Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari
aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Pada
makalah ini membahas tentang struktur keilmuan IPS yang terdiri dari fakta,
konsep, dan generalisasi. Pembahasan mengenai struktur ini menjadi sangat
penting, karena pemahaman tentang struktur IPS ini yang tidak hanya bersifat
teoritis, tetapi juga praktis. Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan
dapat memahami struktur keilmuan IPS dan implementasinya dalam kehidupan
sehari-hari
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan fakta, konsep dan generalisasi?
2. Apa perbedaan antara fakta, konsep dan generalisasi?
3. Apa hubungan fakta, konsep dan generalisasi?
C. TUJUAN
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah tersebut yakni:
1. Mengetahui pengertian fakta, konsep dan generalisasi?
2. Mengetahui perbedaan fakta, konsep dan generalisasi?
3. Mengetahui hubungan fakta, konsep dan generalisasi?

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FAKTA,KONSEP DAN GENERALISASI
Dalam proses pembelajaran IPS terdapat hal-hal pokok yang harus
dipahami dan dikuasai oleh peserta didik. Hal-hal tersebut adalah fakta, konsep
dan generalisasi.
A. Fakta
2

Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan yang


sungguh-sungguh terjadi. Fakta adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat
diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu.
Artinya fakta merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu. bila sesuatu tersebut
disebut fakta sosial.
Sebagai contoh pada tanggal 17 januari 2000 telah terjadi kerusuhan
sosial dimataram, pada tanggal 9 desember 2009 terjadi demo anti korupsi
diseluruh wilayah Indonesia. Dari beberapa contoh ini, dapat dipahami bahwa
suatu peristiwa yang hanya terjadi dan tidak berulang lagiwalaupun nantinya
ada peristiwa serupa tentunya dalam konteks ( waktu dan tempat) yang berbeda.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berpesan yang berada di
luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu
tersebut. Contoh, disekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat
waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat pada guru. Kewajiban-
kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi
tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak,
berpikir, dan berpeasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat
memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Fakta dapat menyebabkan ahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi
alasan untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk
mempertajam rumusan teori yang sudah ada. Dilain pihak, teori dapat
merangkum fakta dalam bentuk beneralisasi dan prinsip-prinsip agar fakta lebih
mudah didapat dan dipahami.
Banks mengemukakan bahwa fakta merupakan pernyataan positif dan
rumusanya sederhana. Ada kalanya guru juga perlu mencari upaya untuk lebih
menjelaskan pengertian fakta ini dengan cara yang sederhana misalnya dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa seperti :
1. Siapakah teman kalian yang tidak hadir hari ini?
2. Siapakh nama guru IPS kalian yang mengajar hari ini?
3. Ada berapa meja belajar yang ada diruangan ini?
Jawaban yang dikemukakan siswa atas pertanyaan diatas merupakan fakta.
3

Dengan demikian, akan disadari bahwa fakta itu amat banyak dan tak
terhitung jumlahnya. Namun perlu disadari bahwa bukan fakta saja tujuan akhir
dari pengajaran IPS.pengetahuan yang hanya bertumpu pada fakta akan sangat
terbatas. Hal ini dikarenakan oleh :
1. Kemampuan untuk mengingat fakta sangat terbatas
2. Fakta bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim
disuatu kota, perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya.
3. Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus
Fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat sangat penting
dalam mata pelajaran IPS. Engan kata lain bahwa fakta merupakan salah satu
materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada, kita dapat
menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang perna terjadi. Fakta
merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep
yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep,
dan generalisasi merupakan bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang
harus dipahami siswa.
B. Konsep
Konsep merupakan salah satu komponen dasar yang harus dikuasai untuk
mempelajari IPS. Bila beberapa fakta dikumpulkan dan dilakukan penarikan
kesimpulan, maka hasilnya disebut dengan konsep. Konsep adalah gambaran
mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada diluar bahasa, yang digunakan
oleh akal budi untuk memaahami hal-hal lain.
Menurut Soedjadi (2000; 14) pengertian konsep dalah ide abstrak yang
dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang ada
pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Konsep
adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek , kejadian-kejadian,
kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang
sama. Contohnya keluarga, maka dalam konsep keuarga itu pasti ada bapak,
ibu, anak, saudara.
Contoh konsep lain adalah korupsi. Korupsi merupakan suatu tindakan
penyimpangan dari kepentingan umum dialihkan untuk kepentingan pribadi
4

atau kelompok. Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan


sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan
memecahkan masalah. Dari pengertian tersebut dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa konsep mengandung atribut. Atribut adalah ciri yang
membedakan tabel objek atau peristiw atau proses dari objek, peristiwa atau
proses lainya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi konkret
yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil pengamatan
langsung, laporan verbal, gambar-gambar. Misalnya jika kita memperoleh
sesuatu bahwa ada sebuah yang terbuat dari kayu, memiliki empat buah kaki,
ada bidang bidang datar di atas kaki tersebut yang dipergunakan untuk menulis.
Maka dengan kemampuan mental kita, informasi yang merupakan fakta
tersebut kita sederhanakan dengan cara memberi nama atau lebel yaitu meja
tuis.
Dari contoh tersebut menggambarkan bahwa seseorang harus terlibat
dalam proses berfikir, karena ia sedang memikirkan tentang contoh-contoh
konsep proses berfikir tersebut sering disebut dengan istilah konseptualisasi.
Oleh karena itu, kesan mental dari seseorang tentang suatu konsep akan berbeda
karena tergantung kepada latar belakang pengetahuan, ilmu yang dimiliki, dan
budaya orang yang melakukan konseptualisasi. Karena setiap orang
membangun konsepnya sendiri berdasarkan pengaaman, dalam membaca buku,
diskusi dan sebagainya sehingga ia menangkap sesuatu bahwa :
1) Konsep bukan suatu verbalisasi/tidak spesifik
2) Konsep adalah kesadaran menta yang bersifat internal yang mempengaruhi
perilaku.
Konsep sangat penting bagi kehidupan manusia karena konsep dapat
membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang
mereka terima. Konsep dapat menempatkan informasi dalam kategori-kategori
atau kelompok-kelompok dan mempertimbangkan hubungan antar data.
Berbeda dengan fakta yang terbatas pada situasi khusus, konsep mempunyai
penerapan yang luas dan memiliki banyak penafsiran. Konsep dapat diperoleh
5

dimana seseorang harus mengena, memahami, dan merumuskan data-data yang


menjadi ciri atau atrbut dari suatu konsep. Pengalaman sebelumnya sangat
diperlukan untuk menghadapi bermacam-macam konsep dalam situasi yang
berbeda.
Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk konkrit atau abstrak,
luas atau sempit, satu atau frase.
Contoh Konsep Yang Bersifat Konkrit Contoh Konsep Bersifat Abstrak
Manusia Demokrasi
Gunung Kejujuran
Lautan Kesetiaan
Daratan Keadilan
Rumah Kebebasan
Negara Tanggung Jawab
Barang Konsumsi Hak
Pakaian Pertimbangan
Pabrik Sistem Hukum
Konsep dapat berupa sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan
makna atau difinisi yang ditentukan. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut
atribut, misalnya konsep tentang sepeda motor dapat dijelaskan dengan
atribut berikut:

1. Kendaraan beroda dua


2. Digerakkan dengan mesin
3. Berbahan bakar bensin.
Berikut ini beberapa contoh konsep dalam IPS adalah:
a. Dalam ilmu sejarah terdapat beberapa konsep yaitu: perubahan,migrasi,
imperalisme, sosialisme, perang, perjanjian, pahlawan, dan sebagainya.
b. Dalam ilmu geografi terdapat beberapa konsep yaiti: kawasan iklim,
tanah, air udara, sungai, gunung, flora, fauna, kependudukan, desa, kota,
dan ain sebagainya.
c. Dalam ilmu ekonomi ada beberapa konsep seperti: jasa, jual beli, untung,
rugi, industri, produksi, distribusi, konsumen, dan lain sbagainya.
d. Dalam ilmu sosiologi ada beberapa konsep seperti: masyarakat, norma
sosial, kerja sama, status sosial, dan sebagainya
6

e. Dalam ilmu politik ada beberapa konsep seperti: negara, hukum,


pemerintah, partai politik, pemilihan umum, demokrasi dan sebagainya
f. Dalam ilmu psikologi ada beberapa konsep yaitu: norma perilaku sosia,
interaksi sosial, budaya masyarakat, perilaku penyimpang dan sebagainya
C. Generalisai
Generalisai merupakan salah satu konsep dasar yang harus dikuasai
untuk mempelajari IPS. Karena dalam mempelajari IPS banyak konsep-
konsep yang bersifat abstrak maupun konkrit yang didasarkan atas fakta yang
terjadi disekitar peserta didik. Hubungan antar dua atau lebih konsep yang
sudah teruji secara empiris dinamakan generalisasi. Oleh karena itu
generalisasi dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferens, kesimpulan,
pemahaman, atau prinsip.
Adapun ciri-ciri generalisasi yakni:
1. Menunjukkan hubungan antar dua konsep atau lebih
2. Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukkan keseluruhan
kelas dan bukan bagian atau contoh.
3. Adalah tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
4. Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan
hanya berdasarkan pengamatan semata.
5. Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenaranya dan
validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan
menggunakan sistem penalaran dan equity.
Adapun fungsi dari generalisasi yakni:
1. Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran
2. Mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar
3. Membantu dalam membangun pengertian bahan-bahan pengajaran dalam
kurikulum studi IPS
Adapun perbedaan antara konsep dan generalisasi yakni:
1. Generalisasi adalah dasar-dasar atau aturan-aturan yang dituangkan dalam
kalimat yang komplek. Konsep adalah suatu kesatuan atribut berkaitan
2. Generalisasi memiliki tesis yang menunjukkan suatu tentang subjek
kalimat. Konsep tidak memiiki tesis.
7

3. Generalisasi bersifat objektif dan impersonal/tidak satu/umum. Konsep


amat subjek dan personal yang memiliki konotatif yang berbeda antara
orang yang satu dengan orang lain.
4. Generalisasi memiliki aplikasi yang universal. Konsep hanya terbatas pada
orang-orang tertentu.
5. Untuk membentuk suatu generalisasi pada taraf awal harus didukung oleh
sejumah besar fakta yang membawakan sejumlah konsep untuk
mengungkapkan sebuah generalisasi. Fakta memiliki penerapan yang
terbatas kearah waktu, tempat, dan ruang. Sedangkan konsep memiliki
daya keberlakuan dan penerapan yang lebih luas yang membantu
seseorang untuk membentuk dan memahami suatu generalisasi.
6. Dengan generalisasi kita dapat memperkirakan kejadian-kejadian yang
akan datang. Karena memiiki keberlakuan yang lebih luas, makan konsep
dan generalisasi lebih bersifat umum bila dibandingkan dengan fakta.
Imu pengetahuan tidak akan terbentuk secara teoritis apabila tidak
didukung oleh generalisasi, maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial
tidak terbentuk sesuai dengan struktur ilmu yang ada. Peranan generalisasi
dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu
konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian antara
fakta, konsep, dan generalisasimerupakan suatu rangkaiankeseluruhan (sistem)
yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam rangka membentuk suatu
teori ilmu pengetahuan termasuk IPS konsep dan generalisasi memegang
peranan penting dalam mengajar IPS.
Contoh generalisasi dalam IPS diantaranya;
a. Semakin tinggi kebudayaan suatu masyarakat, semakin bergam kebutuhanya
b. Pengangguran di Indonesia meningkat karena jumlah penduduk yang terus
bertambah
c. Dimana ada hutan, disitu ada manusia menggunakan kayu sebagai sumber
utama.
B. HUBUNGAN ANTARA FAKTA, KONSEP DAN GENERALISASI
Berdasarkan penjelasan diatas telihat bahwa terdapat hubungan timbal-
balik antara isi bahan pengajaran (subject matter) dengan fakta, konsep dan
8

generalisasi. Isi bahan pengajaran memberikan makna kepada fakta, konsep dan
generalisasi. Isi bahan pembelajaran akan lebih mudah dipahami dan lama diingat
jika terfokus pada gagasan kunci, seperti konsep dan generalisasi.
Dalam perkembangannya, dewasa ini diakui bahwa kekuatan
pembelajaran IPS terletak pada kemampuannya untuk Smengungkapkan hal-hal
yang sarat makna (meaningful), berdasarkan nilai (value based), terintegrasi,
menantang (challenging), dan aktif. Ini menjadikan materi dan proses
pembelajaran IPS menuntut untuk dikembangkan dengan berbasiskan nilai,
mengungkapkan fakta, dan materi secara keseluruhan secara esensial dan terpadu,
sebagaimana aspek-aspek kehidupan manusia dan melibatkan segenap potensi
aktif siswa. Dengan demikian, IPS dapat berkontribusi pada pengembangan
keterampilan peserta didik, baik intelektual, personal, maupun sosial. Dengan
sendirinya, hal ini menuntut tanggung jawab guru sebagai pengembang kurikulum
untuk mengolah materi IPS agar memenuhi harapan-harapan tersebut.
Untuk itu, diperlukan perencanaan terperinci yang mampu memberikan
gambaran bahwa semua aspek IPS dapat terungkapkan. Dalam rangka mencapai
harapan tersebut dalam kegiatan belajar ini dikemukakan salah satu alternatif dari
segi perencanaan, yaitu dengan menampilkan contoh-contoh yang menunjukkan
adanya keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan
intelektual, personal dan sosial dalam kurikulum. Contoh-contoh tersebut
dikaitkan dengan langkah-langkah pembelajaran agar dapat dipahami bahwa
muatan nilai, sikap dan keterampilan tidak akan terungkap jika tidak ditunjukkan
dalam aktivitas belajar mengajar secara nyata.
9

DAFTAR PUSTAKA
Arifin Rahman.2007. Materi Kuliah IPS Terpadu. (Online). Tersedia :
http://arifinrahman.blogspot.co.id/2007/03/materi-kuliah-1-ips-terpadu.html 08
Oktober 2017
Effendi, Ridwan. 2010. Pengembangan Pendidikan IPS SD. (Online). Tersedia:
http://pjjpgsd.upi.edu/moodle/forum/1/593/MATERI_WEB.pdf 09 Oktober
2017.

Ipadmanual. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan IPS. (Online). Tersedia:


http://ipadmanual.co.cc/pdf?dimensi-dimensi-pendidikan-ips 09 Oktober 2017.

Ischak, dkk.2004. Pendidikan IPS SD. Jakarta: universitas Trebuka.


Lusmayan, Wayan. 2009. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. (Online). Tersedia:
http://lasmawan.wordpress.com/2009/03/23/pendidikan-ips-di-sd/ 09 Oktober
2017.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya. Hal: 49-51
Sendy Ronaldi. 2011. Dimensi dan Struktur Pendidikan. (Online). Tersedia:
https://www.academia.edu/8865784/DIMENSI_DAN_STRUKTUR_PENDIDI
KAN 08 Oktober 2017
Supriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung : PT. Remaja rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai