Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN HINDU

PEMIKIRAN FILSAFAT YUNANI KUNO HINGGA


ABAD PERTENGAHAN

Oleh:
Kelompok II
1. I Nengah Sunartha
Widiatmaja
(22031110024)
2. I Wayan Dede
Sukryana
(22031110019)
3. Komang Devi
Anggraini
(22031110035)
4. Tjokorda Agung Astayana (22031110025)
5. Sri Parwati ( 22031110021)
6. I ketut Dirga Wiratma (22031110034)

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


INSTITUT AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM
i
FAKULTAS DHARMA ACARYA
PRODI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Shyang Widhi Wasa yang mana atas
asung kerta wara nugraha beliaulah memberikan saya kekuatan serta ke lancaran dalam
menyelesaikan makalah mata kuliah Filsafat Pendidikan Hindu yang berjudul “Pemikiran
Filsafat Yunani Kuno Hingga Abad Pertengahan” dapat selesai dengan waktu yang telah
saya rencanakan dan tepat pada waktunya. Sehingga tersusunlah makalah ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pembelajaran. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah saya susun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf dan apabila terdapat kesalahan kata - kata
yang kurang berkenan dalam hati dan saya mohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Om
Santih,Santih,Santih, Om

2
DAFTAR ISI
COVER DEPAN ........................................................................................................... ii
KATA PEGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................
iii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Munculnya Filsafat Pendidikan.................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Filsafat Yunani Kuno .......................................................................................... 3
1. 1. Faktor- faktor yang mempengaruhi Filsafat Yunani ......................................... 3
1. 2. Tokoh-Tokoh Filsafat Yunani Kuno dan Pemikirannya ................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembagian Filsafat .............................................................................................. 6
1. Filsafat Periode Klasik......................................................................................... 6
2. Filsafat Abad Pertengahan ...................................................................................
7
a. Skolastik Islam .............................................................................................. 7
b. Skolastik Kristen ........................................................................................... 7
3. Filsafat Modern ...................................................................................................
8
BAB IV PENUTUP
4. Filsafat Kontemporer...........................................................................................
10 Simpulan .............................................................................................................
A.
12
B. Saran ...................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Munculnya Filsafat


Pendidikan
Jika kita memperhatikan pemikiran orang barat yang membahas filsafat mereka
sama sekali lepas dari apa yang dikatakan agama. Bagi mereka titik berat filsafat adalah
hikmah. Hikmah itu dicari untuk mengetahui suatu keadaan yang sebenarnya, apa itu,
dari mana itu, hendak kemana, dan bagaimana. Namun pertanyaan filosofis itu kalau
diteruskan, akhirnya akan sampai dan berhenti pada sesuatu yang disebut agama. Baik
filosofis Timur maupun barat mereka memiliki pandangan yang sama bila ssudah
sampai pada pertanyaanya “bilakah permulaan yang ada ini, dan apakah yang terakhir
sekali bertahan didalam ini” (Rifai,1994: 67). Akan tetapi mereka akan berusaha untuk
mencari hikmah yang sebenarnya supaya sampai puncak pengetahuan yang tinggi, yaitu
Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Mahakuasa.

Mencintai kebenaran/pengetahuan adalah awal proses manusia mau


menggunakan daya pikirnya, sehingga dia mampu membedakan mana yang ril mana
yang ilusi. Orang Yunani awalnya sangat percaya pada dongeng dan takhyul, tetapi lama
kelamaan mereka mampu keluar dari suatu mitologi dan mendapatkan dasar
pengetahuan ilmiah. Karena manusia selalu berhadapan dengan alam yang begitu luas
dan penuh misteri, timbul rasa ingin mengetahui rahasia alam itu, sehingga filosof alam
berkembang pertama kali.

Awalnya manusia menggunakan mitos untuk menjawab pertanyaan tentang


alam. Kemudian, manusia berupaya menemukan jawaban dengan cara terus berpikir
tentang masalah yang dihadapinya, serta melakukan pengamatan terhadap segala sesuatu
yang diduga dapat membantu memecahkan masalahnya. Beberapa orang filsuf Yunani
sekitar abad ke-6 SM telah berupaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang amat
mendasar tentang apakah asal mula atau dasar dari segala yang ada dalam ini.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa filsafat digunakan oleh para filsuf
untuk mendapatkan jawab dari pemikiran mereka yang penasaran akan suatu hal.
Pemikiran yang dilakukan oleh para Filsuf menggunakan metode radikal. Yang dimana

1
metode tersebut merupakan berpikir secara radikal dengan menerapkan mencari hal-hal
yang membuat pemikiran mereka penasaran hingga keakar-akarnya.

B. Rumusan Masalah
1. Siapa sajakah tokoh-tokoh Filsafat pada zaman Yunani Kuno hingga abad
pertengahan ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Yunani Kuno hingga
abad pertengahan?
3. Bagaimana pemikiran filsafat Yunani Kuno hingga abad pertengahan ?
C. Tujuan
a. Tujuan Umum

Agar dapat mengetahui tokoh-tokoh, perkembangan ilmu pengetahuan, serta konflik


yang terjadi pada zaman Yunani Kuno hingga abad pertengahan sehingga kita tidak
salah pemahaman tentang ilmu pengetahuan.

b. Tujuan Khusus

Mahasiswa dalam menelaah dan mengembangkan apa yang tercantum dalam


Pemikiran Filsafat Yunani Kuno hinggan abad pertengahan dan bisa bermanfaat
dalam proses belajar mengajar di kelas.

c. Manfaat

Dapat untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna (hakikat) dan nilai-
nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera sekalipun.
Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat
dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan
hidupnya.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Filsafat Yunani Kuno
Filsafat Yunani terbagi menjadi dua periode yaitu: periode Yunani kuno dan
periode Yunani klasik. Periode Yunani Kuno disebut periode filsafat alam, karena pada
periode ini ditandai dengan munculnya ahli pikir alam dimana arah dan perhatian
pemikirannya pada alam sekitarnya. Pernyataan – Pernyataan yang dibuat bersifatr
filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasar pada mitos sebagai mana pada masa
metologi.

1. 1. Faktor- faktor yang mempengaruhi Filsafat Yunani

Berkembangnya Yunani kuno tersebut tentu saja selain dipengaruhi faktor


internal dan faktor eksternal. Yunani dianggap memiliki sangat banyak faktor
internal, seperti keindahan alam, kebaikan iklim dan kecerdasan manusia, yang
mengakibatkan timbulnya filsafat dengan tiba-tiba pada masa Thales. Didalam
sebuah peradaban yang berusia jauh lebih singkat daripada peradaban Mesir dan
Mesopatamia ini. Sebelum Peradaban Yunani, pemikiran rasional dan penyelidikan
teratur terhadap alam semesta tidak dikenal didunia.

Ada lagi pandangan bahwa peradaban Yunani memberikan sumbangan


peradaban terbesar dalam hal pemikiran rasional dan penelitian ilmiah bagi
peradaban-peradaban lain yang kurang maju. Pandangan-pandangan semacam inilah
sangat mempengaruhi dunia keilmuan sejak dulu hingga saat ini. George Sarton
menegaskan bahwa keajaiban Yunani dalam bidang sains sebenarnya telah didahului
oleh ribuan tahun pencapaian sains di Mesir dan mesopatamia, maka pandangan
bahwa sains bermula dari Yunani adalah pemalsuan hakikat sejati yang merupakan
sikap kekanak-kanakan.

Faktor eksternal Yunai berdekatan dengan daerah Timur Kuno (China) dan
Mesir. Di daerah-daerah ini, ilmu pengetahuan sudah berkembang, meskipun
perkembangan tersebut masih terbatas di pusat perkembangan daerah itu.

Persentuhan ilmu yang diadopsi dari Timur Kuno dan Mesir yang sudah
kaya dan maju dengan ilmu pengetahuan, kemudian mite-mite yang berkembang di
Yunani. Dunia mitos ini kemudian berhasil melahirkan sejumlah filosof yang sangat

3
berpengaruh. Lahirnya Yunani sebagai pusat beradaban dunia pada zamannya
adalah konsekuensi logis yang sangat rasional. Orang Yunani khususnya sejak
zaman Plato sudah memperhatikan ide-ide, hubungan anatar realitas dan ilusi,
bentuk dan substansi, fakta, dan fiksi.

Sebagai kesimpulan peradaban-peradaban dunia, baik peradaban Yunani,


Islam, Kristen, Barat, dan Modern sebenarnya memiliki dua faktor dasar yang
mempengaruhi perkembangannya, yaitu faktor internal yang menyebabkan
perkembangan internal dan faktor eksternal yang mendasari perkembangan
eksternalnya. Dalam peradaban Yunani, worldview Yunani kuno dibentuk melalui
penggabungan unsur-unsur asli Indo-Eropa dan unsur-unsur Non-Eropa, yaitu Mesir
dan Funesia yang pernah menjajahnya.

1. 2. Tokoh-Tokoh Filsafat Yunani Kuno dan Pemikirannya

Masa awal filsafat Yunani kuno ditandai dengan tercantumnya tiga nama
filosof yang berasal dari daerah Miletos, yaitu Thales, Anaximandros, dan
Anaximenes. Selain ketiga nama tersebut, juga terdapat beberapa nama dari daerah
lain, yaitu Herakleitos, dari Ephesos, Phytagoras dari Italia Selatan, Permidides dari
Elea, dan Demokritos dari Abdera.

2.1. Thales

Thales adalah filosof pertama, hidup pada abad ke-6 SM. Bahkan
Ariestoteles memberikan gelar kepada Thales sebagai filosof yang pertama.
Menurut Thales : Asal mula alam adalah air. Air adalah pusat dan sumber segala
yang ada atau pokok dari segala sesuatu. Argumen Thales merupakan argumen yang
bukan hanya rasional karena dikemukakan melalui salah satu sumber pengetahuan
yang kongkret, tapi juga observatif.

2.3. Anaximandros

Anaximandros adalah murid Thales, hidup sekitar antara tahun 610-547 SM.
Menurut dia : Segala sesuatu itu berasal dari to apearon, yaitu yang tidak terbatas,
suatu yang tidak terhingga, tidak dapat dirupakan, tidak ada persamaannya dengan
salah satu barang yang kelihatan di dunia ini, bersifat ilahi, abadi tak terubahkan
meliputi segala-galanya.

4
2.4. Pythagoras

Pythagoras lahir di Samos antara tahun 580-570 SM. Ia menetap di Trotona,


dan di sinilah ia mendirikan mazhab Pythagoras. Filsafah pemikiran Pythagoras
sangat matematis. Karena banyak di ilmiahi oleh rahasia angka-angka. Ia tidak
memikirklan substansi yang menjadi alam. Ia beranggapan bahwa dari segala
sesuatu adalah angka. Segala sesuatu dalam alam raya tidak tertentu dan tidak
menentu, segala hal yang telah memiliki batas bentuk dan angka akan menjadi tentu
dan pasti.

4. Herakleitos

Lahir di Ephesos, pada tahun 540-480 SM. menurut dia : tidak ada satu pun
dialam ini yang bersifat tetap atau permanen. Apa yang kelihatan tetap, benarnya ia
berada dalam proses perubahan tidak henti-hentinya. Dan api adalah elemen utama
dari segala sesuatu yang timbul. Dunia ini tidak dijadikan siapapun juga. Ia ada
selama-lamanya, Ia sebagai api yang hidup selalu, yang menyala dan padam secara
berganti-ganti.

5. Perminides

Berasal dari Elean, tahun 540 M. Filsafatnya : yang realitas hanya satu, tidak
bergerak, tidak berubah dasar pemikirannya; yang ada itu ada mustahil tidak ada.
Perminides dapat dikatakan sebagai logikawan pertama, bahkan filosof pertama
dalam pemikiran modern, yang dapat mempengaruhi Pluto.

6. Demokritos

Ia berpendapat bahwa alam ini terdiri dari atom-atom yang bergerak-gerak


tanpa akhir. Dan jumlahnya sangat banyak. Maka kesimpulannya adalah segala
sesuatu yang mengandung “penuh” dan “kosong”. Ia pun sepakat dengan
Herakleitos bahwa yang pertama adalah api terdiri dari atom yang sangat halus,
hitam, dan bulat.

5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembagian Filsafat
Filsafat dibagi menjadi 4 babakan yakni filsafat klasik, filsafat abad pertengahan,
filsafat modern, dan filsafat kontemporer. Filsafat klasik di dominasi oleh rasionalisme,
filsafat abad pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin agama Kristen selanjutnya
filsafat modern didominasi oleh rasionalisme sedangkan filsafat kontemporer
didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern. Berikut pembahasan tentang filsafat-
filsafat tersebut:

1. Filsafat Periode Klasik

Filsafat Yunani telah mencapai kejayaannya sehingga melahirkan peradaban


Yunani dan menjadikan titik tolak peradaban manusia di dunia. Filsafat Yunani telah
menyebar dan mempengaruhi di berbagai bangsa diantaranya adalah bangsa
Romawi, karena Romawi merupakan kerajaan terbesar didaratan Eropa pada waktu
itu. Bangsa Romawi yang semula beragama kristen dan kemudian kemasukan
filsafat merupakan suatu formulasi baru yaitu agama berintergrasi dengan filsafat,
sehingga munculnya filsafat Eropa yang tak lain penjelmaan dari filsafat Yunani.

Para sarjana filsafat mengatakan bahwa mempelajari filsafat Yunani berarti


menyaksikan kelahiran filsafat. Karena itu tidak ada pengantar filsafat yang lebih
ideal dari pada studi perkembangan pemikiran filsafat di negeri Yunani. Ada tiga
filsuf dari miletos yaitu Thales, Anaximandros, dan Anaximenes. Ketiganya secara
khusus menaruh perhatian pada alam dan kejadian-kejadian alamiah terutama
tertarik pada adanya perubahan yang terus-menerus di alam. Mereka mencari suatu
asas atau prinsip yang tetap tinggal sama dibelakang perubahan-perubahan yang tak
henti-hentinya itu. Thales mengatakan bahwa prinsip itu adalah air, Anaximandros
berpendapat to apeiron atau yang tak terbatas sedangkan Anaximenes menunjukkan
udara.

6
2. Filsafat Abad Pertengahan

Filsafat Yunani yang meluncurkan banyak pemikir ulung, memiliki tempat


yang cukup berpengaruh pada perkembangan ilmu filsafat diabad pertengahan. Pada
masa itu, perkembangan kehidupan di dunia tidak bisa lepas dari dua agama besar
yang saat itu saling mempengaruhi, Islam dan Nasrani. Masyarakat tersebut
memiliki konstribusi besar dalam perkembangan dunia selanjutnya.

Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan


filsafat tidak berlanjut, yaitu pada masa skolastik kristen. Hal ini dikarenakan pihak
gereja membatasi para filosof dalam berpikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat
dan tidak bisa berkembang, karena semuanya diatur oleh doktrin-doktrin gereja yang
berdasarkan kenyakinan. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan
dari kenyakinan para gerejawan, maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan
dihukum berat sampai pada hukuman mati.

Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua
periode yaitu:

a. Skolastik Islam
Para skolastik Islamlah yang pertama mengenalkan filsafatnya Ariestoteles yang
diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang barat yang
belum mengenal filsafat Ariestoteles.
Para ahli fikir islam (skolastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-
Gazali, Ibnu Rusyd dan lain-lain. Mereka itulah yang memberi sumbangan
sangat
besar bagi filosof Eropa yang menganggap bahwa filsafat Ariestoteles, Plato, dan
Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya bangsa Eropa tidak
mengakui atas peranan ahli fikir Islam yang mengantar kemodernan bangsa
Barat.
b. Skolastik Kristen
Pada masa ini kekuasaan agama masih begitu berpengaruh terhadap
perkembangan kehidupan filsafat, khususnya di kawasan Eropa. Adanya trend
perbudakan membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang
berada gereja saja, karena mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan dengan
urusan melayani orang lain, dari pada memikirkan hal-hal yang tidak
menyenangkan seperti filsafat.
7
Pada masa ini perkembangan filsafat ilmu pengetahuan sangat buruk. Karena
pihak gereja membatasi dan melarang para filosof dalam berpikir, sehingga ilmu
pengetahuan dan filsafat tidak berkembang.
3. Filsafat Modern

Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern. Pada masa ini
rasionalisme semakin kuat. Tidak gampang untuk menentukan mulai dari kapan
Abad Pertengahan berhenti. Namun, dapat dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu
berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa Renaissance. Masa setelah Abad
Pertengahan adalah masa Modern.Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya
Abad Pertengahan itu.

Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai masa Modern ini, yaitu
berkembang pesat berbagai kehidupan manusia Barat, khususnya dalam bidang
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi. Usaha untuk menghidupkan kembali
kebudayaan klasik Yunani-Romawi Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh
suasana kristiani. Di bidang Filsafat, terdapat aliran yang terus mempertahankan
masa Klasik Aliran-aliran dari Plato dan mazhab Stoa menjadi aliran-aliran yang
terus dipertahankan.Pada masa Renaissance ini tidak menghasilkan karya-karya
yang penting.

Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa modern
merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai bermunculan dan
beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat Eilsafat Barat menjadi penggung
perdebatan antar filsuf terkemuka. Setiap filsuf tampil dengan gaya dan
argumentasinya yang khas. Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat kasar
dan sini, kadang tajam dan pragmatis, ada juga yang sentimental. Sejarah filsafat
pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode. yaitu: zaman
Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung). dan zaman
Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.

Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju
perkembangan ilmiah yang modern.

1) Leonardo da Vinci (1452-1519),


2) Nicolaus Copernicus (1473-1543),

8
3) Johannes Kepler (1571-1630) dan
4) Galileo Galilei (1564-1643).
5) Sedangkan Erancis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan
dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Dia
merupakan bangsawan Inggris yang terkenal dengan karyanya yang
bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteles tentang ilmu pengetahuan
dengan teori baru.

Pada masa filsafat modern ini terdapat beberapa aliran yang berkembang pada
masa itu, diantaranya yaitu:

1. Idealisme
Idealisme adalah suatu ajaran faham atau aliran yang menganggap bahwa
realitas
ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa.ide-ide dan pikiran atau yangsejenis
dengan itu. Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam
perkembangansejarah pikiran manusia.
2. Materialisme
Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia ini
tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Kemajuan
aliran ini mendapat tantangan yang keras dan hebat dari kaum agama dimana-
mana. Hal ini disebabkan bahwa faham Materialisme ini pada abad ke- 19 tidak
mengakui adanya Tuhan (atheis) yang sudah diyakini mengatur budi
masyarakat.Pada masa ini, kritikpun muncul di kalangan ulama-ulama barat
yang menentang Materialisme.
3. Dualisme
Dualisme adalah ajaran atau aliran faham yang memandang alam ini terdiri atas
dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua macam
hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
Perhubungan antara keduanya itu menciptakan kehidupan dalam alam Contoh
yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini adalah terdapat
dalam diri manusia.

9
4. Empirisme

Empirisme adalah aliran yang menjadikan pengalaman sebagai sumber


pengetahuan. Aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan diperoleh melalui
pengalaman dengan cara observasi/penginderaan. Pengalaman merupakan faktor
fundamental dalam pengetahuan, ia merupakan sumber dari pengetahuan
manusia.

5. Rasionalisme
Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang
berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal. Selain itu, tidak ada sumber
kebenaran yang hakiki.
6. Fenomenalisme
Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau faham yang
menganggapbahwa Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan
kebenaran.Seorang Fenomenalisme suka melihat gejala.Dia berbeda dengan
seorang ahli ilmupositif yang mengumpulkan data, mencari korelasi dan fungsi,
serta membuathukum-hukum dan teori.Fenomenalisme bergerak di bidang
yang pasti.Hal yangmenampakkan dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan
bidang evidensi yanglangsung Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran,
"a way of looking atthings".
7. Intuisionalisme
Intusionalisme adalah suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa intuisi
(naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Intuisi termasuk
salah satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran Jadi Intuisi
adalah non-analitik dan tidak didasarkan atau suatu pola berfikir tertentu dan
sering bercampur aduk dengan perasaan

4. Filsafat Kontemporer

Filsafat Kontemporer yaitu cara pandang dan berpikir mendalam


menyangkut kehidupan pada masa saat ini. Misalnya orang dihadapkan pada
tahun 2009, ya inilah zaman kontemporer kita. Tetapi istilah filsafat kontemporer
baru saja populer semenjak abad ke-20, ini merupakan tanggapan atas
kebingungan penyebutan filsafat masa kini.

10
Filsafat kontemporer ini sering dikaitkan dengan posmodernisme,
Dikarenakan posmodernisme yang berarti "setelah modern" merupakan akibat
logis dari zaman kontemporer.Posmodernisme menyaratkan kebebasan, dan
tidak selalu harus simetris.Contohnya seni bangunan posmodern tidak terlalu
mementingkan aspek keseimbangan dalam bentuk bangunan, melainkan sesuka
hati yang membangun atau yang sesuai request. Kembali lagi kepada pemikiran
kontemporer yang beranjak dari seni bangunan tadi, sama halnya dengan itu,
pemikiran filsafat kontemporer ini bebas, Kebebasan dalam memakai teori,
menanggapi, dan mengkritik selama kebebasan tersebut merupakan suatu hal
original.
Bebas, berbicara tentang filsafat kematian, filsafat waktu, filsafat orang
gila, filsafat komputer, filsafat game online, dan lain-lain. Semuanya terbuka
lebar untuk dipikirkan dan diperbincangkan. Tidak ada batasan pasti dalam
filsafat kontemporer, selama semua masih dinamis dan tidak kaku seperti
zaman pra- modern, bisa disebut sebagai kontemporer.

Masalah aktual dan faktual diperbincangkan dan ditanggapi, lalu diberi


solusi Dengan filsafat akan bisa ditemukan solusi terbaik terhadap masalah
tersebut karena filsafat juga menguji solusi yang akan diambil dan yang
dianggap baik. Hal ini dilakukan karena pada saat tertentu solusi bisa menjadi
sangat baik, dan pada saat tertentu pula suatu solusi bisa dianggap kuno dan
terbilang idiot.

Berbicara tentang saat demi saat, inilah letak kontemporernya.


Penyesuaian terhadap sesuatu yang kita ketahui sebagai zaman.Berpikir sesuai
zaman tanpa kehilangan identitas dan originalitas pemikiran personal Memiliki
kepribadian dan cara berpikir yang unik merupakan hal yang dibanggakan dalam
filsafat kontemporer. Oleh karenanya filsafat kontemporer merupakan
ekstensifikasi dari pemikiran manusia dari hal-hal yang umum menjadi yang
sangat khusus dan terkait dengan hal khusus lainnya.

11
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Filsafat Yunani terbagi menjadi dua periode yaitu: periode Yunani kuno dan
periode Yunani klasik. Periode Yunani kuno disebut periode filsafat alam, karena
pada periode ini ditandai dengan munculnya ahli pikir alam dimana arah dan
perhatian pemikirannya pada alam sekitarnya. Pernyataan-pernyataan yang dibuat
bersifat filsafati (berdasar akal pikir) dan tidak berdasar pada mitos sebagaimana
pada masa metologi.

Dengan berkembangnya pola fikir manusia, maka berkembang pula tentang


pemikiran dan pembahasan di dalam filsafat.Filsafat dibagi menjadi 4 babakan
yakni Filsafat klasik, filsafat abad pertengahan, filsafat modern dan filsafat
kontemporer Filsafat klasik di dominasi oleh rasionalisme, filsafat abad pertengahan
didominasi dengan doktrin-doktrin agama Kristen selanjutnya filsafat modern
didominasi oleh rasionalisme sedangkan filsafat kontemporer didominasi oleh kritik
terhadap filsafat modern.

B. Saran
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang diharapkan dapat menjadikan
pedoman bagi manusia untuk mencari sebuah kebenaran yang hakiki, dengan
demikian diharapkan manusia dapat lebih bisa berpikir kritis yang positif serta dapat
menjadi manusia yang bijaksana dalam menghadapi segala permasalahan
kehidupan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Fuad,Pengantar Filsafat Barat.Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya, 2001.

John Marshall,Sejarah Singkat Filsafat Yunani.Yogyakarta : Indoliterasi,1893.

Kusumohamidjojo, Budiono,Filsafat Hukum :Problematika Ketertiban yang


Adil. Bandung
: Mandar Maju, 2011.

L. Tjahjadi, Simon Petrus Petualangan Intelektual.Yogyakarta : Kanisius,


2004.

13

Anda mungkin juga menyukai