Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAKIKAT PEMBELAJARAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran


Dosen pengampu: Dr. Hamdani, M.Pd

Disusun Oleh
Muhammad Risky Nur Awaluddin F1041191024
Hafidzo Aulia F1041191026
Shiva Chairunnisa F1041191039
Amira Talida F1041201023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga makalah kami yang membahas “ Hakikat
Pembelajaran ” dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai apa saja yang termuat dalam hakikat
pembelajaran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Hamdani, M.Pd, selaku
dosen pembimbing mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hakikat
pembelajaran.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami rancang tidaklah
sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini dimasa yang
akan datang. Kami juga berharap semoga makalah yang telah kami selesaikan dapat
memberikan banyak manfaat bagi pembaca.

Pontianak, 9 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Makalah ................................................................................. 2
D. Manfaat Makalah ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Pengertian Hakikat Pembelajaran ...................................................... 3
B. Ciri – Ciri Hakikat Pembelajaran ...................................................... 4
C. Prinsip – Prinsip Pembelajaran .......................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 11
A. Kesimpulan......................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi atau
pengetahuan dari seorang guru kepada siswa. Berdasarkan hal tersebut maka
dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada
dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam
pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar agar terjadi proses belajar dan tujuan belajar dapat tercapai.
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kondisi yang sengaja diciptakan,
dimana dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik
guna mewujudkan tujuan pembelajaran itu sendiri. Belajar mengajar mempunyai
hakikat, ciri, dan komponen.
Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus
dilakukan suatu perencana yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah satu
penerapan strategi pemnbelajaran di antara strategi-strategi pembelajaran yang
lain dengan tujuan utamanya menyampaikan informasi kepada peserta didik.
Perbedaan tersebut pun telah menggeser paradigma pendidikan, yang semula guru
sebagai pusat kepada siswa sebagai pusat. Kegiatan pendidikan yang semula lebih
berorientasi pada mengajar (guru lebih banyak berperan) telah berpindah konsep
menjadi pembelajaran (merencanakan kegiatan-kegiatan yang orientasinya kepada
siswa agar terjadi belajar dalam dirinya).
Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk
menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik
ketujuan.disini tentu saja tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang
menggairahkan dan menyenangkan bagi semua anak didik.
Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai
objek dari kegiatan mengajar. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah
kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.tujuan
pengajaran tentu saja akan tercapai jika anaak didik berusaha secara aktif untuk
mencapainya.

1
B. Rumusan Masalah
Kami telah menyusun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan materi “Hakikat
Pembelajaran”. Adapun rumusan masalah tersebut, antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat pembelajaran ?
2. Apa saja ciri – ciri dari hakikat pembelajaran ?
3. Apa saja prinsip – prinsip dari hakikat pembelajaran ?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu hakikat pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apa saja ciri – ciri dari hakikat pembelajaran.
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip – prinsip dari hakikat pembelajaran.

D. Manfaat Makalah
Manfaat pembuatan makalah ini adalah agar bisa digunakan sebagai bahan
diskusi pembelajaran dan bahan belajar individu dibidang pendidikan
khususnya pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Pembelajaran


Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar.Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang
manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri.
Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung
dapat diamati. Menurut Gagne,dkk dalam Warsita (2008:266) mengatakan
bahwa: pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya
proses belajar peserta didik yang bersifat internal. Menurut Hamalik
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat
belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih
baik. Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar
mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik
berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi
yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik.
Dapat disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku
siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran bertujuan membantu
siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu
tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau
norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa menjadi
bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya.

3
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaranmerupakan
kegiatan yang melibatkan beberapa komponen :
- Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpanisi
pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
- Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peranlainnya
yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajarmengajar yang efektif.
- Isi Pelajaran: segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang
diperlukan untuk mencapai tujuan
- Metode: Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada
siswauntuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai
tujuan.
- Media: Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan
untuk menyajikan informasi kepada siswa.
- Evaluasi: Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan
hasilnya.

B. Ciri – Ciri Hakikat Pembelajaran


Oemar Hamalik (1999) memaparkan tiga ciri khas yang terkandung dalam
sistem pembelajaran, yaitu:
1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan
unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2. Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi
dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing
memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran.
3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh
manusia dan sistem pemerintahan, semuanya memiliki tujuan. Sistem alami
seperti: ekologi, sistem kehidupan hewan, memiliki unsur-unsur yang saling
ketergantungan satu sama lain, disusun sesuai dengan rencana tertentu,
tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem menuntun proses
merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa belajar.

4
Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi tenaga, material,
dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif.
Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran lebih detail adalah sebagai berikut:
1.  Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan
tertentu.
2.  Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang
direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.   Fokus materi ajar, terarah, dan terencana dengan baik.
4.   Adanya aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungya
kegiatan pembelajaran.
5.   Aktor guru yang cermat dan tepat.
6.   Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi masing-
masing.
7.   Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8.   Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.

Menurut Eggen & Kauchak (1998) menjelaskan bahwa ada enam


ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:
1. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui
mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi
berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan
2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam
pelajaran
3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian
4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada
siswa dalam menganalisis informasi
5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berpikir
6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan
dan gaya mengajar guru.

5
Adapun ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam
proses belajar siswa sebagai berikut :
1. Motivasi belajar
Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu,
dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha mengelakkan perasaan tidak
suka itu. Jadi, motivasi dapat dirangsang dari luar, tetapi motivasi itu
tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri
seseorang/siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan
yang dihendaki dapat dicapai oleh siswa (Sardiman, A.M.1992)
2. Bahan Belajar
Maksudnya segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa
informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya
cipta agar menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk memecahkannya
sehingga kelas menjadi hidup.
3. Alat Bantu Belajar
Semua alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan
maksuduntuk menyampaikan pesan (informasi)) dari sumber (guru maupun
sumber lain) kepada penerima (siswa). Inforamsi yang disampaikan melalui
media harus dapat diterima oleh siswa, dengan menggunakan salahsatu
ataupun gabungan beberaapa alat indera mereka. Sehingga, apabila
pengajaran disampaikan dengan bantuan gambar-gambar, foto, grafik, dan
sebagainya, dan siswa diberi kesempatan untuk melihat, memegang,
meraba, atau mengerjakan sendiri maka memudahkan siswa untuk mengerti
pengajaran tersebut.
4. Suasana belajar
Suasana yang dapat menimbulkan aktivitas atau gairah pada siswa adalah
apabila terjadi :

6
 Adanya komunikasi dua arah (antara guru-siswa maupun sebaliknya)
yang intim dan hangat, sehingga hubungan guru-siswa yang secara hakiki
setara dan dapat berbuat bersama.
 Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Hal ini dapat terjadi apabila
isi pelajaran yang disediakan berkesusaian dengan karakteristik siswa.
Kegairahan dan kegembiraan belajar juga dapat ditimbulkan dari media,
selain isi pelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, juga
didukung oleh faktor intern siswa yang belajar yaitu sehat jasmani, ada
minat, perhatian, motivasi, dan lain sebagainya.
 Kondisi siswa yang belajar
Mengenai kondisi siswa, dapat dikemukakan sebagai berikut :
 Siswa memilki sifat yang unik, artinya antara anak yang satu dengan
yang lainnya berbeda.
 Kesamaan siswa, yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan, dan
memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran.
Kondisi siswa sendiri sangat dipengaruhi oleh factor external, yaitu
segala sesuatu yang ada di luar diri siswa, termasuk situasi pembelajaran
yang diciptakan guru. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran lebih
menekankan pada peranan dan partisipasi siswa, bukan peran guru yang
dominan, tetapi lebih berperan sebagai fasilitator, motivator, dan
pembimbing.

C. Prinsip – Prinsip Pembelajaran


1. Prinsip pembelajaran bersumber dari teori behavioristik (Hartley dan
Davies, 1978). Pembelajaran yang dapat menimbulkan proses dengan baik
apabila :
a. Peserta didik berpartisipasi secara aktif
b. Materi disusun dalam bentuk unit-unit kecil dan diorganisir secara
sistematis dan logis
c. Tiap respon peserta didik diberi balikan dan disertai penguatan
2. Prinsip pembelajaran bersumber dari teori kognitif, pembelajaran akan
bermakna apabila :

7
a. Menekankan akan makna dan pemahaman
b. Mempelajari materi tidak hanya proses mengulang, tetapi perlu adanya
proses transfer
c. Menekankan adanya pola hubungn seperti bahan dan arti, atau bahan
yang telah diketahui dengan struktur kognitif
d. Menekankan pembelajaran prinsip dan konsep
e. Menekankan struktur disiplin ilmu dan struktur kognitif
f. Obyek pembelajaran seperti apa adanya dan tidak disederhanakan
dalam bentuk eksperimen dalam situasi laboratories
g. Menekankan pentingnya bahasa sebagai dasar pikiran dan komunikasi
h. Perlunya memanfaatkan pengajaran, perbaikan yang lebih bermakna
3. Prinsip pembelajaran Humanisme
Menurut teori humanistic belajar adalah memanusiakan manusia.
Pengalaman dan aktivitas peserta didik merupakan prinsip penting dalam
pembelajaran humanistic.
4. Prinsip pembelajaran dalam rangka Pencapaian Ranah Tujuan
Ranah tujuan pembelajaran dibedakan :
a. Prinsip pengaturan kegiatan kognitif : pembelajaran hendaknya
memperhatikan bagaimana mengatur kegiatan kognitif yng efisien.
Contohnya dalam pemecahan suatu masalah individu alur fikir secara
sistematis dan dapat mengontrol kegiatan kognitifnya.
b. Prinsip pengaturan kegiatan afektif
Kegiatan afektif perlu memperhatikan dan mengaplikasikan tiga
pengaturan kegiatan afektif, yaitu :
 Conditioning yaitu perilaku pendidik yang berpengaruh terhadap
rasa senang atau rasa benci terhadap pendidik.
 Behavior modivication yaitu pemberian penguatan seketika,
 Human model yaitu contoh berupa orang yang dikagumi dan
dipercaya para peserta didik.
c. Prinsip pengaturan kegiatan psikomotorik

8
Mementingkan faktor latihan, penguasaan prosedur gerak gerik, dan
prosedur koordinasi anggota badan untuk itu diperlukan pembelajaran
kognitif.
5. Prinsip Pembelajaran Konstruktivisme
Belajar adalah proses aktif peserta didik dalam mengkonstruksi arti,
wahana, dialog, pengalaman fisik dalam proses belajar tersebut trjadai
proses asimilasi yang menghubungkan pengalaman atau informasi yang
sudah dipelajari. Prinsip yang nampak adalah:
a. Pertanyaan dan konstruksi jawaban peserta didik adalah penting
b. Pendidik lebih bersikap interaktif dan berperan sebagai fasilitator dan
mediator dalam PBM
c. Program pembelajaran dibuat bersama peserta didik agar mereka benar-
benar terlibat dan bertanggung jawab ( konstrak pembelajaran).
6. Prinsip Pembelajaran Bersumber dari azas mengajar
Keberhasilan mengajar perlu diukur dari bagaimana partisipasi peserta
didik dalam PBM. Dan seberapa hasil yang dicapai. Maka timbulah azas-
azas mengajar yaitu suatu kaidah bagi pendidik dalam bertingkah laku
mengajar agar lebih berhasil:
a. Mandigers
Dalam mengajar pendidik perlu memperhatikan :
 Prinsip aktivitas mental : belajar adalah aktivitas mental oleh karena
itu pembelajaran hendaknya dapat menimbulkan aktivitas mental.
 Prinsip menarik Perhatian : Belajar penuh dengan perhatian pada
bahan yang di pelajari maka hasil belajar akan meningkat sebab
dengan perhatian ada konsentrasi dan tidak lekas rupa.
 Prinsip penyesuaian pengembangan peserta didik
Peserta didik lebih tertarik perhatiannya bila bahan pelajaran
disesuaikan dengan perkembangan subyek belajar.
 Prinsip Apersepsi : prinsip ini memberikan petunjuk bahwa dalam
mengajar pendidik hendaknya mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan yang sudah diketahui

9
 Prinsip peragaan : memberikan pedoman bahwa dalam mengajar
hendaknya digunakan alat peraga.
 Prinsip Aktifitas Motorik : mengajar hendaknya dapat menimbulkan
aktifitas motorik para subyek belajar.
 Prinsip Motivasi : adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang
untuk melakukan sesuatu dalam rangka mengetahui kebutuhan.
Prinsip prinsip tersebut dalam pelaksanaannya hendaknya dilakukan
secara integral. Proses belajar yang demikian itu akan terwujud bila ada
dukungan dari keadaan peserta didik.
b. Marsell
Marsell (1954) mengemukakan bahwa pembelajaran yang sukses perlu
memperhatikan prinsip-prinsip belajar berikut :
 Prinsip Konteks : dilaksankan dengan cara pendidik menciptakan
macam-macam hubungan dengan bahan pelajaran.
 Prinsip Fokus : dilaksanakan dengan cara pendidik dalam membahas
dan menjelaskan materi suatu pokok bahasan tertentu perlu adanya
materi pokok bahasan sebagai pusat pembahasan.
 Prinsip sekuens : bahwa materi pengajaran hendaknya disusun secara
urut, sistematis, logis, sehingga mudah dipelajari.
 Prinsip Evaluasi : menekankan pendidik dalam mengajar tidak boleh
meninggalkan kegiatan evaluasi.
 Prinsip Individualisasi : diwujudkan dalam bentuk pendidik dalam
mengajar memperhatikan adanya perbedaan individu para peserta
didik.
 Prinsip Sosialisasi : menekankan pendidik dalam mengajar
hendaknya dapat menciptakan suasana belajar yang menimbulkan
adanya saling kerja sama antar peserta didik dalam mengatasi
masalah belajar.
Dalam prakteknya ke enam prinsip tersebut dilaksanakan secara
proposional sesuai tujuan pembelajran, karakteristik peserta didik dan
komponen lainnya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian
rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai
pengendali sikap dan perilaku siswa menjadi bertambah, baik kuantitas
maupun kualitasnya.
Oemar Hamalik (1999) memaparkan tiga ciri khas yang terkandung dalam
sistem pembelajaran, yaitu: Rencana, kesalingtergantungan, tujuan.
Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran lebih detail adalah memiliki tujuan terdapat
mekanisme, fokus materi ajar, adanya aktivitas siswa, aktor guru yang cermat
dan tepat, terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa, limit waktu,
evaluasi. Menurut Eggen & Kauchak (1998) menjelaskan bahwa ada enam ciri
pembelajaran yang efektif, yaitu: Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap
lingkungannya, guru menyediakan materi, aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya
didasarkan pada pengkajian, guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan,
orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berpikir, guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi.
Adapun ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam
proses belajar siswa yaitu motivasi belajar, bahan belajar, alat bantu belajar,
suasana belajar.
Prinsip – prinsip pembelajaran dibagi menjadi enam yaitu Prinsip
pembelajaran bersumber dari teori behavioristik (Hartley dan Davies, 1978),

11
Prinsip pembelajaran bersumber dari teori kognitif, Prinsip pembelajaran
Humanisme, Prinsip pembelajaran dalam rangka Pencapaian Ranah Tujuan,
Prinsip Pembelajaran Konstruktivisme, dan Prinsip Pembelajaran Bersumber
dari azas mengajar.

B. Saran
Kami sebagai penulis makalah yang berjudul " Hakikat Pembelajaran "
Sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini banyak sekali
kekurangan serta kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya,
kami selaku penyusun makalah ini akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, kami selaku penyusun makalah sangat mengharapkan kritik
dan saran tentang pembahasan makalah di atas agar dapat kami perbaiki supaya
dapat menjadi bahan belajar yang baik bagi kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rajawali Pers.

Eggen & Kauchak. 1998. Methods For Teaching. Jakarta: Pustaka Belajar.

Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Rifa’i, Achmad, 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri


Semarang.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya.


Jakarta: Rineka Cipta.

13

Anda mungkin juga menyukai