Anda di halaman 1dari 6

CONTOH SERTA FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, DAN TEORI DALAM ILMU

SOSIAL

Di susun oleh : Kelompok 7

1. Dian latifa yuniarti E1B117016


2. Maerwan Yoga Pradana E1B021165

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
CONTOH SERTA FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, DAN TEORI DALAM ILMU
SOSIAL

A. Fakta

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia fakta : hal atau keadaan peristiwa, yang merupakan
kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta  berasal dari bahasa latin yaitu factus
adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti
dan telah menjadi suatu kenyataan.

Jadi fakta adalah informasi atau data yang terjadi di kehidupan. Ciri pokok fakta adalah ke
khasannya dan sifatnya yang tidak  berulang-ulang. Fakta Sosial adalah cara bertindak, berfikir
Contohnya : gunung berapi, gunung merbabu, candi borobudur, candi perambanan, perang
diponegoro,  perang padri, lain-lain.

Dapat disimpulkan bahwa fakta adalah keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan yang
sungguh-sunggguh terjadi dan terjamin kebenarannya dengan fakta-fakta yang ada kita dapat
menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi, yang dimana fakta
merupakan titik awal untuk membentuk konsep dan dari  beberapa konsep dapat membentuk
sebuah Generalisasi. Fakta, Konsep dan Generalisasi merupakan sutu kajian dalam IPS yang
harus dipahami oleh siswa.

Fakta dapat dipahami secara umum dalam tiga bentuk:

1. Fakta yang berupa benda seperti batu, pohon, orang, dan sebagainya.
2. Fakta yang berupa situasi atau kondisi seperti panas, kotor, bising dan sebagainya.
3. Fakta yang berupa peristiwa atau kejadian seperti kebakaran, perkelahian dan proses
lainnya
B. Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian konsep adalah gambaran mental dari
objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk
memahami hal-hal lain. Menurut Soedjadi pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat
digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan
dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Tanwifi menjelaskan bahwa konsep adalah suatu ide
yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti “konsep kebutuhan manusia”
yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, keselamatan,  pendidikan, cita-cita, dan
harga diri.

Dapat disimpulkan konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan
merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Dari
pengertian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa konsep mengandung atribut. Atribut
adalah cirri atau karakteristikyang dimiliki suatu konsep yang membedakan tabel objek atau
peristiwa atau proses dari objek, peristiwa atau  proses lainnya.

Menurut Womack (1970), selain memahami konsep yang dibangun  berdasarkan pengenalan
kita terhadap atribut kelas (penggolongan) dan simbol, juga penting memahami tingkat arti (level
of meaning) dari sebuah konsep. Ia berpendapat bahwa sebuah konsep studi sosial merupakan
kata atau sekumpulan kata (prosa) yang berkaitan dengan satu gambaran tertentu yang menonjol
dan bersifat tetap (Certain, vakint, inalienable, features = tetap, menonjol, tak dapat dicabut).
Untuk lebih menjelaskan pengertian tentang konsep, berikut ini dikemukakan beberapa sifatnya.

1. Konsep itu bersifat abstrak. Ia merupakan gambaran mental tentang benda, peristiwa,
atau kegiatan. Misalnya, kita mendengat kata “kelompok”, kita bisa membayangkan apa
kelompok itu.
2. Konsep itu merupakan “kumpulan” dari benda-benda yang memiliki karakteristik atau
kualitas secara umum.
3. Konsep itu bersifat personal, pemahaman orang tentang konsep “kelompok” misalnya
mungkin berbeda dengan pemahaman orang lain.
4. Konsep dipelajari melalui pengalaman dengan belajar.
5. Konsep bukan persoalan arti kata, seperti didalam kamus. Kamus memiliki makna lain
yang lebih luas.
C. Generalisasi

Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual
(khusus) menuju simpulan umum yang mengikat seutuh fenomena sejenis dangan fenomena
individual yang diselidiki. Dengan kata lain, generalisasi merupakan hubungan antara dua atau
lebih konsep, misalnya hubungan antara konsep “uang, kebutuhan, dan keinginan”. Generalisasi
menunjukkan hubungan sebab akibat antara konsep satu dengan konsep yang lain.

Dalam ilmu sosial terdapat sejumlah keterampilan yang dapat diklasifikasikan menjadi
keterampilan berfikir, keterampilan teknis dan keterampilan sosial. Sejumlah keterampilan
berfikir yang penting dalam ilmu sosial diantaranya adalah menarik kesimpulan, membuat
generalisasi, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Keterampilan teknis yang
berhubungan dengan generalisasi, dapat diwujudkan melalui penggunaan berbagai media dan
alat bantu dalam mencari dan menyajikan informasi.

Keterampilan sosial bekaitan dengan kemampuan untuk melakukan hubungan antar manusia,
misalnya berinteraksi dan berkomunikasi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
lingkup tertentu.

Menurut Rochiati dalam Jarotimec, mengungkapkan adanya empat jenis generalisasi, yaitu:
 
 Generalisasi Deskriptif. Contoh: Pada umumnya pusat-pusat kerajaan terletak di tepi
sungai
 Generalisasi Sebab Akibat. Contoh: Di dalam revolusi, apabila golongan ekstrem berhasil
merebut kekuasaan maka akan berlangsung pementahan teror
 Generalisasi Acuan Nilai. Contoh: Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah
 Generalisasi Prinsip Universal. Contoh: Kapasitas sebuah bangsa untuk memodelisasikan
diri tergantung pada  potensi sumber daya alamnya, kualitas manusianya dan orientasi
nilai para pelaku sejarahnya

D. Teori
Teori yaitu prinsip umum yang menjelaskan hakikat gejala atau hubungan gejala  berupa
rumus, aturan, kaidah, dan sebagainya. Teori merupakan rangkaian fakta-fakta, konsep-konsep,
dan generalisasi-generalisasi, serta perkiraan tentang implikasi (akibat) dari rangkaian fakta-
fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi tersebut yang satu sama lainnya sangat
berhubungan. Kekuatan teori terletak pada kemampuannya menerangkan dan meramalkan
fenomena.

Sebuah teori adalah sepasang proposisi yang berhubungan, dan menerangkan hubungan antara
beberapa generalisasi. Kekuatan teori terletak pada kemampuannya menerangkan dan
meramalkan fenomena. Menurut Skager dan Weinberg, makin bersemangat lapangan inquiry
makin mendekati kenyataan teori-teori tersebut (Husein Achmad, 1982:9). Proposisi yang
menghubungkan fakta merupakan teori yang lebih mudah dari pada proposisi yang
menghubungkan konsep. Selanjutnya proposisi yang menghubungkan konsep, lebih mudah dari
proposisi yang menghubungkan generalisasi. Sedangkan teori yang lebih tinggi akan
mengembangkan bentuk konsep yang lebih umum.

Secara umum istilah teori dalam Ilmu Sosial mengandung beberapa pengertian:
a. Teori adalah abstraksi dari realitas.  
b. Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan definisi-definisi yang secara konseptual
mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis.
c. Teori terdiri dari teorema-teorema yakni generalisasi yang diterima/terbukti secara
empiris. (Pengertian teorema adalah sebuah pernyataan, sering dinyatakan dalam bahasa
alami, yang dapat dibuktikan atas dasar asumsi yang dinyatakan secara eksplisit atau pun
yang sebelumnya disetujui).

Suatu Teori pada hakekatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau
pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat
diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Teori merupakan hubungan dua variabel
atau lebih, yang telah diuji kebenarannya. Variabel merupakan karakteristik dari orang-orang,
benda-benda atau keadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, misalnya usia, jenis
kelamin, dsb
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Senen,  Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Yogyakarta: Universitas  Negeri
Yogyakarta, 2003)
N. Daldjoeni, Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Bandung: Penerbit Alumni, 1997)
Ibid , hlm. 25
Nurochim, Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA, 2013)
Mundiri, Dasar-Dasar Pendidikan Sosial (Bandung, Gramedia Pustaka, 2012)

https://www.academia.edu/39816551/Makalah_IPS_Fakta_Konsep_Generalisasi_dan_Teori
https://www.msyarifah.my.id/ips-dalam-fakta-konsep-generalisasi-dan-teori/
https://www.academia.edu/39715660/
MAKALAH_Fakta_Konsep_Generalisasi_dan_Teori_dalam_IPS

Anda mungkin juga menyukai