Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

METODE-METODE PEMBELAJARAN

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 4/D

Nama NPM
Bagas Kurniawan : 2111010216
Nurlia Aini : 2111010331
Putri Aulia : 2111010339
Umi Amanda Putri : 2111010381

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2024/2025

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah memberi
berbagai macam nikmat kepada kita semua. Seperti nikmat iman, nikmat islam, nikmat
sehat wal-afiat, nikmat panjang umur dan nikmat lainnya. Sehingga makalah yang
berjudul “Metode-Metode Pembelajaran” dapat kami selesaikan.

Penulisan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Inovasi
Pembelajaran yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd pada
program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung.

Tentunya kami sebagai manusia menyadari tidak luput dari kesalahan, dan kami
menyadari penulisan makalah yang kami buat sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami
berharap penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penulis maupun
pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandar Lampung, 02 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I ........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ....................................................................................................................1

A. Penegasan Judul ............................................................................................................1


B. Latar Belakang Masalah ................................................................................................2
C. Rumusan Masalah .........................................................................................................4
D. Tujuan Makalah ............................................................................................................4
BAB II ......................................................................................................................................5

PEMBAHASAN ......................................................................................................................5

A. Pengertian Metode Pembelajaran ..................................................................................5


B. Fungsi Metode Pembelajaran ........................................................................................5
C. Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran ...........................................................................7
D. Macam-Macam Metode Pembelajaran ..........................................................................9
BAB III ..................................................................................................................................14

PENUTUP .............................................................................................................................14

A. Kesimpulan ..................................................................................................................14
B. Saran ............................................................................................................................15

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai acuan awal yang jelas untuk menggambarkan serta mempermudah


dalam memahami isi dari makalah ini, maka akan diuraikan secara singkat dalam
beberapa kata yang menegaskan arti dan maksud dari beberapa istilah yang terkait
dengan isi makalah ini. Dengan penegasan ini diharapkan tidak akan terjadi
kesalahpahaman terhadap pemaknaan judul dari beberapa istilah yang digunakan.
Adapun judul makalah: “Metode-Metode Pembelajaran”

1. Metode

Metode berasal dari bahasa latin, metodos yang artinya “jalan atau cara”.
Menurut Robert Ulich, istilah metode berasal dari bahasa Yunani: meta ton odon, yang
artinya berlangsung menurut cara yang benar (to proceed accrording to the right way).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, metode adalah “cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan guna mencapai apa yang telah ditentukan”. Dengan kata lain
adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.1

Jika ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai sebagai “jalan yang
ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan
atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya”.

2. Pembelajaran

Istilah Pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar,


yang mana belajar-mengajar dan pembelajaran terjadi secara bersama-sama.

1
Nur Ahyat, “Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,” Edusiana : Jurnal Manajemen Dan
Pendidikan Islam 4, no. 1 (2017): 24–31.

1
Proses pembelajaran dapat pula terjadi tanpa kehadiran guru atau tanpa kegiatan
mengajar dan belajar secara formal. Akan tetapi proses pembelajaran dapat dilakukan
dimanapun dan kapanpun tanpa terikat formalitas lembaga pendidikan. Sedangkan
mengajar dan belajar secara formal meliputi segala hal yang guru lakukan dikelas atau
diluar kelas dalam suatu jam mata pelajaran atau di luar jam mata pelajaran yang masih
ada ikatan dengan peraturan sekolah. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran tidak
lagi bertumpu pada guru tetapi berorientasi pada siswa sebagai subyek (student
centered). Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Tanpa guru,
pembelajaran tetap dapat dilaksanakan karena adanya sumber belajar yang lain. 2

Menurut pendapat Bafadal (2005), Pembelajaran dapat diartikan sebagai


“segala usaha atau proses belajar mengajar dalam rangka terciptanya proses belajar
mengajar yang efektif dan efisien”. Sejalan dengan itu, Jogiyanto (2007) juga
berpendapat bahwa pembelajaran dapat di definisikan sebagai suatu proses yang mana
suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi suatu situasi yang dihadapi dan
karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan
berdasarkan kecenderungan-kecenderungan reaksi asli, kematangan atau perubahan-
perubahan sementara.3

B. Latar Belakang Masalah

Metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan anak didik dalam


menuntut ilmu. Metode sebagai cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Penguasaan substansi tidaklah cukup, jika metode yang dipakai tidak
tepat. Hal ini merupakan salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh tenaga
pendidik adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen
yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan pembelajaran. Guru sebagai tenaga
pendidik diharapkan mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar-mengajar secara
efektif.

2
Chairul Anwar, HAKIKAT MANUSIA DALAM PENDIDIKAN : Sebuah Tinjauan Filosofis
(Yogyakarta: SUKA-Press, 2023).
3
Bafadal Ibrahim, Dasar-Dasar Manajemen Dan Supervisi Taman Kanak-Kanak (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2005).

2
Untuk itu guru harus memliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip
belajar sebagai dasar dalam merancang kegiatan belajar-mengajar, salah satunya adalah
tentang memilih metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Di dalam proses
pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan
efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memilki
strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode
mengajar. Menurut Slameto metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus
dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar digunakan untuk memotivasi siswa agar
mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi
ataupun menjawab suatu pertanyaan yang bertujuan agar siswa mampu berfikir dan
mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala hal persoalan.
Penggunaan metode sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kreatifitas serta minat belajar siswa terhadap semua mata pelajaran yang
akan diajarkan. Apalagi dengan mengingat bahwa mata pelajaran kurang diminati oleh
sebagian besar siswa karena dianggap bahwa beberapa mata pelajaran tersebut terlalu
membosankan. Minat belajar siswa pada pembelajaran ini perlu mendapat perhatian
khusus, karena minat merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses
belajar.

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi minat belajar
siswa yang kurang baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi
misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan ajar sehingga guru
tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap
mata pelajaran itu sendiri tidak baik, serta penggunaan metode yang kurang menarik,
sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas
untuk belajar. Untuk itu disinilah penggunaan metode dalam belajar sangat penting agar
siswa tidak bosan ketika sedang mengikuti pelajaran atau ketika proses belajar mengajar
berlangsung.

3
C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran ?


2. Apa fungsi metode pembelajaran?
3. Apa saja prinsip-prinsip penggunaan metode pembelajaran?
4. Apa saja macam-macam metode pembelajaran yang sering digunakan oleh
pendidik dalam pembelajaran?

D. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran.


2. Untuk mengetahui apa fungsi metode pembelajaran.
3. Untuk mengetahui apa prinsip-prinsip penggunaan metode pembelajaran.
4. Untuk mengetahui apa saja metode yang sering digunakan oleh pendidik dalam
pembelajaran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani “metodos”. Kata ini berasal dari dua
kata: “metha” berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau cara.
Dalam bahasa Arab metode disebut “Thariqat”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, sehingga
dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran. 4

Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala


mengandung arti bahwa kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,
untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar.5

Metode Pembelajaran merupakan komponen yang diperlukan oleh guru setelah


menentukan materi pembelajaran. Berbagai macam metode dapat digunakan dalam
proses pembelajaran sesuai dengan pembelajaran itu. Oleh karena itu dalam proses
kegiatan pembelajaran, metode sangat dibutuhkan untuk mempermudah pelaksanaan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran tersebut.
Sebelum metode diaplikasikan, terlebih dahulu harus dipahami arti dari metode itu
sendiri. 6

Definisi tentang metode sangat bermacam-macam namun pada dasarnya


memiliki makna yang sama, diantaranya definisi metode menurut Djamarah (2006)
mengemukakan metode adalah cara yang digunakan pada saat berlangsungnya
pengajaran dengan mengatur sebaik-baiknya materi yang disampaikan agar memperoleh

4
Ana Retnoningsih dan Syharsono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Semarang: Widya Karya,
2009).
5
Sagala Syaiful, Konsep Dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2010).
6
Anwar Chairul, HAKIKAT MANUSIA DALAM PENDIDIKAN: Sebuah Tinjauan Filosofis,
Cetakan Ke (Yogyakarta: SUKA-Press, 2023).

5
pembelajaran yang terencana untuk mencapai tujuan. Pendapat lain mengungkapkan
metode adalah “cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan,
makin tepat metode nya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.7
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh pendidik dalam
berlangsungnya hubungan interaksi antara guru dengan siswa pada saat berlangsungnya
pembelajaran. Pentingnya penggunaan metode dalam suatu proses pembelajaran, akan
memengaruhi serta hasil pembelajaran.

Selanjutnya, Thorndike memiliki pandangan yang ilmiah tentang


pembelajaran. Menurutnya, praktik pendidikan harus di pelajari secara ilmiah dan
dihubungkan dengan proses belajar. Mengajar yang baik ialah mengetahui sesuatu yang
hendak diajarkan atau materi yang sebaiknya diberikan, respons yang akan diharapkan
dan waktu yang tepat untuk memberi hadiah atau reward.8

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa metode pembelajaran ialah cara
sistematis dan terpikir dengan baik yang dirancang oleh guru untuk mempengaruhi
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.9

B. Fungsi Metode Pembelajaran

1. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Menurut Sardiman motivasi ekstrinsik adalah: “Motif-motif yang aktif dan


berfungsi karena adanya perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar
seseorang. Dalam hal hal ini dapat disimpulkan bahwa metode sebagai alat motivasi
ekstrinsik yang artinya metode sebagai alat perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan belajar peserta didik dari luar sehingga pelajaran itu dapat diterima
peserta didik dengan mudah dan menyenangkan.

7
Suryabroto, Metode Pengajaran Di Sekolah Dan Pendekatan Baru Dalam Proses Belajar
Mengajar (Yogyakarta: Amarta Buku, 1986).
8
Anwar Chairul, Buku Terlengkap TEORI-TEORI PENDIDIKAN KLASIK HINGGA
KONTEMPORER (Yogyakarta: IRCiSoD, 2017).
9
Isnawardatul Bararah, “Fungsi Metode Terhadap Pencapaian Tujuan Dalam Komponen
Pembelajaran,” Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam 12, no. 1 (2022): 143,
https://doi.org/10.22373/jm.v12i1.13301.

6
2. Metode sebagai strategi pengajaran
Menurut Roestiyah. K “Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat
belajar secara efektif mengena pada tujuan diharapkan. Salah satu langkah untuk
memilih strategi itu adalah harus menguasai tekhnik-tekhnik penyajian atau metode
pengajaran.

3. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan


Metode adalah “salah satu alat untuk mencapai tujuan degan memanfaatkan
metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode
adalah pelicin jalan pembelajaran untuk mencapai tujuan”. Antar metode dan
pembelajran harus sesuai, jangan bertolak belakang artinya metode harus
menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Apabila tidak sia-sialah perumusan
tujuan tersebut.

Lalu langkah-langkah pada keseluruhan kegiatan pembelajaran mengandung


tujuan pembentukan karakter. Pada langkah pendahuluan, ada 4 peran yang dilakukan
oleh guru, yaitu: 10

1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau komponen dasar yang akan dicapai
4. Dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
dengan silabus.

Jadi dapat disimpulkan bahwa guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif
untuk mencapai tujuan pengajaran. Karena dengan menggunakan metode secara akurat
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

10
Anwar Chairul, Pendidikan Karakter Untuk Mengatasi Krisis Moral, Cetakan Pe (Yogyakarta:
DIVA PRESS, 2023).

7
C. Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran

Menurut Mahmud Syad Sultan agar dapat efektif maka setiap metode harus memiliki
prinsip-prinsip sebagai berikut:11

1. Metode tersebut harus memanfaatkan teori mandiri.


2. Metode tersebut harus memanfaatkan teori hukum pembelajaran.
3. Metode harus barawal dari apa yang sudah diketahui peserta didik.
4. Metode tersebut harus didasarkan atas teori dan praktek yang terpadu dengan baik
yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran.
5. Metode tersebut harus memperhatikan perbedaan individual dan menggunakan
prosedur-prosedur yang sesuai dengan ciri-ciri pribadi seperti kebutuhan, minat
serta kematangan mental dan fisik.
6. Metode harus merangsang kemampuan berpikir dan nalar para peserta didik.
7. Metode tersebut harus disesuaikan dengan kemajuan peserta didik dalam hal
ketrampilan, kebiasaan, pengetahuan, gagasan, dan sikap peserta didik.
8. Metode tersebut harus menyediakan bagi peserta didik pengalaman-pengalaman
belajar melalui kegiatan belajar yang banyak dan bervariasi.
9. Metode tersebut harus memberi peluang bagi peserta didik untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan.
10. Metode tersebut harus memandang dan memotivasi pesertan didik kearah
kegiatan-kegiatan yang menyangkut proses deferensiasi dan integrasi.
11. Kelebihan suatu metode dapat menyempurnakan/kelemahan metode lain.
12. Suatu metode dapat dipergunakan untuk berbagai jenis materi atau mata pelajaran
suatu materi atau pelajaran memerlukan banyak metode.

Di dalam prinsip metode pembelajaran juga dilakukan dengan terdapat


hubungan antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran diharapkan
sehingga guru memiliki peran memberikan kemudahan-kemudahan, yakni
mengembankan suasana belajar yang memberi kesempatan siswa menemukan materi
atau pemahaman materi.

11
Joko Tri Prasetyo dan Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia, 1997).

8
Guru dapat memiliki strategi/metode pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan, dengan demikian proses
pendidikan dapat terwujud dengan baik dalam keseragaman dan dalam keberagaman
di sekolah. 12

D. Macam-Macam Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran Audio Visual


Metode pembelajaran yang digunakan audio visual dapat memberikan dimensi
lain pada pembelajaran dan selain itu materi audio visual dapat memberikan
dimensi lain pada pembelajran dan selain itu materi audio visual efektif
menjangkau pembeljaran dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Materi audio
visual dapat berteknologi rendah (misalnya tape recorder) ataupun berteknologi
tinggi (seperti TV dan pemutar DVD).13

2. Metode Studi Kasus


Metode studi kasus juga dapat digunakan dalam pembelajaran aktif. Strategi
pembelajaran dengan memanfaatkan situasi atau kasus yang dapat memberikan
siswa pembelajaran bermakna dan bermanfaat. Biasanya, guru memberikan
sebuah cerita yang berkaitan dengan konsep ataupun keterampilan yang akan
dipelajari. Kemudian, siswa berdiskusi untuk melakukan analisis, sintetis, dan
evaluasi atas fakta-fakta ataupun situasi yang ada dalam kasus tersebut.

3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi juga digunakan dalam pembelajaran aktif, sebab
bersentuhan dengan bagaimana siswa memperagakann sesuatu. Strategi
pembelajran ini memperlihatkan bagaimana ia melakukan sesuatu yang kemudian
diamati dan dibahas.

12
Anwar Chairul, Multikulturalisme, Globalisasi, Pendidikan Abad Ke 21 (Yogyakarta: DIVA
PRESS (Anggota IKAPI), 2019).
13
Hamzah Uno, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM, n.d.

9
4. Metode Ceramah
Metode pembelajaran melalui ceramah adalah metode yang menghendaki
siswa harus mendapat informasi yang sama dalam jumlah siswa yang banyak.
Kegiatan pembelajaran yang menekankan pada penyampaian informasi secara
verbal dan venderung searah (guru kepada siswa) ini dapat terstruktur,
menggunakan teknologi rendah, dan memungkinkan, kegiatan ini untuk
mengajarakan siswa-siswa dalam waktu relatif singkat.

5. Metode Diskusi Kelompok


Metode diskusi kelompok merupakan merupakan metode yang menghendaki
agar siswa dan guru serta siswa dengan siswa lainnya terjadi interaksi dan saling
tukar pengalaman dan informasi dalam memecahkan suatu masalah. Kegiatan
pembelajaran dnegan metode ini mendorong siswa untuk berinteraksi dan
membantu memahami pendapat berbeda yang mungkin muncul selama kegiatan
berlangsung. Kegiatan ini juga mendorong siswa untuk menghargai perbedaan
pendapat.14

6. Metode Tugas Proyek


Metode tugas proyek biasanya metode pembelajarn yang diguanakan untuk
mengetahui kondisi tertentu dan langsung terjun kelapangan penerapan metode ini
dalam kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa suatu tugas
dalam waktu tertentu secara individu atau kelompok untuk menghasilkan suatu
produk. Kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk merangkum
pengetahaun dari berbagai bidang serta secara kritis dan kreatif
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

7. Metode Presentasi
Metode pembelajaran presentasi adalah metode yang menjadikan siswa
berusaha memberikan gambaran umum tentang sesuatu yang mereka telah bahas
atau mereka telah kaji.

14
Safari Sofan, Pengembangan Dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum (Jakarta: PT Prestasi
Pustakarya, 2013).

10
Metode pembelajaran presentasi dalam kegiatan pembeljaaran ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil yang telah dipelajari atau
diteliti.

Selanjutnya, di dalam Al-Qur’an dan Hadits juga ditemukan berbagai metode


yang sangat menyentuh perasaan, mendidik jiwa dan membangkitkan semangat.
Menurut Al-Nahlawi yang dikutip oleh Ahmad Tafsir, bahwa metode yang di maksud
adalah sebagai berikut:15

1. Metode Hiwar (percakapan) Qurani dan Nabawi


Metode ini hampir sama dengan metode dialog atau tanya jawab atau diskusi,
namun metode hiwar ini berlandaskan al-Qur’an dan Rasulullah SAW. Metode ini
untuk mengajak si pendengar agar fokus dengan pembahasan. Metode dialog
berusaha menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang lain, serta
mempunyai manfaat bagi pelaku dan pendengarnya. Metode dialog dapat
dijadikan instrumen untuk ‘mendiagnosa’ perkembangan belajar peserta didik.

2. Metode kisah Qurani dan Nabawi


Metode ini menggambarkan salah satu media signifikan pada reaksi gagasan
panca indra yang berbeda dengan arus sentimental dan situasi-situasi yang
berpengaruh secara emosional. Metode ini mendidik dengan menceritakan kisah-
kisah tokoh, sehingga dapat mengubah hati nuraninya dan berupaya melakukan
hal-hal yang baik dan menjauhkan perbuatan buruk sebagai dampak dari kidah itu.
Metode kisah dapat bermanfaat bagi anak-anak PAUD dan SD, bagi peserta didik
yang mendapat bencana, peserta didik yang optimis untuk memacu motivasinya,
dan sebagainya.

3. Metode Amtsal (perumpamaan) Qurani dan Nabawi


Menurut Najib Khalid Al-Amin, fungsi dari metode perumpamaan adalah
memberikan ilustrasi, menginformasikan segi positif agar menarik minat atau

15
“METODE PEMBELAJARAN: PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Abdul Halik” I, no.
1 (2012): 45–57.

11
menginformasikan yang negatif agar mengujinya, dan menajamkan nalar dan
mendinamiskan potensi berpikir atau meningkatkan kecerdasan.

4. Metode Keteladanan
Hamd, mengatakan bahwa pendidik itu besar di mata peserta didiknya, apa
yang dilihat dari gurunya akan ditirunya, karena peserta didik akan meniru dan
meneladani apa yang dilihat dari gurunya, maka wajiblah guru memberikan
teladan yang baik. Seorang pendidik hendaknya tidak hanya mampu menjadi
panutan bagi peserta didiknya, sehingga dapat mengikutinya tanpa merasakan
adanya unsur-unsur paksaan. Metode keteladanan sangat cocok dalam
pembelajaran akhlak, menghafal, olahraga, dan seterusnya. 16

5. Metode pembiasaan
Metode adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan peserta
didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan. Inti dari
pembahasan adalah pengulangan, karena pembiasaan berisikan pengulangan maka
metode pembiasaan juga berguna untuk menguatkan hafalan. Metode pembiasaan
relevan dengan pembentukan perilaku terpuji, menguatkan hafalan dan
sebagainya. 17

6. Metode Ibroh (penyampaian dengan penuh keyakinan) dan mau’izah (nasehat


lemah lembut)
Metode ini merupakan esensi dasar dalam membangun motivasi dan
rangsangan pikiran dan perasaan peserta didik didalam pembelajaran. Metode ini
dapat menciptakan interaksi pembelajaran yang menyenagkan karena pendidik
dengan sifat santun dan lugas dalam menyajikan materi pelajaran.

7. Metode targhib (janji) dan tarhib (ancaman)


Janji dan ancaman merupakan metode pembelajaran yang dapat memberikan
motivasi dalam belajar dan juga bertindak preventif terhadap perilkau negatif.

16
Al-Amin Najib Khalid, Tarbiyah Rasulullah (Jakarta: Gema Insani Press, 1994).
17
Arief Armai, Pengantar Ilmu Dan Metode Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002).

12
Janji dan ancaman dalam pendidikan mempunyai arti penting, pendidikan yang
terlalu lunak akan membentuk pelajar kurang disiplin dan tidak mempunyai
keteguhan hati, dengan demikian janji dan ancaman harus diwujudkn. Dalam
bentuk ancaman jika peserta didik melanggar norma yang telah ditetapkan,
pendidik dapat melakukan dengan tahapan dimulai dengan tefuran, lalu
diasingkan dan terakhir dipukul dalam arti tidak menyakiti tetapi untuk mendidik.
(metode pembelajarn).18

18
Hamd Muhammad Ibrahim, Ma’al Muallimin, Diterjemahkan Oleh Ahmad Syaikhu (Jakarta:
Darul Haq, 2002).

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh


pendidik dalam berlangsungnya hubungan interaksi antara guru dengan siswa pada saat
berlangsungnya pembelajaran. Pentingnya penggunaan metode dalam suatu proses
pembelajaran, akan memengaruhi serta hasil pembelajaran. Kemudian fungsi metode
pembelajaran adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran,
sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Dalam metode-metode pembelajaran terdapat banyak macamnya. Berikut


macam-macam metode-metode pembelajaran, yaitu:
1. Metode audio visual
2. Metode studi kasus
3. Metode demonstrasi
4. metode ceramah
5. metode diskusi kelompok
6. metode tugas proyek
7. metode presentasi

Selanjutnya, di dalam Al-Qur’an dan Hadits juga ditemukan berbagai metode


yang sangat menyentuh perasaan, mendidik jiwa dan membangkitkan semangat.
Menurut Al-Nahlawi yang dikutip oleh Ahmad Tafsir, bahwa metode yang di maksud
adalah sebagai berikut:
1. Metode Hiwar (percakapan) Qurani dan Nabawi
2. Metode kisah Qurani dan Nabawi
3. Metode Amtsal (perumpamaan) Qurani dan Nabawi
4. Metode Keteladanan

14
5. Metode pembiasaan
6. Metode Ibroh (penyampaian dengan penuh keyakinan) dan mau’izah (nasehat
lemah lembut)
7. Metode targhib (janji) dan tarhib (ancaman)

B. Saran

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat memahami tentang
penjelasan mengenai Metode-Metode Pembelajaran dan semoga bermanfaaat bagi para
pembaca. Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami membutuhkan
kritik dan saran yang lebih dari pembaca yang bersifat membangun.

15
DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, Joko Tri Prasetyo dan Abu. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia,
1997.

Ahyat, Nur. “Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.” Edusiana : Jurnal


Manajemen Dan Pendidikan Islam 4, no. 1 (2017): 24–31.

Anwar, Chairul. Buku Terlengkap TEORI-TEORI PENDIDIKAN KLASIK HINGGA


KONTEMPORER. Yogyakarta: IRCiSoD, 2017.

Anwar, Chairul. HAKIKAT MANUSIA DALAM PENDIDIKAN : Sebuah Tinjauan


Filosofis. Yogyakarta: SUKA-Press, 2023.

Anwar, Chairul. Multikulturalisme, Globalisasi, Pendidikan Abad Ke 21. Yogyakarta:


DIVA PRESS (Anggota IKAPI), 2019.

Anwar, Chairul. Pendidikan Karakter Untuk Mengatasi Krisis Moral. Cetakan Pe.
Yogyakarta: DIVA PRESS, 2023.

Armai, Arief. Pengantar Ilmu Dan Metode Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Bararah, Isnawardatul. “Fungsi Metode Terhadap Pencapaian Tujuan Dalam Komponen


Pembelajaran.” Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam 12,
no. 1 (2022): 143. https://doi.org/10.22373/jm.v12i1.13301.

Ibrahim, Bafadal. Dasar-Dasar Manajemen Dan Supervisi Taman Kanak-Kanak. Jakarta:


PT Bumi Aksara, 2005.

Ibrahim, Hamd Muhammad. Ma’al Muallimin, Diterjemahkan Oleh Ahmad Syaikhu.


Jakarta: Darul Haq, 2002.

Khalid, Al-Amin Najib. Tarbiyah Rasulullah. Jakarta: Gema Insani Press, 1994.

“METODE PEMBELAJARAN: PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Abdul


Halik” I, no. 1 (2012): 45–57.

16
Sofan, Safari. Pengembangan Dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum. Jakarta: PT
Prestasi Pustakarya, 2013.

Suryabroto. Metode Pengajaran Di Sekolah Dan Pendekatan Baru Dalam Proses Belajar
Mengajar. Yogyakarta: Amarta Buku, 1986.

Syaiful, Sagala. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2010.

Syharsono, Ana Retnoningsih dan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya
Karya, 2009.

Uno, Hamzah. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM, n.d.

17

Anda mungkin juga menyukai