Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh:
Nama : Magdalena
NIM : E1Q020031
Semester :1
UNIVERSITAS MATARAM
Terima Kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.
Th., M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Pendidikan Agama Islam yang
telah memberikan banyak masukan serta saran yang sangat bermanfaat dalam proses
penyelesaian tugas ini
Besar harapan saya tugas ini akan memberikan manfaat serta inspirasi kepada
pembaca dan semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan para pembaca tentang
tema keislaman di atas.
Nama : Magdalena
NIM : E1Q020031
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...……….iii
A. PENDAHULUAN………………………………………………………. ………………….…...1
B. Sejarah Pemikiran Manusia tentang Tuhan.....................................................................2
C. Konsep Ketuhanan dalam Islam…………………………………………..…………………..8
A. PENDAHULUAN………………………………………………………………………………15
B. Pendidikan Sains dan Teknologi yang Relevan dengan Al-Qur’an dan Hadis………...17
C. Dasar Pendidikan Sains dan Teknologi yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadis……..…19
D. Hadis-Hadis Yang Menggambarkan Tingkat Pengetahuan Ilmiah Dan Teknologi…….21
A. Pengertian Salafussoleh…………………………………………….………………………..37
B. Dalil-dalil daripada Al-Qur'an Al-Karim……………………………………………….……..37
C. Contoh Teladan salaffusaleh………………………………………………………….……...39
A. Pengertian Islam……………………………………………………………………………….42
B. Ruang Lingkup Islam………………………………………...………………………………..43
C. Karakteristik Ajaran Islam …………………………………………...……………………….51
D. Pengertian Keadilan……………………………………………………………..……………56
iii
E. Ayat-Ayat Al-Qur’an Dan Al-Hadits Tentang Penegakan Dan Keadilan Hukum……....58
F. Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Berbagi……………………………………………………....59
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
A. PENDAHULUAN
Sesungguhnya amalan lahiriah berupa ibadah mahdhah dan muamalah
tidak akan mencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari dan diramu dengan
nilai keutamaan tersebut. Sebab nilai-nilai tersebut senantiasa mengalir dalam
hati dan tertuang dalam setiap gerak serta perilaku keseharian.
Seorang muslim yang paripurna adalah yang nalar dan hatinya bersinar,
pandangan akal dan hatinya tajam, akal pikir dan nuraninya berpadu dalam
berinteraksi dengan Allah dan dengan sesama manusia, sehingga sulit diterka
mana yang lebih dahulu berperan kejujuran jiwanya atau kebenaran akalnya.
Sifat kesempurnaan ini merupakan karakter Islam, yaitu agama yang
membangun kemurnian akidah atas dasar kejernihan akal dan membentuk pola
pikir teologis yang menyerupai bidang-bidang ilmu eksakta, karena dalam segi
akidah, Islam hanya menerima hal-hal yang menurut ukuran akal sehat dapat
diterima sebagai ajaran akidah yang benar dan lurus.
Pilar akal dan rasionalitas dalam akidah Islam tercermin dalam aturan
muamalat dan dalam memberikan solusi serta terapi bagi persoalan yang
dihadapi. Selain itu Islam adalah agama ibadah. Ajaran tentang ibadah
didasarkan atas kesucian hati yang dipenuhi dengan keikhlasan, cinta, serta
1
dibersihkan dari dorongan hawa nafsu, egoisme, dan sikap ingin menang
sendiri. Agama seseorang tidak sempurna, jika kehangatan spiritualitas yang
dimiliki tidak disertai dengan pengalaman ilmiah dan ketajaman nalar.
Pentingnya akal bagi iman ibarat pentingnya mata bagi orang yang sedang
berjalan.
2. Animisme
2
Di samping kepercayaan dinamisme, masyarakat primitif
juga mempercayai adanya peran roh dalam hidupnya. Setiap
benda yang dianggap benda baik, mempunyai roh. Oleh
masyarakat primitif, roh dipercayai sebagai sesuatu yang aktif
sekalipun bendanya telah mati. Oleh karena itu, roh dianggap
sebagai sesuatu yang selalu hidup, mempunyai rasa senang,
rasa tidak senang, serta mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Roh
akan senang apabila kebutuhannya dipenuhi. Menurut
kepercayaan ini, agar manusia tidak terkena efek negatif dari
roh-roh tersebut, manusia harus menyediakan kebutuhan roh.
Saji-sajian yang sesuai dengan advis dukun adalah salah satu
usaha untuk memenuhi kebutuhan roh.
3. Politeisme
Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-lama tidak
memberikan kepuasan, karena terlalu banyak yang menjadi
sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari yang lain kemudian
disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan tertentu
sesuai dengan bidangnya. Ada Dewa yang bertanggung jawab
terhadap cahaya, ada yang membidangi masalah air, ada yang
membidangi angin dan lain sebagainya.
4. Henoteisme
Politeisme tidak memberikan kepuasan terutama
terhadap kaum cendekiawan. Oleh karena itu dari dewa-dewa
yang diakui diadakan seleksi, karena tidak mungkin mempunyai
kekuatan yang sama. Lama-kelamaan kepercayaan manusia
meningkat menjadi lebih definitif (tertentu). Satu bangsa hanya
mengakui satu dewa yang disebut dengan Tuhan, namun
manusia masih mengakui Tuhan (Ilah) bangsa lain.
kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa disebut dengan
henoteisme (Tuhan tingkat Nasional).
5. Monoteisme
3
Kepercayaan dalam bentuk henoteisme melangkah
menjadi monoteisme. Dalam monoteisme hanya mengakui satu
Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional. Bentuk
monoteisme ditinjau dari filsafat Ketuhanan terbagi dalam tiga
paham yaitu: deisme, panteisme, dan teisme.
4
Islam, yang cukup menyedihkan. Peristiwa al-mihnah yaitu pembantaian
terhadap para tokoh Jabariah oleh penguasa Qadariah pada zaman
khalifah al-Makmun (Dinasti Abbasiah). Munculnya faham Jabariah dan
Qadariah berkaitan erat dengan masalah politik umat Islam setelah
Rasulullah Muhammad meninggal. Sebagai kepala pemerintahaan, Abu
Bakar Siddiq secara aklamasi formal diangkat sebagai pelanjut Rasulullah.
Berikutnya digantikan oleh Umar Ibnu Al-Khattab, Usman dan Ali.
5
Muawiyah. Kelompok pertama disebut dengan kelompok SYIAH, dan
kelompok kedua disebut dengan KHAWARIJ. Dengan demikian umat Islam
terpecah menjadi tiga kelompok politik, yaitu: 1) Kelompok Muawiyah
(Sunni), 2) Kelompok Syi’ah, dan 3) Kelompok Khawarij.
6
dosa besar dia adalah bukan mukmin. Kalau mereka bukan mukmin
berarti mereka kafir.
7
lain. Pandangan-pandangan kelompok ini menempatkan akal manusia
dalam posisi yang kuat. Sebab itu kelompok ini dimasukkan ke dalam
kelompok teologi rasional dengan sebutan Qadariah.
8
mengungkapkan kata-kata Alhamdulillah. (Lihat Al-Wasith,hal 29). Adanya
nama Abdullah (hamba Allah) telah lazim dipakai di kalangan masyarakat Arab
sebelum turunnya Al-Quran. Keyakinan akan adanya Allah, kemaha besaran
Allah, kekuasaan Allah dan lain-lain, telah mantap. Dari kenyataan tersebut
timbul pertanyaan apakah konsep ketuhanan yang dibawakan Nabi
Muhammad? Pertanyaan ini muncul karena Nabi Muhammad dalam
mendakwahkan konsep ilahiyah mendapat tantangan keras dari kalangan
masyarakat. Jika konsep ketuhanan yang dibawa Muhammad sama dengan
konsep ketuhanan yang mereka yakini tentu tidak demikian kejadiannya.
Jika kepada mereka ditanyakan, “Siapa yang menciptakan lagit dan bumi, dan
menundukkan matahari dan bulan?” Mereka pasti akan menjawab Allah.
9
percaya al-Qur’an adalah kalam Allah, sehingga semua keterangan Allah dalam
al-Qur’an merupakan “penuturan Allah tentang diri-Nya.”[10]
Selain itu menurut Al-Qur’an sendiri, pengakuan akan Tuhan telah ada
dalam diri manusia sejak manusia pertama kali diciptakan (Al-A’raf [7]:172).
Ketika masih dalam bentuk roh, dan sebelum dilahirkan ke bumi, Allah menguji
keimanan manusia terhadap-Nya dan saat itu manusia mengiyakan Allah dan
menjadi saksi. Sehingga menurut ulama, pengakuan tersebut menjadikan
bawaan alamiah bahwa manusia memang sudah mengenal Tuhan. Seperti
ketika manusia dalam kesulitan, otomatis akan ingat keberadaan Tuhan. Al-
Qur’an menegaskan ini dalam surah Az-Zumar [39]:8 dan surah Luqman
[31]:32.
Keimanan dan ketaqwaan adalah dua hal yang saling berkaitan satu
sama lain. Jika kita melihat dari definisi kedua istilah tersebut tentunya
hubungan antara kedua nya terlihat dengan jelas.
Keimanan diambil dari kata iman yang secara bahasa diartikan percaya.
Namun, setelah mendapat imbuhan ke-an maka kata tersebut bisa diartikan
menjadi suatu nilai religius yang dimiliki oleh setiap muslim untuk cenderung
melakukan segala hal sesuai dengan aturan yang diajarkan oleh Allah dan
Rasul-Nya serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
kehidupan yang dijalaninya teratur sedemikian rupa. Dari definisi di atas
tentunya kita bisa melihat syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap individu
10
yang mengharapkan keimanan tersebut. Syarat itu tiada lain adalah keadaa
muslim. Setiap mu’min (orang yang memiliki keimanan bagus) pasti seorang
muslim juga, tetapi pernyataan tersebut tidak sebaliknya. Hubungan antara dua
keadaan (mu’min dan muslim) tersebut bisa disebut Nisbat ‘Umum Khusus
Muthlaq.
Keimanan yang dimiliki oleh tiap-tiap individu manusia di alam dunia ini
berbeda-beda. Bahkan dalam suatu Hadits disebutkan bahwa keimanan
seseorang itu bisa meningkat dan berkurang.
Walaupun demikian, jalan menuju Allah itu banyak. Para ahli ma’rifat
berkata, “Jalan-jalan menuju ma’rifatullah sebanyak nafas makhluk.” Salah satu
jalan ma’rifatullah adalah akal. Terdapat sekelompok kaum muslim, golongan
ahli Hadis (Salafi) atau Wahabi, yang menolak peran aktif akal sehubungan
dengan ketuhanan. Mereka berpendapat, bahwa satu-satunya jalan untuk
mengetahui Allah adalah nash (Al Quran dan Hadis). Mereka beralasan dengan
adanya sejumlah ayat dan riwayat yang secara lahiriah melarang
menggunakan akal (ra’yu). Padahal kalau kita perhatikan, ternyata Al Quran
dan Hadis sendiri mengajak kita untuk menggunakan akal, bahkan
menggunakan keduanya ketika menjelaskan keberadaan Allah
11
Kedua, Allah swt membukakan hatinya kepada sumber hikmah sehingga dia
bias mengetahui segala hikmah yang tersembunyi di balik segala benda di
alam ini, selain itu juga mengetahui kegunaan dan posisi masing-masing.
Bagaikan sari bunga Mawar yang membentuk tetesan kecil dalam cairan bunga
Mawar, dia mempunyai hikmah atau inti dari pengetahuan.
Ketiga, Tidak ada sekat atau pemisah antara dirinya dengan alam Barzakh dan
alam Surga. Dia bisa bertemu siapa saja, ruh Nabi saw, para Anbiya atau
Awliya dari alam Barzakh tanpa ada halangan. Sampai ketiga tanda ini muncul,
ketahuilah bahwa kalian masih tersekat, kalian masih terhijab dan belum
terbuka terhadap cahaya keimanan. Allah swt berfirman,“Wahai orang-orang
beriman! Percayalah kepada Allah, Rasul-rasul-Nya, dan Kitab-kitab-Nya (Qs
An Nisa’ 136). Ayat tersebut ditujukan kepada orang-orang beriman untuk
percaya dan mengisyaratkan agar mereka bisa meningkatkan keimanan
mereka sampai mencapai Iman yang sejati dan tidak berhenti pada Iman yang
imitasi saja.
Keimanan dan ketaqwaan adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lain.
Jika kita melihat dari definisi kedua istilah tersebut tentunya hubungan antara
kedua nya terlihat dengan jelas.
Keimanan diambil dari kata iman yang secara bahasa diartikan percaya.
Namun, setelah mendapat imbuhan ke-an maka kata tersebut bisa diartikan
menjadi suatu nilai religius yang dimiliki oleh setiap muslim untuk cenderung
melakukan segala hal sesuai dengan aturan yang diajarkan oleh Allah dan
Rasul-Nya serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
kehidupan yang dijalaninya teratur sedemikian rupa. Dari definisi di atas
tentunya kita bisa melihat syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap individu
yang mengharapkan keimanan tersebut. Syarat itu tiada lain adalah keadaa
muslim. Setiap mu’min (orang yang memiliki keimanan bagus) pasti seorang
muslim juga, tetapi pernyataan tersebut tidak sebaliknya. Hubungan antara dua
keadaan (mu’min dan muslim) tersebut bisa disebut Nisbat ‘Umum Khusus
Muthlaq. Keimanan yang dimiliki oleh tiap-tiap individu manusia di alam dunia
ini berbeda-beda. Bahkan dalam suatu Hadits disebutkan bahwa keimanan
seseorang itu bisa meningkat dan berkurang.iman didefinisikan dengan
keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal
12
perbuatan (Al-Iimaanu ‘aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani wa’amalun bil
arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara
hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai
pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup.
Kata takwa ( )ال َّت ْق َوىdalam etimologi bahasa Arab berasal dari kata kerja (
)و َقى
َ yang memiliki pengertian menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung.
Oleh karena itu imam Al Ashfahani menyatakan: Takwa adalah menjadikan jiwa
berada dalam perlindungan dari sesuatu yang ditakuti, kemudian rasa takut
juga dinamakan takwa. Sehingga takwa dalam istilah syar’I adalah menjaga diri
dari perbuatan dosa.
13
beragumentasi bahwa hal itu adlah kehendak tuhan [takdir ]maka alkitap
menulak pendirian mereka itu serta menyatakan bahwa mereka dalam
kelalaiyan yang nyata hal itu dinyatakan oleh tuhan dalam firmanya berbunyi
kasih sayang [tali kasih]apabila dikatakan kepada mereka dermakanlah
sebagian harta mu untuk saudarmu , keimanan menjawa b sedang kan nafsu
serakah juga menjawab dan disinilah bentuk ujian tuhan pada sang hamba
.adakah kesesatan atau kelalaian yang lebih nyata nafsu dan iman seorang
hamba maka tuhan tuhan memberi kiasan hujan dan panas agar kita merenung
bahwa hidup ini tidak lain harus mengalir kan harta kita kepada yang
membutuhkan artiny a memberi itu labih baik menurut kaca mata agama
.betapa besarnya dasar dasar nyang telah ditanamkan oleh agama bahwa
setiap kesulitan didunia iniada jalan pemecahanya dan setiap penyakit pasti
ada obatnya sesungguhnya yang menciptakan penyakit tidak lain dan tidak
bukan adalah tuhan kemiskinan serta kesengsaraan didunia ini hanyalah ujian
tuhan terhadap kita orang orang yang mampu menjaga keimanan kita mampu
atau tidak mampu itupun tergantung iman .justru itu keharusan bagi kita untuk
mengiris nafsu dengan iman yang tajam hinga tiadalah kata sengsara di alam
jagat ini .amin . Dan islam mengajarkan jikalau kita ditimpa suatu problem
ataupun masalah yang berbentuk apapun kita kembalikan kepada Alloh swt.
14
BAB II
A. PENDAHULUAN
15
Sains dan teknologi menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan
karena saling mendukung satu sama lain. Teknologi merupakan bagian dari
sains yang berkembang secara mandiri, menciptakan dunia tersendiri. Akan
tetapi teknologi tidak mungkin berkembang tanpa didasari sains yang kokoh.
Maka sains dan teknologi menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.
َ ض َكا َن َتا َر ْت ًقا َف َف َت ْق َنا ُه َما َو َج َع ْل َنا م َِن ْال َما ِء ُك َّل َشيْ ٍء َحيٍّ أَ َفال ي ُْؤ ِم ُن
ون ِ ِين َك َفرُوا أَنَّ ال َّس َم َاوا
َ ْت َواألر َ أَ َولَ ْم َي َر الَّذ
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman”.
16
langit dan ditumbuhkanlah tumbuh-tumbuhan di bumi serta dijadikannya air
sebagai sumber hidup tiap sesuatu yang hidup. Dan dijadikannya bumi gunung-
gunung yang kokoh untuk mencegah agar bumi tidak guncang bersama
penghuninya dan di antara gunung-gunung itu dibukakan jalan-jalan yang luas
yang menghubungkan satu negeri dengan negeri lain dan sebuah kota dengan
kota lain. langit dijadikannya sebagai atap yang terpelihara dan tidak dapat di
jangkau bagi bumi, kemudian dibaginyalah waktu menjadi malam yang gelap
dan siang yang terang dengan matahari dan bulan yang masin-masing beredar
di dalam garis-garis edarnya sendiri.
Artinya : Rasulullah SAW. bersabda : “Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi
setiap orang Islam laki-laki dan perempuan.”
17
syari’at Islam yang harus diketahui dengan pasti. Misalnya, seseorang yang
bekerja sebagai peternak binatang, haruslah mengetahui hukum-hukum tentag
zakat.
Dari pendapat-pendapat diatas, dapat kita lihat bahwa ajaran Islam juga
mencakup tentang pendidikan sains yang notabennya adalah ilmu yang
berguna bagi kehidupan (dunia) manusia.
18
konsep sains Islam adalah akan melahirkan ilmuwan-ilmuwan Islam, yang
nantinya akan membangkitkan semangat kaum Muslimin dalam bidang ilmu
pengetahuan. Hal inilah akan menjadi jawaban dari pertanyaan, “Mengapa
orang Islam makin banyak, tapi kualitas mereka jauh menurun dibanding
dengan orang-orang Islam dahulu”.
C. Dasar Pendidikan Sains dan Teknologi yang ada dalam Al-Qur’an dan
Hadis
Umat Islam mulai mempelajari atau melakukan penafsiran ilmiah sejak
generasi pertama sampai abad ke-lima hijriyah hingga menjadikan diri mereka
sebagai pelopor Ilmu pengetahuan di seluruh penjuru dunia, umat Islam telah
menjadi pelopor dalam research tentang alam, sekaligus sebagai masyarakat
pertama dalam sejarah ilmu pengetahuan yang melakukan experimental
science atau ilmu thabi’i berdasarkan percobaan yang kemudian berkembang
menjadi applied science atau technology.
19
Kebangkitan dalam bidang ilmu pengetahuan dikalangan uamt islam
baru muncul kembali di abad modern (1800 sampai dengan sekarang). Sejalan
dengan itu umat islam mulai mengkaji secara seksama terhadap ayat-ayat Al-
Qur’an yang ada hubungannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan
tersebut. Berkaitan dengan ini, perselisihan pendapat para ulama sidah lama
berlangsung. Dalam kitabnya jawahir Al-Qur’an, Imam Ghazali menerangkan
pada bab khusus bahwa seluruh cabang ilmu pngetahuan yang terdahulu dan
yang kemudian, yang telah diketahui maupun yang belum, semuanya
bersumber dari Al-Qur’an al-Karim. Al-Imam Al-Syathibi tidak sependapat
dengan Al-Ghazali. Dalam kitabnya, al-muwafaqat, ia antara lain berpendapat
bahwa para sahabat tentu lebih mengetahui Al-Qur’an dan apa-apa yang
tercantum didalamnya, tetapi tidak seorang pun diantara mereka yang
menyatakan bahwa Al-Qur’an mencakup seluruh cabang ilmu pengetahuan.
a) Teknologi Kedokteran
20
Selama berabad-abad, memiliki umur yang panjang sudah
menjadi salah satu dari tujuan utama umat manusia, di mana mereka
telah mengerahkan banyak usaha guna mencapainya. Mengenai hal ini,
Nabi Muhammad saw. memberitahukan kepada kita suatu kemajuan
pada Akhir Zaman:
Sebuah contoh lain yang mencolok tentang hal ini adalah, pada
masa lalu, jarang orang yang berusia hingga 100 tahun; pada hari ini
banyak orang yang mencapai usia tersebut.
21
Genome Project) segera mengawali lahirnya sebuah era yang sama
sekali baru di bidang kesehatan. Kemajuan-kemajuan ini merupakan
proporsi yang oleh orang-orang yang hidup pada masa-masa terdahulu
tak pernah terbayangkan. Berdasarkan pada semua perkembangan ini,
kita dapat mengatakan bahwa orang-orang yang hidup pada zaman kita
telah mencapai hidup yang panjang dan sehat seperti digambarkan
dalam hadis di atas.
b) Pendidikan
Angka ini tentu saja adalah yang tertinggi dalam 14 abad. Pada
saat yang sama, Nabi Muhammad saw. menggambarkan masyarakat
pada Akhir Zaman dalam hadis beliau:
3. Teknologi Konstruksi
Suatu tanda kemajuan teknologi pada abad di mana kita hidup dan,
yang mana Nabi Muhammad saw. telah menyebutkannya adalah dibangunnya
gedung-gedung yang tinggi.
22
Tidak akan ada [Hari] Pengadilan-hingga gedung gedung yang sangat tinggi
dibangun. (Diriwayatkan oleh Abu Hurairah)
Bila kita tilik sejarah arsitektur dan teknik, kita lihat bahwa gedung-
gedung berlantai banyak mulai dibangun hanya menjelang akhir abad ke-19.
Perkembangan-perkembangan teknologi, meningkatnya penggunaan baja dan
lift mempercepat laju pembangunan struktur-struktur yang disebut pencakar
langit. Pencakar langit telah menjadi sebuah bagian penting dari arsitektur abad
ke-20 dan ke-21, dan pada hari ini telah menjadi sebuah lambang prestise. Apa
yang dikatakan oleh hadis tadi telah menjadi kenyataan: manusia memang
telah berlomba-lomba dalam membangun gedung-gedung tinggi, dan bangsa-
bangsa pun saling berlomba-lomba dalam membangun pencakar langit
tertinggi.
4. Teknologi Transportasi
Hari Akhir tidak akan tiba hingga … waktu berjalan dengan cepatnya. (H.r.
Bukhari)
Jarak-jarak yang sangat jauh akan dilintasi dengan waktu singkat. (H.r. Ahmad,
Musnad)
Pesan dari hadis di atas cukup jelas. Pada Akhir Zaman, jarak-jarak
yang sangat jauh akan ditempuh dalam waktu yang singkat oleh kendaraan-
kendaraan baru. Pada zaman kita, pesawat terbang supersonik, kereta api dan
kendaraan-kendaraan canggih lainnya dapat, dalam sekian jam saja, melintasi
jarak yang dulunya ditempuh selama berbulan-bulan, dan melakukannya
23
dengan lebih mudah, nyaman, dan aman. Dalam hal ini, isyarat yang
diriwayatkan dalam hadis tadi telah menjadi kenyataan.
Saat Akhir tidak akan tiba sebelum waktu menyusut, setahun bagaikan
sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan
sejam, dan sejam bagaikan nyala lilin. (H.r. Tirmizi)
Kita dengan mudah dapat memberikan sekian banyak contoh seperti itu.
Akan tetapi, yang harus kita pikirkan dengan mendalam di sini adalah tanda-
tanda yang diberitahukan oleh Nabi Muhammad saw. pada abad ke-7 dulu
yang kini sedang menjadi kenyataan.
24
Tanda lainnya lagi dari Akhir Zaman yang dalam hadis-hadis adalah
tersebar luasnya perdagangan (Diriwayatkan oleh Ibnu Masud r.a.) yang seiring
dengan kemaju-an-kemajuan di bidang transportasi. Transportasi-transportasi
modern telah memungkinkan tiap negeri di dunia ini untuk melakukan
hubungan perdagangan yang erat dengan negerinegeri lainnya.
5. Teknologi Komunikasi
Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang
cambuknya. (H.r. Tirmizi)
Bila kita lihat hadis ini dengan lebih dekat lagi, kita dapat melihat
kebenaran yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana kita maklumi, pada
zaman dulu, cambuk dipakai secara luas untuk menaiki hewan-hewan
tunggangan, khususnya onta dan kuda. Manakala kita telaah hadis ini kita pun
melihat bahwa Nabi Muhammad saw. sedang membuat sebuah perbandingan.
25
Pesan dalam hadis ini sudah cukup jelas: ia menyatakan bahwa
seseorang mendengar suaranya sendiri merupakan sebuah karakteristik Akhir
Zaman. Tentu saja, bagi seseorang agar dapat mendengar suaranya sendiri,
pertama-tama suara itu harus direkam dan kemudian didengarkan. Teknologi
rekaman dan reproduksi suara adalah produk-produk dari abad ke-20.
Perkembangan ini merupakan titik balik dari kemajuan sains, salah satunya
yang memungkinkan lahirnya industri-industri yang bergerak di bidang
komunikasi dan media. Rekaman suara kini sudah mencapai titik puncaknya,
dengan perkembangan-perkembangan mutakhir dalam komputer dan teknologi
laser.
Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-
orang akan menyaksikannya. (Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi
‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)
Tanda hari itu adalah sebuah tangan menjulur di langit dan orang-orang
pun berhenti untuk melihatnya.
26
hari ini, pernyataan tadi dapat ditafsirkan dengan sejumlah cara. Misalnya,
televisi, yang kini sudah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dari dunia
ini, dan ia, beserta dengan kamera dan komputer, dapat menjelaskan dengan
sangat baik apa yang digambarkan oleh hadis tadi. Kata “tangan” yang disebut
dalam hadis itu mungkin saja dipakai untuk mengiaskan kekuasaan. Bisa
dipakai untuk menyebut gambar-gambar yang muncul dari langit dalam bentuk
gelombang, yaitu, televisi.
Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan
mendengarnya dalam bahasa mereka.
Sebuah suara dari langit yang mana setiap orang akan mendengarnya dalam
bahasa mereka sendirisendiri.
Hadis ini menyebutkan sebuah suara yang akan terdengar ke seluruh penjuru
dunia dan dalam bahasa setiap orang masing-masing. Jelaslah, yang dimaksud
adalah radio, televisi, dan metode-metode komunikasi lainnya yang semacam
itu. Adalah sebuah keajaiban bahwa, 1.400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad
saw. memberi isyarat suatu perkembangan yang bahkan tak terbayangkan
pada seratus tahun yang lalu.
BAB III
27
A. Pengertian Sahabat , Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in
Sebelum kita masuk dalam pembahasan materi kita . kita harus
mengetahui apa itu sahabat tabi’in dan tabi’ut tabi’in . sehingga semua mengerti
dan jelas dalam membuat sebuah makalah sehingga pembaca mengerti apa
maksud dari Makalah yang kami buat .
Inilah beberapa generasi terbaik yang beliau sebutkan dalam hadits tersebut :
1. Sahabat
2. Tabi’in
28
Adapun diantara orang-orang yang tergolong generasi tabi’in lainnya
yakni Umar bin Abdul Aziz, Urwah bin Zubair, Ali Zainal Abidin bin Al
Husein, Muhammad bin Al Hanafiyah, Hasan Al Bashri dan yang lainnya.
3. Tabi’ut Tabi’in
Tabi’ut tabi’in adalah orang beriman yang hidup pada masa sahabat
atau setelah mereka wafat tetapi tidak bertemu dengan sahabat dan
bertemu dengan generasi tabi’in. tabi’ut tabi’in merupakan orang-orang
yang belajar dan mewariskan ilmu dari para tabi’in.
Rasulullah bersabda :
ُ ت ال ُّنجُو ُم أَ َتى ال َّس َما َء َما ُتو َع ُد َوأَ َنا أَ َم َن ٌة أِل َصْ َح ِابي َفإِ َذا َذ َهب
ْت أَ َتى أَصْ َح ِابي َما ِ ال ُّنجُو ُم أَ َم َن ٌة لِل َّس َما ِء َفإِ َذا َذ َه َب
َ ب أَصْ َح ِابي أَ َتى أ ُ َّمتِي َما يُو َع ُد
ون َ ون َوأَصْ َح ِابي أَ َم َن ٌة أِل ُ َّمتِي َفإِ َذا َذ َه َ يُو َع ُد
Rasulullah bersabda :
Dari Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah
masaku, lalu orang-orang sesudah mereka, kemudian orang-orang sesudah
mereka. Selanjutnya datang kaum-kaum yang kesaksian salah seorang
29
mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului kesaksiannya”
(HR al-Bukhari dan Muslim)
ِ ون َفضْ الً م َِن هَّللا َ َ م َُح َّم ٌد َرسُو ُل هَّللا ِ َوالَّذ
َ ار ر َُح َما ُء َب ْي َن ُه ْم َت َرا ُه ْم ُر َّكعا ً سُجَّ داً َي ْب َت ُغِ ِين َم َع ُه أشِ دَّا ُء َعلَى ْال ُك َّف
يل َك َزرْ ٍع أَ ْخ َر َج ِ ك َم َثلُ ُه ْم فِي ال َّت ْو َرا ِة َو َم َثلُ ُه ْم فِي اأْل ِ ْن ِج َ َِو ِرضْ َوانا ً سِ ي َما ُه ْم فِي وُ جُوه ِِه ْم مِنْ أ…َ َث ِر ال ُّسجُو ِد َذل
َ ار َو َع َد هَّللا ُ الَّذ
ِين آ َم ُنوا َو َع ِملُوا َ اع لِ َيغِي َظ ِب ِه ُم ْال ُك َّف َ َش ْطأَهُ َف
ُّ ُآز َرهُ َفاسْ َت ْغلَ َظ َفاسْ َت َوى َعلَى سُوقِ ِه يُعْ ِجب
َ َّالزر
29:ت ِم ْن ُه ْم َم ْغف َِر ًة َوأَجْ راً َعظِ يماً)) الفتح ِ الصَّال َِحا
“Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang - orang yang bersama dia
adalah keras terhadap orang - orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan
keridhoan-Nya. Tanda - tanda mereka, tampak pada muka mereka dari bekas
sujud. Demikianlah sifat - sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu
menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu
menyenangkan hati penanam - penanamnya, karena Allah menjengkelkan hati
orang - orang kafir (dengan kekuatan orang - orang mukmin). Allah menjanjikan
kepada orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih diantara
mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath: 29)
“Orang - orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai
di dalamnya selama - lamanya. Mereka kekal didalamnya. Itulah kemenangan
yang besar”.
30
( البقرة...ون الرَّ سُو ُل َعلَ ْي ُك ْم َش ِه ًيدا
َ اس َو َي ُك ُ َو َك َذل َِك َج َع ْل َنا ُك ْم أُم ًَّة َو َس ًطا لِ َت ُكو ُنوا
ِ ش َهدَا َء َعلَى ال َّن
)143
“Dan demikianlah (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat islam), umat yang
adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”. (QS. Al-
Baqarah:143)
ُ ت ال ُّنجُو ُم أَ َتى ال َّس َما َء َما ُتو َع ُد َوأَ َنا أَ َم َن ٌة أِل َصْ َح ِابي َفإِ َذا َذ َهب
ْت أَ َتى ْ َف َقا َل ال ُّنجُو ُم أَ َم َن ٌة لِل َّس َما ِء َفإِ َذا َذ َه َب
َ ب أَصْ َح ِابي أَ َتى أ ُ َّمتِي َما يُو َع ُد
ون َ ون َوأَصْ َح ِابي أَ َم َن ٌة أِل ُ َّمتِي َفإِ َذا َذ َه
َ أَصْ َح ِابي َما يُو َع ُد
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اَل َت ُسبُّوا أَصْ َح ِابي َفلَ ْو أَنَّ أَ َح َد ُك ْم أَ ْن َف َق م ِْث َل أ ُ ُح ٍد َذ َهبًا َما َبلَ َغ ُم َّد أَ َح ِد ِه ْم َواَل
َ َُّقا َل ال َّن ِبي
َنصِ ي َف ُه
31
dalam Shahih-nya (3/1343) (3470), dan Muslim dalam Shahih-nya (4/1967)
(2540))
Adapun Tabi’in mereka adalah murid dan pengikut setia para Sahabat.
Demikian juga Tabi’ut-Tabi’in dalam mengikuti Tabi’in.
، إنّ الفتوى باألثار السّلفية والفتاوى الصحابيّة أولي باألخذ بها من أراء المتأ ّخرين وفتويهم: قال ابن قيّم الجوزية
وإنّ فتاوى،صواب بحسب قرب أهلها من عصر الرسول صلوات هللا وسالمه عليه وعلي أله
ّ وإن قربها إلي ال
وفتاوى التابعين أولي من فتاوى تابعى التابعين،ص حابة أولي أن يؤخذبها من فتاوى التابعين
ّ ال...
Ibnul Qoyyim berkata: Sesungguhnya fatwa dari atsar as-Salafus Salih dan
fatwa-fatwa sahabat lebih utama untuk di ambil dari pada pendapat-
pendapat dan fatwa-fatwa mutaakhirin (orang belakang). Karena dekatnya
fatwa terhadap kebenaran sangat terkait dengan kedekatan pelakunya
dengan masa Rasulullah Saw. maka fatwa-fatwa sahabat lebih didahulukan
untuk di ambil dari fatwa-fatwa tabi'in dan fatwa-fatwa tabi'in lebih di
dahulukan dari fatwa-fatwa tabiut-tabiin.
فأفضل العلوم في تفسير القرآن ومعاني الحديث والكالم في الحالل والحرام ما كان مأثورا عن: قال ابن رجب
الصحابة والتابعين وتابعيهم وأن ينتهي إلي أئمة اإلسالم المشهورين المقتدى بهم.
Adapun dalil tentang sahabat , tabi’in, dan tabi’ut tabi’in sebagai berikut:
artinya : Dan as-Sabiqunal awwalun dari orang – orang Muhajirin dan orang -
orang Anshar dan orang - orang yang mengikuti mereka dengan ihsan,
Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah, dan Allah
menyediakan bagi mereka jannah yang mengalir di bawahnya sungai –
sungai, mereka kekal di dalamnya . Itulah keberuntungan yang besar. ( at
Taubah 100 ).
32
خيرالناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم ثم يجيئ اقوام تسبق شهادة[ أحدهم يمينه ويمينه شها دته {البخاري
}و مسلم
طوبى لمن رآني وطوبى لمن رأى من رآنى طوبى لهم وحسن مآب: قال رسول هللا:عن عبد هللا بن بسر قال
طوبى لمن رآني وطوبى لمن رأى من رآني وطوبى لمن رأي من رأي من: {رواه الطبراني} وفي رواية الحاكم
رآني.
C. TOKOH – TOKOH
1) SAHABAT RASULULLAH
33
7. Abu Ubaidah bin al-Jarrah 22. Thalhah bin Ubaidillah
8. Ali bin Abi Talib 23. Zaid bin Khattab
9. Amru bin Ash 24. Umar bin Khattab
10. Bilal bin Rabah 25. Usamah bin Zaid bin Haritsah
11. Hakim bin Hazm 26. Usman bin Affan
12. Hamzah bin Abdul Muthalib 27. Wahsyi bin Harb
13. Imran bin Hushain 28. Zubair bin Awwam
14. Khalid bin Walid
15. Mua'dz bin Jabal
2) TOKOH TABI’IN
34
7. Aban bin Utsman bin Affan 24. Yahya bin Yu'ammar
8. Abu al-Aswad ad-Du'ali 25. Nafi maula Ibnu Umar
9. Hasan al-Bashri 26. Uqbah bin Nafi'
10. Ubaid bin Umair al-Kanani 27. Umar bin Abdul-Aziz
11. Dzakwan bin Kaisan 28. Al-Qasim bin Muhammad bin Abu
12. Raja bin Haiwah Bakr
13. Abdullah ibnul Mubarak 29. Malik bin Dinar
14. Rabi'ah bin Farrukh 30. Atha bin Yasar
15. Zainab binti Ali 31. Ibnu Sirin
16. Salim bin Abdullah 32. Mush'ab bin Az-Zubair
33. Musa bin Nushair
1. Ja'far al-Sadiq
2. al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakr as-Siddiq (w. 108 H)
3. Sufyan al-Tsauri (97–161 H)
4. Sufyan bin ‘Uyainah (107-198 H)
5. Al-Auza'i (w. 158 H)
6. Al-Laits bin Saad
7. Abdullah bin Al-Mubarak
35
8. Waki'
9. Abdurrahman bin Mahdi
10. Yahya bin Said Al-Qathan
11. Yahya bin Ma'in
12. Ali bin Al-Madini
13. Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i
BAB IV
(REFERENSI AL –HADITS)
36
A. PENGERTIAN SALAFUSSOLEH
As-Salafus Soleh dari sudut bahasa bermakna para pendahulu yang
soleh. Yang dimaksudkan dengan istilah as-Salafus Soleh adalah para
pendahulu kaum muslimin dari kalangan sahabat nabi,tabi'in(para murid
sahabat) dan tabi'ut tabi'in(para murid tabi'in). Dengan demikian as-Salafus
Soleh adalah tiga generasi awal dari kaum muslimin.
Artinya :
"Dan generasi yang terdahulu dan pertama (masuk Islam) dari kalangan kaum
muhajirin dan ansar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,
Allah telah redha kepada mereka dan mereka pun redha kepada Allah, dan
Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yag mengalir sungai-sungai di
dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang agung."
Ayat tersebut menetapkan bahawa redha Allah dan syurga-Nya itu bagi
sahabat nabi (muhajirin dan ansar) dan orang-orang yang mengikuti mereka. Ini
menunjukkan bahawa syurga itu di capai dengan cara mengikuti pemahaman
sahabat dalam perkara din(agama), maka mengikuti mereka merupakan suatu
kewajipan.
Di dalam surah Ali Imran ayat 110
ِ اس َتأْ ُمر ُْو َن ِب ْال َمعْ ر ُْوفِ َو َت ْن َه ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َو ُت ْؤ ِم ُن ْو َن ِباهّٰلل ِ ۗ َولَ ْو ٰا َم َن اَهْ ُل ْالك ِٰت
ب ِ ت لِل َّن ْ ُك ْن ُت ْم َخي َْر ا ُ َّم ٍة ا ُ ْخ ِر َج
ان َخيْرً ا لَّ ُه ْم ۗ ِم ْن ُه ُم ْالم ُْؤ ِم ُن ْو َن َواَ ْك َث ُر ُه ُم ْال ٰفسِ قُ ْو َن
َ لَ َك
Artinya :
"Kalian adalah umat terbaik yang di tampilkan untuk manusia, kalian telah
memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran dan beriman kepada
Allah."
37
Ketika ayat ini turun, lafaz kalian di tujukan kepada sahabat nabi, maka
ayat tersebut menetapkan bahawa sahabat adalah generasi yang terbaik dalam
perkara agama. Penetapan Allah swt terhadap diri mereka sebagai generasi
terbaik, menunjukkan pemahaman sahabat dalam perkara din,dalam perkara
akidah mahupun amal, kerana tidaklah seseorang itu mengikuti dan
meneladani kecuali yang telah di tetapkan oleh-Nya sebagai generasi terbaik
dari umat ini.
Maka orang-orang yang mengikuti sahabat dalam beragama akan
menjadi bahagian dari kelompok sahabat, menjadi sebahagian dari umat
terbaik yang telah di tampilkan oleh Allah swt, dengan demikian makna umat
terbaik berlaku bagi sahabat nabi dan semua orang yang mengikuti
pemahaman mereka dalam perkara din(agama).
لن يصلح أمر هذه األمّة اال بما صلح به أوّ له
38
“Tidak akan menjadi baik urusan ummah ini kecuali dengan apa yang
telah membuat baik generasi pertama (salaf) ummah ini”
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul
diantara mereka, yang (1)membacakan (menerangkan) ayat-ayat-Nya
kepada mereka, (2)mensucikan mereka dan (3)mengajarkan mereka
kitab dan hikmah (as-sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata (zaman jahiliyyah)”
“Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu (para Sahabat)
beriman, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka
berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu).
Maka Allah mencukupkan engkau(Muhammad) terhadap mereka (dengan
39
pertolongan-Nya). Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui” (surah al-
Baqarah,2:137)
Melalui ayat ini Allah menjadikan iman para Sahabat Nabi s.a.w. sebagai
parameter untuk membezakan antara petunjuk dan kesesatan, antara
kebenaran dan kebatilan. Apabila Ahlul Kitab (Yahudi, Nasrani dan lainnya)
beriman sebagaimana berimannya para Sahabat Nabi s.a.w., maka sungguh
mereka mendapatkan hidayah yang mutlak dan sempurna. Jika mereka
berpaling maka mereka jatuh dalam perpecahan, perselisihan dan kesesatan
yang sangat jauh. Dan benarlah fenomena bahawa ummah ini akan menuruti
jejak langkah Yahudi dan Nasrani dalam banyak hal, hinggalah hal beragama.
َ ُُوا ٱل ُّس ُب َل َف َت َفرَّ َق ِب ُك ْم َعن َس ِبيلِهِۦ ۚ ٰ َذلِ ُك ْم َوص َّٰى ُكم ِبهِۦ لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتق
ون ۟ َوأَنَّ ٰ َه َذا صِ ٰ َرطِ ى مُسْ َتقِيمًا َفٱ َّت ِبعُوهُ ۖ َواَل َت َّت ِبع
“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti
jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.
Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa”
Dan dalam hadis lain disebutkan lagi tentang perselisihan ini, dan beliau
menyebutkan dengan jelas solusinya. Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Aku berwasiat kepada kalian agar selalu bertakwa kepada Allah, selalu
mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang hamba
dari Habsyah. Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian
sepeninggalanku, nescaya akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib
atas kalian berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah Khulafa-ur
Rasyidin yang mendapat petunjuk. Peganglah ia erat-erat dan gigitlah ia
dengan gigi gerahammu. Dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang diada-
adakan (dalam agama), kerana setiap perkara yang diada-adakan itu adalah
40
bid’ah dan setiap bid’ah itu adalah kesesatan” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, al-
Hakim. Dishahihkan oleh Imam az-Dzahabi)
BAB V
41
A. PENGERTIAN ISLAM
1. Etimologi
2. Terminologi
Pengertian islam secara terminology diungkapkan oleh Ahmad Abdullah
Almasdoosi (1962) bahwa islam adalah kaidah hidup yang diturunkan
kepada manusia sejak manusia dilahirkan ke muka bumi, dan terbina dalam
bentuknya yang yang terakhir dan sempurna dalam al-Qur’an yang suci
yang diwahyukan tuhan kepada nabi nya yang terakhir, yakni nabi
Muhammad ibn Abdullah, suatu kaidah hidup yang yang memuat tuntunan
yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup manusia, baik spiritual
maupun material. Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi
Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as.
Dan nabi-nabi lainnya.
Nabi Isa juga membawa agama Islam, ”Maka ketika Nabi Isa
mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata dia : Siapakah
yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah
(Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman kepada Allah, dan saksikanlah
bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim” (QS. Ali Imran,
3:52).
42
hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan
manusia, dan manusia dengan alam semesta.
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َذاتَ َي ْو ٍم إِ ْذ َطلَ َع َعلَ ْي َنا ِ َب ْي َن َما َنحْ نُ ُجلُ ْوسٌ عِ ْندَ َرس ُْو ِل: َعنْ ُع َم َر َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه أَيْضا ً َقا َل
َ هللا
ِّس إِلَى ال َّن ِبي َ َ َح َّتى َجل، َوالَ َيعْ ِرفُ ُه ِم َّنا أَ َح ٌد، الَ ي َُرى َعلَ ْي ِه أَ َث ُر ال َّس َف ِر،ب َش ِد ْي ُد َس َوا ِد ال َّشعْ ِر ِّ اض
ِ الث َيا ِ َر ُج ٌل َش ِد ْي ُد َب َي
َف َقا َل، َيا م َُحمَّد أَ ْخ ِبرْ نِي َع ِن ْاإلِسْ الَ ِم:ض َع َك َّف ْي ِه َعلَى َف ِخ َذ ْي ِه َو َقا َل َ صلى هللا عليه وسلم َفأَسْ َندَ رُ ْك َب َت ْي ِه إِلَى ر ُْك َب َت ْي ِه َو َو
صالَ َة َو ُت ْؤت َِي ِ إلسِ الَ ُم َأنْ َت ْش َهدَ أَنْ الَ إِلَ َه إِالَّ هللاُ َوأَنَّ م َُح َّم ًدا َرس ُْو ُل
َّ هللا َو ُتقِ ْي َم ال ِ ْا: هللا صلى هللا عليه وسلم ِ َرس ُْو ُل
)ان َو َت ُح َّج ْال َبيْتَ إِ ِن اسْ َت َطعْ تَ إِلَيْه َس ِبيْال(رواهمسلم َ ض َ الزكا َ َة َو َتص ُْو َم َر َمَّ
Dari ‘Umar radhiyallahu’anhu –juga- dia berkata: Pada suatu hari, ketika kami
berada di sisi Rasulullah, tiba-tiba muncul di hadapan kami, seorang laki-laki
yang berpakaian sangat putih dan berambut hitam legam, tidak terlihat padanya
bekas-bekas perjalanan jauh, dan tidak seorangpun dari kami yang
mengenalnya.Hingga ia duduk di hadapan Nabi, lalu menyandarkan kedua
lututnya ke lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua
pahanya. Lalu ia berkata, “Ya Muhammad, kabarkan kepadaku tentang Islam?”
Maka Rasulullah bersabda, ”Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada Ilah
yang diibadahi dengan hak, kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan
engkau berhaji ke Baitullah, jika engkau mampu melakukannya. (HR.Muslim)
Aqidah
43
islam bersumber dari kepercayaan dan keiimanan kepada tuhan, maka
aqidah merupakan system kepercayaan yang mengikat manusia
kepada islam. Seseorang disebut muslim manakala dengan penuh
kesadaraan dan ketulusan bersedia terikat dengan system kepercayaan
islam, karena itu aqidah merupakan ikatan dan simpul dasar dalam
Islam. Sistem kepercayaan Islam atau Aqidah dibangun atas enam
dasar keimanan yang lazim disebut rukun iman, Allah berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya (Qs. An-nisa’ 136)
ك ِب ِع َبادَ ِة َر ِّب ِه أَ َح ًدا َ ًان َيرْ جُوا ِل َقآ َء َر ِّب ِه َف ْل َيعْ َم ْل َع َمال
ُ صالِحً ا َوالَ ُي ْش ِر َ َف َمنْ َك.
44
Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di
akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang
pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
Aqidah Islam adalah sesuatu yang bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran
yang hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya.
Maka, sumber ajaran aqidah Islam adalah terbatas pada al-Quran dan Sunnah
saja. Karena, tidak ada yang lebih tahu tentang Allah kecuali Allah itu sendiri,
dan tidak ada yang lebih tahu tentang Allah, setelah Allah sendiri, kecuali
Rasulullah saw.
45
secara benar dan kaffah. Hal ini tidak mengherankan, karena mereka adalah
generasi awal yang menyaksikan langsung turunnya wahyu, dan mereka
mendapat pengajaran dan pendidikan langsung dari Rasulullah saw. Setelah
generasi shahabat, kualifikasi atau derajat kebaikan itu diikuti secara berurutan
oleh generasi berikutnya dari kalangan tabi’in, dan selanjutnya diikuti oleh
generasi tabi’ut tabi’in. Tiga generasi inilah yang secara umum disebut sebagai
generasi salaf. Rasulullah bersabda tentang mereka,
اس َقرْ نِي ُث َّم الَّ ِذي َْن َيلُ ْو َن ُه ْم ُث َّم الَّ ِذي َْن َيلُ ْو َن ُه ْم
ِ …خ ْي ُر ال َّن
َ
Syari’at
Syari’at menurut asal katanya berarti jalan menuju mata air, dari asal
kata tersebut syari’at islam berarti jalan yang harus ditempuh seorangmusli.
Menurut istilah syari’at adalah aturan- aturan Allah yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan alam semesta. “Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang
46
agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim,
Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-
Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-
Nya)”. (Qs, Asy-Syura:13)
47
Barang siapa meninggalkan yang sunnah karena sikap meremehkan atau
membencinya, maka hal itu merupakan perbuatan fasik yang patut dicela.
Pada garis besarnya hukum Syari’at terbagi menjadi dua dalam kaidah fiqh:
1. Ibadah
Para Ulama salaf menetapkan kaidah dalam pengambilan
hukum Ibadah dengan menggunakan dalil (Al Qur’an dan Sunnah)
karena pada dasarnya Ibadah itu haram sebelum ada dalil (Al Qur’an
dan Sunnah) yang memerintahkanya.
2. Muamalah
berbeda dengan ibadah, muamalah pada semua bentuknya
mubah (boleh dilakukan), kecuali ada dalil yang mengharamkanya.
48
telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. (Qs, Yusuf 37)
c) sebagai panduaan hukum (al-hukmu) “dan Sesungguhnya telah
Kami berikan kepada Bani Israil Al kitab (Taurat), kekuasaan dan
kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezki-rezki yang baik
dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya)”.
(Qs, Al-Jatsyiah : 16)
d) sebagai pembatas halal dan haram (al-hudud) “kemudian jika si
suami mentalaknya (sesudah Talak yang kedua), Maka perempuan
itu tidak lagi halal baginya hingga Dia kawin dengan suami yang lain.
kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, Maka tidak ada
dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin
kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan
hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya
kepada kaum yang (mau) mengetahui”. (Qs, Al-Baqarah 230)
3. Akhlak
49
seorang muslim, contoh atau teladan terbaik adalah nabi Muhammad
saw. Allah sendiri yang menjadikan beliau sebagai “uswatun hasanah”
Mengapa demikian? Allah telah memuji moralitas, akhlak beliau dengan
menyatakan:
“orang mukmin yang paling sempurna imanya adalah orang yang paling
baik akhlaknya” (Hr. Tirmidzi)
50
o Akhlak kepada Lingkungan hidup
51
Prinsipnya manusia itu akan mempunyai kecenderungan untuk
cinta pada harta, tahta, wanita dan segala hal yang bersifat duniawi
(materi) semua itu tidak dilarang di dalam Islam namun harus diatur
keseimbangannya dengan kenikmatan ukhrawi(akhirat), Allah berfirman
dalam Surah Al-Qashash 77 yg artinya “Dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di muka bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan .”
3) Syumuliyah.
Islam merupakan agama yang lengkap tidak hanya
mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya.
Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam
berbagai bidang kehidupan mulai dari urusan pribadi keluarga
masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan
bernegara.
karakter Islam yang ini tidak hanya dari segi ajarannya yang
rasional dan mudah diamalkan tapi juga keharusan menegakkan ajaran
Islam dengan metodologi yang islami. Karena itu di dalam Islam kita
dapat melihat konsep tentang dakwah jihad dan sebagainya. Dengan
demikian segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam Allah
berfirman dalam Surah An-Nahl 89 yang artinya “Dan Kami turunkan
kepadamu al kitab untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yg berserah diri.”
4) Al Waqi’iyyah.
Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi’iyyah ini
menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yg dapat diamalkan oleh
manusia atau dengan kata lain dapat di realisasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka
berbeda latar belakang kaya miskin, pria wanita, dewasa remaja anak-
anak, berpendidikan tinggi berpendidikan rendah, bangsawan rakyat
biasa, berbeda suku adat istiadat dan sebagainya
52
5) Al Wasathiyah
Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada
persoalan-persoalan tertentu, ada yang lebih mengutamakan masalah
materi daripada masalah kerohanian atau sebaliknya. Ada pula yang
lebih menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah
seterusnya. Allah Swt menyebutkan bahwa umat Islam adalah
ummatan wasathan, umat yang seimbang dalam beramal baik yang
menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran
maupun kebutuhan rohani.
Manusia memang membutuhkan konsep agama yang seimbang
hal ini karena tawazun (keeibangan/balancing) merupakan sunnatullah
(hukum alam). Di alam semesta ini terdapat siang dan malam gelap
dan terang hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi
keseimbangan dalam hidup ini. Dalam soal aqidah misalnya, banyak
agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga
penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Ada juga
agama yg menganggap tuhan sebagai sesuatu yang abstrak sehingga
masalah ketuhanan merupakan khayalan belaka bahkan cenderung
ada yang tidak percaya akan adanya tuhan sebagaimana komunisme.
Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang ada
namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita,
keberadaannya bisa dibuktikan dengan adanya alam semesta ini yang
konkrit maka ini merupakan konsep ketuhanan yang seimbang. Begitu
pula dalam masalah lainnya seperti peribadatan, akhlak, hukum dan
sebagainya.
6) Al Wudhuh.
Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya
yang jelas . Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung
dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam bahkan pertanyaan
umat manusia tentang Islam dapat dijawab deagan jelas apalagi kalau
pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Islam itu
sendiri.
Dalam masalah aqidah konsep Islam begitu jelas sehingga
dengan aqidah yang mantap seorang muslim menjadi terikat pada
ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syari’ah atau
53
hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan
peribadatan dengan baik dan mampu membedakan antara yang haq
(yang benar) dengan yang bathil (yang salah), begitulah seterusnya
dalam ajaran Islam yang serba jelas apalagi pelaksanaannya
dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
7) Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah.
Di dalam Islam tergabung juga ajaran yang permanen dengan
yang fleksibel . Yang dimaksud dengan yang permanen adalah hal-hal
yang tidak bisa diganggu gugat (absolut), dia mesti begitu, misalnya
shalat lima waktu yang mesti dikerjakan tapi dalam melaksanakannya
ada ketentuan yang bisa fleksibel, misalnya bila seorang muslim sakit
dia bisa shalat dengan cara duduk atau dengan cara berbaring, kalau
dalam perjalanan jauh bisa dijama’ (menggabungkan dua waktu shalat
menjadi satu waktu shalat, misalnya shalat dzuhur dan ashar, dapat
dikerjakan di waktu dzuhur saja atau ashar saja, dan tentunya dengan
menggabungkannya) dan diqashar (mengabungkan dua waktu shalat
dan meringkaskan bilangan rakaatnya, khusus shalat yang memiliki
empa bilangan rakaat) dan bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab
tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum.
Ini berarti secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami
perubahan namun dalam pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dgn
situasi dan kondisinya ini bukan berarti kebenaran Islam tidak mutlak
tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya.
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa Islam
merupakan satu-satunya agama yg sempurna dan kesempurnaan itu
memang bisa dirasakan oleh penganutnya yg setia.
D. Pengertian Keadilan
Keadilan berasal dan kata dasar adil, mendapat awalan ke dan akhiran
an sehingga menjadi keadilan. Keadilan mengandung pengertian “tidak berat
sebelah, tidak memihak, berpegang kepada kebenaran, atau berpihak kepada
yang benar.” Menegakkan keadilan diperintahkan oleh Allah sebagaimana
firman Allah swt. berikut.
54
terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau
miskin, maka Allah lebih tahu keinaslahatannya. Maka janganiah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dan kebenaran. Dan jika kainu
memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan inenjadi saksi, maka sesungguhnya
Allah Maha Mengetahul segala apa yang karnu kerjakan. “ (Q.S. An Nisa: 135)
Yang artinya: “Sesungguhnya Allah beserta para hakim selama hakim itu tidak
curang. Apabila Ia telah curang Allah pun menjauh dan hakim itu dan mulailah
setan menjadi teman yang erat bagi hakim itu.” (H.R. At Turmudzi)
55
E. Ayat-Ayat Al-Qur’an Dan Al-Hadits Tentang Penegakan Dan Keadilan Hukum
وإذا سرق فيهم الضعيف، إنما هلك الذين من قبلكم أنهم كانوا إذا سرق فيهم الشريف تركواه،يا أيها الناس
لقطعت يده، لو أن فاطمة بنت محمد سرقت، وايم هللا.أقاموا عليه الحد
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu para penegak keadilan, menjadisaksi
karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap kedua orangtua dan
kaum kerabat mu.Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatan (untukkebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran.Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata)
atau engga nuntuk menjadi saksi, maka ketahuilah bahwa Allah Maha teliti terhadap
segala sesuatu yang kamu kerjakan. – (Q.S An-Nisa: 135)
َ ش َهدَ ا َء ِب ْالقِسْ طِ َواَل َيجْ ِر َم َّن ُك ْم َش َنآنُ َق ْو ٍم َعلَى أَاَّل َتعْ ِدلُوا اعْ ِدلُوا ه َُو أَ ْق َربُ لِل َّت ْق َوى َوا َّتقُوا هَّللا
ُ ِ ِين هَّلِل َ َيا أَ ُّي َها الَّذ
َ ِين آ َم ُنوا ُكو ُنوا َقوَّ ام
َ ُإِنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل
ون
56
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu para penegak keadilan karena Allah,
(ketika) menjadi saksi dengan adil.Dan janganlah kebencian mu terhadap suatu kaum
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha teliti
terhadap apa yang kamu kerjakan. – (Q.S Al-Maidah: 8)
Mereka sangat suka mendengar berita bohong, lagi banyak memakan (makanan) yang
haram. Jika mereka (orangYahudi) datang kepadamu (Muhammad untuk meminta
putusan), maka berilah putusan diantara mereka atau berpalinglah dari mereka. Dan
jika engkau berpaling dari mereka maka mereka tidak akan membahayakan mu sedikit
pun, tetapi jika engkau memutuskan (perkaramereka), maka putuskanlah dengan adil.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. – (Q.S Al-Maidah: 42)
ان ِب ْالقِسْ طِ اَل ُن َكلِّفُ َن ْف ًسا إِاَّل وُ سْ َع َها َوإِ َذا قُ ْل ُت ْم َ ِيز َ ش َّدهُ َوأَ ْوفُوا ْال َك ْي َل َو ْالم ُ ِي أَحْ َسنُ َح َّتى َي ْبلُغَ َأَ َواَل َت ْق َربُوا َما َل ْال َيت ِِيم إِاَّل ِبالَّتِي ه
َ ان َذا قُرْ َبى َو ِب َع ْه ِد هَّللا ِ أَ ْوفُوا َذلِ ُك ْم َوصَّا ُك ْم ِب ِه َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر
ُون َ َفاعْ ِدلُوا َولَ ْو َك
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran
sertatimbangan dengan adil .Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut
kesanggupannya .Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya sekalipun dia
kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Demikian lah Dia memerintah kan kepadamu
agar kamuingat.” – (Q.S Al-An’am: 152)
ِ ْْن أَ َح ُد ُه َما أَ ْب َك ُم اَل َي ْق ِد ُر َعلَى َشيْ ٍء َوه َُو َك ٌّل َعلَى َم ْواَل هُ أَ ْي َن َما ي َُوجِّ ْه ُه اَل َيأ
ْت ِب َخي ٍْر َه ْل َيسْ َت ِوي ه َُو َو َمن ِ ب هَّللا ُ َمثَاًل َر ُجلَي
َ ض َر
َ َو
ْ
َيأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َوه َُو َعلَى صِ َراطٍ مُسْ َتق ٍِيم
Dan Allah (juga) membuat perumpamaan dua orang laki-laki, salah seorang dari
keduanya adalah seorang yang bisu, ia tidak dapat berbuat sesuatu dan dia menjadi
beban bagi penanggungnya, kemana saja ia disuruh (oleh penanggungnya itu), ia
sama sekali tidak dapat mendatangkan suatu kebaikan. Samakah orang itu dengan
orang yang menyuruh berbuat keadilan, dania berada dijalan yang lurus?. – (Q.S An-
Nahl: 76)
57
ُ ان َوإِي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ َشا ِ[ء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ْ
َ ِظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر
ُون ِ ِ ِ إِنَّ هَّللا َ َيأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل ِحْ َس
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberibantuan kepada kerabat, dan Dia melarang dari perbuatan keji, kemungkaran,
dan permusuhan.Dia memberimu pengajaran agar kamu dapat mengambil pelajaran.
– (Q.S An-Nahl: 90)
Al-Baqarah (2) : 3. "Adapun orang-orang yang beriman dengan yang ghaib dan
mendirikan sembahyang dan menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka".
al-Baqarah (2) : 195. "Dan berinfaklah kamu (bersedekah atau nafakah) di jalan Allah
dan janganlah kamu mencampakkan diri kamu ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah kerana sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik".
al-Baqarah (2) : 215. "Mereka bertanya kepada engkau tentang apa yang mereka
infakkan, Jawablah! Apa sahaja harta yang kamu infakkan hendaklah diberikan kepada
ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang
sedang dalam perjalanan. Dan apa sahaja kebajikan yang kamu buat, maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui".
al-Baqarah (2) : 245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
al-Baqarah (2) : 254. Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada
hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. Dan orang-orang kafir
itulah orang-orang yang zalim.
al-Baqarah (2) : 261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
58
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui.
al-Baqarah (2) : 263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah
yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha
Kaya lagi Maha Penyantun.
al-Baqarah (2) : 264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan
(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan
dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa
yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir
al-Baqarah (2) : 267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
59
al-Baqarah (2) : 271. Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik
sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang
fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan
dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
al-Baqarah (2) : 273. (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di
jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka
mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka
dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak.
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka
sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
al-Baqarah (2) : 274. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang
hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi
Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati. 276. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah . Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
Ali Imran (3) : 93. "Kamu sekali-kali tidak akan sampai mencapai kepada kebajikan
(yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebahagian harta yang kamu cintai.
Dan apa yang kamu infakkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya".
Ali Imran (3): 133-134. "Dan bersegeralah kamu kepada keampunan Tuhanmu dan
kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-
orang yang taqwa. Iaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) baik diwaktu
senang atau di waktu susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan
memaafkan kesalahan orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan".
60
al-Anfaal (8) : 60. "Apa sahaja yang kamu infakkan pada jalan Allah nescaya akan
dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)".
LAMPIRAN
61
membatasi keduanya. Lalu, suatu hari ia bertemu dengan seorang
profesor Muslim dan menceritakan fenomena itu.
Profesor itu teringat pada ayat Alquran tentang bertemunya dua
lautan pada surat Ar Rahman Ayat 19-20. "Dia membiarkan dua lautan
mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada
batas yang tidak dilampaui masing-masing," (QS Ar Rahman Ayat 19-
20).
Mendengar ayat-ayat Alquran itu, Costeau kagum dan
dikatakan ia memeluk Islam.Sekadar informasi, Jacques-Yves Cousteau
lahir di Prancis pada 11 Juni 1910 dan meninggal dunia di Paris pada
25 Juni 1997.
2. Maurice Bucaille
Maurice Bucaille dikenal sebagai ilmuwan yang meneliti jasad
Fir'aun. Ia merupakan ahli bedah asal Prancis yang lahir pada 19 Juli
1920. Maurice Bucaille kemudian menjadi pemimpin ahli bedah
sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian tentang mumi.
62
"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu
dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda
kekuasaan Kami," (QS. Yunus Ayat 92).Ayat tersebut telah menyentuh
hati Bucaille hingga ia menjadi seorang mualaf.
63
B. ILMUWAN ISLAM YANG BERJASA DALAM ILMU PENGETAHUAN
1. Al-Jazari
Di tahun 1100 an, sebuah jam yang sangat tidak biasa dan unik,
dibuat oleh Al-Jazari, seorang insinyur dan matematikawan asal Turki.
2. Ibnu al-Haytham
64
Kontribusi besarnya adalah eksperimen serta studinya soal
cahaya. Ia berteori soal cahaya bergerak dalam garis lurus dan
dibedakan oleh objek yang ter-refleksikan oleh sinar tersebut.
3. Al-Idrisi
65
DAFTAR PUSTAKA
https://sangpelajar.wordpress.com/2009/04/05/contoh-teladan-salafussoleh/
https://ilakadafi.blogspot.com/2015/03/pemahaman-konsep-dasar-tentang-ajaran.html
https://tugassekolah.co.id/2020/09/pengertian-keadilan-dalam-agama-isla.html
https://ayoksinau.teknosentrik.com/hukum-islam/
https://www.kaskus.co.id/thread/5eb01f99337f9342b35c1d33/10-ilmuwan-ini-
bersyahadat-masuk-islam-saat-penelitiannya-terjawab-di-alquran/
https://www.merdeka.com/teknologi/7-ilmuwan-islam-yang-berjasa-dalam-ilmu-
pengetahuan.html?page=2
https://sites.google.com/site/ujppai/materi-kuliah/materi-03
66
https://hikmah.blog.uns.ac.id/2010/05/08/konsep-ketuhanan-dalam-islam/
https://widyaelrahma.blogspot.com/2014/07/pendidikan-sains-dan-teknologi-dalam-
al.html
https://alfikmiza.wordpress.com/2010/08/26/sains-dan-teknologi-dalam-al-quran/
https://samsulbae.blogspot.com/2013/01/al-quran-dan-al-hadits.html
https://bincangsyariah.com/kalam/siapa-generasi-islam-terbaik-itu/
https://alomuslim.com/generasi-terbaik-umat-islam/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tabi%27ut_tabi%27in
https://www.risalahislam.com/2013/10/pengertian-salafi-yang-sebenarnya.html
https://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-sahabat-tabiin-
dan-tabiit-tabiin.html
https://arangkadir.blogspot.com/2010/06/pengertian-as-salafus-soleh.html#:~:text=As-
Salafus%20Soleh%20dari%20sudut%20bahasa%20bermakna%20para
%20pendahulu,murid%20sahabat%29%20dan%20tabi%27ut%20tabi%27in
%20%28para%20murid%20tabi%27in%29
67