Anda di halaman 1dari 13

METODOLOGI STUDI ISLAM

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM


Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu : Husnul Khotimah, M.Pd.I

DISUSUN OLEH:

1. Sinta Nur Azizah (932206818)

2. Lailatul Mukharomah (932205218)

3. Wety Asri Ningsih (932205518)

PROGAM STUDI : TADRIS BAHASA INGGRIS

KELAS :B

SEMESTER : I (SATU)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

Jl. Sunan Ampel No.7 Ngronggo Kediri

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT dengan segala limpahan rahmat dan
pertolongannya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Penulisan makalah ini dibuat adalah sebagai media pembelajaran di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Kediri dalam rangka memenuhi tugas di perguruan tinggi yang berkaitan dengan
bahan pembelajaran.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata letak dalam
makalah ini tentunya banyak sekali kekurangan dan kekhilafan. Untuk kebaikan dan
sempurnanya makalah ini, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penyusun.

Kediri, 03 September 2018

penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ........................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang ............................................. iii
b.      Rumusan Masalah ........................................iii
c.       Tujuan Penulisan ..........................................iii

BAB II PEMBAHASAN
a.       Pengertian Metodologi ...................................1
b.      Pengertian Studi Islam.....................................2
c.       Urgensi Mempelajari Studi Islam...................3
d.      Sejarah Pertumbuhan Studi Islam ...................5

BAB III PENUTUP


a.       Kesimpulan ....................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

a.    Latar Belakang

Dalam proses pendidikan islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat signifikan
untuk mencapai tujuan. Bahkan metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan atau
materi pelajaran kepada peserta didik yang dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi
sendiri. Sebuah adigum mengatakan bahwa ‘al-Thariqat Ahamm Min al-Maddah’ (metode jauh
lebih penting dibaning materi), adalah sebuah realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif
lebih disenangi oleh peserta didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya
tidak terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang cukup baik, karena disampaikan dengan cara yang
kurang menarik maka materi itu sendiri kurang dapat dicerna oleh peserta didik. Oleh karena itu,
penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi pencapaiaan keberhasilan dalam proses
belajar-mengajar. Metode yang tidak tepat akan berakibat terhadap pemakaian waktu yang tidak
efisien.
Metodologi adalah suatu ilmu yang sangat berpengaruh dalam seluruh ilmu
pengetahuan. Karena dengan metodologi yang baik dan menarik akan sangat berpengaruh dalam
sebuah pemahaman suatu ilmu pengetahuan, termasuk “Studi Islam”. Begitu pula sebaliknya,
metodologi yang kurang baik dan juga kurang menarik akan menyulitkan serta menyusahkan
dalam memahami suatu ilmu pengetahuan. Karena itulah, kita akan membahas metodologi Studi
Islam, di dalam makalah yang sangat sederhana ini.
b.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Metodologi Studi Islam ?
2.      Apa manfaat mempelajari Metodologi Studi Islam?
3.     Bagaimana perkembangan studi Islam ?
c.       Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui Pengertian Metodologi Islam.
2.      Mengetahui Manfaat Metodologi Studi Islam
3.      Mengetahui Pengertian Studi Islam.
4.      Mengetahui Perkembangan Studi Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODOLOGI ISLAM


Metode merupakan cara yang teraturdan terpikirkan baik-baik untuk mencapai
maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya) cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuanyang ditentukan
(methodos=carapenyelidikan) cara melaksanakan sesuatu atau cara mencapai
pengetahuan dalam ilmu pengetahuancara tersebut ditetapkan dengan jelas dan tetap
apalgi jika pengetahuan telah mencapai tingkat tertentu dan kaya akan bahan.Sebelum
tingkat demikian akan tercapai biasanya dilakukan dengan metode coba-coba (metode Of
Trial and Error) metode merupakan syarat paling hakiki bagi pengembangan dan
keberhasilan ilmu pengetahuan.Metode dikatakanobjektif dan benar bila sesuai dengan
pokok dan telaah.
Metdologi merupakan ilmu tentang metode,dalam pembahasan ini dikhususkan
metodologi dalam Islam. Fazlurrahman,orang Pakistan yang menjadi guru besar tamu di
Universitas Chicago mempunyai pendapat bahwa pokok ajaran iIslam ada tiga,yaitu :
percaya padakeesaan Allah , pembentukan masyarakatyang adil dankepercayaan hidup
setelah mati .
Melihat tigamacam metodologi tersebut diatas orang memahami sekalipun pendekatan
mereka berbeda, namun diambil kesimpulan bahwa elemen-elemen yang harus diketahui
dalam Islam merupakan Allah,alam dan manusia.
Memang hubungan antara Allah dengan dunia dan hubungan Allah dengan
manusia merupakan sangat penting dalam hidup dan kehidupan ini.Dewasa ini tiga
masalah itu masih mengejar-ngejar pikiran orang-orang modern.Diantara mereka tidak
sedikit yang mengikuti pemikiran-pemikiran scientis dan mengambil sains sebagai
jawabannya.
Masih ada orang yang berusaha memahami Islam dengan membahas Allah
dandibandingkan dengan Allah-Allah diagama lain.Ada lagi yang memulai dengan
mempelajari kitab suci Al Qur’an dan dibandingkan dengan kitab-kitab yang diwahyukan
atau dianggap diwahyukan.Ada lagi cara untuk mengetahui Islam dengan mempelajari
diri pribadi Nabi Muhammad dan dibandingkan dengan nabi-nabi dari agama lain,ada
juga orang yang mempelajari orang-orang besaryang membawa pikiran-pikiran besar
dibandingkan satu dengan yang lain.

B. PENGERTIAN STUDI ISLAM


Studi Islam (Islamic Studies) adalah suatu disiplin ilmu yang membahas dan
mengkaji Islam. Baik sebagai ajaran, institusi keagamaan, sejarah, maupun kebudayaan
ummatnya. Dimaklumi Islam sebagai agama dan sistem ajaran telah menjalani proses
akulturasi, transmisi dari generasi ke generasi dalam rentang waktu yang panjang dan
dalam ruang budaya yang beragam. Dalam halini melibatkan tokoh-tokoh agama
seperti :Rasulullah SAW. , para sahabat, ulama,dan para pemikir Islam. Studi Islam
berlangsung di berbagai institusi seperti masjid, keluarga, masyarakat,
madrasah,pesantren, kuttab, sampai al-jami’ah. Di samping transmisi kajian agama juga
merupakan usaha bagi para pemeluk agama yang bersangkutan untuk memberikan
respon, baik dalam pengertian ofensif maupun defensif, terhadap ajaran, ideologi, atau
pemikiran dari luar agama yang diyakininya.
Studi Islam merupakan kajian keislaman yang melampaui batas-batas islam pada
aspek normativitas semata,namun juga memasuki aspek historisitisnya.Studi terhadap
Islamdalam realitasnya tidak hanya monopoli intern umat islam saja,akan tetapi juga
dilakukan oleh orang-orang yang berada diluar Islam disini akan dilakukan dengan
menggunakan dua sisipendekatan,yaitu dari internumat Islam (insider) dan juga dari luar
Islam (outsider).Hal ini dilakukandalam rangka untuk mempertegas perbedaan yang
sering dilakukan umat Islam sendiri ataupun oleh dunia akademik barat.
Dilihat dari segi normatifnya sebagaimana terdapat dalam AL-Qur’an dan
Hadist,Islam lebih merupakan agama yang tidak bisa diberlakukan pada paradigma ilmu
pengetahuan,yaitu paradigma analitis, paradigma kritis, paradigma metodologis
danparadigma empiris, akan tetapipada dataran historitas Islam dalam arti yang telah
dilaksanakan oleh manusia,maka Islam dapat dikatakan sebagai disiplin ilmu.
Ketika Islam dilihat dari sudutnrmatifnya maka Islam merupakan agama yang
didalamnya berisi tentang akidah dan muamalah,s edangkan ketikaIslam dilihat dari
sudut pandang historis apayang dipraktikan masyarakat maka Islam tampil sebagai
disipilin ilmu.

C. Urgensi Studi Islam


a. Dilematisnya kondisi umat Islam saat ini
Kita telah menyadari bahwa umat Islam masih berada dalam posisi marginal dan
lemah dalam segala aspek kehidupan sosial budaya, dan harus berhadapan dengan dunia
modern yang serba maju dan semakin canggih. Dalam kondisi demikian, umat Islam
dituntut untuk melakukan gerakan pemikiran yang lebih cemerlang dan operasional untuk
menghadapi perkembangan dan kemajuan umat Islam tersebut. Umat Islam tidak boleh
terjebak pada romantisme, dalam arti menyibukkan diri membesar-besarkan kejayaan
masa lalu sebagaimana terwujud dalam sejarah Islam, sementara Islam sendiri saat ini
masih silau dalam menghadapi masa depannya. Sebagai renungan, kita perlu menyadari
bahwa terdapat perbedaan historis tentang pengalaman kontak Islam dengan dunia Barat.
Kalaulah di era klasik Islam menaik dan Barat dalam kegelapan, saat ini berbalik
keadaanya. Begitu simpulan Harun Nasution ketika menjelaskan Aspek Sejarah dan
Kebudayaan Islam.
Ada situasi dan kondisi yang dilematis dan problematis sedang dihadapi umat
Islam saat ini. Jika umat Islam tetap berpegang teguh pada warisan pemikiran klasik
dengan tanpa catatan dan kritik, maka Islam akan berhadapan dengan tantangan
modernitas yang banyak tidak terjawab oleh para ahli dan pakar Islam, ulama dan
sebagainya yang pernah dikemukakan pada era masa lalu. Sementara itu, pada sisi
lainnya, jika melakukan usaha pembaruan dan pemikiran kembali secara kritis dan
rasional terhadap ajaran-ajaran Islam guna menyesuaikan terhadap tuntutan
perkembangan zaman, mereka akan dituduh sebagai umat yang meninggalkan atau tidak
setia lagi terhadap ajaran-ajaran Islam yang dianggap sudah mapan dan sempurna
tersebut.
Melalui pendekatan yang bersifat objektif rasional, studi Islam diharapkan dapat
memberikan alternatif pemecahan masalah atau jalan keluar dari kondisi yang
problematis tersebut. Studi Islam diharapkan dapat mengarah dan bertujuan untuk
mengadakan usaha-usaha pembaruan dan pemikiran kembali ajaran-ajaran Islam, yang
merupakan warisan doktriner turun temurun dan dianggapnya sudah mapan dan mandeg
serta ketinggalan zaman tersebut agar mampu beradaptasi dan menjawab tantangan serta
tuntutan zaman modern, dengan tetap berpegang pada sumber dasar ajaran Islam yang
asli dan murni yaitu Al Qur'an dan Hadits. Studi Islam juga diharapkan mampu
memberikan pedoman dan pegangan hidup umat Islam agar tetap menjadi seorang
Muslim sejati yang hidup dalam dan mampu menjawab tantangan serta tuntutan zaman
modern maupun era global seperti saat ini.
b. Umat Manusia dan Perdabannya Berada dalam Suasana Problematis
Di era globalisasi ini, terjadi perkembangan pesat pada kebudayaan dan
peradaban manusia. Komunikasi antar individu maupun kelompok menajadi lebih dekat
dan dunia tampak sebagai satu kesatuan tanpa batasan. Terdapat rasa saling
ketergantungan di antara satu negara dengan negara lain dan tentunya akan terjadi
interaksi semakin dekat di antara kedua negara berbeda tersebut.
Pada suasana seperti itu, umat Islam memerlukan adanya aturan, norma, dan
pedoman hidup yang universal dan dapat diterima semua bangsa. Hal ini diperlukan agar
tercipta kehidupan yang aman dan damai, kerja sama dan tolong-menolong agar terwujud
kesejahteraan dan kemakmuran hidup umat manusia di dunia.
Namun, pedoman hidup manusia yang berasal dari agama, filsafat, ilmu
pengetahuan, dan teknologi tidak dapat mejadi acuan aturan yang universal tersebut.
Agama cemderung ditinggalkan oleh ketiga komponen lainnya tersebut. Adanya
perkembangan teknologi modern yang pesat membuat manusia kehilangan identitas
dirinya, dan ini adalah suatu problema. Jika teknologi dibiarkan terus-menerus
berkembang bebas tanpa kontrol aka menciptakan kehancuran dan malapetaka yang
mengancam kelangsungan hidup dan peradaban manusia.
Manusia telah memperluas jangkauan dan kuantitas pengetahuan, tetapi belum
bisa mendekati cita-cita perorangan, realisasi diri, dan aktualisasi diri. Manusia telah
memperoleh cara mendapat keamanan dan kenikmatan, tetapi di saat yang sama mereka
merasa tidak aman dan risau, karena mereka tidak yakin akan arti kehidupannya yang
tanpa makna dan tidak tahu arah mana yang mereka pilih.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin memiliki konsep ajaran yang
manusiawi dan universal, yang dapat menyelamatkan manusia dari kehancurannya.
Tetapi, saat ini Islam sendiri berada dalam kondisi problematik. Kondisi sosial budaya
dan peradaban umat Islam lemah ketika berhadapan dengan dunia modern.
Jadi, urgensinya studi Islam yaitu menggali kembali ajaran-ajaran Islam yang asli
dan murni sebagai rahmatan lil 'alamin. Lalu ditransformasikan dan dididikkan kepada
generasi penerus dan dihadapkan dengan kondisi modern agar bisa beradaptasi dengan
keadaan tersebut.

D. PERTUMBUHAN STUDI ISLAM DI DUNIA

Pendidikan Islam pada zaman awal dilaksanakan di mesjid-mesjid.Mahmud


Yunus menjelaskan bahwa pusat-pusat studi Islam klasik adalah Mekkah dan Madinah
(Hijaz),Basrah dan Kufah(Irak),Damaskus dan Palestina(Syam),dan Fistat(Mesir).
Madrasah Mekah dipelopori oleh Mu’adz bin Jabal; madrasah Madinah dipelopori oleh
Abu Bakar,Umar dan Utsman; madrasah Basrah dipelopori oleh Abu Musa al-Asy’ari
dan Anas bin Malik; madrasah Kufah dipelopori oleh Ali bin Abi Thalib dan ‘Abd Allah
bin Mas’ud;madrasah Damaskus (Syiria)dipelopori oleh Ubadah dan Abu
Darda;sedangkan madrasah Fistat (Mesir)dipelopori oleh Abd Allah bin Amr bin Ash.
(Zainal Muchtarom,1986:71-5).
Pada zaman kejayaan Islam,Studi Islam dipusatkan di ibukota negara,yaitu
Baghdad.Di Istana Dinasti Bani Abbas pada zaman al-Makmun(813-833),putra Harun al-
Rasyid,didirikan Bait al-Hikmah,yang dipelopori oleh khalifah sebagai pusat
pengembangan ilmu pengetahuan dengan wajah ganda: sebagai perpustakaan serta
sebagai lembaga pendidikan (sekolah)dan penerjemahan karya-karya Yunani kuno
kedalam bahasa Arab untuk melakukan akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan.
(Harun Nasution,I,1985:68)
Di samping itu,di Eropa terdapat pusatkebudayaan yang merupakan tandingan
Baghdad,yaitu Universitas Cordova yang didirikan oleh Abd al-Rahman III (929-961 M)
Dari Dinasti Umayah di Spanyol.Di Timur Islam,Baghdad,juga didirikan Madrasah
Nizhamiah yang didirikan oleh Perdana Menteri Nizham al-Muluk;dan di Kairo Mesir
didirikan oleh Universitas al-Azhar yang didirikan oleh Dinasti Fatimiah dari kalangan
Syiah.Dengan demikian,pusat-pusat kebudayaan yang juga merupakan pusat studi Islam
pada zaman kejayan Islam adalah Baghdad,Mesir dan Spanyol.
Studi Islam sekarang ini berkembang hampir diseluruh negara didunia,baik di
Dunia Islam maupun bukan negara Islam.Di Dunia Islam terdapat pusat-pusat studi
Islam,seperti Universitas al-Azhar di Mesir dan Universitas Ummul Qura di Arab
Saudi.Di Teheran didirikan Universitas Teheran.Di Universitas ini,studi Islam dilakukan
dalam satu fakultas yang disebut Kulliyat Ilahiyyat (Fakultas Agama).Di Universitas
Damaskus (Siria) studi Islam ditampung dalam Kuliyat al-Syari’ah (Fakultas Syari’ah)
yang didalamnya terdapat program studi ushuludin,tasawuf,dan sejenisnya.
Universitas al-Azhar (Mesir) dapat dibedakan menjadi dua
periode:pertama,periode sebelum tahun 1961;dan kedua, periode setelah tahun 1961.Pada
periode pertama,fakultas-fakultas yang ada sama dengan fakultas-fakultas yang ada di
IAIN,sedangkan setelah tahun 1961, di Universitas diselenggarakan fakultas-fakultas
umum disamping fakultas agama.
Di Indonesia,studi Islam(pendidikan Islam tinggi)dilaksanakan di 14Institute Agama
Islam Negeri(IAIN) dan 39 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).Ada juga
sejumlah perguruan tinggi swasta yang secara khusus menyelenggarakan pendidikan
tinggi Islam,dan perguruan tinggi sebagai salah satu bagian studinya,seperti Fakultas
Agama di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Universitas Islam Bandung
(UNISBA).
Studi Islam di negara-negara non-Islam diselenggarakan dibeberapa negara,antara
lain di India,Chicago,Long Angeles,London dan Kanada.Di Aligarch
University(India),studi Islam dibagi dua: Islam sebagai doktrin dikaji di Fakultas
Ushuluddin yang mempunyai dua jurusan,yaitu Jurusan Mazhab Ahli Sunnah dan
Jurusan Mazhab Syiah.Sedangkan Islam dari aspek sejarah dikaji di Fakultas Humaniora
dalam jurusan Islamic Studies.Di Jamiah Millia Islamia,New Delhi,Islamic Studies
Program dikaji di Fakultas Humaniora yang membawahi jugaArabic Studies,Persian
Studies dan Political Science.
Di Chicago,kajian Islam diselenggarakan di Chicago University.Secara
organisatoris,studi Islam berada dibawah Pusat Studi Timur Tengah dan Jurusan Bahasa
dan kebudayaan Timur Dekat.Di lembaga ini,kajian ini lebih mengutamakan kajian
tentang pemikiran Islam,bahasa Arab,naskah-naskah klasik dan bahasa-bahasa Islam non-
Arab.
Di Amerika,studi-studi Islam pada umumnya mengutamakan studi sejarah
Islam,bahasa-bahasa Islam selain bahasa Arab,sastra dan ilmu-ilmu sosial.Studi Islam di
Amerika berada dibawah naungan Pusat Studi Timur Tengah danTimur Dekat.
Di UCLA,studi Islam dibagi menjadi empat komponen:pertama,doktrin dan
sejarah Islam;kedua,bahasa Arab;ketiga,bahasa Islam non Arab,seperti Urdu,Turki dan
Persia;dan keempat,ilmu-ilmu sosial,sejarah,dan sosiologi.Di London,studi Islam
digabungkan dalam School of Oriental and African Studies (Fakultas Studi Ketimuran
dan Afrika) yang memiliki berbagai jurusan bahasa dan kebudayaan di Asia dan Afrika.
(M.Atho Mudzhar,1998:24-9)
BAB III

PENUTUP

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa,Metodologi adalah ilmu


cara-cara danlangkah-langkah yang tepat(untukmenganalisa sesuatu)penjelasan serta
menerapkan cara. Ilmu Keislaman adalah segala sesuatu yang bertahan dengan agama
Islam. Jadi Metodologi Studi Islam merupakan ilmu yang mempelajari cara belajar islam.

Manfaat dari mempelajari ilmu ini adalahuntuk membentengi diri agar tidak
terprovokasi tentang isu-isu yang berkaitan dengan isu-isu yang bertujuan untuk mengadu
domba antara umat Islam.

Pada zaman dahulu penerapan Ilmu Keislaman pada zaman awal dilaksanakan
dimasjid-masjid. Mahmud Yunus menjelaskan bahwa pusat studi Islam klasik adalah
Mekkah dan Madinah (Hijaz),Basrah dan Kufah (Irak),Damaskus dan Palestina (Syam),
Fistat (Mesir).
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Faizar Ananda Arfa,M.A, Dr.Syafruddin Syam,M.Ag, Dr.Muhammad Syukri Albani


Nasution,M.A, , Metode Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2015).

Abd Atang Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Study Islam, (Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2010).

Abudin Nata, Metdologi Studi Islam,(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010).

Anda mungkin juga menyukai