Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah memberikan kemudahan kepada
kami untuk bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Menjelaskan Periodeisasi Filsafat
Pertengahan yaitu Filsafat Islam dan Menjelaskan tentang Renaisance dan humanisme
sebagai awalperkembangan filsafat modern dan Realisasinya dengan Ilmu Pengetahuan”
makalah ini kami susun dengan sedemikian mungkin dan kami juga menyadari bahwa
makalah yg kami susun jauh dari kata sempurna, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Sholawt serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan nabi besar
kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari Zaman Jahiliyah ke Zaman
Terang Benderang seperti yang kita rasakan pada saat ini, semoga kita mendapatkan syafaat
di Yaumil Akhir Amin.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada allah kami mohon ampun dan kepada
semua pihak kami minta maaf apabila ada penulisan kata yang salah dalam makalah ini dan
semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.
Penulis ( Es,Iw,Nd)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
1.1 Pengertian Filsafat ............................................................................................................ 6
1.2 Periodeisasi Filsafat Islam ................................................................................................... 7
2.3 RENAISSANCE .............................................................................................................. 8
2.4 Humanisme....................................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 10
3.2. Penutup ........................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui sejarah periodeisasi Filsafat dari masa ke masa
2. Kita dapat mengetahui definisi Renaissance.
3. Kita dapat mengetahui definisi Humanisme.
4. Kita dapat mengetahui dan memahami sejarah perkembangan Humanisme
BAB II
PEMBAHASAN
Sedang menurut istilah, filsafat diartikan sebagai upaya manusia untuk memahami
secara radikal dan integral serta sistematik mengenai Tuhan, alam semesta dan manusia,
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat
dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai
pengetahuan tersebut. Harun Nasution menggunakan istilah filsafat dengan “falsafat”
atau “falsafah”. Karena menurutnya, filsafat berasal dari kata Yunani, Philein dan Sophos.
Kemudian orang Arab menyesuaikan dengan bahasa mereka falsafah atau falsafat dari akar
kata falsafa-yufalsifu-falsafatan wa filsafan dengan akar kata (wazan) fa’lala. Musa
Asy’arie (2002:6) menjelaskan, bahwa hakikat filsafat Islam adalah filsafat yang bercorak
Islami, yang dalam bahasa Inggris dibahasakan menjadi Islamic Philosophy, bukan the
Philosophy of Islam yang berarti berpikir tentang Islam. Dengan demikian, Filsafat Islam
adalah berpikir bebas, radikal (radix) yang berada pada taraf makna, yang mempunyai sifat,
corak dan karakter yang dapat memberikan keselamatan dan kedamaian hati. Dengan
demikian, Filsafat Islam tidak netral, melainkan memiliki keberpihakan (komitmen) kepada
keselamatan dan kedamaian (baca: Islam). Menurut Al-Farabi dalam kitabnya Tahshil as-
Sa’adah, filsafat berasal dari Keldania (Babilonia), kemudian pindah ke Mesir, lalu
pindah ke Yunani, Suryani dan akhirnya sampai ke Arab.
Pada zaman dulu di kalangan umat Islam, filsafat Islam merupakan kisah
perkembangan dan kemajuan ruh. Begitu pula mengenai ilmu pengetahuan Islam, sebab
menurut al-Qur’an seluruh fenomena alam ini merupakan petunjuk Allah, sebagaimana
diakui oleh Rosental, bahwa tujuan filsafat Islam adalah untuk membuktikan kebenaran
wahyu sebagai hukum Allah dan ketidakmampuan akal untuk memahami Allah sepenuhnya,
juga untuk menegaskan bahwa wahyu tidak bertentangan dengan akal (C.A. Qadir, 1989:
ix). Filsafat Islam jika dibandingkan dengan filsafat umum lainnya, telah mempunyai ciri
tersendiri sekalipun objeknya sama. Hal ini karena filsafat Islam itu tunduk dan terikat oleh
norma-norma Islam. Filsafat Islam berpedoman pada ajaran Islam. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa filsafat Islam adalah merupakan hasil pemikiran manusia secara radikal,
sistematis dan universal tentang hakikat Tuhan, alam semesta dan manusia
berdasarkan ajaran Islam.
1.2 Periodeisasi Filsafat Islam
a) Zaman Abad Pertengahan
Filsafat pada zaman abad pertengahan mengalami dua periode :
b) Periode Patristik
Patristik berasal dari kata Latin patres yang berarti bapa-bapa Gereja, ialah
ahli agama kristen pada abad permulaan agama Kristen. Periode ini mengalami dua
tahap :
1. Permulaan agama kristen. Setelah mengalami berbagai kesukaran terutama mengenai
filsafat Yunani maka agama Kristen memantapkan diri.
2. Filsafat Agustinus merupakan seorang ahli filsafat yang terkenal pada masa patristik.
c) Periode Skolastik
Periode Skolastik berlangsung dari tahun 800 – 1500 M. Periode ini dibagi menjadi
tiga tahap :
1. Periode skolastik awal (absad ke 9 – 12)
Ditandai oleh pembentukan metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara
agama dan filsafat. Yang tampak pada permulaan ialah persoalan tentang universali
2. Periode puncak perkembangan skolastik ( abad ke 13)
Ditandai oleh keadaan yang dipengaruhi oleh Aristoteles akibat kedatangan ahli
filsafat Arab dan Yahudi.
3. Aperiode skolastik akhir ( abad ke 14 – 15 )
Ditandai dengan pemikiran kefilsafatan yang berkembang ke arah nominalisme ialah
aliran yang berpendapat bahwa universalisme tidak memberi petunjuk tentang aspek
yang sama dan yang umum mengenai adanya suatu hal.
2.3 RENAISSANCE
Kata Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali.
Yang biasa digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual
manusia,yang terjadi di Eropa. Renaissance merupakan periode penemuan manusia dan dunia
bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan
modern. Bila dikaitkan dengan keadaan, Renaissance adalah masa antara zaman pertengahan
dan zaman modern yang dapat di pandang sebagai masa peralihan, yang ditandai oleh
terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. Pada abad pertengahan, manusia
dianggap kurang dihargai sebagai manusia, bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia.
Humanisme menghendaki ukuran haruslah dibuat oleh manusia. Karena manusia mempunyai
kemampuan berpikir, Humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan
mengatur dunia. Terdapat kepercayaan tentang ilmu dunia hitam, antologi, animisme, perang-
perang seperti perang agama dan lainnya. Di abad pertengahan, manusia dianggap kurang
dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (Kristen), bukan
menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dibuat
oleh manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berpikir, Humanisme menganggap
manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunia. Ciri utama Renaissance adalah
Humanisme, individualisme, lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme dan
rasionalisme. Hasil yang diperoleh dari watak itu ialah berkembangnya pengetahuan rasional.
Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance, melainkan kelak pada zaman
sesudahnya (zaman modern). Sains berkembang karena semangat dan hasil empirisme itu.
Agama (Kristen) semakin ditinggalkan, karena semangat Humanismeitu. Ini kelihatan dengan
jelas kelak pada zaman modern. Rupanya, setiap gerakan pemikiran mempunyai
kecenderungan menghasilkanyang positif, tetapi sekaligus yang negatif.1 Tokoh pertama
filsafat adalah Descartes. Dalam filsafat, kita menemukan ciri-ciriRenaissance tersebut, yaitu
menghidupkan kembali rasionalisme Yunani
2.4 Humanisme
Humanisme, menurut Ali Syariati (1992 : 39), berkaitan dengan eksistensi manusia,
bagian dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia. Aliran ini memandang bahwa
manusia adalah makhluk mulia yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk
memperbaiki spesiesnya. Ada empat aliran yang mengklaim sebagai bagian dari humanisme,
yaitu liberalisme barat, marxisme, eksistensialisme dan agama.
Liberalisme barat menyatakan diri sebagai pewaris asli filsafat dan peradaban
humanisme dalam sejarah, yang dipandang sebagi aliran pemikiran peradaban yang dimulai
dari Yunani Kuno dan mencapai puncak kematangan kesempurnaan relatif pada Eropa
modern. Teori humanisme Barat dibangun atas asas yang sama yang dimiliki oleh mitologi
Yunani Kuno bahwa antara langit dan bumi, alam dewa-dewa dan alam manusia, terdapat
pertentangan dan pertarungan, sampai-sampai muncul kebencian dan kedengkian antara
keduanya. Para dewa adalah kekuatan yang memusuhi manusia. Seluruh perbuatan dan
kesadarannya ditegakkan atas kekuasaannya yang lazim terhadap manusia yang dibelenggu
oleh kelemahan dan kebodohannya. Hal itu dilakukan karena dewa-dewa takut menghadapi
ancaman kesadaran, kebebasan, kemerdekaan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam garis besar, periodisasi pemikiran
filsafat ada 6 zaman, yakni : Zaman Filsafat Yunani Kuno, Zaman Keemasan Filsafat Yunani,
Masa Helinitis dan Romawi, Zaman Abad Pertengahan, Zaman Modern, dan Masa Kini.
Secara etimologi, renaissance berarti “kelahiran kembali” atau “kebangkitan
kembali”. Dari bahasa Perancis re (lagi,kembali) naissance (kelahiran), sedangkan dalam
bahasa latin nascentia, nascor, natus (kelahiran, lahir, dilahirkan), kelahiran kembali ini
disebut juga dengan zama pencerahan (Auflarung). 2. Humanisme adalah pandangan yang
menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia serta keseluruhan realita dengan
menggunakan pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Kita bisa hidup baik tanpa
agama sekalipun. Para humanisberusaha menciptakan yang terbaik bagi kehidupan
3.2. Penutup
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, apabila ada kekurangan dan kurang
sempurnanya makalah ini, baik dari segi tulisan, bahasa, isi, maupun presentasi. Untuk itu
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun sangatlah kami
harapkan untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan untuk kita semua. Amiiin
Sebagai mahasiswa hendaknya kita memahami adanya tentang Filsafat Renaissance
dan Humanisme dalam aliran-aliran tersebut dan perkembangannya. Pada masa Renaissance
muncul aliran yang menetapkan kebenaran berpusat pada manusia, yang kemudian disebut
dengan Humanisme. Aliran ini lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikan
berbagai penemuan manusia, bahkan dengan doktrin dan kekuasaannya, gereja telah
meredam para filosof dan ilmuan yang dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah
mengingkari kitab suci yang selama ini telah diacu oleh kaum kristiani.
DAFTAR PUSTAKA
Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum, (Bandung: P ustaka Setia.
2008 Imron. 2011. Sejarahfilsafatkuno “priode axial” danasalusulnya. Yaqzah: Jurnalfilsafat.
ISSN: 2407-7208. Vol.21. Nomor. 3 Hlm 223-344. Jalako S. Summadjo, Filsafat Seni,
(Bandung: ITB. 1994) Musnurhery. 2017. Studihermeneuitikfisiofis. Tadrib:
Jurnalpendidikan agama islam. ISSN: 2477-5436. Vol.3. No.1.Hlm. 03. Soebani, Akhmad.
2008. Filsafat Umum dari Meteologi sampai Teofisiologi. Bandung : Pustaka Setia. Supriadi,
Dedi. 2017. Filsafat Islam Teori dan Praktek. Bandung: Kresida. Sirrajudin. 2009. Filsafat
Umum. Jakarta: PT Raja Koesenda.