3. “Science For All” yang bermakna bahwa semua orang berhak menerima pembelajaran
MIPA,namun sebagian Saudara kita memiliki keterbatasan dengan kebutuhan
khusus.Jelaskan secara lugas bagaimana agar pembelajaran MIPA dapat di terima semua
orang
4. Uraikan dengan jelas apa yang di maksud dengan
a. Teori
Teori merupakan serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan
yangmenghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan
hubungan antar variabel,dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz danHagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran
“pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai“menentukan” bagaimana dan mengapa
variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.Dalam ilmu pengetahuan,
teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yangmenjelaskan fenomena
alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasimenurut
metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya.
Manusiamembangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu
(misalnya, benda-bendamati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering kali, teori
dipandang sebagai suatu model ataskenyataan (misalnya: apabila kucing mengeong berarti minta
makan). Sebuah teori membentuk generalisasiatas banyak pengamatan dan terdiri atas kumpulan
ide yang koheren dan saling berkaitan
Fakta
Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data
keadaannyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan. Fakta seringkali diyakini oleh orang
banyak (umum)sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami kenyataan-
kenyataan dari dekat maupunkarena mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain
yang sesungguhnya.
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Faktajuga merupakan faktor nyata atausuatu realitasyang ada di suatu tempat dan dalam waktutertentu tentang apa yang
kita amati (lihat ,dengar, raba ,cicip dan cium), realitas yang kita amati itu bisa berupakejadian, benda simbol sifat dan lain
sebagainya. Fakta dapat dipahami dalam tiga bentuk; pertama fakta yangberupa benda seperti batu, pohon, orang dan
sebagainya. Kedua berupa situasi atau kondisi seperti panas, kotor,bising dan sebagainya. Ketiga peristiwa atau kejadian
seperti kebakaran, perkelahian dan proses lainnya
b. Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanyasuatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupunsimbol-simbol lainnya yang bisa kita
gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu
konsep.Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang
diterima secara apa adanya.Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka,kata-kata, atau citra.
Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang
berartifaktaDari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang
sesuatu (resources) dan kejadian(transactions)yang terjadi. Pengertian yang lain
menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadianyang kita hadapiintinya
data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu
kesimpulandalam menarik suatu keputusan.
c. Konsep
Konsep didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-
ciri yangsama. Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang
mempermudah komunikasi antarmanusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir.
Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umumatau representasi intelektual yang
abstrak dari situasi, obyek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide ataugambaran mental.
Suatu konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat.
Konsepadalah abstrak di mana mereka menghilangkan perbedaan dari segala sesuatu dalam
ekstensi, memperlakukanseolah-olah mereka identik. Konsep adalah universal di mana
mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiapextensinya.Menurut Soedjadi (2000:14)
pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untukmengadakan
klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau
rangkaiankata.Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili
sejumlah objek yangmempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu
mengadakan abstraksi terhadap objek-objekyang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan
dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalamkesadaran orang dalam bentuk
representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkandalam bentuk
suatu kata (lambang bahasa).
d. Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang
ditegakkan,kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilahilmiah yang digunakan dalam
rangka kegiatan ilmiahyang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan
terarah. Ketika berfikir untuk sehari-hari,orang sering menyebut hipotesis sebagai sebuah
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya. Hipotesis jugaberarti sebuah pernyataan atau
proposisi yang mengatakan bahwa di antara sejumlah fakta ada hubungantertentu.Proposisi
inilah yang akan membentuk proses terbentuknya sebuah hipotesis di dalam penelitian, salahsatu
di antaranya, yaitu penelitian sosial.
6. Air memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia tanpa air manusia
tidak bisa hidup.Disisi lain air juga dapat menjadi bencana bagi kehidupan, Jelaskan !
Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola air agar tidak menjadi bencana (banjir) kita harus
meninjau ulang terlebih dahulu apa yang menyebabkan terjadi banjir.Penyebab banjir secara
umum diantaranya sebagai berikut:
a. Ilegal Loging (Penebangan hutan liar)
b. Bertumpuknya sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah /
hutan hutan yang baru di tebangi.
d. Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat
dikala hujan turun. tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah. akibatnya,
ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa
adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir.
Untuk itu, maka cara mengelola air agar tidak banjir adalah sebagai berikut:
a. Menjaga kelestarian alam
Salah satu penyebab banjir adalah kelestarian alam yang sudah rusak. Pohon-pohon
ditebangi di mana-mana. Adanya kebakaranhutan atau sengaja dibakar untuk kepentingan
manusia juga bukit-bukit yang dibuat vila-vila mewah oleh manusia. Semuanya itu merusak
kestabilan lingkungan. Terutama berkurangnya jumlah pohon yang ada di Indonesia.
Padahal, pohon adalah sahabat air. Dengan menggundulinya, maka yang terjadi adalah
tidak adanya penyerapan air yang efektif. Hal ini pada akhirnya menyebabkan terjadinya
banjir di mana-mana. Cukup ironis memang di negara yang menjadi paru-paru dunia ini
terjadi banjir di mana-mana. Oleh karena itu, kita bisa mencegah banjir dengan menambah
pohon-pohon di sekitar kita. Tanam sebanyak mungkin pohon agar daya serap air oleh
pohon bisa mencegah banjir.
b. Menjaga Kebersihan
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Lingkungan yang kotor dengan menumpuknya sampah di mana-mana menyebabkan aliran
air atau bahkan sungai tidak dapat mengalir dengan derasnya. Hal ini menyebabkan
pendangkalan air sungai. Dengan dakalnya sungai tersebut, sungai yang ada tidak dapat
menampung air dengan banyak. Air yang ada tidak bisa mengalir dengan lancar sampai ke
laut sehingga terjadilah banjir.
Cara efektif untuk mencegahnya adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Daur ulang sampah yang bisa didaur ulang dan manfaatkan sampah-sampah organik
menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti dibuat pupuk atau bahan bakar organic.
c. Membuat lubang biopori
Lubang biopori adalah lubang silindris yang dibuat vertikal ke dalam tanah dengan
diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm (1 m), lubang ini diisi dengan sampah organik yang
akan membusuk dan berubah menjadi kompos yang berguna bagi tanah dan dapat
dimanfaatkan untuk menampung air.
Manfaat resapan biopori adalah:
1) Mengalirkan air hujan ke dalam tanah
2) Menjaga kelestarian sumber air
3) Mencegah defisit air tanah
4) Meningkatkan daya serap tanah
Lubang biopori ini dapat mencegah banjir karena di lubang ini kita bisa menaruh sampah-
sampah organik yang akan membusuk dan berubah menjadi kompos yang berguna
bagi tanah dan dapat dimanfaatkan untuk menampung air.
Cara membuatnya cukup mudah, yaitu cukup membuat lubang di tanah dengan
menggunakan bor tanah. Diameternya kurang lebih 10 cm. Semakin banyak lubang biopori
di halaman rumah, maka semakin aman dari bahaya banjir.
Sumber lain :
b) Berkesinambungan :
Seorang guru hendaknya mengetahui apa yang telah diketahui siswanya, sebab
pengetahuan dasar siswa akan dijadikan sebagai jembatan untuk memberi mereka
pengetahuan yang baru. Untuk menyempurnakan prinsip ini, data minat siswa baik
perorangan maupun secara berkelompok dapat menjadi modal dalam mengatasi
hambatan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
c) Motivasi :
Hamalik (2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi
untuk mencapai tujuan). Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut kemudian
membentuk suatu aktivitas nyata dalam bebagai bentuk kegiatan.
Motivasi dalam pembelajaran IPA dapat diartikan sebagai dorongan untuk belajar
IPA.dorongan itu dapat bersumber dari kebutuhan (a) kebutuhan Fisiologis, (b)
kebutuhan rasa aman, (c) kebutuhan rasa cipta, (d) kebutuhan rasa cinta, (e) kebutuhan
akan pengakuan atas kemampuannya untuk melakukan sesuatu, termasuk kemampuan
untuk berhasil dalam cita-citanya.
d) Multi metode :
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Didasari bahwa daya serap tiap siswa berbeda-beda, demikian pula jenis metode
pembelajaran yang disenangi juga berbeda. Tugas guru adalah mengorganisasi belajar
sedemikian rupa sehingga siswa tidak merasa bosan dan dapat menangkap materi
pelajaran yang diberikan.
e) Penemuan :
Prinsip ini perlu diterapkan dalam pembelajaran IPA karena pada dasarnya anak
memiliki rasa ingin tahu yang besar, sedang alam sekitar penuh dengan fakta atau
fenomena yang dapat merangsang siswa ingin tahu lebih banyak. Masnur Muslichah,
dalam Istiqomah, Lailatul (2009:32) berpendapat bahwa penemuan diawali dari
pengamatan terhadap fenomena, dilanjutkan dengan kegiatan bermakna untuk
menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh siswa. Dengan demikian, pengetahuan
dan ketrampilan yang diperolah siswa tidak dari hasil mengingat seperangkat fakta,
tetapi hasil menemukan sendiri dari fakta yang dihadapinya. Beberapa komponen inqiuri
yang terdapat dalam pembelajaran antara lain:
i. Pengetahuan dan ketrampilan akan lebih lama diingat apabila siswa
menemukan sendiri.
ii. Informasi yang diperoleh siswa akan lebih mantap apabila diikuti dengan
bukti-bukti atau data yang ditemukan sendiri oleh siswa, dan
iii. siklus inquiri adalah observasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpulan
data dan penyimpulan.
f) Totalitas :
Prinsip totalitas bertolak dari paham bahwa siswa belajar dengan segenap
kemampuan yang ia miliki sebagai makhluk hidup, yaitu panca inderanya, perasaan dan
pikirannya. Dalam proses belajar siswa tidak hanya tergantung pada materi yang
diajarkan, tetapi semua faktor-faktor atau kondisi yang berada disekitarnya turut
menjadi penentu akan keberhasilan belajar yang dilakukan. Faktor atau kondisi yang
dimaksud termasuk guru, metode, fasilitas, lingkungan, teman-temannya, pencahayaan,
bahkan semua yang dapat mempengaruhi jiwa raganya ikut mempengaruhi
keberhasilannya.
g) Perbedaan individual :
Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri, yang berbeda-beda satu sama
lain. Karena hal inilah setiap siswa belajar menurut kecepatannya sendiri dan untuk
setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar. Kesadaran bahwa dirinya
berbeda dengan siswa yang lain akan membantu siswa menentukan cara belajar dan
sasaran belajar bagi dirinya sendiri. Implikasi adanya prinsip perbedaan individual dalam,
bagi siswa diantaranya adalah menentukan tempat duduk di kelas dan menyusun jadwal
belajar. Dengan kata lain prinsip ini dapat berpengaruh pada aspek fisik maupun psikis
siswa.
Bertolak dari kenyataan bahwa tiap siswa memiliki perbedaan antara satu dengan
yang lainnya, terutama ditujukan kepada adanya perbedaan kemampuan (termasuk
kecerdasan dan kecepatan belajar). Prinsip ini dimaksudkan agar siswa dapat
memperoleh kesempatan belajar sesuai dengan kapasitas dan minatnya. Untuk
melaksanakan prinsip tersebut, maka perlu diupayakan kesempatan belajar IPA melalui
pengalaman lapangan, karena dengan menjadikan alam sebagai objek dalam belajar IPA
maka kesempatan untuk memperoleh variasi sasaran belajar lebih banyak, yang dapat
dipilih oleh siswa sesuai minat dan kapasitasnya. Penggunaan media dan hasil tekhnologi
juga dapat menambah variasi sasaran belajar yang dilakukan, misalnya pemutaran video,
film, gambar, buku, alat-alat peraga, pameran, kompuer, dan sebagainya.
13. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Ilmu Pengetahuan dengan Filsafat
Persamaan:
Perbedaan:
Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada
[realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris.
Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak,
sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu Obyek formal [sudut
pandangan] filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu
yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris,
spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara
ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.
Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan
pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh
karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari
nilainnya.
Filsafat berusaha mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. mencari prinsip-prinsip umum,
tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum
dan keseluruhan sedangkan Pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.
Filsafat hanya Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu sedangkan pengetahuan dapat mengkajinya
sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris
https://blog.ub.ac.id/imanrd/2014/03/06/perbedaan-dan-persamaan-antara-ilmu-
pengetahuan-dan-filsafat/
14. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri berfikir filsafat!
2. Aspek kedua dari pemikiran rasio kritis itu adalah krisis atau crycis. Menurut
Jurgen Habermas, krisis atau crysis adalah ciri pemikiran yang tidak ingin
terbelenggu dalam sangkar rasio tetapi bergulat dengan realitas
kemanusiaannya yang penuh krisis, anomali, determinasi, dan pembusukan
budaya. Pemikiran crysis berada pada tataran sosial untuk melakukan
penyembuhan-penyembuhan sosial atas berbagai fenomena patologis
(penyakit sosial) berupa provokasi, rasio birokratis, dan represi yang
cenderung mendistorsi akal sehat manusia.
3. Berpikir Radikal (radix = akar). Artinya, ciri berpikir filsafat yang ingin
menggali dan menyelami kenyataan atau ide sampai keakar-akarnya, untuk
menemukan dan mengangkat dasar-dasar pemikirannya secara utuh ke
permukaan. Melalui cara pemikiran yang demikian itu, diperoleh suatu hasil
berpikir yang mendasar dan mendalam, serta sebuah pertanggunganjawaban
yang memadai di dalam membangun pemikiran filsafat dan pikiran keilmuan
itu sendiri. Ciri pemikiran dimaksud, mengisyaratkan bahwa orang tidak perlu
terburu-buru mengambil kesimpulan pemikiran sebelum menemukan hakikat
kebenarannya secara fundamental, dan dengan demikian, ia tidak muda
terjebak ke dalam pemikiran yang sesat dan keliru atau kejahatan. Berpikir
radikal menunjukkan bahwa filsafat sebagai sebuah proses dan hasil
pemikiran, selalu berusaha melatakkan dasar dan strategi bagi pemikiran itu
sendiri sehingga bertahan menghadapi ujian kritis atau tantangan (ujian)
zaman dengan berbagai arus pemikiran baru apa pun.
4. kreatif-inovatif. Artinya, pemikiran filsafat bukanlah pemikiran yang
melanggengkan atau memandegkan dirinya di dalam berbagai
keterkungkungan dogma atau ideologi yang beku dan statis. Justru, ia selalu
berusaha membangun kejataman budi untuk mampu mengeluarkan diri
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
kebekuan inspirasi, mampu mengkritisi, memperbaiki, menyempurnakan, dan
mengembangkan dirinya sedemikian rupa sehingga dapat melahirkan
penemuan-penemuan (invention) dan gagasan-gagasan baru yang lebih
brilian, terbuka, dan kompetitif dalam merespons tuntutan zaman serta
kemajuan-kemajuan yang penuh kejutan dan pergolakan, baik pada tataran
ide maupun moral. Ciri pikiran filsafat tersebut mengandaikan sebuah kekuatan
transformasi dan seni “mengolah budi” (kecerdasan) guna mampu melakukan
imajinasi teori, mengubah fakta menjadi permasalahan dan terobosan
penyelesaiannya dalam berbagai lakon aktual.
5. Berpikir Sistematis dan analitis. Artinya, ciri berpikir filsafat selalu berpikir
logis (terstruktur dan teratur berdasarkan hukum berpikir yang benar).
Pemikiran filsafat tidak hanya melepaskan atau menjejerkan ide-ide,
penalaran, dan kreatifitas budi secara serampangan (sporadis). Justru,
pemikiran filsafat selalu berusaha mengklasifikasi atau menggolong-golongkan,
mensintesa (mengkompilasi) atau mengakumulasikan, serta menunjukkan
makna terdalam dari pikiran, merangkai dan menyusunnya dengan kata
(pengertian), kalimat (keputusan), dan pembuktian (konklusi) melalui sistim-
sistim penalaran yang tepat dan benar. Pemikiran filsafat selalu bergerak
selangkah demi selangkah, dengan penuh kesadaran (pengujian diri),
berusaha untuk mendudukan kejelasan isi dan makna secara terstruktur
dengan penuh kematangan dalam urutan prosedur atau langkah berpikir yang
tertib, tertanggung jawab, dan saling berhubungan secara teratur.
6. Berpikir Universal. Artinya, pemikiran filsafat selalu mencari gagasan-gagasan
pemikiran yang bersifat universal, yang dapat berlaku di semua tempat.
Pemikiran filsafat tidak pernah akan berhenti dalam sebuah kenyataan yang
terbatas, ia akan menerobos mencari dan menemukan gagasan-gagasan yang
bersifat global dan menjadi rujukan pemikiran umum. Pikiran-pikiran yang
bersifat partikular dan kontekstual (bagian-bagian yang terpisah menurut
konteks ruang dan waktu) diangkat dan ditempatkan (disintesakan) dalam
sebuah bagian yang utuh dan universal, sebagai sebuah kenyataan
eksistensisal yang khas manusiawi.
7. Komprehensif dan holistik. Artinya, pemikiran filsafat selalu bersifat
menyeluruh dan utuh. Baginya, keseluruhan adalah lebih jelas dan lebih
bermakna daripada bagian-perbagian. Holistik artinya, berpikir secara utuh,
tidak terlepas-lepas dalam kapsul egoisme (kebenaran) sekoral yang sempit.
Cara berpikir filsafat yang demikian perlu dikembangkan mengingat hakikat
pemikiran itu sendiri adalah dalam rangka manusia dan kemanusiaan yang luas
dan kaya (beraneka ragam) dengan tuntutan atau klaim kebenarannya
masing-masing, yang menggambarkan sebuah eksistensi yang utuh. Baginya,
pikiran adalah bagian dari fenomena manusia sebab hanya manusia lah yang
dapat berpikir, dan dengan demikian ia dapat diminta pertanggungjawaban
terhadap pikiran maupun perbuatan-perbuatan yang diakibatkan oleh pikiran
itu sendiri. Pikiran merupakan kesatuan yang utuh dengan aneka kenyataan
kemanusiaan (alam fisik dan roh) yang kompleks serta beranekaragam.
Pikiran, sesungguhnya tidak dapat berpikir dari dalam pikiran itu sendiri, sebab
bukan pikiran itulah yang berpikir, tetapi justru manusia lah yang berpikir
dengan pikirannya. Jadi, tanpa manusia maka pikiran tidak memiliki arti apa
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
pun. Manusia, karenanya, bukan hanya berpikir dengan akal atau rasio yang
sempit, tetapi juga dengan ketajaman batin, moral, dan keyakinan sebagai
kesatuan yang utuh.
8. Berpikir Abstrak. Berpikir abstrak adalah berpikir pada tataran ide, konsep
atau gagasan. Maksudnya, pemikiran filsafat selalu berusaha meningkatkan
taraf berpikir dari sekedar pernyataan-pernyataan faktual tentang fakta-fakta
fisik yang terbatas pada keterbatasan jangkuan indera manusia untuk
menempatkannya pada sebuah pangkalan pemahaman yang utuh, integral
(terfokus), dan saling melengkapi pada tataran yang abstrak melalui bentuk –
bentuk ide, konsep, atau gagasan-gagasan pemikiran. Baginya, sebuah fakta
fisik selalu terbatas pada apa adanya karena sifatnya terbatas menurut sebuah
penampakan inderawi yang sejauh dapat dilihat, didengar, atau diraba. Justru,
pikiran tersebut harus lebih ditingkatkan pada taraf-taraf berpikir abstraktif
dalam bentuk konsep atau gagasan-gagasan, dengan menggunakan ide, kata,
kalimat, dan kreatifitas budi sehingga orang mampu memberi arti, memahami,
menangkap, membedakan, dan menjelaskannya aneka pencerapan inderawi
tersebut dalam sebuah pemikiran yang tersusun secara sistematis. Pemikiran
abstraktif, berusaha membebaskan orang dari cara berpikir terbatas dengan
hanya “menunjukkan” untuk makin mendewasakan pemikiran itu pada
kemampuan “memahami dan “menjelaskan”. Pemikiran absatrak beruaha
mengangkat pikiran pada tataran kemampuan berimajinasi, membangun
kohenrensi, dan korelasi secara utuh dan terstruktur guna menunjukkan peta
keutuhannya, dengan segala fenomenanya secara detail sehingga dapat
dijelaskan secara lengkap dan sempurna.
9. Berpikir Spekulatif. Ciri pemikiran ini merupakan kelanjutan dari ciri berpikir
abstrak yang selalu berupaya mengangkat pengalaman-pengalaman faktawi
ketaraf pemahaman dan panalaran. Melalui itu, orang tidak hanya berhenti
pada informasi sekedar menunjukkan apa adanya (in itself), tetapi lebih
meningkat pada taraf membangun pemikiran dan pemahaman tentang
mengapa dan bagaimananya hal itu dalam berbagai dimensi bentuk
pendekatan. Pemikiran filsafat yang berciri spekulatif memungkinkan adanya
transendensi untuk menunjukkan sebuah perspektif yang luas tentang aneka
kenyataan. Tegasnya, melalui ciri pemikiran filsafat yang spekulatif dimaksud,
orang tidak sekedar hanya menerima sebuah kenyataan (kebenaran) secara
informatif, sempit, dan dangkal, tetapi dengan sikap kritis, dan penuh imajinasi
untuk memahami (verstending) dan mengembangkannya secara luas dalam
berbagai khasana pemikiran yang beraneka. Berfilsafat adalah berfikir dengan
sadar, yang mengandung pengertian secara teliti dan teratur, sesuai dengan
aturan dan hukum yang ada. Berpikir secar filsafat harus dapat menyerap
secara keseluruhan apa yang ada pada alam semesta secara utuh sehingga
orang dimungkinkan untuk mengembangkannyadalam berbagai aspek
pemikiran dan bidang keilmuan yang khas.
10. Berpikir secara reflektif. Maksudnya, filsafat selalu berpikir dengan penuh
pertimbangan dan penafsiran guna penemuan makna kebenaran secara utuh
dan mendalam. Ciri pemikiran filsafat yang reflektif ini, hendak ditunjukkan
bahwa pemikiran filsafat tidak cenderung membenarkan diri, tetapi selalu
terbuka membiarkan diri dikritik dan direnungkan secara berulang-ulang dan
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
makin mendalam, untuk sambil mencari inti terdalam dari pemikiran dimaksud,
juga menemukan titik-titik pertautannya secara utuh dengan inti kehidupan
manusia yang luas dan problematis. Berpikir reflektif memungkinkan proses
internalisasi (pembathinan) setiap pemikiran filosofis, sehingga pikiran itu
sendiri bukan hanya mampu mencerminkan isi otak, tetapi isi kehidupan secara
utuh menjadi sebuah gaya kehidupan yang khas.
11. Berpikir humanistik. Ciri pemikiran filsafat ini hendak letakkan hakikat
pemikiran itu pada nilai dan kepentingan-kepentingan kemanusiaan sebagai
titik orientasi, pengembangan, dan pengendalian pemikiran itu sendiri.
Maksudnya, pemikiran dan segala anak pinaknya, baik dalam bentuk
pengetahuan, ilmu, atau teknologi harus dapat menunjukkan sebuah
pertanggungjawaban pada sebuah tugas kemanusiaan yang nyata. Bagi
filsafat, pikiran atau pengetahuan itu adalah pikiran yang khas manusia,
bahkan pikiran seorang anak manusia untuk sebuah tugas kemanusiaan. Ciri
pemikiran filsafat, karenanya memiliki dasar, sumber dan tanggungjawab
kemanusiaan yang diemban. Berpikir humanistik bukan saja berpusat pada
manusia, tetapi sesungguhnya menyentuh sebuah tanggungjawab manusiawi.
Inti kemanusiaan itulah yang menjadi dasar dan sumber aktual bagi proses
berpikir maupun penerapan hasil pikiran itu sendiri.
12. Berpikir kontekstual. Ciri pemikiran ini hendak menunjukkan bahwa pikiran
bukan sekedar sebuah ide, tetapi sebuah realitas eksistensi dengan konteksnya
yang nyata dan jelas. Maksudnya, setiap pemikiran filsafat, selalu bertumbuh
dan berkembang dalam konteks hidup manusia secara nyata. Pikiran filsafat
karenanya, merupakan bagian dari cara berpikir dan cara bertindak manusia
atau masyarakat dalam menyiasati dan memecahkan masalah-masalah
kehidupannya secara nyata. Pemikiran kontekstual mengandaikan kejeniusan
lokal (local genius) dalam membangun sebuah struktur keberadaan. Pemikiran
filsafat juga mencirikan sebuah pemikiran yang fungsional dalam menyiasati
serta membangun tanggungjawab budaya maupun sosial kemasyarakatannya.
13. Berpikir eksistensial. Ciri pemikiran filsafat ini bermaksud menunjukkan bahwa
pikiran itu adalah pikiran manusia, karenanya, setiap pemikiran selalu
mengandaikan harapan, kecemasan, kerinduan, keprihatinan dan aneka
kepentingan manusia sebagai sebuah manifestasi eksistensial. Pikiran itu
sendiri adalah sebuah tanda keberadaan atau fenomena eksistensi, dengan
pikirannya, manusia membudayakan diri dan memenuhi kodrat eksistensialnya
sebagai eksistensi yang bermartabat. Berpikir eksistensial, mengandaikan
sebuah ciri pemikiran yang khas, yang bukan saja berpikir dalam kerangka
keilmuan, tetapi justru pemikiran dalam rangka pengembangan eksistensi jati
diri dan kehidupan secara utuh.
14. Berpikir kontemplatif. Ciri pemikiran filsafat ini diarahkan untuk menajamkan
kepekaan diri, ketajaman bathin, serta kemampuan mengenal kekuatan dan
kelemahan, dan kesadaran otodidik dalam diri. Melalui pemikiran kontemplatif
dimaksud, setiap pemikir, filsuf, atau ilmuwan mampu menasihati dan
membimbing diri (menangani diri) dengan penuh kerendahan hati, kesabaran,
dan kesetiaan. Ciri berpikir kontemplatif mampu membimbing para subyek
(pemikir) sedemikian rupa, sehingga mampu melalukan koreksi, perbaikan,
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
dan penyempurnaan atas segala cara berpikir maupun hasil pemikiran itu
sendiri sehingga tidak terjebak dalam keangkuhan, sikap ideologis, dan
pembenaran diri menjadi “kekuatan serba oke”, yang secara buta mentukangi
aneka kebohongan dan kejahatan. Berpikir kontemplatif membimbing orang
untuk makin memiliki sebuah jangkar keberadaan dan fondasi eksistensi yang
kokoh sebagai pribadi (personal), maupun sebagai bangsa dan masyarakat
yang beradab dan bermartabat.
E. Sumber:
Suriasumantri, J.S., 1995, Ilmu dalam Perspektif, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
The Liang Gie, 1996, Filsafat Ilmu, Liberty, Yogyakarta.
Keraf Gorys, 1992, Argumentasi dan Narasi, Gramedia, Jakarta, hal. 2-7
Watloly, A. Tanggung Jawab Pengetahuan, Kanisius, Yogyakarta, 2001.
----------------; Memandang Pikiran dan Ilmu serta Cara Mengerjakannya ( belum
diterbitkan).
15. Jelaskan definisi dari ruang lingkup,peran dan fungsi Matematika dan IPA?
Sesuai dengan tujuan diberikannya matematika di sekolah, kita dapat melihat bahwa
matematika sekolah memegang peranan sangat penting. Anak didik memerlukan
matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, dapat berhitung, dapat menghitung isi dan berat,
dapat mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, dapat
menggunakan kalkulator dan komputer. Selain itu, agar mampu mengikuti pelajaran
matematika lebih lanjut, membantu memahami bidang studi lain seperti fisika, kimia,
arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan agar para siswa dapat
berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif.
Bagi mereka yang tidak melanjutkan studi, matematika dapat digunakan dalam
berdagang dan berbelanja, dapat berkomunikasi melalui tulisan/gambar seperti
membaca grafik dan persentase, dapat membuat catatan-catatan dengan angka,
dan lain-lain. Kalau diperhatikan pada berbagai media massa, seringkali informasi
disajikan dalam bentuk persen, tabel, bahkan dalam bentuk diagram. Dengan
demikian, agar orang dapat memperoleh informasi yang benar dari apa yang
dibacanya itu, mereka harus memiliki pengetahuan mengenai persen, cara
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
membaca tabel, dan juga diagram. Dalam hal inilah matematika memberikan peran
pentingnya.
Namun demikian, matematika dipelajari bukan untuk keperluan praktis saja, tetapi
juga untuk perkembangan matematika itu sendiri. Jika matematika tidak diajarkan di
sekolah maka sangat mungkin matematika akan punah. Selain itu, sesuai dengan
karakteristiknya yang bersifat hirarkis, untuk mempelajari matematika lebih lanjut
harus mempelajari matematika level sebelumnya. Seseorang yang ingin menjadi
ilmuawan dalam bidang matematika, maka harus belajar dulu matematika mulai dari
yang paling dasar.
Jelas bahwa matematika sekolah mempunyai peranan yang sangat penting baik
bagi siswa supaya punya bekal pengetahuan dan untuk pembentukan sikap serta
pola pikirnya, warga negara pada umumnya supaya dapat hidup layak, untuk
kemajuan negaranya, dan untuk matematika itu sendiri dalam rangka melestarikan
dan mengembangkannya.
Fungsi matematika adalah sebagai media atau sarana siswa dalam mencapai
kompetensi. Dengan mempelajari materi matematika diharapkan siswa akan dapat
menguasai seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
penguasaan materi matematika bukanlah tujuan akhir dari pembelajaran
matematika, akan tetapi penguasaan materi matematika hanyalah jalan mencapai
penguasaan kompetensi. Fungsi lain mata pelajaran matematika sebagai: alat, pola
pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya
dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.
Fungsi matematika yang ketiga adalah sebagai ilmu pengetahuan, oleh karena itu,
pembelajaran matematika di sekolah harus diwarnai oleh fungsi yang ketiga ini.
Sebagai guru harus mampu menunjukkan bahwa matematika selalu mencari
kebenaran, dan bersedia meralat kebenaran yang telah diterima, bila ditemukan
kesempatan untuk mencoba mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang
mengikuti pola pikir yang sah.
1. Tujuan yang bersifat formal, menekankan kepada menata penalaran dan
membentuk kepribadian siswa
Secara lebih terinci, tujuan pembelajaran matematika dipaparkan pada buku standar
kompetensi mata pelajaran matematika sebagai berikut:
1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui
kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan,
konsistensi dan inkonsistensi.
2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan
dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat
prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan
gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam
menjelaskan gagasan.
Merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa
maka ruang lingkup materi matematika adalah aljabar, pengukuran dan geomerti,
peluang dan statistik, trigonometri, serta kalkulus.
– Peluang dan statistika ditekankan pada menyajikan dan meringkas data
dengan berbagai cara.
– Kalkulus ditekankan pada mengunakam konsep limit laju perubahan fungsi.
1. Bilangan
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
a. Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
a. Mengidentifikasi bangun datar dan ruang menurut sifat, unsur, atau
kesebangunan
b. Melakukan operasi hitung yang melibatkan keliling, luas, volume, dan satuan
pengukuran
c. Menaksir ukuran (misal: panjang, luas, volume) dari benda atau bangun
geometri
d. Mengaplikasian konsep geometri dalam menentukan posisi, jarak, sudut, dan
transformasi, dalam pemecaham masalah
4. Trigonometri
5. Aljabar
6. Kalkulus
a. Menggunakan konsep laju limit perubahan fungsi (diferensial dan integral)
dalam pemecahan masalah
1. Bilangan
a. Mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang menurut sifat, unsur, atau
kesebangunannya
b. Melakukan operasi hitung yang melibatkan keliling, luas, volume, dan satuan
pengukuran
c. Menaksir ukuran (misal: panjang, luas, volume) dari benda atau bangun
geometri
4. Aljabar
a. Menggunakan sifat dan aturan dalam menentukan posisi, jarak, sudut, volum,
dan transformasi dalam pemecahan masalah
c. Menyajikan dan meringkas data dengan berbagai cara dan memberi tafsiran
3. Trigonometri
4. Aljabar
c. Menggunakan algoritma pembagian, teorema sisa, dan teorema faktor dalam
pemecahan masalah
e. Menggunakan sifat dan aturan yang berkaitan dengan barisan, deret, matriks,
vektor, transformasi, fungsi eksponen, dan logaritma dalam pemecahan masalah
5. Kalkulus
a. Menggunakan konsep limit fungsi, turunan, dan integral dalam pemecahan
masalah
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/artikel/2011/10/05/peran-fungsi-tujuan-dan-
karakteristik-matematika-sekolah/
17. Dalam The Collapse Of Evolution,Darwin menyatakan bahwa semua spesies berasal
dari moyang yang sama yang kemudian berbeda satu sama lain karena perubahan
kumulatif sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama.Meskipun Darwin sendiri tak
mampu memberikan bukti menyakinkan untuk membenarkan klaimnya tersebut,namun
kebanyakan orang berfikir bahwa teori evolusi adalah fakta ilmiah.Bagaimana pendapat
saudara tentang teori tersebut?Jelaskan!
Beragam konsep bisa muncul di benak kita apabila teori evolusi disebut. Sebagian orang,
terutama kaum materialis yang mengira teori ini adalah fakta yang sudah terbukti secara
ilmiah, dengan amat sengit mendukungnya, dan juga, dengan sama sengitnya, menolak semua
gagasan yang bertentangan dengannya.
Kelompok kedua terdiri atas orang-orang yang tidak punya cukup keterangan tentang berbagai
pernyataan teori evolusi. Mereka tak begitu tertarik kepadanya, karena tidak menyadari
kerusakan yang telah dibawa Darwinisme kepada kemanusiaan dalam satu setengah abad
terakhir ini. Bagi mereka tidak menjadi masalah bahwa teori ini dicekokkan kepada masyarakat
serta dipertahankan mati-matian, sekalipun secara ilmiah teori ini sudah tidak absah, sebab
mereka telah menutup mata terhadap apa yang sedang berlangsung.
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Seandainya pun mereka tahu bahwa teori ini telah kehilangan semua nilai kebenaran
ilmiahnya, mereka tidak bisa bersungguh menghadapi orang yang masih memandangnya
penting, karena mereka sendiri tidak menganggapnya penting.
Mereka pikir tidak perlu menerangkan ketidak-absahan teori tersebut, menerbitkan buku, atau
menggelar ceramah-ceramah tentang perihal ini, sebab di mata mereka teori itu sudah jadi
barang kuno atau usang.
Kelompok ketiga adalah mereka, yang di bawah pengaruh saran dan propaganda materialis,
memandang teori ini sebagai fakta ilmiah dan mencari “jalan tengah” antara teori evolusi
daniman kepada Allah. Mereka menerima segenap uraian Darwinisme tentang asal-muasal
kehidupan, namun mencoba membangun jembatan yang menghubungkan teori evolusi
dengan kepercayaan agama, yaitu dengan berpendapat bahwa peristiwa dalam uraian tersebut
berlangsung dalam kendali Allah.
Teori evolusi modern – juga dikenal sebagai neo-Darwinisme, yaitu versi perbaikan atasteori
asli Darwin, yang ikut memperhitungkan berbagai temuan terbaru dalam ilmu genetika –
mengusulkan dua mekanisme: seleksi alam dan mutasi.
Seleksi alam berarti bahwa makhluk yang kuat, dan dapat menyesuaikan diri denganperubahan
keadaan alam, akan memenangkan pertarungan demi mempertahankan hidup,sementara yang
lainnya tersisih dan lenyap.
Misalnya, penurunan suhu yang terus-menerus di suatu wilayah berarti populasi hewan
tertentu, yang tidak tahan terhadap suhu rendah, akanterpangkas. Pada jangka panjang, hanya
hewan yang tahan suhu dingin yang bertahan hidup, dan akhirnya menjadi seluruh populasi.
Contoh lain, dalam kasus kelinci yang hidup terus-menerus dalam ancaman hewan pemangsa,
hanya yang terbaik menyesuaikan diri dengan lingkup keadaan itu (misalnya, yang dapat berlari
paling cepat), bertahan hidup dan mewariskan ciri atau sifatnya kepada generasi berikutnya.
Akan tetapi, pemeriksaan seksama mengungkapkan bahwa tidak ada ciri baru yang muncul di
sini, karena kelinci ini tidak berubah menjadi species baru, ataupun mempunyai sifat baru.
Alasan lain, Coba kita lihat perihal munculnya ikan, yang dikatakan kaum evolusionis, berasal
dari invertebrata (hewan tak bertulang belakang), seperti bintang laut dan cacing laut. Jika
pernyataan ini benar, seharusnya ada contoh makhluk peralihan yang jumlahnya berlimpah
ruah, demi membolehkan terjadinya sebuah evolusi yang lamban. Dengan kata lain, kita
seharusnya dapat melihat sisa fosil dari berjenis-jenis hewan (spesies) yang memiliki baik ciri-
ciri ikan mau pun ciri-ciri invertebrata. Akan tetapi, walaupun banyak fosil ikan dan
invertebrata ditemukan para ilmuwan, tidak pernah ada fosil makhluk peralihan, yang dapat
membenarkan pernyataan evolusionis, yang ditemukan. Ketiadaan demikian, pada gilirannya,
berarti evolusi tidak pernah terjadi. (Ternyata, ikan pertama di Bumi muncul di zaman geologis
yang sama dengan invertebrata rumit yang pertama dikenal. Fosil ikan berasal dari 530 juta
tahun yang lampau. Pada saat itu, yang dikenal sebagai zaman Kambrium, semua kelompok
utama hewan invertebrate tiba-tiba muncul di Bumi.)
18. Pada perjalanannya,teori ini ternyata adalah dongeng abad ke 19 yang telah digugurkan
oleh ilmu pengetahuan modern.Tumbangnya teori evolusi oleh ilmu pengetahuana
berarti membuktikan asal usul kehidupan yang sesungguhnya yakni adanya
Penciptaan.Bagaimana menurut pendapat saudara?Jelaskan
19. Teori evolusi Darwin menyatakan mahluk hidup masa sekarang berasal dari mahluk hidup
masa lampau. Mahluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya sehingga mengakibatkan sifat-
sifat mahluk hidup tersebut akan mengalami perubahan kearah yang lebih maju atau sesuai
habitatnya.
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Perubahan ini berlangsung dari generasi ke generasi dalam waktu yang sangat lama,sehingga
akan munculah sifat yang sangat berbeda dan menghasilkan spesies baru. Sedangkan
berdasarkan ilmu pengetahuan modern,suatu spesies tidak berasal dari spesies lain.
22. Di dalam Tata Surya bumi dan antariksa di kelompokan menjadi tiga bagian (tata
surya,rahasia bumi dan rahasia lainnya)Jelaskan dengan singkat!
IAU secara umum mengelompokkan benda angkasa yang mengelilingi Matahari menjadi tiga
(Kartunnen, 2007) yaitu:
• Planet
Sebuah benda langit dikatakan planet jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
i. mengorbit Matahari
ii. bentuk fisiknyanya cenderung bulat
iii. orbitnya bersih dari keberadaan benda angkasa lain
• Planet-Kerdil
Sebuah benda langit dikatakan sebagai planet-kerdil jika:
i. mengorbit Matahari
ii. bentuk fisiknya cenderung bulat
iii. orbitnya belum bersih dari keberadaan benda angkasa lain
iv. bukan merupakan satelit
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
• Benda-benda Tata Surya Kecil (Small Solar System Bodies)
Seluruh benda angkasa lain yang mengelilingi Matahari selain planet atau planet-kerdil. Benda-
benda Tata Surya Kecil tersebut di antaranya adalah komet, asteroid, objek-objek trans-
neptunian, serta benda-benda kecil lainnya.
23. Didalam kebumian (ilmu bumi) terdiri dari gletser,padang pasir dan angin,Uraikan
dengan singkat tentang ke bumian tersebut di atas!
JAWABAN
- Gletser adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan
akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama.
- Padang pasir adalah daerah yang menerima curah hujan yang sedikit kurang dari 250 mm
pertahun. Pengertian lain padang pasir adalah daerah yang memiliki amplitude suhu yang
sangat tinggi pada siag hari dan angat rendah pada malam hari, curah hujan rendah otomatis
tanaman kurang kalaupun ada tanaman yang tahan panas seperti kaktus sehingga yang ada
hanya pasir yang luas.
- Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan udara disekitarnya.
25. Jelaskan dengan singkat apa yang di maksud dengan matematika inquiry?
JAWABAN
Matematika inquiry adalah metode penemuan terbimbing, dengan cara penyajian pelajaran
yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya.
Dengan kata lain, inquiry berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada
pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu. Metode inquiry
merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah
pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,
mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Dalam metode ini, peran siswa
benar-benar sebagai subjek yang belajar dan guru sebagai pembimbing dan fasilitator
26. Kekuatan berasal dari gaya gravitasi dan gaya elektromagnetik.Menurut saudara mana
gaya yang lebih kuat?Jelaskan mengapa demikian
JAWABAN 1
Gaya elektromagnetik adalah gaya yang diakibatkan oleh medan elektromagnetik terhadap
partikel-partikel yang bermuatan listrik. Besarnya medan magnet yang dihasilkan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus Lorent (Gaya Lorent). Gaya gravitasi adalah gaya tarik-
menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Setiap
benda yang memiliki massa akan menarik benda lain yang memiliki massa. Percepatan gravitasi
di permukaan bumi adalah konstan yaitu g = 9,8 m/s 2.
JAWABAN 2
Gaya elektromagnetik adalah gaya yang diakibatkan oleh medan elektromagnetik terhadap
partikel-partikel yang bermuatan listrik. Gaya inilah yang Gaya inilah yang membuat partikel-
partikel yang bermuatan listrik berlawanan saling tarik-menarik dan partikel-partikel
bermuatan sama akan saling tolak-tolak menolak. Sehingga menjaga elektron-elektron dan
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
proton-proton tetap bersama dalam sebuah atom serta menjaga atom-atom tetap bersama
dalam sebuah molekul.
Perubahan kekuatan sekecil apa pun pada gaya ini dapat menyebabkan atom tidak terbentuk
dikarenakan elektron-elektron terlepas jauh dari inti atom atau sebaliknya. Dan
konsekwensinya alam raya ini pun tidak akan terbentuk.
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa
dialam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas
Umum dari Einstein (Teori yang melihat gravitasi bukan sebagai gaya, tetapi lebih sebagai
manifestasi dari kelengkungan ruang dan waktu), namun hukum gravitasi universal Newton
yang lebih sederhana merupakan paparan yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.
Gaya inilah yang menyebabkan galaksi-galaksi, planet-planet dan bintang-bintang yang berada
di alam semesta ini tetap pada orbitnya masing-masing. Perubahan sekecil apapun pada gaya
ini dapat menyebabkan benda-benda langit menjadi saling bertabrakan atau keluar dari
orbitnya masing-masing.
F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
G adalah konstanta gravitasi
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
g adalah percepatan gravitasi
Elektromagnetisme adalah cabang fisika tentang medan elektromagnetik yang mempelajari
mengenai medan listrik dan medan magnet. Medan listrik dapat diproduksi oleh muatan listrik
statik, dan dapat memberikan kenaikan pada gaya listrik. Medan magnet dapat diproduksi oleh
gerakan muatan listrik, seperti arus listrik yang mengalir di sepanjang kabel dan memberikan
kenaikan pada gaya magnetik.
Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara
dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah
keduanya.
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Gaya grafitasi dipengaruhi oleh massa yang besar
27. Sebutkan lima (5) keunggulan dan kelemahan pembelajaran MIPA di tempat anda
mengajar!
JAWABAN
Keunggulan pembelajaran MIPA
1) Penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna
(meaningfull learning) sebab anak di-hadapkan dengan keadaan dan situasi yang
sebenarnya.
2) Setelah peserta didik diberikan motivasi dan contoh langsung dengan menggunakan alat
peraga, timbul kemauan untuk mencoba sehingga pembelajaran terasa menyenangkan.
3) Diadakan kegiatan ekstrakurikuler MIPA sehingga dapat menyaring dan melatih peserta didik
agar lebih mencintai MIPA.
4) Mudah untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari karena MIPA erat kaitannya dengan
lingkungan sekitar sehingga apersepsi dalam memulai pembelajaran dapat lebih mudah
diterima peserta didik.
5) Untuk membuat kegiatan peserta didik lebih aktif, banyak metode yang dapat dilakukan
dalam pembelajaran MIPA agar tidak membosankan.
Kelemahan pembelajaran MIPA
1) Pengelolaan kelas dilakukan secara konvensional sehingga tidak memungkinkan terjadinya
interaksi antar siswa
2) Dalam melakukan evaluasi/assesmen, umumnya guru menggunakan tes secara tertulis,
sehingga tes hanya berorientasi ke ranah kognitif, hanya beberapa guru yang menggunakan
rubrik untuk assesmen. Ini berarti bahwa pemahaman guru tentang asesmen hanya pada
ranah kognitif, tidak sampai pada ranah afektif dan psikomotor
3) Guru tidak memiliki waktu cukup untuk menerapkan metode, pendekatan dan model-model
pembelajaran yang disarankan. Jika diterapkan, waktunya lama sehingga guru tidak dapat
menyelesaikan penyampaian materi pembelajaran yang cukup banyak kepada siswa.
4) Kurangnya fasilitas/ sarana prasarana yang mampu menunjang kegiatan pembelajaran MIPA
seperti ketersediaan laboratorium beserta peralatan yang mendukung, terutama untuk
daerah yang berada di pedesaan.
5) Kurangnya minat siswa untuk menerima pembelajaran MIPA sehingga menghambat kegiatan
interaksi saat pembelajaran berlangsung.
Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.
28. Bagaimana menurut saudara mempersiapakan guru MIPA agar proses belajar
mengajar MIPA dapat berjalan dengan baik,sehingga pelajaran MIPA tidak
menakutkan!
JAWABAN
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Agar pembelajaran MIPA tidak lagi dianggap menakutkan, maka guru
MIPA tidak cukup hanya menguasai bahan pembelajaran, melainkan harus cerdas
dalam mengelola pembelajaran dengan memilih metode untuk mengembangkan kreativitas
peserta didik yang diwujudkan dalam pembuatan perangkat pembelajaran yang berkualitas.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan guru MIPA seyogyanya
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dalam
pemecahan masalah.
Muatan pendidikan karakter perlu ditambahkan sebagai dampak pengiring pembelajaran agar
nilai-nilai positif menjadi penyeimbang aspek kognitif yang selama ini dikedepankan dalam
dunia pendidikan. Selain itu efektivitas pembelajaran dapat dicapai lewat pembelajaran yang
dilakukan guru. Efektivitas merujuk pada aktivitas guru yang tidak semata-mata bertindak
secara prosedural, tetapi juga mampu dan menggerakkan partisipasi siswa dalam
pembelajaran.
Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu manusia, dan pada perkembangannya
telah banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat.
IPA pada hakekatnya merupakan suatu produk atau hasil. Dimana IPA merupakan
sekumpulan penetahuan dan sekumpulan konsep-konsep dan bagan konsep yang
merupakan hasil suatu proses tertentu. Dan IPA adalah suatu proses yang digunakan untuk
mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk IPA. Dalam
proses ini digunakan metode ilmiah dan terutama ditekankan pada proses observasi dan
eksperimen.
Sebagai suatu produk, proses maupun penerapan, IPA mempunyai ciri-ciri yang
membedakan dengan non IPA. Adapun ciri-ciri tersebut adalah:
1. Pengetahuan dalam IPA bersifat universal. Ini berarti konsep-konsep dan teori IPA tetap
konsisten dan berlaku dimana-mana. Hal ini antara lain karena IPA tidak membahas
nilai-nilai moral dan etika, keindahan dan seni budaya yang nilainya dipengaruhi oleh
kebudayaan masing-masing tempat.
2. Konsep-konsep dalam IPA dapat diuji kebenarannya oleh siapa saja pada waktu kapan
saja. Ini berarti konsep-konsep IPA dapat dibuktikan oleh ilmuwan-ilmuwan lain pada
waktu yang berbeda-beda.
3. Konsep dari teori IPA bersifat tentatif, yang berarti kemungkinan dapat diubah bila
ditemukan fakta baru yang tidak sesuai dengan konsep teori tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan tiga pertanyaan mendasar yang harus dijawab ilmu pengetahuan
alam untuk membedakan ilmu pengetahuan alam dan non ilmu pengetahuan alam adalah:
1. Apakah ilmu pengetahuan itu bersifat universal, yang konsisten dan berlaku dimana-mana?
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
2. Apakah ilmu pengetahuan itu bisa diuji kebenarannya oleh siapa saja, dimana saja dan pada
waktu kapan saja?
Apakah ilmu pengetahuan itu bersifat tentatif, yang artinya bisa berubah jika telah ditemukan
fakta baru yang tidak sesuai dengan konsep teori yang lama?
30. SAINS itu memiliki karakteristik antara lain SAINS yang tidak demokratis dan SAINS
yang demokratis.Jelaskan kedua karaketristik tersebut?
31. KARAKTERISTIK SAINS YANG TIDAK DOGMATIS
Pertumbuhan dan perkembangan sains (ilmu pengetahuan) yang sangat pesat pada awalnya
hanya berlandaskan satu sumber, yaitu: filsafat. Namun berkat upaya pemikiran manusia,
pertumbuhan dan perkembangan sains menjadi semakin beraneka ragam yang masing-masing
ingin melepaskan diri dari induknya (Runes, 1976; Muhadjir, 2000, Mujani, 1996; Bertens,
1999).
Dari munculnya beragam sains itu, sains menjadi semakin jauh dari realitas kefilsafatannya,
yang kemudian sains hanya mengabdi pada realitas sainstifik (keilmiahaan) saja ketika sains
telah mencapai era modern. Karakter epistemologis sains modern adalah rasional-empiris-
positivistik, sedang karakter ontologis sains modern adalah bersifat materialistik, mekanistik
dan atomistic (reduksionistik) (Kuntowijoyo, 1993). Dari karakter epistemologis dan ontologism
ini, sains modern lalu menjadi tidak mengenal nilai-nilai kemanusiaan, tepatnya dalam tataran
oksiologis ia menjadi bebas nilai .
Sains sebagai hasil karya pemikiran manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri dituntut untuk mampu memberikan solusi yang positif. Sains itu harus tumbuh dan
berkembang dalam suasana kebebasan berpikir walaupun model kebebasan berpikir itu sendiri
masih perlu diperbincangkan lebih lanjut (Syahrur, 1994 Barbour, 1996).
Hal ini karena sains dalam perjalanannya berkembang kearah argumenbahwa sains (modern)
itu netral, bahwa sains (ilmu pengetahuan) yang dalam tentang atom dapat menciptakan bom
nuklir dan juga bisa untuk mrnyembuhkan kanker, bahwa ilmu genetika bisa untuk
mengembangkan pertanian di dunia ketiga dan juga bisa menyaingi Tuhan mulai dipertanyakan
oleh para saintis (Bagir & Abidin, 1998). Karena itu para saintis dalam realitas kebutuhan hidup
dan fitrah manusia yang religious.
KARAKTERISTIK SAINS YANG TIDAK DEMOKRATIS
Pengalaman sejauh ini menunjukkan bahwa pembelajaran politik yang dimasukkan secara
formal ke dalam kurikulum sakolah dalam bentuk mata pelajaran tertentu tidak lebih hanya
membawa siswa ke dalam pengetahuan kognitif factual dan atau konseptual sebagaimana
mata pelajaran yang lain. Sedangkan yang terkait dengan perubahan sikap dan perilaku kea rah
yang diharapkan, yaitu sikap dan perilaku demokratik, masih jauh dari yang diharapkan.
32. Jelaskan bagaimana sains merupakan kajian objektif dari fenomena alam dan bukan
kajian subjektif dari seseorang?Jelaskan gambaran anda mengapa sains sebagai suatu
wilayah kajian
Definisi dari sains adalah “pengetahuan yang diperolehmelalui pembelajaran dan pembuktian”
atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang
terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang
dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan
fenomena – fenomena yang terjadi di alam .
Sains dengan definisi diatas seringkali disebut dengan sains murni, untuk membedakannya
dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi sains yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. ilmu sains biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
Natural sains atau Ilmu pengetahuan Alam
Sosial sains atau ilmu pengetahuan sosial
berikut ini adalah contoh dari begitu banyak pembagian bidang – bidang sains, khususnya
natural sains atau IPA
BIOLOGI (Biology) : Anatomi,biofisika,genetika, Ekologi, Fisiologi, taksonomi, virulogi, zoologi,
dll
KIMIA (Chemistry) : Kimia Analitik, Elektrokimia, Kimia organik, kimia anorganik, ilmu material,
kimia polimer, thermokimia
Fisika (Physics) : Astronomi, fisika nuklir, kinetika, dinamika, fisika material, optik, mekanika
quantum, thermodinamika
Ilmu Bumi (Earth Science) : Ilmi lingkungan, geodesi, geologi, hydrologi, meteorologi,
paleontologi, oceanografi.
Syarat-syarat ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab
sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah
sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih
dahulu.
Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama
sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada,
atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya.
Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan
objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau
subjek penunjang penelitian.
Dari uraian tersebut diatas maka sains bisa dikatakan sebagai wilayah kajian
2) Charles Darwin
Charles Darwin juga menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859,
dengan judul "on the ofiginof species by means of natural selection" atau "the preservation
of favored races in the struggle for life". Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :
Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan, melainkan
karena seleksi alam dan seksual
Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus
hidup
Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses
bereproduksi
Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup
Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-menerus
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Teori Darwin
3) Alfred Wallace
Memiliki pendapat yang sama dengan Charles Darwin, bahwa spesies yang ada sekarang, berasal
dari spesies masa silam yang mampu bertahan hidup.
4) Count De Buffen
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar yang
diwariskan. Dengan demikian, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan
terjadinya variasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru.
5) Sir Charles Lyeel
Menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau, dan benua mengalami perubahan.
6) Thomas Robert Malthus
Menyatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk naik seperti deret ukur, sedangkan bahan
makanan yang tersedia, naik seperti nilai hitung.
7) Anaximender
Bumi pada awalnya merupakan lautan, lalu berkembang menjadi daratan. Para makhluk hidup
aquatik pun termodifikasi sehingga dapat hidup di darat. Pada manusia, terdapat masa"part
fish" dan "part human" yang disebut merman dan mermaid. penampilan seperti ikan ini ada pada
masa dalam kandungan bayi selama proses perkembangan. Kemudian, penampilan tersebut akan
hilang pada manusia dewasa.
8) Aristoteles
Benda-benda hidup berkembang makin sempurna karena pengaruh kekuatan tertentu,
yaknientelecy, dan makhluk hidup di daratan berasal dari makhluk hidup di lautan.
9) Epicurus
Epicurus sependapat dengan Aristoteles bahwa organisme berubah dan berkembang makin
kompleks dan makin maju. Namun bukan karena faktor entelecy yang mempengaruhinya,
melainkan karena faktor "natural law".
Ilmuan ini melengkapi teori evolusi Darwin dengan teori genetika modern. Menurutnya, evolusi
adalah masalah genetika, yakni soal keturunan bagaimana mewariskan gen-gen melalui sel
kelamin.
Lamarck vs Weismann
Weismann menentang pendapat Lamarck, mengenai sifat-sifat makhluk hidup yang diperoleh
melalui proses keturunan dari induknya. Maka, weismann di sini melakukan percobaan dengan
memotong ekor tikus yang panjang, namun pada hasilnya, sampai kepada generasi-20, keturunan
induk tikus yang ekornya di potong tadi, tetap berukuran panjang.
Lamack vs Darwin
Mereka berpendapat mengenai jerapah berleher panjang
Lamarck : Semula, jerapah berleher pendek, namun karena beradaptasi dengan lingkungan (selalu
memakan dedaunan di pohon yang tinggi), maka lehernyapun menjadi panjang
Darwin : Dalam populasi, ada jerapah berleher pendek, dan ada yang berleher panjang. Dalam
kompetisi untuk mendapatkan makanan, jerapah berleher panjang lebih unggul daripada jerapah
berleher pendek, sehingga populasi yang sampai sekarang masih dapat kita lihat adalah jerapah
berleher panjang.
Homologi
c) Analogi
Merupakan kebalikan dari homologi, yaitu mempunyai asal yang berbeda, namun memiliki fungsi
yang sama. Contoh : sayap kupu-kupu dengan sayap kelelawar (memiliki bentuk rangka yang
berbeda, namun memiliki satu fungsi yang sama, yaitu untuk terbang).
Analogi
d) Embriologi Perbandingan
Merupakan hewan-ewan kelas vertebrata, seperti ikan, reptil, aves dan mamalia, meskipun tubuh
individu dewasanya berbeda, namun fase perkembangan embrionya sangat mirip (lihat pada
gambar, urutan paling atas horizontal, embrio dari manusia, hewan memiliki kemiripan).
Embriologi perbandingan ini dibagi menjadi dua :
Ontogeni : perkembangan individu mulai dari sel telur hingga individu tersebut mati
Filogeni : Sejarah perkembangan organisme dari filum yang paling sederhana hingga yang
paling sempurna
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Perkembangan Embrio
e) Adanya variasi dalam satu spesies
Individu yang termasuk dalam suatu spesies tidak pernah bersifat identik (sama persis). variasi ini
terjadi karena faktor genetis dan lingkungan.
f) Petunjuk secara biokimia
Digunakan uji presipitin (endapan) yang pada dasarnya adanya reaksi antara antigen-antibodi.
semakin banyak endapan yang terbentuk maka semakin jauh hubungan kekerabatannya.
34. Bagaimana sifat-sifat sains secara umum?Berikan contoh yang berasal dari pengalaman
sendiri!
JAWABAN
Beberapa orang mencoba menghubung-hubungkan sains dengan agama, atau sains dengan
mitos atau yang terbaru, mengatakan kalau sains hanyalah budaya barat. Karena itu, kita
harusnya paham apa saja sifat sains sesungguhnya. Berikut saya sertakan sembilan sifat sains
yang telah diterima luas di kalangan ilmuan.
1. Sains menuntut Bukti
Semua penjelasan ilmiah pada akhirnya harus berdasarkan pada bukti yang sah. Tanpa
bukti, penjelasan yang diajukan tidak lebih dari spekulasi saja. Saat anda mengatakan
bahwa keimanan anda di dukung bukti yang kuat, maka anda sebenarnya tidak beriman,
karena anda memerlukan bukti. Dengan mengatakan hal yang demikian pula, anda telah
memposisikan sains sebagai keimanan. Anda mengalami miskonsepsi. Sains menuntut
bukti, jadi sains bukan keimanan.
2. Sains memakai landasan berpikir kritis
Kemajuan sains tidak akan terjadi seandainya ilmuan tidak mempertanyakan asumsi lama,
memeriksa dan menguji kembali data lama, dan mencari kesalahan teori lama sehingga
membawa pada penjelasan yang baru dan lebih baik. Bila anda
mengatakan keyakinan anda didukung sains modern, anda menempatkan keyakinan anda
pada posisi berbahaya. Keyakinan anda akan mengalami proses pemikiran kritis seperti
dipertanyakan, diperiksa dan dicari kesalahannya. Selain itu, hal ini membawa pada posisi
bahaya seandainya dukungan sains modern tersebut di kemudian hari terbukti salah akibat
proses berpikir kritis sains.
36. Mengapa perkembangan ilmu selalu di tandai dengan bekerjanya metode ilmiah yang
baik?
JAWABAN 1
Karena kita tahu bahwa Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran
yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk
memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian
sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali,
jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam
mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu,
apakah benar, dan sebagainya.
JAWABAN 2
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematik, konsisten,
dan berkesinambungan satu sama lain yang berasal dari pengalaman dan pengamatan.
Sedangkan, Metode ilmiah (Scientific Method) adalah metode atau cara tertentu dalam
melakukan kajian untuk mendapatkan pengetahuan mengenai realitas dari sesuatu melalui
jalan percobaan (eksperimen) atas sesuatu itu. Adapun berdasarkan pengelompokan ilmu
pengetahuan, maka Ilmu Sosial Budaya Dasar di satu sisi termasuk kelompok ilmu sosial dan di
sisi lain termasuk kelompok pengetahuan budaya. Sedangkan, hubungan antara ilmu
pengetahuan dan metode ilmiah yaitu dengan adanya metode ilmiah maka dapat
mempermudah dalam melakukan konstruksi atau pembentukan ilmu pengetahuan yang baik
dan benar.
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis
lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
37. Bagaimana manusia menyadari akan alam dan menyadari bahwa dirinya mencari
pengetahuan mengenai alam?
38. Berikan contoh kasus yang dapat mengelaborasi kesadaran sains kita?
JAWABAN
Menyadari bahwa sekian banyak hal berada di sekeliling kita, saat kita sedang beraktifitas apa
pun dengan apa-apa yang ada di sekeliling kita. Ini adalah alam indrawi yang kita rasakan dan
juga dirasakan oleh binatang, karena mereka pun-paling sedikit-mengetahui adanya apa yang
terjangkau oleh matanya, terlepas apakah mereka memahaminya atau tidak. Adanya
tanggapan kita tentang sesuatu itu adalah alam lain yang hanya dimiliki manusia.
Selain alam indrawi ada juga yang menunjukkan kehadiran alam lain, serta melebihi
tingkatannya. Selanjutnya kita berpikir tentang diri kita dan apa yang ada di dalamnya. Ketika
itu kita menemukan adanya keinginan, atau dorongan untuk berbuat sesuatu, baik maupun
buruk. Ada dorongan yang mengantar kita menyadari bahwa ada alam di atas kita bahkan ada
Tuhan Pencipta kita dan Pencipta alam semesta. Seperti apa yang dikemukakan Ibn Khaldun,
yang dikenal sebagai Bapak Sosiologi- kita dapat membuktikan kebenaran adanya alam ketiga
ini, melalui mimpi-mimpi yang tidak kita pikirkan sebelumnya, lalu kita lihat dalam tidur dan
selanjutnya terbukti di alam nyata. Demikian itulah tiga alam yang dialami manusia.
Salah satu kodrat manusia adalah untuk mencari tahu apa yang belum diketahui. Disadari atau
tidak, sebenarnya seseorang lebih banyak belajar dari pertanyaan daripada jawaban. Anak kecil
adalah penanya sejati, dia tanyakan semua apa yang di sekitarnya, dia menganggap segala
sesuatu itu luar biasa, dia selalu ingin tahu, makanya banyak orang beranggapan bahwa anak
kecil adala filosof sejati. Namun pada umumya setelah dewasa, orang menganggap hal-hal
yang ada disekitarnya biasa- biasa saja.. jadi tidak perlu dipertanyakan. Memahami orang dan
kodrat manusia hanyalah soal mangenali dan mengakui seseorang sebagaimana mareka
adanya, bukan apa yang orang pikirkan tentang mereka, dan bukan orang menginginkan
mereka menjadi apa. Tindakan manusia diatur oleh pikirannya sendiri, sifat ini sangat kuat
dalam diri manusia sehingga pikiran yang menonjol dalam kasih sayang adalah kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh si pemberi dengan memberi, bukan dengan menerima. kodrat
manusia sejak awal memang demikian dan akan tetap demikian sampai akhir zaman karena
manusia ditempatkan di bumi dengan kodrat itu. manusia sebagai animal rational dibekali
hasrat ingin tahu. Manusia selalu ingin tahu dalam hal apa sesungguhnya yang ada (know
what), bagaimana sesuatu terjadi (know how), dan mengapa demikian (know why) terhadap
segala hal. Orang tidak puas apabila yang ingin diketahui tidak terjawab.
Keingintahuan manusia tidak terbatas pada keadaan diri manusia sendiri atau keadaan
sekelilingnya, tetapi terhadap semua hal yang ada di alam fana ini bahkan terhadap hal-hal
yang ghaib. Manusia berusaha mencari jawaban atas berbagai pertanyaan itu; dari dorongan
ingin tahu manusia berusaha mendapatkan pengetahuan mengenai hal yang
dipertanyakannya. Ilmu Pengetahuan berawal pada kekaguman manusia akan alam yang
dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos), maupun alam kecil (micro-cosmos).
Di dalam sejarah perkembangan pikir manusia ternyata yang dikejar itu esensinya adalah
pengetahuan yang benar, atau secara singkat disebut kebenaran.
Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan kalau dia memperoleh pengetahuan mengenai hal yang
dipertanyakannya. Rasa keingintahuan manusia dimulai dari rasa ingin mengenal dirinya
sendiri yang kemudian berkembang kepada rasa keingintahuan manusia pada alam sekitarnya.
Tugas Terstruktur Konsep-Konsep Mipa
Rasa ingin tahu hanya akan mendorong seseorang untuk mengkaji fenomena alam semesta
disaat hati nuraninya menyakini bahwa alam semesta ini telah diciptakan berdasarkan hukum
kausalitas dan aturan yang selaras, keyakinan seperti ini tidak akan muncul kecuali dari
keimanan terhadap Tuhan, dan ia tidak akan dimiliki oleh seorang materialis sejati. Oleh
karenanya seorang materialis yang menghabisi usianya di dalam lab-lab dan pusat-pusat kajian
guna mengkaji dan meneliti rahasia dan fenomena alam semesta, pada dasarnya hati
nuraninya menyakini akan keberadaan Tuhan, walaupun secara zahir ia menampakkan dirinya
sebagai seorang materialis.
Rasa keingintahuan tersebut terpuaskan dengan kemampuan bahasa manusia untuk
berkomunikasi dan bertukar pengalaman tentang segala hal yang ada di alam serta
kegunaannya bagi manusia. Meskipun demikian manusia masih mempunyai keterbatasan
misalnya keterbatasan manusia dalam melihat, mendengar, berpikir dan merasakan tentang
apa yang terjadi disekitarnya secara benar dan utuh.
Manusia adalah mahluk transenden yang tak pernah puas dengan pengetahuan yang telah
dimilikinya. Bahkan leluhur manusia, Adam yang telah diberi pengetahuan langsung oleh Allah
dan berpengetahuan lebih ketimbang mahluk lain masih saja ingin tahu rahasia buah kuldi.
Rasa ingin tahu manusia tak pernah terpuaskan, ia terus bertanya dan bertanya.
Dalam manusia curiosity (rasa ingin tahu) pikiran manusia berkembang dari waktu kewaktu
rasa ingin tahunya atau pengetahuannya selalu bertambah sehingga terjadi timbunan
pengetahuan . Maka terjadilah perkembangan akal manusia sehingga justru daya pikirnya lebih
berperan dari pada fisiknya. Dengan akal tersebut manusia memenuhi tujuan hidupnya
disamping untuk melestarikan hidup untuk memenuhi kepuasan hidup serta juga untuk
mencapai cita-cita.
Manusia ingin mengetahui segala sesuatu. Segala sesuatu yang terjadi (situasi, kondisi,
keadaan, sifat, karakter, ciri-ciri, peristiwa, kejadian) maupun apa saja yang ada (benda, hewan,
tumbuhan, dll.) baik yang ada/terjadi di lingkungannya (environment) maupun yang
ada/terjadi di dalam dirinya sendiri (peredaran darah, degup jantung, rasa senang, sedih, dll.)
JAWABAN 2
Kesadaran; Alat Untuk Membuka Rahasia Rumus Tuhan
Adalah menjadi tugas umat manusia untuk membuka tabir rahasia kehidupan. Baik dimensi fisik
(wadag), maupun dimensi metafisik berupa misteri alam kegaiban. Semakin banyak kita
mengungkap hukum-hukum alam, kodrat alam atau kodrat Tuhan, maka akan semakin banyak
terungkap misteri kehidupan ini. Sedangkan saat ini, prestasi manusia seluruh dunia
mengungkap rahasia kehidupan mungkin belum lah genap 0,0000000001 % dari keseluruhan
rahasia yang ada. Terlebih lagi rahasia eksistensi alam gaib.
Kesadaran adalah Proses yang Dinamis
Berawal dari ketidaksadaran lalu berproses menjadi kesadaran tingkat awal yakni kesadaran
jasad/ragawi. Dari kesadaran jasad meningkat menjadi kesadaran akal-budi yang diperolehnya
setelah manusia mampu menganalisa dan menyimpulkan sesuatu yang dapat ditangkap oleh
panca-indera. Seiring perkembangan kedewasaan manusia, kesadaran akal-budi (nalar/rasio)
meningkat secara kualitatif dan kuantitatif. Tahap ini seseorang baru disebut orang yang pandai
atau kaya ilmu pengetahuan. Kesadaran akal-budi ini bersifat lahiriah atau wadag, jika
dikembangkan lebih lanjut akan mencapai kesadaran yang lebih tinggi yakni kesadaran batiniah.
Kesadaran Tinggi adalah Berkah Bagi Alam Semesta
Semakin tinggi kesadaran manusia (high consciuousness) menuntut tanggung jawab yang lebih
besar pula. Karena semakin tinggi kesadaran berarti seseorang semakin berkemampuan lebih
serta dapat melakukan apa saja.
Memahami kesadaran tidaklah mudah, karena bekalnya adalah kesadaran pula. Sebagaimana
digambarkan dalam filosofi Jawa dalam bentuk saloka : Nggawa latu ada damar : …membawa
api untuk mencari api”. Hal itu menjadi satu problematika tersendiri (the problem of
consciousness) umpama tamsil. Kalau ingin cari makan untuk mengisi perutmu, syaratnya
perutmu harus kenyang dulu.
41. Bagaimana pola perkembangan ilmu alam dari waktu ke waktu? Mengapa dikatakan
sebagai perulangan pola
JAWABAN
~ Ilmu alam dalam perkembangannya tidak mengalami banyak perubahan yang siknifikan dari
zaman ke zaman.
~ Dikatakan sebagai perulangan pola Karena ini adalah merupakan gejala alam dan siklus alam
yang akan terus berulang, sebagaimana perulangan sebuah pola.
42. Bagaimana relevansi metode ilmiah dalam perkembangan ilmu alam di zaman modern?
JAWABAN
Dengan kemajuan perkembangan ilmu dan kecanggihan teknologi saat ini terutama melalui
computer dan internet sangat membantu manusia dalam melakukan eksperimen atau
penelitian ilmiah, sehingga pada saat pengolahan data dapat memperoleh hasil yang cepat dan
akurat serta dapat dengan mudah menyebar luaskan melalui internet.
43. Apakah hakikat dari Pendidikan Matematika dan IPA?
44. Jelaskan Pengertian dari Hakikat Sains secara umum dan di tinjau dari sudut pandang
guru MIPA?
45. Apa saja yang menjadi struktur fundamental dari sains dan jelaskan?
46. Apa saja sumber-sumber pengetahuan alam?Jelaskan dengan singkat dan padat
Sumber-sumber ilmu pengetahuan itu secara garis besar ada tiga, yaitu alam semesta
(alam fisik), Alam akal (nalar) dan Hati (intuisi dan ilham).
Kaum Rasionalis, selain alam semesta atau alam fisik, meyakini bahwa akal merupakan
sumber pengetahuan yang kedua dan sekaligus juga sebagai alat pengetahuan. Mereka
menganggap akal-lah yang sebenarnya menjadi alat pengetahuan sedangkan indra hanya
pembantu saja.
Alam akal digolongkan sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan karena
tertentu dari hukum yang general. Aktivitas ini dalam istilah logika disebut silogisme
kategoris demonstratif.
47. Mengapa manusia memerlukan bahasa dan logika untuk menggali pengetahuan
mengenai alam