Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran pengantar studi islam
Disusun oleh :
1. Nur Azizah (211104010025)
2. Nico Setiawan (211104010006)
3. Istifsyaro (211104010029)
4. Makinatul Aminah (211104010027)
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembaca dan
penyusun mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .....................................................................................................2
A. Kesimpulan .............................................................................................14
B. Saran ........................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi Islam diarahkan pada kajian keIslaman yang mengarah pada tiga hal:
1) Islam yang bermuara pada ketundukan atau berserah diri, 2) Islam dapat
dimaknai yang mengarah pada keselamatan dunia dan akhirat, sebab ajaran Islam
pada hakikatnya membimbing manusia untuk berbuat kebajikan dan menjauhi
semua larangan, 3) Islam bermuara pada kedamaian. Di kalangan umat Islam,
studi keIslaman bertujuan untuk memahami dan mendalami serta membahas
ajaran-ajaran Islam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkannya
dengan benar.
1
B. Rumusan masalah
C. Tujuan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Metode berasal dari bahasa Yunani, yakni “Metha” berarti melalui , dan
“Hodos” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata lain, metode artinya jalan
atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.1
1
Muzayyin, Arifin. 1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Buna Aksara, h. 97.
2
Peter Salim, et-al. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English,
h. 1126.
3
Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulya, h. 107.
4
Purwadarminta. 2010. Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Prodution,
h. 7.
5
Zulkifli. 2011. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Pekanbaru: Zanafa Publising, h. 6.
3
Fungsi metode pembelajaran menurut syaiful bahri djamarah dan aswan
zain adalah :
Metodologi berasal dari dua suku kata yaitu metode dan logi. Metode di
definisikan secara Bahasa berasal dari method artinya cara, jalan, arti lainnya
adalah cara yang teratur dan terpikir baik baik untuk mencapai suatu maksud, cara
kerja yang ber sistem untuk memudahkan pelaksanaan waktu kegiatan guna
mencapai tujuan yang di tentukan.
Istilah studi berasal dari Bahasa inggris yaitu study artinya mmpelajari atau
mengkaji, sedangkan dalam KBBI, istilah study mempunyai makna penelitian
ilmiah, kajian, dan telaah. Dalam hal ini yang di maksud studi berarti pengkajian
terhadap islam secara ilmiah dalam segala aspeknya, mulai dari teori maupun
perakteknya.
Istilah islam berasal dari Bahasa arab, dari kata salima dan aslama. Salima
mengandung arti selamat, tunduk, dan berserah. Aslama juga mengandung arti
kepatuhan, tundukan, dan berserah. Orang yang tunduk, patuh dan berserah diri
4
kepada ajaran islam disebut muslim dan akan selamat di dunia dan akhirat. Istilah
islam merupakan bentuk infinitive dari kata aslama yang memiliki varian makna
yang di afirmasi oleh al quran langsung.
Misalkan dalam ayat ayat berikut : Islam berarti damai (QS. Al-anfal/8:61
dan QSAl-hujurat/49:9) Islam berarti menyerah (QS An-nisa/4:125 dan QS.Al-
imron/3:83), Islam berarti penyerahan diri secara totalitas kepadaNya (QS.Al-
baqoroh/2:208dan QS.As-shoffat/37:26), Islam berarti bersih dan suci (QS.As-
syu’ara/26:89, QS Al-maidah/5:6 dan QS As-shoffat/37:84), selamat dan sejahtera
(QS. Mariyam/19:47).
Secara istilah, islam adalah nama sebuah agama samawi yang di sampaikan
melalui para rasul Allah, khususnya Rasulullah Muhammad SAW untuk menjadi
pedoman hidup manusia. Islam juga di maknai sebagai agama dan ajaran yang
sangat luhur dan menyempurnakan ajaran ajaran agama samawi sebelumnya yang
membawa misi rohmatal lil ‘alamin.6
Dari berbagai definisi tiap istilah tersebut, bisa di tarik kesimpulan bahwa
metodelogi studi islam memiliki makna sebuah ilmu yang berisi cara dan jalan
untuk memahami kajian islam secara ilmiah dan terstruktutr untuk mendapatkan
pemahaman terhadap ajaran islam yang holistic dengan tujuan utama sebagai
rahamatal lil ‘alamiin.
6
Rohmat, Asep Maulana. 2018. Metodelogi Studi islam. Yogyakarta: Gerbang Media, h. 2
5
dan menjelaskan pesan pesan tuhan kepada manusia. Teori ini bertujuan
untuk memahami hakikat atau pesan yang terkandung dari teks, perantara
atau penafsir cara memahami teks dan memaknai audiens.
Pemikiran ini diawali oleh Andrew Rippin pada tahun 1982, yang
menyarankan bahwa pendekatan literature diawali dari asumsi bahwa al-
Qur’an merupakan firman tuhan tidak dengan metode khusus. Ibaratnya al-
Qur’an seperti Bible yang tidak memerlukan metode khusus dalam
menganalisis lebih jauh. Di Mesir, orang yang pertama kali menggunakan
teori literature adalah Amin al-Khuli (1895-1966).
6
Perbedaan kesimpulan merupakan keanekaragaman metode yang
digunakan oleh penafsir. Sebagai contoh, Ash’ari menganggap al-Qur’an itu
kekal sedangkan muktazilah percaya bahwa al-Qur’an itu buatan (makhluk).
Para sarjana Barat (JohnWansbrough,misalnya), memperkirakan bahwa al-
Qur’an adalah usaha pengeditan beberapa ratus tahun setelah nabi wafat.
Sedangkan pandangan tradisional mengira al-Qur’an menjadi teks
peninggalan dari Nabi Muhammad dan diterbitkan oleh Kholifah Utsman bin
Affan.7
7
Syafaq, Hammis. 2015. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: Sunan Ampel Press, h. 209.
7
2) Metode Filologi
Pengertian filologi secara etimologi berasal dari kata Philos yang berarti
cinta dan logos berarti kata, Kata yang dimaksud disini harus
dipertimbangkan, dan dijelaskan asal usulnya sehingga jelas bentuk dan
artinya. Secara terminologi, filologi disebut sebagai ilmu yang mempelajari
bahasa, budaya, dan sejarah melalui bahan tertulis. Sekarang ini istilah
filologi diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki masa kuno, dan menyelidiki
kebudayaan suatu bangsa berdasarkan naskah-naskah tertulis peninggalan
zaman dahulu. Jadi objek utama yang digunakan adalah naskah.8
3) Metode Fenomenologi
8
Abdullah, Taufik, dan Rusli Karim. 2016. Metodelogi Penelotian Agama S ebuah Pengantar.
Yogyakarta: Tiara Wacana T. Th.
8
menganalisis Islam bukan atas dasar nilai-nilai yang tertuang dalam teks yang
bersifat normatif, namun bagaimana seorang peneliti memahami dan
menganalisis Islam berdasarkan apa yang dipahami dan diamalkan oleh
umatnya.Dalam studi agama terdapat dua aspek yang harus dibedakan, yaitu
apa yang disebut dengan general pattern dan particular pattern.9
General pattern adalah sesuatu yang pasti ada pada setiap agama, di luar
kemampuan pemeluknya, seperti: kepercayaan, ritual, teks suci, leadership,
histori serta konstitusi, dan morality. Seorang peneliti harus bersifat obyektif
dalam mengkaji hal tersebut. Ketika general pattern tersebut dirinci maka
lahirlah apa yang dinamakan particular pattern. Setiap agama memiliki
particular pattern yang berbeda, misalnya dalam hal kepercayaan Islam
mempunyai konsep tauhid sedangkan Kristen berpegang konsep pada trinitas,
dalam hal ibadah Islam mempunyai sholat sedangkan Kristen mempunyai
kebaktian. Dalam menilai particular pattern ini lebih banyak peneliti yang
bersifat subyektif karena berhubungan langsung dengan keyakinan dirinya.
9
Abdullah, Taufik, dan Rusli Karim. 2016. Metodelogi Penelotian Agama S ebuah Pengantar.
Yogyakarta: Tiara Wacana T. Th.
9
pemahaman dan pengalaman penganut agama itu sendiri. Karakteristik kedua
adalah kontruksi skema taxonomi dalam mengklasifikasi fenomena menembus
batas-batas komunitas agama, budaya, dan bahkan kategorisasi- kategorisasi
peristiwa sejarah (epoch). Dalam kenyatannya, pedekataan fenomenologi ini
tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi membutuhkan bantuan pendekatan-
pendekatan yang lain, seperti: kalam, antropologi, hermeneutic, sosiologi,
histori, dan yang lain.
4) Metode Sosial-kritis
10
Rohmat, Asep Maulana. 2018. Metodelogi Studi islam. Yogyakarta: Gerbang Media, h. 46
10
sesuai dengan prestasi yang dicapainya. Karakteristik dalam aspek sosial dapat
di simpulkan sebagai berikut :
1. Tolong menolong
2. Menasehati tentang hak dan kewajiban
3. Kesetiakawanan
4. Egaliter
5. Kesabaran
5) Metodelogi Komparatif
Pendekatan komparatif dalam studi islam adalah suatu cara untuk dapat
memahami dan mengetahui ajaran islam dalam hal mencari persamaan-
persamaan dan perbedaan-perbedaan pendapat-pendapat para ijtihad/ulama
tentang hukum-hukum islam.11
11
Mudzhar, M. Atho. 2007. Pendekatan Studi Islam Dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
11
1. Sesuatu yang dibandingkan
2. Perbandingannya
3. Kesesuaian untuk di perbandingan
12
bahwa pendekatan dan metode komperatif satu satunya absah, malah bukan
merupakan metode yang paling bisa diperpegangi dalam studi agama.
1. Metode komperatif baik untuk berbagai keadaan kalua metode yang lebih
kuat yaitu eksperimental dan tak dapat digunakan
2. Menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat sifat gejala
yang di persoalkan
3. Perbaikan dalam hal Teknik, metode stadistik, dan rancangan dengan
control parsial
12
Mudzhar, M. Atho. 2007. Pendekatan Studi Islam Dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penyusunan ini kami mengharapkan dari segenap pembaca
untuk memahami, mengamati dan meneliti hasil makalah kami. Dengan
harapan agar setiap isi materi maupun dalam pengetikannya bilamana
terdapat kekeliruan, kami segenap penyusun akan segera memperbaiki
menjadi lebih baik lagi dan tentunya bermanfaat bagi kita semua terima
kasih kepada segenap pembaca. Kurang lebihnya kami meminta maaf
sebesar besarnya, karena manusia tak pernah luput dari salah dan dosa.
14
DAFTAR PUSTAKA
15