Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRATEGI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd

Disusun oleh: Kelompok 3

Nama Npm
Ade Widya Prasmita 2111010163
Anggun Syaphira 2111010202
Muhammad Sakha Rizq Muafa 2111010314
Sri Hartati 2111010368

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2024/2025
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah memberi berbagai macam
nikmat kepada kita semua. Seperti nikmat iman, nikmat islam, nikmat sehat wal-afiat, nikmat panjang
umur dan nikmat lainnya. Sehingga makalah yang berjudul “Strategi dan Pendekatan Pembelajaran”
dapat kami selesaikan.

Penulisan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pembelajaran yang
diampu oleh Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd pada program studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

Tentunya kami sebagai manusia menyadari tidak luput dari kesalahan, dan kami menyadari
penulisan makalah yang kami buat sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami menerima
segala kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami berharap penulisan makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami selaku penulis maupun pembaca.

Wassalamualaikum Wr, Wb.

Bandar lampung, 7 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Penegasan Judul .................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

A. Pengertian Strategi dan Pendekatan Pembelajaran ............................................................. 3


B. Karakteristik Strategi dan Pendekatan Pembelajaran ......................................................... 4
C. Kedudukan serta Fungsi Strategi dan Pendekatan Pembelajaran ....................................... 5
D. Macam – Macam Strategi Pembelajaran ............................................................................ 6
E. Macam – Macam Pendekatan Pembelajaran ...................................................................... 8
F. Kriteria Pemilihan Strategi dan Pendekatan Pembelajaran................................................. 9
G. Penyusunan Model Rancangan Strategi dan Pendekatan Pembelajaran ............................. 11

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 12

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................................... 12

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai langkah awal untuk memahami judul makalah ini, dan untuk menjelaskan beberapa kata
yang menjadi judul makalah ini. Adapun judul makalah ini Strategi dan Pendekatan
Pembelajaran. Terlebih dahulu penulis akan menguraikan secara singkat pengertian istilah yang
terdapat dalam judul makalah:

Strategi merupakan sebuah komponen yang sangat berpengaruh dan umumnya


dikonseptualisasikan sebagai suatu rencana yang terdiri dari serangkaian langkah- langkah yang
didesain untuk mencapai tujuan yang spesifik dalam dunia pendidikan1, salah satunya pada proses
pembelajaran pendidikan agama islam. Strategi pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk
menerapkan bagaimana nilai-nilai yang ada pada tiap materi mampu dipelajari, dipahami serta bisa
diamalkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Karena strategi itu sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang dicapai. Dalam dunia pendidikan, strategi juga
sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal.2

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran.3 Istilah peendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari
perencanaan pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.4

Berbeda dengan belajar yang memiliki arti bentuk perubahan kemampuan peserta didik untuk
bertingkah laku secara baru sebagai akibat dari hasil interaksi stimulus dan respons lingkungan
yang didapatnya5, Pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara
guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan belajar. Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa

1
Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter: Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 85.
2
Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Pendidikan Karakter Untuk Mengatasi Krisis Moral,(Yogyakarta, DIVA Press, 2023)
hal. 107.
3
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21), (Bandung:
ALFABETA, 2018), 124.
4
Mulyono, Strategi Pembelajaran (Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global), Cet. 2, (Malang: UIN MALIKI
PRESS, 2012), h. 12.
5
Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Buku Terlengkap Teori – Teori Pendidikan Klasik Hinggan Kontemporer, (Yogyakarta,
IRCiSoD, 2017) hal. 18.

1
dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil
belajar siswa dapat tercapai secara optimal.6

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian strategi dan pendekatan pembelajaran?
2. Apa saja karakteristik strategi dan pendekatan pembelajaran?
3. Apa kedudukan serta fungsi strategi dan pendekatan pembelajaran?
4. Apa saja macam – macam strategi pembelajaran?
5. Apa saja macam – macam pendekatan pembelajaran?
6. Apa saja kriteria pemilihan strategi dan pendekatan pembelajaran?
7. Bagaimana penyusunan model rancangan strategi dan pendekatan pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian strategi dan pendekatan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui karakteristik strategi dan pendekatan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui kedudukan serta fungsi strategi dan pendekatan pembelajaran.
4. Untuk mengetahui macam – macam strategi pembelajaran.
5. Untuk mengetahui macam – macam pendekatan pembelajaran.
6. Untuk mengetahui kriteria pemilihan strategi dan pendekatan pembelajaran.
7. Untuk mengetahui penyusunan model rancangan strategi dan pendekatan pembelajaran.

6
Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Hakikat Manusia dalam Penddikan, (Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, SUKA-Press2014)
hal.169.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi dan Pendekatan Pembelajaran


Strategi menurut T Raka Joni adalah ilmu dan kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang
dintiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.7
A.J. Romiszowski berpendapat bahwa strategi adalah suatu pandangan umum tentang
rangkaian tindakan yang diadaptasi clari perintah-perintah terpilih untuk metode pembelajaran.
Lebih lanjut ditunjukkan bahwa strategi pembelajaran itu banyak ragamnya, ibarat berada dalam satu
rentangan (continum) antara dua ujung yang saling berlawanan, yaitu ekspositoridan
8
diskoveri/inkuiri.
Dick dan Carey menyatakan bahwa strategi menunjukan komponen umum suatu set bahan ajar
instruksional dan prosedur yang akan digunakan bersama bahan ajar tersebut untuk memperoleh
hasil belajar tertentu. Komponen yang dimaksud, meliputi kegiatan prainstruksional, penyajian
informasi, partisipasi peserta didik, tes, dan tindak lanjut. Dengan demikian strategi menunjukkan
langkah-langkah kegiatan atau prosedur yang digunakan dalam menyajikan bahan ajar untuk
mencapai tujuan, kompetensi, hasil belajar. Suatu strategi dipilih untuk melaksanakan metode-
metode pembelajaran terpilih.
Ketepatan dalam memilih strategi sangat memungkinkan keterlaksanaan metodemetode terpilih
dapat mewujudkan terciptanya kondisi pembelajaran yang kondusif, menyenangkan, sehingga
peserta didik rnerasa dipermudah dalam mewujudkan hasil belajar yang diharapkan. Dengan
demikian, strategi merupakan komponen pembelajaran yang memungkinkan terlaksananya metode-
metode terpilih untuk menyajikan bahan ajar selama kegiatan pembelajara
Pendekatan menurut T. Raka Joni, menunjukan cara umum dalam memandang permasalahan
atau objek kajian, sehingga berdampak. Ibarat seorang yang memakai kacamata dengan warna
tertentu di dalam memandang alam sekitar. Kacamata berwarna hijau akan menyebabkan lingkungan
kelihatan kehijauh ijauan dan seterusnya. Contoh pendekatan ekonomis dalam memandang
permasalahan pendidikan akan menyebabkan hampir semua pengkajiannya dibawa ke dalam
terminologi investasi dan hasil usaha, pendekatan CBSA dalam memandang pembelajaran selalu
peserta didik yang menjadi orientasi setiap kegiatan.

7
T. Raka. 1991. Strategi Belajar Mengajar : Acuan Konseptual Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas
Terbuka.
8
Romiszowski, A.J. 1981 . Designing lnstructional Sysfem: Decision MakinginCourse Planning and Curriculum Design. New
York: Nicohls Publishing Company.

3
lstilah pendekatan ini juga digunakan oleh Fred, Percival dan Henry Ellington untuk menyebut
pendekatan yang berorientasi pada lernbaga/guru dan pendekatan yang berorientasi pada peserta
didik. Ketepatan dalam pemilihan suatu pendekatan akan menjadi pedoman atau orientasi dalam
pemilihan komponen kegiatan pembelajaran lainnya terutama strategi dan metode pembelajaran.9

B. Karakteristik Strategi dan Pendekatan Pembelajaran


Karakteristik strategi yang berpeluang bagi peserta didik untuk berperan aktif selama proses
pembelajaran, antara lain:
1. Setiap tahapan kegiatan memungkinkan penggunaan berbagai macam sumber belajar,
metode, dan media pembelajaran.
2. Selama proses pembelajaran mencerminkan kegiatan belajar yang beragam baik secara
individu maupun kelompok.
3. Dalam kegiatan pembelajaran menlungkinkan peserta didik belajar bekerja sam dan saling
tukar-menukar pengalaman
4. Setiap tahapan kegiatan pembelajaran memberikan pengalaman belajar (learning
experiences) yang bermakna bagi peserta didik dalam bersikap. Utamanya kemauan dan
keberaniannya untuk menjadi pernbicara sekaligus pendengar yang baik.
5. Setiap tahapan kegiatan pernbelajaran memungkinkan bagi peserta didik untuk
menumbuhkembangkan kemampuannya dalam berpikir secara kritis, kreatif, inovatif, dan
produktif.
6. Setiap tahapan kegiatan pembelajaran memotivasi peserta didik untuk mengkaji lebih jauh
bahan-bahan yang telah dan sedang dipelajari
7. Dalam proses pembelajaran peserta didik memperoleh berbagai macam fasilitas belajar
untuk melakukan kegiatan praktik dan/atau latihan.
8. Dalam proses pembelajaran peserta didik memperoloeh kesempatan untuk berdialog dengan
dirinya sendiri dan lingkungan sekitar (fisik dan sosial) secara bebas.
Karakteristik pendekatan yang berpeluang bagi peserta didik untuk mengembangkan potensinya
secara seimbang dan seoptimal mungkin, apabila selama kegiatan pembelajaran berlangsung
menunjukkan, antara lain:
1. Peserta didik melakukan kegiatan belajar yang beragam.
2. Peserta didik berpartisipasi aktif, baik secara individu maupun kelompok.

9
Percival, Fred dan Henry Ellington. 19984 Teknologi Pendidikan, alih bahasa Sudjanruo S. Jakarta: Erlangga.

4
3. Memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam menumbuhkembangkan
potensinya.
4. lnteraksi yang terbangun selama proses pembelajaran menunjukkan terjadinya komunikasi
multi arah dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar, metode, media, dan
strategi pembelajaran.
5. Selama proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan pemimpin.
Sebagai fasilitator, guru memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam belajar dengan
menyediakan berbagai sarana yang diperlukan. Sebagai pembimbing, guru selalu mengajak
dan mendorong peserta didik untuk belajar serta menawarkan bantuan pada peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar. Sedangkan sebagai pemimpin, guru rnenunjukkan arah
kepada peserta didiknya yang melakukan hal-hal kurang baik.

C. Kedudukan serta Fungsi Strategi dan Pendekatan Pembelajaran


Ketepatan pengelolaan kegiatan pembelajaran sangat diperlukan dengan mengingat apa yang
ditegaskan oleh lvor K Davies bahwa suatu kegiatan pembelajaran tidak menjamin orang dapat
belajar. Untuk mengelola kegiatan pembelajaran secara tepat dan berhasil diperlukan suatu
pendekatan yang dalam pelaksanaannya menggunakan strategi pembelajaran tertentu.10
Kedudukan strategi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengernas atau menata keterlaksanaan
berbagai macam metode dan media yang terpilih serta mengorganisasikan bahan ajar dari berbagai
sumber dan peserta didik yang belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat diwujudkan secara
efektif, efisien, dan seoptimal mungki.
Kedudukan pendekatan memberikan orientasi terhadap pengelolaan kegiatan pembelajaran
dalam berbagai tahapan yang mencerminkan cara bagaimana peserta didik hendak mempelajari
bahan ajar yang akan disajikan secara efekfif, efisien, dan seoptimal mungkin
Strategi dalam kegiatan pembelajaran berfungsi mewujudkan keterlaksanaan berbagai metode
terpilih untuk penyajian bahan ajar dengan menggunakan media yang relevan sehingga dapai
mencapai tuluan pembelajaran yang diharapkan dalam diri peserta didik
Fungsi pendekatan dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai acuan pengorganisasian bahan
ajar yang akan dipelajari oleh peserta didik selamaproses pembelajaran, Bahan ajar merupakan
uraian materi dari silabus yang akan diajarkan sebagai sarana untuk mewujudkan ketercapaian
kompetensi. Sedangkan proses pembelajaran menunjukan bagaimana upaya guru dalam
memfasilitasi pesert didik dalam mewujudkan ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
Keterlaksanaan proses pembelajaran ini mencerminkan kondisi yang dibangun oleh guru dengan

10
Davies, lvor K. 1981. lnstructional Technique. New York: McGraw-Hill Book Company.

5
memanfaatkan berbagai metode, media, dan sumber belajar terpilih dalam tahapan kegiatan
pembelajaran yang sistematis.

D. Macam – Macam Strategi Pembelajaran


1. Pencapaian Konsep
Berdasarkan naskah kerja sama antara UNICEF melalui Global Dialogue lnstitute dengan
Direktorat Pendidikan Dasar Depdiknas, dan bahan penataran instruktur tentang Pendekdtan dan
Metode Pembelajaran, disebutkan bahwa dalam mengimplementasikan pembelajaran pencapaian
konsep dimaksudkan agar peserta didik terlatih dalam membangun sekaligus mengembangkan
konsep sendiri dalam kerangka berpikirnya berdasarkan realita yang dialami atau ciri-ciri suatu
peristiwa.
Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan berpikir induktif sekaligus analisis konsep.
Di sini konsep merupakan alat mental untuk mengorganisasi sejumlah kesan yang tefiangkap oleh
indera ke dalam kerangka berpikir. Di samping itu juga melatih peserla didik untuk melakukan
kategorisasi sehingga meningkatkan kemampuan intelektualnya dalam mengolah informasi yang
tersedia.
Kelebihan strategi ini bahwa peserta didik memperoleh pemahaman atas suatu konsep
secara lebih mendalam karena bentukannya sendiri berdasarkan realitas yang dialami. Sementara
kelemahannya akan kesulitan dalam meneta kan konsep mana yang paling benar di antara
pemahaman oleh peserta didik karena pemahaman konsep di sini sama banyaknya dengan jumlah
siswa yang belajar.

2. Pemecahan Masalah
Pembelajaran berbasis masalah atau pemecahan masalah (problem solving) merupakan
pola penyajian bahan ajar dalam bentuk permasalahan yang nyata/autentik dan bernrakna agar
memudahkan peserta didik untuk melakukan penyelidikan atau inkuiri. Terminologi lain dari
model ini, antara lain: pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis pengalaman,
pembelajaran autentik, dan pembelajaran berakar pada kehidupan nyata.11

11
Ibrahim, H. Muslimin dan Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa Universiity Press.

6
3. Pengambilan Keputusan
Model pembelajaran pengambilan keputusan (Decision Making) sering disamakan
dengan berpikir kritis, pemecahan masalah sebagaimana diuraikan di atas atau berpikir logis dan
berpikir reflektif menurut John Dewey, serta berpikir divergen menurut Guildford.12
Berpikir kritis atau berpikir reflektif, proses berpikir untuk sampai pada kesimpulan
diawali dengan pertanyaan dan mempertimbangkan kebenaran serta nilai apa yang sebenarnya
terdapat dalam pertanyaan itu. Dalam berpikir kritis yang diupayakan untuk dicari adalah hakikat
kebenaran suatu objek dengan cara seperti berpikir logis.
Pemecahan masalah, proses berpikir untuk sampai pada kesimpulan diawali dengan
masalah yang dihadapi dan memperlanyakan bagaimana masalah itu dapat dipecahkan.
Berpikir logis (logical thinking), proses berpikir untuk sampai pada kesintpulan yang
diutamakan adalah alur berpikirnya yang diawali dengan identifikasi, prediksi, analisis fakta, dan
opini serta verifikasi.
Berpikir kreatif (creative thinking), sebagai lawan dari berpikir logis, yaitu proses
berpikir yang mengutamakan kesimpulan dengan tanpa mempertimbangkan alur berpikirnya
karena yang dicari bukan hakikat kebenaran dari apa yang dapat disimpulkan, melainkan hakikat
kebermaknaan dari apa yang dapat disirnpulkan.

4. Coorperative Learning
Cooperative learning merupakan pembelajaran dengan sekelompok kecil peserta didik
bekerja/belajar bersama-sama dan saling membantu satu sama lain untuk menyelesaikan tugas-
tugas akademik. Selama pembelajaran dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang
sikap dan perilaku saling ketergantungan (interdependensi) secara positif, sehingga mendorong
untuk belajar dan bekerja secara sungguh-sungguh sampai kompetensi dapat diwujudkan.13

5. Pembelajaran Portofolio
Sebagai suatu wujud benda fisik, portofolio adalah bundel, yaitu kumpulan atau
dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio
adalah kumpulan pengalaman belajar (collection of learning experience) yang terdapat di dalam
pikiran peserta didik, baik yang benwujud pengetahuan (kognitif), nilai dan sikap (afektif),
maupun keterampilan (psikomotorik ).

12
Semiawan, Coony. 1997, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT Grasindo
13
Jacob, Everlyn. 1999. Cooperative Learning ln Context: an Educational lnnovation in Everyday Classrooms. Albany: State
University of New York Press.

7
Sedangkan sebagai suatu kata sifat (adjective), portofolio sering diikuti oleh konsep lain,
seperti konsep pembelajaran dan penilaian. Untuk itu sering dikenal terminologi pembelajaran
berbasis portofolio (portfolio based learning) dan penilaian berbasis portofolio (portfolio based
assessment).

6. Analisis Nilai (Value lnquiry)


Pembelajaran analisis nilai merupakan suatu model penyajian bahan yang bertolak dan
berorientasi pada proses pengkajian nilai yang terkait dengan objek atau kualitas objek.
Tujuannya agar peserta didik aktif selama proses pembelajaran melalui pengkajian suatu
nilai tertentu yang pada gilirannya mereka memiliki komitmen terhadap nilai tersebut.

7. Analisis Sosial (Social lnquiry)


Strategi pembelajaran analisis sosial merupakan suatu model penyajian bahan ajar secara
induktif yang berorientasi pada cara kerja keilmuan dengan pola masalah/kasus, hipotesis,
pengumpulan dan pengolahan data, serta penarikan kesimpulan sebagai penguji jawaban
sementara (hipotesis).
Strategi ini dilandasi oleh proses pemenuhan rasa ingin tahu dengan menggunakan
pengalaman empiris yang berorientasi pada penarikan kesimpulan atas dasar fakta. Tujuannya
agar peserta didik aktif selama proses pembelajaran dengan segenap potensinya melalui
pengkajian terhadap masalah/kasus tertentu.

E. Macam – Macam Pendekatan Pembelajaran


1. Pendekatan pembelajaran ditinjau dari segi proses
Pendekatan pembelajaran ditinjau dari segi proses menurut Percival dan Ellington meliputi:14
a. Pendekatan yang berorientasi kepada guru/lembaga pendidikan
Pendekatan yang berorientasi kepada guru/lembaga pendidikan merupakan
sistem pembelajaran yang konvensional di mana hampir semua kegiatan pembelajaran
dikendalikan oleh guru dan staf lembaga pendidikan (sekolah). Guru
mengomunikasikan pengetahuannya kepada peserta didik berdasarkan tuntutan silabus.
Karakteristik pendekatan yang berorientasi pada guru bahwa proses belajar mengajar
atau proses komunikasi berlangsung di dalam kelas dengan metode ceramah secara
tatap muka (face to face) yang dijadwalkan oleh sekolah. Selama proses pembelajaran

14
Perrcival, Fred dan Henry Ellington. 19984 Teknologi Pendidikan, alih bahasa Sudjanruo S. Jakarta: Erlangga.

8
peserta didik hanya menerima apa saja yang disampaikan oleh guru dan hanya sekali-
kali diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.

b. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik


Pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik
merupakan sistem pembelajaran yang menunjukkan dominasi peserta didik selama
kegiatan pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing dan pemimpin.
Karakteristik pembelajaran dengan pendekatan yang berorientasi pada peserta didik
bahwa kegiatan pembelajaran beragam dengan menggunakan berbagai macam sumber
belajar, metode, media, dan strategi secara bergantian sehingga serama proses
pemberajaran peserta didik berpartisipasi aktif baik secara individu maupun kerompok.

2. Pendekatan pembelajaran ditinjau dari segi materi pembelajaran


Pendekatan pembelajaran ditinjau dari segi materi pembelajaran meliputi:
a. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual menurut Johnson merupakan proses pendidikan yang
bertujuan membantu peserla didik melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka
pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari,
yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya.15

b. Pendekatan tematik
Pendekatan tematik sebagai suatu pembelajaran di mana materi yang akan
dipelajari peserta didik disampaikan dalam bentuk topik-topik dan tema yang dianggap
relevan.Pembelajaran dengan pendekatan tematik dapat dilaksanakan untuk satu oleh
disiplin ilmu atau multidisiplin ilmu.

F. Kriteria Pemilihan Strategi dan Pendekatan Pembelajaran


Ketepatan dalam penggunaan pendekatan dan strategi, selama kegiatan pembelajaran
berlangsung sangat menentukan terciptanya kondisi yang kondusif dan menyenangkan sehingga
memberikan peluang bagi peserta didik memperoleh kemudahan untuk mempelajari bahan
pengetahuan yang disajikan. Melalui kondisi ini berbagai macam bentuk interaksi yang terbangun
akan dapat memperlancar proses peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar (learning

15
Nurhadi; Burhan Yasin dan Agus Gerrad Senduk. 2004. Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK. Malang:
Universitas Negeri Malang.

9
experiences) dalam rangka menumbuhkembangkan kemampuannya, yailu spiritual, mental:
intelektual, emosional, sosial, dan fisik. Agar terwujud kondisi pembelajaran yang kondusif, maka
ada beberapa kriteria dalam menentukan pilihan terhadap pendekatan dan strategi yang akan
digunakan, yaitu:
a. Kompetensi yang ingin dicapai melalui pembelajaran
Kompetensi merupakan hasil belajar atau sasaran akhir, keluaran (output) yang
sengaja diupayakan keterwujudannya melalui pembelajaran. Ditinjau dari aspek perilaku
(behavior) dan penampilan (performance), suatu kompetenst meliputi pengetahuan, sikap,
dan nilal serta keterampilan. Atau keterampilan intelektual, posisi diri, dan partisipasi.16
Semua kompetensi itu perlu perumusan secara jelas, singkat dan spesifik sehingga dapat
dilaksanakan dan diukur tingkat ketercapaiannya setelah pembelajaran usai sekaligus
menjadikan orientasi dalam pemilihan pendekatan dan strategi yang sesuai.

b. Bahan pengetahuan yang akan disajikan melalui pembelajaran


Bahan ini sebagai sarana pembentukan kompetensi atau kemampuan peserta didik
yang akan dicapai melalui proses pembelajaran. Untuk memudahkan peserta didik dalam
mempelajari bahan tersebut, guru sebelum menyajikan terlebih dulu perlu melakukan
analisis terhadap sifat-sifat bahan sebagai isi kompetensi yang dicapai. Dengan memahami
sifat-sifat bahan, guru akan dapat merancang pembelajaran khususnya dalam memilih
pendekatan dan strategi strategi sehingga berdampak memudahkan peserta didik dalam
mewujudkan ketercapaian kompetensi.

c. Karakteristik peserta didik


Peserta didik sebagai sasaran bentukan memiliki karakteristik yang berbeda-beda
antara satu dengan lainnya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dalam pemilihan
pendekatan, dan strategi, sehingga upaya intervensi selama pembelajaran diharapkan dapat
membuahkan hasil yang berkualitas. Atau dengan perkataan lain bahwa bahan pengetahuan
sebagai wahana pembentukannya dapat disajikan dengan baik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian kompetensi.

16
Gafur, Abdul. 2001. Perencanaan Pembelajaran PPKn Berbasis Kompetrensi: Bahan Pelatihan Terintegrasi Guru PPKn StIP.
Jakarta Direktorat SLTP.

10
G. Penyusunan Model Rancangan Strategi dan Pendekatan Pembelajaran
Penyusunan model rancangan strategi, dan pendekatan pembelajaran dapat dilakukan secara
makro maupun mikro dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), khususnya
komponen pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Secara makro, RPP dapat disusun untuk keperluan
pembelajaran dalam satuan waktu satu semester atau satu tahun pelajaran berdasarkan materi dalam
silabus mata pelajaran. Sedangkan secara mikro, RPP dapat disusun untuk keperluan pembelajaran
dalam satuan waktu tatap muka tentang materi yang akan disajikan berdasarkan silabus mata
pelajaran.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan langkah-langkah kegiatan (syntax) atau prosedu yang
digunakan dalam penyajian bahan ajar untuk mencapai tujuan, kompetens yang diharapkan. Suatu
strategi digunakan untuk melaksanakan metode-metode pembelajaran terpilih.
Pendekatan pembelajaran merupakan cara memandang kegiatan pembelajarar sehingga
memudahkan bagi guru untuk pengelolaannya dan bagi peserta didik akan memperoleh kemudahan
belajar. Untuk melaksanakan suatu pendekatan digunakan strategi atau metode tertentu.
Pendekatan pembelajaran dibedakan antara pendekatan berdasarkan proser dengan pendekatan
berdasarkan materi.
Kedudukan strategi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengemas atau menata keterlaksanaan
berbagai macam metode dan media yang terpilih serta meng. organisasikan bahan ajar dari berbagai
sumber dan peserta didik yang belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat diwujudkan secara
efektif, efisien, dan seoptimal mungkin.
Kedudukan pendekatan memberikan orientasi terhadap pengelolaan kegiatan pembelajaran
dalam berbagai tahapan yang mencerminkan cara bagaimana peserta didik hendak mempelajari
bahan ajar yang akan disajikan secara efekfif, efisien, dan seoptimal mungkin.
Macam – macam strategi ada 7 yaitu: Strategi pencapaian konsep, Strategi cooperative learning,
Strategi pemecahan masalah, Strategi analisis nilai, Strategi analisis sosial, Strategi portofolio.
Macam – macam pendekatan ada 2 yaitu: Pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada
peserta didik dan Pendekatan pembelajaran ditinjau dari segi materi pembelajaran.
Kriteria pemilihan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran, antara lain:
1. Kompetensi yang akan dicapai
2. Karakteristik peserta didik
3. Bahan pengetahuan yang akan disajikan

B. Saran

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat memahami tentang Strategi dan
Pendekatan Pembelajaran sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Makalah ini jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami sebagai pemateri membutuhkan kritik dan saran yang lebih
dari pembaca yang bersifat membangun.

12
DAFTAR RUJUKAN

Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter: Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi


Pendekatan Pembelajaran Afektif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 85.
Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Pendidikan Karakter Untuk Mengatasi
Krisis Moral,(Yogyakarta,DIVA Press, 2023) hal. 107.
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad
21), (Bandung: ALFABETA, 2018), 124.
Mulyono, Strategi Pembelajaran (Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global), Cet. 2, (Malang:
UIN MALIKI PRESS, 2012), h. 12.
Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Buku Terlengkap Teori – Teori Pendidikan Klasik Hinggan
Kontemporer, (Yogyakarta, IRCiSoD, 2017) hal. 18.
Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Hakikat Manusia dalam Penddikan, (Yogyakarta, UIN Sunan
Kalijaga, SUKA-Press 2014) hal.169.
T. Raka. 1991. Strategi Belajar Mengajar : Acuan Konseptual Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Romiszowski, A.J. 1981 . Designing lnstructional Sysfem: Decision MakinginCourse Planning and
Curriculum Design. New York: Nicohls Publishing Company.
Percival, Fred dan Henry Ellington. 19984 Teknologi Pendidikan, alih bahasa Sudjanruo S. Jakarta:
Erlangga.
Davies, lvor K. 1981. lnstructional Technique. New York: McGraw-Hill Book Company.
Ibrahim, H. Muslimin dan Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa
Universiity Press.
Semiawan, Coony. 1997, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT Grasindo
Jacob, Everlyn. 1999. Cooperative Learning ln Context: an Educational lnnovation in Everyday
Classrooms. Albany: State University of New York Press.
Nurhadi; Burhan Yasin dan Agus Gerrad Senduk. 2004. Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya
Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Gafur, Abdul. 2001. Perencanaan Pembelajaran PPKn Berbasis Kompetrensi: Bahan Pelatihan
Terintegrasi Guru PPKn StIP. Jakarta Direktorat SLTP.

13

Anda mungkin juga menyukai