Anda di halaman 1dari 20

ARTIKEL KEISLAMAN:

1. TAUHID: KEISTIMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP KETUHANAN


DALAM ISLAM
2. SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QU’AN DAN HADIST
3. GENERASI TERBAIK MENURUT AL-QUR’AN DAN HADIST
4. PENGERTIAN SALAF (REFERENSI HADIST)
5. ISLAM, AJARAN TENTANG BERBAGI SERTA KEADILAN PENEGAKAN
HUKUM

Disusun sebagai tugas terstruktur mata kuliah: Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun oleh:
Nama : Baiq sherly putri Aprilia
NIM : C1M020027
Fakultas/Prodi : Pertanian/Agroekoteknologi
Semester : 1 (satu)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS : PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya haturkan kepada ALLAH SWT karena atas izinnya saya
dapat menyelesaikan tugas ini. Dan atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan tugas ini tanpa kurang suatu apapun.
Sholawat dan salam semoga ALLAH SWT limpahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW. Semoga syafaatnya mengalir bagi kita diakhirat kelak, dan risalah yang beliau bawa
dapat bermanfaat untuk kita sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan.
Terimakasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Tufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam, yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya sebagai mahasiswa
yang haus akan ilmu pengetahuan.
Besar harapan saya tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua, kemudian kita sama
sama amalkan apa yang kita temukan, dalam kehidupan sehari hari, saya menyadari
artikel yang saya buat ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun akan saya terima karena hakikatnya kita hidup di dunia untuk terus belajar
dan menerima segala hal.

Penyusun, Praya 14 Oktober 2020


Nama : Baiq sherly putri Aprilia
NIM : C1M020027

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER....................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I. Tauhid: Keistimewaan dan Kebenaran Konsep ketuhanan dalam Islam.......1
BAB II. Al- qur’an dan Al-hadist : sumber Sains dan teknologi..................................3
BAB III. Generasi terbaik Menurut Al-hadist..............................................................6
BAB IV. Salafussholeh Menurut Al-Hadist.................................................................9
BAB V. Berbagi, Penegakan dan Keadilan Hukum dalam Islam.............................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
LAMPIRAN..................................................................................................................

iii
BAB 1
Tauhid: Keistimewaan dan Kebenaran Konsep Ketuhanan dalam Islam

A. Tauhid
Tauhid adalah keyakinan bahwa Tuhan penguasa alam semesta hanyalah
satu,tidak beranak,tidak beristri juga, tidak bersaudara. Tauhid bisa juga disebhat sebagai
ilmu akidah, karena kedua ilmu ini sama sama menjadi bekal dan pedoman bagi seluruh
umat islam dalam menjalankan kewajiban sebagai umat beragama. Makna tauhid sudah
sering kali disebutkan rasulullah SAW dalam benyak hadist,salah satunya adalah hadist
Riwayat Bukahari dan Muslim berikut “Dari Mu’adz radhiyallahu’anhu ia berkata “ aku
pernah dibonceng Nabi shallallahu’alaihi wasallam diatas sebuah keledai yang bernama
ufair,lalu beliau bersabda, ‘wahai Mu’adz tahukah kamu hak Allah yang dan wajib dipenuhi
hamba hamban-Nya? Dan apa hak hamba yang pasti dipenuhi Allah?” aku menjawab
“Allad dan Rasul-nya lebih mengetahui”; Beliau bersabda ‘sesungguhnya hak Allah yang
wajib dipenuhi hamba adalah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-
Nya dengan sesuatu, dan hak hamba yang pasti dipenuhi Allah adalah dia tidak
mengazab orang yang tidak menyekutukannya dengan sesuatu’’ aku berkata “wahai
Rasulullah, bolehkahaku beritahu kabar gembira ini kepada manusia?’’ Beliau menjawab “
tidak perlu kamu sampaikan,nanti mereka kan bersandar’’.(Hadist Riwayat Bukhari dan
Muslim). Tauhid merupakan ilmu yang sangat penting untuk dipelajari dan diyakini dalam
kehidupan oleh selirih umat islam di dunia. Orang yang mampu menerapkan ilmuntauhid
dalam kehidupan, makai a akan selalu menjalani kehidupannya sehari-hari dengan
keikhlasan dalam menerima segala bentuk ketentuan Allah SWT.

B. Keistimewaan dan Kebenaran Konsep Ketuhanan dalam Islam


Dalam agama Islam Tuhan diartikan sebagai Dzat Yang Maha Esa, Dzat yang
maha Kuasa. Istilah tuhan dalam Al-qu’an menggunakan kata ilaahun penggerak,
motivator, Yanga dikagumi dan dipatuhi oleh manusia, istilah lainnya yaitu Al-ilah yang
artinya ‘’Tuhan’’ dalam Al-qur’an dipakai untuk menyatakan berbagai objek yang
dibesarkan atau dipentingkan manusia. Allah mempunyai 99 nama yang disebut Asmaul
husna artinya nama nama yang paling baik. Dalam agama islam informasi mengenai asal

1
usul keberadaan Tuhan tertera dalam banyak surah dalam Al-qur’an,salah satunya yaitu
pada surah Al-ikhlas ayat 1-4 berikut:
1. ‫ قُ ْل ه َُو الَّ ُه أَ َح ٌد‬: Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
َّ ‫ الَّ ُه ال‬: Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
2. ‫ص َم ُد‬
3. ‫ لَ ْم َيل ِْد َولَ ْم يُولَ ْد‬: Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
4. ‫ َولَ ْم َي ُكنْ لَ ُه ُكفُ ًوا أَ َح ٌد‬: dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
Menurut Ibnu Maskawih tuhan adalah zat yang tidak berijisim,azali,dan pencipta.
Tuhan itu satu dalam segala aspek. Ia tidak terbagi-bagi dan tidak ada satupun yang
setara dengan-Nya. Ia ada tanpa diadakan,dan tidak ergantung keada siapapun,
melainkan sesuatu itu yang membutuhkannya. Lafal kata Al-ilah yang bermakna Tuhan
menurut Ibnu Taimiyah memiliki pengertian Yang dipuja dengan cinta sepenuh hati,tunduk
kepadanya, merendahkan diri dihadapan-Nya,takut dan mengharap kepada-Nya, berserah
diri kepada-Nya, dapat menimbulkan ketenangan dan ketentraman jiwa ketika mengingat-
Nya atau ketika bertasbih kepada-Nya.
Lafadz Allah adalah isim jamid,personal nama,atau isim ad’ham yang tidak dapat
diterjemahkan,digantikan atau disejajarkan dengan yang lain. Seseorang yang telah
mengaku islam dan telah mengikrarkan kalimat syahadat berarti telah memiliki keyakinan
yang benar. Konsep ketuhanan dapat kita artikan sebagai suatu kecintaan dan kepatuhan
seorang hamba kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai Tuhan seluruh alam. Namun
perlu anda sekalian ketahui bahwa seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum
tentu orang itu beriman dan bertakwa sepenuhnya kepada Allah SWT. Seseorang layak
dikatakan beriman jika ia telah benar-benar menjalankan segala kewajiban dan menjauhi
segala yang telah Allah larang. Jadi inti dari konsep keuhanan dalam islam yaitu
melaksanakan ajaran Allah yaitu Al-qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Allah berperan
bukan sekedar sebagi pencipta, melainkan sebagai Tuhan seluruh alam.

2
BAB 2
Al-Qur;an dan Al-Hadist Sumber Sains dan Teknologi

Al-qur’an merupakan kalam Allah yang ditutunkan kepada Nabi Muhammad SAW
secara berangsur angsur melalui perantaraan malaikat Jibril. Sedangkan hadist
merupakan segala perbuatan,perkataan,maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW.
Sebagai umat islam kita wajib menjadikan Al-qur’an dan hadist sebagai sumber hukum
yang paling utama. Al-qur’an sebagai sesuatu yang benar,berkategori mutlak,tanpa tawar,
dan tidak ada keraguan bagi setiap orang islam atas dasar iman,dengan demikian
kebenaran al-qur’an tidak perlu diragukan lagi.
Perkembangan sains dan teknologi pada zaman ini semakin hari terasa semakin
pesat, bahkan telah diakui dapat membawa suatu perubahan besar dalam peradaban
manusia. Banyak hasil dari perkembangan sains dan teknologi yang tadinya hanya angan-
angan saja, kini sudah menjadi bagian dari keperluan sehari-hari. Al-qur’an dan hadist
sebagai pedoman hidup umat islam, telah banyak membahas tentang sains dan teknologi.
Maka tidak heran pada masa awal islam telah banyak para ilmuwan yang menjadi pelopor
dalam berbagai macam penemuan di bidang sains dan teknologi.
Para ilmuwan muslim memiliki banyak perspektif berbeda-beda dalam merespon sains
modern. Pertama, kelompok yang menganggap sains modern bersifat universal dan netral
dan semua sains itu dapat ditemulan dalam al-qur’an. Keduaa, kelompok yang berusaha
untuk memunculkan persemakmuran sains di negara negara islam, kelompok ini
berpendapat,bahwa ketika sains berada dalam masyarakat islam,maka fungsinya akan
termodifikasi sehingga sehingga dapat dimanfaatkan ntuk memenuhi kebutuhan dan cita-
cita islam. Ketiga, kelomok yang ingin membangun paradigma pengetahuan islam, yaitu
paradigma pengetahuan dan paradigma perilaku.Paradigma pengetahuan memusatkan
perhatian pada prinsip,konsep, dan nilai utama islam yang menyangkut pencarian bidang
tertentu, dan paradigma perilaku menetukan btasan-batasan etika dimana para limuwan
dapat dengan bebas bekerja.
Seiring dengan kemajuan berfikir manusia dewasa ini, ilmu pengetahuan berkembang
sangat pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan ini telah memasuki hampir seluruh bidang
kehidupan masyarakat. Hampir tidak ada satupun masyarakat di era modern ini yang tidak

3
tersentuh oleh kesuksesa para ilmwan dalam bidang sains dan teknologi. Misalnya
dengan kemajuan teknologi informasi, para petani di pedalaman dan nelayan di pesisir
pantai sudah tidak terlalu asing dengan gaya hidup masyarakat kota, bahkan berbagai
informasi dan peristiwa dapat dengan mudahnya di akses dengan berbagai media
elektronik. Namun dari berbagai manfaat yang dapat dirasakan dari kemajuan sains dan
teknologi, masih menyisakan dampak negative bagi seluruh aspek kehidupan, seperti
dapat mendatangkan masalah dari segi kekerasan,pergaulan bebas, hedonis, perbuatan
tidak bermoral lainnya yang merupakan bentuk nyata dari manipulasi konstruksi teori dan
aplikasi sains dan teknologi yang bebas nilai. Sehingga peran dari al-qur’an dan hadist
sebagai pedoman dan bekal hidup sangat diperlukan dalam hal ini. Dalam islam al-qur’an
mempunyai posisi yang sangat sentral dan penting, Manna Al-qaththan menjelaskan
bahwa al-qur’an memecahkan persoalan kemanusiaan di berbagai segi kehidupan,baik
yang berkaitan dengan masalah kejiwaan, social, ekonomi, maupun politik dengan
pemecahan yang penuh kebijaksanaan.
Sumber dari berbagai macam ilmu adalah Allah SWT, karena Dia yang membekali
manusia
dengan wahyu dan intelek sebagai sumber pengetahuannya. Allah SWT berfirman dalam
surat al-„alaq ayat 5 :

َ ‫َعلَّ َم اإْل ِ ْن َس‬


‫ان َما َل ْم َيعْ َل ْم‬
Artinya: “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS: Al-Alaq: 5)
ayat di atas menunjukkan bukti bahwa Allah SWT merupakan sumber dari segala sumber
ilmu pengetahuan dan juga Dialah yang mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada
manusia.
Allah SWT juga membekali manusia dengan akal dan hati atau intuisi sebagai
sarana untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui berbagai jalan, cara, atau
metode.Menelusuri pandangan Al-Qur’an tentang teknologi, mengundang kita menengok
kepada
sekian banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan alam raya. Menurut para ulama terdapat
sekitar 750 ayat Al-Qur‟an yang berbicara tentang alam raya dan fenomenanya, dan
memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya.
Tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perspektif Al-Qur‟an adalah untuk
mencapai kesejahteraan, keselamatan, dan kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Dan

4
untuk digunakan dalam menjalankan tugas manusia sebagai Abdullah dan kholifatullah
berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Serta terhindar dari penggunaan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang tidak tepat guna yang mengakibatkan kerusakan di berbagai aspek
kehidupan

5
BAB 3
Generasi Terbaik Menurut Al-Hadist

Umat Rasulullah merupakan umat terbaik dari seluruh umat-umat para Nabi yang
diutus sebelum beliau. Meskipun umat Rasulullah datang sebagai yang terakhir diantara
umat-umat para nabi terdahulu, tetapi di akhirat kelak umat Rasulullah yang akan
memasuki Surga terlebih dahulu di bandingkan dengan umat-umat lainnya. Diantara umat
Rasulullah, terdapat beberapa generasi terbaik, sebagaimana beliau sebutkan dalam
sebuah hadits mutawatir, beliau bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah pada generasiku (yakni sahabat), kemudian orang-orang
yang mengiringinya (yakni tabi’in), kemudian orang-orang yang mengiringinya (yakni
generasi tabi’ut tabi’in).” (mutawatir. HR. Bukhari dan yang lainnya).
Sahabat Nabi adalah seorang yang pernah bertemu dengan Nabi dalam keadaan
beriman dan meninggal dalam keadaan beriman. Sedangkan Taabi’in adalah orang-orang
yang pernah bertemu dengan paling tidak seorang Sahabat Nabi dalam keadaan beriman
dan meninggal dalam keadaan beriman. Para Tabi’ut Taabiin adalah orang-orang yang
pernah bertemu dengan paling tidak satu orang Tabiin dalam keadaan beriman dan
meninggal dalam keadaan beriman.
Ibnu Qutaibah dalam kitab yang ia tulis, memberikan tanggapan terkait generasi
terbaik ini. Menurutnya, ketika Nabi Muhammad SAW menetapkan bahwa generasi terbaik
adalah generasi pada masanya, itu mengisyaatkan bahwa para sahabat merupakan
produk pertama umat Islam yang di didik langsung oleh Nabi Muhammad SAW, selain itu
mereka juga merasakan penderitaan bersama Nabi Muhammad SAW seperti, berjihad,
membantu memelihara Al-Qur’an dan lain sebagainya, dan hal hal ini tidak didapati oleh
generasi setelahnya. Namun, Nabi Muhammad SAW juga tidak mengabaikan bahwa di
akhir zaman nanti, ada generasi yang memiliki perjuangan yang sebanding dengan
perjuangan yang dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW.
Menjadikan Rasulullah sebagai teladan adalah wujud kecintaan kita kepada beliau.
Karena beliau begitu luar biasanya mencintai kita tanpa pamrih. Kebaikan Allah dan
Rasulullah kepada kita sebagai umatnya begitu luar biasa. Maka sudah sepantasnya kita
balas cinta Allah dan Rasul-Nya dengan segenap hati kita melebihi cinta kita kepada

6
lainnya. Melihat kehidupan Rasulullah dan para sahabat beliau merupakan keniscayaan,
walaupun kita hidup jauh dari kehidupan masa terbaik tersebut. Selama kita berpegang
teguh kepada Al-qur’a dan hadist, sambil berusaha memahami hikmah dibalik semua
perintah-Nya merupakan keharusan yang tak dapat terbantahkan. Dengan demikian, amal
ibadah kita khususnya ibadah wajib bukan sekadar hanya gugurnya kewajiban. Akan
tetapi lebih dari itu dapat mengantarkan jiwa kita menjadi jiwa yang muthmainnah.
Pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat inilah terkumpul banyak
keutamaan dan kebaikan, diantaranya adalah sifat sifat mulia yang mereka miliki.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Fath: 29 berikut:
‘’Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya (yaitu para sahabat)
keras terhadap orang-orang kafir, namun (mereka saling) berkasih sayang sesama
mereka, engkau lihat mereka ruku’ dan sujud mencari keridhaan-Nya. Tanda-tanda
mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud” (Q.S Al-Fath: 29).
Dari ayat diatas kita dapat mengetahui beberapa sifat-sifat mulia para sahabat Rasulullah
SAW, yaitu:
1. Tegas terhadap orang kafir
Ibnu katsir mengatakan dalam tafsirnya mengenai ayat diatas: ‘’Demikian sifat
orang-orang beriman, dimana mereka bersikap keras dan tegas kepada orang-
orang kafir,tetapi bersikap lemah lembut dan baik kepada saudara muslim”.
2. Berlemah lembut kepada orang yang beriman
Syeikh Abdurrahman bin Nashir juga mengatakan dalam tafsirnya mengenai ayat
diatas “yang dimaksud dengan firman Allah SWT” mereka saling berkasih sayang
sesama mereka” adalah mereka saling mencintai, saling menyayangi, dan saling
mengasihi (diantara mereka), seperti satu tubuh, mencintai saudaranya
sebagaimana mencintai dirinya sendiri. Hal ini juga sebagaimana sabda
Rasulullah SAW. “Tidak (sempurna) iman salah satu diantara kalian hingga ia
mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinnya sendiri”. Sebagai bentuk
kecintaan terhadap saudara muslim tersebut mereka lebih mengutamakan
saudaranya daripada diri mereka sendiri, walaupun mereka juga sedang
membutuhkannya.
3. Banyak melakukan Sholat
Para sahabat Rasulullah SAW sangat memperhatikan masalah sholat dan sangat
menjaga sholat, karena mereka faham bahwa sholat adalah sebaik-baiknya amal.

7
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut: “Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik
amal perbuatan kalian adalah sholat”.
Sebagai umat islam sudah sepantasnya kita meneladani sifat—sifat mulia para
sahabat Rasulullah SAW, sungguh ia akan mendapatkan keberuntungan yang sangat
besar. Dan barangsiapa yang mencela dan merendahkan para sahabat, maka sugguh ia
telah berada pada jurang kekufuran.

8
BAB 4
Shalafussholeh Menurut Al-Hadist

Mengenai penegertian shalafussholeh para ulama memiliki beberapa pendapat


terkait arti dari kata salaf, dan terhadap siapa predikat itu pantas untuk diberikan.
Pendapat-pendapat tersebut antara lain:
1. Para ulama yang berpendapat bahwa makna kata salaf hanya untuk para sahabat
Nabi Muhammad SAW saja.
2. Para ulama yang berpendapat bahwa makna kata salaf hanya untuk para sahabat
Nabi Muhammad SAW dan para tabiin saja. Tabiin adalah orang yang berguru
kepada para sahabat.
3. Kemudian ada para ulama yang berpendapat bahwa makna salaf hanya untuk
para sahabat Nabi Muhammad SAW, tabiin, tabi’ut-tabiin
4. Yang terakhir, adlah para ulama yang mengartikan salaf dari sisi waktu yaitu
selama kurun waktu seperti yang telah disabdakan Rasulullah dalam hadistnya.
Tiga kurun waktu itu adalah para sahabat, tabiin,tabi’ut-tabiin.
Salafussholeh merupakan generasi terbaik umat islam. Oleh karena itu, kita sebagai
umat islam wajib mengikuti pemahaman mereka dalam beragama, sehingga berbagai
macam bentuk kebid’ahan yang tengah merajalela, perpecahan antar umat islam, serta
berbagai macam kesesatan di akhir zaman ini dapat kita hindari dan jauhi.Berikut ini
adalah dalil-dalil Al-qur’an yang menunjukkan kewajiban kita untuk mengikuti akhlak dan
budi pekerti salafussholeh. “Maka jika mereka beriman kepada semisal apa yang kamu
telah beriman kepadanya, sungguh meraka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka
berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah
akan memelihara kamu dan mereka. Dan Dia-lah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”(Q.S Al-Baqarah: 137). “Dan barang siapa menentang Rasul sesudah jelas
kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalannya orang-orang mukmin. Kami
biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia
kedalam neraka Jahannam. Dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat Kembali.” (Q>S
An-Nisa’: 115)
Setelah memahami mengenai dalil-dalil Al-qur’an yang menunjukkan kewajiban kita
untuk mengikuti salafussholeh, berikut ini adalah sabda-sabda Nabi Muhammad SAW

9
mengenai salafussholeh. “Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat),
kemudian orang-orang yang mengikutinya (generasi tabi’in), kemudian orang-orang yang
mrngikutinya (generasi tabi’ut-tabi’in).” (hasist mutawatir, Riwayat bukhari dan lainnya).
“Aku wasiatkan kepada kamu untuk berlawa kepada Allah, mendengar dan taat (kepada
penguasa kaum muslimin), walaupun ia seorang budak habsyi. Karena sesungguhnya,
barag siapa hidup setelahku, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi
kamu berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapat
petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi grahammmu. Jauhilah semua
perkara baru (dalam agama), karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah,
dan semua bid’ah adalah sesat.”( HR Abu dawud, Tirmidzi, Ad-Darimi, Ahmad, dan
lainnya).
Berikut adalah biografi salah satu ulama salaf yang sangat terkemuka pada
zamannya hingga pada detik ini.
1. Yahya bin ma’in
Nama lengkapnya adalah Yahya bin Ma’in bin Aun bin Ziyad bin Bastham
bin Abdirrahman. Ia lahir pada tahun 158 hijriyah, tepatnya pada masa
kekhalifahan abu Ja’far Am-Mansur, diakhir tahun 158 hijriah. Yahya bin Ma’in
adalah penduduk asli dari Ambar dan tumbuh di Baghdad. Dia adalah tetua dalam
kelompok ulama besar dimasanya. Oleh karena usianya yang lebih tua, maka para
penduduk disana mengakui keberadaannya. Yahya bin Ma’in adalah ulama
terkemuka, berwibawa, dan agung yang terbiasa naik bighal serta berpakaian rapi.
Yahya bin Ma’in adalah ulama salaf yang sangat mahir dalam memahami
kesalahan-kesalahan dalam periwayatan hadist.
Para ulama banyak menyanjung mengenai sosok yahya bin Ma’in ini.
Abdul khalik bin Mashur bertanya keada Ibnu Ar-rumi “akku telah mendengar Abu
said al-haddad berkata”seluruh mansuia berhutang budi keada Yahya bin Ma’in”.
lalu Ibnu ar-rumi menjawab “Benar, tidak ada seorangpun yang bisa menyamainya.
Yahya bin Ma’in telah mendahului orang orang dimasanya dalam hal masalah ini
sementara menegnai generasi setelahnya aku tidak tahu.” Al-khatib Al-baghdadi
juga berkata “ Yahya bin Ma’in adalah seorang imam Rabbani, pandai, hafizh,
tsabit dan muttaqin.”
Yahya bin Ma’in juga sangat piawai dalam memahami berbagai illat hadist.
Illat adlah sebab tersembunyi dan sulit terdeteksi yang berdampak buruk pada

10
keshahihan hadist. Walaupun hadist terssebut dari luar tampak tidak punya illat.
Ma’rifah ilal al-hadist adalah cabang ilmu paling mulia dan paling rumit, serta tidak
sembarang orang dapat menguasainya, kecuali orang-orang yang sudah hafizh,
memiliki banyak pengalaman, serta mempunyai pemahaman yang baik.
Muhammad bin Muslim pernah ditanya tentang siapakah yang paling
banyak hapalan hadistnya diantara Ali bin Al-Madani dan Yahya bin Ma’in.
Muhammad bin Muslim pun menjawab “Ali bin Al-Madani lebih bagus dalam
memaparkan dan lebih Muttaqin, sedangkan Yahya bin Ma’in lebih memahami
hadist yang shahih dari hadist-hadist yang memiliki illat.”
Abdul Mukmin An-Nasafi juga pernah bertanya kepada Shaleh bin
Muhammad “Apakah yahya bin ma’in adlah ulama yang memiliki predikat sebagai
hafizh?” lalu shaleh bin Muhammad pun menjawab pertanyaan tersebut “Tidak,
Yahya bin Ma’in adalah ulama yang hanya memiliki banyak pengetahuan.” Abdul
Mukmin An-Nasafi kemudian bertanya lagi “lalu bagaimana dengan Ali bin Al-
Madani?” Shaleh bin Muhammad menjawab ‘’ Ali Al-Madani adalah seorang hafizh
dan memiliki banyak pengetahuan.”
Ada banyak pendapat dari para ulama mengenai kapan meninggalnya
Yahya bin Ma’in. namun pendapat yang paling tepat mengenai hal ini adalah
pendapat dari Al-Bukhari, yang mengatakan bahwa Yahya bin Ma’in meinggal
pada hari senin, tepatnya pada dua hari terakhir bulan dzulqa’dah tahun 234
hijriyah. Yahya bin Ma’in eninggal pada usia 73 tahun, ia meninggal di daerah Al-
Askar kota Sarra Man Ra’a. Diantara karya-karya milik Yahya bin ma’in antara lain
Ilal Al-hadist wa Ma’rifat Ar-Rijal, Al-Tarikh, Al-Asma’ wa Al-kuna, Abwab As-
sajdah, Al-usama Asy-sydz dan masih banyak lagi kitab-kitab karya dari Yahya bin
Al-Main. Namun, Sebagian besar karya milik Yahya Al-Amin telah hilang seperti
halnya kitab-kitab karya para ulama yang lain, jika dibandingka kitab karya Yahya
bin Al-Main yang bisa ditemukan lebih sedikit daripada kitab-kitabnya yang hilang.

11
BAB 5
Berbagi, Penegakan, dan Keadilan Hukum Dalam Islam

A. Berbagi (Sedekah)
Ada begitu banyak keutamaan berbagi. Bahkan berbagi merupakan salah satu
amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Berbagi atau sedekah tidak harus
menunggu diri kita kaya atau mempunyai uang yang banyak. Kita bisa bersedekah
dengan cara membantu orang lain semampu kita, menyingkirkan duri di jalan, berbicara
dengan sopan dan berbahasa yang santun. Hal ini pun juga termasuk dalam sedekah,
karena inti dari sedekah adalah semangat berbagi kepada orang-orang yang
membutuhkan, memberi kepada mereka yang kurang mampu, dan menumbuhkan
semangat cinta kasih sesama manusia dalam diri kita. Bagaimanapun bentuk sedekah
yang kita berikan kepada orang yang membutuhkan, Insya allah akan mendatangkan
banyak hikmah dan manfaat serta nilai kebaikan kepada diri kita sendiri dan orang lain.
Dengan berbagi jua, hubungan sosial kita dengan orang lain bisa menjadi lebih baik.
Berbagi dengan orang lain yang membutuhkan dapat menjauhkan kita dari sifat
sombong dan angkuh, sehingga kita dapat senantiasa bersikap rendah hati kepada
siapapun. Allah SWT berfrman dalam Q.S. An-Nisa ayat 114: “Tidak ada kebaikan pada
kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh
(manusia) memeberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian
diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan
Allah, maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (Q.S. An-Nisa:114).
Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan orang yang bersedekah:
1. Bersedekah tidak mengurangi rezeki
Sebagian orang enggan untuk bersedekah karena berfikir jika mereka
bersedekah, maka rezekinya pun akan berkurang. Padahal jika kita bersedekah
maka Allah akan mengganti harta yang kita keluarkan dengan berlipat ganda.
Perlu kita ketahui juga bahwa dengan bersedekah dapat melancarkan rezeki kita.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Saba ayat 39: “Katakanlah: “sesungguhnya
tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki-nya diantara
hamba-hamba-Nya. Dan menyempitkan bagi (siapa saja yang dikendaki-Nya). Dan

12
barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia
lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”
2. Dapat menghapus dosa
Allah Swt akan mengampuni dosa orang yang bersedekah, dengan syarat
ia mengikutinya dengan bertaubat kepada Allah SWT. Dan apabila sesorang
bersedekah dengan maksud agar dosa-dosanya diampuni, sesungguhnya hal ini
tidaklah benar untuk dilakukan.
3. Membuka pintu rezeki
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwasannya bersedekah dapat
membuka pintu rezeki kita yang baru. “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang
hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat. Lalu salah satu berkata
“Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa saja yang menafkahkan hartanya.”
Sedangkan yang satunya berkata lagi ‘’Ya Allah berikanlah kehancuran
(kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).” (H.R. Al-bukhari dan
Muslim)
4. Sebagai jaminan hari akhir
Orang-orang yang bersedekah tanpa pamrih dan orang-orang yang
bersedekah dengan tulus dan hanya mengharap keridhaan Allah SWT, maka di
hari akhir kelak mereka akan mendaptkan naungan, maksudnya yaitu ketika hari
akhir kelak tiba dan tidak ada yang dapat memberikan kita pertolongan dari
panasnya terik matahari. Orang-orang yang bersedekah dengan keikhlasan
sepanjang hidupnya di dunia mereka inilah yang akan berada di bawah naungan
yang menyejukkan.
5. Merupakan amal jariyah
Rasulullah SAW bersabda “Jauhilah neraka walaupun hanya dengan
(sedekah) sebiji kurma, kalua kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan
ucapan yang baik.” (H.R. Ahmad,Bukhari,dan Muslim).

B. Penegakan dan Keadilan Hukum dalam Islam


Al-adl berarti tidak berat sebelah, tidak memihak siapapun, atau menyamakan yang
satu dengan yang lain. Adil lebih sering dititik beratkan pada pengertian meletakkan
sesuatu pada tempatnya, berpihak atau berpegang teguh pada kebenaran. Berlaku adil
sering dikaitkan dengan hak dan kewajiban. Hak yang dimiliki sesorang, seperti hak asasi

13
manusia harus kita perlakukan secara adil. Hak dan kewajiban ini diberikn kepada mereka
yang berhak menerimanya. Oleh karena itu, hukum harus ditegakkan dengan adil tanpa
ada rasa benci dan sifat negative lainnya. Konsep keadilan menurut pandangan Quraish
Shihab dan Sayyid Qutub antara lain: (1) adil dalam arti sama (2) adil dalam arti seimbang
(3) adil dalam arti perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu
kepada setiap pemiliknya (4) adil didalam arti “yang dinisbahkannkepada Allah’’. Sabda
Rasullah kepada para penegak hukum agar menegakkan hukum secara adil dibawah ini,
1. Memutuskan suatu perkara secara adil. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa
yang menjadi hakim lalu menghukumi dengan adil, niscaya ia akan dijauhkan dari
keburukan." (HR Tirmidzi).
2. Tipologi hakim. Rasulullah SAW bersabda, "Hakim itu ada tiga, dua di neraka dan
satu di surga. Seseorang yang menghukumi secara tidak benar, padahal ia
mengetahui mana yang benar maka ia masuk neraka. Seorang hakim yang bodoh
lalu menghancurkan hak-hak manusia maka ia masuk neraka. Dan, seorang hakim
yang memberikan hukum dengan benar maka ia masuk surga." (HR Tirmidzi).
3. Tidak meminta jabatan hakim. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa
mengharap menjadi seorang hakim maka (tugas dan tanggung jawab) akan
dibebankan kepada dirinya. Dan barang siapa tidak menginginkannya maka Allah
akan menurunkan malaikat untuk menolong dan membimbingnya dalam
kebenaran." (HR Tirmidzi).
4. Jangan silau menjadi hakim. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang diberi
jabatan hakim atau diberi kewenangan untuk memutuskan suatu hukum di antara
manusia, sungguh ia telah dibunuh tanpa menggunakan pisau." (HR Tirmidzi).
Bahkan seorang rawi yang akan meriwayatkan hadis pun harus memiliki sifat adil agar
dapat meriwatkan sebuah hadist yang shahih. Para jumhur ulama bersepakat bahwa
semua sahabat Nabi adil, dan tidak perlu di pertanyakan lagi keadilan mereka dalam
meriwayatkan hadist dan persaksian mereka.
Allah SWT memerintahkan seluruh umat islam agar senantiasa menegakkan
keadilan berlaku adil, sebagaimana firmannya dalam Q.S Al-Maidah ayat 8
"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.

14
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [Al Maa-idah:8]
Hukum-hukum dalam agama islam bersumber dari Al-Qur’an, hadist, dan ijtihad
para ulama. Hukum dalam agama islam memiliki asas-asas yang sangat penting dan
menjadi tolak ukur dalam hukum islam, asas asas itu adalah asas keadilan, asas
kepastian hukum, dan kemanfaatan.tujuan hukum islam secara umum adalah
mewujudkan kemashlahatan hidup manusia diduniad dan kebahagiaan yang haqiqi di
alhirat kelak.
Salah satu contoh peristiwa penegakan hukum dan keadilan dalam islam adalah
ketika sesudah peristiwa fathul mekah, ada seorang wanita yang mencuri dan Rasulullah
memerintahkan untuk memotong tangan wanita tersebut, lalu sahabat Usamah bin Zaid
pergi menemui Rasulullah dan meminta keringanan hukuman kepada wanita tersebut,
wajah Rasulullah pun berubah, lalu beliau bersabda “Apakah kamu akan minta
pertolongan untuk melanggar hukum-hukum Allah azza wajalla?” lalu Usamah pun
menjawab “Mohonkan ampunan Allah kepadaku wahai Rasulllah’’. Sore harinya
Rasulullah SAW berkhutbah dengan terlebih dahulu memuji dan bersykur kepada Allah
SWT, isi sabda Rasulullah yaitu: "Amma ba'du. Orang-orang sebelum kamu telah binasa
disebabkan bila seorang bangsawan mencuri dibiarkan (tidak dihukum), tetapi jika yang
mencuri seorang yang miskin maka dia ditindak dengan hukuman. Demi yang jiwaku
dalam genggamanNya. Apabila Fatimah anak Muhammad mencuri maka aku pun akan
memotong tangannya." Setelah selesai berkhutbah Rasulullah SAW kembali
memerintahkan untuk memotong tangan wanita yang mencuri itu. (HR. Bukhari).
Begitulah seharusnya hukum ditegakkan dengan seadil-adilnya yang bersalah
harus tetap dihukum, tidak peduli ia berasal dari keluarga yang memiliki banyak harta
ataupun tidak. Hukum harus tetap dilaksanakan tidak peduli yang bersalah adalah kerabat
kita atau orang asing.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aprison, 2011)19-meneladani-sifat-mulia-sahabat-rasulullah.pdf.
Aprison, W. (2011). Pandangan m. quraish shihab tentang posisi alquran dalam
pengembangan ilmu. 181–192.
Danusiri. (2015). ISLAM : MEMBENTUK SAINS DAN TEKNOLOGI Danusiri Fakultas
Ushuluddin Universitas Islam Negeri ( UIN ) Walisongo. 26, 30–41.
Fahimah, I. (2019). Tuhan Dalam Perspektif Al-Quran. Nuansa, 12(1).
https://doi.org/10.29300/nuansa.v12i1.2108
Harahap, R. M. (2018). HADIS PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW DAN SAHABAT
Radinal Mukhtar Harahap. 1(1).
Sunarko, A. (2015). Iptek dalam perspektif al- qur’an. Manarul Qur’an, 14(1), 1–14.
Farid, Ahmad. (2006). 60 Biografi Ulama Salaf. Pustaka Al-Kautsar.
Akaha, Abduh, zulfidar. (2008). Belajar dari Akhlak Ustadz Salafi. Pustaka Al-Kautsar.
(Fakhri, 2010)Fakhri, J. (2010). Sains Dan Teknologi Dalam Al-Qur’an Dan Implikasinya
Dalam Pembelajaran. Ta’dib, 15(01), 121–142.
Qutub, S. (2011). Sumber-Sumber Ilmu Pengetahuan dalam Al Qur’an dan Hadits.
Humaniora, 2(2), 1339. https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i2.3198
(Qutub, 2011)

16
LAMPIRAN

Tipologi= ilmu yang mempelajari kesamaan sintaksis dan morfologi bahasa-bahasa tanpa
mempertimbangkan sejarah bahasa.
Bighal= Bighal atau bagal berasal dari bahasa arab yaitu keturunan silang anatara kuda
betina dan keledai jantan.
Fathul Makkah= Perebutan Kembali kota mekah oleh Nabi Muhammad SAW saat
pembelajaran. Revolusi besar tanpa setetes darah benar benar terjadi.
Intuisi= Daya atau kemampuan mengetahui atau memahami sesuatutanpa dipikirkan
atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati.
Tehnologi= Metode ilmiah untuk mencaai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan.
Rawi= Orang yang meriwayatkan hadist Nabi Muhammad SAW.
Kufur= Tidak percaya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Angkuh= Sifat suka memandang rendah kepada orang lain; tinggi hati; sombong;
congkak.
Sombong= Menghargai diri secara berlebihan; congkak; pongak.
Sedekah= Pemberian sesuatu kepada kafir miskin atau yang berhak menerimanya, di
luaar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi; derma
Bid’ah= Perbuatan atau cara yang tidak pernah dicontohkan atau dikatakan Raulullah
SAW atau sahabatnya, kemudian dilakukan seolah-olah menjadi ajaran Islam.

17

Anda mungkin juga menyukai