NIM : 2005882
Kelas : 1B
A. Fakta
Fakta adalah informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan
kumpulan oleh para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Fakta merupakan
titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling
berkaitan, kita dapat membentuk suatu generaliasi.
Fakta adalah kejadian atau suatu hal yang sifatnya beridiri sendiri yang
berkaitan dengan manusia, misalnya, tsunami, tradisi budaya, dan orang yang
memproklamasikan kemerdekaan. Fakta-fakta tersebut perlu diketahui dan dipahami
sebagai bahan untuk melakukan analisis. Fakta yang sama bisa menghasilkan makna
yang berbeda, karena persepsi orang dalam memandang sesuatu itu tidaklah sama.
Ciri pokok fakta adalah kekhasannya dan sifatnya yang tidak berulang-ulang.
Oleh karena itu, sering dikatakan bahwa fakta bersifat “buntu”. Ciri-ciri fakta, yaitu
Bersifat khas
Tidak berulang-ulang
Bersifat konkret
Dapat dibuktikan kebenarannya serta bersifat objektif
Jumlahnya tidak terbatas
Memiliki data yang akurat sebagai pendukung kebenarannya
Jumlahnya tidak terbatas
Contoh dari fakta yaitu :
B. Konsep
Konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan
alat intelektual yang membantu kegiatan berpikir dan memecahkan masalah. Konsep
menunjuk pada suatu abstraksi, penggambaran dari sesuatu yang konkret maupun
abstrak
dapat berbentuk pengertian, definisi ataupun gambaran mental, atribut esensial yang
relatif sama. Konsep membantu kita dalam mengadakan pembedaan, penggolongan
atau penggabungan fakta di sekeliling kita. Widjajanti Mulyono Santoso (Ilmu Sosial,
2014:01-11).
Menurut De Cecco (dalam Husein Achmad, 1982), pentingnya konsep yaitu :
Menghadapi lingkungan yang kompleks dan luas serta mengurangi kesulitan
dalam menguasai fakta-fakta yang selalu bertambah.
Mengidentifikasi dan mengindera macam-macam objek yang ada di sekeliling
kita.
Mengurangi perlunya belajar mengulang-ulang.
Membantu memecahkan masalah dengan menempatkan masalah dalam
klasifikasi yang benar.
Memungkinkan kita memberikan pengajaran yang lebih kompleks dan
menerangkan secara lebih jelas.
Menggambarkan kenyataan dan dunia.
Contoh dari konsep dalam ilmu geografi salah satunya adalah sungai. Bagian
tubuh air yang mengalir di daratan, yang berasal dari hulu dan berakhir di hilir
merupakan konsep dari sungai.
C. Generalisasi
Menurut Nursid Sumaatmadja (1980:83), generalisasi adalah hubungan dua
konsep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan
deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS. Dengan kata
lain, generalisasi merupakan hubungan dua atau lebih konsep, misalnya hubungan
antara konsep “uang, kebutuhan, dan keinginan”. Generalisasi menunjukkan sebab
akibat antara konsep satu dengan konsep yang lain. Mundiri (Dasar-Dasar Pendidikan
Sosial, 2012:141).
Konsep : El Nino
Generalisasi : El Nino dapat mematikan banyak ikan dan burung laut dengan panasnya
suhu yang menghambat naiknya perairan dingin yang kaya akan nutrisi ke permukaan.
D. Teori
Teori merupakan sepasang proposisi yang berhubungan, dan menerangkan
hubungan antara beberapa generalisasi. Teori ialah komposisi yang dihasilkan dari
pengembangan sejumlah preposisi atau generalisasi yang dianggap memiliki
keterhubungan secara sistematis. Keterhubungan antara preposisi atau generalisasi
tersebut sudah diuji kebenarannya secara empiris dan dianggap berlaku secara
universal. Melalui teori, para ilmuan dapat menjelaskan fenomena yang ada.
Ada lima fungsi teori, yaitu :
a. Berguna sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian.
b. Teori memberikan suatu kerangka kerja bagi pengorganisasian informasi.
c. Teori mengungkapkan kompleksitas peristiwa-perstiwa yang tampaknya
sederhana.
d. Teori mengorganisasikan kembali pengalaman-pengalaman sebelumnya.
e. Berfungsi untuk melakukan prediksi dan control.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/39816551/Makalah_IPS_Fakta_Konsep_Generalisasi_dan_Teori