13 Oktober 2018
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.............................................................................................3
2. Rumusan Masalah........................................................................................4
3. Tujuan Pembahasan.....................................................................................4
BAB II
POKOK PEMBAHASAN.......................................................................................5
BAB III
1. Analisis.......................................................................................................23
2. Diskusi..................................................................................................23-24
BAB IV
1. Kesimpulan................................................................................................25
2. Daftar Rujukan...........................................................................................25
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua, dan tak lupa sholawat beriring
salam kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Pendidikan Agama ini dengan
tepat waktu. Ucapan terima kasih yang kami sampaikan kepada Bapak Dr. Zulfi
Mubarok, MA selaku dosen pengampu kami, sehingga makalah ini dapat selesai
tepat waktu. Tidak lupa kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Cara Beriman Kepada Allah SWT?
2. Apa Hikmah Beriman Kepada Allah SWT?
3. Apa saja dalil Al-Qur’an dan Hadits nabi tentang Cara Beriman
Kepada Allah SWT?
C. Tujuan Pembahasan
Untuk mengetahui cara beriman kepada Allah SWT dan hikmahnya,
karena hal tersebut adalah amalan yang mulia dan menjadi dasar keimanan
manusia.
4
BAB II
POKOK PEMBAHASAN
Beriman kepada Allah SWT, berarti meyakini dan percaya bahwa Allah SWT itu
ada, percaya bahwa Allah SWT itu satu, percaya Allah Maha Kuasa yang
menciptakan segala sesuatu di muka bumi dan seluruh alam semesta, menyakini
bahwa Allah SWT adalah yang mahasempurna dari seluruh sifat yang baik,
mengimani sifat-sifat Allah SWT yang maha sempurna. Secara harfiah iman
berarti percaya. Sedangkan menurut istilah, iman berarti percaya dan meyakini
dengan sepenuh hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan
perbuatan. Tanda-tanda keimanan dalam diri seseorang dapat terlihat dari amal
perbuatan yang dikerjakan, karena kepribadian diri seseorang merupakan
pancaran dari iman yang ada didalam diri seseorang.
Iman kepada Allah SWT, merupakan pokok dari seluruh iman yang
tergabung dalam rukun iman. Dengan demikian, keimanan kepada Allah SWT
harus tertanam dengan benar kepada diri seseorang. Sebab jika iman kepada Allah
SWT tidak tertanam dengan benar, maka kekeliruan ini akan berlanjut terhadap
keimanan kepada malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, serta Qadha dan QadarNya.
5
Eksistensi (keberadaan) Allah Ta’ala ini dapat dibuktikan dengan dalil fitrah, akal,
apalagi dalil syar’inya yang banyak sekali.
Dalil Akal
Setiap manusia baik yang sudah ada maupun yang akan ada, pastilah ada pencipta
yang menciptakannya. Karena tidak mungkin sesuatu itu mengadakan dirinya
sendiri, dan tidak mungkin pula ia ada secara tiba-tiba (spontan). Mereka tidak
diciptakan tanpa ada asalnya, dan mereka tidak menciptakan dirinya sendiri.
Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala:
6
4. Memperbaiki Sholat
Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa salah satu caranya adalah dengan
memperbaiki sholat. Sholat saja tidak cukup, melainkan membutuhkan sholat
khusuk dan berkualitas. Itulah sholat yang mencerminkan keimanan dan
ketaqwaan. Hal mengenai shalat juga disampaikan dalam ayat sebagai berikut:
(QS Al Ankabut : 45) (5)
5. Mentadaburi Al-Quran
Darimana kita bisa meyakini dan memiliki ketaqwaan kepada Allah? Tentu saja
sumbernya adalah Al-Quran yang memberikan kita petunjuk. Untuk itu dalam
meningkatkan iman dan taqwa membaca sumbernya adalah jalan yang tepat.
Dengan membaca Al-Quran bukan berarti membaca teksnya, melainkan
mentadaburi isinya, dan menjadikannya Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan
Sehari-hari serta Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia. (2)
7
Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam Surat Yunus ayat 37
Untuk itu, tadabur Al-Quran adalah sesuatu yang wajib dilakukan dan ketika
sudah mempelajarinya maka akan muncul keyakinan dan tidak ada keraguan
sedikitpun.
8
8. Mempelajari Ilmu Pengetahuan
Ilmu di dunia ini segalanya milik Allah. Yang benar adalah milik Allah, hanya
manusia saja kadang tidak menangkapnya secara seksama dalam kehidupan
sehari-hari. Membaca ilmu pengetahuan dan mempelajarinya akan membuat kita
semakin tunduk dan takjub, karena ilmu manusia tidak ada apa-apanya
dibandingkan dengan yang Allah miliki. Ilmu manusia hanya setetes dari luasnya
samudera. Hal ini karena Islam dan Ilmu Pengetahuan tentu saling mendukung
bukan bersebrangan.
9
10. Membandingkannya dengan Kepercayaan Lain
Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menambah keimanan dan
ketaqwaan kita adalah dengan cara membandingkan ajaran islam dengan ajaran
lain tentu dengan metode dan ilmu yang benar. Dengan begitu kita akan
mendapatkan bahwa islam yang Allah turunkan adalah bentuk yang paling baik
dan sempurna dibandingkan dengan ajaran lainnya. Dengan perbandingan maka
akan terlihat yang unggul, maka kita akan bisa menambah keyakinan kita dan
kebanggan kita dalam berislam.
10
13. Melakukan Evaluasi Diri
Sebelum melakukan peningkatan biasanya diperlukan evaluasi terlebih dahulu.
Untuk bisa terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan tentu manusia juga harus
melaksanakan evaluasi diri. Evaluasi ini adalah untuk mengukur sejauh apa kita
telah beriman dan melaksanakan perintah Allah. Evaluasi harus dijalankan oleh
diri sendiri bukan oleh orang lain. Untuk itu, yang mengukurnya adalah diri kita
sendiri, karena diri lah yang lebih tau bagaimana keimanan dan ketaqwaan kita
kepada Allah SWT.
11
16. Menjauhi Stimulus Kemaksiatan
Menjaga keimanan tentu sama dengan menjaga diri dari perbuatan
maksiat. Jauhi kemaksiatan dan jadikan diri ini kuat terhadap stimulusnya. Jika
tidak ingin dihampiri oleh kemaksiatan maka stimulusnya pun dari awal sudah
harus kita hindari.
(QS Ar-Rum : 24). Ayat tersebut menunjukkan bahwa keimanan dan rasa takut
kepada Allah hanya akan muncul jika kita menggunakan akal dengan benar.
12
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita bukan hanya persoalan spiritual tapi
(2)
membutuhkan daya pikir dan nalar yang baik. Untuk itu, dalam meningkatkan
keimanan maka dibutuhkan terus menerus mengasah akal agar akal kita tunduk
kepada yang benar bukan kepada hawa nafsu semata.
13
21. Mengikuti Sunnah Rasul
14
Mereka akan mendapatkan keimanan dan ketaqwaan karena merasakan hidup
yang penuh syukur, nikmat, pertolongan Allah, dan rezeki. Mereka yang
merasakan ini tentu akan mendapatkan kenikmatan hidup dunia dan akhirat. (1)
Hal ini juga disampaikan dalam ayat berikut, (QS Adh Dhukan : 33)
Betapa banyak nikmat Allah yang telah di tampakkandi bumi ini. Dimana
seluruh manusia baik yang masih hidup maupun yang ada di alam kubur semua
dibangkitkan untuk dikumpulkan di hari itu yang Ccma satu hari, tapi lamanya
bagaikan 50.000 tahun di bumi sebagaimana yang telah di riwayatkan oleh hadits
dan bagaimana telah dijelaskan. Firman Allah SWT. (2)
15
3. Meningkatkan rasa syukur
4. Mempunyai Rasa Kasih Sayang Yang Tinggi
Hikmah beriman kepada Allah dapat membuat diri mengingat orang lain,
seperti anak yatim, fakir miskin, dan menghargai sesama muslim dan orang (4)
5. Alhasil sikap, kasih sayang, jiwa sosial orang yang beriman kepada Allah
sangat tinggi. Dikarenakan orang beriman akan mempunyai jiwa rendah hati,
sering melakukan amal saleh, menyayangi semua makhluk ciptaan Allah SWT,
karena tidak ada satupun ciptaan-Nya yang sia-sia.
6. Diampuni Dosanya dan Mendapat Pahala Besar
Orang-orang dijamin akan diampuni dosanya dan memperoleh pahala
yang besar karena ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah dan larangan
Allah SWT ketika berada di dunia.
7. Selalu menjalankan perintahnya
8. Selalu berusaha menjauhi dan meninggalkan larangannya
9. Tidak takut menghadapi kematian (9)
10. Hatinya tenang, tidak goyah, tidak terombang-ambing oleh ajakan nafsu
jahat atau orang-orang yang menyesatkan sesuai firman Allah dalam QS. Ar
Ra’d ayat 28
11. Orang yang beriman akan selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT
12. Sepanjang hidupnya tak pernah merasa rugi
13. Orang yang beriman akan memiliki sikap dan jiwa sosial yang terpuji
karena Allah SWT telah memberikan rahmat dan karunianya yang melimpah.
16
14. Orang yang beriman akan selalu melakukan amalan-amalan shaleh
terhadap semua makhluk ciptaan Allah SWT. (3)
15. Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman ke dalam surga
sebagai rahmatnya dan pahala atas ketaatan serta kepatuhan selama hidup di
dunia.
16. Menguatkan tauhid (Peng-Esa-an) kepada Allah,
sehingga seseorang yang telah beriman kepada Allah, baik dengan cara berharap
ataupun takut kepadanya, dan ia tidak akan menyembah selain Allah.
17. Seseorang akan mencintai Allah secara sempurna dan akan
mengagungkan-Nya sesuai dengan nama-nama-Nya yang mulia.
18. Mewujudkan penghambaan diri kepada Allah yaitu dengan melakukan apa
yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.
19. Tidak Terlena dengan Kehidupan Dunia
Dunia bisa menawarkan kebahagiaan ataupun kesedihan walaupun
semuanya hanya sementara. Untuk itu, menjaga dan meningkat keimanan dan
ketaqwaan dapat kita lakukan dengan cara menjaga diri agar tidak terlena dengan
kehidupan dunia. Biasanya dengan terlena kehidupan dunia, kita juga lupa dengan
Allah dan perintahnya. Untuk itu, berhati-hati baik dalam kondisi apapun agar
tidak terjebak pada urusan duniawi semata. Untuk itu bisa juga kita mempelajari
bagaimana cara sukses di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses
Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam agar tidak
salah menempatkan dunia dalam hidup.
17
Bila caranya benar, maka mukmin tersebut akan memperoleh buah yang agung.
Contohnya :
1. Terwujudnya ketauhidan pada Allah dan tak ada tempat bergantung dan
layak disembah selain Allah. (8)
2. Sempurnanya kecintaan pada Allah dan pengangungan pada-Nya sesuai
nama dan sifat-Nya yang mulia.
3. Terbiasa beribadah kepada-Nya dengan melaksanakan perintah dan
menjauhi larangan-Nya
4. Memeluk kebahagiaan dunia. Beriman kepada Allah memberikan
ketenangan hati dan selalu mendapatkan bimbingan menjalani kehidupan
di dunia. Allah pun menjanjikan orang-orang beriman surga di akhir
perjalanan hidup manusia kelak. (4)
18
CONTOH PERILAKU BERIMAN KEPADA ALLAH DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Contoh perilaku bentuk keimanan kepada Allah SWT sebenarnya sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja kita sadar atau tidak.
Perilaku tersebut diantaranya :
a. Menjaga dan Melaksanakan Sholat
b. Memberi kepada orang lain sebagian rejeki yang diperoleh
c. Bersedekah di kala lapang maupun sempit
d. Tidak mudah marah
e. Mudah memaafkan kesalahan orang lain
f. Berhenti melakukan perbuatan keji dan bertaubat
g. Mempercayai 6 rukum iman, beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul,
Hari Kiamat, Qada, dan Qadar.(3)
DALIL TENTANG IMAN KEPADA ALLAH SWT
s
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/tauhid/allsub/145/iman-kepada-allah-tauhid-dan-
tanzih.html (5) (diakes pada 23 Oktober 2018 pukul 18.00)
19
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/tauhid/allsub/145/iman-kepada-allah-tauhid-dan-
tanzih.html (5) (diakes pada 23 Oktober 2018 pukul 18.00)
20
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/tauhid/allsub/145/iman-kepada-allah-tauhid-dan-
tanzih.html (diakes pada 23 Oktober 2018 pukul 18.00)
https://www.eduspensa.id/dalil-iman-kepada-kitab-allah/ (diakses pada 23 Okt 2018 pukul 18.00)
21
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/tauhid/allsub/145/iman-kepada-allah-tauhid-dan-
tanzih.html (5) (diakes pada 23 Oktober 2018 pukul 18.00)
22
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/tauhid/allsub/145/iman-kepada-allah-tauhid-dan-
tanzih.html (5) (diakes pada 23 Oktober 2018 pukul 18.00)
23
BAB III
ANALISIS DAN DISKUSI
A. ANALISIS
Dengan kita mempelajari hakikat iman kepada Allah SWT, hendaknya kita
selalu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Sebagai bukti
pertanggungjawaban kita sebagai seorang hamba Allah SWT. Sebagai
seorang hamba kita wajib mempelajari, memahami, dan mengamalkan
kandungannya.
B. DISKUSI
a. Pertanyaan
1. Penanya : Ilham
Pertanyaan : Apa cara lain beriman kepada Allah SWT selain
menghafal Asmaul Husna?
2. Penanya : Umi Hanik Wahdati
Pertanyaan : Apakah berdoa termasuk cara beriman kepada
Allah SWT?
3. Penanya : Farid Riski
Pertanyaan : Bagaimana cara beriman dengan tidak tidak
menggantungkan kepada selain Allah SWT?
4. Penyanya : Natasya Yunida Putri
Pertanyaan : Apakah orang yang tidak berakal sehat berdosa
jika tidak beriman kepada Allah SWT?
5. Penanya : Wahyu Lestari
Pertanyaan : Bagaimana cara mengenalkan cara beriman kepada
Allah SWT kepada anak-anak di usia dini dan mulai
umur berapa menyampaikan dan mengajarkannya?
24
b. Jawaban
1. Dengan mengetahui dan mengamalkan sifat wajib, mustahil, dan
jaiz Allah SWT
2. Berdoa merupakan suatu ibadah dan berdoa adalah otak suatu
ibadah. Allah adalah tempat meminta, berdoa, dan memohon
3. Dengan menggantungkan segalanya hanya kepada Allah SWT dan
tidak boleh kepada selain-Nya dan yakin kepada Allah SWT
bahwa Allah akan mengabulkan dan memberikan ilmu dan
pemahaman kepada umatnya.
4. Tidak berdosa, sebab orang tidak berakal tidak dibebani dengan
iman. 4 golongan yang tidak berdosa, yaitu :
a. Anak kecil hingga baligh
b. Orang gila sampai sembuh
c. Orangn tidak sampai bangun
d. Orang lupa sampai ingat
5. Beriman berawal dari hadiah, jadi sebagai orang tua kita bisa
menerapkan hal tersebut pada anak-anak.
Contoh : Jika sholat akan di beri hadiah, ataupun saat di dalam
kandungan juga bisa di ajarkan dengan cara mengaji.
25
BAB IV
A. KESIMPULAN
Iman kepada Allah SWT merupakan suatu keyakinan yang sangat
mendasar. Tanpa adanya iman kepada Allah SWT, seorang hamba tidak akan
beriman kepada yang lain (seperti beriman kepada malaikat, kitab, rasul, dan hari
kiamat). Kita dapat mempelajari, meyakini dan mengamalkan beberapa cara
beriman, hikmah, dan faedah beriman kepada Allah SWT dalam suatu dalil dan
hadits nabi.
B. RUJUKAN
1. https://islamqa.info/id/answers/34630/arti-iman-kepada-allah
2. https://www.eduspensa.id/pengertian-fungsi-contoh-iman-kepada-
allah/
3. http://www.yuksinau.id/pengertian-hikmah-perilaku-iman-kepada-
allah/
4. http://www.bacaanpopuler.com/2017/08/hikmah-beriman-kepada-
allah-swt.html
5. http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/tauhid/allsub/145/iman-
kepada-allah-tauhid-dan-tanzih.html
6. http://www.yuksinau.id/pengertian-hikmah-perilaku-iman-kepada-
allah/
7. https://muslim.or.id/1839-memperkokoh-keimanan-pada-allah.html
8. http://www.academia.edu/9838795/Iman_kepada_Allah_SWT
9. https://www.pelajaran.id/2018/20/pengertian-iman-kepada-allah-dalil-
hikmah-dan-contoh-perilaku-iman-kepada-allah-swt-lengkap.html
26