin Shafwan dan Abul Hasan Ash Shalihi berpendapat bahwa iman itu
cukup dengan pengetahuan yang ada di dalam hati.

Dalam Islam, terdapat enam pilar keimanan Yang dimiliki oleh orang muslim.
Keenam pilar tersebut disebut rukun iman yang didasarkan pada ayat-ayat dalam
Al Quran dan Hadist.
Berikut keenam rukun Iman, yaitu:
 Iman kepada Allah
 Iman kepada Malaikat
 Iman kepada Kitab Allah
 Iman kepada Rasul
 Iman kepada Hari Akhir
 Iman kepada Qadha dan Qadar
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian iman kepada Allah dari segi bahasa, istilah dan menurut para
ahli.
2. Apa sifat wajib dan mustahil bagi Allah.

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian iman kepada Allah dari segi bahasa, istilah dan menurut
para ahli.
2. Mengetahui sifat wajib dan mustahil bagi Allah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Allah


a. Pengertian Iman Secara Istilah
- Iman adalah mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati, dan
mengamalkan dalam perbuatan
- Iman secara istilah, maknawi atau terminologis merupakan percaya dengan
yakin akan keberadaan Allah, Malaikat Allah, Kitab-Kitab nya, para Rasul-
Nya, akhirrat hingga qadha dan qadar yang telah terangkum dalam rukun

b. Pengertian Iman Menurut Para Ahli


- Ahlus Sunnah wal Jama'ah menyatakan bahwa iman mencakup tiga hal yaitu:
Berikrar dengan hati. Pengucapan dengan lisan. Pengamalan dengan anggota
badan
- Menurut Ustadz Khalid Basalamah, iman adalah mengikrarkan suatu hal
dengan pikiran, lalu diucapkan dengan menggunakan lisan dan diyakini di
dalam hati serta diaplikasikan dengan menggunakan anggota tubuh.
Sedangkan menurut Ustadz Adi Hidayat, iman memiliki hubungan dengan
kata aman dan tenang
- Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur dalam iman
- Iman menurut ajaran agama Islam berarti kepercayaan, keyakinan kepada
Allah, nabi-nabi- NYA serta kitab yaitu Al-Quran dan lain sebagainya. Umat
muslim mengimani enam rukun iman yang wajib diimani dan diyakini oleh
orang Islam
- Iman secara bahasa adalah tashdiq, artinya membenarkan. Iman juga disebut
menggunakan lafal yaqin dalam Al-Quran, artinya meyakini sesuatu yang
didukung bukti-bukti
- Melansir dari KBBI, iman adalah kepercayaan (yang berkenaan dengan
agama); keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan
sebagainya ketetapan hati
B. Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Allah SWT.
Sebagai umat Islam, patutlah mengetahui arti dari sifat wajib dan mustahil bagi
Allah SWT. Sifat wajib adalah sifat yang harus ada pada Zat Allah, sedangkan sifat
mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah.Ada 20 sifat wajib dan
mustahil bagi Allah yang perlu diketahui umat Muslim.Dalam buku Asmaul Husna
& 20 Sifat Allah oleh H. F. Rahadian, dkk., (2004: 5), sifat wajib bagi Allah artinya
sifat yang harus ada pada Allah. Sementara sifat mustahil bagi Allah hanya dimiliki
oleh makhluk-makhluknya yang mempunyai kelemahan dan kekurangan.Untuk
mengetahui lebih jelas, simak arti berbagai sifat wajib dan mustahil bagi Allah
tersebut di bawah ini.

Berikut adalah 20 sifat wajib dan mustahil bagi Allah, lengkap dengan artinya
dalam ajaran Islam yang bisa dipahami.

Sifat Wajib Bagi Allah SWT


1. Sifat Wajib Wujud
Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud. Dalam bahasa Arab, wujud
artinya "ada" yang bermakna bahwa Allah merupakan zat yang ada, berdiri
sendiri, dan tidak diciptakan oleh siapa pun.
2. Sifat Wajib Qidam
Qidam artinya awal atau terdahulu. Maknanya, Allah merupakan Sang Pencipta
yang ada terlebih dahulu dari yang diciptakannya.
3. Sifat Wajib Baqa
Baqa artinya kekal. Maksudnya, Allah adalah zat yang Maha Kekal, tidak akan
punah atau binasa. Hal ini tertuang dalam Alquran surat Al-Qasas ayat 88 yang
artinya:
"Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali
Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu
dikembalikan." (QS. Al-Qasas: 88)
4. Sifat Wajib Mukhalafatul lilhawaditsi
Mukhalafatul lilhawaditsi artinya berbeda dengan ciptaan-Nya. Sifat ini
menerangkan bahwa Allah yang menciptakan alam semesta beserta isinya,
maka Allah pasti berbeda dengan apa pun yang Dia ciptakan.
5. Sifat Wajib Qiyamuhu Binafsihi
Qiyamuhu binafsihi artinya Allah dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada
siapa pun, serta mustahil membutuhkan bantuan dari yang lain.
6. Sifat Wajib Wahdaniyat
Sifat wajib Allah yang lain adalah wahdaniyat, yakni esa atau tunggal. Hamba-
Nya mesti mengimani bahwa Allah adalah Yang Maha Esa, yang artinya Dia
adalah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta.
7. Sifat Wajib Qudrat
Qudrat artinya berkuasa atas segala sesuatu. Allah adalah zat Yang Maha Kuasa
atas apa pun dan tidak ada satu pun yang bisa menandingi kekuasaannya.
Mustahil bagi Allah tidak memiliki kuasa.
8. Sifat Wajib Iradat
Iradat artinya berkehendak. Maksudnya, setiap hal yang ada di alam semesta ini
berjalan atas kehendak Allah. Sementara karahah artinya terpaksa. Mustahil
bagi Allah untuk terpaksa melakukan apa-apa yang dikehendaki-Nya.
9. Sifat Wajib Ilmun
Ilmun artinya mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun tidak
tampak oleh umat manusia.
10. Sifat Wajib Hayat
Sifat wajib Allah selanjutnya yakni hayat yang artinya maha hidup. Allah
adalah zat yang kekal abadi dan tidak akan mati. Hal ini sebagaimana firman
Allah yang artinya:
"Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-
dosa hamba-hamba-Nya." (QS. Al Furqan: 58)
11. Sifat Wajib Sama'
Sama’ artinya Allah Maha Mendengar apa pun, baik yang tersirat maupun
tersembunyi. Allah berfirman yang artinya:
"Jangan kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku
mendengar dan melihat." (QS. Taha: 46)
12. Sifat Wajib Basar
Basar artinya Allah Maha Melihat segala sesuatu maupun yang gaib. Hal ini
sebagaimana dijelaskan dalam surat Al An'am yang artinya:
"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat
segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al An'am: 103)
13. Sifat Wajib Kalam
Sifat Allah selanjutnya adalah kalam yang artinya berbicara. Allah berbicara
langsung kepada hamba yang dikehendaki-Nya seperti kepada Nabi Musa AS.
Hal ini tertuang dalam ayat Alquran berikut:

Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung." (QS. An Nisa: 164)
14. Sifat Wajib Qadiran
Qadiran artinya Allah berkuasa atas apa pun. Allah berfirman yang artinya:
"Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu
dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (QS. Yaasin: 83)
15. Sifat Wajib Muriidan
Muriidan artinya berkehendak. Sesungguhnya Allah Maha Berkehendak atas
segala sesuatu, dan kehendak-Nya meliputi segalanya.
16. Sifat Wajib Aliman
Aliman artinya Allah yang Maha Mengetahui. Tidak ada satu hal pun yang
luput dari pengetahuan Allah.
17. Sifat Wajib Hayyan
Hayyan artinya hidup. Allah adalah Zat yang Maha Hidup dan pemberi
kehidupan kepada seluruh makhluk di muka bumi ini.
18. Sifat Wajib Sami'an
Sami’an artinya mendengar. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar atas segala
sesuatu.
19. Sifat Wajib Bashiiran
Bashiran, artinya melihat. Allah adalah Zat yang Maha Melihat atas segala
sesuatu, baik yang tampak oleh penglihatan manusia ataupun gaib.
20. Sifat Wajib Mutakalliman
Mutakalliman, artinya berkata atau berfirman. Sesungguhnya Allah merupakan
Zat yang Maha Berkata-kata atau Maha Berfirman. Dengan sifat-Nya ini, Allah
memberikan petunjuk kepada manusia melalui firman-Nya.

Sifat Mustahil Bagi Allah SWT.


1. Sifat Mustahil Adam
Sifat mustahil bagi Allah yang pertama adalah adam yang artinya tidak ada.
Tidak masuk akal jika Allah tidak ada. Sebab, tidak mungkin alam semesta dan
seisinya tercipta dengan sendirinya.
2. Sifat Mustahil Hudus
Sifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah hudus, yakni baru atau ada
permulaan.Segala hal yang baru atau ada permulaannya pasti asalnya dari tidak
ada. Mustahil Allah bersifat baru, karena setiap yang baru pasti ada akhirnya.
Jika Allah baru, pasti Allah akan berakhir. Penjelasannya dalam firman Allah
berikut:
"Dialah yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin, dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Hadid: 3)
3. Sifat Mustahil Fana
Fana artinya rusak atau binasa. Allah tidak mungkin bersifat fana karena jika itu
terjadi, maka akan menimbulkan kehancuran seluruh alam semesta ini.
4. Sifat Mustahil Murnatsalatuhu Lilhawadits
Sifat mustahil murnatsalatuhu lilhawadits artinya serupa dengan makhluk. Tidak
mungkin Allah menciptakan makhluk-Nya sama dengan dirinya sendiri.
5. Sifat Mustahil Ihtiyaju Lighairihi
Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi artinya membutuhkan yang lain. Mustahil Allah
membutuhkan yang lain. Sebab, meskipun Dia menciptakan berbagai jenis
makhluk, Dia tidak pernah mengharapkan imbalan.
6. Sifat Mustahil Ta’ddud
Sifat mustahil ta'addud artinya Allah mustahil untuk berbilang atau lebih dari
satu. Misalnya, jika ada dua pemimpin dalam sebuah pemerintahan, akan selalu
terjadi silang pendapat. Hal ini menjadi sebuah contoh mustahilnya Allah itu
berbilang. Karena, seandainya Tuhan itu ada dua, akan terjadi kehancuran.
7. Sifat Mustahil Ajzun
Sifat mustahil ajzun artinya lemah. Sesungguhnya mustahil bagi Allah lemah
karena Dia dapat melakukan apa pun yang dikehendaki-Nya.
8. Sifat Mustahil Karahah
Sifat mustahil karahah artinya terpaksa. Mustahil bagi Allah untuk terpaksa
melakukan apa-apa yang dikehendaki-Nya.
9. Sifat Mustahil Jahlun
Sifat mustahil jahlun artinya bodoh. Allah tidak mungkin bersifat bodoh sebab
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
10. Sifat Mustahil Maut
Sifat mustahil maut dalam bahasa Arab artinya mati. Sifat mustahil maut berarti
Allah tidak mungkin mati atau binasa karena Dia kekal abadi atas kekuatan-Nya
yang sempurna.
11. Sifat Mustahil ShummunSifat
mustahil shummun artinya tuli. Sifat mustahil shummum berarti Allah tidak
mungkin tidak mendengar, karena Dia adalah Maha Mendengar segala sesuatu
yang terjadi di alam semesta.
12. Sifat Mustahil Umyun
Sifat mustahil ama berarti Allah tidak mungkin buta atau tidak bisa melihat apa-
apa yang terjadi, bahkan yang kasat mata sekalipun Allah mampu melihatnya.
13. Sifat Mustahil Bukmun
Sifat mustahil bukmun dalam bahasa Arab artinya bisu. Sifat ini mustahil Allah
miliki karena Allah berifat kalam, yakni berfirman bagi keselamatan dan
tuntuhan hidup manusia.
14. Sifat Mustahil Ajizan
Sementara itu, sifat mustahil bagi Allah SWT yang ke-14 adalah ajizan artinya
lemah. Allah tidak mungkin memiliki kelemahan karena Dia mempunyai
kekuatan dan kekuasaan yang sempurna bagi kebesaran alam semesta dan
seisinya.
15. Sifat Mustahil Mukrahan
Sifat mustahil selanjutnya adalah mukrahan artinya terpaksa atau keterpaksaan.
Allah tidak mungkin terpaksa atas segala ciptaan-Nya karena Dia memiliki
kekusahaan dan berkehendak atas segala sesuatu.
16. Sifat Mustahil Jahilan
Sifat mustahil jahilan artinya bodoh. Segala pengetahuan dan keilmuan adalah
ciptaan Allah, sehingga mustahil baginya bersifar bodoh.
17. Sifat Mustahil Mayyitan
Sifat mustahil mayyitan artinya bisa mati. Allah tidak mungkin mati, binasa,
hilang, dan tergantikan oleh apa pun karena Allah kekal abadi dalam
kesempurnaan-Nya.
18. Sifat Mustahil Ashamma
Sifat mustahil ashamma artinya ketulian. Allah tidak mungkin tuli, sebab Dia
dapat mendengar semua yang terjadi, bahkan yang disembunyikan dalam hati.
19. Sifat Mustahil A'maa
Sifat mustahil a'maa artinya buta. Sifat mustahil ini berarti Allah tidak mungkin
buta atau tidak bisa melihat. Sebab, Allah selalu mengawasi makhluk-makhluk-
Nya dan tidak ada yang lepas dari penglihatan-Nya.
20. Sifat Mustahil Abkam
Sifat mustahil bagi Allah SWT yang terakhir adalah abkam artinya bisu. Sifat
mustahil abkam berarti Allah tidak mungkin bisu, karena Dia terus
memberitakan firman bagi makhluk-makhlukNya agar selamat dari dunia dan
akhirat.

Demikian arti 20 sifat wajib dan mustahil bagi Allah dalam ajaran Islam.
Dengan mengetahui sifat wajib bagi Allah, semoga ibadah dan perbuatan kita
bisa lebih baik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Iman kepada Allah adalah keyakinan dalam keberadaan Allah sebagai Pencipta dan
penguasa alam semesta. Sifat wajib bagi Allah adalah sifat-sifat yang merupakan
hakikat dan keharusan bagi-Nya, seperti keesaan, keabadian, kebijaksanaan, dan
kekuasaan mutlak. Kesimpulannya iman kepada Allah dan sifat wajib bagi_Nya
adalah dasar dalam agama islam yang mengakui keberadaan dan sifat-sifatnya yang
maha agung.

B. Saran
Untuk menuju kesempurnaan tentu kami butuh krititk dan saran dari semua pihak
yaitu kritik yang bersifat konstruktif agar pembuatan makalah selanjutnya dapat
lebih baik, olehnya itu penulis mengharapkan adanya kritik dari pembaca agar
kesempurnaan dalam penulisan makalah dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/17/193000569/pengertian-iman-menurut-
istilah?
amp=1&page=2&_gl=1*1l8h4q7*_ga*YW1wLWc3WE9ZelppMzFKbTRBNWlvTTgt
bzNkTWp1Vm52WVA5T2laY2FMbllzZHRXSjdvdFJqNy05UGxmMHdyTlZxYlg.*_g
a_77DJNQ0227*MTY5NjI0NzE5MS4xLjEuMTY5NjI0NzE5Mi4wLjAuMA..
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413344023.pdf
https://www.google.com/amp/s/news.detik.com/berita/d-5162646/iman-kepada-allah-
pengertian-serta-dalil-naqli-dan-dalil-aqlinya/amp
https://ruslanmaruf.wordpress.com/2018/07/08/kitab-tijan-ad-darori/

Anda mungkin juga menyukai