Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Makalah ini berisi tentang Sejarah Filsafat Masa Keemasan yang dibuat untuk
memberikan informasi dan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah filsafat zaman
keemasan.
Harapan kami selaku penyusun, semoga informasi dan pembahasan dalam makalah
ini dapat dijadikan sebagai bahan dalam mempelajari sejarah filsafat masa keemasan dan
dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan sebagai bahan persentasi kami kepada
teman-teman semoga dapat diambil manfaatnya.
Akhir kata, segala upaya penyusunan makalah ini kami selaku penyusun sadar masih
banyak kekurangannya di sana-sini, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dan
perbaikan selanjutnya sangat dinantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Filsafat Dalam Islam................................................................................................................3
B. Sejarah Filsafat Islam..............................................................................................................4
C. Filsafat Islam dan Abad keemasan.........................................................................................5
D. Sifat Filsafat Islam dan Abad keemasan................................................................................6
E. Tokoh-Tokoh Filsafat Islam Pada Abad Keemasan.............................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTTAR PUSTAKA.......................................................................................................................iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa
Arab, falsafah yang juga diambil dari bahasa Yunani, philosophia. Dalam bahasa ini,
kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan,
cinta dsb.) dan (sophia = kebijaksanaan). Sehingga arti harfiahnya adalah seorang
‘pencinta kebijaksanaan’.
Filsafat muncul di Yunani pada abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-
orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di
sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta,
sekarang di pesisir barat Turki. Sekitar pertengahan abad ke-5 SM, Athena menjadi
pusat baru seluruh kebudayaan Yunani. Pada masa ini perkembangan filsafat mulai
berpusat di Athena. Selanjutnya filsafat terus berkembang dan mulai menguak apa
yang sekaang disebut sebagai ‘ilmu pengetahuan’.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud filsafat dalam islam?.
2. Bagaimana sejarah filsafat islam dan abad keemasan?.
3. Bagaimana filsafat islam dan abad keemasan?.
4. Bagaimana sifat filsafat islam pada masa keemasan?
5. Siapa saja tokoh-tokoh filsafat islam pada abab keemasan?.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu filsafat dalam islam.
2. Untuk mengetahui sejarah filsafat islam.
3. Untuk mengetahui tentang filsafat islam dan abad keemasan.
4. Untuk mengetahui sifat filsafat islam pada masa keemasan.
5. Untuk mengetahui tokoh-tokoh filsafat islam pada abad keemasan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mereka menyimpulkan, bahwa filsafat yang pindah tersebut adalah filsafat Islam (Al-
Ahwani, 1984:2).
Dalam perspektif Islam, filsafat merupakan upaya untuk menjelaskan cara
Allah menyampaikan kebenaran atau yang haq dengan bahasa pemikiran yang
rasional. Sebagaimana kata Al-Kindi (801-873M), bahwa filsafat adalah pengetahuan
tentang hakikat hal-ihwal dalam batas-batas kemungkinan manusia. Ibn Sina (980-
1037M) juga mengatakan, bahwa filsafat adalah menyempurnakan jiwa manusia
melalui konseptualisasi hal ihwal dan penimbangan kebenaran teoretis dan praktis
dalam batas-batas kemampuan manusia. Karena dalam ajaran Islam di antara nama-
nama Allah juga terdapat kebenaran, maka tidak terelakkan bahwa terdapat hubungan
yang erat antara filsafat dan agama (C.A Qadir, 1989: 8). Pada zaman dulu di
kalangan umat Islam, filsafat Islam merupakan kisah perkembangan dan kemajuan
ruh. Begitu pula mengenai ilmu pengetahuan Islam, sebab menurut al-Qur’an seluruh
fenomena alam ini merupakan petunjuk Allah, sebagaimana diakui oleh Rosental,
bahwa tujuan filsafat Islam adalah untuk membuktikan kebenaran wahyu sebagai
hukum Allah dan ketidakmampuan akal untuk memahami Allah sepenuhnya, juga
untuk menegaskan bahwa wahyu tidak bertentangan dengan akal (C.A. Qadir, 1989:
ix).
Filsafat Islam jika dibandingkan dengan filsafat umum lainnya, telah
mempunyai ciri tersendiri sekalipun objeknya sama. Hal ini karena filsafat Islam itu
tunduk dan terikat oleh norma-norma Islam. Filsafat Islam berpedoman pada ajaran
Islam. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat Islam adalah merupakan
hasil pemikiran manusia secara radikal, sistematis dan universal tentang hakikat
Tuhan, alam semesta dan manusia berdasarkan ajaran Islam.
4
kemudian hari. Penerjemahan literatur-literatur keilmuan dari Yunani dan budaya
lainnya ke dalam bahasa Arab secara besar-besaran di period Bani Abbasiyah (750-
1250an M) dapat dikatakan memberi pengaruh terbesar terhadap kemunculan dan
perkembangan kajian filsafat Islam klasik. Peristiwa tersebut kemudian menjadikan
periode ini sebagai zaman keemasan dalam peradaban Islam. Ini sekaligus
menunjukan keterbukaan umat Muslim terhadap berbagai pandangan yang
berkembang saat itu, baik dari para penganut keyakinan monoteis lainnya, seperti
kaum Yahudi yang mendapat posisi penting saat itu di negeri-negeri Islam (Ravertz,
2004: 20), hingga kaum Pagan, yang terlihat dari ketertarikan umat Muslim terhadap
literatur bangsa Yunani Kuno yang mana sering diidentikan dengan custom
Paganisme.
5
kebangkitan. Zaman renaisans adalah zaman kelahiran-kembali kebudayaan Yunani-
Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M sesudah mengalami masa
kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani. Namun,
orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif bagi
kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka
kenal dengan baik.. Kebudayaan klasik ini juga dipuja dan dijadikan model serta dasar
bagi seluruh peradaban manusia. Pada zaman ini telah dicapai titik puncak dalam
bidang seni, pemikiran, dan sastra.
7
humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya sendiri dan
mengatur dunia. Karena semangat humanisme tersebut , akhirnya agama
Kristen semakin ditinggalkan, sementara pengetahuan rasional dan sains
berkembang pesat terpisah dari agama dan nilai-nilai spiritual.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dikemukakan Slamet Santoso seperti
yang dikutip Rizal Mustansyir, yaitu:
8
E. Tokoh-Tokoh Filsafat Islam Pada Abad Keemasan.
Dalam bidang filsafat, zaman renaisans tidak menghasilkan karya penting bila
dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Filsafat berkembang bukan pada zaman
itu, melainkan kelak pada zaman sesudahnya yaitu zaman modern. Meskipun terdapat
berbagai perubahan mendasar, namun abad-abad renaisans tidaklah secara langsung
menjadi lahan subur bagi pertumbuhan filsafat. Baru pada abad ke-17 dengan
dorongan daya hidup yang kuat sejak era renaisans, filsafat mendapatkan
pengungkapannya yang lebih jelas. Jadi, zaman modern filsafat didahului oleh zaman
renaisans. Ciri-ciri filsafat renaisans dapat ditemukan pada filsafat modern. Ciri
tersebut antara lain, menghidupkan kembali rasionalisme Yunani, individualisme,
humanisme, lepas dari pengaruh agama dan lain-lain.
Tokoh-tokoh dalam Islamic Golden Age, ilmu pengetahuan dan budaya yang berkembang
pesat di masa itu?
1. Abu Ali al Husayn Ibn Abdallah Ibn Al Hasan Ibn Ali Ibn Sina
Ibn Sina atau Avicenna adalah seorang polymath jenius asal Uzbekistan yang bener-bener
mendalami hampir semua ilmu pengetahuan, dari mulai filsafat, kedokteran, astronomi,
sekaligus ilmuwan. Avicenna ini ngeluarin mahakarya kedokteran yang judul "Al Qanun fi al
Tibb" atau "The Canon of Medicine" dan jadi buku pegangan utama para mahasiswa
kedokteran di penjuru Eropa sampe abad ke-18, atau kurang lebih 700 tahun ke depan.
Dunia medis masih sangat miskin pengetahuan, kebanyakan tabib hanya meraba-raba
berdasarkan pengalaman tanpa didasari eksperimen serta pengetahuan yang sahih tentang
bagaimana sistem tubuh manusia bekerja. Ibn Sina-lah mengumpulkan seluruh
pengetahuan ilmu faal, anatomi, intervensi medis dari jaman klasik Yunani/Romawi dan
Persia/India sejak jaman Hippokrates dan Galen, sekaligus digabung sama riset medis yang
dilakuin sendiri sama Ibn Sina.
Pada masanya, Ibn Sina ini dikenal sebagai orang yang berpikiran sangat logis dan
rasional, jauh melampaui manusia-manusia pada zamannya. Perkembangan intelektual Ibn
Sina sangat dipengaruhi dari ajaran Aristoteles dan Plato sebagai perintis pertama konsep
filsafat logika serta budaya untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu sampai sedalam-
dalamnya.
9
membaca, dia juga mensintesa hasil pemikirannya sendiri dengan membuat buku. Berapa
banyak bukunya? Total jumlah buku yang dia tulis tuh lebih dari 260 judul.
Beberapa kontribusi dia dalam ilmu pengetahuan: dalam bidang optik, dia menyebutkan
bahwa agar mata bisa melihat benda, perlu perantara yang bisa mengarahkan benda ke
mata kita, dalam hal ini udara. Dalam bidang kimia, Al Kindi salah satu orang yang pertama
kali menyuling alkohol dan memproduksi alkohol pabrikan dalam jumlah banyak. Selain itu,
dia juga menentang para ahli alkimia yang menyebutkan bahwa unsur bisa berubah-ubah.
Dalam bidang matematika, Al Kindi merupakan salah satu orang pertama yang ngadaptasi
angka India jadi sistem bilangan Hindu-Arab (0--9) yang kita gunakan sampai saat ini.
10
15. Tiziano Vecelli (1477-1526)
Bidang Penjelajahan
1. Christopher Columbus (1451-1506)
2. Ferdinand Magellan (1480?-1521)
Bidang Ilmu Pengetahuan
1. Johann Gutenberg (1400-1468)
2. Nicolaus Copernicus (1478-1543)
3. Andreas Vesalius (1514-1564)
4. William Gilbert (1540-1603)
5. Galileo Galilei (1546-1642)
6. Johannes Kepler (1571-1642)
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zaman Keemasan filsafat lazimnya dikenal sebagai zaman renaisans
(renaissance). Istilah renaisans berasal dari bahasa Perancis yang terdiri dari kata re
yang berarti lagi atau kembali, dan kata neissance yang berarti kelahiran atau
kebangkitan. Ciri utama renaisens adalah individualisme, humanisme, lepas dari
agama. Manusia sudah mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam
merumuskan pengetahuan. Ciri-ciri filsafat renaisans dapat ditemukan pada filsafat
modern. Ciri tersebut antara lain, menghidupkan kembali rasionalisme Yunani,
individualisme, humanisme, lepas dari pengaruh agama.
B. Saran
Sebelumnya kami penyusun makalah ini mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan kata-kata, dan makalah kami pun di sini masih belum
sempurna, untuk itu sekiranya apabila masih di rasa pembaca masih belum cukup
bahasan-bahasan di dalam makalah ini di sarankan untuk mencari sumber referensi
dari buku-buku atau sumber-sumber yang semacamnya.
12
DAFTTAR PUSTAKA
https://www.uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/sejarah-pertumbuhan-dan-
perkembangan-filsafat-islam.html
iv