Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR STUDI ISLAM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pengantar
Studi Islam

Dosen Pengampu : Aslam Saad, M.Ag

Kelompok 1:

• Alfiatul Qomariah (211104010017)


• Laiqul Mahbub Dhaifi r. (211104010010)
• Muhammad Aunan Lana (211104010042)
• Sakinatul Mardiyah (211104010015)

ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SHIDDIQ JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis
dapat menyusun makalah tentang “Konsep Dasar Studi Islam“ dengan sebaik-baiknya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengantar studi islam universitas islam KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER.

Saya ucapkan terimakasih kepada bapak aslam sa’ad yang telah membimbing kami,
memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada
waktunya. Kepada teman-teman yang telah mendukung, dan membantu menyelesaikan
makalah ini bersama- sama. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang
berlimpah.

Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari pembaca sekalian.

Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah refrensi kelimuan kita.

Jember, 03 September 2021

Penulis Makalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii
BAB I .......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................4
A. Latar Belakang .............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan ..........................................................................................................................................4
BAB II .....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................5
A. Pengertian Studi Islam .................................................................................................................5
B. Tujuan dan Sasaran Studi Islam ..................................................................................................5
C. Urgensi Studi Islam…………………………………………………………………………………………………………………8
D. Sejarah Perkembangan Studi Islam………………………………………………………………………………………..9

BAB III ....................................................................................................................................................8


PENUTUP ...............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................8
B. Saran ............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islamic studies (studi islam), mengandung beberapa unsur yang berkaitan
dengan ajaran atau nilai islam secara dogmatis dan aplikatif, bermanfaat untuk
menilai tata nilai islam dan merefleksikan nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-
hari. Studi tentang nilai-nilai keislaman, akan melahirkan kritik mendalam tentang
islam sebagai ajaran yang diberikan Allah SWT, kepada hambaNya untuk
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat.
Islamic studies (studi keislaman) merupakan disiplin ilmu yang membahas
islam sebagai ajaran, kelembagaan, sejarah dan berkaitan dengan diskursus
keagamaan, Charles J.Adams (1976) menawarkan beberapa pemikiran yang
menyangkut tiga hal sebagai wilayah terapan dari suatu metode ataupun pendekatan.
Pertama, masalah definisi “islam” dan ‘agama”.Kedua, pendekatan yang relevan
dalam proses pengkajian islam. Ketiga, bidang kajian dalam penelitian dan pengkajian
islam.Dari situlah diharapkan dapat ditemukan pemahaman yang komprehensif
mengenai cara menjalankan pengkajian agama yang semestinya. Mengingat kondisi
global saat ini, muncul dampak negatif dari kemajuan sains dan teknologi, antara lain;
masyarakat lebih condong mengejar kepentingan dunia belaka, dengan melupakan
kepentingan abadi yaitu kehidupan yang kekal di akhirat. 1
.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Studi Islam?
2. Apa saja Tujuan dan Sasaran Studi Islam?
3. Apa yang dimaksud dengan Urgensi Studi Islam?
4. Bagaimana Sejarah Perkembangan Studi Islam?

C. Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Studi Islam
2. Menyebutkan Macam-Macam Tujuan dan Sasaran Studi Islam
3. Menjelaskan Urgensi Studi Islam
4. Menjelaskan Sejarah Perkembangan Studi Islam

1 DR. MOHAMMAD ARIF, MA, “Studi Islam Dalam Dinamika Global”,Kediri; STAIN kediri Press,2017, hlm.2

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Islam

Sejak kedatangan Islam pada abad ke-13 M sampai saat ini, fenomena pemahaman
keislaman umat islam indonesia masih ditandai oleh keadaan yang variatif. Walaupun
keadaan amat variasi, tetapi tidak keluar dari ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Al
sunnah, serta sejalan dengan data-data historis yang dapat dipertanggung jawabkan
keabsahannya.

Di kalangan para ahli masih terdapat perdebatan di sekitar permasalahan apakah studi
islam (agama) dapat dimasukkan ke dalam bidang ilmu pengetahuan, mengingat sifat dan
karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama yang berbeda. Permasalahan ini banyak
ditemukan oleh para pemikir islam. Pemikiran mereka tentang Islamic Studies atau Dirasah
Islamiyah berakar pada kesukaran seorang agamawan untuk membedakan antara normativitas
dan historisitas. Dengan bertumbuh kembangnya dalam sejarah kehidupan manusia, maka
islam dapat dikatakan sebagai sebuah disiplin ilmu, yakni ilmu Keislaman atau islamic
studies.2

Secara istilah islamic studies, yang secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha
umtuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam. Usaha mempelajari
agama islam tersebut dalam kenyataannya bukan hanya dilaksanakan oleh kalangan umat
islam saja, melainkan juga dilaksanakan oleh orang-orang di luar kalangan umat islam. Yuli
Umra’atin dalam bukunya yang berjudul Pengantar Studi Islam menjelaskan bahwa
Pengantar Studi Islam mengarah pada pemaknaan Teologis yang bermuara pada hubungan
vertikal dan pemaknaan humanistis yang bermuara pada wacana pemikiran tetapi juga pada
praktis kehidupan yang berlandaskan pada perilaku baik dan benar dalam kehidupan. 3

Para ahli studi ke-Islaman di luar kalangan umat islam tersebut dikenal sebagai kaum
“Orientalist” yaitu orang-orang barat yang mengadakan studi tentang dunia timur, termasuk
di dalamnya dunia islam. Dalam prakteknya studi keislaman yang dilakukan lebih
mengarahkan dan menekankan pada pengetahuan tentang kekurangan-kekurangan dan
kelemahan-kelemahan ajaran agama islam dan praktek-praktek pengalaman ajaran agama
islam dalam kehidupan sehari-hari.4 Pengetahuan bahasa timur masyarakat yang unquevocal
dan kemampuan yang mendalam terkait berbagai teks. Studi (kajian) ketimuran (oriental
studies) menjadi sebuah disiplin keilmuan yang mandiri dalam abad ke 19. Kajian ini bagi
Binder, memunculkan problem tersendiri karena memicu “Perdebatan” studi terbelah menjadi
dua ranah; studi wilayah yang menjadikan wilayah tertentu baik timur tengah ataupun dunia

2 DR. MOHAMMAD ARIF, M.A “Studi Islam Dalam Dinamika Global” Kediri; STAIN kediri Press,2017,hlm 2
3 Yuli Umra’atin “Pengantar Studi Islam”Surabaya;cv.jakat Media Publishing, 2020,hlm 12
4 Ibid, hlm 3

5
islam menjadi obyek kajian (subject matter) dan membutuhkan beragam metode kajian yang
berbeda.

Tujuan dan motivasi studi keislaman dikalangan umat islam pun tentunya sangat
berbeda dengan orang-orang diluar kalangan umat islam. Di kalangan umat islam, studi
keislaman bertujuan mendalami dan memahami serta membahas ajaran-ajaran islam agar
mereka dapat melaksanakan dan mengamalkannya dengan benar. Diluar kalangan umat
islam, studi keislaman bertujuan mempelajari seluk-beluk agama dan praktik kegamaan yang
berlaku di kalangan umat islam, yang semata-mata sebagai ilmu pengetahuan. 5

Dalam kajian Islam di Barat Studi Islam disebut Islamic Studies, Secara sederhana
dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama
Islam, Dengan perkataan lain “usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami
serta membahas secara mendalam tentang seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan
agama islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktik
pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.”

Islamic Studies merupakan bagian dari subject matter yang disebut Oriental Studies
yakni studi kesarjanaan tentang kultur Timur yang dimaksudkan untuk percepatan secara
independent bagi interes politik dan kepenyiaran. 6

Kata metodologi mengandung arti bahwa paradigma, pendekatan dan metode yang
dikaji bukanlah satu tetapi banyak, dimana antara satu konsep dengan yang lain dibahas dan
bahkan jika perlu di perbandingkan dan dinilai lebih dan kurangnya.

B. Tujuan Studi Islam

Studi Islam Merupakan Sebuah Usaha untuk mempelajari islam secara mendalam dan
Segala Seluk-beluk yang berhubungan dengan agama islam. Studi Islam ini mempunyai
tujuan yang jelas, dan menunjukkan arah studi islam tersebut.

Adapun arah tujuan studi islam dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mempelajari secara mendalam tentang (hakekat) agama islam itu, bagaimana
posisi serta hubungannya dengan agama lain dalam kehidupan budaya manusia. Studi
Ini berasumsi bahwa agama islam adalah fitrah sehingga pokok isi ajaran islam
tentunya sesuai dan cocok dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar,
pembawaan yang ada dan tercipta dalam proses penciptaan manusia.
2. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang tetap
Abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.Studi ini
berasumsi bahwa agama Islam sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran-
ajaran yang bersifat final, dan mampu memecahkan masalah kehidupan manusia, serta
menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman.

5 DR.MOHAMMAD ARIF,M.A “Studi Islam Dalam Dinamika Global”, Kediri; STAIN Kediri Press,2017,hlm 3
6 Ibid, hlm 4

6
3. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai dasar ajaran agama
islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta
mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern.
4. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang tetap
abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.Studi ini
berasumsi bahwa agama Islam sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran-
ajaran yang bersifat final, dan mampu memecahkan masalah kehidupan manusia, serta
menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman.
5. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai dasar ajaran agama
islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta
mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern.

Asumsi dari studi ini bahwa agama islam yang diyakini misi sebagai “Rahmatan lil
‘alamin” tentunya mempunyai nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang universal, yang
mempunyai daya dan kemampuan untuk membimbing, mengarahkan, mengontrol dan
mengendalikan factor-faktor potensial dari pertumbuhan dan perkembangan system budaya
dan peradaban modern.

Dari tujuan-tujuan tersebut, tampaklah karakteristik dari studi islam yang selama ini
dikembangkan di perguruan tinggi tidak bersifat konfesional, tetapi lebih bersifat memadukan
antara studi islam dikalangan umat islam sendiri (yang bersifat subjektif/doktriner) dan
kalangan luar islam yang bersifat alamiah. 7

Adapun arah dan tujuan studi islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pertama, untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat) agama
islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam
kehidupan budaya manusia.
Kedua, untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang
asli, dan bagaimana penjabaran dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan
peradaban islam sepanjang sejarah.
Studi ini berasumsi bahwa agama islam tentunya sesuai dan cocok dengan fitrah
manusia.fitrah adalah potensi dasar, pembawaan yang ada dan tercipta dalam proses
penciptaan manusia.Sebagai agama fitrah maka pokok-pokok isi ajaran agama islam tersebut
akan tumbuh dan berkembang secara operasional serasi dan bersama dengan pertumbuhan
dan perkembangan fitrah manusia tersebut.
Ketiga, untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap
abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.
Studi ini berdasarkan asumsi bahwa agama islam sebagai agama samawi
terakhir membawa ajaran-ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah
kehidupan manusia, menjawab tantangan dan tuntunannya sepanjang zaman.

7 DR.MOHAMMAD ARIF,M.A “Studi Islam dalam Dinamika Global”, Kediri; STAIN Kediri Press, 2017,hlm 15

7
Keempat, untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai ajaran
agama islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta
mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.
Tujuan utama dalam pendidikan islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang
islam yang jelas utuh dan menyeluruh. Interaksi didalam diri ini memberi pengaruh kepada
penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlak yang baik.

Jadi dapat disimpulkan studi islam secara umum bertujuan untuk menggali kembali dasar-
dasar dan pokok-pokok ajaran islam sebagaimana yang ada dalam sumber dasarnya yang
bersifat hakiki, universal dan dinamis untuk dihadapkan atau dipertemukan dengan budaya
dan dunia modern, agar mampu memberikan alternative pemecahan masalah yang dihadapi
umat manusia pada umumnya dan umat manusia pada khususnya.Selanjutnya dengan tujuan-
tujuan tersebut diharapkan agar studi islam dapat bermanfaat bagi peningkatan usaha
pembaharuan dan pengembangan kurikulum pendidikan agama islam pada umumnya. 8

C. Urgensi Studi Islam

Pada era globalisasi sekarang ini, dimana umat islam sedang menghadapi tantangan
dari kehidupan dunia dan budaya modern, studi keislaman menjadi sangat urgen. Masuknya
studi islam melalui pendekatan-pendekatan yang bersifat objektif dan rasional, dan secara
bertahap, meninggalkan pendekatan yang bersifat subjektif-doktriner. Urgensi studi islam
dapat diuraikan sebagai berikut.

.Umat Islam saat ini berada dalam kondisi problematis

Dalam segala aspek kehidupan sosial budaya, dan terus berhadapan dengan dunia
modern yang serba maju dan canggih. Umat Islam dituntut untuk melakukan gerakan
pemikiran yang diharapkan dapat menghasilkan konsep pemikiran yang cemerlang dan
operasional untuk mengantisipasi perkembangan dan kemajuan tersebut.

Pemecahan melalui pendekatan yang bersifat objektif rasional, studi islam diharapkan
mampu memberikan dan alternatif pemecahan masalah atau jalan keluar dari kondisi yang
problematik tersebut. Studi Islam di harapkan dapat mengarah dan bertujuan untuk
mengadakan usaha-usaha pembaharuan dan pemikiran kembali ajaran-ajaran islam yang
berpegang pada sumber dasar ajaran islam yang asli dan murni, yaitu Al-Qur’an dan As-
Sunnah.9

2. Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengolah alam
beserta isinya

Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi
keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman akal berjalan

8 DR.MOHAMMAD ARIF,M.A “Studi Islam dalam DInamika Global”,Kediri;STAIN kediri press, 2017, hlm 18

9 Ibid, hlm 6

8
sendirian sehingga akan menimbulkan kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan
manusia. Demikian sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terperdaya dan
tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam
seisinya.10

D. Sejarah Perkembangan Studi Islam di Indonesia

Ada beberapa tahap kedatangan agama islam ke Indonesia. Kalau dianalisis,


kedatangan islam ke Nusantara ini memiliki model yang bervariasi dari waktu ke waktu
menurut pendekatan historis, antara lain;

1. Teori Gujarat
Islam masuk ke Nusantara abad ke-13 M, berasal dari Gujarat (Cambai) India.
Pendukung Teori: Pijnappel, Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M.
Vlekke. Data berdasarkan sumber kolonialis.
2. Teori Persia
Islam masuk ke Nusantara abad ke-13 M, berasal dari Persia (Iran). Pendukung Teori:
Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.
3. Teori Arabia / Makkah
Islam masuk ke Nusantara abad ke-7 M, berasal dari Jazirah Arab (Makkah atau
Madinah).11 Menjelang perempat pertama abad ke-7 M, sudah berdiri perkampungan
Arab-Muslim di pesisir pantai Sumatera. Disana orang-orang Arab tinggal dan menikah
dengan penduduk lokal, membentuk komunitas-komunitas muslim. Artinya: Islam
masuk ke Indonesia abad ke-7 dengan berimannya orang perorang. Bahkan saat itu sudah
ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui selat malaka yang
menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani umayyah di
Asia Barat sejak abad 7.12 Kesultana Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan,
pada masa Abbasiyah (750-1258).

Dalam sejarah awal perkembangan Islam, pendidikan Islam sebagaimana yang telah
dilakukan Nabi Muhammad SAW, merupakan upaya pembebasan manusia dari belenggu
aqidah yang sesat dan telah dianut oleh kelompok lain yang dipandang rendah status
sosialnya. Metode yang digunakan oleh Nabi mula-mula adalah personal-individual
kemudian meluas kea rah pendekatan keluarga yang pada gilirannya meluas kearah
pendekatan sosiologis (masyarakat).

1. Masa Rasulullah SAW di Madinah


Masa ini berlangsung sejak diangkatnya beliau menjadi Rasul sampai beliau hijrah ke
Madinah dalam usia 53 tahun atau 17 Ramadhan / 6 agustus sampai dengan 1 Rabiul
Awal /16 Juli 622 atau kurang lebih 12 setengah tahun. Pada masa ini merupakan
pembangunan fondasi bagi kekuatan islam yaitu keimanan dan akhlak.

10 Ibid, hlm 9
11 DR.MOHAMMAD ARIF,M.A “Studi Islam dalam Dinamika Global”, kediri;STAIN kediri press, 2017, hlm 33
12 Ibid, hlm 33

9
2. Masa Rasulullah SAW di Madinah
Masa ini dimulai semenjak hijrah beliau dari kota mekkah ke Madinah sampai
dengan wafat beliau tanggal 13 Rabiul Awal 11 H/8 Juni 632 atau kurang lebih 19
tahun. Pada masa ini terdapat pembinaan masyarakat dalam praktik ibadah, banyak
diturunkan ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum-hukum amaliah, ibadah, perdata,
pidana,dan lain sebagainya.
3. Masa Sesudah Rasulullah SAW
Pembinaan dan pengembangan hukum islam dilakukan oleh para sahabat beliau.
Tugas memberikan fatwa kepada masyarakat setelah para sahabat dilanjutkan oleh
para Tabi’in.
4. Periode Ulama’ Mujtahid dan Pembukuan Fiqih
Kemajuan ilmu fikih dimulai pada abad ke-2 H, disamping berijtihad, para ulama’
juga giat melakukan penyusunan / pembukuan ilmu fiqih.
5. Periode Taklid
Periode ini dimulai sekitar abad ke VII H sampai dengan abad XIII H. Pada abad ini
para ulama’ umumnya tidak lagi merlakukan ijtihad, mereka hanya membeda-
bedakan mana dalil yang kuat dan mana dalil yang lemah sehingga bisa dikatakan
ulama pada masa ini dalam keadaan statis.
6. Periode Kebangkitan Umat Islam
Setelah umat islam menyadari akan kemundurannya dan kelemahan-kelemahannya,
maka dunia islam muncul kembali dengan ide-ide gerakan pembaruan baik dalam
bidang pendidikan, sosial, ekonomi, militer dan sebagainya.

Secara historis, menurut Jean Jacques Waardenbug, Islamic Studies pada paruh
pertama abad ke-20 menjadi bidang studi yang mantap dalam penelitian dan pengajaran di
Eropa dan Amerika utara dan secara luas berlanjut sepanjang waktu sampai ia disebarluaskan
pada mayoritas universitas sejak akhir abad ke-19. Islamic Studies merupakan bagian dari
subject matter yang disebut Oriental Studies, yakni studi keserjanaan tentang kultur Timur
yang dimaksudkan untuk percepatan secara independen bagi interes politik dan kepenyiaran.
Sebagaimana cabang-cabang lain, Oriental Studies dan Islamic Studies pada waktu konsisten
pada studi materi tekstual dan dokumen historikal. 13

13 DR.MOHAMMAD ARIF M.A “Studi Islam dalam Dinamika Global”, kediri;STAIN kediri press, 2017, hlm 42

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian tersebut dapat kita pahami dengan mudah Studi Islam adalah setiap studi
yang berhubungan dengan Islam, termasuk fiqih, Ilmu kalam, dan pemahaman-pemahaman
lainnya seperti Sekularisme di barat, Ilmu-Ilmu Islam, dan Ekonomi Islam.

Studi Islam juga memiliki tujuan yaitu untuk menunjukkan relasi islam dengan
berbagai aspek kehidupan manusia, menjelaskan spirit (jiwa) berupa pesan moral dan value
yang terkandung di dalam berbagai cabang studi islam.

B. SARAN

Kami berharap sekiranya Makalah kami bisa berguna secara khusus untuk Mahasiswa
UIN KH. AHMAD SIDDIQ JEMBER dan secara umum untuk semua kalangan masyarakat.
Sehingga memperluas pengetahuan dan tidak memberikan pandangan pada agama hanya
pada satu sisi saja, karena pada dasarnya banyak pandangan yang bisa kita gunakan untuk
melihat atau memahami agama.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Mohammad, 2017, “Studi Islam dalam Dinamika Global”, Kediri:STAIN Kediri
Press.

Umra’atin, Yuli, 2020, “Pengantar Studi Islam”, Surabaya:CV Jakat Media


Publishing.

12
1.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Mohammad, 2017, “Studi Islam dalam Dinamika Global”, Kediri:STAIN Kediri
Press.

Umra’atin, Yuli, 2020, “Pengantar Studi Islam”, Surabaya:CV Jakat Media


Publishing.

13

Anda mungkin juga menyukai