Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH METODE STUDI ISLAM

“PEMIKIRAN ISLAM DAN METODE STUDINYA “

OLEH:
NAMA :LISDA LIANA
NIM :190104057
SEMESTER/KELAS :IV/C

PENDIDIKAN TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
  Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang
telahmemberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
inidengan baik dan tepat waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya mustahil makalah inidapat
dirampungkan.Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pengajar
matakuliah Metodologi Studi Islam sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul Pengantar Metodologi Studi Islam”. 
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikansebagai
pegangan dalam mempelajari materi tentang Metodologi Studi Islam. Jugamerupakan harapan
kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihakdalam proses perkuliahan
pada mata Metodologi Studi Islam. Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, kami
mengharapkan saran dankritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi.
Kesempurnaan hanyalahmilik Allah SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami
lakukan dapat bermanfaat, amin.
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAPTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

a. LataraBelakang..................................................................................
b. Rumusan Masalah..............................................................................
c. Tujuan..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian metodelogi..........................................................................
b. Pengertian studi islam ...........................................................................
c. Urgensi mempelajari studi islam...........................................................
d. Sejarah pertumbuhan islam

BAB III PENUTUP.....................................................................................

a. Kesimpulan..........................................................................................
b. Saran....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup di dunia dengan memiliki hakdan kewajiban.
Hak tersebut salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan adalahsuatu proses panjang yang
bertujuan menghantarkan seorang yang memilikikekuatan spritual dan intelektual. Tempat dalam
mencapai cita-cita melalui pendidikan itu sendiri adalah sekolah. Sekolah merupakan
bagian pokok atau utamauntuk mengembangkan berbagai karakter, sikap, kemampuan serta
keterampilanseorang individu.
Dalam sekolah terdapat aktivitas untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan, melatih mental, serta mengembangkan potensi. Pada dasarnya setiapmanusia
mempunyai potensi, sehingga manusia mampu untuk hidup berkembangdalam proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan tiga hal penting yaitu materi
pembelajaran, proses pembelajaran, dan hasil pembelajarannya.Setiap sekolah memberikan
materi pelajaran sesuai dengan tingkatannya.Mengupas sedikit tentang akidah akhlak, Pokok dari
akhlak terhadap Allahadalah meyakini keberadaan Allah SWT dengan melalui keesaan-Nya serta
sifatkesempurnaan-Nya.
Islam merupakan agma yang sanga kompleks. Sehingga dalammemahaminya pun
dibutuhkan cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahaman yang utuh tentang islam.
Di indonesia sejak islam masuk pertama kalisampai saat ini telah timbul berbagai macam
pemahaman yang berbea mengenaiislam. Sehingga dibutuhkan penguasaan tentang cara-cara
yang digunakan dalammemahami islam. Maka dari itu, dalam makalah ini akan membahas
mengenaimetodologi serta beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi studi islam.
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metodologi?
2. Apa yang dimaksud dengan studi islam?
3. Mengapa studi islam penting untuk dipelajari?
4. Bagaimana sejarah pertumbuhan studi islam?
C.Tujuan penulisan
1. Mengetahui dan memahami tentang metodologi studi islam.
2. Mengembangkan pemikiran pembaca, tentang pentingnya mempelajari studiislam.
3. Mengetahui sejarah pertumbuhan studi islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Metodologi
Metode secara bahasa atau etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta yang berarti
sepanjang dan hodos  yang berarti jalan. Bermaksud bahwa suatu jalanyang di tempuh untuk
dalam suatu hal untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian
lain, bahwa metode artinya suatu ilmu ataupun cara menyampaikan segala sesuatukepada orang
lain. Apabila metode bergabung dengan kata logos  yang maknanyaakan berubah.
Logos bermakna “studi tentang” atau bisa juga diartikan “teori tentang.Maka secara keseluruhan
metodologi diartikan sebagai metode atau cara-cara yang berlaku dalam kajian atau sebuah
penelitian. Terlihat jelas bahwa artimetodologi merupakan suatu cara-cara yang digunakan untuk
mengakaji suatu ilmuataupun permasalahan secara keseluruhan, sehingga menemukan titik
temu.Metodologi adalah studi tentang metode yang digunakan suatu bidang ilmu
agarmemperoleh pengetahuan mengenai pokok persoalan dari ilmu melalui aspektertentu melalui
penyelidikan.
Penyelidikan inilah yang nantinya akan dijadikansebuah kunci jawaban atas segala
perkara yang muncul.Bahkan Metedologi juga suatu ilmu yang membicarakan bagaimana
caramenyampaikan atau menyajikan bahan pelajaran sehingga dapat diserap, dipahamidan
dikuasai oleh anak didik, maka mempelajari metedologi saja, memang belummerupakan jaminan
seorang guru akan berhasil dengan baik akan tugasnya. Sebagaiakibat dari perubahan sosial dan
kemajuan dibidang teknologi, maka muncullah berbagai persoalan baru yang menuntut kepada
manusia untuk segera menyesuaikandengan perubahan-perubahan tersebut.
 Contoh kegiatan metedologi islam, pada abad ke-14 sampai ke-16 Masehi,Aristoteles
(384-322 SM) orang jenius melebihi dari Francis Bacon, Plato
lebih jenius dari Roger Baconn. Mengapa kedua orang Bacon itu menjadi salah satu

1M.Ali Hasan,Studi Islam Al-Quran dan As-Sunnah,(Jakarta:RajaGrafindo Persada,2000), hal:213.


faktor dalam kemajuan sains, sekalipun kedua orang tersebut jauh lebih rendah ,tetapi
justru membawa kemajuan kemajuan ilmiah dan kebangkitan. Sedangkankedua orang jenius
tidak mampu membawa Eropa ke arah kemajuan, justrusebaliknya, kedua orang tersebut
membuat stagnasi dan kebodohan dunia.
B.Pengertian Studi Islam
Metodologi perlu di sambung dengan studi agar berjalan secara selaras.Studi ialah
mempelajari sesuatu untuk mengerti level, mencari pengetahuan tentangsesuatu di dalam
hubungan sebab maupun akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentudengan metode tertentu.
Metodologi berkaitan dengan proses-proses kognitif yangdituntut oleh masalah-masalah yang
muncul dari ciri pokok studi itu sendiri. Dapatdikatakan bahwa metode merupakan kombinasi
sistematik dari proses-proseskognitif. Proses kognitif dapat menjadikan sesuatu yang akan dikaji,
lebih mudah.
Dalam mengkaji suatu ilmu harus dengan metode yang benar agar tidak terjadikekeliuran
dan kesalahpahaman. Apalagi memahami studi islam ini, tidak bolehsembarangan dan main-
main. Namun harus melalui contoh dari Rasulullah SAW.Kehadiran agama Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad diyakini dapatterwujudnya kebutuhan manusia sejahtera lahir dan
batin.Islam yang mengatur segala sendi kehidupan, misalnya dari segi peradaban.Peradaban
kontemporer sangat menghargai ilmu pengetahuan karena sebagai alatuntuk mencapai
kebenaran. Kebenaran dapat dikatakan apabila sudah sesuai denganyang Allah dan
Rasul contohkan.
Manusia yang ingin hidupnya terarah harus maumengikuti aturan islam, tentunya aturan
islam ini harus dipahami dan juga harusmelihat situasi serta
kondisi. Islam datang sebagai rahmatan lil a’lamin. Sesuaidengan firman allah yang artinya ”dan
kami tidak mengutus engkau (muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Islam juga bukan hanyamengurusi sosial ibadah dan seluk beluk yang terkait dengannya saja,
melainkan
2

2Yatimin Abdullah,Studi Islam Kontemporer,(Jakarta:Pustaka Sinar Harapan,2010) hal:149


 juga ikut terlibat memberikan jalan keluar yang terbaik untuk mengatasi berbagaimasala
h. Namun Studi Islam secara harfiah merupakan kajian tentang halhal yang berhubungan atau ber
kaitan dengan agama Islam baik berkaitan dengan ajaran,sejarah ataupun praktik-praktik
pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupansehari-hari sepanjang sejarah peradabannya. Salah
satu ajaran islam yang harusditerapkan adalah keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah.
Iman serta takwamerupakan konsep yang sangat terpenting untuk diketahui serta dilaksanakan
dalamkehidupan manusia.
Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.Studi islam
adalah suatu upaya membimbing untuk merubah tingkah laku individuagar menjadi pribadi yang
lebih baik yang sesuai dengan tuntunan yang ada dalamsyariat islam. Ajaran studi islam menjadi
suatu kegiatan usaha (sengaja), sistematis,
serta berkesinambungan untuk mengembangkan potensi manusia yang berupa doronganu
ntuk beragama Islam, memberikan sifat keislaman serta kecakapan, kecekatansesuai dengan
tujuan pendidikan agama Islam. Sifat keislaman yang menyelaraskandengan studi hukum islam.
Studi hukum Islam adalah cabang ilmu-ilmu keislaman paling tua umurnya serta telah di
kembangkan pada zaman tabi’in.Cabang ilmu iniyang perlu di pelajari melalui pendidikan. Di
dunia Islam banyak ahli-ahli
ilmu pengetahuan. Banyak ilmuan yang berjasa dalam memberikan dampak positif.Dengan
mengingat kegigihannya, maka akan menjadi motivasi kita.
Selain itu, adakalangan ilmuan luar islam yang mengkaji studi islam. Para ahli studi
Islamyang berasal dari luar kalangan umat Islam (outsider) tersebut dikenal dengan kaumoriental
is atau orang-orang Barat yang melakukan pengkajian tentang dunia Timurtermasuk dunia Islam.
Dahulu, St. John sebagai seorang penganut teologi Kristenyang berpikir bahwa Islam
adalah ajaran murtad. Namun, di masa sekarang inisepertinya para orientalis mulai berpindah
haluan, banyak diantara mereka yangmemberikan berbagai pandangan yang objektif, kritis, serta
ilmiah terhadap Islam
3

3Abuddin Natta,  Metodologi Studi Islam(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2010), hal:2-3


serta pemeluknya. Hal tersebut sangat berguna terhadap pengembangan studi Islamdi
kalangan umat Islam sendiri (insider). Bahwa pemikiran dan studi Islamsenantiasa strukturnya
terbuka, berubah, dan selalu siap untuk dikritisi sertadikembangkan. Maka dalam hal ini, bahwa
harus berfikir secara komprehensif.Dengan cara berfikir demikian, maka orang tidak melihat dari
sudut pandangsaja serta sadar dengan moral yang dimiliki.
Studi Islam di dalam kalangan umatIslam bertujuan untuk proses memahami, menggali,
dan membahas ajaran-ajaranislam supaya mereka dapat mengaplikasikannya serta mengamalkan
ajarannyadengan baik dan benar. Melalui kajian Islam yang objektif serta ilmiah, makaajaran-
ajaran Islam bukan hanya sekedar dogma-dogma teologis tetapi ajaran yangdipercaya sebagai
ajaran abadi dan universal itu benar-benar berkembang, relevan,dibutuhkan, serta mampu
menjawab tantangan zaman yang dinamis. Sebagai umatislam harus mengembangkan potensinya
agar berfikir kritis.
C.Urgensi Mempelajari Studi Islam
Pada zaman modern banyak negara bersaing membentuk negara yangsemakin maju, oleh
karena itu sangat dianjurkan setiap negara menciptakan generasimuda yang berkulaitas. Apalagi
sebagai mahasiswa yang di tuntut
menjadi bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya. Pendidikan merupakan suatu kebutuhanyang
sangat urgen yang harus di penuhi oleh seluruh umat manusia. Urgen yangdimaksud yakni yang
mengenai tentang metodologi studi islam. Pada saat ini umatislam sedang menghadapi tantangan
dari kehidupan dunia dan budaya modern, studikeislaman menjadi sangat urgen. Studi islam
dituntut untuk membuka diri terhadapmasuknya dan digunakannya pendekatan- pendekatan yang
bersifat objektif danrasional.
Dan secara bertahap meninggalkan pendekatan yang bersifat subjektifdoktriner.Proses
pengajaran islam hingga saat ini belum tersusun secara sistematisdan belum disampaikan
menurut prinsip, pendekatan, dan metode yangdirencanakan dengan baik. Namun untuk
kepentingan akademis, membuat islam
4

4Yusuf Ali Anwar  , Studi Agama Islam (Bandung:Pustaka Setia,2003), hal:258


lebih responsive dan fungsional dalam memandu perjalanan umat islam, diperlukanmetode yang
dapat menghasilkan pemahaman islam yang utuh dan komprehensif.Pada abad pertengahan,
eropa dalam keadaan stagnasi dan masa bodoh dalamwaktu seribu tahun. Tetapi stagnasi dan
masa bodoh tersebut kemudian menjadikebangkitan revolusioner yang multifaset dalam bidang
sains, seni, dan kehidupansosial. Revolusi yang mendadak dalam pemikiran manusia ini
menghasilkan peradaban kebudayaan. 
Sekarang apa yangterjadi pada dirinya yang menyebabkan perubahan mendadak sehingga 
dalam waktu 300 tahun Eropa menemukankebenaran yang mereka peroleh dalam waktu seribu
tahun yang lalu?Seorang sarjana Iran, Ali Syariati mengatakan bahwa faktor utama
yangmenyebabkan kemandekan dan stagnasi dalam pemikiran peradaban kebudayaan diEropa
tersebut adalah metode pemikiran analogi aristoteles.
Pada saat melihatmetode yang tepat masalah berubah, maka sains, masyarakat, dan juga
dunia berubah. Inilah pentingnya metode sebagai fektor fundamental dalam renaisans.Begitu
pentingnya peranan metode pemahaman ajaran islam dalam kemajuan dankemunduran
pertumbuhan ilmu. Mukti Ali mengatakan bahwa yang menentukandan membawa stagnasi
adalah metode yang digunakan. Sebagai contoh abab ke 14-16 M Aristoteles lebih jenius bila
dibanding Francis Bacon.
Namun mengapa justru bacon menjadi orang yang menyebabkan kemajuan dalam
sains sekalipun dia lebihrendah tingkat kejeniusannya disbanding Aristoteles? Hal ini dijawab
oleh mukti alikarena orang yang biasa- biasa saja seperti bacon dapat menemuka metode
berpikiryang benar dan utuh.Hal demikian, bukan bermaksud untuk merendahkan orang- orang
jenius.Kejeniusan saja tidak cukup, namun harus dilengkapi dengan ketepatan memilihmetode
yang digunakan untuk kerjanya dalam bidang pengetahuan. Pada dasarnyametode digunakan
untuk mencapai tujuan dalam mencari kebenaran ilmu danmenggali kebenaran
pengetahuan.Kewajiban pertama bagi peneliti adalah memilih
5

5Yatimin Abdullah,Studi Islam Kontemporer (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan,2010), hal:150


metode yang paling tepat untuk riset dan penelitiannya. Riset dan penelitian tidakdapat
dipisahkan dengan metode agar tercapai suatu kelogisan secara ilmiah.
D.Sejarah Pertumbuhan studi islam
1. Massa Rasulullaha.
a) . Transformasi ilmu dilakukan secara lisan. 
b)  Rasul telah mengembangkan bibit pengembangan studi islam terutama tafsirdan ushul
fiqih. Hadis adalah penafsiran Rasul tarhadap Al-qur’an yangdidalamnya terdapat metode
penerapan hukum.
2. Masa Pasca Rasulullaha.
a) Mulai muncul tradisi literer dimulai dengan pengumpulan Al-qur’an (masakhulafaur
rasyidin).
b)  Hadis juga mulai dikumpulkan dan ditulis dalam sebuah kitab (masa dinastiAbasiyyah)
Para muhaddisin juga menyusun kriteria ilmiah bagi penerimaanHadis dengan kategori
shahih, hasan dan dha’if.
c) Perkembanggan studi islam mencapai puncaknya pada masa Abasiyyah.
Studiislam yang dikembangkan hanya meliputi ilmu normatif islam yang bersumber pada teks agama.
3. Studi Islam di Dunia Barata.
a) Kajian barat terhadap islam memunculkan orientalisme, yaitu kajian tentangketimuran.
Kajian awal yang dilakukan orientalisme yang diselenggarakandiperguruan tinggi dibarat
memandang umat islam sebagai bangsa primitif. 
b) b. Kajiannya difokuskan pada Al-qur’an dan pribadi nabi Muhammad secara ilmiah yang
hasilnya menyudutkan ajaran dan umat islam.
6

6
Harun al-Rasyid, didirikan Bait al-Hikmah, yang dipelopori oleh khalifah
sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dengan wajah ganda; sebagai perpustakaan serta
sebagai lembaga pendidikan (sekolah) dan penerjemahan karya-karya Yunanikuno ke dalam
bahasa Arab untuk melakukan akselerasi pengembangan
ilmu pengetahuan. Di samping itu, di Eropa terdapat pusatkebudayaan yang merupakantandingan
Bagdad, yaitu Universitas Cordova yang didirikan oleh Abdurrahman III(929-961 M) dari
Dinasti Umayah di Spanyol.
Di Timur Islam, Bagdad, jugadidirikan Madrasah Nizhamiah yang didirikan oleh
Perdana Menteri Nizham al-Muluk; dan di Kairo, Mesir, didirikan Universitas Al-Azhar yang
didirikan olehDinasti Fatimiah dari kalangan Syiah.Asal-Usul dan Pertumbuhan Studi Islam,
Pendidikan Islam di Indonesiatidak pernah lepas dari semangat penyebaran Islam yang dilakukan
secara intensifoleh para pendahulu dalam kerangka perpaduan antara konteks
keindonesiaandengan keislaman.
 Pada awalnya pendidikan Islam, dalam bentuk halaqah-halaqah,kemudian bentuk
madrasah. Selain pesantren pendidikan Islam di Indonesiadiharapkan pada tantangan semakin
berkembangnya model-model pendidikan.Pertumbuhan minat untuk memahami Islam lebih
sebagai tradisi keagamaan yanghidup, yang historis. Ketimbang “kumpulan tatanan doktrin”
yang terdapat dalamAl-qur'an dan Hadis. Studi Islam kontenporer di Barat, berusaha keras
menampilkancitra yang lebih adil dengan mengandalkan berbagai pendekatan dan metode
yanglebih canggih dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.

7Abdurrahman An Nahlawi,  Pendidikan Islam di rumah, sekolah, dan Masyarakat ,


(Jakarta:Gema InsaniPress,1995), hal:29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode memahami yang pada intinya Islam harus dilihat dari berbagaidimensi. Jika kita
meninjau Islam dari satu sudut pandangan saja, maka yangakan terlihat hanya satu dimensi saja dari
gejalanya yang bersegi banyak.Mungkin kita berhasil melihatnya secara tepat, namun tidak cukup bila
kitaingin memahaminya secara keseluruhan. Buktinya ialah Al-quran sendiri.
Kitabini memiliki banyak dimensi, sebagiannya telah dipelajari oleh sarjana-
sarjana besar sepanjang sejarah. Satu dimensi, misalnya, mengandung aspek-aspeklinguistik dan
sastra Al-quran. Para sarjana sastra telah mempelajarinya secaraterperinci. Dimensi lain terdiri
atas tema-tema filosofis dan keimanan Alquranyang menjadi bahan pemikiran hagi para filosof
serta para teolog hari ini.
Dimensi al-quran lainnya lagi yang belum dikenal ialah dimensi manusiawinya,yang
mengandung persoalan historis, sosiofogis, dan psikologis.
Dimensiini belum banyak dikenal, karena sosiologi, psikologi ilmuilmu manusia memang jauh le
bih muda dibandingkan ilmu-ilmu alam. Apalagi ilmu sejarah yangmerupakan ilmu termuda di
dunia. Namun yang dimaksudkan dengan ilmusejarah di sini tidaklah identik dengan data historis
ataupun buku-buku sejarahyang tergolong dalam buku-buku tertua yang pernah ada.
 
B. Saran
Alhamdulillah, Akhirnya dengan do’a dan usaha, kami dapat menyelesaikanmakalah ini. Kami
berharap supaya makalah ini dapat berguna dan dapatdimanfaatkan oleh kalangan banyak. Dan
kami berharap kritik dan saran daridosen pembimbing dan teman-teman sekalian. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,Yatimin.2010.Studi Islam Kontemporer  Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

Anwar,Yusuf Ali.2003.Studi Agama Islam Bandung:Pustaka Setia.

Hasan, Muhammad Ali.2000.Studi Islam Al-Quran dan As-Sunnah.Jakarta:RajaGrafindo

Persada Nahlawi,Abdurrahman An.1995. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan  Masyarak

at.

Jakarta:Gema Insani Press. 

Natta,Abudin.2010.Metodologi Studi Islam.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai