Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KONSEP DAN TEORI BELAJAR :

HAKIKAT PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Dian Pertiwi Rasmi,S.Pd.,M.Pd.

Oleh Kelompok 1:

1. Rona Raudhati Putri (A1C320015)


2. Dina Lestari (A1C320019)
3. Neni Septiani (A1C320023)
4. Yola Kartika Susma (A1C320027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2021

1|Page
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 2

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 3

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4

BAB II : PEMBAHASAN ....................................................................................................... 6

BAB III : PENUTUP ............................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 30

2|Page
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis panjatkan atas rahmat dan inayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini, penulis membahas
tentang Hakikat Pembelajaran.

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah belajar dan pembelajaran.

Dalam proses penyelesaian makalah ini, walaupun banyak kesulitan yang penulis
hadapi, namun berkat bimbingan, arahan, koreksi, dan saran, untuk itu rasa terimakasih yang
dalam-dalamnya penulis sampaikan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini
2. Ibu Dian Pertiwi Rasmi,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu yang telah memberi wawasan
pada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil kepada
penulis.
4. Teman-teman yang telah banyak memberikan semangat, dorongan, serta masukan.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Jambi, 09 September 2021

Kelompok 1

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi atau


pengetahuan dari seorang guru kepada siswa. Berdasarkan hal tersebut maka dalam
pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan
tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat
mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses belajar dan tujuan
belajar dapat tercapai.

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kondisi yang sengaja diciptakan,


dimana dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik guna
mewujudkan tujuan pembelajaran itu sendiri. Belajar mengajar mempunyai hakikat, ciri,
dan komponen.

Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan
suatu perencana yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah satu penerapan strategi
pemnbelajaran di antara strategi-strategi pembelajaran yang lain dengan tujuan utamanya
menyampaikan informasi kepada peserta didik. Perbedaan tersebut pun telah menggeser
paradigma pendidikan, yang semula guru sebagai pusat kepada siswa sebagai pusat.
Kegiatan pendidikan yang semula lebih berorientasi pada mengajar (guru lebih banyak
berperan) telah berpindah konsep menjadi pembelajaran (merencanakan kegiatan-kegiatan
yang orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar dalam dirinya).

Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan
kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ketujuan.disini tentu saja
tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan
bagi semua anak didik.

Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek
dari kegiatan mengajar. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar
anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.tujuan pengajaran tentu saja akan
tercapai jika anaak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.

4|Page
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu hakikat pembelajaran ?
2. Apa saja konsepsi pembelajaran itu ?
3. Apa yang menjadi ciri – ciri pembelajaran ?
4. Apa saja komponen pembelajaran itu ?
5. Mengapa kemampuan dalam mengajar itu penting ?
1.3 TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran
2. Dapat mengetahui konsep – konsep pembelajaran
3. Mengetahui dari ciri – ciri pembelajaran
4. Mengetahui apa – apa saja yang menjadi komponen pembelajaran
5. Mengetahui kemampuan dalam mengajar

5|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 HAKIKAT PEMBELAJARAN


1. Pengertian

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk


hidup belajar.Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat
perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri. Konsep tersebut adalah teoretis,
dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati.

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik


dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan
tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha
sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang
menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung peningkatan
kemampuan belajar peserta didik.

Dalam pembelajaran juga terdapat komponen – komponen pembelajaran yang


saling berhubngan satu sama lainnya. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran dalam
proses pembelajaran sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal.

Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang


mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka
pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik.
Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana
suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana belajar itu secara efektif
digunakan. Hal ini tentu berbeda dengan proses belajar yang diartikan sebagai cara
bagaimana para pembelajar itu memiliki dan mengakses isi pelajaran itu
sendiri.Berangkat dari pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa pembelajaran
membutuhkan hubungan dialogis yang sungguh-sungguh antara guru dan peserta didik,

6|Page
dimana penekanannya adalah pada proses pembelajaran oleh peserta didik(student of
learning), dan bukan pengajaran oleh guru(teacher of teaching).

Konsep seperti ini membawa konsekuensi kepada fokus pembelajaran yang


lebih ditekankan pada keaktifan peserta didik sehingga proses yang terjadi dapat
menjelaskan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat
dicapai oleh peserta didik. Keaktifan peserta didik ini tidak hanya dituntut secara fisik
saja, tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya fisik peserta didik saja yang aktif,
tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan
pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya dengan peserta didik tidak belajar, karena
peserta didik tidak merasakan perubahan di dalam dirinya.

Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut:


 Pembelajaran sebagai sistem
Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
terorganisir antara lain tujuan pembelajaran , materi pembelajaran , strategi dan
metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga , pengorganisasian kelas,
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).
 Pembelajaran sebagai proses
Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan
guru dalam rangka membuat siswa belaja, meliputi :
1. Persiapan, merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan
penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) dan penyiapan perangkat
kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat evaluasi, buku atau media
cetak lainnya.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau
strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang
3. penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru , persepsi, dan sikapnya
terhadap siswa.
4. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca
pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa
pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar.

7|Page
2. Pembelajaran Sebagai Suatu Sistem

Pendekatan sistem yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja sesuai


dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan
perkembangan dalam psikologi belajar sistematik, yang dilandasi dengan prinsip-
prinsip psikologi behavioristik dan humanistik. Aspek-aspek pendekatan sistem
pembelajaran, meliputi aspek filosofis dan aspek proses. Aspek filosofis ialah
pandangan hidup yang melandasi sikap si perancang, sistem yang terarah pada
kenyataan. Sedangkan aspek proses ialah suatu proses dan suatu perangkat alat
konseptual. Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri utama, yakni :

1. Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran


dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan
guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif
2. Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran yang meliputi
prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penilaian keseluruhan proses
pembelajaran yang tertuju pada konsep pencapaian tujuan pembelajaran. Pola
pendekatan sistem pembelajaran, menurut Oemar Hamalik (2002: 9), melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1. identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah)
2. analisis kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan pembelajaran
(analisis masalah)
3. merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu pemecahan)
4. pelaksanaan pembelajaran (eksperimental)
5. menilai dan merevisi.

Untuk mencapai pembelajaran efektif dan efisien dibutuhkan pengelolaan


komponen pembelajaran secara baik. Dalam pendekatan sistem bahwasanya untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal harus didukung dengan komponen
pembelajaran yang baik, yang meliputi tujuan, siswa, guru, metode, media, sarana,
lingkungan pembelajaran dan evaluasi. Masing-masing komponen memberikan
pengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Akan tetapi dari beberapa komponen-
komponen tersebut guru merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran, karena
guru bersifat dinamis, sehingga dapat mengelola dan menggerakkan komponen-
komponen yang lain.

8|Page
2.2 KONSEPSI PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,


tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai
sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan
sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun
proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan
pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar
dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan


kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar
yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian
target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa
melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai,
ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target
belajar.

1. Teori Pembelajaran

Tiga teori telah ditawarkan untuk menjelaskan proses di mana seseorang


memperoleh pola perilaku, yaitu teori pengkondisian klasik, pengkondisian operan, dan
pembelajaran sosial.

2. Prinsip - Prinsip Pembelajaran

Berikut ini adalah prinsip umum pembelajaran yang penulis rangkum dari
beberapa pakar pembelajaran yang meliputi:

9|Page
a. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari
kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian
tidak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa
apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu
dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut
atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan perhatian dan
juga motivasi untuk mempelajarinya. Apabila dalam diri siswa tidak ada perhatian
terhadap pelajaran yang dipelajari, maka siswa tersebut perlu dibangkitkan
perhatiannya.
Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar
pengaruhnya, kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa
yang dipelajari peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan
untuk diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimuli yang datang dari luar.
Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada tugas yang
akan diberikan; melihat masalah-masalah yang akan diberikan; memilih dan
memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan.
Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam
kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan
aktivitas seseorang. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa
yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik
perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasi untuk mempelajarinya.
Misalnya, siswa yang menyukai pelajaran matematika akan merasa senang belajar
matematika dan terdorong untuk belajar lebih giat, karenanya adalah kewajiban
bagi guru untuk bisa menanamkan sikap positif pada diri siswa terhadap mata
pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong yang menyebabkan
adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya tidaknya motivasi
dalam diri peserta didik dapat diamati dari observasi tingkah lakunya. Apabila
peserta didik mempunyai motivasi, ia akan :
 bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan rasa
ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar;

10 | P a g e
 berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan
tersebut;
 Terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan.

Motivasi dapat bersifat internal, yaitu motivasi yang berasal dari dalam
diri peserta didik dan juga eksternal baik dari guru, orang tua, teman dan
sebagainya. Berkenaan dengan prinsip motivasi ini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, yaitu: memberikan
dorongan, memberikan insentif dan juga motivasi berprestasi.
b. Keaktifan

Menurut pandangan psikologi anak adalah makhluk yang aktif. Anak


mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan
aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak
bisa dilimpahkan pada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak
mengalami sendiri. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif
harus datang dari dirinya sendiri, guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah.

Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif, jiwa
mengolah informasi yang kita terima, tidak hanya menyimpan saja tanpa
mengadakan tansformasi. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif,
dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu mencari, menemukan dan
menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Thordike mengemukakan
keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum "law of exercise"-nya yang
menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan.

Hubungan stimulus dan respon akan bertambah erat jika sering dipakai dan
akan berkurang bahkan lenyap jika tidak pernah digunakan. Artinya dalam
kegiatan belajar diperlukan adanya latihan-latihan dan pembiasaan agar apa yang
dipelajari dapat diingat lebih lama. Semakin sering berlatih maka akan semakin
paham. Hal ini juga sebagaimana yang dikemukakan oleh Mc.Keachie bahwa
individu merupakan "manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu".

Dalam proses belajar, siswa harus menampakkan keaktifan. Keaktifan itu


dapat berupa kegiatan fisik yang mudah diamati maupun kegiatan psikis yang sulit

11 | P a g e
diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih
keterampilan-keterampilan dan sebaginya. Kegiatan psikis misalnya
menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang
dihadapi, membandingkan suatu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil
percobaan dan lain sebagainya.

c. Keterlibatan Lngsung/Pengalaman
Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami
dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan
pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar
melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa
tidak hanya mengamati, tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam
perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Sebagai contoh seseorang
yang belajar membuat tempe yang paling baik apabila ia terlibat secara langsung
dalam pembuatan, bukan hanya melihat bagaimana orang membuat tempe, apalagi
hanya mendengar cerita bagaimana cara pembuatan tempe.
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan
kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dalam konteks ini,
siswa belajar sambil bekerja, karena dengan bekerja mereka memperoleh
pengetahuan, pemahaman, pengalaman serta dapat mengembangkan keterampilan
yang bermakna untuk hidup di masyarakat. Hal ini juga sebagaimana yang di
ungkapkan Jean Jacques Rousseau bahwa anak memiliki potensi-potensi yang
masih terpendam, melalui belajar anak harus diberi kesempatan mengembangkan
atau mengaktualkan potensi-potensi tersebut. Sesungguhnya anak mempunyai
kekuatan sendiri untuk mencari, mencoba, menemukan dan mengembangkan
dirinya sendiri. Dengan demikian, segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan
pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, bekerja sendiri,
dengan fasilitas yang diciptakan sendiri.
Pembelajaran itu akan lebih bermakna jika siswa "mengalami sendiri apa
yang dipelajarinya" bukan "mengetahui" dari informasi yang disampaikan guru,
sebagaimana yang dikemukakan Nurhadi bahwa siswa akan belajar dngan baik
apabila yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui,
serta proses belajar akan produktif jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar di
sekolah. Dari berbagai pandangan para ahli tersebut menunjukkan berapa

12 | P a g e
pentingnya keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey
dengan "learning by doing"-nya.
Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung dan harus dilakukan
oleh siswa secara aktif. Prinsip ini didasarkan pada asumsi bahwa para siswa dapat
memperoleh lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif dan
proporsional, dibandingkan dengan bila mereka hanya melihat materi/konsep.
Modus Pengalaman belajar adalah sebagai berikut: kita belajar 10% dari apa yang
kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari
apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa
yang kita katakan dan lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa jika guru mengajar
dengan banyak ceramah, maka peserta didik akan mengingat hanya 20% karena
mereka hanya mendengarkan. Sebaliknya, jika guru meminta peserta didik untuk
melakukan sesuatu dan melaporkan nya, maka mereka akan mengingat sebanyak
90%.
2.3 CIRI – CIRI PEMBELAJARAN

Oemar Hamalik (1999) memaparkan tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem
pembelajaran, yaitu:

1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-
unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2. Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam
suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing memberikan
sumbangannya kepada sistem pembelajaran.
3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini
menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem
pemerintahan, semuanya memiliki tujuan. Sistem alami seperti: ekologi, sistem
kehidupan hewan, memiliki unsur-unsur yang saling ketergantungan satu sama lain,
disusun sesuai dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu. Tujuan
sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar
siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi tenaga,
material, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif.

13 | P a g e
Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran lebih detail adalah sebagai berikut:
1. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan tertentu.
2. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang
direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Fokus materi ajar, terarah, dan terencana dengan baik.
4. Adanya aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungya kegiatan
pembelajaran.
5. Aktor guru yang cermat dan tepat.
6. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi masing-masing.
7. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.

Yang menjadi kunci untuk menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan


siswa, mata ajaran dan guru itu sendiri. Kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak
dicapai, dikembangkan dan diapresiasi. Mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum
dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan.

Pada prinsipnya pembelajaran harus melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan (perumusan masalah).
2. Analisis kebutuhan untuk mentransformasikannya menjadi tujuan-tujuan pembelajaran
(analisis masalah).
3. Merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu pemecahan).
4. Pelaksanaan pembelajaran (eksperimental).
5. Menilai dan merevisi.

ciri-ciri belajar menurut Edi Suardi sebagai berikut :


1. Belajar mengajar memiliki tujuan.

Tidak hal yang dilakukan tanpa memiliki tujuan, begitu pula dengan belajar
yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang
dimaksud dengan kegiatan belajar mengajar itu sadar akan tujuan, dengan
menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian.

14 | P a g e
2. Ada suatu proses (jalannya interaksi) yang direncanakan, di desain untuk
mencapai secara optimal.
Selain memiliki tujuan belajar juga memiliki ciri suatu kegiatan yang
direncanakan maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur, atau langkah-
langkah sistematik dan relevan.
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang
khusus.

Dalam hal ini materi harus di desain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk
mencapai tujuan.

4. Ditandai dengan aktivitas anak didik.

Sebagai konsekuensi. Bahwa anak didik merupakan syarat untuk bagi


berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

5. Dalam kegiatan belajar mengajar.

Guru berperan sebagai pembimbing. Dalam perannya sebagai pembimbing,


guru harus berusaha menghidupkan dan memberi motivasi, agar terjadi proses interaksi
yang kondusif.

6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan dispilin.

Disiplin dalam kegiatan belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola
tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh
pihak guru maupun anak didik dengan sadar.

7. Ada batas waktu.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelompok


anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditingkatkan. Setiap
tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu sudah harus tercapai.

8. Evaluasi.

Dari seluruh kagiatan diatas,masalah evaluasi bagian penting yang tidak bisa
diabaikan, setelah guru melakukan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru
lalkukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah dilakukan.

15 | P a g e
2.4 KOMPONEN PEMBELAJARAN

Sebagai suatu sistem, kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen


sebagai berikut :

1. Tujuan

Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita –cita yang bernilai
normatif. Dengan kata lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan
kepada anak didik. Tujuan tersebut mempunyai jenjang dari yang luas dan umum
sampai pada yang sempit dan khusus. Semua tujuan itu berhubungan antara yang satu
dengan yang lainnya, dan tujuan yang berada di bawah akan menunjang tujuan di
atasnya.

2. Bahan Pelajaran

Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik. Bahan yang disebut
sebagai sumber belajar ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan
pengajaran. Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa
diabaikan dalam pengajaran. Karena bahan adalah salah satu inti dalam proses belajar
mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.

3. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan, karena akan
menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Segala sesuatu
yang diprogramkan akan dilaksanakan dan akan melibatkan semua komponen
pengajaran. Kegiatan belajar mengajar yang baik ditentukan dari baik atau tidaknya
program pengajaran yang telah dilakukan pula, karena akan berpengaruh terhadap
tujuan yang akan dicapai.

4. Metode

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan metode bervariasi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed.,
Mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode, yaitu :

 Tujuan yang berbagai – bagai jenis dan fungsinya.


(1) Anak didik yang berbagai – bagai tingkat kematangannya.

16 | P a g e
(2) Situasi yang berbagai – bagai keadaannya.
(3) Fasilitas yang berbagai – bagai kualitas dan kuantitasnya.
(4) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda – beda.
 Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran yang berfungsi sebagai perlengkapan, sebagai alat bantu
mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan. Alat dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu ala dan alat bantu. Alat adalah berupa suruhan,
perintah, larangan, dan lain – lain. Sedangkan alat bantu adalah berupa globe, papan
tulis, kapur, dan lain – lain.

 Sumber Pelajaran

Dalam mengemukakan sumber – sumber belajar ini, para ahli sepakat bahwa
segala sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan
kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 Evaluasi

Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentuka nilai dari sesuatu. Menurut Wayan Nurkancana dan P.P.N
Sumartana, evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan. Menurut Ny. Drs.
Roestiyah N.K, evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas – luasnya,
sedalam – dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui
sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan
kemampuan belajar siswa.

Ketika evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi
mempunyai fungsi sebagai barikut :

1. Untuk memberikan umpan balik kepaa guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar mengajar.
2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari
setiap siswa.
3. Untuk menentukan situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat
kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

17 | P a g e
4. Untuk mengenal latar belakang siswa yang mengalami kesulitan
2.5 KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR
1. Hakekat Kemampuan Dasar Mengajar

Mengajar dapat merupakan cara yang dilakukan oleh guru dalam mentransfer
ilmu kepada peserta didik dengna tujuan agar perserta didik memiliki pengetahuan,
aktif serta terampil dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru bertugas dalam
hal mengajar, mendidik, membina, dan melatih keterampilan keterampilan peserta didi.
Oleh sebab itu dalam mengajar guru harus dapat mengembangkan kompetensi
profesional dalam hal pengembangan materi ajar. Mengajar memang merupakan
kegiatan yang bersegi banyak, membutuhkan berbagai keterampilan mengajar.

Salah satu usaha dari keterampilan mengajar yaitu memberikan perubahan


tingkah laku peserta didik melalui pengetahuan, keterampilan serta sikap tertentu untuk
menjadi guru yang profesional yang berbeda dengan profesi lainnya (Eldarni, 2017).
Pembelajaran harus dilaksanakan secara teratur dan saling berkesinambungan. Oleh
sebab itu, guru harus memiliki keterampilan dasar mengajar agar dapat menciptakan
pembelajaran yang kreatif, efektif dan menyenangkan.

2. Pengertian Kemampuan Dasar Mengajar

Kemampuan dasar mengajar merupakan suatu keahlian yang harus dimiliki oleh
guru dalam memberikan penjelasan materi, mengelola kelas, serta keterampilan guru
dalam memberikan variasi pembelajaran. Dengan demikian seorang pengajar harus
mempersiapkan diri dan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengajar. Persiapan
tersebut antara antara lain materi dan bahan ajar, media pembelajaran, serta cara guru
dalam mengelola dan menguasai kelas.

Kemampuan adalah kompetensi yang dimiliki seseorang. Secara umum


keterampilan dasar dapat dikatakan sebagai suatu dasar keterampilan yang harus
dimiliki oleh guru saat melaksanaan proses pembelajaran. Seperti yang dikatakan oleh
Sardiman (2008) bahwa mengajar merupakan sutau usaha untuk menciptakan sistem
lingkungan belajar yang kondusif selama proses pembelajaran berlangsung. Mengajar
pada prinsipnya yaitu membimbing peserta didik dalam setiap kegiatan pembelajaran
yang terorganisir dengan lingkungan interaksi timbal balik antar gurr dan peserta didik.

18 | P a g e
Komponen-komponen keterampilan dasar mengajar guru merupakan
kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar
yang efektif dan efisien. Ada delapan keterampilan dasar yang mutlak harus dimiliki
seorang guru untuk menjadi tenaga pendidik yang baik. Keterampilan dasar mengajar
memiliki peranan yang sangat pendidik dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu
guru yang memiliki keterampilan dasar mengajar yang bagus maka akan menghasilkan
proses pembelajaran yang maksimal.

Dalam pembelajaran ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh
seorang tenaga pengajar, yaitu;

a. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
b. Menguasai metode atau cara untuk membelajarkannya (how to teach)
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara
membelajarkan peserta didik.

Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pengajar, karena dengan Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan
Dasar Mengajar 30 keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam
mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi
menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter,
kebiasaan dan nilai-nilai.

Keterampilan dasar mengajar merupakan salah satu penentu keberhasilan


pembelajaran. Keterampilan ini selain dapat digunakan oleh pendidik tetapi dapat juga
digunakan oleh calon pendidik (peserta didik). Namun jika dilihat pada kenyataannya
banyak para guru mengajar dan mengabaikan keterampilan - keterampilan yang sangat
mendasar ini.

Salah satu aspek yang menentukan kualitas pembelajaran yaitu cara guru dalam
melakukan keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar memiliki 8 bagian
yaitu keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menutup pelajaran, keterampilan
menyampaikan materi pelajaran, keterampilan bertanya, memberi penguatan,
mengadakan variasi, mengelola kelas, serta keterampilan membimbing kelompok kecil
dan perorangan.

19 | P a g e
Mengajar adalah perbuatan yang kompleks yang merupakan pengintegrasian
secara utuh dari berbagai komponen kemampuan. Komponen kemamapuan tersebut
dapat berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. Sebagian kemampuan yang
ada telah dibentuk secara bertahap melalui penyampaian teori-teori tentang prinsip-
prinsip belajar dan pembelajaran, strategi mengajar, rancangan instruksional, media
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan sebagainya.

3. Unsur-Unsur Kemampuan Dasar Mengajar

Kemampuan dasar mengajar merupakan salah satu cara mengetahui sekaligus


mendemonstrasikan delapan keterampilan dasar mengjar. Dalam mendemonstrasikan
delapan keterampilan dasar mengajar calon guru harus ataupun guru harus mampu
membaca situasi belajar dan mengontrol ekspresi wajah. Ada beberapa unsur-unsur
dalam mendemonstrasikan keterampilan dasar mengajar yaitu:

a. Tujuan dan sasaran keterampilan


Tujuan pendidikan adalah mencerdasakan anak bangsa sehingga sasaran utama
dunia pendidikan adalah peserta didik. Dengan memberikan ilmu yang bermanfaat
dan meningkatkan keterampilan peserta didik maka secara tidak langsung guru
telah mewujudkan tujuan pendidikan,
b. Perencanaan pembelajaran
Dalam proses pembelajaran guru harus membuat perencanaan pembelajran,
perencanaan tersebut dapat berupa materi ajar/bahan ajar, program tahunan,
program semester, silabus, dan RPP. Guru harus merencanakan media maupun
metode pembelajaran. Sehingga dalam mendemonstrasikan keterampilan dasar
mengajar guru harus mempersiapakan bahan-bahan sebelum mengajar.
c. Pembinaan
Setelah membuat perencanaan dalam pembelajaran maka mahasiswa atau calon
guru yang akan mendemonstrasikan keterampilan belajar harus diberikan
pembinaan terlebih dahulu.
d. Sarana kegiatan belajar
Guru yang kreatif adalah guru yang mampu memberikan materi pembelajaran
dengan menggunakan sarana maupun media yang menarik perhatian peserta didik,
jadi untuk calon guru harus mampu membuat sarana kegiatan belajar menjadi
lebih menarik dan menyenangkan.

20 | P a g e
e. Praktik/demonstrasi keterampilan dasar mengajar
Setelah mengetahui tujuan dan sasaran pembelajaran, membuat perencanaan
pembelajaran, melakukan pembinaan dan membuat sarana maupun media
pembelajaran kemudian calon guru diberikan kesempatan untuk tampil di kelas
memprektekkan keterampilan dasar mengajar yang baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemamuan dasar mengajar


merupakan suatu latihan dasar mengajar permulaan bagi calon guru yang lebih kecil
dan dilaksanakan di hadapan teman sekelas dan dibawah bimbingan dosen/instruktur.

4. Tujuan Kemampuan Dasar Mengajar

Adapun tujuan dari keterampilan dasar mengajar agar ini agar guru dan calon
guru mengetahui apa saja keterampilan dasar yang harus dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu dengan mengetahui delapan keterampilan dasar
mengajar maka mahasiswa maupun calon guru mampu mempersiapkan diri untuk
praktik mengajar dan memiliki kemampauan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
keterampilan sebagai guru profesional. Sedangkan tujuan instruksional khususnya
adalah sebagai berikut:

a. Dapat menganalis tingkah laku mengajar teman-teman sekelas dan diri sendiri
Sebelum melakukan praktik mengajar di sekolah calon guru (mahasiswa)
diajarkan ilmu kemapuan dasar mengajar, calon guru harus mampu menguasai dan
mempraktikkan keterampilan dasar mengajar di hadapan teman sekelasnya, teman
sekelas mereka berperan seolah-olah menjadi murid dan calon guru yang praktik
menjadi guru, hal ini bertujuan agar guru mampu menganalisis tingkah laku
peserta didik melalui tingkah laku teman sekelasnya.
b. Dapat melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar

Setiap manusia memiliki keterampilan yang berbeda-beda, setiap calon guru


juga pastinya akan memiliki keterampilan khusus yang ia miliki. Keterampilan
tersebut jika bersifat positif maka harus digali lebih dalam dan dimaksimalkan.

c. Dapat mengaplikasikan teknik pembelajaran yang benar kepada peserta didik


dengan berbagai sumber belajar.
d. Menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
e. Memiliki sifat profesional layaknya seorang guru.

21 | P a g e
5. Kriteria Guru Yang Memiliki Kemampuan Dasar Mengajar

Seorang guru yang profesional menurut Darmadi (2010) adalah guru yang
memiliki kriteria kemampuan dasar mengajar sebagai berikut:

a. Mengembangkan kepribadian

Sebagai seorang guru yang profesional perlu adanya pribadi yang baik agar
dapat dijadikan contoh tauladan untuk peserta didik, karena tingkah laku dan sikap
guru merupakan percontohan untuk peserta didik.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan pengembangan


kepribadian seorang guru adalah:

1) Guru melaksanakan ajaran dan kepercayaan yang dianutnya masingmasing;


2) Memiliki rasa tanggung jawab dan saling menghargai satu sama lain;
3) Agar peserta didik dalam disiplin dalam melaksanakan pembelajaran maka
guru juga harus mencontohkan sikap disiplin kepada peserta didik;
4) Guru harus mampu memberikan sesuatu hal yang baru dalam pembelajaran,
maka dari itu guru dituntut untuk kreatif dan inovatif;
5) Agar peserta didik dapat aktif dalam berpartisipasi maka guru harus mampu
mengembangkan pemikiran peserta didik melalui pendapat dan gagasa-
gagasan yang baik;
6) Sikap guru merupakan pecontohan bagi peserta didik, maka guru hendaklah
harus selalu rendah hati dan terbuka kepada siapa saja;
7) Guru merupakan orang tua di sekolah bagi peserta didik, maka dari itu sebagai
sosok orang tua guru harus memiliki rasa kasih sayang yang cukup tinggi;
8) Guru harus menjadi sosok tangguh dalam segala hal, sehingga jika terjadi
sebuah persamasalah maka guru harus bisa menyelesaikannya dan tidak putus
asa
9) Ilmu pengetahuan bisa kita dapatkan dimana saja dengan kecanggihan
teknologi, agar dapat menyesuaikan perkembangan zaman maka guru harus
mampu menguasai dan menggunakan teknologi dengan sebaikbaiknya.
b. Menempuh tingkat kependidikan

22 | P a g e
Guru dikatakan profesional apabila telah menempuh pendidikan yang telah
ditetapkan, contoh untuk menjadi seorang guru harus menempuh pendidikan
minimal S1.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam menempuh


tingkat kependidikan:

1) Tujuan pendidikan nasional dapat dicapai jika guru mampu memahami dan
melaksanakan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan;
2) Dalam kegiatan pembelajaran maka guru harus mengenal apa saja
prinsipprinsip pendidikan
3) Memahami kegunaan satuan pendidikan baik bagi diri sendiri maupun
masyarakat.
c. Menguasai materi/bahan pelajaran

Guru berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan fasilitas kepada peserta


didik dalam penyampaian materi pelajaran. Oleh karena itu guru harus mampu
menguasai materi/bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru menguasai materi/bahan
pelajaran yaitu:

1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan saling berkaitan dengan bahan


pelajaran, sehingga guru harus mampu menguasai bahan pelajaran yang telah
ditetapkan dalam kurikulum pendidikan.
2) Peserta didik yang memiliki nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM)
maka harus diberikan program pengayaan, maka dari itu guru harus mampu
menguasai bahan pengayaan yang akan disampaikan oleh peserta didik
3) Materi maupun bahan ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik dapat
ambil dari berbagai sumber belajar;
d. Menyusun program pengajaran

Sebelum melaksanakan mengajar dikelas guru perlu menyusun program


pengajaran yang berguna sebagai pedoman guru untuk melakukan setiap kegiatan
pembelajaran. Program pengajaran tersebut dapat berupa Program tahunan
(Prota), program semester (Prosem), penetapan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) silabus dan RPP.

23 | P a g e
Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan penyusunan program
pengajaran seorang guru yaitu:

1) Guru menentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu;


2) Guru harus mampu mengembangkan bahan ajar ;
3) Menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang hendak
diajar;
4) Memanfaatkan berbagai sumber belajar
5) Melaksanakan program pengajaran Setelah menyusun program pengajaran
selanjutnya guru melaksanakan program pengajaran sesuai dengan program
pengajaran yang telah disusun sebelumnya.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan pelaksanaan program


pengajaran guru yaitu:

1) Terciptanya aktivitas pembelajaran yang aktif;


2) Lingkungan belajar menjadi lebih terkelola
3) Kegiatan pembelajaran dapat menjadi lebih interaktif.
e. Memberikan penilaian (Evaluasi)

Evaluasi merupakan hasil akhir dalam proses pembelajaran, oleh sebab itu
setelah melaksanakan program pengajaran guru harus memberikan penilaian
terhadap hasil kerja peserta didik agar guru mengetahui kemajuan peserta didik
sebelum dan sesudah menerima materi pelajaran.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam Menilai hasil


dan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu:

1) Menilai prestasi peserta didik;


2) Menilai setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
f. Menyelenggarakan program bimbingan belajar

Guru sebaiknya menyelenggarakan program bimbingan belajar yang


bertujuan untuk membantuk kesulitan belajar peserta didik. Beberapa penjabaran
yang dapat menggambarkan guru dalam menyelenggarakan program bimbingan
belajar yaitu:

1) Membimbing peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran

24 | P a g e
2) Membimbing peserta didik untuk mengembangkan bakatnya
3) Memberikan arahan kepada peserta didik dalam berbagai untuk dapat
berinteraksi kepada masyarakat.
g. Menyelenggaarkan administrasi pendidikan

Guru sebagai administrator berperan dalam membantu peserta didik untuk


menyelenggarakan administarsi pembelajarannya. Beberapa penjabaran yang
dapat menggambarkan guru dalam menyelenggarakan program bimbingan belajar
yaitu

1) Mengetahui sistem administrasi pendidikan disekolah;


2) Mengikuti dan mentaati aturan administrasi pendidikan
3) Saling berkomunikasi dengan masyarakat dalam mencapai tujuan pendidikan.
h. Berinteraksi/ Berkomunikasi

Guru memiliki kompetensi sosial yaitu guru harus memiliki komunikasi


yang baik dengan peserta didik, teman sejawat, wali murid maupun lingkungan
masyarakat. Karena tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila
adanya kerjasama yang baik antara sesama guru, guru dengan peserta didik, dan
guru dengan lingkungan masyarakat.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam


berinteraksi/berkomunikasi yaitu

1) Komunikasi guru dengan peserta didik;


2) Komunikasi guru dengan guru;
3) Komunikasi guru dengan orang tua peserta didik dan lingkungan masyarakt;
4) Komunikasi guru dengan atasan instansi pemerintahan
i. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran

Untuk meningkatkan keprofesinal seorang guru maka guru harus mampu


menyelenggarakan penelitian sederhana agar menambah wawasan terbaru guru
dan menambah sumber referensi guru dalam mengajar.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam


menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran yaitu:

1) Menciptakan karya ilmiah di lingkungan sendiri/sekolah

25 | P a g e
2) Menciptakan karya ilmiah ke luar lingkungan sekolah
3) Menghasilkan bahan ajar
4) Menulis artikel ilmiah
5) berkarya di media massa
6) Menulis makalah
7) Menjadi narasumber/pemateri
6. Syarat-syarat Kemampuan Mengajar Guru

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh guru dalam kemampuan dasar
mengajar yaitu: a.

a. Pengetahuan (Knowledge)
Guru harus memiliki pengetahuan di bidang tertentu terutama di bidang keguruan
dan pendidikan baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus.
b. Keterampilan (Skill)
Guru harus memiliki keterampilan dibidang keguruan sehingga mampu
memimpin dan menguasai kelas secara efektif
c. Mengevaluasi (Evaluation)
Guru harus mampu memberikan penilaian/mengevaluasi peserta didik untuk
melihat sejauh mana tingkat kemampuan peserta didik dalam memahami dan
mendalami materi pelajaran yang telah disampaiakan oleh guru.

Untuk melihat ukuran kriteria keberhasilan mengajar, maka guru harus


memperhatikan syarat-syarat kemampuan dasar mengajar, adapun persyaratan tersebut
menurut Darmadi (2010) antara lain seperti:

a. Persyaratan fisik
Guru harus memiliki kesehatan jasmani, berbadan sehat dan tidak mempunyai
penyakit menular yang dapat membahayakan orang lain.
b. Persyaratan mental
Guru memiliki mental yang kuat dan bersikap baik serta berdedikasi tinggi dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
c. Persyaratan moral
Guru memiliki budi pekerti yang baik dan menjunjung pancasila dan mentaati
aturan-aturan yang berlaku.
d. Persyaratan intelektual

26 | P a g e
Guru memiliki kemampuan dalam bidang pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari lembaga pendidikan agar dapat dijadikan bekal dalam
melaksanakan tanggungjawabnya sebagai pendidik.
7. Fungsi dan Peran Guru Kemampuan Mengajar Guru

Ada lima fungsi dan peran guru dalam menciptakan kemampuan dasar mengajar
menurut Darmadi (2010) yaitu:

a. Guru sebagai pendidik dan pengajar, harus bersikap jujur dan terbuka, mampu
mengontrol emosi, serta peka terhadap perkembangan zaman dan sumber
informasi terbaru yang dapat mendukung proses pembelajaran;
b. Guru sebagai anggota masyarakat, harus mampu bersosialisasi dengan
masyarakat. Guru adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang
lain guru tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, maka dari itu guru
perlu berinteraksi pada masyarakat. Untuk itu guru harus menguasai psikologi
sosial
c. Guru sebagai pemimpin, selain memimpin diri sendiri, guru juga hrus mampu
jalannya proses pembelajaran. Guru harus bisa mengorganisir kegiatan
pembelajaran peserta didik dengan teratur dan seksama agar pembelajaran
berjalan efektif.
d. Guru sebagai pelaksana administrasi, berhubungan dengan adminstrasi yang harus
dikerjakan disekolah. Guru harus memiliki sikap ulet, rajin dan teliti dalam
menyimpan dan melalukan arsip administrasi
e. Guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran, guru harus mampu mengelola
kelas, menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang efektif dan
menguasai situasi belajar peserta didik.

Sebagai pendidik, pengajar, pembimbing dan pelatih, fungsi guru dalam proses
pembelajaran menurut Darmadi (2010) meliputi

a. Guru sebagai pengelola proses Kegiatan Belajar Mengajar


Kelas merupakan suatu organisasi yang harus dikelola dengan baik, pengelolaan
kelas yang baik akan mempengaruhi karakteristik peserta didik sehingga peserta
didik paham akan materi yang disampaikan oleh guru.
b. Guru sebagai moderator

27 | P a g e
Guru tidak hanya sebagai penyampaian informasi/materi pelajaran kepada
peserta didik, namun guru juga lebih sebagai moderator, yaitu pengatur jalannya
pembicaraan dan komunikasi antara guru dengan peserta didik, maupun peserta
didik dengan peserta didik lainnya. Apabila ada perdebatan ataupun pembicaraan
yang tidak dapat diselesaikan oleh peserta didik maka guru wajib menjadi
penengah dalam mendamaikan perdebatan tersebut
c. Guru sebagai motivator
Peserta didik memiliki karakter yang berbeda-beda, ada peserta didik yang
berani mengemukakan pendapat dan adapula peserta didik yang pendiam dan
tidak berani mengemukakan pendapatnya. Peserta didik yang memiliki sifat
pendiam dan tidak berani mengemukakan pendapatnya makan guru harus
mampu memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran
d. Guru sebagai fasilitator
Guru sebagai fasilitator memberikan kemudahan dan sarana kepada peserta didik
agar dapat aktif belajar sesuai dengan kemampuannya.
e. Guru sebagai evaluator
Guru sebagai evaluator berperan dalam menilai setiap kegiatan yang dilakukan
oleh peserta didik, baik penilaian berupa pengetahuan, praktik maupun sikap.

Dalam menerapkan fungsi-fungsi dan peran guru, maka guru dituntut mampu
kreatif dan inovatif dalam hal:

a. Menggunakan model, pendekatan, strategi dan metode yang sesuai dengan materi
dan tujuan pembelajaran;
b. Berinteraksi dengan peserta didik;
c. Mengaplikasikan kemampuan mengajar;
d. Menguasai materi pelajaran
e. Mengkondisikan perlengkapan pengajaran serta alokasi waktu yang dibutuhkan;
f. Mempersiapkan media dan perlengkapan pengajaran.

28 | P a g e
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pembelajaran yang terpusat pada guru mengakibatkan peserta didik kurang aktif,
oleh karena itu perlu digeser sedemikian rupa sehingga menjadi lebih terpusat pada peserta
didik. Demikian pula adanya asumsi bahwa seluruh peserta didik di kelas mempunyai
karakteristik sama membawa konsekuensi pada pemberian perlakuan belajar yang serba
sama pula pada mereka, sehingga mengurangi kesempatan mereka untuk berkembang
sesuai perbedaan yang dimilikinya. Menurut Murphy, seorang psikolog kenamaan,
berpandangan bahwa proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara organisme yang
dasarnya bersifat individual dengan lingkungan khusus tertentu

Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah
komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat
dan sumber, serta evalwasi. Penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai
berikut:Tujuan, Bahan pelajaran, Kegiatan belajar mengajar, Metode , Alat, Sumber
pelajaran,dan Evalwasi.

3.2 SARAN

Sebaiknya pahami baik – baik dari hakikat pembelajaran ini dikarenakan ini
merupakan dasar dari proses pembelajaran yang akan dilakukan seorang guru

29 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

AdminAlfa (2021) MAKALAH HAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN PEMBELAJARAN,


http://www.sangkoeno.com/. Tersedia pada: http://www.sangkoeno.com/2015/02/makalah-
hakikat-ciri-dan-komponen.html?m=1 (Diakses: 7 September 2021).

Citra (2013) Konsep Pembelajaran, widuri.raharja.info. Tersedia pada:


https://widuri.raharja.info/index.php?title=Konsep_Pembelajaran#:~:text=Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta,belajar pada suatu lingkungan belajar.&text=Pembelajar yang
memiliki motivasi tinggi,pada keberhasilan pencapaian target belajar. (Diakses: 9 September
2021).

30 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai