DOSEN PENAMPUNG:
Disusun Oleh:
Kelas: 3A
2022 M/ 1443 H
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunian-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ISLAM NORMATIS DAN ISLAM
HISTORIS” dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah islam normatis dan islam historis ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah pelajaran “Islam Dan Budaya Borneo”, yang berfungsi sebagai kegiatan untuk
meningkatkan dan mengembangkan kreativitas kerja mahasiswa.
Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu selama
pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini memiliki
kekurangan, maka dari itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan Makalah..............................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Pengertian Islam Normatif..........................................................................................6
B. Pengertian Islam Historis............................................................................................7
C. Kajian Atau Ruang Lingkup Keislaman Islam Normatif............................................7
1. Antropologi Agama.................................................................................................7
2. Sosiologi Agama......................................................................................................8
3. Psikologi Agama......................................................................................................9
D. Kajian atau Ruang LingkupKeislaman Islam Historis................................................9
1. Tafsir....................................................................................................................9
2. Teologi.................................................................................................................9
3. Filsafat................................................................................................................10
4. Tasawuf..............................................................................................................10
E. Hubungan Antara Islam NormatiF dan Historis........................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai subjek kajian keilmuan, dalam hal ini disebut Islamic Studies,
memang telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pemahaman Islam itu
sendiri, khususnya oleh para ulama dan ilmuwan. Melalui kajian kajian Islam ini, para
ulama dan cendekiawan semakin sadar bahwa Islam tidak lagi dipandang sebagai
doktrin yang definitif, kaku dan kaku, tetapi Islam sebenarnya berasal dari berbagai
disiplin ilmu yang sedang diteliti. Dengan demikian, Kajian Islam dan nama-nama
terkait lainnya telah menjadi sebuah academic branding yang saat ini memiliki
resonansi yang besar di berbagai universitas di berbagai belahan dunia, termasuk
Indonesia.
Terminologi Islam normatif dan historis atau faktual memang merupakan inti
yang kokoh dari kajian studi Islam. Bahkan landasan-landasan dasar kajian ini
sebenarnya berada dalam kerangka normatif dan historis Islam ini dan terus
diperdebatkan oleh para ulama dan cendekiawan.
Tidak semua ajaran agama dipahami sepenuhnya oleh penganutnya. Hal ini
terjadi karena penganut ajaran tersebut masih memiliki kekurangan dalam
mempelajari agamanya masing-masing. Oleh karena itu, sangat penting untuk
melakukan upaya proporsional yang dirancang untuk mengatasi masalah yang terkait
dengan pemahaman agama yang dangkal. Di antara upaya yang dapat dilakukan
adalah pengembangan pendekatan yang berbeda untuk memahami Islam. Hal ini
karena ada pendekatan berada dalam Islam yang bersifat fungsional dan dapat diserap
oleh orang yang beriman.
Sumber ajaran Islam adalah Al-Quran dan Hadits. Selain itu, ada istilah rayu
atau akal, yang dapat menjadi pengikut untuk memahami dua sumber ajaran Islam.
Peran akal sangat penting dalam memahami kandungan Al-Qur'an dan Hadits,
sehingga memungkinkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya disesuaikan
dengan keadaan dan keadaan zaman. Islam adalah agama yang fleksibel dan toleran.
Hal ini menjadikan Islam sebagai agama tersendiri, secara normatif dan historis
menjadi magnet bagi pemeluk agama Islam dan pemeluk agama lain. Oleh karena itu,
kajian universal tentang Islam membutuhkan pendekatan yang berkaitan dengan Islam
dan aspek-aspeknya. Islam secara umum dapat dilihat dari dua sudut yang berkaitan:
normatif dan historis.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang singkat diatas dapat kelompok kami tarik sebagai
pertanyaan yang di bahasan di bab ii berikutnya yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana maksud dari islam normatif dan historis?
2. Bagaimana kajian atau ruang lingkup keislaman islam normatif dan islam historis?
3. Bagaimana hubungan islam normatif dengan islam historis?
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini agar pembaca dan penulis dapat mengetahui
bagaimana maksud islam normative dan islam historis guna untuk mengetahui
berbedaan tersebut, selain itu juga agar dapat mengindentifikasi kajian atau ruang
lingkup dan dapat mengetahui hubungan islam normatif dan historis.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Islam Normatif
Kata normatif berasal dari bahasa Inggris norm yang berarti norma, ajaran,
acuan, ketentuan tentang baik dan buruk, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Islam normatif juga dapat diartikan sebagai Islam yang berdimensi sakral. Hal ini
dipersepsikan sebagai realitas transendental yang bersifat mutlak dan universal serta
melampaui ruang dan waktu, atau sering disebut sebagai realitas ketuhanan. Dengan
kata lain, Islam normatif adalah Islam ideal dan Islam yang seharusnya, wujudnya
berupa aspek tekstual Islam (Nata, 2012). Dengan kata lain, aturan normatif Islam
yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadist bersifat mutlak dan tidak dapat
diganggu gugat, sebab Al Qur'an dan Hadits mengandung nilai-nilai yang sakral dan
tidak bisa berubah sampai kapan pun. Islam normatif melihat makna agama sebagai
upaya membangun pemahaman agama atas dasar konstruksi teologi yang bersumber
dari iman, dan menilai iman sebagai yang paling benar. (Nata, 2009)
Historis berasal dari bahasa Inggris history yang bermakna sejarah, yang
berarti pengalaman masa lampau dari umat manusia. Kata sejarah secara terminologis
berarti suatu ilmu yang membahas berbagai peristiwa atau gejala dengan
memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa
tersebut (Yusuf, 2003). Histori atau sejarah adalah bidang ilmu yang berkaitan dengan
peristiwa yang telah terjadi dan mengandung kepastian atau kebenaran. Oleh karena
itu, sejarah dapat didefinisikan dengan mempelajari masa lalu dan mengetahui masa
kini sehingga kita hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali pemahaman tentang
masa depan. Dalam kajian sejarah Islam, semua peristiwa yang berkaitan dengan
agama Islam dikaji dan dianalisis dengan menggunakan metode sejarah (Muhaimin,
2012).
Islam Historis ialah islam sebagai hasil dari sejarah (Nasution, 2010) yaitu
pemahaman tentang islam dan praktiknnya yang dilaksanakan oleh segenap umat
Islam di seluruh dunia sejak era Nabi Muhammad SAW. Islam historis berarti Islam
yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah kehidupan manusia dalam ruang dan waktu.
Apa artinya? Jenis Islam ini diikat bersama oleh konteks kehidupan pemeluknya.
Dengan kata lain, Islam historis adalah Islam yang senyatanya atau Islam sejati.
Wujudnya berupa aspek kontekstual Islam, yaitu penerapan secara praktis dari Islam
normatif. Dengan kata lain, bentuk-bentuk sejarah Islam dihasilkan dari upaya
menggali nilai-nilai normatif melalui pendekatan yang berbeda dalam berbagai
disiplin ilmu, termasuk ilmu pengetahuan.
5. Sosiologi Agama
6. Psikologi Agama
8. Tafsir
9. Teologi
10. Filsafat
11. Tasawuf
Kedua pendekatan ini adalah dua sisi mata uang yang sama, tetapi tidak dapat
dipisahkan. Bukannya saling berhadapan saja, hubungan antara keduanya terjalin,
terjalin, dan dijalin bersama, sehingga menyatu menjadi satu kesatuan yang kokoh
dan kompak. Dengan memahami kompleksitas fenomena kebhinekaan manusia, maka
makna dan moral agama yang terdalam tetap ada, ditegaskan, dan ditegaskan,
sehingga tidak bisa otomatis lepas dari belenggu dan jebakan ruang dan waktu.
Pendekatan dan pemahaman fenomena keagamaan yang bersifat normatif dan
historis tidak selalu sejalan, juga tidak selalu kongruen. Hubungan mereka sering
ditandai dengan ketegangan kreatif dan destruktif. Pendekatan normatif, sebaliknya,
adalah pendekatan yang selalu didasarkan pada teks-teks yang tertulis dalam kitab
suci agama tertentu, sehingga pendekatan ini cenderung literal, tekstual, atau
alkitabiah. Pendekatan kedua, di sisi lain, melibatkan melihat fenomena sejarah, kitab
suci dan agama secara independen dari fitur kedua perspektif ilmiah sosio-religius
multidimensi.
Kesimpulannya hubungan keduanya tidak berdiri sendiri-sendiri dan berhadap-
hadapan, tetapi keduanya teranyam, terjalin dan terajut sedemikian rupa sehingga
keduanya menyatu dalam satu keutuhan yang kokoh dan kompak. Untuk mampu
saling mengisi dan melengkapi dibutuhan dialektika antara keduanya dengan
paradigma “interkonektifitas” dan “integrasi” antara agama dan sains.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Zarkasyi, I. (n.d.). Al Burhan Fi Ulum Al-Qur'an. mesir: Isa Al-Baby Al Halaby.
Muhaimin. (2007). Kawasan dan Wawasan Studi Islam (II ed.). Jakarta: Kencna Prenad
Media Group.
Muhaimin. (2012). Studi Islam Dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan. Jakarta: Prenada
Media Group.
Nata, A. (2012). Metodologi Studi Islam. Depok: PT. Raja Grafindo Putra Utama Offset.
Susanto, H. (2009). Metode Dekontruksi Jacques Derrida: Kritik atas Metapisika dan
Epistemologi Modern. yogyakarta: Ar-Ruzz.