DISUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMMAD PRIBADITAMA ROZI
NIM : 200101120166
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
pada mata kuliah Pendidikan Akhlak ini tepat waktunya. Makalah dengan judul
“SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU AKHLAK ” ini penulis susun untuk memenuhi nilai
tugas mata kuliah Pendidikan Akhlak yang diberikan oleh Ibu Dra. Hj. Tarwilah, M.Ag.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dra. Hj. Tarwilah, M.Ag selaku
dosen, terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan
kerendahan hati, penulis memohon maaf. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi pembaca sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Akhlak Pada Masa Yunani................................. 2
B. Sejarah Akhlak pada Abad Pertengahan.................................................. 4
C. Sejarah Akhlak pada Bangsa Arab Sebelum Islam................................. 5
D. Sejarah Akhlak pada Bangsa Arab Setelah Islam.................................... 5
E. Sejarah Akhlak pada Zaman Baru........................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata akhlak (etika) dalam pendekatan bahasa sebenarnya sudah dikenal manusia di
muka bumi ini.Yaitu, yang dikenal dengan istilah adat istiadat atau tradisi yang sangat
dihormati oleh setiap individu, keluarga dan masyarakat.pembahasan akhlak sudah
muncul ketika manusia pertama kali menginjakkan kaki di muka bumi ini. Karena ketika
menciptakan Adam dan menempatkannya di bumi, Allah SWT telah memberinya
pelajaran tentang akhlak, perintah, dan larangan kaitannya dengan interaksi antar sesama.
Dalam kaitan ini pula, Franz Magnis Suseno mengatakan bahwa secara historis etika,
sebagai usaha filsafat yang lahir dari kemerosotan tatanan moral di lingkungan
kebugayaan Yunani 2500 tahun lalu.Karena pandangan-pandangan lama tentang baik dan
buruk tidak lagi di percaya, para filsuf mempertanyakan kembali norma-norma dasar bagi
kelakuan manusia.Pada pembahasan ini kami akan menjelaskan tentang sejarah
perkembangan ilmu akhlak dari zaman Yunani , Pra-Islam, Islam dan setelahnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Akhlak pada Zaman Yunani?
2. Bagaimana perkembangan Akhlak pada Pra-Islam?
3. Bagaimana perkembangan Akhlak pada Masa Islam?
4. Bagaimana perkembangan Akhlak pada Zaman Baru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan ilmu akhlak sebelum Islam
2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu akhlak pada masa datangnya Islam
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu akhlak masa Moderen.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Akhlak adalah suatu kondisi jiwa yang menyebabkan ia bertindak tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan yang mendalam.1 Maka bila sifat itu memunculkan perbuatan
baik dan terpuji menurut akal dan syariat maka sifat itu disebut akhlak yang baik, dan bila
yng muncul dari sifat itu perbuatan buruk maka disebut akhlak yang buruk.2
Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi pembahasan dalam upaya
mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan
tersebut yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk. Ruang lingkup
pembahasan Ilmu Akhlak adalah membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian
menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau perbuatan
yang buruk.3
Ilmu akhlak berfungsi memberikan panduan kepada manusia agar mampu menilai dan
menentukan suatu perbuatan untuk selanjutnya menetapkan bahwa perbuatan tersebut
termasuk perbuatan yang baik atau yang buruk. Selanjutnya ilmu akhlak juga berkembang
dari zaman yunani sampai zaman sekarang.
2
digunaknan untuk menilai suatu perbuatan apakah baik atau buruk.Oleh karena itu,
tidak heran jika kemudian bermunculan berbagai pendapat tentang tujuan akhlak
walaupun sama-sama didasarkan pada Socrates.
3. Cynics dan Cyrenics
Diantara ajaran cynics adalah bahwa Tuhan dibersihkan dari segala kebutuhan
dan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang memiliki perangai akhlak ketuhanan.
Dengan akhlak ketuhanan ini, seseorang sedapat mungkin meminimalisasi kebutuhan
dan terbiasa dengan hidup sederhana. Adapun kelompok cyrenaics berpendapat
bahwa mencari kebahagiaan dan menjahui kepedihan adalah satu-satunya tujuan
hidup yang benar.
4. Plato
Pandangan plato mengenai akhlak didasarkan pada teori ”model” (paradigma).
Ia berpendapat bahwa di balik alam ini ada alam rohani (alam ideal) yang terdapat
bermacam-macam kekuatan. Keutamaan muncul dari pertimbangan kekuatan
tersebut dan tunduknya kekuatan pada hokum akal. Ia pun berpendapat bahwa
prinsip-prinsip keutamaan ada empat yaitu hikmah atau kebijaksanaan,
keberanian,keperwiraan. Dan keadilan.
5. Aristoteles
Di antara beberapa pendapatnya tentang akhlak adalah sebagai berikut:
a. Tujuan tarakhir yang dikehendaki manusia dalam semua tindakannya adalah
“bahagia”.
b. Jalan mencapai kebahagiaan adalah mempergunakan kekuatan akal pikiran
dengan sebaik-baiknya.
c. Keutamaan itu terletak di tengah-tengah, di antara dua keburukan. Dermawan
misalnya adalah ditengah-tengah antara boros dan kikir, keberanian adalah
ditengah-tengah antara membabibuta dan takut dan lain-lain.4
6. Stoics dan Epicurics
Stoics dan Epicurics berbeda dengan para pendahulunya dalam penyelidikan
akhlak. Stoics berpendirian sebagaimana paham Cynics yang pandangannya telah
dikemukakan diatas.5
Epicurics mendasarkan pelajarannya pada paham kelompok Cyrenics.Filsafat
Epikurus bertujuan menjamin kebahagiaan manusia. Di antara ajarannya adalah:
3
a. Manusia tidak dapat tenang karena takut pada dewa-dewa, dan takut kepada mati
dan nasib.
b. Manusia tidak perlu takut karena dewa-dewa yang menikmati kebahagiaan yang
kekal tidak mengganggu.
c. Mati juga tidak perluditakutkan karena mati berarti tidak menderita.
d. Nasib manusia ditentukan oleh manusia sendiri. Kalau manusia mempunyai
ketenangan batin, manusia dapat mencapai tujuan hidupnya.
e. Tujuan hidup manusia adalah hedone (kenikmatan, kepuasan).
Keseluruhan ajaran yang dikemukakan para pemikir yunani tersebut tampak
bersifat rasionalistik. Penentuan baik dan buruk berdasarkan pada pendapat akal
pikiran yang sehat dari manusia. Karenanya tidaklah salah kalau dikatakan bahwa
ajaran akhlak yang dikemukakan para pemikir Yunani ini
bersifat anthropocentris. Pendapat akal yang demikian dapat saja diikuti sepanjang
tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Al-Sunnah.
7. Agama Nasrani
Pada akhir abad ketiga Masehi, tersiarlah agama Nasrani di Eropa.Agama itu
dapat mengubah pemikira manusia dan membawa pokok-pokok akhlak yang
tercantum dalam Taurat.Agama memberi pelajaran bahwa Tuhan merupakan sumber
segala akhlak sebagai patokan yang harus kita pelihara dalam bentuk interaksi
diantara kita dan Tuhanlah yang menjelaskan baik dan buruk.
Menurut para filsuf yunani pendorong untuk melakukan perbuatan baik adalah
ilmu pengetahuan atau kebijaksanaan, sedangkan menurut agama Nasrani,pendorong
untuk melakukan perbuatan baik adalah cinta kepada Tuhan dan iman kepada-Nya.
4
Bangsa arab pada zaman jahiliyyah tidak menonjol dalam segi filsafat sebagaimana
bangsa yunani. Hal ini karena penyelidikan terhadap ilmu terjadi hanya pada bangsa yang
sudah maju pengetahuannya. Sekalipun demikian, bangsa arab pada waktu itu
mempunyai ahli-ahli hikmah dan syair-syair yang mengandung nilai-nilai akhlak. Dapat
dipahami bahwa bangsa arab sebelum islam telah memiliki kadar pemikiran yang
minimal pada bidang akhlak, pengetahuan tentang berbagai macam keutamaan dan
mengerjakannya, walupun nilai yang tercetus leqwat syair-syairnya belum sebanding
dengan kata-kata hikmah yang di ucapkan oleh filsuf-filsuf Yunani Kuno. Dalam syariat-
syariat mereka tersebut sudah ada muatan-muatan akhlak.
7 Ibid., hlm.57-60
6
Keduanya termasuk tokoh yang banyak terpengaruh oleh pemikiran Epicurus
dengan cara mengubahnya menjadi paham utilitarianism yaitu paham yang semula
didasarkan pada kebahagiaan yang bersifat individualistic kepada kebahagiaan yang
bersifat universalistik.
4. Thomas Hill Green (1836-1882 ) dan herbert Spencer (1820-1903 )
Kedunya mengaitkan paham evolusi dengan akhlak. Di antara pemikiran
akhlak Green adalah;
a. Manusia dapat memahami suatu keadaan yang lebih baik dan dapat
menghendaki ,sebab ia adalah perilaku moral.
b. Manusia dapat melakukan realisi diri karena ia adalah subjek yang sadar diri,
reproduksi dari kesadaran diri yang abadi.
c. Cita-cita keadaan yang lebih baik adalah ideal.
d. Ide menjadi pelaku bermoral dalam kehidupan manusia.
5. Spinoza (1632-1677), Hegel (1770-1831), dan Khat (1724-1831)
Dalam buku etika yang berjudul Ethica
Ordine Geometrico Demonstrata yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan
orang-orang yang menganut suatu keyakinan.Sementara menurut Kant menyakini
adanya kesusilaan.Titik berat etikanya adalah rasa kewajiban (panggilan hati nurani)
untuk melakukan sesuatu berpangkang pada budi.
6. Viktor Causin (1729-1867) dan August Comte (1798-1857)
Menurut Causin pemikirannya bahwa dasar Metafisika adalah pengamatan
yang hati-hati dan analisis atas fakta-fakta tentang kehidupan sadar.Sedangkan August
dijuluki dengan bapak sosiologi yang terkenal sebagai orang pertama yang
mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu social.
7
A. KESIMPULAN
a. Sejarah Perkembangan Akhlak padab Zaman Yunani.
1. Tokoh-Tokoh Sofistik (500-450)
2. Sockrates (469-399)
3. Cynics dan Cyrenics.
4. Plato (427-347)
5. Aristoteles (9394-322)
6. Stoics dan Epicuris
7. Agama Nasrani
b. Akhlak pada Abad Pertengahan
c. Sejarah Akhlak pada Bangsa Arab sebelum Islam
d. Sejarah Akhlak pada Masa setelah Islam
e. Barat (Zaman Baru).
1. Descartes (1596-1650)
2. Jhon of Salisbury (1120-1180 M).
3. Bentham (1748-1832) dan Stuart Mill (1806-1873)
4. Thomas Hill Green (1836-1882) dan Herbert Spencer (1820-1903)
5. Spinoza (1632-1677), Hegel (1770-1831), Khant (1724-1831)
6. Victor Cousin (1792-1867), August Comte (1798-1857)
7. Pasca Mill dan Spencer.
DAFAR PUSTAKA
8
Anwar, Rosihon,akhlak tasawuf, Bandung: CV Pustaka Setia, 2010
Khoiri, Alwan, Tulus Mustofa dkk, Akhlak Tasawuf, Yogyakarta: Pokja Akademik UIN
Sunan Kalijaga, 2005
Mustaqim, Abdul, Akhlak Tasawuf, Yogyakarta: Kreasi Wacanan,2007
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, Jakarta: PT Raja Grafindo Prasada,
2013