Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Filsafat Islam
Dosen Pengampu : Dr. Casram M. Ag

Disusun Oleh :
Alif Fadilah (1211020009)
Hindy Asyfa (1211020026)
Ilham Maulana Darrozat (1211020028)
Imas Nurmalasari (1211020029)

STUDI AGAMA AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puja serta puji syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi yakni Allah SWT. Berkat rahmat serta
karunia-Nya kita diberi kemudahan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul Pengertian dan Ruang
Lingkup Filsafat Islam ini dengan baik.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Filsafat Islam kelas 3A Studi Agama Agama.
Selain itu penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan juga pengetahuan kepada
pembaca tentang pengertian dan ruang lingkup filsafat islam.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Casram M. Ag, selaku dosen
pengampu pada mata kuliah filsafat islam. Berkat tugas yang diberikan oleh beliau, penulis maupun
pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai topik yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan juga kekeliruan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan ataupun kekeliruan
yang terdapat dalam makalah ini. Penulis juga berharap adanya kritik dan juga saran dari pembaca apabila
adanya kesalahan ataupun kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Agar kedepannya dapat diperbaiki
sehingga lebih baik lagi.

Bandung, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL...............................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan Pembahasan...............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................

A. Pengertian Filsafat ................................................................................................................


B. Ruang Lingkup ......................................................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tak heran jika filsafat dari beberapa kalangan dinilai dari sudut pandang yang berbeda-beda. Dan
tak sedikit takut ataupun enggan untuk mempelajari filsafat dengan anggapan berbagai hal yang
menguatkan argumen mereka yang tak mau tau tentang filsafat. Entahlah apakah pemikiran semacam itu
adalah prodak budaya pemikiran disebagian masyarakat Indonesia atau juga diberbagai negara lain. Tapi
kami pun sangat setuju jika filsafat dijadikan pola pemikiran manusia seharusnya.

Anugerah yang dimiliki manusia berupa kesempurnaan akal sangatlah disayangkan jika tak
digunakan secara maksimal. Dengan akal manusia dapat berfikir sedalam-dalamnya hingga sampai
kepada masalah yang paling rumit sekalipun. Dengan akal manusia dapat memaknai apa yang
melatarbelakangi kehidupan ini. Namun perdebatan panjang seputar filsafat sampai sekarang ini masih
dipermasalahkan. Tak hanya orang awam yang tak tahu menahu masalah yang sebenarnya tapi juga dari
kalangan ilmuwan, hal ini berkaitan erat dengan doktrin agama yang membatasi pemikiran manusia
sehingga mereka yang menolak filsafat tak sedikit bertahan karena argumen keyakinan dari agama yang
sudah dijadikan patokan kebenaran walaupun filsafat juga bertujuan untuk menguak kebenaran.

Seperti halnya dengan filsafat Islam yang didalamnya menjelaskan bagaimana cara berpikir
dengan bebas dan radikal namun tetap berada pada makna yang mempunyai sifat, corak, serta karakter
yang menyelamatkan dan memberi kedamaian hati. Filafat Islam merupakan salah satu bidang studi islam
yang keberadaannya telah menimbulkan pro dan kontra. Sebagian mereka yang berpikiran maju dan
bersifat liberal cenderung mau menerima pemikiran filsafat islam. Sedangkan bagi mereka yang bersifat
tradisional yakni yang berpegang teguh pada doktrin ajaran Al-Qur’an dan Hadits secara tekstual
cenderung kurang mau menerima filsafat, bahkan menolaknya. Berbagai analisis tentang penyebab
kurang diterimanya filsafat dikalangan masyarakat Islam Indonesia pada umumnya adalah karena
pengaruh pemikiran Al-Ghazali yang dianggapnya sebagai pembunuh pemikiran filsafat. Anggapan ini
selanjutnya telah pula dibantah oleh pendapat lain yang mengatakan bahwa penyebabnya bukanlah Al-
Ghazali melainkan sebab-sebab lain yang belum jelas.

B. Rumusan Masalah
Sebutkan pengertian filsafat islam dan juga ruang lingkup yang terdapat dalam filsafat islam.
C. Tujuan Pembahasan
Agar dapat mengetahui tentang apa itu filsafat islam dan ruang lingkup apa saja yang terdapat
pada filsafat islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Islam

Filsafat Islam yang dimaksudkan adalah filsafat dalam perspektif pemikiran orang Islam.
Seperti halnya juga pendidikan Islam yang dimaksudkan yaitu pendidikan dalam perspektif orang
Islam. Karena berdasarkan perspektif pemikiran orang, maka kemungkinan keliru dan
bertentangan satu sama lain dan hal itu merupakan suatu hal yang wajar. Filsafat Islam adalah
filsafat yang bercorak Islami, yang dalam bahasa Inggris dibahasakan menjadi Islamic
Philosophy, bukan the Philosophy of Islam yang berarti berpikir tentang Islam. Dengan demikian,
Filsafat Islam adalah berpikir bebas, radikal (radix) yang berada pada taraf makna, yang
mempunyai sifat, corak dan karakter yang dapat memberikan keselamatan dan kedamaian hati.
Dengan demikian, Filsafat Islam tidak netral, melainkan memiliki keberpihakan (komitmen)
kepada keselamatan dan kedamaian.

Menurut Al-Farabi dalam kitabnya Tahshil as-Sa’adah, filsafat berasal dari Keldania
(Babilonia), kemudian pindah ke Mesir, lalu pindah ke Yunani, Suryani dan akhirnya sampai ke
Arab. Filsafat pindah ke negeri Arab setelah datangnya Islam. Karena itu filsafat yang pindah ke
negeri Arab ini dinamakan filsafat Islam. Walaupun di kalangan para sejarawan banyak yang
berbeda pendapat dalam penamaan filsafat yang pindah ke Arab tersebut. Namun kebanyakan di
antara mereka menyimpulkan, bahwa filsafat yang pindah tersebut adalah filsafat Islam.Dalam
perspektif Islam, filsafat merupakan upaya untuk menjelaskan cara Allah menyampaikan
kebenaran atau yang haq dengan bahasa pemikiran yang rasional. Sebagaimana kata Al-Kindi
(801-873M), bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat hal-ihwal dalam batas-batas
kemungkinan manusia. Ibn Sina (980-1037M) juga mengatakan, bahwa filsafat adalah
menyempurnakan jiwa manusia melalui konseptualisasi hal ihwal dan penimbangan kebenaran
teoretis dan praktis dalam batas-batas kemampuan manusia. Karena dalam ajaran Islam di antara
nama-nama Allah juga terdapat kebenaran, maka tidak terelakkan bahwa terdapat hubungan yang
erat antara filsafat dan agama (C.A Qadir, 1989: 8).

Pada zaman dulu di kalangan umat Islam, filsafat Islam merupakan kisah perkembangan
dan kemajuan ruh. Begitu pula mengenai ilmu pengetahuan Islam, sebab menurut al-Qur’an
seluruh fenomena alam ini merupakan petunjuk Allah, sebagaimana diakui oleh Rosental, bahwa
tujuan filsafat Islam adalah untuk membuktikan kebenaran wahyu sebagai hukum Allah dan
ketidakmampuan akal untuk memahami Allah sepenuhnya, juga untuk menegaskan bahwa wahyu
tidak bertentangan dengan akal.

Filsafat Islam jika dibandingkan dengan filsafat umum lainnya, telah mempunyai ciri
tersendiri sekalipun objeknya sama. Hal ini karena filsafat Islam itu tunduk dan terikat oleh
norma-norma Islam. Filsafat Islam berpedoman pada ajaran Islam. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa filsafat Islam adalah merupakan hasil pemikiran manusia secara radikal,
sistematis dan universal tentang hakikat Tuhan, alam semesta dan manusia berdasarkan ajaran
Islam.

B. Ruang Lingkup Filsafat Islam

Filsafat islam memiliki ruang lingkup sehingga jelas maksud dan tujuannya. Berikut
merupakan ruang lingkup dalam filsafat islam berdasarkan pola dan sistem pemikiran filsafat :

1. Harus sistematis. Hal ini memiliki arti bahwa cara berpikir yang harus diterapkan
adalah pemikiran yang rasional dan logis terhadap segala hal yang dihadapi.
Bagaimanapun permasalahannya, harus dipandang dengan logis agar mudah diterima
dan masuk akal. Pemikiran harus terkonsep secara sistematis agar dapat terarah
dengan mudah. Sehingga dapat melihat segala hal dengan saling berhubungan.

2. Segala sesuatu harus dipikir dengan radikal. Hal ini memiliki arti bahwa pemahaman
dan pembahasan suatu permasalahan harus tuntas hingga ke akar-akarnya. Mengapa?
Supaya tidak ada kesalahpahaman yang terjadi, dan menimbulkan perbedaan
pandangan.

3. Memiliki ruang lingkup pemikiran yang universal. Hal ini memiliki arti bahwa segala
persoalan atau permasalahan yang dipikirkan dilihat secara menyeluruh dari berbagai
sudut pandang. Sehingga dapat merencanakan kehidupan di masa mendatang dengan
lebih mudah dan jelas. Meskipun rencana dapat berbeda dengan eksekusi.

4. Bersifat spekulatif. Hal ini memiliki arti bahwa setiap pemikiran yang dilakukan
tidak harus didasari dengan bukti-bukti pendukung yang nyata atau sesuai dengan
ilmu alam, melainkan harus mengandung nilai yang objektif. Hal ini dikarenakan
setiap permasalahan merupakan apa yang terjadi sebenarnya dalam dunia nyata.

Pemahaman mengenai ruang lingkup filsafat dapat dipelajari dengan pelan-pelan. Hal ini
dikarenakan filsafat dapat dikenal dengan ilmu yang butuh pemahaman lebih dalam agar dapat
mengerti apa yang dibahas. Sehingga dalam proses belajar ilmu filsafat harus dipahami dengan
benar dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam agama.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat Islam artinya berpikir dengan bebas dan radikal namun tetap berada pada makna yang
mempunyai sifat, corak, serta karakter yang menyelamatkan dan memberi kedamaian hati yang tetap
berlandaskan pada Al-Qu’an dan As-Sunah. Filsafat Islam bersifat universal berlandaskan agama. Namun
latarbelakang lahirnya filsafat islam adalah karena abad ke 16 umat islam menjalankan ibadah hanya
sebatas menggugurkan kewajiban. Tokoh-tokoh dalam filsafat islam diantaranya : Al-Kindi dan Ibnu
Sina, pokok-pokok masalah yang dibahas dalam filsafat islam adalah hubungan filsafat (akal) dan agama,
tentang kejadian alam, dan tentang roh serta keberlangsungan hidup.

Cara menyikapi perbedaan pendapat para filosof mengenai filsafat islam adalah dengan cara sikap
terbuka dan toleransi. Dengan mempelajari filsafat islam kita dapat melihat segala sesuatu tidak hanya
dipermukaanya saja tetapi lebih jauh dalam dan luas. Selain itu manfaat mempelajari filsafat membuat
kita memahami diri dan sekeliling dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar. Filsafat mengasah pikiran
untuk lebih kritis. Hal ini membuat kita tidak begitu saja menerima sesuatu tanpa mengetahui maksudnya.

Dan ruang lingkup filsafat islam adalah pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis,
terpadu, logis, dan universal mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut dari
ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA

Gholib, A. (2009). Filsafat Islam. Jakarta: Faza Media.

Sulaiman, A. (2016). Mengenal Filsafat Islam. Bandung: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai