Oleh:
Wiwi Ulandari 9901820004
Badryatusyahryah 9901820006
Laila Nasyaliyah 9901820012
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
dukungan moral yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami
selaku dosen mata kuliah Desain Pembelajaran yang memberikan bimbingan, saran,
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
2. Keaktifan ...............................................................................................6
4. Pengulangan ..........................................................................................8
6. Tantangan ............................................................................................11
ii
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.....................................................................................................14
B. Saran ...........................................................................................................14
DAFTA PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disebut berhasil bila dapat mengubah peserta didik dalam arti luas serta
1
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal. 42.
2
Asis Saefuddin dan Ika Berdiati, Pembelajaran Efektif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), hal. 8.
3
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 20.
1
terlaksana dengan baik apabilah proses belajar mengajar berjalan dengan
lancar.
menyangkut apa dan bagaimana peran pendidik dan peserta didik dalam
dan pendidik dapat terlibat aktif dan menjalin komunikasi dengan baik antar
keduanya.
yang sangat diperlukan oleh para guru dan peserta didk dalam rangka
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Prinsip
Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti asas (kebenaran
diterima sebagai dasar dalam berfikir atau bertindak. Jadi prinsip dapat
2. Pengertian Pembelajaran
B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
4
Amiruddin, Perencanaan Pembelajaran: Konsep dan Implementasi, (Yogyakarta:
Parama Ilmu, 2016), hal. 3.
3
Bagi siswa atau peserta didik dituntut memberikan perhatian
terjadi pembelajaran baik dari pihak guru sebagai pengajar maupun dari
pihak peserta didik yang belajar.5 Perhatian peserta didik akan timbul
didik agar peserta didik fokus terhadap apa yang akan dipelajarinya.
diperlukan. Akibat dari keadaan ini kegiatan yang dilakukan tentu akan
sangat cermat dan berjalan baik. Bahkan akan lebih mudah masuk ke
dalam ingatan, tanggapan yang terang, kokoh dan lebih mudah untuk
diproduksikan.
5
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal. 42.
4
untuk belajar itu timbul dari dalam dirinya (internal) dan timbul dari
orang lain (eksternal). Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal:
Kedua hal ini sebagai unsur motivasi yang menjadi dasar permulaan
yang baik untuk belajar. Sebab tanpa kedua unsur tersebut kegiatan
yang cukup besar sudah dapat berbuat tanpa motivasi dari luar dirinya.
intrinsiknya kecil, maka dia perlu motivasi dari luar yang disebut
6
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 20.
5
ekstrinsik adalah tenaga pendorong yang ada diluar perbuatan yang
2. Keaktifan
hasil belajarnya secara efektif serta aktif baik secara fisik, intelektual
untuk mencapainya.
Mulai dari kegiatan fisik sampai pada kegiatan psikis. Dengan demikian
belajar yang berhasil harus melalui banyak aktifitas baik fisik maupun
sendiri. Jiwa memiliki energy sendiri dan dapat menjadi aktif karena
6
didorong oleh kebutuhan-kebutuhan.7 Jadi, dalam pembelajaran yang
3. Keterlibatan Langsung
maka guru harus terlibat langsung begitu juga peserta didik. Prinsip
Prinsip ini diarahkan agar peserta didik merasa dirinya penting dan
pembelajaran.
pengalaman ini bukan sekedar duduk dalam kelas ketika guru sedang
7
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 21.
7
4. Pengulangan
yang dikemukakan oleh teori psikologi daya. Menurut teori ini bahwa
belajar adalah melihat daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri
teorinya yang terkenal pula yaitu “law of exercise” bahwa belajar ialah
8
Ketiga teori di atas menekankan pentingnya prinsip pengulangan
sering dipakai dan akan berkurang bahkan hilang sama sekali jika jarang
atau tidak pernah digunakan.8 Oleh karena itu, perlu banyak latihan,
5. Proses Individual
Bagi siswa atau peserta didik dapat belajar menurut tempo kecepatan
guru menghadapi 30-40 orang peserta didik dalam satu kelas. Guru
8
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal. 43.
9
masih juga menggunakan metode yang sama kepada seluruh peserta
Ada peserta didik yang memiliki bentuk badan tinggi kurus, gemuk
pendek, ada yang cekatan, lincah, periang, ada pula yang lamban,
berbeda.
beda.
10
b. Tugas tambahan, peserta didik yang pandai mendapat tugas
6. Tantangan
Bagi siswa atau peserta didik diberikan suatu tanggung jawab untuk
memecahkan permasalahan.
Kuantzu dalam Azhar Arsyad mengatakan ”if you give a man fish,
he will have a single meal. If you teach him how to fish he will eat all
9
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 17.
11
yang berupa tantangan, karena peserta didik tidak merasa tertantang bila
diberikan oleh guru. Sebab, tanpa tantangan peserta didik merasa masa
diterimanya.
Agar pada diri peserta didik timbul motif yang kuat untuk mengatasi
jalan keluarnya.
10
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal. 48.
12
peserta didik akan belajar bersemangat apabila mengaetahui dan
mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik merupakan balikan yang
yang lebih baik untuk selanjutnya. Karena nilai yang baik itu merupakan
yang kurang baik tentu dia merasa takut tidak naik kelas, dia terdorong
pula untuk lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif yang berarti
penguatan.
11
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal. 48.
13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
A. Saran
kami menerima kritik dan saran guna memperbaikinya. Saran dan kritik itu
ilmu ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
15