Anda di halaman 1dari 39

PENDALAMAN ILMU

PENGETAHUAN SOSIAL

IPS 7
TATA TERTIB PERKULIAHAN

1. MENGISI ABSEN YANG TELAH DISEDIAKAN


2. MENGIKUTI PERKULIAHAN ONLINE
3. METODE PERKULIAHAN MENYESUAIAKAN
KEBUTUHAN
4. HARUS ADA KETERANGAN JIKA TIDAK
HADIR
5. PADA SAAT KULIAH ONLINE BERPAKAIAN
BEBAS PANTAS
6. SIAP MENGIKUTI PERKULIAN SAMPAI
SELESAI
MATERI
⚫ FAKTA, KONSEP DAN
⚫ GENERALISASI
FAKTA
Dalam kehidupan manusia sehari –hari Anda mungkin dapat melihat atau menemukan suatu
kejadian atau keadaan, misalnya matahari memancarkan sinarnya, laut berombak, terjadinya
pasang surut, dan pasang naik, awan dilangit, angin berhembus, air menguap dan
sebagainya. Keadaan tersebut sering disebut fakta.

Dengan demikian, fakta dapat diartikan suatu informasi atau data yang ada atau terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dan dikumpulkan dan dikaji oleh para ahli ilmu sosial yang terjamin
kebenarannya. Walaupun demikian fakta memiliki kekuatan yang terbatas untuk
menjelaskan suatu masalah. Fakta menunjuk pada kondisi yang khusus dan keberlakuannya
terbatas ( kurang berlaku umum ).
Dibawah ini dikemukakan beberapa contoh fakta lainnya sebagai berikut :

1. Penduduk indonesia berkonsentrasi di Pulau Jawa, Bali, dan Madura.


2. Ikrar Sumpah Pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928
3. Gunung Galunggung meletus pada Tahun 1982.
4. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
5. Bandung adalah Ibu Kota Propinsi Jawa Barat.
6. Orde Reformasi dimulai tahun 1998.

1
Fakta : adalah kenyataan yang ada
disekitar kita yang tidak terbatas
jumlahnya.
Fakta : adalah ramuan dari
pemikiran atau bahan
pembentuk konsep. dasar
Fakta : pesan indrawi
Contoh kategori dari fakta : obyek ,
peristiwa, proses, dan sebagainya.
Ciri khas fakta adalah “buntu” tidak
lebih dari pada apa yang tampak.
Suatu peristiwa bisa disebutfakta apabila
:
1. Peristiwa tersebut benar- benar
terjadi

2. Dapat dibuktikan

3. Peristiwa tersebut diyakini


kebenarannya
KONSEP
Terdapat dua makna yang dapat kita tangkap bila kita mendengar istilah atau kata
" konsep ". Untuk membedakan kedua makna tentang kata konsep dapat
dicontohkan dengan dua kalimat berikut ini.

Pertama; Mahasiswa PPL itu belum selesai membuat konsep laporan praktek
mengaj ar.

Kedua: Saya belum mengerti tentang konsep yang diterangkan oleh dosen,

Pengertian atau makna kata konsep pada kalimat pertama berarti " rancangan " atau
draff. Sedangkan pengertian atau makna kata konsep pada kalimat kedua berarti
gagasan atau ide, pokok- pokok pikiran dalam pelajaran FILSAFAT ILMU, Yang
akan dijelaskan dalam uraian berikut ini adalah pengertian konsep pada kalimat
kedua.
Konsep

Konsep secara sederhana dapat diartikan sebagai penamaan


(pemberian label) untuk sesuatu yang membantu seseorang mengenal,
mengerti dan memahami tentang sesuatu tersebut.
Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu
dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir
dan memecahkan masalah.
lanjutan
Menurut S. Hamid Husen (1995) mengemukakan
bahwa : " Konsep adalah pengabstrakan dari
sejumlah benda yang memiliki karakteristik yang
sama”

More dalarn Skell (1995:30) bahwa : " Konsep itu


adalah sesuatu yang tersimpan dalam benak atau
pikiran manusia berupa sebuah ide atau sebuah
gagasan “
Parker menyatakan bahwa ;" Konsep itu adalah
gagasan-gagasan tentang sesuatu"'
Jenis-Jenis Konsep
1. De Cecco membagi konsep menjadi 3 jenis :

1. Konsep konjungtif
Apabila nilai-nilai yang sesuai dan atribut-atributnya
terdapat dalam kelompok benda secara bersama-
sama.

Contoh : kita mempunyai sejumlah buku Filsafat ilmu


yang memiliki ketebalan jumlah halaman materi dan
sampul yang sama. Konsep konjungtif bersifat
menghendaki pengembangan dari hal-hal yang
bersifat konkret.
lanjutan
2. Konsep Disjungtif
Apabila nilai-nilai tersebut tidak memiliki semua atribut dan
nilai atribut yang sama.

Contoh : buku filsafat ilmu dan buku Pendidikan bahasa


Inggris mempunyai perbedaan-perbedaan seperti jumlah
halaman, materi, dan sampul walaupun keduanya merupakan
buku bacaan ilmiah
Lanjutan

3. Konsep Relasional
Yaitu gabungan sekelompok benda yang
atribut-atributnya mempunyai hubungan yang
kita ciptakan.

Contoh : konsep kepadatan penduduk, konsep


waktu dan konsep arah.
Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk
konkrit atau abstrak, luas atau sernpit, satu kata atau
frase. Beberapa konsep yang bersifat konkrit misalnya
; manusia, gunung lautan, daratan, rumah, negara,
barang konsumsi, pakaian, pabrik, dan sebagainya.
Kata-kata tersebut di atas merupakan benda-benda
konkrit yang dapat dilihat, diraba dan dirasakan.
Sementara itu konsep yang bersifat abstrak adatah ;
demokrasi, kejujuran, kesetiaan, keadilan, kebebasan
tanggungjawab, hak, pertimbangan, sistem hukum, dan
lain-lain.
Generalisasi

Generalisasi berasal dari kata "


general " yang berarti umum atau
rnenyeluruh. Oleh karena itu
generalisasi merpakan pengambilan
kesimpulan secara umum dari suatu
gejala atau informasi yang kita terima
yang didukung oleh data dan fakta
yang ada.
Generalisasi
Fakih Samlawi ( 1 998;9)
mengemukakan bahwa : " Generalisasi
merupakan sejumlah konsep yang
memiliki karakteristik dan makna.
Menurut Nursid Sumaatmadja (1980:83),
generalisasi adalah hubungan dua
konsep atau lebih dalam bentuk kalimat
lengkap yang merupakan pernyataan
deklaratif dan dapat dijadikan suatu
prinsip atau ketentuan dalam IPS.
Ciri ciri
generalisasi:

a. Menunjukan hubungan dua konsep atau lebih.


b. Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukan
bagian keseluruhan kelas.
c. Tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
d. Berdasarkan pada konsep dan dikembangkan atas dasr
penalaran dan bukan hanyaberdasrkan pengamatan semata.
e. Berisi pernyatan pernyataan yang dapat dibuktikan
kebenarannya dan validasi, artinya diuji berdasarkan bukti bukti
yang pasti dengan menggunakan sistem penalaran.
f. Bukan sekedar pernyatan yang ditegaskan akan tetapi satu
kesatuan pengertian
Fakta dalam
IPS
Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang
mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi
yang berkaitan dengan isu social dan kewarganegaraan.
Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan
pengetahuan, nilai, sikap, dan Negara Indonesia.
Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu
atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi, apabila ditarik suatu
kesimpulan terhadap informasi harus didukung dengan fakta-fakta
yang ada untuk memberikan pembuktian terhadap kebenaran
suatu informasi. Fakta sangat penting dalam struktur ilmu atau
susunan ilmu karena dari fakta yang ada dapat membentuk suatu
konsep dan generalisasi. Dari fakta-fakta yang ada dan saling
berkaitan maka kita dapat membentuk sutu konsep atau pengertian
yang membantu kita untuk berfikir.
KONSEP DALAM
IPS
Komponen – komponen ilmu sosial terdapat banyak sekali konsep
– konsep, antara lain :
a.Konsep – konsep ilmu sejarah mengenal beberapa konsep,
seperti migrasi, nasionalisme, sosialisme, dll
b.Konsep – konsep ilmu ekonomi mengenal beberapa konsep,
seperti tukar – menukar, uang, pasar dll
c.Konsep – konsep ilmu geografi mengenal beberapa konsep,
seperti tanah, udara, air,
d.Konsep – konsep ilmu antropologi mengenal beberapa konsep,
seperti kebudayaan, kepercayaan, adat dll
e.Konsep – konsep sosiologi mengenal beberapa konsep, seperti
norma sosial, kelompok sosial, organisasi sosial dll
f.Konsep – konsep psikologi sosial mengenal beberapa konsep,
seperti norma perilaku sosial, interaksi sosial dll
Lanjutan
Setelah dikemukakan sejumlah konsep dasar ilmu social
diatas yang membangun bahan kajian IPS, maka jelas
bahwa kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan
kajian utama untuk menelaah berbagai masalah social
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
menyelesaikan masalah kita harus menggunkan berbagai
konsep ilmu social yang telah dipaparkan diatas, seperti
konsep kelompok, konflik, perilaku, peran dan lain-lain.
Tanpa menggunakan konsep itu akan sulit untuk
memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang
dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau
keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari
proses generalisasian, oleh sebab itu dibawah ini akan
diarahkan bagaimana kedudukan atau peran generalisasi
dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

6
Generalisasi Dalam IPS

Jelas dikatakan bahwa pada Ilmu Pengetahuan tidak akan dapat terbentuk secara
teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi. Keterkaitan dan kedudukan atau
peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data,
membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi.
Untuk lebih jelasnya tentang kedudukan generalisasi dalam IPS dapat kita simak
pada ilustrasi dibawah ini.

“Makin tinggi” tingkat pendidikan suatu masyarakat, maka makin tinggi tingkat
kesejahteraan masyarakat tersebut”.
Dapat dijadikan suatu dalil atau teori bahwa : “ tingkat pendidikan berkolerasi
posotif terhadap tingkat kesejahteraan”. Sedangkan konsep pendidikan dan konsep
kesejahteraan merupakan suatu bahan kajian yang sangat penting ddalam Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Model pembelajaran
dalam ips
•Siswa Sekolah Dasar sebagai calon-calon ilmuan dikemudian hari, sejak dini harus

memahami Tentang struktur llmupengetahuan yang diawali dengan fakta selanjutnya


membentuk suatu konsep dan dari konsep -konsep membuat suatu generalisasi.
•Memahami ketiga unsur tersebut sangatlahpenting,karena untuk membentuk suatu teori

dalam ilmu pengetahuan tidak akan terlepas dari unsur fakta konsep dan generalisasi.
Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa fakta merupakan suatu informasi atau
data yang terjadi dalam kehidupan ini dikumpulkan oleh para ahli ilmu sosial untuk
menjamin kebenarannya dan memiliki kemampuan menjelaskan yang terbatas, seperti
contoh; angin berhembus, matahari terbit dari sebelah timur, jakarta adalah ibu kota
negara lndonesia- Sedangkan konsep adalah penamaan ( pemberian label) terhadap
sesuatu untuk membantu seseorang mengenal, memahami, dan mengerti sesuatu tersebut
(Fakir- Sarnlavri, dkk :1998).
Model pembelajaran
topik Fakta, konsep dan generalisasi
Kelas V Sekolah Dasar
Tujuan Pada akhir pembelajaran diharapkan para siswa dapat ;
(l) Menyebutkan pengertian fakta, konsep dan generalisasi,
(2) Menjelaskan hubungan antara konsep, fakta dan generalisasi
(3)Menjelaskan peranan atau kedudukan fakta, konsep dan
generalisasi dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS),
Deskripsi Untuk bantu siswa mengenal dan memahami fakta, konsep
dan generalisasi perlu menampilkan suatu peristiwa dan kejadian
Dalam kehidupan sehari-hari, kemudian itu yang berkaitan dengan
fakta, konsep, dan generalisasi.
Langkah - langkah

Persiapan Ajukan pertanyaan pada siswa, apakah mereka pernah mendengar


istilah fakta, konsep dan generalisasi. Bila pernah diminta salah
seorang mengemukakan perdapatnya tentang arti dari fakta, konsep
dan generalisasi itu.
Penyajian Tampilkan di papan tulis selembar kertas manila (chart) yang telah
disiapkan pada kertas tersebut. Tuliskan penjelasan tentang arti
fakta, konsep dan generalisasi serta contoh contohnya dalam
Kehidupan sehari-hari. Penjelasan yang diberikan dapat dikutip
Dari buku-buku sumber dan kemukakan contohnya yang relevan dengan
tingkat perkembangan berfikir siswa usia sekolah-dasar. Jelaskan
pula bagaimana peranan dan kedudukan fakta, konsgp dan
generalisasi ini dalam struktur ilmu pengetahuan terrnasuk IpS dan
baginana keterkaitan dari ketiga istilah tersebut.
Cara yang digunakan
1.Stategi
Untuk materi ini tepat sekali mengguakan strategi pemberian contoh
dan ilustasi kepada kelompok maupun kepada individu" agar siswa
lebih cepat memahami tentang apa itu fakta konsep dan generalisasi

2.Metode
Metode yang digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi siswa agar
materi dapat diterima Oleh siswa dan tidak membosankan,yang
penting efektif dan efisienMisalnya metode ceranah bervariasi tanya
jawab, diskusi, dan lain-lain.

3.Media
Dapat menggunakan kertas manila karton yang bertuliskan materi
pelajaran tentang fakta konsep dan generalisasi serta masing-
masing contohnya.
1. FAKTA KONSEP DAN GENERALISASI DALAM IPS
2. FILOSOFI PENDIDIKAN IPS
3. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS DI MASYARAKAT
4. PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS
5. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPS
6. MENGEMBANGKAN KRETIVITAS DALAM
PEMEBLAJARAN IPS
7. STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
8. RELEVANSI PENDIDIKAN IPS DI ERA GLOBALIASASI
9. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM IPS
10. PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PENDIDIKAN IPS
11. INOVASI PEMEBELAJARAN IPS UNTUK NET
GENERATION
Makalah
Buatlah kelompok Makalah dengan tema:

1. PESSPEKTIF DAN TUJUAN PEMBELAJARAN IPS


2. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPS
3. MENGEMBANGKAN KRETIVITAS DALAM
PEMEBLAJARAN IPS
4. STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
5. RELEVANSI PENDIDIKAN IPS DI ERA GLOBALIASASI
6. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM IPS
7. PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PENDIDIKAN IPS
8. INOVASI PEMEBELAJARAN IPS UNTUK NET
GENERATION
Filsafat pendidikan ips

 Filsafat berasal dari kata philos artinya berpikir dan sophia

artinya kebijaksanaan. Bepikir artinya mengolah data inderawi


menjadi pengertian, atau proses mencari makna, kebijaksanaan
artinya pengambilan keputusan yang memihak pihak yang
lemah.Dengan demikian filsafat dapat diartikan berpikir
mendalam tentang data inderawi dan pengambilan keputusan
yang memihal pada pihak yang
lemah.Filsafat Pendidikan adalah ilmu yang
menyelidiki hakekat pelaksanaan pendidikan
yang bersangkut paut dengan tujuan, latar
belakang, cara dan hasilnya, serta hakikat
ilmu pendidikan, yang berhubungan dengan
analisis kritis terhadap struktur dan kegunaan
pendidikan.
 Filsafat ilmu pendidikan dibedakan 4 macam :
1. Ontologi, yaitu ilmu pendidikan yang membahas
tentang hakekat substansi dan pola organisasi ilmu
pendidikan.2. Epistemologi yaitu ilmu pendidikan
yang membahas tentang hakekat objek formal dan
material ilmu pendidikan.3. Metodologi yaitu ilmu
pendidikan yang membahas tentang hakekat cara-cara
kerja dalam menyusun ilmu pendidikan.4. Aksiologi
yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang
hakekat nilai kegunaan teoriis dan praktis ilmu
pendidikan.
FilsafatPendidikan IPS merupakan filsafat
praktik pendidikan, yakni :

Praktik tentang pendidikan ilmu-ilmu sosial
agar para peserta didik mampu memahami
masalah-masalah sosial.Serta mengambil
keputusan tepat terhadap masalah yang
dihadapi dalam kehidupan.
B. Unsur-unsur dalam filsafat pendidikan ips
Yang diteliti:1. Perkembangan SosialManusia
adalah individu yang nyata, yang dapat dilihat
dari kerja mereka atau dari kondisi riil
kehidupan mereka. Itulah hakekat keberadaan
manusia dan hakekat hasil kerja
mereka.Manusia dan masyarakat hidup, berubah
dan berkembang dari cara mereka membuat
barang-barang material untuk memenuhi
kebutuhannya.
2. Kesadaran SosialKesadaran Sosial
dilahirkan dari keadaan sosial, yaitu ide,
gagasan dan pikiran yang ada pada
manusia.Realisasi dari interaksi antara
manusia dalam kegiatannya memproduksi
barang - barang material atau dalam keadaan
sosial atau dalam kehidupan riilnya.Manusia
adalah produsen gagasan- gagasan rohaniah
yang dinyatakan dalam kata-kata, misalnya
dalam filsafat, hukum, ajaran moral, ideologi,
dsb.
3. Ideologi Sosial Ideologi Sosial adalah
bangunan atas suatu masyarakat, yaitu seistem
keyakinan yang dianut oleh suatu masyarakat
tertentu. Ideologi itu berdasarkan pada basis.4.
Perjuangan sosialPerjuangan Sosial ialah
tindakan masyarakat untuk mengubah sistem
sosial yang berlaku sesuai dengan
perkembangan tenaga produktif masyarakat.
 5. Perubahan SosialPerubahan Sosial ialah
bergantinya sistem politik dan sosial suatu
masyakarat, pada umumnya melalui
revolusi.6. Pimpinan Sosial.Dalam sejarah
perkembangan masyarakat, setiap kelompok
(golongan) manusia ada yang menjadi
pemimpin dan ada yang menjadi pengikut
(massa), Pemimpin dan massa merupakan dua
sisi dari keping mata uang, artinya pemimpin
dan massa itu merupakan satu kesatuan yang
utuh yang tidak dapat dipisahkan.
Berdasarkan Landasan IPS Hasan dan
Kamarga (1997)
1. Esensialisme?
2. Perenialisme?
3. Progrsivsime?
4. Rekonstruksionisme?
IPS sebagai kajian akademik merupakan
perkembangan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan bidang praktik
pendidikan.Komitmen kelompok masyarakat
yang ingin mengembangkan pengetahuan
sosial dan humaniora yang dikemas secara
psikologis untuk tujuan pendidikan dan kajian
sosial serta humaniora untuk program
pendidikan tingkat sekolah.
Pendidikan IPS merupakan kemasan
pengetahuan yang telah dipertimbangkan
secara psikologis untuk kepentingan
pendidikan.Pengembangan pribadi sosial
melalui IPS tidak langsung tampak hasilnya,
tetapi setidaknya melalui Pendidikan IPS akan
membekali kemampuan seseorang dalam
pengembangan diri melalui berbagai
keterampilan sosial dalam kehidupannya.
C. Tujuan filsafat pendidikan ips
1. Memberikan landasan dan sekaligus
mengarahkan kepada proses pelaksanaan
pendidikan.2. Membantu memperjelas tujuan-
tujuan pendidikan3. Melaksanakan kritik dan
koreksi terhadap proses pelaksanaan
tersebut.4. Melakukan evaluasi terhadap
metode dari proses pendidikan.
Contoh tentang pembelajaran sosial
pendidikan IPS :

1. Pendidikan IPS harus secara fungsional
berhubungan dengan kebutuhan dan minat
dari yang ada sekarang, seperti masalah
demokrasi, HAM, keadilan, krisis, konflik,
kesejahteraan kelangkaan, pengelolaan,
wabah, bencana, globalisasi dan lain-lain.
2. Isi studi sosial IPS harus diatur mengenai topik
dan permasalahan-permasalahan yang disajikan,
sebaiknya juga
1. subyek yang disajikan harus berhubungan
2. dikombinasikan (terpadu) untuk penyelidikan
kontemporer, sehingga dapat tercapai yang efektif.
3. Metode pembelajaran IPS terkait dengan
kehidupannya.
4. Masalah yang dipelajari harus merupakan
seleksi dari beberapa sumber dan pengetahuan,
serta sesuai kebutuhan murid dan masyarakat
umumnya.

Anda mungkin juga menyukai