Anda di halaman 1dari 28

ULASAN TEMA KEISLAMAN :

1. TAUHID : KEISTIMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP KETUHANAN


DALAM ISLAM
2. SAINS & TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADITS
3. GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADITS
4. PENGERTIAN SALAF (REFERENSI HADITS)
5. ISLAM, AJARAN TENTANG BERBAGI SERTA KEADILAN
PENEGAKAN HUKUM

Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampuh:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:

Nama : Dev Kamalia Safitri


NIM : C1M020032
Fakultas&Prodi : Pertanian & Agroekoteknologi
Semeste : Satu (1)

PROGRAM STUDI : AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS : PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya tugas
Ini. Sesungguhnya atas campur tangan sang penciptalah sehingga saya dapat
mengerjakan tugas dengan baik dan benar. Sholawat dan Salam semoga ALLAH
limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW atas kebesaran dan keteguhan hati
beliau dalam membawa kehidupan ummat manusia menuju jalan yang lurus, yakni
dijalan yang diridhoi Allah swt.

Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,
M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Pendidkan Agama Islam, tanpa adanya
beliau, kiranya saya tidak mampu dalam menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tidak
lupa pula, saya mengucapkan terimakasih kepada google sebagai media pencari
reverensi makalah.

Penyusunan makalah dengan judul “TAUHID : KEISTIMEWAAN DAN KEBENARAN


KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM, SAINS & TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN
DAN AL-HADITS, GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADITS, PENGERTIAN
SALAF (REFERENSI HADITS), ISLAM, AJARAN TENTANG BERBAGI SERTA
KEADILAN PENEGAKAN HUKUM.” Sangatlah tidak mudah, selain harus banyak
mencari sumber reverensi, juga harus dipahami dan dimengerti penjelasan-penjelasan
tersebut sehingga dapat untuk disimpulkan dengan baik dalam bentuk sebuah analisa
yang mudah diterima. Kendati dalam peroses pembuatan, saya juga menghadapi
beberapa kendala utama, diantaranya kuota habis, tempat penyimpanan materi di
handphone habis serta tempat meminjam buku sebagai reverensi sedikit. Bila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini, izinkan saya haturkan permohonan maaf,
sebab manusia tidak ada yang sempurna, selalu terlumur akan dosa perkataan serta
tindakan.

Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat terhadap pembaca agar semakin
mempelajari dan mendalami agama islam, dan lebih berharap lagi bila makalah ini
dijadikan reverensi untuk analisa terkait dengan agama Islam.

Penyusun, Mataram 21 Oktober 2020

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
TAUHID : KEISTEMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM....................1
1. Mengenal Tuhan..............................................................................................................1
2. Lalu bagaimana konsep ketuhanan dalam islam?............................................................2
BAB II............................................................................................................................................5
AL-QUR’AN DAN AL-HADITS SUMBER SAINS&TEKNOLOGI...........................................................5
1. Lalu bagaimana tentang Al-quran dan Hadist sebagai sumber dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi?..........................................................................................................................5
2. Selain itu dipaparkan pula dalam Hadis dan Al-quran yang berisikan ilmu pengetahuan
dan teknologi seperti :..............................................................................................................6
BAB III.........................................................................................................................................10
GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADITS.................................................................................10
1. Pengertian....................................................................................................................10
2. Generasi terbaik.............................................................................................................10
BAB IV.........................................................................................................................................14
SALAFUSSOLEH MENURUT AL-HADITS.......................................................................................14
1. Pengertian salaf..............................................................................................................14
2. Lantas apa itu salafussoleh?...........................................................................................15
BAB V..........................................................................................................................................16
BERBAGI, PENEGAKAN dan KEADILAN HUKUM dalam ISLAM....................................................16
1. Berbagi...........................................................................................................................16
2. Penegakkan dan Keadilan Hukum dalam Islam..............................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................22
LAMPIRAN..................................................................................................................................24

iii
BAB I

TAUHID : KEISTEMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP


KETUHANAN DALAM ISLAM

1. Mengenal Tuhan
Tuhan dalam Islam disebut Allah swt. Allah swt. Dzat Yang Maha pengampun,
penyayang, Maha kuasa, Maha kuat, Maha keadilan, penentu takdir kehidupan
dan sebagainya.
Adapula istilah lain Tuhan juga disebut dengan Illah. Sebutan ini digunakan
dalam Al-quran. Dalam Al-quran penggunaan kata illah ini memiliki dua arti
yaitu, menafsirkan tentang Allah atau suatu selain Allah, seperti hawa nafsu
dan benda-benda lainnya.

Tuhan (illah) ialah sesuatu yang dipentingkan oleh sedemikian rupa, sehingga
manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya. Maksunya ialah Illah dipuja,
dicintai, diagungkan serta diharap-harapkan, yang dapat meghantarkan
kemaslahatan ataupun kegembiraan. Illahi juga termasuk sesuatu yang ditakuti
akan datangnya bahaya atau kerugiaan jika melanggar aturannya.
Menurut Ibnu Taimiyah Al-Ilah adalah yang dipuja dengan penuh kecintaan
hati, tunduk kepada-Nya merendahkan diri dihadapan-Nya, takut dan
mengharapkan-Nya, kepada-Nya umat tempat berpasrah ketika berada dalam
kesulitan, berdoa dan bertawaqal kepada-Nya dan menimbulkan ketenangan di
saat mengingat-Nya dan terpaut cinta kepada-Nya.

Mengenai konsep ketuhanan dalam islam ada beberapa pendapat atas


pemikiran akan ketuhanan oleh para peneliti, dimana pemikiran-pemikiran ini
bersinambungan dengan sejarah islam. Pada pemikiran para peneliti, mereka
berpendapat bahwasannya manusia sudah mengenal Tuhan dari fase
kehidupan lampau yakni primitif dan konsep tersebut terus mengalami proses
perubahan menjadi lebih baik berdasarkan sudut pandang mereka. Perubahan-
peubahan tersebut disebut sebagai peroses perkembangan akan kepercayaan
menuju konsep yang lebih memuaskan. Hal ini karena setiap perkembangan

1
proses ketuhanan tersebut selalu menghantarkana ketidakpuasan,
ketidakpuasaan ini terbentuk dari analisa akan konsep ketuhanan tersebut,
sepeti dalam konsep pemikiran barat pada teori Henoteisme, dimana pada
konsep ini para cendikiawan menyatakan dari hasil analisanya, bahwa tidak
mungkin dewa memiliki kekuatan yang sama, karena dewa pasti memiliiki
kekuatan berdasarkan bidangnya, seperti air, matahari. Pemikiran barat ini
berdasarkan teori evolusionisme, teori yang dikemukakan oleh Max Muller,
kemudian oleh EB Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Javens. Teori
tersebut ialah teori yang menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang
amat sederhana, lama- kelamaan meningkat menjadi sempurna.
Namun teori ini pun tidak memuaskan sehingga peneliti Andrew Lang,
mengeluarkan pendapatnya tentang kosep ketuhanan. Ia berpendapat bahwa
manusia mengenal tuhan dengan teori monoteisma yakni Tuhan tidak datang
secara revolusi melainkan secara wahyu atau relavasi. Pernyataan ini dilandasi
dari ditemukannya buktu-bukti asal-usul kepercayaan primitif adalah
monoteisme yaitu ajaran wahyu Tuhan.
Sedangkan dalam sejarah islam, diceritakan dahulu masyarakat mekah
maupun madinah dan seluruh kota lainnya, masih banyak yang menyembah
berhala, yakni benda mati yang tidak bernyawa. Kemudian menyembah
matahari, yang kemudian menyembah Allah swt. Dahulu para nabi atau
pendahulu kita hidup ditengah-tengah orang yang menyembah selain Allah swt.
Dalam perjalanannya para nabi serta rasul tidak lupa dalam menebarkan
agama islam baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.

2. Lalu bagaimana konsep ketuhanan dalam islam?


Ketuhana ialah laillaha’illallah (tiada tuhan selain Allah). Allah Yang Maha Esa
akan segalanya. Dalam konsep islam, Aqidah dan Tauhid merupakan dua hal
penting dalam jiwa dasar keislaman. Apa itu Aqidah? Apa itu Tauhid?.
Aqidah berdasarkan Dalam kamus besar Al-munawir, Aqidah secara
antimologis, berasal dari kata “al-aqdu” yang mempunyai arti ar-rabth(ikatan),
al-ibraamal-ihkam (pengesahan, penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh,
kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk
(pengokohan), dan al-itsbaatu (penetapan). Selain itu juga al-yaqiin
(keyakinan), al-jazmu (penetapan). Aqidah secara terminologi adalah perkara
wajib yang dibenarkan oleh hati dan jiwa tentram karenaya, sehingga menjadi

2
suatu kenyataan yang teguh dan kokoh tidak tercampuri oleh keraguan serta
kebimbangan di dalamnya. Dalam al-quran juga terdapat beberapa surah yang
bermakna aqidah, surah tersebut diantanya : QS. An-Nisa 4:33, QS. AL-Maidah
5:89, QS. Al-Maidah 5:1, QS. Al- Baqarah 2:235, QS. Thaha 20:27, QS. Al-
Falaq 113:4.
Pengertian Aqidah juga ada berdasarkan penafsiran beberapa tokoh besar,
salah satunya menurut Abu Baar Jabir Al-Jazaily, menurut beliau aqidah ialah
sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di
dalam hati serta diyakini keshahihannya dan keberadaannya secara pasti dan
ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran tersebut. Melalui
pernyataan-pernyataan atau tafsiran mengenai aqidah tersebut dapat disimpu
lkan bahwasannya aqidah adalah salah satu kunci akan keimanan seseorang,
sehingga sulit baginya tergoda bahkan terlepas dari agama Islam.
Sedangkan tauhid adalah laillaha’illallah (tiada tuhan selain Allah). Artinya
Allah ialah satu tidak mempunyai sekutu atau serupa, Allah satu dari segi
dzatnya yakni tidak ada serupa dengan Dzat-Nya. Tauhid merupakan suatu
konsep dalam perbaikan atas pemahaman yang dilandasi oleh khayalan.

Selain itu pula terdapat yang namanya ahad. Ahad ialah satu , tidak ada yang
sama dalam keEsaan-Nya. Kata Allah bermakna positif, makna atas suatu dzat
yang mulia, kuasa dan paling sempurna. Maka dapat ditafsirkan bahwa Allah
ialah tunggal atas keagungan, atas kemuliaan kuasa, mutlak. Dia besar atas
keEsaan-Nya. Dia adalah yang terbesar di Alam semesta sedangkan dunia dan
lainnya hanya berupa pancaran darinya.

Sebelum turunnya Al-quran ketuhanan yang berlandasan tauhid sudah ada,


buktinya ialah pada zaman Rasulullah. Sebenarnya ketauhid-an ini sudah Allah
turunkan melalui kitab injil, dalam kitab tersebut ditekankan akan ketauhid-an
terhadap ummat manusia.

Dalam masa Rasulullah sebelum diwahyukannya Al-quran, bukti ketuhid-an itu


ketika pada peroses pernikahan Rasulullah dengan siti Khadijah, seluruh yang
menghadiri mengucapkan Alhamdulillah yang berarti memuji Allah swt. Pristiwa
ini memaparkan bahwa Allah sudah ada dalam hati namun belum terasa

3
dengan jelas oleh masyarakat-masyarakat tersebut. Ketuhanan pada masa itu
ialah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini karena
kebanyakan orang yang percaya dengan Allah belum tentu orang yang
beriman, namun yang beriman ialah mengikuti ajaran-Nya, karena Allah juga
pengajar bagi hambanya.

4
BAB II

AL-QUR’AN DAN AL-HADITS SUMBER SAINS&TEKNOLOGI

Bukan hal yang sulit dijelaskan bahwa agama dan ilmu pengetauan dua hal
yang memiliki sisi sangat penting. Keduanya memiliki peran saling melengkapi,
saling mendukung, jika bisa diibaratkan, keduanya bagaikan makhluk hidup
dengan oksigen, dimana makhluk hidup tidak akan bisa hidup tanpa oksigen,
begitupun sebaliknya yakni oksigen tidak akan ada tanpa makhluk hidup.
Ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang membahas tentang segala macam
yang berkaitan tentang kehidupan, makhluk hidup, bahkan sumber kehidupan.
Ilmu pengetahuan menurut para ahli ialah seluruh usaha sadar untuk
menyelediki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Sedangkan teknologi adalah suatu alat yang digunakan guna mempermudah
dalam melakukan suatu pekerjaan.

1. Lalu bagaimana tentang Al-quran dan Hadist sebagai sumber


dalam ilmu pengetahuan dan teknologi?

Albert Enstain berkata dalam bahasa inggris yang artinya “ Ilmu


pengetahuan tanpa dilandasi agama akan buta dan agama tanpa dilandasi
ilmu pengetahuan akan menjadi lumpuh “. Dari pernyataan ini, sangatlah
jelas memaknai bahwa agama dan ilmu pengetahuan saling terikat satu
sama lain.
Ilmu pengetahuan jika dikuasai dengan baik dengan Al-quran sebagai
pedoman maka akan sangat baik bagi kehidupan manusia. Banyak
pernyataan dari ilmuwan-ilmuwan yang menyatakan bahwa Al-quran adalah
kitab sumber ilmu pengetahuan, sumber penafsiran akan hal-hal yang

5
dianalisis. Hal demikian dinyatakana bukan tanpa sebab dan dasar.
Terdapat beberapa ilmuwan yang menemukan penjelasan atas penemuan
yang mereka dapati, salah satunya yakni Keith Moore, beliau adalah
profesor Emeritos dalam pembagian anatomie dapartement bedah, beliau
melakuan penelitian dalam perkembangan janin dalam perut hingga
lahirnya. Suatu ketika beliau membaca artikel islami, ketika beliau membaca
beliau menemukan hal yang mengejutkan, yakni dimana peroses
pertumbuhan manusia dalam perut hingga lahir sudah dijelaskan dalam Al-
quran bahkan dengan jelas, padahal ilmu embrio ini baru diketahui dan
itupun dibantu dengan alat teknologi, sungguh ia takjub dan seketika
percaya bahwa sejarah hidup manusia memang sudah tertuang jelas dalam
kitab Al-quran. Dari pristiwa ini dapat ditafsirkan bahwasannya seluruh
tentang kehidupan dan alam semeta sudah tertuang jelas dalam kitab Al-
quran, selebihnya tergantung kita bagaimana menerapkan, mengolah dan
mengembangkan akan hal ini.

2. Selain itu dipaparkan pula dalam Hadis dan Al-quran yang


berisikan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti :

a. Surah Al-Anbiya ayat 30. Dalam surah ini menafsirkan ketidaktahuan


orang-orang kafir akan keesaan dan kebesaran Allah swt. Allah
membelahkan langit yang tertutup itu sebagai tempat jalannya air hujan
terjatuh, dengan menggunakan sedikit hentakan dan benturan.
b. Ayat ini merupakan ayat yang menjelaskan tentang ilmu pengetahuan
mengenai teori Big Bang, teori yang menjelaskan terkait alam semesta
yang dimana dikatakan oleh para ilmuwan bahwa dahulu bumi masih
satu kesatuan. Allah memerintahkan kita agar lebih banyak membaca,
sebab membaca gudang ilmu pengetahuan, terlebih banyak memahami
isi Al-quran, sebab di dalam Al-quran adalah penjelasan atas fenomena
yang ada di alam, sebaliknya pandailah juga membaca alam sebab jika
ada masalah tinggal menerapkan ilmu di Al-quran. Allah menciptakan
dunia bukan semata-mata untuk ditinggalkan saja atau didiami, namun
juga untuk dikaji dan ditelaah akan kandungannya. Hal ini pula sebagai
pembeda bagi makhluk hidup yang berakal dengan makhluk hidup yang
tak berakal. Maka dalam artiannya kita diperintahkan untuk berpikir kritis

6
mengenai alam semesta, sebagaimana dalam surah Ali-Imran 190-191.
Ilmu Allah banyak yang tidak dapat dipahami secara langsung, butuh
pemahaman dan pemikiran keras untuk mengetahui makna, maksud
serta tujuannya. Milikilah sifat kritis, karena dengan sifat tersebut dapat
membantu kita mengetahui beribu makna yang masih tersembunyi
sehingga ilmu pengetahuan dapat berkembang. Ketahuilah Allah tidak
hanya menyuruh untuk beribadah saja melainkan juga untuk mencari
ilmu. Ilmu akan membawa manusia kepada pengakuan terhadap
kebesaran Allah swt, dan hal ini hanya orang-orang yang berilmu yang
mengerti dan memahami serta menerima kenyataan akan kebesaran
atau ke Esaan Allah swt.

b) Surah Ar-Rahman, 55:33


a. “wahai golongan jin dan manusia! jika kamu sanggup menembus
(melintas) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan
mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)
b. Ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia harus mempunyai kekuatan
guna mengalahkan gaya tarik bumi, jika manusia ingin menembus
penjuru langit, meninggalkan bumi. Kekuatan yang dimaksud ialah
tentang pengetahuan dan teknologi peroketan yang dapat
menghantarkan manusia menjelajahi luar angakasa.
c) Qur’an Surah Ai-Anbiya 21:80
a. “Dan kami ajarkan pula kepada Daud cara membuat baju besi untukmu,
guna memelihara kamu dalam peperanganmu. Apakah kamu bersyukur
(kepada Allah).”
b. Ayat tersebut membahas tentang ilmu dan teknologi pengerjaan logam
(besi) untuk bisa dibuat baju dalam peperangan. Di zaman sekarang
baju seperti demikian disebut sebagi rompi anti peluru.
c. Qur’an Surah As-Sajdah ayat 5 dan QS. Ma’aarij ayat 4
d. “Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian ( urusan) itu
naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu
tahun menurut perhitunganmu.”
e. Maksudnya ialah sebuah berita-Nya yang dibawa oleh malaikat.
f. “Para malaikat dan jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari
setara dengan lima puluh ribu tahun.”

7
g. Maksudnya: malaikat-malaikat dan jibril jika menghadap Allah swt.
memakan waktu satu hari. Namun ketika dilakukan oleh manusia
memakan waktu lima puluh ribu tahun.
d) QS. Ath-thalaaq ayat 12.
a. “Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga
serupa. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa.
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan Ilmu Allah benar-benar
meliputi segala sesuatu”.
b. Maksudnya ialah agar kita mempelajari dan mengetahui bahwa lapisan
bumi ini berjumlah tujuh. Hanya Allah yang dapat membuatnya dan kita
mempelajarinya.
e) QS. An-Naba ayat 6-7.
a. “Bukanbah kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?”
b. “Dan gunung-gunung sebagai pasak?”
c. Ayat ini mengisyaratkan bahwa hamparan tanah yang dibuat dijadikan
sebagai tempat berdirinya rumah.
d. Dan gunung-gunung sebagai pancaknya agar tidak bergoyang.
f) QS. Al-Mulk ayat 19
a. “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang
mengembangkan dan mengatupkan sayapnya diatas mereka? Tidak
ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih.
Sungguh, Dia Maha Melihat Segala Sesuatu.
b. Ayat tersebut menjelakan tentang burung yang bisa terbang dengan
sayapnya, hal ini tentunya krena organ-organ tertentu.”
c. Ayat ini memberi gambaran akan teknologi mendatang yang dapat
digunakan untuk mempermudah kegiatan. Ayat ini beupa gambaran
akan bentuk pesawat terbang.
g) Pembalahan bulan
a. Nabi bersabda “ Terbelahya bulan merupakan keramahan Rasulullah”
( HR. Imam Al-Bukhori)
h) Siklus hujan
a. Nabi besrabda
b. “Tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya daripada tahun yang
lain.”
i) QS. An-Nur ayat 40 tentang keadaan dasar laut

8
a. “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh
omabak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan gelap
gulita yang tindih-bertindih, apabila dia menegluarkan tangannya (dan)
barangsiapa yang tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah Tiadalah Dia
memiliki cahaya sedikitpun.”
b. Pada ayat ini mengabarkan akan bagaimana bentuk dasar laut. Ilmu
pengetahuan akan disphotik nama ilmiahnya, berupa laut yang kurang
akan matahari.”

9
BAB III

GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADITS

1. Pengertian

“Generasi terbaik” dikatakan golongannya tidak ada dalam sejarah islami. Di


dalam sejarah hanya disebutkan golongan yang kafir, syirik, zalim, dusta serta
orang yang beriman, namun tidak dengan generasi terbaik. Ketahuilah yang
ada dalam sejarah, yang dijuluki terbaik ialah para Nabi. Sedangkan generasi
terbaik ini dijelaskan melalui Al-quran dan hadits.
Tererdapat beberapa hadist penegas akan generasi terbaik ini, yakni :
Dari Imran Bin Hushain radiallahu’ anhuma berkata: Nabi shallallahu’alaihi
wasallam bersabda :” Sebaik-baiknya kalian ialah hidup pada zamanku
(generasiku) kemudian orang-orang yang datang setelah mereka kemudian
orang-orang datang setelah mereka (HR. Bukhari, Muslim,at-Tirmidzi, an-
Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad)

2. Generasi terbaik

 Sahabat
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Aaqalani rahimahullaah berkata, “ Pendapat paling
benar yang aku pegang ialah bahwa sahabat adalah orang yang pernah
bertemu dengan Nabi SAW. Dalam keadaan beriman kepada shallallaaahu’
alaihi wa sallam dan meninggal diatas Islam. Masuk juga dalam pengertian
ini adalah orang yang (beriman) yang bertemu dengan beliau baik lama
maupun sebentar dalam menyertai beliau, yang meriwayatkan (Hadist) dari
beliau maupun yang tidak, yang berperang bersama beliau maupun tidak ,
yang pernah sekali melihat beliau maupun tidak ikut duduk bersama beliau,
dan yang tidak pernah melihat beliau karena suatu penghalang sepertiorang
buta.”
Jadi Sahabat ialah yang selalu berada di sisi Rasulullah, mengikuti setiap
langkah, setiap ujaran, serta setiap kesulitan Rasulullah. Ia sebagai

10
pelindung bagi Rasulullah yang rela mengorbankan segala yang dimiliki
untuk mendukung ibadah yang dilakukan Rasulullah. Sebagai contohnya
kisah Abu Bakar As-siddiq, dimana beliau menyerahkan seluruh hartanya
untuk Rasulullah, ketika Rasulullah ingin membeli sesuatu beliau sigap
mengeluarkan uangnya. Pernah suatu ketika, ada seekor unta yang
disembelih oleh Nuaiman, unta ini adalah unta seorang yang ingin
mendalami tentang agama Islam. Ujaran Penyembelihan ini awalnya
hanyalah guaruan saja namun Nuaiman malah melakukannya, alhasil unta
yang gemuk itu berhasil disembelih. Rasulullah yang melihtanya seketika
terkejut dan memberi perintah kepada Abu Bakar agar menggantikannya
dengan unta yang lebih dari ini dan memberikan emas sebagai
pendamping, lantas Abu Bakar melaksanakan perintah tersebut dengan
dana beliau sendiri.
Terdapat pula cerita yang lainnya, Abu Bakar merupakan sahabat yang
sangat mencintai Rasulullah, beliau selalu melindungi Rasulullah ketika
dalam bahaya. Diceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah dengan Abu
Bakar pergi berhijrah. Karena hari sudah malam dan juga pada saat itu
beberapa para orang pembunuh yang ingin membunuh Rasulullah sehingga
Abu Bakar pun menuntun Rasulullah menuju gua. Disamping itu, Abu Bakar
menangis, menangis dengan kondisi yang dihadapi Rasulullah, dimana ia
dikejar oleh beberapa orang yang sangat membenci Rasulullah. Di malam
hari tanpa dketahui terdapat ular yang hendak menuju Rasulullah yang
sedang terlelap tidur. Abu Bakar tidak ingin ular itu membangunkan
Rasulullah, maka ditutupilah jalan ular itu masuk dengan kaki Abu Bakar
sehingga ular pun menggigit kaki beliau, sakit itu tidak diutarkan karena
takut Rasulullah terbangun.
Dari sepenggal cerita ini dapat menggambarkan makna sahabat
sebenarnya. Dia sebagai pelindung, ringan tangan dan senantiasa selalu
ada di sisi.
Menurut Ibnu Qutaibah dalam karyanya Ta’ wil Mukhtalif’ al-hadist hal ini
sahabat merupakan generasi terbaik karena mereka adalah seseorang
yang berjuang, berjihad, serta membantu Nabi dalam memelihara Al-quran
serta ikut merasakan lelah, pedih serta menderitanya Rasullullah.
Merekalah orang-orang yang telah diridhoi oleh Allah Swt.
Firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 100

11
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama masuk (masuk islam )
diantara orang-orang yang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan merekapun
ridho kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya,
selama-lamanya.” ( At-Taubah : 100)
Diantara sahabat-sahabat Rasulullah, terdapat 10 nama yang sudah
dijanjikan masuk syurga, nama-nama sahabat Rasulullah yakni :.
a) Abu Bakar Ash-Siddiq
b) Umar Bin Khattab
c) Utsman Bin Affan
d) Ali Bin Abi Thalib
e) Thalhah Bin Ubaidillah
f) Az-Zubair Bin Al-Awwam
g) ‘Abdurrahman Bin ‘Auf
h) Sa’ad Bin Abi Waqqas
i) Sa’id Bin Zaid
j) Abu ‘Ubaidah Bin Al-Jarrah

Sahabat –sahabat Rasulullah hendaklah dijadikan acuan dalam mengukur


keimanan kita, sehingga kita dapat terdorong untuk terus mendalami agama
Islam agar kehidupan menjadi lebih bermakna serta mendapatkan tempat di
syurga-Nya.
Allah berfirman dalam surah Al-Luqman
“Dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku.” (luqman : 15)

 Tabi’in
Adalah orang –orang yang beriman yang hidup setelah para sahabat nabi
beserta Rasulullah saw wafat. Golongan Tabi’in ini merupakan murid-murid
para sahabat dahulu yang dulu masih berumur muda.
Masa Tabi;in berlangsung setelah wafatnya sahabat nabi terkakhir yakni,
Abu Thufail al-Laitsi. Dalam Tabi’in ini terdapat beberapa golongan.
Golongan yang dibentuk berdasarkan analisa. Tokoh yang membentuk
tabi’in menjadi beberpa golongan ialah Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dan
juga para para Asma-ar-rijal.

12
Terdapat nama-nama pendahulu yang tergolong sebagai generasi Tabi’in
diantaranya :
a) Sa’id bin Jubair
b) Umar bin Abdul Aziz
c) Rabi’atur Ra;yi
d) Salamah bin Dinar

 Tabi’ut Tabi’in
Adalah orang yang beriman yang hidup setelah wafatnya para Tabi’in.
Tabi’ut tabi’in adalah murid dari para Tabi’in. Banyak tafsiran yang
mengartikan golongan Tabi’ut tabi’in, diantaranya ada yang menafsirkan
bahwasannya beliau-beliau tersebut yang masih segar ingatannya dan mati
dalam keadaan islam. Jadi Tabi’ut tabi’in adalah golongan yang beriman
yang menjadi pewaris dari ilmu terdahulu guna diteruskan dan
dikembangkan.
Berikut golongan generasi Tabi’ut Tabi’in , antaranya :
a) Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy
b) Al Auza’iy
c) Al Laits bin Saad
d) Waki’
e) Asy Syafi’i
f) Yahya bin Ma’in

13
BAB IV.

SALAFUSSOLEH MENURUT AL-HADITS

1. Pengertian salaf
Salaf artinya terdahulu. Adapun lebih jelasnya, salaf menurut bahasa yakni :
Salaf berasal dari kata salafa-yaslufa salafan artinya adalah telah lalu.
Kalimat dengan bunyi Al-qaum as-sullaaf artinya kaum yang terdahulu
Dan salafur rajuli artinya bapak-bapak mereka yang terdahulu.
Salaf menurut istilah yakni :
Salaf merupakan suatu sifat istimewa atau khusus yang dimutlakkan untuk
para sahabat. Salaf bukan hanya ditegaskan secara tafsir saja namun juga
salaf dijelaskan pula dalam Al-quran.
Penegasan salaf dalam Al-qquran terdapat pada surah Az-Zukhruf 55-56.
Artinya : “Maka tatkala mereka membuat kami murka, Kami menghukum
mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya ( di laut). Dan Kami jadikan
mereka sebagai SALAF dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.” (QS.
Az-Zukhruf : 55-56)
Ayat tersebut memiliki makna bahwa mereka-mereka yang terdahulu yang telah
melanggar perintah Allah mendapatkan ganjaran dan hal ini sebagai pelajaran
bagi kaum mendatang agar tidak mengulanginya lagi.
Lewat pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa salaf ialah terdahulu atau
lampau.
Terdapat pula pendapat lain dari tokoh Fairuz Abadi dalam Al Qomus Al
Muhith, mengatakan, “ Salaf juga berarti orang-orang yang mendahului kamu
dari nenek moyang dan orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan
denganmu.”
Salaf secara umum dikenal ada tiga, yang dibedakan berdasarkan tujuan serta
waktunya. Salaf-salaf tersebuat meliputi :
 Salaf diartikan sebagai golongan generasi terbaik, yakni sahabat, tabi’in
dan tabi’ut tabi;in,
 Salafi ialah orang orang yang menerapkan atau mengikuti salafiyah.

14
 Salafiyah ialah penisbatan kepada salaf artinya penerapan atau metode
pengajar syariat Islam dari yang dilakukan para sahabat terdahulu baik
itu juga dalam aqidah, tingkah laku, wajiblah bagi kaum muslimin.
Ketiga salaf ini harus dipahami maksudnya ataupun tujuannya, Agar menjadi
salah satu motivasi penebelan keimanan kita.
Dengan begitu dapat menjadikan diri lebih dewasa dengan mempelajari,
menerapkan salaf-salaf tersebut.

2. Lantas apa itu salafussoleh?


Salafussoleh merupakan orang-orang terdahulu yang saleh. Orang –orang
terdahulu yang dimaksud ialah tiga generasi terbaik, yakni sahabat, tabi’in dan
tabi’ut tabi’in. Dalam hal ini metode ini lebih mengutara bagaimana cara
menanamkan akan pentingnya salaf itu. Sabda Rasulullah “ Sebaik-baik
manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para sahabat), kemudian
sesudahnya (masa tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’ut
Tabi’in )”. Sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in merupakan golongan-golongan
yang ilmu akan agamanya sangat dalam, golongan yang juga mendapatkan
ridho dari Allah swt. Golongan yang kebaikan serta kemuliaannya sudah tidak
dapat diragukan lagi. Mereka ialah orang yang menyerahkan jiwa serta raga
bagi keberlangsungan agama islam untuk terus maju. Mereka merupakan
orang-orang mulia, dengan senantiasa menyebarkan kebaikan bagi ummat
manusia. Ketahuilah mereka selamat hidup dunia serta akhiratnya. Dengan
demikian kita sebagai ummat yang baru, hendaklah mengikuti dan menerapkan
sikap- sikap mulia para pendahulu. Sikap-sikap dalam kehidupan sehari-hari.
Perjalanan hidup mereka Rasulullah sendiri sebagai saksi, dengan Allah yang
mengetahui segalanya. Ibnu Mas’ud berkata, “Seseorang yang mencari
teladan, hendaknya ia meladeni para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam karena mereka adalah orang-orang yang paling mulia hatinya, paling
mendalam ilmunya, paling sedikit takalluf-nya, paling benar bimbingannya,
paling baik kedepannya, mereka adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah
untuk menjadi sahabat Nabi-Nya, dan untuk menegakkan agamanya. Kenalilah
keutamaan mereka. Ikutilah jalan hidup mereka karena sungguh mereka
berada pada jalan yang lurus.”

15
BAB V.

BERBAGI, PENEGAKAN dan KEADILAN HUKUM dalam ISLAM

1. Berbagi
Agama Islam, sejak dulu hingga sekarang menekankan akan berbagi atau
sodaqoh dan keadilan hukum. Ketahuilah seorang hamba tidaklah sempurna
dalam melaksanakan yang namanya bersodaqoh serta juga penegakkan
keadilan hukum dalam kehidupan. Oleh karena itu Allah swt. Sangat
menekankan hambanya agar selalu mengingat untuk berbagi dan menegakkan
keadilan hukum. Berbagi dan peneggak hukum, tiga kata tersebut tidaklah
asing ditelinga kita, entah itu sering kita dengar bahkan sering kita lihat orang-
orang yang melakukannya, namun masih banyak diantara kita yang tidak
mengetahui juga mendalam tentang berbagi dan penegakan keadilan hukum,
kita hanya mengetahui sebatas memberi bila mampu, dan keadilan sebagai
penegak hukum namun saat hingga saat ini sulit terealisasikan, lantas Apa itu
berbagi? Apa itu penegak keadilan hukum? Dan bagaimana pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia?.

Berbagi adalah suatu kegiatan memberi terhadap yang membutuhkan. Yang


diberikan pun beragam mulai dari barang, bahan pokok, uang dan lain
sebagainya.
Berbagi dijadikan sebagai indikator untuk tingkatan ketaqwaan seorang
mukmin. Sebagaimana Firman Allah swt, dalam surah Ali-Imran ayat 134 ;
“(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik diwaktu lapang maupun sempit, dan
orang orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) yang lain.
Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS, Ali-Imran 3: ayat 134)
Berbagi memberikan dampak positif bagi yang melakukannya, entah itu
dampak positif di dunia maupun akhirat. Salah satunya dampak positif di dunia
dan akhirat ialah dicintai sang Ilahi Rabbi. Jika sudah mendapatkan cinta kasih
sang Illahi niscaya kehidupan dunia dan akhirat akan bahagia.

16
Banyak orang beranggapan bahwa berbagi itu dilakukan oleh orang yang kaya,
anggapan-anggapan ini merupakan anggapana yang tidak valid, karena
bersedekah tidak ditentukan oleh jumlah kekayaan melainkan keikhlasan, jadi
bila kita dikatakan orang miskin namun masih mampu dari orang fakir maka
berbagilah sebagian dari rizki kita, artinya berbagilah jikalau rizki dalam kondisi
lebih bukan jika sudah menjadi kaya. Sesungguhnya berbagi tidak merugikan,
tidak membuat kurang, namun malah sebaliknya, berbagi mendatangkan lebih
rizki kita dari Allah swt. bahkan dilipatgandakan oleh-Nya.
Firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 245
“Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah, pinjamana yang baik
(menafkahkan hartanya dijalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nyalah kamu
dikembalikan.”

Rizki yang kita peroleh di dunia ini semata-mata hanyalah berupa titipan dari
sang Ilahi Rabbi. Hanya berupa sebagian kecil dari yang Allah miliki. Oleh
karenanya hendaklah kita rendah hati dan jangan tinggi hati, apalagi memiliki
sifat tamak serta sombong.
Firman Allah dalam QS. Al-Hadid ayat 7)
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkanlah sebagian dari
hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang
yang beriman diantara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya
memperoleh pahala yang besar.”
Sedekah merupakan kewajiban ummat islam. Dengan sedekah dapat
menjadikan kita lebih beriman kepada Allah. Dapat pula menghindari kita dari
sikap sombong dan menjadi lebih bijaksana lagi. Bersedekah sebagaimana
yang diutarakan Allah bahwa dapat dilakukan secara terang-terangan dan
sembunyi-sembunyi. Jika dilakukan dengan terang-teangan merupakan
tindakan yang baik dan jika sembunyi-sembunyi merupakan hal lebih baik lagi.
bersedekah merupakan salah satu cara menghapus dosa-dosa kita, entah itu
dosa besar maupun kecil, jika dilakukan dengan ikhlas. Ada suatu cerita
tentang penzina yang terhapus dosa zinanya oleh sedekah yang dilakukan
dengan ikhlas, yakni membantu anjing kehausan dengan sandalnya, ia

17
memabawakan air kepada anjing tersebut, dan Allah menghapus dosa-
dosanya.

Harta yang kita miliki saat ini, sebagiannya merupakan harta anak yatim dan
orang miskin, jadi hendaknya kita sadar diri dengan kedudukan kita, jangan
mengira harta yang kita miliki saat ini merupakn harta diri sendiri, yang
nyatanya merupakan sebagiannya harta orang lain dari Allah yang dititipkan
melalui kita sebagai perantara untuk memberikan kepada mereka. Harta yang
kita miliki jika tidak disedekahkan maka Allah akan murka. Ketahulah semakin
banyak harta yang kau miliki semakin berat pula tanggungjawab di akhirat
nanti. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah, ketika beliau lepas shalat beliau
segera pergi menuju kamar salah seorang istri beliau, hal ini karena beliau
teringat dengan sekeping emas yang beliau miliki, beliau merasa takut kelak
ketika beliau wafat emas ini belum dibagikan, beliau takut akan besarnya
tanggungjawab yang akan di pertanggungjwabkan oleh sekeping emas kelak di
akhirat nanti.
Sedekah juga sebagai penolak musibah, bukankah sudah dikatakan bahwa
bersedekah tidak merugikan, maka termasuk pula dengan musibah. Jika gemar
bersedekah jiwa akan tenang kehidupan akan damai semuanya atas izin dan
karunia ALLAH SWT.

2. Penegakkan dan Keadilan Hukum dalam Islam


Keadilan merupakan suatu tindakan penyetaraan dalam kehidupan sehari-hari
agar terciptanya lingkungan yang damai.Keadilan hukum ialah suatu keputusan
atas tindakan atau perbuatan yang telah dilakukan.
Dalam islam keadilan juga ditegaskan oleh Allah swt. Keadilan tidak hanya
dilaksanakan bagi seorang dengan status pemimpin namun juga dilakukan oleh
seluruh ummat manusia. Keadilan dapat menimbulkan kehidupan yang
damai,tentram dan jiwa yang tenang. Namun namanya juga manusia, keadilan
sulit diterapkan atau dilaksanakan. Hal ini tentunya karena manusia kalah akan
nafsu sesaat, contohnya saja di indonesia dimana, hukum saat ini lebih runcing
kebawah dan tumpul ke atas. Hal ini dipicu oleh sogokkan kekuasaan,
sogokkan uang serta karena status terpandang. Hal ini pun pernah terjadi juga
dizaman Rasulullah. Dikisahkan bahwa, dahulu, terdapat seorang wanita yang

18
sangat terpandang, ia merupakan seorang bani mahmuz, dari etnis quraizy.
Pada suatu ketika ia didapati telah melakukan pencurian, namun masyarakat
setempat segan dalam menghukumnya, karena statsunya sebagai orang
terpandang, oleh karenanya dimintalah keringanan kepada Rasulullah
mengenai hukuman untuk wanita tersebut. Namun Rasulullah tidaklah
menyukai hal demikian, beliau lantas menghardik terhadap apa yang dilakukan
ummatnya untuk meminta keringanan hukuman atas dosa yang telah
diperbuatnya, Rasulullah lantas berkata “ Apakah kamu mau menyuap (korupsi)
soal (ketentuan) dari undang-undang Allah ?” ujar Rasulullah.
Dalam hari itu pula Rasulullah lantas naik menuju mimbar dan berkata “ Inilah
kebiasaan buruk yang telah menghancurkan umat-umatku terdahulu. Mereka
binasa (di azab Allah) karena mereka tidak berani menghukum orang-orang
terpandang dari kalangan mereka, sebaliknya mereka menghukum berat orang-
orang kecil. Kalau fatimah, putriku, mencuri pastilah aku potong tangannya.”
(HR. Bukhari dan Muaslim dari Aisyah)
Melalui sepenggal cerita tersebut menyatakan bahwa keadilan tidak
memandang siapa, dan status apa. Jika salah katakan salah, jika benar
katanlah benar, jangan sampai ada yang disembunyi-sembunyikan. Hendaklah
dikatakan dengan jujur dan jelas adanya, karena sesungguhnya Allah Maha
tahu segalanya.
Keadilan jangan dibuat kotor dengan suatu kebencian, jangan kebencian
tertentu membuat keadilan tidak dapat ditegakkan. Begitu juga dengan
seseorang yang berebeda keyakinan dengan kita, jangan karena keyakinan
yang berbeda lantas keadilan tidak ditegakkan. Hendaklah kita sebagai ummat
islam belajar dari para terdahulu dengan bagaimana dalam menegakkan
keadilan. Sesuai dengan firman Allah dalam surah Assyuura ayat 15 ;
“Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu
mereka dan katakanlah : “Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan
Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Bagi kami
amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertentangan
antara kami dan kamu Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah
kembali (kita).”
Dalam sejarah penafsiran tentang keadilan pernah dilakukan oleh dua
kelompok. Para kelompok ini menafsirkan makna yang berbeda dari sebuah

19
keadilan. Kelompok pertama bernama Mu’tazila, kelompok dengan tafsiran
keadilan memiliki kriteria tertentu, dimana jika suatu perkara terjadi maka Allah
menentukan keadilan bagi mereka sesuai dengan kriteia keadilan itu sendiri.
Sedangkan kelompok yang lain yakni kelompok Asy’ari menafsirkan bahwa
keadilan itu terletak pada Allah sendiri.
Dalam menjadi seorang hakim hendaklah memandang sama rata, menghukum
sesuai kesalahannya tanpa dilebih lebihkan dan dikurang-kurangi.

Jika keadlian dapat terealisasikan maka yang tercipta ialah kemakmuran serta
perdamaian dalam kehidupan di masyarakat bahkan negara. Jika keadilan tidak
ditegakkan dalam kehidupan maka yang terjadi ialah , kezaliman, kedustaan,
kesyirikan yang membawa kekeburukan lahir dan batin.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
mereka memberi pada kaum kerabat, dan Allah melarang melakukan
perbuatan yang keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajarannya”.
“Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar dan Maha Meelihat”. Sesungguhnya Allah maha mengetahui
segala yang terjadi. Tegakkanlah keadilan sebagaimana mestinya, dan islam
menuntut hal tersebut.
Lalu bagaimana dengan penegakkan hukum islam sendiri?
Dalam islam terdapat asas-asas hukum islam sebagai acuan dalam
penegakkan. Asas-asas ini sebagai pembukti bahwasannya penegakkan islam
dilakukan dengan adil tanpa memberatkan pundak. Asas secara singkat
disebut sebagai dasar atau alas.
Berikut ialah asas-asas tersebut :
o Asas Nafyul Haraji : Meniadakan kepicikan, adalah hukum yang berada
dalam batasan.
o Asas Qilatul Taklif : tidak membahayakan, adalah dilakukan secara adil
sehingga tidak ada pundak berat sebelah.
o Asas Tadarruj : bertahap, yakni hukuman yang bertahap berkaitan
dengan perkembangan perubahan manusia.

20
o Asas Maslahah : hukum islam seiring dengan dan mereduksinya
sesuatu yang ada dilingkungan.
o Asas al-‘adl al-kaffah : hukum yang transapran tanpa ada rekayasa.
o Asas estetika : hukum yang tidak mengekang selagi untuk kebaikan
dipersilahkan.
o Asas menetapkan hukum beradasarkan atas Ufr yang berkembang
dalam masyarakat : hukum yang sejalan dengan adat masyarakat.
o Asas Syara’ menjadi Dzatiya Islam : hukum yang juga sebagai bahan
analisis para cendikiawan agar hukum dapat berkesinambungan
dengan peradabanyang berubah-ubah.
Adapun, terdapat beberapa hukuman yang sudah ada sejak zaman
Nabi dan juga merupakan perintah Allah, yang diungkapkan melalui
kitab suci Al-quran. Hukuman-hukam itu seperti :
Penziina : jika penjina adalah seseorang yang sudah menikah maka ia
dirajam sampai mati. Sedangkan bagi penzina yang belum menkah
didera 100 kali oleh lelaki terkuat.
Mencuri : berdasarkan hukuman islam, akan dipotong tangannya..
Riba ; hukamnnya setara dengan menikahi ibu sendiri.
Hukum diatas ialah contoh dari ketegasan islam dalam memberi
pelajaran bagi hambanya, agar segera tersadar akan dosa yang
dibuatnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

a. Jawas, Yasid bin Abdul Qodir. 2008. MULIA DENGAN MANHAJ


SALAF. Bogor : PUSTAKA AT-TAQWA
b. AL-QUR’AN HAFALAN MUDAH. 2020. Bandung : Cii Cordoba.
c. Pendidikan Agama Islam. 2015. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
d. Tahta, Alifah. 2016. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Al Qur'an.
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/alifah97/ilmu
-pengetahuan-dan-teknologi-dalam-al-
quran_57d754f2db22bd1e0751ef9d (diakses tanggal 17 Oktober 2020)
e. Ravi, De. 2015. AYAT AL-QUR'AN TENTANG SAINS DAN
TEKNOLOGI. http://dindaravi.blogspot.com/2015/10/ayat-al-quran-
tentang-sains-dan_82.html?m=1 (diakses tanggal 17 Oktober 2020)
f. Aulia, Muhammad Arief. 2018. AYAT DAN HADITS TENTANG ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.
https://www.google.com/amp/s/berbagiilmutentangfilsafat.wordpress.co
m/2018/10/21/ayat-dan-hadis-tentang-ilmu-pengetahuan-dan-
teknologi/amp/ (diakses tanggal 17 Oktober 2020)
g. Ardiansyah. 2014. Keadilan dalam Prespektif Islam.
https://www.google.com/amp/s/customslawyer.wordpress.com/2014/06/
21/keadilan-dalam-perspektif-islam/amp/ (diakses pada tanggal 19
Oktober 2020)
h. Zoelva, Hamdan. 2018. Kembali ke Fitrah Keadilan dalam Prespektif
Islam dan Kebangsaan.
https://m.mediaindonesia.com/read/detail/166818-kembali-ke-fitrah-
keadilan-dalam-perspektif-islam-dan-kebangsaan (diakses tanggal 18
Oktober 2020)
i. Tausikal, Muhammad Abduh. 2013. Mengenal Salaf dan Salafi.
https://rumaysho.com/3105-mengenal-salaf-dan-salafi.html (diakses
tanggal 18 Oktober 2020)
j. Azani, Nadin. 2020. Perbedaan Salaf, Salafi dan Salafiyah.
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/life/inspiration/amp/n

22
adin-azani-1/perbedaan-salaf-salafi-dan-salafiyah (diakses tanggal 18
Oktober 2020)
k. Lihana, Verawaty. 2011. Lebih Dekat Dengan Salaf.
https://muslimah.or.id/1894-lebih-dekat-dengan-salaf.html (diakses
tanggal 18 Oktober 2020)
l. Awal, Muqsith. 2012. KONSEP TAUHID DALAM KETUHANAN ISLAM.
https://www.google.com/amp/s/philosophyangkringan.wordpress.com/20
12/01/24/konsep-tauhid-dalam-ketuhanan-islam/amp/ (diakses tanggal
18 Oktober 2020)
m. Konsultasi Syariah.com. (2009, 29 Desember). Apa Makna Salaf, Salafi,
atau Salafiyaun. Diakses pada 22 Oktober 2020.
https://konsultasisyariah.com/523-apa-makna-salaf-salafi-atau-
salafiyun.html#
n. Muher, Abdul. 2010. Hukum Islam : teori penegakkan hukum islam di
indonesia. http://syariah-muher.blogspot,com/2010/12/teori-
penegakkan-hukum-islam-di.html?m=1 (diakses tanggal 24 oktober
2020)
o. Wikipwdia. (2020, 14 Mei). Tabi’in. Diakses pada tanggal 18 Oktober
2020. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Tabiin
p. NindhyS, Julia. 2015. Pengertian Aqidah dan Keistimewaannya.
https://www.google.com/amp/nindhyaputrii/pengertian-aqidah-dan-
keistimewaannya_565ff1a7727a61331448cf19 (diakses 25 oktober
2020)

23
LAMPIRAN

o Dalam penyebutan Tuhan, agama islam tidak hanya dapat menyebut


dengan Allah saja melainkan juga dengan Illah. Allah ialah segala-
galanya, paling utama dan paling dicintai. Penafsiran akan tuhan
memang beragam, terutama dari para imuwan. Dari sekian banyak
analisa dilakukan memunculkan beragama teori tentang agama, tentang
manusia yang beragam cara untuk menyebah tuhannya. Dalam islam,
agama berlandaskan akan aqidah dan tauhid, yakni kokoh keyakinan
terhadap Allah swt. Dengan senantiasa mengikuti perintah dan ajaran-
Nya.

o Hidup tidak lepas dari ilmu pengetahuan. Dimana segala sesuatu selalu
berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Pesawat dapat terbang, proses
janin berkembang dan masih banyak lagi. Ilmu –ilmu ini sudah lebih
dahulu dijelaskan dalam Al-qur’an. Segala tentang dunia beserta isinya
serta segala peroses perjalanan semua sudah tertuang jelas dalam Al-
qur’an baik tersirat maupun tersurat. Oleh karenanya kita dianjurkan
senantiasa membaca, mengamati serta menemukan solusi dengan
pedoman Al-qur’an.

o Dalam islam terdapat nama-nama yang diucapkan Rasulullah. Nama-


nama tersebut ialah generasi terbaik, generasi yang segala kesetiaan,
kemuliaan, serta keistiqomaannya dilihat langsung oleh Rasulullah dan
Allah swt. Generasi terbaik itu meliputi ; Sahabat, Tabi;in, Tabi’ut
Tabi’in.

o Salafussoleh merupakan nama-nama orang soleh. Nama-nama yang


Allah swt. Sudah diakui. Segala kesetiaan, kecintaan, pengorbanan,
kemuliaan, pengabdian, cita dan kasih terhadap Rasulullah dan Allah
swt. Paling terutama. Oleh karena segala sifat, segala sikap, serta
kebaikan dan kesabaran hati, Rasulullah bersabda , “ Sebaik-baik
manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para sahabat), kemudian

24
sesudahnya (masa tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’ut
Tabi’in )”. Dari sabda Rasulullah menyebutkan dengan jelas generasi
terbaik yang dijadikan contoh bagi ummat nantinya untuk senantiasa
menjaga keimananny.

o Berbagi wajib bagi ummat islam karena berbagi merupakan hal yang
baik, hal-hal yang mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat terlebih
Allah mencintai hambanya yang suka berbagi.
o Keadilan suatu perkara yang dilakukan semua orang di bumi, bukan
hanya seorang jaksa atau pemimpin saja. Keadilan merupakan suatu
hal sebagai penegak kemaslahatan dan kedamaian. Penegakkannya
hendaklah secara adil, terang-terangan tanpa suatu rekayasa atau
ditutup-tutupi. Peneggakkan keadilan dalam islam ialah adil tanpa
memberatkan pundak, artinya tidakdidasari atas cara pandang, jabatan
ataupun uang namun didasari atas sebagaimana tingkatan kesalahan
individu. Islam menegaskan akan ketidak ada benciaan yang terpendam
dalam menjalankan keadilan. Hidup tanpa didasari atas keadilan maka
akan mendatangkan keterpurukan, kezaliman, serta keburukan lahir dan
batin.

25

Anda mungkin juga menyukai