Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FILSAFAT UMUM

“FILSAFAT BARAT ABAD PERTENGAHAN”

Disusun Oleh :

Adinda Putri Lestari 2041912032

Agung Purnama Aji 2041912002

Annisa Prayugistia Fahira 2041912034

Dosen Pengampu :

Syahrial, M. Ag

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan limpahan
Rahmat dan Hidayah serta Inayah-Nya Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Filsafat Barat Abad Pertengahan” tepat pada waktunya, guna untuk
memenuhi tugas Mata kuliah Analisis Problem Sosial.

Dan juga tidak lupa kita haturkan sholawat serta salam kepada nabi kita, Nabi
sang penghulu alam Nabi Muhmmad Shalallahu’alaihi Wassalam. Ialah yang sudah
membawa kita dari zaman kegelapan dan kejahiliahan hingga ke zaman yang terang-
benderang serta modern seperti sekarang ini.

Semoga makalah yang saya susun ini bisa di terima dengan baik, mohon maaf
atas kekurangan makalah saya, dan ada pembahasan yang kurang dimengerti. Semoga
apa yang belum dipahami dalam makalah ini bisa kita diskusikan bersama dan kita
temukan jawabannnya bersama. Aamiin.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan yang diharapkan,
oleh karena itu, kritik dan saran saya harapkan kepada ibu dosen dan semua teman-
teman, demi kesempurnaan makalah ini. Terima Kasih

Samarinda, Maret 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
A. Masa Patristik...........................................................................................................2
B. Masa Skolastik.........................................................................................................4
C. Masa Peralihan...........................................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................................8


A. Kesimpulan..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat Yunani mengalami kemegahan dan kejayaannya dengan hasil yang sangat
gemilang, yaitu melahirkan peradaban Yunani. Menurut pandangan sejarah filsafat,
dikemukakan bahwa peradaban yunani

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Masa Patristik?

2. Apa yang dimaksud dengan Masa Skolastik?

3. Apa yang dimaksud dengan Masa Peralihan?

C. Tujuan

1. Mengetahui seperti apa Masa Patristik itu.

2. Mengetahui bagaimana keadaan pada masa pada abad pertengahan.

3. Mengetahui apa saja Masa-masa pada abad pertengahan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Masa Patristik

Istilah Patristik berasal dari kata latin pater atau bapak, yang artinya para pemimpin
gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas atau golongan ahli pikir. Dari
golongan ahli pikir inilah menimbulkan sikap yang beragam pemikirannya. Mereka ada yang
menolak filsafat yunani dan ada yang menerimanya.
Bagi mereka yang menolak, alasannya karena beranggapan bahwa sudah mempunyai
sumber kebenaran yaitu firman Tuhan, dan tidak dibenarkan apabila mencari sumber
keenaran yang lain seperti dari filsafat Yunani. Bagi mereka yang menerima sebagai
alasannya beranggapan bahwa walaupun telah ada sumber kebenaran yaitu firman Tuhan,
tetapi tidak ada jeleknya menggunakan filsafat Yunani hanya diambil metodosnya saja (tata
cara berfikir). Juga, walaupun filsafat Yunani sebagai kebenaran manusia, tetapi manusia
juga sebagai ciptaan Tuhan. Jadi, memakai/menerima filsafat Yunani diperbolehkan selama
dalam hal-hal tertentu tidak bertentangan dengan agama.
Perbedaan pendapat tersebut berkelanjutan, sehingga orang-orang yang menerima filsafat
Yunani menuduh bahwa mereka (orang-orang kristen yang menolak filsafat Yunani) itu
munafik. Kemudian, orang-orang yang dituduh munafik tersebut menyangkal, bahwa tuduhan
tersebut dianggap fitnah. Dan pembelaan dari orang-orang yang menolak filsafat yunani
mengatakan bahwa dirinyalah yang benar-benar hidup sejalan dengan tuhan.

B. Masa Skolastik
Istilah Skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti sekolah. Jadi,
Skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Perkataan Skolastik merupakan
corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan. Terdapat beberapa pengertian dari corak
khas skolastik, sebagai berikut :
1. Filsafat Skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama.
Skolastik ini sebagai bagian dari kebudayaan abad pertengahan yang religius.
2. Filsafat Skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi atau filsafat yang
rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian,
kerohanian, baik buruk. Dari rumusan tersebut kemudian muncul istilah skolastik
Yahudi, skolasti Arab dan lain-lainnya.
3. Filsafat Skolastk adalah suatu sistem filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan alam
kodrat, akan dimasukan kedalam bentuk sintesis yang lebih tinggi antara kepercayaan
dan akal.
4. Filsafat Skolastik adalah filsafat Nasrani karena banyak dipengaruhi oleh ajaran
gereja.
Filsafat Skolastik ini dapat berkembang dan tumbuh karena beberapa faktor berikut :
1. Faktor Religius
2. Faktor Ilmu Pengetahuan

C. Masa Peralihan
Setelah abad pertengahan berakhir sampailah pada masa peralihan yang di isi dengan
gerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan. Zaman peralihan ini merupakan embrio masa
modern. Masa peralihan ini ditandai dengan munculnya renaissance, humanisme, dan
reformasi yang berlangsung antara abad ke-14 hingga ke-16.

a. Renaissance
Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini merupakan suatu gelombang
kebudayaan dan pemikiran yang dimulai di Italia, kemudian di Prancis, Spanyol, dan
selanjutnya hingga menyebar ke seluruh Eropa. Di antara tokoh-tokohnya adalah Leonardo
da Vinci, Michelangelo, Machiavelli, dan Giordano Bruno.

b. Humanisme
Humanisme pada mulanya dipakai sebagai suatu pendirian di kalangan ahli pikir
Renaissance yang mencurahkan perhatiannya terhadap pengajar kesusastraan Yunani dan
Romawi, serta perikemanusiaan. Kemudian, Humanisme berubah fungsinya menjadi gerakan
untuk kembali melepaskan ikatan dari gereja dan berusaha menemukan kembali sastra
Yunani atau Romawi. Di antara para tokohnya adalah Boccaccio, Petracus, Lorenco Vallia,
Erasmus, dan Thomas Morre.
c. Reformasi
Reformasi merupakan revolusi keagamaan di Eropa Barat pada abad ke-16. Revolusi
tersebut dimulai dari gerakan terhadap perbaikan keadaan gereja Katolik. Kemudian
berkembang menjadi asas-asas Protestantisme, para tokohnya antara lain Jean Calvin dan
Martin Luther.
Akhirnya dalam filsafat Renaissance salah satu unsur pokoknya adalah manusia suatu
pikiran yang sejajar dengan Renaissance. Pemikiran yang ingin menempatkan manusia pada
tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Korupsi merupakan kejahatan yang dilakukan dengan penuh perhitungan oleh mereka
yang justru merasa sebagai kaum terdidik dan terpelajar. Korupsi juga bisa dimungkinkan
terjadi pada situasi dimana seseorang memegang suatu jabatan yang melibatkan pembagian
sumber-sumber dana dan memiliki kesempatan untuk menyalahgunakannya guna
kepentingan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi Wicipto, KORUPSI DI INDONESIA (Penyebab, Bahaya, Hambatan dan Upaya


Pemberantasan, Serta Regulasi), Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
“Veteran” Jakarta, 2018

Ardisasmita Syamsa M, Definisi Korupsi Menurut Perspektif Hukum Dan E-Announcement


Untuk Tata Kelola Pemerintahan Yang Lebih Terbuka, Transparan Dan Akuntabel, Jakarta,
2006

Anda mungkin juga menyukai