Dosen Pengampu:
Deni Puji Hartono M.Pd
Makalah ini mengkaji tentang “Fakta, Konsep, Generalisasi, dan Teori dalam
IPS secara khusus makalah ini ditulis untk memenuhi Mata Kuliah KonsepDasar
IPS yang dibimbing oleh bapak Deni Puji Hartono M.Pd.Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua teman-teman khusunya di kelas 2Lsemester 2 yang
telah memberi motivasi serta semangat kepada kami.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan kepada para
pembaca. Namun terlepas dari itu semua kami memahami bahwa makalah
inimasih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
sertasaran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................3
B. Rumusan Masalah ......................................................................3
C. Tujuan .........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................4
A. Kesimpulan..................................................................................23
B. Saran............................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................24
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu-ilmu sosial mengkaji perilaku manusia yang berlangsungdalam
proses kehidupan sehari-hari dalam upaya menjelaskan mengapamanusia
berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosialmerupakan
suatu disiplin ilmu yang memiliki materi dan metodologitertentu, batang
tubuh, atau struktur ilmu pengetahuan (body of knowledgeatau structure of
knowledge) tentang suatu bidang kajian. Setiap ilmusosial seperti sejarah,
geografi, ekonomi, antropologi, sosiologi, psikologisosial, dan ilmu politik
memandang manusia dari sudut pandangnyamasing-masing dan menggunakan
metode kerja yang berbeda untukmemperoleh struktur ilmunya. Pengetahuan
tentang tindakan atau perilakumanusia ini memberikan suatu dasar bagi materi
ilmu pengetahuan sosial(IPS). Dalam suatu struktur ilmu pengetahuan,
termasuk di dalamnya ilmusosial, tersusun dalam 3 tingkatan materi, dimulai
dari yang paling sempitsampai kepada yang paling luas yaitu : Fakta, Konsep,
Generalisasi danTeori.
A. Rumus Masalah
1. Apa pengertian Fakta , Konsep , Generalisasi,Teori, Nilai Dan Sikap ?
2. Bagaimana hubungan Fakta , Konsep , Generalisasi, Teori, Nilai Dan
Sikap?
B. Tujuan
1. Untuk memahami dan mengetahui pengertian Fakta , Konsep,
Generalisasi,Teori, Nilai Dan Sikap.
2. Untuk mengetahui hubungan Fakta , Konsep , Generalisasi, Teori,
Nilai Dan Sikap.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fakta
Jadi Fakta adalah informasi atau data yang ada atau terjadi dalam
kehidupan. Ciri pokok fakta adalah ke khasannya dan sifatnya yang tidak
berulang-ulang.
Melihat fakta yang khas dan buntu, banyak pakar pendidikan menganggap
bahwa fakta tidak menghasilkan ide atau pengetahuan baru. Akan tetapi
bagaimanapun fakta tetap mempunyai manfaat. Fakta menjadi dasar untuk
pembentukan konsep (pengertian dan gambaran).
1. Fakta yang berupa benda seperti batu, pohon, orang, dan sebagainya.
4
2. Fakta yang berupa situasi atau kondisi seperti panas, kotor, bising
dansebagainya.
3. Fakta yang berupa peristiwa atau kejadian seperti kebakaran,
perkelahiandan proses lainnya.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang beradadi luar
individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikanindividu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datangtepat waktu,
menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru.Kewajiban-kewajiban
tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan danmemiliki sanksi tertentu jika
dilanggar Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi
alasan untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk
mempertajam rumusan teori yang sudahada.
5
d) Jawa Barat mempunyai penduduk lebih banyak dari pada Irian Jaya.
Berdasarkan contoh fakta yang pernah terjadi di masa lalu seperti contohfakta
diatas maka banyak sekali contoh-contoh fakta yang dapat diambil dandijadikan
sebagai tambahan materi dari definisi fakta tersebut.
B. Konsep
1. Pengertian Konsep
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian konsep
adalah gambaranmental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di
luar bahasa, yang digunakanoleh akal budi untuk memahami hal-hal
lain. Menurut Soedjadi pengertiankonsep adalah ide abstrak yang
dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasiatau penggolongan yang
pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah ataurangkaian kata.
Tanwifi menjelaskan bahwa konsep adalah suatu ide yang
menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti “konsep
kebutuhan manusia” yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya
pakaian, keselamatan, pendidikan, cita-cita, dan harga diri.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan konsep adalah
suatukesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan
alat intelektualyang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan
masalah. Dari pengertiantersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa konsep mengandung atribut.Atribut adalah cirri atau
karakteristikyang dimiliki suatu konsep yangmembedakan tabel objek
atau peristiwa atau proses dari objek, peristiwa atau proses lainnya.
Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi konkret
6
yangdapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil pengamatan
langsung.Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang berisi data dapat
digunakan untukmengkomunikasikan atribut. Contoh dari atribut ini:
meja memiliki atributukuran, bentuk. Ukuran meja bisa kecil atau
besar, bentuknya bisa persegi, oval, persegi panjang, atau persegi
empat. Untuk membedakan atribut danau dari kolamrenang digunakan
atribut bentuk, ukuran dan juga letak. Tapi untuk membedakandanau,
laut dan kolam maka atribut ukuran lebih mengenak.
7
Berdasarkan penjelasan diatas ilmu pengetahuan sosial yang
merupakandisiplin ilmu dari disiplin ilmu-ilmu sosial, disiplin ilmu itu diajarkan
untukmemenuhi kebutuhan pendidikan dan pembelajaran disekolah dan
pendidikantinggi, meskipun disiplin ilmu dari dasar-dasar ilmu sosial berdiri
sediri, namundapat ditarik aspek-aspek nilai yang dikembangkan tiap-tiap ilmu
dengan disiplinilmu lainnya.
8
perubahan cepat dalam hal prosedur, kebiasaan, lembaga, danseterusnya. Revolusi
juga mempunyai makna konotatif antara lain sebagai berikut.
9
maknakonotatif adalah bukan makna sebenarnya dengan kata lain makna kias
ataumakna tambahan.Untuk lebih rincinya berikut pembagian dari konsep yaitu:
10
d. Konsep-konsep antropologi mengenal beberapa konsep seperti
kebudayaan, peradaban, kepercayaan, induk bangsa (ras), bahasa,
kekerabatan dansebagainya.
e. Konsep-konsep sosiologi mengenal beberapa konsep seperti norma
sosial,kerjasama sosial, kelompok sosial, organisasi sosial, status
sosial dansebagainya.
f. Konsep-konsep psikologi sosial mengenal beberapa konsep seperti
norma perilaku sosial, interaksi sosial, perilaku politik, budaya
masyarakat, perilaku menyimpang dan sebagainya.
2. Kegunaan Konsep
11
5) Memungkinkan kita memberikan pengajaran yang lebih kompleks
danmenerangkan secara lebih jelas.
6) Menggambarkan kenyataan dan dunia. Dengan melalui konsep
seseorangdiharapkan bisa berpikir atau melihat sesuatu yang
berhubungan, menciptakan,dan melaksanakan segala sesuatu.
Namun demikian kita harus berhati-hatiterhadap konsep stereotipe,
yaitu konsep yang didasarkan atas pengalaman- pengalaman yang
keliru.
3. Pembinaan Konsep IPS
12
b. Jumlah aspek yang tidak relevan dengan stimulus dikurangic.
Banyak menggunakan contoh-contoh yang positif
4) Memberikan definisi dan contoh atas obyek yang dipelajari.
5) Memberi kesempatan kepada siswa untuk merespon dan
memberikan.
13
C. Generalisasi
Generalisasi dalam IPS merupakan hubungan antara dua atau lebih konsep
misalnya hubungan antara konsep “uang, kebutuhan dan keinginan.”
Ketigakonsep tersebut dihubungkan untuk mengeneralisasi bahwa “kita
menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.
1. Masyarakat primitive
2. Lingkungan hidup
3. 3.Cara hidup.
14
selediki tanpa ada yang kita tinggalkan. Generalisasi semacamini
memberikan kesimpulan yang kuat dan tidak dapat diserang, tetapi
tidak praktis dan tidak ekonomis.
b. Generalisasi yang tidak sempurna yaitu generalisasi berdasarkan
sebagianfenomena yang dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan
yang berlaku bagifenomena sejenis yang belum diselidiki. Misalnya,
setelah kita menyelidiki sebagian bangsa indonesia kita menemukan
bahwa mereka adalah suka bergotongroyong. Atas dasar temuan ini,
kita menyimpulkan bahwa bangsa Indonesiaadalah suka bergotong
royong. Penyimpulan ini termasuk kedalam generalisasitidak
sempurna.
15
Generalisasi Konsep
Generalisasi adalah prinsip- Konsep bukan merupakan prinsip
prinsipatau rules (aturan) yang dandinyatakan tidak di dalam
dinyatakandalam kalimat sempurna kalimat yangsempurna.
Generalisasi memiliki dalil. Konsep tidak memiliki dalil
Generalisasi adalah objektif Konsep subjektif dan personal.
danimpersonal
Generalis memiliki aplikasi Konsep terbatas pada orang
universal tertentu.
16
Generalisasi sejarah dalam konteks IPS bukan untuk dihafalkan
melainkanuntuk dipahami dan diaplikasikan kepada situasi baru yang dihadapi.
Untukmeningkatkan kemampuan uitu diperkenalkan gagasan-gagasan dan
pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kemampuan berpikir siswa
sehinggamereka dapat menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan
sejarah.Tugas guru di kelas untuk mengembangkannya dalam kegiatan
belajarmengajar disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan
sertakemampuannya. Guru-guru dituntut kreativitasnya dalam mencari
danmengolah sumber belajar agar kegiatan belajar mengajar yang dikelolanya
berjalan lancar.
D. Teori
Berdasarkan paparan diatas bahwa teori ini rangkaian antara fakta, konsepdan
generalisasi karena saling berhubungan satu dengan yang lainnya.Teori menunjuk
pada hubungan antara fakta dalam beberapa cara yang berarti. oleh karna itu, teori
harus datang pertama, selanjutnya diikuti oleh penelitian. Ini sering menunjuk
kepada strategi teori kemudian penelitian(theory-then-research strategy) seperti di
kembangkan oleh karl popper. Sementara itu,suatu fakta adalah mengenai hasi
observasi yang dapat diuji secara empiris(mpirically verifiable observation).
Berlawan dengan teori kemudian penelitian,robert merton mengganjurkan
penelitian kemudian teori (research-then theory).Apakah teori kemudian fakta
17
atau fakta kemudian teori, untuk mengembangkanilmu dapat di pertimbangkan
sebagai saling memengaruhi secara konstan antarateori dan fakta.
Teori adalah sarana ilmu berhubungan dengan fakta dalam cara-cara berikut:
Oleh karena hubungan antara teori dan fakta terjalin seperti itu, tidak
tepatkalau memikirkan teori yang digunakan untuk menjelaskan fakta dan
kemudiandiuji secara empiris sebagai benar atau salah.
18
benar-benartelah terbukti kebenarannya sesuai dengan fakta-fakta yang
terjadi.Pengertian teori dalam ilmu sosial adalah model atau kerangka pikiran
yangmenjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu teori terdiri
darisekumpulan prinsip-prinsip dan definisi-definisi yang secara
konseptualmengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis. Teori
berfungsimemberikan prediksi-prediksi berkenaan saling terlibatnya aspek-aspek.
Berdasarkan paparan diatas teori dalam ilmu sosial itu menerangkan suatu
peristiwa atau fenomena yang terjadi baik fenomena sosial dan alami.Contoh
teori:Mulai hari ini, sabtu tanggal 22 juni 2013 jam 00.00, bertepatan denganulang
tahun jakarta, pemerintah menaikkan harga BBM yang berlaku di
seluruhindonesia. Bensin premium naik dari Rp 4.500/ liter menjadi Rp
6.500/liter, solarnaik dari Rp. 4.500/liter menjadi Rp 5.500/liter.
19
Challenge dan response olehToynbee menjelaskan bahwa
peradaban manusia melalui empat masa yaitukelahiran,
pertumbuhan, kemunduran dan kehancuran peradaban.
b. Theorical models:menjelaskan keterhubungan yang longgar
antarasejumlah asumsi, konsep dan preposiss yang membentuk
pandanganilmuan tentang dunia. Teori ini dipakai sebagai
pendekatan dalam melihat,mengembangkan dan memecahkan
masalah yang diungkapkan, selain ituteori ini digunakan bukan
hanya untuk menjelaskan tetapi secaraoperasional diapakai dalam
mengembangkan berbagai aktifitas ilmiah.
c. Formal dan Middle-range theory : menjelaskan preposisi yang
berhubungan yang dikembangkan dari beberapa kelompok
tingkah lakumanusia yang abstrak. Teori ini terbatas ruang
lingkupnya dibandingkandengan kedua teori diatas. Generalisasi
yang dijadikan dasar untukmengembangkan teori sudah bersifat
universal tetapi keterkaitannyadengan data empirik masih sangat
kuat. Para ilmuan sosialmengembangkan tentang modelitas sosial
yang memiliki tingkatgeneralisasi yang luas. Tetapi
bagaiamanapun universalitas generalisasi yang dijadikan dasar
masih terbatas dibandingkan denganrekonstruksionisme sejarah
atau fungsionalisme.
20
merupakan standar tingkah laku, keindahan, efisiensi, atau
penghargaan yang telah disetujui seseorang, dimana seseorang
berusaha hidup dengan nilai tersebut serta bersedia
mempertahankannya. Selanjutnya, Koentjaraningrat (1974),
mengemukakan bahwa suatu system nilai-budaya terdiri dari konsepsi-
konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga
masyarakat. Nilai bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji
hanya indikator-indikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang
dianut seseorang, aspirasi yang dinyatakan, sikap yang ditampilkan
atau tampak, perasaan yang diutarakan, perbuatan yang dilakukan serta
kekuatiran yang dikemukakan (Kosasih Djahiri, 1985: 18). Mengenai
hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Oleh
karena itu, sitem nilai-budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi
dalam kelakuan manusia. System-sistem tata kelakuan manusia lain
yang tingkatnya lebih konkret, seperti aturan-aturan khusus, hukum
dan norma-norma, semuanya juga berpedoman kepada system nilai-
budaya tersebut.
2. Sikap
Menurut Bimo Walgio, sikap adalah keadaan yang ada pada diri
manusia yang menggerakkan untuk bertindak dan menyertai manusia
dengan perasaan-perasaan tertentu dalam menanggapi objek dan semua
itu terbentuk atas pengalaman(1983:52-55). Sedangkan menurut Siti
Partini Suardiman (1894:76), sikap merupakan kesiapan merespon
yang bersikap positif atau negative terhadap objek atau situasi secara
konsisten. Selanjutnya, Koentjaraningrat (1974), menjelaskan bahwa
sikap adalah suatu disposisi atau keadaan mental di dalam jiwa dan diri
individu untuk bereaksi terhadap lingkungannya (baik lingkungan
manusia atau lingkungan masyarakatnya, baik lingkungan alamiah
mupun lingkungan fisiknya). Walaupun brada di dalam diri individu,
sikap biasanya juga dipengaruhi oleh nilai budaya dan sering pula
bersumber pada system nilai-budaya.
21
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan sikap adanya
pada diri seseorang, jadi sikap bukan ada pada alam pikiran orang
sebagai anggota masyarakat. Sikap merupakan reaksi emosional
seseorang terhadap lingkungannya baik secara positif maupun
negative, baik berkenaan dengan tjuan maupun penolakan tentang
kondisi social yang dialaminya. Walaupun sikap mental ini ada pada
diri seseorang tetapi sangat dipengaruhi oleh system nilai, pengalaman,
dan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan khususnya pengajaran
IPS, dapat digunakan sebagai sarana untuk membina sikap mental anak
didik.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fakta merupakan suatu informasi atau data yang ada yang pernah
terjadidalam kehidupan sehari-hari dan dikumpulkan serta dikaji oleh para ahli
ilmusosial untuk menjamin kebenarannya.Konsep adalah suatu kesepakatan
bersama untuk penamaan sesuatu danmerupakan alat intelektual yang
membantu kegiatan unruk berfikir danmemecahkan masalah.
Fakta, konsep dan generalisasi merupakan bahan kajian materi utama yang
dipelajari dalam ilmu pengetahuan sosial dan ilmu-ilmu sosial, sehingga
dariketiga unsur tersebut akan lahir lah teori-teori ilmu pengetahuan yang
perludipelajari dan dikaji oleh peserta didik di dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh
darikata sempurna, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para
pembaca,dan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan bersosialisasi di
lingkunganmasyarakat.
23
DAFTAR PUSTAKA
24