OLEH :
A Alifa Zahra Salsabila NIM : 105281100522
Ainun Astika NIM : 105281101322
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Iman Kepada
Allah”.
2
DAFTAR ISI
Contents
TUGAS MAKALAH MATA KULIAH AKIDAH.....................................................................................1
IMAN KEPADA ALLAH...........................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
A. Pengertian Iman kepada Allah.....................................................................................................6
B. Wujudullah (Wujud Allah)..........................................................................................................7
C. Tauhidullah................................................................................................................................10
D. Hakikat dan dampak Laailaha Illallah......................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di
bahasa pada makalah yang berjudul iman kepada Allah ini adalah
Pengertian iman kepada Allah
Wujudullah (wujud Allah)
Tauhidullah
Hakikat dan dapak Laailaha Illallah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk menegetahui apa yang dimaksud dengan iman kepada Allah
b. Untuk menegetahui apa yang dimaksud dengan Wujudullah
c. Untuk menegetahui apa yang dimaksud dengan Tauhidullah
d. Untuk menegetahui hakikat dan dampak Laailaha Illallah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ar- Raghib al- Ashfahani, Ahli Kamus Al- Qur’an mengatakan bahwa
kata iman didalam Al- Qur’an terkadang digunakan untuk arti iman yang
hanya terbatas pada perbuatan saja, sedangkan hati dan ucapannya tidak
digunakan untuk arti iman yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan
dan diamalkan dalam perbuatan sehari- hari. Iman dalam arti semata-mata
6
ucapan dengan lidah tanpa dibarengi dengan hati dan perbuatan dapat dilihat
dari arti QS. Al-Baqarah, 2 :8-9,yaitu
7
dan membuktikan bahwa benda-benda itu pasti memiliki pencita dan
pengatunya.
1. Pembuktian dengan fitrah bahwa Allah itu ada
Sesungguhnya manusia itu ketika dilahirkan telah memiliki fitrah untuk beriman
kepada Allah tanpa perlu diajarkan terlebih dahulu oleh siapapun. Fitrah
sucinya ini baru berubahketika dia sudah mulai besar dan diajari oleh
lingkungannya terdekatnya. Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu,
bahwasanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Tidaklah setiap anak yang
dilahirkan melainkan dia berada dalamkeadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya sebagai pengikut Yahudi, Nasrani atau majusi.” [HR. Bukhari
(1358) dan Muslim (2658)].
8
mereka menganggap bahwa diri mereka sendiri yang menciptakan mereka.
Anggapan mereka seperti ini tentulah bertentangan dengan akal yang sehat, sebab
setiap sesuatu itu harus ada yang menyebabkan adanya dan yang menciptakannya.
9
C. Tauhidullah
Tauhidullah berasal dari kata bahasa Arab yaitu wahhada artinya mengesakan
Allah. Adapun makna tauhid secara terminology adalah mengesakan Allah dengan
sesuatu yang khusus baginya yaitu sifat Uluhiyah, Rububiyah dan Asma Washifanya
(Sidiq, 2021).
1. Tauhid Rbubiyah
Tauhid Rububiyah artinya mengesakan Allah dengan meyakini wujud atau
keberadaannya Dia-lah sang pencipta, sang pemberi rizki, yang memberi
kehidupan, kematian, sang pengatur alam, apa yang dia kehendaki akan
terjadi, dan apa yang Dia tidak kehendaki maka tidak akan terjadi, dan
Dia maha kuasa atas segala sesuatu
2. Tauhid Uluhiyah
Kata Uluhiyah diambil dari kosakata al-Ilahu artinya yang di sembah,
di cintai, ditaati dan yang berhak untuk di Ibadahi. Yang dimaksud
tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah swt pada segala aktifitas
ibadah seperti berdo’a, merasa takut, menaruh harapan, bertawakkal,
nadzar dan sebagainya. Karena Allah SWT itu esa dan yang berhak untuk
di ibadahi.
10
Artinya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah
yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS. Asy-Syura : 11)
Nama-nama dan sifat-sifat Allah juga bisa kita pelajari di dalam 99
Asmaul Husna. Namun sesungguhnya nama-nama dan sifat-sifat Allah
swt tidak dibatasi oleh jumlah bilangan tertentu dan tidak ada satu
orangpun yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah swt.
11
yang salah satunya diriwayatkan oleh Imam Abu Daud di sabutkan bahwa
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang
mengucapkan laa ilaaha illallah dengan ikhlas maka ia akan masuk ke dalam
surga”.
Beberapa dampak dari dua kalimat syahadat yaitu;
1. Memperoleh ketenangan menjalankan hidup ini tanpa terpengaruh
oleh situasi dan kondisi bagaimanapun.
12
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi” (Q.S. al-A’raf : 96).
4. Tidak boleh dibunuh. Seperti yang tercantum dalam hadits
Rasulullah, “ Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai
dia bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disembah)
melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah “.
5. Harta dan jiwanya dijamin oleh Islam.
6. Seseorang yang telah bersyahadat mempunyai konsekuensi bahwa
dia harus melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang dilarang
oleh Allah, sesuai yang telah tercantumkan di al-Quran atau yang
telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya.
Menurut istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan
dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (per-buatan). Dengan
demikian, iman kepada Allah dapat diartikan dengan membenarkan
dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat
keagungan dan kesempurnaan-Nya. Selanjutnya, pengakuan ini
diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan
secara nyata.
Seseorang yang meyakini Allah Swt. sebagai Tuhannya, ia akan
setiap saat menyadari bahwa segala sesuatu yang dikerjakannya pasti
diketahui oleh Allah Swt. Dengan demikian, orang tersebut selalu
berusaha agar yang ia kerjakan mendapatkan keridaan di sisi-Nya. Hal
ini karena keimanan kepada Allah Swt. harus meliputi tiga unsur,
yaitu keyakinan dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian
dengan anggota badan.
Jika ada seseorang yang hanya meyakini dalam hati terhadap
keberadaan Allah Swt., tetapi tidak membuktikannya dengan amal
perbuatan serta ikrar dengan lisan, berarti keimanannya belum
sempurna. Ketiga unsur keimanan tersebut memang harus terpadu
tanpa bisa dipisahkan.
14
B. Saran
Dengan memahami sifat-sifat Allah kita akan lebih mengenali
Allah dan menambah iman kita. Selain itu, kita juga dapat merasakan
adanya Allah melalui fenomena alam, mempelajari sejarah-sejarah
para Nabi terdahulu khususnya terkait mukhjizat-mukhizat yang
dimiliki para Nabi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16