Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT FILSAFAT ISLAM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Islam


Dosen pengampu:
MUKHAMAT SAINI.S.FiI.I,M.A

Di susun oleh:
Kelompok 1
1. Aulan nisak ( 20210880101898 )
2. Siti fatimatus sholihah ( 20210880101905 )

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ULA
NGLAWAK-KERTOSONO-NGANJUK
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Penyusunan
makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat ilmu Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan materi maupun pikirannya .
1. Ketua yayasan Pondok Pesantren Miftahul ‘Ula Bpk.H.Dr.Nur Fajar ‘Arif., M.Pd.
Ketua STAIM nglawak .
2. Bapak Mukhamat Saini, MA selaku dosen pembimbing arahan dan dorongan
sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat waktu.
3. Teman-teman mahasiswa STAIM nglawak dari berbagai pihak yang dapat disebut
satu persatu yang telah memberikan dukungan moral dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.

Pepatah mengatakan tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami sadar dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf dan meminta kepada
Bapak dosen, kiranya sudi memberikan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Sekian
dari kami semoga tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi yang
membaca

Nganjuk, 01 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................iii
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 3
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................ 4
1. Pengertian Filsafat Islam................................................................................................ 5
2. Objek kajian dalam Filsafat Islam ................................................................................. 6
3. Manfaat mempelajari Filsafat islam............................................................................... 7
4. Hubungan Filsafat islam dan Filsafat Yunani ................................................................ 8
BAB 3 PENUTUP ..................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini cakupan Filsafat Islam itu diperluas kepada
segala aspek ilmu-ilmu yang terdapat dalam khasanah pemikiran keislaman, yang meliputi
bukan saja diperbincangkan oleh para filusuf dalam wilayah kekuasaan Islam tentang beberapa
hal, tetapi lebih luas. Seperti yang dikemukakan oleh Muhammad ’Athif al-’Iraqy, filsafat
Islam secara umum ialah meliputi di dalamnya ilmu kalam, ilmu ushul fiqih, ilmu tasawuf dan
ilmu pengetahuan lainnya yang diciptakan oleh ahli pikir Islam. Sedangkan pengertiannya
secara khusus, ialah pokok-pokok atau dasar-dasar pemikiran yang dikemukakan oleh para
filusuf Islam. Dari kenyataan yang ada, menunjukkan hubungan filsafat Islam ada semacam
pertautan, dan saling mengisi, antara filsafat Islam di satu pihak dengan ilmu keislaman
lainnya. Bahkan masih ada semacam paradigma hubungan dengan filsafat Yunani, kendati
secara prinsipil jauh berbeda karena menyangkut masalah aspek ke-Ilahi-an. Dalam makalah
ini akan dijelaskan sejauh mana hubungan antara filsafat Islam dengan filsafat Yunani. Sebagai
gambaran meluas atas hasil pemikiran mendalam para pakar dan ahli filsafat dalam memahami
dan membaca kontes ke-alam-an yang ada (sebagai sebuah reliatas hidup dari Sang Pencipta).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat Islam ?
2. Apa saja Objek kajian dalam Filsafat Islam ?
3. Apa saja Manfaat mempelajari Filsafat Islam ?
4. Bagaimana Hubungan Filsafat Islam dan Filsafat Yunani ?

C.Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui hakikat Filsafat Islam
2. Untuk Mengetahui Apa saja Objek Kajian Filsafat Islam
3. Untuk Mengetahui Tujuan manfaat mempelajari Filsafat Islam
4. Untuk Mengetahui Hubungan filsafat Islam dan Filsafat Yunani

4
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Filsafat Islam
Filsafat Islam terdiri dari dua kata yaitu Filsafat dan Islam. Filsafat berasal dari kata
Yunani, yaitu Philosophia. Kata berangkai dari kata philein yang berarti mencintai,
dan sophia berarti kebijaksanaan, philosophia yaitu berarti cinta akan kebijaksanaan (love of
wisdom) atau dalam bahasa arab disebut muhibbun al hikmah. Filsafat diartikan ilmu-
pengetahuan yang paling umum dan luas.Tetapi filsafat itu tidak hanya berarti mencari
kebenaran, tapi juga berfikir secara benar. Filsafat juga boleh diartikan, menerangkan segala
sesuatu dalam arti mencari fakta-fakta kebenaran yang merupakan hakikat daripada sesuatu itu.
adapun orang yang berfilsafat atau orang yang melakukan filsafat disebut “filosof” artinya
pecinta kebijaksanaan.
Sedangkan kata Islam.secara semantik berasal dari akar kata Salima artinya menyerah,
tunduk, dan selamat. Islam artinya menyerahkan diri kepada Allah dan dengan menyerahkan
diri kepada-Nya,maka ia akan memperoleh keselamatan dan kedamaian.
Jadi dapat diambil kesimpulan Filsafat islam(Islamic Philosophy) pada hakikatnya adalah
filsafat yang bercorak Islami. Filsafat Islam bukan filsafat tentang Islam, bukan the philosophy
of Islam. Filsafat islam berarti berpikir yang bebas,radikal dan tetap berada pada taraf makna
yang mempunyai sifat,corak dan karakter yang menyelamatkan dan memberi kedamaian hati.
Berfikir bebas artinya tidak ada yang menghalang pikiran bekerja, sepanjang seseorang itu
dalam keadaan sehat.
Sedangkan Filsafat Islam pada hakikatnya adalah Filsafat Kenabian Muhammad.
Filsafat Kenabian ini lahir dalam periode filsafat Islam, dan karenanya tidak ditemukan dalam
filsafat Yunani karna secara historis, Islam lahir dimulai dari risalah kenabian Nabi Muhammad
saw, di Makkah, pada 571 M dan merupakan produk dari dialektika sejarah kemanusiaan untuk
memberikan jalan kepada manusia merancang hari depan kehidupannya yang lebih manusiawi.
Nabi Muhammad saw, adalah seorang Rasul yang dipilih untuk menerima kitab suci.
Apa yang disampaikan oleh Rasul adalah semata-mata wahyu. dari sisi hikmah, ia adalah
seorang filosof yang dapat menjelaskan secara akurat dan menyeluruh tentang wahyu yang
diterimanya, dengan pemahaman mendalam yang dimilikinya.1

1 Hasyimsyah Nasution,filsafat islam (Jakarta : Gaya Media Pratama.1999)

5
B. Objek Kajian Filsafat Islam
Objek kajian dalam filsafat islam terbagi menjadi dua objek yaitu objek materi dan objek
formal filsafat.
1. Objek Materi
Yang dimaksud objek materi adalah hal atau bahan yang akan diselidiki yang menjadi sasaran
penyelidik,objek materi dalam filsafat islam ini ialah menyelidiki semua yang ada yaitu
menelaah tentang hakikat Tuhan, hakikat Alam dan hakikat Manusia.
2. Objek Formal
Objek formal dalam filsafat islam ialah usaha mencari keterangan secara radikal tentang objek
materi filsafat. karna filsafat islam membahas hakikat semua yang ada sejak dari tahapan
ontologis,epistimologis ,aksiologis, estetika, etika , logika, metafisika dan bidang keilmuan
lainnya.
Dalam kajian keilmuan Islam, posisi filsafat Islam adalah landasan adanya integrasi berbagai
disiplin dan pendekatan yang beragam, yang menghubungkan antara satu ilmu ke ilmu yang
lain, karena dalam bangunan epistemologi Islam , filsafat Islam dengan dengan metode
transendentalnya dapat menjadi dasarnya. Sebagai contoh, fikih pada hakikatnya adalah
pemahaman, yang dasarnya adalah filsafat, yang kemudian juga dikembangkan dalam apa yang
disebut ushul fiqh. Tanpa filsafat, fikih akan kehilangan semangat untuk perubahan, dan fikih
dapat menjadi beku. Menurut Prof. Dr. Musa Asy’arie Kajian filsafat Islam terhadap objeknya
(objek material) dari waktu ke watu, mungkin, tidak berubah tetapi corak dan sifat serta
dimensi yang menjadi tekanan atau fokus kajiannya (objek formal) harus berubah, serta
konteks kehidupan manuisa dan semangat baru yang selalu muncul dalam setiap perkembangan
zaman.2

2 Prof. Dr. Musa Asy’arie, Filsafat Islam. (Yogyakarta : LESFI, 2002).

6
C.Tujuan dan Kegunaan mempelajari Filsafat Islam
Dalam mempelajari filsafat Islam ada tujuan dan manfaat tersendiri bagi yang
mempelajarinya. Menurut Narold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam
semesta, maknanya dan nilainya. Filsafat adalah kreatif, menerapkan nilai, menerapkan tujuan,
menentukan arah, dan menentukan pada jalan baru. Filsafat tidak ada artinya apabila tidak
universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya. Mempelajari filsafat
Islam sekurang-kurangnya ada lima manfaat, yaitu
1. agar terlatih berpikir serius;
2. agar mampu memahami filsafat secara menyeluruh;
3. agar menjadi filsuf walaupun dalam bidang tertentu;
4. agar sungguh-sungguh dalam belajar mendalami suatu ilmu;
5. agar menjadi warga negara yang baik, patuh, dan produktif.
Jadi mempelajari filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam semesta, maknanya dan
nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan,
bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan
kebijaksanaan (understanding and wisdom).
S. Takdir Alisyahbana menulis dalam bukunya : filsafat itu dapat memberikan ketenangan
pikiran dan kemantapan hati, sekalipun menghadapi maut. Dalam tujuannya yang tunggal
(yaitu kebenaran) inilah letaknya kebesaran, kemuliaan, malahan kebangsawan filsafat di
antara kerja manusia yang lain. Kebenaran dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-
luasnya baginya, itulah tujuan yang tertinggi dan satu-satunya. Bagi manusia, berfilsafat itu
berarti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-netralnya dengan perasaan tanggung
jawab, yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam
atau pun kebenaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran
sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika (berperilaku), maupun metafisika
(hakikat keadilan).3

3 Dr.Ibrahim Madkour.Aliran dan Teori filsafat islam(Jakarta;Bumi Aksara.1995)


Imam Hanafi Al Jauharie, M.Ag, Filsafat Islam, (Pekalongan : Stain Pekalongan Press.2006)

7
D.Hubungan antara Filsafat Islam dengan Filsafat Yunani
Kontak Pertama Kaum Muslimin dengan Filsafat Yunani dimulai saat Penaklukan
Alexander dan Perkembangan Pemikiran Yunani di Timur Tengah yang tidak dapat dilepaskan
dari penaklukkan yang dilakukan Alexander yang Agung terhadap kawasan tersebut.
Kedatangannya ke daerah tersebut tidak untuk menghancurkan peradaban dan kebudayaan
Persia, tetapi sebaliknya ia berusaha menyatukan kebudayaan Yunani dan Persia. Sungguhpun
usaha itu tidak berhasil, namun kebudayaan dan peradaban Yunani meninggalkan bekas di
daerah-daerah ini. Bahasa administrasi yang dipakai disana ialah bahasa Yunani. Di Mesir dan
Siria bahasa ini tetap dipakai sesudah masuknya Islam ke dalam kedua daerah itu, dan baru
ditukar dengan bahasa Arab pada abad VII Masehi oleh Khalifah Bani Umayyah A. Malik Ibn
Marwan (685-705)
Alexandria merupakan kota yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani
yang berfungsi sebagai salah satu pusat kegiatan intelektual yang penting dijaman akhir filsafat
Yunani Kuno. Menurut keterangan yang diberikan oleh De Lacy O’leary, bahwa di kota ini
terdapat bangunan musium yang dilengkapi dengan perpustakaan yang kemudian ia
berkembang di zaman Philadelphia (285-247 SM) menjadi perpustakaan terbesar di dunia
dalam bidang pemikiran Yunani.
Dilihat dari aspek sejarah, kelahiran ilmu Filsafat Islam sangat erat kaitannya dengan
filsafat Yunani yang di mulai sejak zaman pemerintahan Harun Al Rasyid sebagai khalifah
Abbasiyah pada tahun 786 M ,dari sini penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan Yunani ke
dalam bahasa Arab mulai dilakukan. Peranan penerjemahan dalam memasukkan pemikiran
Yunani ke dalam Islam itu telah banyak disebut oleh para ahli sejarah. De Lacy O’eary
misalnya, mengatakan bahwa orang-orang Islam menguasai filsafat Yunani adalah melalui
kegiatan penerjemahan dan pensyarahan bahasa Yunani, dan kegiatan ini banyak mendapat
bantuan dari orang-orang Suryani.
Melalui saluran ini sebagian besar ilmu pengetahuan Yunani seperti ilmu pengetahuan
kealaman, matematika astronomi, geografi dan kedokteran, dapat dijumpai orang-orang Islam.
Khususnya dalam bidang kedokteran, melalui kegiatan penerjemahan itu para cendikiawan
Muslim dapat menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan filsafat, dan mereka berusaha
menambahkan kedalamnya hasil-hasil penyelidikan yang mereka lakukan sendiri dalam
lapangan ilmu pengetahuan dan hasil pemikiran mereka dalam lapangan filsafat.
Dikemukakan juga di sini bahwa keadaan perkembangan filsafat Yunani, ketika
dijumpai oleh kaum Muslimin tengah dalam keadaan mundur , bahkan hampir hancur, karena
ditekan dan diabaikan oleh para penguasa saat itu. Khazanah ilmu pengetahuan Yunani
menemukan penyelamatannya yang mampu membangkitkan kembali pokok-pokoknya yang
lama dan mengungkapkan subtansi-subtansinya dengan uraian yang orisinil pada orang Islam,
seperti yang dilakukan oleh Ibnu Rusyd. Selain itu, kaum Muslimin juga berusaha
mengkompromikan antara filsafat dan agama dengan cara yang adil, seimbang dan rasional.
Lebih jauh lagi seringkali sumbangan sumbangan kaum Muslimin itu lebih mendalam dan
lebih tinggi.
Maka dapat disimpulkan bahwa pada masa khalifah Abbasiyah adalah awal mula
diterjemahkannya naskah-naskah ilmu filsafat ke dalam bahasa Arab. Sehingga lahirlah
sejumlah Filosof Muslim terkemuka dikalangan umat Islam yang dikenal dengan Filsafat

8
Islam.adanya usaha penerjemahan naskah-naskah ilmu filsafat ke dalam bahasa Arab yang
telah dilakukan sejak masa klasik Islam. Dunia Islam belahan timur yang berpusat di Bagdad,
Irak lebih dahulu melahirkan filosof muslim daripada dunia Islam belahan barat yang berpusat
di Cordoba, Spanyol. penaklukkan Alexander yang Agung di kawasan Timur Tengah ternyata
membawa pengaruh terhadap perkembangan pemikiran Yunani di daerah yang ditaklukkannya
itu. Perkembangan pemikiran Yunani tersebut terlihat dari munculnya berbagai pusat atau
lembaga pengkajian filsafat Yunani. Semua kota yang menjadi tempat perkembangan
pemikiran Yunani ini kemudian dikuasai oleh islam.4

4 Prof.Dr.Harun Nasution,op.cit.

Abuddin Nata. Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.(Jakarta: Raja Grafindo Persada 2011)

9
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Filsafat juga boleh diartikan, menerangkan segala sesuatu dalam arti mencari
fakta-fakta kebenaran yang merupakan hakikat daripada sesuatu itu. adapun orang yang
berfilsafat atau orang yang melakukan filsafat disebut “filosof” artinya pecinta kebijaksanaan.
posisi filsafat Islam adalah landasan adanya integrasi berbagai disiplin dan pendekatan
yang beragam, yang menghubungkan antara satu ilmu ke ilmu yang lain, karena dalam
bangunan epistemologi Islam , filsafat Islam dengan dengan metode transendentalnya dapat
menjadi dasarnya. Sebagai contoh, fikih pada hakikatnya adalah pemahaman, yang dasarnya
adalah filsafat, yang kemudian juga dikembangkan dalam apa yang disebut ushul fiqh.
filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam semesta, maknanya dan nilainya.
Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk
keindahan komunikasi dan ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan
(understanding and wisdom).
Maka dapat disimpulkan bahwa pada masa khalifah Abbasiyah adalah awal mula
diterjemahkannya naskah-naskah ilmu filsafat ke dalam bahasa Arab. Sehingga lahirlah
sejumlah Filosof Muslim terkemuka dikalangan umat Islam yang dikenal dengan Filsafat
Islam.adanya usaha penerjemahan naskah-naskah ilmu filsafat ke dalam bahasa Arab yang
telah dilakukan sejak masa klasik Islam.

B.Saran
Demikianlah makalah ini disusun dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. mohon maaf bila ada
ketidak sempurnaan di dalamnya. kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan
guna menyempurnakan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Atas kritik dan saran dari
pembaca, terimakasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nasution Hasyimsyah.1999.Filsafat Islam .Jakarta : Gaya Media Pratama


Asy’arie Musa.2002. Filsafat Islam.Yogyakarta : LESFI
Al Jauharie imam Hanafi , 2006. Filsafat Islam.Pekalongan : Stain Pekalongan Press
Nasution Hasyimsyah.1999.Filsafat Islam .Jakarta : Gaya Media Pratama
Asy’arie Musa.2002. Filsafat Islam.Yogyakarta : LESFI
Al Jauharie imam Hanafi , 2006. Filsafat Islam.Pekalongan : Stain Pekalongan Press
.Mustofa, A. 2004. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia
Nata, Abuddin. 2001. Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Mad

11

Anda mungkin juga menyukai