BAB 2
PENGERTIAN ILMU SOSIAL,METODE ILMIAH,DAN KEBENARAN ILMIAH
A. PENGERTIAN ILMU
Mungkin tidak berlebihan jika seorang filsuf Oxford University kontemporer Jerome
R.Ravert dalam karyanya The Philosophy of Science ,sampai saat ini mengakui bahwa
ilmu merupakan sbuah kisah sukses luar biasa.
Selain itu, di Indonesia menurut The Liang Gie ( 1999: 85-86 ) istilah ilmu atau science
merupakan n suatu perkataan yang bermakna jamak, yaitu sebagai berikut.
1. Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menunjuk pada segenap pengetahuan
ilmiah yang
mengacu kepada ilmu umum ( science in general )
2. Pengertian ilmu yanng menunjuk pada salah satu bidang penngetahuan ilmiah
tertentu,seperti ilmu
Biologi,antropologi,psikologi,geografi,sejarah,ekonomi dan sebagainya.
Pengetahuan,khusus nya pengetahuan dalam arti luhur sebagai hasil darri pelaksanaan
proses-proses kognitif yang terpercaya dan sistematis.
Menurut Henry W.Jhonsten dalam The Liang Gie mengemukakan bahwa ilmu adalah
suatu kumpulan yangh sistematis dari pengetahuan.
Jadi, menurut Jhonstone tidak semua pengetahuan itu adalah ilmu sebab ilmu hanya
terbatas pada pengetahuan yang di peroleh secara sistematis.
Pengertian yang kedua menekankan bahwa ilmu merupakan proses aktivitas penelitian.
Proses tersebut ber titik tolak dari fakta-fakta keseharian dan berakhir pada suatu teori
yang di pertanggung jawab kan secara ilmiah.
B. PENGERTIAN SOSIAL
Istilah sosial dalam ilmu sosial memiki arti yang yang berbeda-beda.Menurut Soekanto
apabila istilah sosial menunjuk pada objeknya yaitu,yaitu masyarakat,sosialisme adalah
suatu ideologi yang berpokok pada prinsip pemilikan umum.
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Dari pendapat di atas,dapat di simpulkan bahwa pengertian masyarakat terdiri atas
beberapa unsur: a. Manusia yang hidup bersama
b. Bercampur untuk waktu yang cukuo lama
c. Menyadari akan kesatuan dan perbedaan
d. Merupakan suatu sistem hidup bersama
1. Imitasi
Mempunyai peranan yang sangat panting dalam prosees interaksi sosial.Tapi imitasi pun
dapat menimbulkan hal-hal negatif,terutama jika ,meniru prilaku yang buruk.
Berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap yang berasal dari
dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain secra emosi.
3. Identifikasi
Merupakan kecenderungan-kecenderunganataupun keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi identik atau sana dengsn orang lain.
4. Simpati
Faktor simpati akan dapat berkembang dalam keadaan di mana berbagai faktor salimg
mengerti benar-benar terjamin.
Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf,seorang ahli sosiologi Jerman,yang di kenal
sebagai pencetus Teori Konflik Non-Marxis,merupakan merupakan suatu konsep yang
ambisius untuk mendefinisikan seperangkat disiplin akademik yang memberikan
perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia.
Ilmu-ilmu sosial tumbuh dari filsafat moral,sebagaimana ilmu-ilmu alam tumbuh dari
filsafat alam.
Menurut Bung Hatta mengatakan bahwa ilmu sosial sebagaimana halnya dengan ilmu
pengetahuan yang lain adalah satu ragam dimana memiliki peran tiga wajah ilmu sosial.
Pertama,sebagai critical discourse [watak kritis].
Kedua, sebagai akademik enterpise,memiliki pengertian bagaimana mestinya . Dalam
bahasa Taufik Abdullah ilmu sosial tampil sebagai tatangga dekat ideologi, sebagai
sistematisasi strategis dari sistem nilai dan filsafat sebagai pandangan hidup ( Abdullah,
2006: 10-11 ), yang pada kenyataannya sarat dengan nilai . Pernyataan ini sependapat
dengan mazhab Frankfurt yang dipelopori Adorno dan kawan-kawannya,mereka
memosisikan bahwa ilmu sosial bersifat tidak bebas nilai.
Ketiga,sebagai applied science,artinya bahwa dalam ilmu sosial diperlukan untuk
mendapatkan hal-halyang praktis dan berguna.
D. METODE ILMIAH
Pengertian metode merupakan prosedur yang mewujudkan pola-pola dan tata langkah
dalam melaksanakan suatu penelitian ilmiah.
Mengenai langkah dalam metode ilmiah Sheldon J.Lachman mengemukakan lima
langkah (1)perumusan hipotesis spesifik atau pertanyaan spesifik untuk penyelidikan,(2)
perancangan penyelidikan,(3) pengumpulan data,(4) penggolongan data dan
pengembangan generalisasi-generalisasi,(5)pemeriksaan kebenaran terhadap hasihasil,yaitu terhadap data dan generalisasi-generalisasi.
E. KEBENARAN ILMIAH
1. Kebenaran pertama (T1) adalah kebenaran metafisik yang merupakan kebenaran yang
paling maendasar dan puncak ddari seluruh kebenaran
2. Kebenaran ke dua (T2) adalah kebenaran etik
3. Kebenaran ketiga (T3) kebenaran logis
4 Kebenaran keempat (T4) kebenaran empirik,yang lazimnya di percayai sebagai
landasan pekerjaan para ilmuwan dalam melakukan penelitian.
BAB 3
STRUKTUR DAN PERANAN ILMU
terhadap pepelitiannya.
B. PENGERTIAN DAN PERANAN FAKTA
Menurut Schwab konsep merupakan abstraksi,suatu konstruksi logis yang terbentuk dari
kesan ,tanggapan,dan pengalaman-pengalaman kompleks.
Pengertian konsep menunjuk pada suatu abstraksi ,penggambaran dari sesuatu yang
konkret maupun abstrakdapat berbentuk pengertian atau definisi ,atribut esensial dari
suatu kategori yang memiliki ciri-ciri esensial relatif sama.
Selanjutnya,Fraenkel mengklasifikasikan jenis-jenis konsep atas 6 macam.
1. Konsep konjungtif,yaitu konsep berfungsi untuk menghubungkan dari keberadaan dua
atau lebih atributyang semuanya harus ada.
BAB 4
SOSIOLOGI
3. Roucek dan Warren berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu tentang hubungan
antara manusia dalam kelompok-kelompoknya.
4. J.A.A van doom dan C.J.Lammers mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu
tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
5. Meta Spencer dan Alex Inkeles,sosiologi adalah ilmu tentang kelompok hidup
manusia.
6. David Popenoe berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu tentang interaksi manusia
dalam masyarakat sebagai suatu keseluruhan.
7. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu
tentang struktur sosial dandan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan
sosial.
Para sosiolog beranggapan bahwa komunitas adalah imagined (yang di
bayangkan).Sebagaimana pandangan dalam sosiologi kontemporer,komunitas adalah
sesuatu yang di postulatkan.Postulat tersebut menjadi kenyataan ketiki tindakan di
lakukan seolah-seolah tindakan tersebut adalah realitas.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat dan prilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok-kelompoknya.
Karakteristik sosiologi menurut Soekanto mencakup hal-hal berikut.
1. Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial,bukan merupakan bagian ilmu
pengetahuan alam maupun kerohanian.
2. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
3. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang empiris,faktual,dan rasional.
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak,bukan tentang ilmu pengetahuan
ysng konkret.
5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menghasilkan pengertian-pengertian dan
pola-pola umum.
6. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif,melainkan suatu disiplin yang
bersifat kategoris.
Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki cakupan yang luas dan banyak cabang
yang dipersatukan,meskipun tidak terlalu kuat oleh strategi hermeneutika dan ambisi
untuk mengoreksi kepercayaan umum.
Secara tamatis,ruang lingkup sosiologi dapat di bedakan menjadi beberapa subdisiplin
sosiologi,seperti.
a) Sosiologi pedesaan (rural sociology)
b) Sosiologi industri (industrial sociology)
c) Sosiologi perkotaan (urban sociology)
d) Sosiologi medis (medical sociology)
e) Sosiologi keluarga (family sociolog)
f) Sosiologipendidikan dan seni (educational and art sociology)
B. PENDEKATAN,METODE,TEKNIK,ILMU BANTU,DAN JENIS PENELITIAN
1. Pendekatan
Dalam pendekatan kuantitatif,sosiologi mengutamakan bahan dan keterangan dengan
angka sehingga gejala-gejala yang di telitinya dapat di ukur dengan mempergunakan
skala,indeks,tabel dan formula yang menggunakan statistik.Sedangkan dalam
pendekatan kualitatif,sosiologi selalu di kaitkan dengan epistemologi interpretatif
dengan penekanan pada makna-makna yang terkandung di dalamnya atau yang ada di
balik kenyataan yang teramati.
2. Metode
Beberapa metode penelitian.
a. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu metode yang berupaya untuk mengungkap pengejaran
atau pelacakan.
b. Metode Eksplanatori
Metode ini bersifat menjelaskan atas jawaban dari pertanyaan menghapa dan
bagaimana itu.
c. Metode Historis Komparatif
Metode ini menekankan pada analisis atas peristiwa-peristiwa masa silam untuk
merumuskan prinsip-prinsip umum,yang kemudian di gabungkan dengan metode
komparatif,dengan menitikberatkan pada perbandingan antara berbagai masyarakat
bveserta bidangnya untuk memnperoleh perbedaan dan persamaan serta sebab-sebabnya.
d. Metode Fungsionalisme
Bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial
dalam masyarakat.
e. Metode studi kasus
Merupakan suatu penyelidikan dari suatu individu,kelompok,atau institusi untuk
menentukan variabel.
f. Metode Survei
Adalah salah satu bentuk dari penelitian yang umum dalam ilmu-ilmu sosial.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Sosiometri
b. Wawancara atau interview
c. Observasi
d. Observasi Partisipan
4. Ilmu Bantu
a. Statistik
b. Psikologi
c. Etnologi,adalah ilmu tentang adat istiadat suatui bangsa
d. Arkeologi,adalah ilmu tentang peninggalan ataupun kebudayaan klasik dari suatu
bangsa
Lahirnya sosiologi sebagai ilmu sosial tidak lepas peranannya dari seorang tokoh brilian
tetapi.Ia adalah Auguste Comte(1798-1857).
Sosiologi yang lahir tahun 1839,berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan,dan
logos yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kata atau berbicara.Jadi,sosioloangi
berarti berbicara mengenai masyarakat.Bagi Comte sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir dari perkembangan
ilmu pengetahuan.
Max Weber ( 1864-1920 ) tokoh pendiri akademik lainnya yang terinspirasi oleh tradisi
Geisteswissechaven dan Kulturlehre dari Jerman, berusaha membentuk disiplin baru.
Sosiologi dibedakan oleh pendekatan dan pandangan interfretatifnya daripada oleh
pernyataan bahwa seperangkat fakta terpisah merupakan wilayah eksklusif untuk
studinya. Bagi Weber, sosiologi dibedakan usahanya untuk verstehen (memahami)
tingkah laku manusia.
Bagi Weber, kenyataan sosial itu sebagai sesuatu yang didasarkan pada motivasi dan
tindakan sosial yang berarti. Dalam arti tersebut bahwa tinjauan Weber tersebut
berhubungan dengan posisi nominalis yang berpendirian bahwa hanya individulah yang
riil secara objektif. Sebaliknya, masyarakat hanyalah satu nama yang mengunjuk pada
sekumpulan individu-individu.
G. TEORI-TEORI SOSIOLOGI
BAB 5
ANROPOLOGI
4. Prehistori
5. Etnologi
Antropologi bertujuan untuk memperluas arena perbandingan untuk merekam berbagai
budaya sebelum budaya-budaya itu lenyap.
C. KONSEP-KONSEP ANTTROPOLOGI
1. Kebudayaan
Secara umum pengertian kebudayaan mengacu kepada kumpulan pengetahuan secara
sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Evolusi
3. Daerah budaya (culture area)
4. Enkulturasi
5. Difusi
6. Akulturasi
7. Etnosentrisme
8. Tradisi
D. TEORI-TEORI ANTROPOLOGI
1. Teori Orientasi Nilai Budaya dari Kluckhohn
Menurut teori ini,hal-hal yang paling tinggi nilainya dalam tiap kebudayaan hidup
manusia minimal ada lima hal,yaitu (a) human nature atau makna hidup manusia;(b)
man nature atau makna dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya;(c) time yaitu
persepsi manusia mengenai waktu;(d) activity, masalah makna dari pekerjaan manusia;
(e) relational ,yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
2. Teori Evolusi Sosiokultural Paralel-Konvergen-Divergen Sahlins dan Harris
Evolusi sosiokultural tidak sama dengan pengertian evolusi biologis,tidak ada tujuan
akhir bagi evolusi sosiokultural,dan tidak ada perkembangan ke arah keadaan akhir.
3. Teori Evolusi Kebudayaan Lewis H.Morgan
Menurut teori ini ada delapan tentang evolusi kebudayaan,yaitu.
a. Zaman liar tua
b. Zaman liar madya
c. Zaman liar muda
d. Zaman Bar-Bar tua
e. Zaman Bar-Bar madya
f. Zaman Bar-Bar muda
BAB 6
ILMU GEOGRAFI
berkurang dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam selak abad ke-6 SM,sehingga
corak pengetahuan tentang bumi tersebut mulai memiliki dasar ilmu pasti/alam yang
lebih baik.Kemudian terdorong oleh kebutuhan untuk mempermudah perjalanan
berikutnya,secara sederhana pengalaman perjalanan itu di lukiskan ke dalam bentuk
peta.Sejak itu,penyelidikan tentang bumi di lakukan dengan memakai logika.Dengan
demikian,akal budi dan rasio mengganti mitos.
Pada abad pertengahan dan zaman dan zaman Renaissance,banyak orang yang menaruh
perhatian dalam bidang geografi,khususnya pada awal abad pertengahan untuk
kepentingan penyebaran agama,perdagangan ,serta perang yang di lakukan oleh kaum
penyebar agama.Tokoh yang begitu tinggi perhatiannya pada pengaturan kembali
tentang geografi adalah Bernhardus Veranius (1622-1650).Veranius berasumsi bahwa
terdapat dualisme dalam geografi.Pertama,geografi mempelajari proses fenomena yang
bersifat alamiah.Kedua,geografi pun mempelajari fenomena sosial kebudayaan.Geografi
zaman Veranius yang di tandai dualisme geografi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Geografi umum dan geografi khusus.
2) Geografi fisik dan geografi manusia.
Geografi adalah disiplin akademis yang luas dan dinamis,memiliki akar-akar dalam ilmu
alam,sosial,bahkan humaniora.Dalam cakupannya yang begitu luas,terdapat kelompokkelompok yang bersinggungan dan beririsan,baik para ahli riset,itu bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman mengenai lingkungan,tata ruang,dan tempat dengan berbagai
strategi dan teknik.
D. MANFAAT TERAPAN GEOGRAFI
Nilai terapan dari gegrafi sangat dihargai selama Perang Dunia II karena kemampuan
para ahli geografi untuk menyediakan informasi mengenai negara-negara lain,keahlian
kartografi serta fotogrametik mereka banyak dipakai dalam dunia intelijen.Sejak tahun
1950-an,peran geografi dalam pengumpulan data dan analisisnya dipakai pula sebagai
pedoman dalam menyiapkan rencana-rencana pembangunan kota dan kawasan,dan
beberapa perkembanga teknisnya (seperti GIS) di arahkan untuk tujuan-tujuan
praktis.Ada yang berpendapat bahwa salah satu peran pokok ahli geografi adalah
memberikan nilai tambah pada data,yang kemudian dapat dijual kepada para
pengambil keputusan.
E. KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
1. Tempat
Konsep tempat merujuk pada suatu wilayah dimana orang hidup berada.
2. Sensus penduduk
Merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan terluas yang dilakukan oleh
pemerintah di seluruh dunia.
3. Iklim
Adalah keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu,keadaan
variasinya dari tahun ke tahun dan keadaan ekstremnya.
4. Laut
Diartikan sebagai keseluruhan massa air yang saling berhubungan,mengelilingi semua
sisi daratan di bumi.
5. Lingkungan
6. Benua
7. Urbanisasi
8. Peta
Adalah pola permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang pada bidang datar.
9. Kota
10. Mortalitas
Merujuk pada rangkuman tingkat kematiankotor rata-rata penduduk.
11. Khatulistiwa (ekuator)
Adalah sebuah konsep yang merujuk pada garis khayal yang melingkari bola bumi dan
membelahnya menjadi dua bagian yang sama besar,masing-masing 180 derajat.
12. Demografi
Merujuk pada analisis terhadap berbagai variabel kependudukan.
13. Tanah
14. Transmigrasi
Adalah suatu sistem pembangunan terpadu,upaya untuk mencapai keseimbangan
penyebaran penduduk.
15. Wilayah
Merujuk pada suatu area di permukaan bumi yang relatif homogen dan berbeda dengan
sekelilingnya berdasarkan beberapa kriteria tertentu.
F. GENERALISASI-GENERALISASI
1. Tempat
2. sensus penduduk
3. Iklim
4. laut
5. lingkungan
6. benua
7. urbanisasi
8. peta
9. kota
10. mortalitas
11. khatulistiwa/ekuator
12. demografi
13. tanah
14. transmigrasi
15. wilayah
G. TEORI-TEORI GEOGRAFI
1. Teori ledakan penduduk Thomas Robert Malthus
Dalam teorinya,Malthus mengemukakan pendapat bahwa masyarakat manusia akan
tetap miskin karena kecenderungan pertambahan penduduk berjalan lebih cepat daripada
persediaan makanan.
2. Teori pengaruh iklim terhadap peradaban Ellsworth
3. Teori lokasi lahan Johan Heirinch
4. Teori daya sentrifugal dan sentripetal Charles O.Colby
Isi pokok teori ini yang ,menyebabkan pada masyarakat kota terjadi daya dan sentrifugal
adalah,hidup di kota terasa sesak,penat,dan berjubel.
BAB 7
ILMU SEJARAH
A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH
Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab,yakni dari kata syajaratun,yang berarti pohon
kayu.Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian,perkembangan atau
pertumbuhan tentang peristiwa dalam suatu kesinambungan.Arti kata sejarah ini
sendiri ,sekarang ini memiliki makna sebagai cerita,atau kejadian yang benar-benar telah
terjadi pada masa lalu.
Pada umumnya ,para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang
terbagi atas tiga hal,yakni.
1. Sejarah sebagai peristiwa
Adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa lampau.
2. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai bagian dari ilmu humaniora,maupun yang berkembang di sekitar makna
dan hakikat yang terkandung dalam sejarah.
3. Sejarah sebagai cerita
Pada hakikatnya,sejarah merupakan hasil rekonstuksi sejarawan terhadap sejarah sebagai
peristiwa berdasarkan fakta-fakta sejarah yang di milikinya.
Sjamsuddin dan Burke mengelompokkan cakupan sejarah menjadi beberapa kelompok
1. Sejarah sosial
2. Sejarah ekonomi
3. Sejarah kebudayaan
4. Sejarah demografi
5. Sejarah politik
6. Sejarah kebudayaan rakyat
7. Sejarah intilektual
8. Sejarah keluarga
9. Sejarah etnis
10.Sejarah psikologi dan psikologi histori
11. Sejarah pendidikan
12. Sejarah medis
B. METODE DAN ILMU BANTU SEJARAH
Dalam metodologi riset,ada istilah metode historis dengan langkah-langkah
menggambarkan permasalahan atau pertanyaan untuk diselidiki,mencari sumber tentang
fakta historis,meringkas dab\n mengevaluasi sumber-sumber historis,dan menyajikan
fakta-fakta yang bersangkutan yang bersangkutan dalam suatu kerangka interprettatif.
Sedangkan sebagai ilmu bantu dalam panelitian,sejarah terdiri atas hal-hal berikut.
1. Paleontologi,yaitu ilmu tentang bentuk-bentiuk kehidupan purba
2. Arkeologi,yaitu kajian ilmiah mengenai hasil kebudayaan,baik dalam periode
prasejarah maupun periode sejarah.
3. Paleoantropologi,yaitu ilmu tentang manusia-manusia purba atau antropologi ragawi.
4. Paleografi,yaitu kajian tentang tulisan-tulisan kuno,termasuk ilmu membaca dan
penentuan waktu/tanggal/tahun.
5. Efigrafi,yaitu pengetahuan tentang cara membaca,menentukan waktuserta
menganalisis tulisan kuno pada benda-benda yang dapat bertahan lama ,seperti batu.
6. Ikonografi,yaitu arca-arca atau patung-patung kuno sejak zaman prasejarah maupun
sejarah.
3. Fungsi Instruktif
Bahwa dengan belajar sejarah dapat berperan dalam proses pembelajaran pada salah satu
kejuruan atauy keterampilan tertentu. Seperti navigasi, jurnalistik, militer dan
sebagainya.
4. Fungsi Rekreasi
Artinya, dengan belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan maupun keindahan.
D. SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH
Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu tertua, Pada abad ke-17 dan ke-18, sejarah
secara formal di ajarkan di universitas-universitas Eropa mulai dari Oxford University
hingga Gottingen (Gilbert, 1977). Walaupun kemunculan ilmu sejarah baru terasa di
abad ke-19, bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan sosial lainnya.
Dimana perkembangan ilmu sejarah diwarnai oleh konflik persaingan di antara para
tokohnya. Diilhami oleh karya Leovold von Ranke (1795-1886), para sejarawan mulai
meninggalkan paradigma sejarah klasik yang telah di praktikan oleh sebagian besar
sejarawan sejak abad delapan belas. Mereka mulai memusatkan perhatian pada
pemaparan narasi-narasi peristiwa politik yang trutama didasarkan pada dokumendokumen resmi.
Namun, jika di telusuri lebih jauh lagi, embrio lahirnya ilmu sejarah dapat ditarik dalam
sejarah historiografi Eropa yang akan dilihat sebagai gejala terikat oleh waktu (time
bound) dan terikat pula oleh kebudayaan (culture bound) pada zamannya.
Penulis sejarah Yunani yang terkenal adalah Herodotus (198-117 SM),Thucydides (456396 SM), dan Polybius (198-117 SM). Herodotus menulis karyanya yang berjudul
History of the Persian Wars (sejarah perang-perang Persia 500-479 SM), ia melihatnya
perang ini sebagai bentrokan antar dua peradaban yang berbeda, yaitu Yunani dan Persia.
Meskipun dia menganggap bahwa Persia sebagai bangsa bar-bar yang dibencinya,
namun Herodotus, mencoba bersikap objektif untuk menghargai bangsa Persia. Disinilah
kejernihan hati sejarawan Herodotus disamping ia berusaha keras untuk melakukan
inkuiri secara kritis dan memberi penjelasa-penjelasan yang naturalistik serta tidak
banyak menunjukkan adanya campur tangan para dewa, sebagaimana penulis
sebelumnya, yaitu Homerus sehingga Herodotus layak mendapat julukan sebagai Bapak
sejarah bahkan sebagai Bapak Antropologi.
Di Inggris yang puas dengan perkrmbangan institusional di pelopori oleh David Hume
(1711-1776) penulis History of England from the Invasion of Julius Caesar to the
Revolution of 1698. Di sini Hume percaya bahwa sejarah adalah catatan tentang
perkembangan intelektual dan moral.
Untuk memberikan semacam konklusi mengenai perkembangan pendekatan ilmu sejarah
sebelum abad ke-19, menurut Alexander Irwan mengemukakan bahwa pendekatan
sejarah pada zaman tersebut bercampur aduk dengan narasi yang bersifat metafisis dan
mitis.
Hal pertama yang perlu di catat adalah beragamnya nama mengenai materi kajian atau
disiplin-disiplin ilmu yang muncul sepanjang abad ke-19. Akan tetapi, menjelang
pecahnya Perang Dunia 1, terjadilah konvergensi umum atau konsensus di sekitar
sejumlah kecil nama spesifik, sedangkan calon-calon lainnya cenderung di gugurkan.
Secara periodik, ilmu sejarah memang sudah berlangsung sejak lama dan terminologi
sejarah pun sudah amat tua, khususnya sejak zaman Yunani kuno. Sebab mengenai
catatan-catatan masa lalu,khususnya masa lalu tentang bangsanya sendiri, negaranya
sendiri, memang meruoakan suatu aktivitas yang sudah lazim dalam dunia pengetahuan,
dan hagiografi atau riwayat hidup dan legenda orang-orang yang di anggap suci,
penulisannya senantiasa didorong oleh mereka yang berkuasa. Akan tetapi, yang
membuat disiplin baru ilmu sejarah itu berbeda adalah sejak di kembangkan penekanan
pada wie es eigentlich gewesen apa yang nyata-nyata terjadi oleh Leopold von Ranke
(1795-1886) pada abad ke-19 denga karyanya A Critique of Modern Historycal Writers.
E. HUBUNGAN ILMU SEJARAH DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA
1. Hubungan Sejarah dengan Sosiologi
Hal ini lebih tampak lagi dengan cepatnya perubahan sosial jelas menarik perhatian
bukan saja sejarawan, tetapi juga sosiologiwan. Sebab para sosiologiwan yang
menganalisis berbagai persyaratan pembangunan pertanian dan industri di negara-negara
yang di sebut negara berkembang memperoleh kesan yang mereka kaji adalah tentang
perubahan dari waktu ke waktu, dengan katta lain sejarah.
2. Hubungan Sejarah dengan Antropologi
Hubungan ini dapat di lihat karena kedua disiplin ini memiliki persamaan yang
menempatkan manusia sebagai subjek dan objek kajiannya, lazimnya mencakkup
berbagai dimensi kegidupan.
3. Hubungan Sejarah dengan Psikologi
Dalam cerita sejarah, aktor atau pelaku sejarah senantiasa mendapat sorotan yang tajam,
baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
4. Hubungan Sejarah dengan Geografi
Hubungan ini dapat di lihat dari suatu aksioma bahwa setiap peristiwa sejarah senantiasa
memiliki lingkup temporal dan spasial, ddimana keduanya merupakan faktor yang
membatasi fenomena sejarah tertentu sebagai kesatuan.
5. Hubungan Sejarah denngan Ilmu Ekonomi
Walaupun kita tahu bahwa sejarah politik pada dua atau tiga abad terakhir begitu
dominan dalam historiografi Barat, namun ironisnya mulai abad ke-20,sejarah ekonomi
dalam berbagai aspeknya pun semakin menonjol, terutama setelah modernisasi, dimana
hampir setiap bangsa di dunia lebih memfokuskan pembangunan ekonomi.
4. Nasionalisme
Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliiki arti rasa kebangsaan, di mana
kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besar dalam kehidupan bernegara.
5. Kemerdekaan/Kebebasan
Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nnilai utama dalam kehidupan politik bagi
setiap negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa di agung-agung kan,
sekalipun tidak selamanya di praktikkan.
6. Kolonialisme
Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi bangsabangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15 dan 16.
7. Revolusi
Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang
radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran.
8. Fasisme
Konsep fasisme atau facismadalah nama pengorganisasian pemerintahan dan masyarakat
secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat memiliki rasa nasionalis
yang sempit, rasialis, militeristis, dan imperialis.
9. Komunisme
Konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial yang di
dasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan swapemerintahan yang di atur
secara komunal atau bersama-sama.
10.Peradaban
Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada suatu entitas
kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi, dan
pola pikir terpenting dari suatu masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi.
11.Perbudakan
Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau slavery adalah suatu istilah yang
menggambarkan suatu suatun kondisi di mana seseorang maupun kelompok tidak
memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang memiliki hak asasi sebagai
manusia yang layak.
12.Waktu
Konsep waktu dalam hal ini (hari, tanggal, bulan, tahun, windu, dan abad) merupakan
konsep esensial dalam sejarah.
13.Feminisne
Istilah feminisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari subordinasi pria.
14.Liberalisme
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya dapat di
ungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-nuansa
khusus.
15.Konservatisme
Istilah konservatisme merujuk pada doktrin yang meyakini bahwa realitas suatu
masyarakat dapat di temukan pada perkembangan sejarahnya.
G. GENERALISASI-GENERALISASI SEJARAH
Dalam pembuatan generalisasi sejarah dapat di bedakan atas tiga tingkatan.yaitu.
1 High order generalization ialah generalisasi yang yang di sebut laws atau
principles,yaitu generalisasi yang pemakaiannya secara universal.
2 Intermediate level generalization ialah generalisasi yang di gunakan di kawasan
tertentu ataupun di daerah kebudayaan tertentu.
3 Law order generalization, yaitu generalisasi yang di dasarkan atas data dari dua atau
lebih tentang sekelompok masyarakat dari suatu kawasan tertentu yang bersifat
13. Feminisme
Pada awalnya teori ini bersifat interdisipliner yang merangkum beberapa diskriminasi
dan ketimpangan sosial diantara pria dan wanita di berbagai bidang sosial budaya.
14. Liberalisme
Secara metodologis, liberalisme meragukan penjelasan teori-teori holistik ataupun
kolektivisme.
15. Konservatisme
Pada umumnya,pengikut konservatisme adalah para orang tuayang sudah memiliki
pandangan dan sikap mapan mengenai apa yang harus diutamakan dalam hidup.
I. TEORI-TEORI SEJARAH
1. Teori Gerak Siklus Ibnu Khaldun
Pokok-pokok pikiran dalam teori khaldun tersebut di kemukakan dalam Al-Muqaddimah
sebagai berikut.
a. Kebudayaan adalah masyarakat manusia yang memiliki landasan diatas hubungan
antara manusia dan tanah di satu sisi dan hubungan manusia dengan manusia lainnya di
sisi lain yang menimbulkan upaya mereka untuk memecahkan kesulitan-kesulitan
lingkungan serta mendapatkan kesenangan dan kecukupan dengan membangun industri,
menyusun hukum dan menerbitkan transaksi.
b. Bahwa kebudayaan dalam berbagai bangsa berkembangmelalui empat fase, yaitu fase
primitif atau nomaden, fase urbanisasi, fase kemewahan, dan fase kemunduran yang
mengantarkan kehancuran.
2. Teori Daur Kultural Spiral Glambatistta Vico
Secara makro, pokok-pokok pikiran Vico yang tertuang dalam teori daur spiralnyadalam
The New Science,adalah sebagai berikut.
a. Perjalanan sejarah bukanlah seperti roda yang berputar mengitari dirinya sendiri
sehingga memungkinkan seorang filsufmeramalkan terjadinya hal yang sama pada masa
depan.
b. Sejarah berputar dalam gerakan spiral yang mendaki dan selalu memperbaharui diri.
c. Masyarakat manusia bergerak melalui fase-fase perkembangan tertentu dan terjalin
erat dengan kemanusiaan yang di cirikan oleh gerak kemajuan dalam tiga fase, yaitu fase
teologis, fase herois, dan fase humanistic.
d. Ide kemajuan adalah substansial, mesti tidak melalui satu perjalanan lurus ke
depan,tetapi bergerak dalam lingkaran-lingkaran historis yang satu sama lain saling
berpengaruh.
3. Teori Tantangan dan Tanggapan Arnold Toynbe
Pokok-pokok pikiran teori ini adalah.
a. Peradaban muncul sebagai tanggapan atas tantangan, walaupun bukan atas dasar
murni hukum sebab akibat,melainkan hanya sekedar hubungan, dan hubungan itu dapat
terjadi antara manusia dan alam atau antara manusia dan manusia.
b. Berjenis-jenis tantangan yang berbeda dapat menjadi tantangan yang di perlukan bagi
kemunculan suatu peradaban.
c. Terdapat lima kawasan perangsang yang berbeda bagi kemunculan peradaban, yakni
kawasan ganas, baru, diperebutkan, ditindas, dan tempat pembuangan.
d. Kawasan ganas,mengacu kepada lingkungan fisik yang sukar di taklukkan.Kawasan
baru, mengacu kepada daerah yang belum pernah di huni dan diolah. Kawasan
diperebutkan, termasuk yang baru di taklukkan dengan kekuatan militer. Kawsan
tertindas, menunjukan suatu situasi ancaman dari luar yang berkepanjangan. Kawasan
hukuman/pembuangan, mengacu kepada kawasan tempat kelas dan ras yang secara
historis telah menjadi sasaran penindasan, diskriminasi, dan eksploitasi.
4. Teori Dialektika Kemajuan Jan Romein
BAB 8
ILMU EKONOMI
A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikosnamos atau oikonomiayang
artinya manejemen urusan rumah tangga, khusus nya penyediaan dann administrasi
peendapatan.
Menurut Albert L.Meyers, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan
dan pemuasan kebutuhan manusia.Jadi, pada hakikatnya ilmu ekonomi merupakan usaha
manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yang di
harapkan, dengan memilih penggunaan sumber dcaya produksi yang sifatnya langka atau
terbatas tertentu.Dengan kata lain, ilmu ekonomi merupakan suatu disiplin tentang
aspek-aspek ekonomi dan tingkah laku manusia.
Ditinjau dari ruang lingkup atau cakupannya, ilmu ekonomi dapat dibedakan atas
makroekonomi dan mikroekonomi. Istilah makroekonomi untuk pertama kali di
perkenalkan oleh Ragnar Frisch pada tahun 1933, yang di terapkan pada studi memgenai
hubungan antaragregat ekonomi yang bersifat luas, seperti pendapatan nasional, inflasi,
dan sebagainya.
Terdapat enam topik yang sering dipresentasikan dalam mikroekonomi, yakni teori
perilaku konsumen, teori pertukaran, teori produksi dan biaya,teori perusahaan, teori
distribusi,dan teori ekonomi kesejahteraan.
Dewasa ini ilmu ekonomi telah berkembang jauh melebihi ilmu-ilmu sosial lainnya yang
terbagi-bagi dalam beberapa bidang kajian, seperti ekonomi lingkungan, evolusioner,
eksperimental, kesehatan, institusional, matematik, sumber daya alam, pertahanan,
kesejahteran, dualistik, informal,campuran, pertanian, tingkah laku dan ekonomi
pembangunan.
Ekonomi evolusioner merupakan bidang kajian ekonomi yang menjelaskan naik
turunnya pertumbuhan ekonomi dan jatuh bangunnya perusahaan-perusahaan, kota-kota,
kawasan, dan negara yang mencerminkan bahwa evolusi selalu beroperasi pada tingkat
yang berlainan dengan tingkat kecepatan yang berbeda-beda.
Ekonomi eksperimental,pada mulanya merupakan hasil studi perilaku pilihan individu,
terutama ketika para ekonom memusatkan perhatiannya pada teori mikroekonomi.
Ekonomi kesehatan, tujuannya adalah menggeneralisasikan aneka informasi mengenai
biaya dan keuntungan dari cara-cara alternatif mencapai kesehatan dan tujuan kesehatan.
Ekonomi institusional,merupakan studi tentang sistem sosial yang membatasi
4. Metode Statistika
Suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara pengumpulan, pengolahan,
analisis, penafsiran, dan penyajian data dalam bentuk angka-angka secara statistik.
C. SEJARAH PERKEMBANGAN EKONOMI
Menurut Irving Kristol, ilmu ekonomi sebagai sebuah disiplin akademis, dalam
perjalanan sejarahnya, muncul pada abad ke-17 dan 18 sebagai suatu aspek revolusi
filosifis yang menciptakan dunia modern.
Dengan menyediakan tulisan 2000 halaman, Schumpeter sengaja melacak ilmu ekonomi
sebelum Adam Smith menulis The Wealth of Nations pada tahun 1776, yang menandai
munculnya ilmu ekonomi yang sepenuhnya berdiri sendiri
1. Ide yang berkembang pada zaman Renaissance menyatakan bahwa manusia adalah
bagian dari alam yang berdaulat.
2. Ilmu ekonomi terbebaskan dari ikatan moral, namun tidak lantas menjadi sosok
manusia yang dirasuki dengan kekuasaan yang politik ekonominya amoral, seperti yang
di perkirakan para mekantilis dan teoritisi lainnya yang dimata Adam Smith dan kawankawan tidak realistis.
3. Tujuan analisis ekonomi meluas, bukan sekadar pada pemilihan kebijakandagang
demi memperbesar kekuatan negara, melainkan juga menyangkut kehidupan dan
kesejahteraan sehari-hari.
D. MAZHAB-MAZHAB DALAM EKONOMI
1. Mazhab Merkantilisme
Mazhab ini muncul antara abad pertengahan dengan kejayaan laissez-faire (1500-1776
atau 1800). Adanya penemuan-penemuan daerah baru yang luas memiliki implikasi
bahwa institusi gilda tidak memadai lagi,bahkan di anggap sebagai penghabat
berkembangnya perdagangan antar negara.
produk perkembangan menurut sejarah kehidupan ekonomi yang khusus tumbuh di suatu
negara.
5. Mazhab Marginalis
Mazhab ini pelopornya adalah Karl Menger (1840-1921) dari Jerman.Dalam mazhab ini
menegaskan bahwa dalam hal seorang individu, setiap tambahan suatu barang yang
dilakukan secara berturut-berturut akan memperkecil nilai objektif setiap tambahan yang
dimiliki oleh individu itu.
6. Mazhab Institusionalis
Mazhab ini datang dari Amerika Serikat tahun 1900-an yang pengaruhnya masih kuat
sampai sekarang ini,tokohnya adalah Thorstein Veblen (1857-1929).
7. Mazhab Neo-Klasik
Mazhab ini merujuk pada versi terbaru dari ekonomi klasik yang dimunculkan pada abad
ke-19, terutama oleh Alferd Marshal dan Leon Walras.Terlepas dari pengertian neoklasik
pada umumnya, perbedaan ekonomi neoklasik dan klasik hanya terletak pada penekanan
dan pusat perhatiannya.
8. Mazhab Klasik
Pada hakikatnya, inti mazhab klasik ini terletak pada gagasan bahwa pertumbuhan
ekonomi berlangsung melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja.
9. Mazhab Keynesian
Dua pilar utama dari teori employment klasik adalah tabungan dan investasi
menghasilkan ekuilibirium pada tingkat full employment melalui tingkat suku bunga dan
bahwa penawaran serta permintaan tenaga kerja menghasilkan ekuilibirium melalui
berbagai variasi upah riil.
10. Mazhab Chicago
Jika di lihat dari sudut sejarah nya, pemikiran ekonomi mazhab Chicago ini sebenarnya
4. Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai perubahan stok modal dalam kurun waktu tertentu, biasanya
satu tahun. Makna investasi tesebut sering dikacaukan dengan investasi keuangan yang
definisinya adalah pembelian aset-aset keuangan, seperti saham dan obligasi yang nantinya
akan dijual kembali saat harganya meningkat, dan itu lebih terkait dengan analisis jasa.
5. Pasar
Pasar adalah sebuah mekanisme di mana para pembeli dan penjual berinteraksi untuk
menentukan harga dan melakukan pertukaran barang dan jasa.
Jika ditinjau dari macam atau jenisnya, pasar dapat dibedakan berdasarkan.
a. barang-barang yang diperjualbelikan, dapat di bedakan menjadi barang konsumsi dan pasar
faktor produksi;
b. waktu terjadinya, dapat dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, dan bulanan,
untuk pasar tahunan biasanya dilaksanakan dalam bentuk pekan raya;
c. lingkup aktivitasnya, dapat dibedakan menjadi pasar lokal, nasional dan internasional;
d. strukturnya,dapat dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar
oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.
6. Uang
Uang secara umum dilihat dari fungsinyadapat di definisikansebagai alat tukar.Uang pun
berfungsi sebagai satuan ukuran yang meiliki fungsi turunan, seperti sebagai standar
perincian utang dan sebagai alat penyimpanan kekayaan.
7. Letter of Credit
Adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisaatas permintaan importir nasabah bank
devisa yang bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi
dari importir tersebut.
8. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran (balance of payments) adalah keseluruhan catatan akuntansi dari
transaksi-transaksi internasional suatu negara dengan negara lainnya.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam penyesuaian neraca pembayaran yang telah di
kembangkan oleh para ahli ekonomi, khususnya berkenaan dengan bagaimana cara
memandang defisit.
1. Pendekatan elastisitas, melihat defisit sebagai hasil distorsi harga relatif, dalam hal ini di
sebabkan kurang kompetensi dasar.
2. Pendekatan absorpsi, melihat defisit sebagai akibat dari kelebihan pembelanjaan atas
output domestik sehingga penyesuaian yang baik adalah menurunkan pembelanjaan secara
relatif terhadap output.