Anda di halaman 1dari 76

Nama : Agil Ardiansyah Maulana

NPP : 31.0559

Kelas : E1

No Absen : 01

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Filsafat

Dosen : Dr. Drs. Udaya Majid, M.Pd

UJIAN TENGAH SEMESTER SATUAN MUDA PRAJA

Tugas saudara mengemukakan :

1. Pengertian Filsafat secara Etimologi dan Terminologi menurut Plato, serta menurut
pemahaman Anda.

Menurut Plato, filsafat secara terminologi yaitu pengetahuan yang berminat mencapai
pengetahuan kebenaran yang asli sedangkan secara etimologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu
philosophia yang terdiri dari philo yang artinya cinta atau ingin dan sophia yang berarti kebijakan
atau pandais sehingga arti filsafat secara etimologi adalah keinginan yang mendalam untuk bijak.
Menurut pemahaman saya, filsafat itu induk dari segala ilmu pengetahuan yang berarti cakupan
filsafat sangatlah luas, dengan filsafat mendorong kita untuk menjadi ingin tahu akan kebenaran
apapun dalam segala bidang dengan hanya menggunakan akal pikiran saja tidak dengan
keimanan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena filsafat tidak bias disangkutpautkan dengan
agama.

2. Jelaskan perbedaan Filsafat dengan ilmu lainnya dan apa yang mendorong kita berfilsafat
berikan contohnya.

Menurut saya, perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya yitu terletak pada cakupan nya. Ilmu
lain membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam nyata dan tidak mencakup
persoalan ilmu lain sedangkan filsafat tidak terbatas cakupannya dan dapat mencakup
persoalan ilmu lain karena filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur hubungan
antara ilmu ilmu lainnya. Hal yang mendorong kita untuk berfilsafat yaitu :
A. Ketakjuban, yaitu rasa kagum akan sesuatu sehingga mendorong kita untuk ingin tahu
akan hal tersebut
B. Ketidakpuasan, yaitu tidak puas akan suatu teori seperti peristiwa mitos sehingga
mendorong untuk mencari penjelasan dan keterangan sehingga dapat berfikir secara
rasional bukan mitos atau takhayul.
C. Hasrat Bertanya, yaitu orang orang yang kritis yang kepo yang rasa ingin tahu nya
berlebih akan dapat selalu bertanya dengan pertanyaan yang berbobot dan berkualitas
tidak sembarangan dalam bertanya.
D. Sangsi/Keraguan, yaitu rasa ragu yang berada diantara percaya dan tidak percaya
sehingga menimbulkan rasa ingin mendalami dan mengkaji ulang akan teori tersebut.

3. Jelaskan kegunaan filsafat dan kemukakan 5 (lima) contoh kegunaan filsafat dalam
kehidupan sehari-hari selama Anda menjadi praja IPDN.

Menurut saya, 5 kegunaan filsafat dan contohnya dalam kehidupan sehari hari selama
menjadi praja IPDN yaitu :
a. Dapat memperoleh kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis tentang
berbagai gejala dari bermacam pandangan. Contohnya yaitu, memasuki tahun baru 2021
struktur jabatan pengasuhan praja berganti salah satunya Pak Yoel Ginting menjadi
kepala sub bagian muda praja dan Pak Valdy menjadi kepala satuan wira A. hal ini
membuat saya ingin menganalisa mengapa hal ini bias terjadi apakah mungkin karena
tingkah laku muda praja atau tingkah laku para jajaran pengasuhan atau keisengan
pimpinan untuk menukar nukar anggotanya.
b. Dapat berfikir kritis dalam kehidupan intelektual di lingkungan akademis. Contohnya
yaitu saya dituntut untuk menjadi aktif di dalam kelas kuliah karena hasrat ingin tahu
dan kritis.
c. Dapat mengkritik yang membangun terhadap berbagai ketidakadilan sosial dan
pelanggaran hak asasi manusia. Contohnya yaitu, sarana dan prasarana di dalam wisma
haruslah sesuai dengan hak kita namun dalam wisma saya khususnya milik saya sendiri
meja belajar, lemari, dan kepstok rusak dan tidak layak, untuk perbaikannya saya
laporan pada pengasuh namun saya menerima saja karena semua ini pajak dari
masyarakat Indonesia.
d. Dapat menghadapi tantangan modernisasi melalui perubahan pandangan hidup, nilai-
nilai dan norma filsafat agar dapat bersikap terbuka dan kritis. Contohnya yaitu, dalam
lingkungan kampus IPDN terdapat kebijakan baru yaitu diperbolehkannya penggunaan
gawai untuk menunjang pembelajaran dan sarana informasi sehingga memudahkan kita
untuk belajar daring mengingat kondisi pandemi covid 19 ini.
e. Dapat berfikir dengan lebih rasional. Contohnya yaitu, dalam melakukan pertanyaan
dalam kehidupan sehari hari khususnya dalam hal akademis saya akan lebih rasional
dalam bertanya maupun berfikir.

4. Jelaskan alur berfilsafat dan kesalahpahaman dalam filsafat.

Menurut saya, alur alur untuk berfilsafat yaitu :


A. Menyadari adanya masalah, dalam hal ini kita akan sadar masalah tersebut dan
mendorong kita untuk ingin berfilsafat sehingga melanjutkan ke tahap selanjutnya
B. Meragukan dan menuji secara rasional anggapan anggapan yang ada, dalam hal ini
masalah tersebut kita uji dengan anggapan yang umumnya beredar dimasyarakat
namun karena hasilnya tidak memuaskan kita lanjut ke tahap selanjutnya.
C. Memeriksa penyelesaian yang terdahulu, dalam hal ini masalah tersebut sudah beredar
dan sudah ada juga penyelesaian yang umumnya dilakukan oleh masyarakat namun hasil
yang ada tetaplah tidak memuaskan sehingga dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
D. Menyarankan hipotesa berupa pembuktian yang memperkuat atau membantah, dalam
hal ini kita membuat hipotesa untuk membuktikan penyelesaian masalah tersebut
dengan membantah ataupun memperkuat penyelesaian tersebut. Setelah itu lanjut ke
tahap selanjutnya.
E. Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan, dalam hal ini
diperiksa kembali kebenaran dari penjabaran yang ada setelah selesai dapat dilanjutkan
ke tahap selanjutnya.
F. Menarik kesimpulan, dalam hal ini setelah selesai semua tahap tahap sebelumnya kita
dapat menarik kesimpulan sehingga mendapatkan suatu teori.

Menurut saya, kesalahpahaman dalam filsafat yaitu:


a. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang memiliki kesamaan pada
tujuan dan objek namun berbeda jenis pengetahuannya karena filsafat merupakan
induk dari segala ilmu.
b. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas
keberadaan ilahi namun berbeda tujuan karena filsafat tidak bias digabungkan
dengan agama.
c. Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi atau sosial.
d. Filsafat membahas juga data empiris.
Nama : Azzahra Noor Shinta Dewi

NPP : 31.0412

Kelas : E1

Nomor absen : 02

1. Pengertian filsafat menurut plato


- Secara etimologi
Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini
meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta dalam arti yang luas =
ingin, atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan
atau pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang
mendalam untuk dapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.
- Secara terminology menurut plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran
yang asli.

- Dari kedua pengertian secara etimologi dan terminology dapat disimpulkan


bahwa filsafat merupakan keinginan dan kemauan untuk mengetahui
pengetahuan secara mendalam dan bijak sehingga dapat memperoleh
kebenaran.Kebenaran yang diperolah adalah kebenaran yang utuh dan
mendalam.

2. Perbedaan filsafat dengan ilmu lain


Jika ilmu lain hanya membatasi pengetahuannya pada satu bidang saja dalam ilmu
tersebut,tetapi tidak untuk filsafat.Filsafat mempelajari kenyataan yang dipelajari
dari ilmu ilmu lain serta mempelajari bagaimana hubungan kenyataanya dengan
yang lain. Dengan kata lain filsafat menjadi ilmu yang mengatur hubungan ilmu ilmu
yang lain.
Hal hal yang mendorong kita untuk berfilsafat
a. Ketakjuban.
Rasa takjub yang membuat manusia berpikir bagaimana hal tersebut dapat
terjadi dan mempelajari seluk beluk dari apa yang membuat ketakjuban tersebut.
Contoh: ketika melihat gunung yang diselimuti awan,seketika kita takjub dan
berpikir bagaimana awan bisa terbentuk.

b. Ketidakpuasan.
Ketidakpuasan menjadikan manusia berpikir dan terus berusaha untuk mencari
jalan demi mendapatkan kepuasan yang sebenarnya,manusia akan mencari tahu
dan berpikir secara rasional
Contoh : saat mengunjungi sebuah tempat makan,banyak terlihat pegawai yang
tidak cekatan dari hal tersebut kita bertanya mengapa para pegawai tidak terlalu
bersemangat menjalankan pekerjaannya.

c. Hasrat Bertanya.
Hasrat Bertanya menjadikan manusia lebih berpikir kritis dalam menghadapi
suatu persoalan,pertanyaan pertanyaan yang dihasilkan adalah pertanyaan yang
berbobot dan membutuhkan pemikiran secara mendalam.
Contoh : setiap kegiatan manusia dapat menimbulkan pertanyaan jika kita
berpikir kritis dan selalu ingin tahu.

d. Sangsi/Keraguan.
Sangsi/Keraguan yang mengganjal dalam pikiran manusia menbuatnya mencari
tahu bagaimana keraguan tersebut dapat diselesaikan dan dihilangkan dengan
cara mencari tahu penyelesaian dari keraguan tersebut atau akar dari
penyelesaian keraguan tersebut.
Contoh : ketika seseorang sedang dalam keraguan maka orang tersebut mencari
tahu bagaimana cara memperolah kebenaran dan meninggalkan keraguan
tersebut.
3. Kegunaan filsafat
a. Bagi Ilmu Pengetahuan
Filsafat disebut sebagai induk segala ilmu pengetahuan. Ia menampakkan
kegunaannya melalui berbagai ilmu pengetahuan. Karena sumber dari segala
ilmu lain adalah filsafat.
b. Dalam Kehidupan Praktis.
Filsafat menjadikan manusia berpikir lebih kritis dan mendalam. Filsafat juga
bersangkut paut dalam kehidupan sehari hari. Filsafat menuntun manusia
kepada kehidupan yang lebih cerdas dan terang, Kemudian, filsafat itu juga
menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan konkret.
Contoh filsafat dalam kehidupan menjadi praja IPDN
 Berdiskusi memecahkan permasalahan dalam meneyelesaikan masalah
dalam wisma maupun perkuliahan
 Bertanya kepada pengasuh tentang apa yang ingin diketahui dan
dipelajari.

4. Alur berfilsafat
a. Menyadari adanya masalah
b. Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
c. Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
d. Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau
membantah.
e. Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
f. Menarik kesimpulan.

Kesalahgunaan dalam berfilsafat


a. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya
mempunyai kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis
pengetahuannya yang berbeda.
b. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik
membahas tentang keberadaan illahi, namun berbeda pada tujuannya.
c. Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
d. Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius,
namun juga yang teramati berupa data-data empiris.
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
SEMESTER 1
BAGI SATUAN MUDA PRAJA

Mata Kuliah : Pengantar Filsafat


Dosen Pengampu : Dr. Drs. Udaya Madjid, M.Pd.

Nama : Bonaventura Ega Adi Pradana


NPP : 31.0471
Kelas : E1
Nomor Presensi : 03
Program Studi : Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
Tanggal Ujian : 12 Januari 2021

Jawaban dikumpul via email udayamadjidsikota@gmail.com paling lambat Hari Selasa


tanggal 12 Januari 2021 jam 10.00 WIB.

1. Pengertian Filsafat secara Etimologi dan Terminologi menurut Plato, serta


menurut pemahaman Anda.

Jawaban:
a. Pengertian Filsafat secara Etimologi
Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini
meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta dalam arti yang luas =
ingin, atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan atau
pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk
dapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.

b. Pengertian Filsafat secara Terminologi menurut Plato


Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang
asli.

c. Pengertian Filsafat menurut pemahaman saya.


Berdasarkan buku Pengantar Filsafat oleh Louis O. Kattsoff yang saya baca, saya
dapat menarik pemahaman bahwa filsafat merupakan sejenis pengetahuan yang
apabila setelah lama mempelajarinya, kita dapat mulai menyusun suatu sistem filsafat
yang di dalamnya kita dapat menempatkan persoalan-persoalan yang kita hadapi dan
memberikan jawaban-jawaban yang kiranya sah.

2. Jelaskan perbedaan Filsafat dengan ilmu lainnya dan apa yang mendorong kita
berfilsafat, berikan contohonya.

Jawaban:
a. Perbedaan Filsafat dengan ilmu lainnya.

Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam
nyata dan masing-masing tidak mencakup persoalan yang dibahas ilmu lain. Sedang
filsafat sebaliknya menyelidiki seluruh kenyataan yang dibahas ilmu-ilmu tersebut
dan menyelidiki bagaimana hubungannya kenyataan satu sama lain.

Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpecah-pecah.
Ilmu lain membahas tentang “sebab dan akibat” dari kenyataan sesuatu, filsafat
menyelidiki “hakekatnya”. Ilmu lain menjawab pertanyaan “bagaimana dan apa
sebabnya”, filsafat menjawab lebih dalam “apakah dia sebenarnya”, “dari mana
asalnya” dan “hendak kemana perannya”.

Filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur hubungan antara ilmu-ilmu lain.

b. Hal yang mendorong untuk berfilsafat.

1) Ketakjuban
Banyak filsuf mengatakan bahwa yang menjadi awal kelahiran filsafat adalah
thaumasia (kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Contohnya apabila kita
kagum melihat matahari terbit pasti kita bertanya-tanya dari mana asalnya.

2) Ketidakpuasan
Berbagai mitos berupaya menjelaskan asal mula dan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam semesta serta sifat-sifatnya. Manusia yang tidak puas dan terus
menerus mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti itu lambat laun
mulai berpikir secara rasional. Contohnya manusia tidak puas dengan mitos
Roro Jonggrang, akibatnya mereka akan menggali lebih dalam dan mencari
penjelasan yang lebih pasti.

3) Hasrat Ingin Bertanya


Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang
sembarangan. Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang bobotnya berat,
itulah yang akan menimbulkan filsafat, bila jawabannya diberikan dengan
serius. Contohnya apabila kita penasaran tentang bagaimana rasanya mati itu,
pasti kita akan bertanya-tanya.

4) Sangsi/ Keraguan
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian. Apa
sangsi itu? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat di atas tak
percaya.Bagi para filosof pertanyaan itu mengelisahkan, merintangi dan
mengganggu (Bahasa Yunani = Problema). Contoh kecilnya apabila kita makan
di pinggir jalan, pasti muncul keraguan apakah makanan yang kita makan bersih
atau tidak.

3. Jelaskan kegunaan Filsafat dan kemukakan 5 (lima) contoh kegunaan filsafat


dalam kehidupan sehari-hari selama Anda menjadi Praja IPDN.

Jawaban:
a. Kegunaan Filsafat bagi Ilmu Pengetahuan.
Filsafat, meminjam pemikiran Will Durant dalam bukunya”The Story of Philosophy
”(1933), dapat diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai untuk mendaratkan
pasukan infantri. Filsafat disebut sebagai mater scientiarum atau induk segala ilmu
pengetahuan. Ia menampakkan kegunaannya lewat melahirkan, merawat dan
mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi ilmu
pengetahuan.
b. Kegunaan Filsafat dalam Kehidupan Praktis.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak bersangkut
paut dengan kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat menggiring manusia ke
pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian, filsafat itu juga
menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan konkret.

c. Contoh kegunaan Filsafat dalam kehidupan sehari-hari sebagai Praja IPDN.


1) Membuat kita berpikir lebih rasional, tidak mempercayai mitos.
2) Karena filsafat, ilmu pengetahuan menjadi lebih tumbuh dan berkembang, serta
menjadi dewasa.
3) Filsafat dapat membantu menyelesaikan masalah yang kita hadapi dengan cara
yang lebih bijaksana.
4) Membuat kita lebih sadar dan menghargai hidup kita, seperti menghabiskan
makan saat menza memiliki arti tersendiri.
5) Filsafat menuntun kita untuk lebih berhati-hati dan memikirkan apa yang akan
kita lakukan.

4. Jelaskan alur berfilsafat dari kesalahpahaman dalam berfilsafat.

Jawaban:
a. Adanya Kesalahpahaman dalam Berfilsafat, contohnya:
1) Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya mempunyai
kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis pengetahuannya yang
berbeda.
2) Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas
tentang keberadaan illahi, namun berbeda pada tujuannya.
3) Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
4) Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun
juga yang teramati berupa data-data empiris.
b. Menyadari adanya masalah
c. Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
d. Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
e. Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau membantah.
f. Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
g. Menarik kesimpulan.
Namaa : Desy Fitri Diamita
Mata Kuliah : Pengantar Filsafat
Kelas :E1
Fakultas : Manajemen Pemerintahan
Tanggal : 12 January 2021

1. Filsafat secara Etimologi


Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini
meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta dalam arti yang luas = ingin,
atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan atau pandai
(pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk dapatkan
kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.
Filsafat secara Terminologi menurut Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Filsafat menurut pemahaman saya
Filsafat adalah pemikiran atau penalaran-penalaran mngenai suatu msalah agar kita dapat
memperoleh pemahaman atau kebenaran.
2. Perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya, Ilmu lain selain filsafat membatasi
pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam nyata dan masing-masing tidak
mencakup persoalan yg dibahas ilmu lain. Sedang filsafat sebaliknya menyelidiki seluruh
kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki bagaimana hubungannya
kenyataan satu sama lain. Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh
tidak terpecah-pecah. Ilmu lain membahas tentang “sebab dan akibat” dari kenyataan
sesuatu, filsafat menyelidiki “hakekatnya”. Ilmu lain menjawab pertanyaan “bagaimana
dan apa sebabnya”, filsafat menjawab lebih dalam “apakah dia sebenarnya”, “dari mana
asalnya” dan “hendak kemana perannya”. Filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang
mengatur hubungan antara ilmu-ilmu lain.
Yang mendorong timbulnya filsafat, yaitu :
a. Ketakjuban.
Ketakjuban dapat mendorong timbulnya filsafat karena dengan rasa takjub
seseorang akan berusaha mencari tahu sesuatu hal yang membuat takjub,
contohnya ketika seseorang takjub akan suatu fenomena alam dia akan mencari
tahu kebenaran dan berpikir tentang masalah tersebut.
b. Ketidakpuasan.
Ketidakpuasan membuat manusia terus mencari penjelasan dan terus berpikir agar
mendapatkan sesuatu yang dia inginkan, contohnya seseorang tidakpuas akan
mitos yang beredar dimasyarakat sehinnga ia mencari penjelasan secara rasional
agar mendapatkan kebenaran.
c. Hasrat Bertanya.
Hasrat bertanya akan timbul saat kita tidak mengetahu akan suatu hal yang terjadi
dialam semesta dan kita pasti akan bertanya-tanya dan berusaha mencari jawaban
yang pasti
d. Sangsi/Keraguan.
Keraguan dapat timbul karena ketidakpercayaan akan suatu hal yang membuat
kita bertanya-tanya. Contohnya ketika sedang memikirkan hal yang
menggelisahkan pasti kita akan berusaha mencari solusi atau jawaban atas seuatu
hal tersebut.
3. Kegunaan berfilsafat yaitu, dengan berfilsafat seseorang dapat memaknai makna hakikat
hidup manusia, baik dalam lingkup pribadi maupun sosial.Kebiasaan menganalisis segala
sesuatu dalam hidup seperti yang diajarkan dalam metode berfilsafat, akan menjadikan
seseorang berpikir kritis, sistematis, dan objektif dalam melihat dan memecahkan
beragam problema kehidupan, sehingga mampu meraiih kualitas, keunggulan dan
kebahagiaan hidup.Dengan berfilsafat manusia selalu dilatih, dididik untuk berpikir
secara universal, multidimensional, komprehensif, dan mendalam.
Contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-hari sebagai praja IPDN:
1) Belajar filsafat melatih saya untuk mampu berpikir rasional,
2) Membuat saya tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal dan tetap
memikirkan dahulu apa yang akan diperbuat agar lebih jelas.
3) Filsafat membuat saya berpikir lebih mendalam akan suatu hal sehingga lebih
sadar akan keberadaab kita.
4) Dengan belajar filsafat saya dapat membedakan persoalan terutama persoalan
ilmiah dan tak ilmiah.
5) Filsafat membantu saya agar berpikir lebih luas dan mendalam dan tidak hanya
dari sesuatu yang terlihat oleh mata saja
4. Alur berfilsafat:
Menyadari adanya masalah
Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau membantah.
Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
Menarik kesimpulan.
Kesalahpahaman dalam berfilsafat:
 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya mempunyai
kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis pengetahuannya yang
berbeda.
 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas tentang
keberadaan illahi, namun berbeda pada tujuannya.
 Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
 Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun juga
yang teramati berupa data-data empiris.
Nama : difa nawalldi sukma

NPP : 31.0057

Fakultas : Fakultas Manajemen Pemerintahan

Jurusan : Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik

Mata kuliah : Pengantar ilmu filsafat

1. Pengertian filsafat secara Etimologi dan termologi menurut plato, serta menurut pemahaman
anda

Jawaban : secara etimologi Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa
Yunani philosophia ini meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta
dalam arti yang luas = ingin, atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedang
sophia artinya kebijakan atau pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat
adalah keinginan yang mendalam untuk dapatkan kebijakan atau keinginan yang
mendalam untuk bijak.

Arti Secara Terminologi

Plato, Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan


kebenaran yang asli.

Menurut saya Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-


eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi
dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Karena dalam proses terjadinya
filsafat dimulai dari fakta fakta yang terekam menjadi sebuah data data yang
akurat dan menghasilkan konseb dan membuatnya menjadi sebuah ilmu

2. Jelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu yang lainnya dan apa yang mendorong kita berfilsafat
dan berikan contoh nya
Jawaban :
I. Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja dari
alam nyata dan masing-masing tidak mencakup persoalan yg dibahas ilmu lain.
Sedang filsafat sebaliknya menyelidiki seluruh kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu
tersebut dan menyelidiki bagaimana hubungannya kenyataan satu sama lain.
Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpecah-. Ilmu
lain membahas tentang “sebab dan akibat” dari kenyataan sesuatu, filsafat
menyelidiki “hakekatnya”. Ilmu lain menjawab pertanyaan “bagaimana dan apa
sebabnya”, filsafat menjawab lebih dalam “apakah dia sebenarnya”, “dari
mana asalnya” dan “hendak kemana perannya”.
Filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur hubungan antara ilmu-ilmu
lain
II. Ketakjuban.
Banyak filsuf mengatakan bahwa yang menjadi awal kelahiran filsafat adalah
thaumasia (kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Istilah ketakjuban
menunjukan dua hal penting, yaitu bahwa subyek dan obyek.
Ketidakpuasan.
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos memainkan peranan yang amat penting
dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos berupaya menjelaskan asal mula dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta serta sifat-sifatnya. Manusia
yang tidak puas dan terus menerus mencari penjelasan dan keterangan yang
lebih pasti itu lambat laun mulai berpikir secara rasional. Akibatnya akal budi
semakin berperan

Hasrat Bertanya.

Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang


sembarangan. Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang bobotnya berat,
itulah yang akan menimbulkan filsafat, bila jawabannya diberikan dengan serius.
“Pada tahun berapa tanaman kopi berubah”, tidak dapat menimbulkan filsafat
karena riset dapat menjawab.
Sangsi/Keraguan.
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah
kesangsian. Apa sangsi itu ? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat
di atas tak percaya.Bagi para filosof pertanyaan itu mengelisahkan, merintangi
dan mengganggu (Bahasa Yunani = Problema).

Contoh :
Mengapa suara tidak dapat dilihat? Hal ini menjadi kan pertanyaan menjadi
menarik untuk di cari kebenarannya berdasarkan ciri mendongnya berfilsafat
dengan dasar dan fakta yang ada.
3. Jelaskan kegunaan filsafat dan kemukan 5 (lima) contoh kegunaan filsafat dalam
kehidupan sehari-hari selama anda menjadi Praja IPDN

Kegunaan filsafat

• Bagi Ilmu Pengetahuan. Filsafat, meminjam pemikiran Will Durant


`dalam bukunya”The Story of Philosophy ”(1933), dapat diibaratkan
pasukan marinir yang merebut pantai untuk mendaratkan pasukan
infantri. Filsafat disebut sebagai mater scientiarum atau induk segala
ilmu pengetahuan. Ia menampakkan kegunaannya lewat melahirkan,
merawat dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu
berjasa bagi ilmu pengetahuan.

• Dalam Kehidupan Praktis. Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti


filsafat sama sekali tidak bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari
yang konkret. Filsafat menggiring manusia ke pengertian yang terang
dan pemahaman yang jelas. K emudian, filsafat itu juga menuntun
manusia ke tindakan dan perbuatan konkret.
 Lima contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-hari selama
menjadi praja
 Dapat mematuhi aturan di setip kegiatan dan tau apa isi dibalik
dari peraturan tersebut
 dapat menjadi bekal dalam setiap melaksanakan perkuliahan
dan pengasuhan
 dapat beretika dengan baik dan menghormati setiap tingkatan
dalam kampus baik rektor, dosen, pengasuh atau pun senior
 dapat memecahkan masalah pribadi maupun kelompok
dengan jernih dan baik
 Dapat berhubungan dengan orang lain tanpa membedakan
suku ras dan agama

4. Jelaskan alur berfilsafat dan kesalahpahaman dalam berfilsafat

Alur berfilsafat yaitu:

• Menyadari adanya masalah


• Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan
• Memeriksa penyelesaian – penyelesaian yang terdahulu
• Menyarankan hipotesa merupakan pembuktian yang memperkuat atau
membantah
• Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
• Menarik kesimpulan

Kesalahpahaman dalam berfilsafat :

• Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya mempunyai


kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis pengetahuannya yang
berbeda.
• Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas
tentang keberadaan Tuhan, namun berbeda pada tujuannya
• Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun social
• Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun
juga yang teramati berupa data empiris.
NAMA : GADING RAMADHANI NOVRINNORA
NPP : 31.0180
KELAS : E-1
NO.ABSEN : 06

JAWABAN UTS PENGANTAR FILSAFAT

1.Pengertian Filsafat secara Etimologi dan Terminologi menurut Plato, serta menurut
pemahaman anda.
= Secara etimologi, Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani
philosophia ini merupakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta (dalam arti yang
luas adalah ingin, atau berusaha mencapai yang diinginkan). Sedangkan sophia artinya
kebijakan atau pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang
mendalam untuk mendapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.
Secara terminologi menurut Plato, Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai
pengetahuan kebenaran yang asli.
Sementara menurut saya sendiri, Filsafat adalah pengetahuan yang mencari kebenaran atau
kejelasan dari pertanyaan mengenai kehidupan yang timbul dari pemikiran kritis manusia.

2.Jelaskan perbedaan Filsafat dengan ilmu lainnya dan apa yang mendorong kita berfilsafat
berikan contohnya.
= Filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur hubungan antara ilmu-ilmu lain.
Ilmu lain membatasi pemeriksaannya pada satu bagian dari alam nyata dan tidak mencakup
persoalan yang dibahas ilmu lain, serta hanya membahas tentang “sebab dan akibat” dari
kenyataan sesuatu. Sedangkan filsafat menyelidiki seluruh kenyataan yang dibahas ilmu-
ilmu tersebut dan bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain, serta memandang alam
sebagai satu kesatuan yang utuh. Filsafat menyelidiki “hakekatnya” dan menjawab lebih
dalam “apakah dia sebenarnya”, “dari mana asalnya” dan “hendak kemana perannya”.
Ada empat hal yang mendorong kita berfilsafat, yaitu :
1) Ketakjuban, contoh : Ketika seseorang berpikir mengapa bisa terjadi pergantian
siang dan malam.
2) Ketidakpuasan, contoh : Adanya mitos mengenai anak-anak yang dilarang keluar
saat magrib karena dikhawatirkan akan diculik oleh hantu, dari hal tersebut orang
yang berpikir rasional tidak begitu saja menerima mitos tersebut dan berusaha
mencari tau kebenarannya.
3) Hasrat Bertanya, contoh : Timbulnya pertanyaan yaitu, seperti apa itu kebahagiaan,
apa bahan yang membentuk alam semesta ini, apa yang akan terjadi setelah dunia
hancur, dan berbagai pertanyaan lainnya yang sulit untuk dijawab.
4) Keraguan, contoh : Ketika belum menemukan kebenaran dari pertanyaan mereka,
maka manusia menjadi ragu dan terus berusaha untuk mencari jawaban, karena
manusia butuh kejelasan.

3.Jelaskan kegunaan filsafat dan kemukan 5 contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan
sehari-hari selama anda menjadi Praja IPDN.
= Bagi Ilmu Pengetahuan.
Filsafat disebut sebagai induk segala ilmu pengetahuan. Ia menampakkan
kegunaannya lewat melahirkan, merawat dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan
yang begitu berjasa bagi ilmu pengetahuan.
Dalam Kehidupan Praktis.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak
bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat menggiring manusia ke
pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian, filsafat itu juga menuntun
manusia ke tindakan dan perbuatan konkret.

Contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-sehari sebagai Praja IPDN :


-Mengajarkan untuk mengerti seperti apa IPDN.
-Mengajarkan bagaimana untuk menyampaikan pendapat yang baik secara lisan maupun
tulisan.
-Membuka cara berpikir yang baru untuk menyelesaikan masalah-masalah sendiri.
-Membangun cara berpikir yang lebih luas dan rasional.
-Menyadarkan diri sendiri kenapa bisa berada di IPDN.

4.Jelaskan alur berfilsafat dan kesalahpahaman dalam berfilsafat.


= Alur berfilsafat dimulai dari timbulnya sebuah masalah misalnya pertanyaan
mengenai suatu fenomena, lalu mulai berpikir secara rasional sehingga meragukan
kebenaran dari fenomena tersebut. Setelah itu, mencari penyelesaian dengan memeriksa
bagaimana penyelesaian yang telah ada, karena adanya keraguan tadi sehingga membuat
hipotesa baru dengan bukti untuk memperkuat atau justru malah membatah. Setelahnya,
dilakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran tersebut dan ditarik kesimpulan.
Kesalahpahaman dalam berfilsafat yaitu :
●Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya mempunyai kesamaan
pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis pengetahuannya yang berbeda.
●Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas tentang
keberadaan illahi, namun berbeda pada tujuannya.
●Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
●Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun juga yang
teramati berupa data-data empiris.
NAMA : IIS APRILIA

NPP : 31.0274

ABSEN : 07

KELAS : E-1

MATA KULIAH : PENGANTAR FILSAFAT

JAWABAN UTS PENGANTAR FILSAFAT

1. - Secara Etimologi

Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini
meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta dalam arti yang luas = ingin,
atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan atau pandai
(pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk dapatkan
kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.

- Secara Terminologi Menurut Plato

Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

- Menurut Pemahaman Saya

Filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, dan menerbitkan


serta mengatur semua itu di dalam bentuk yang sistematis. Filsafat membawa kita kepada
pemahaman, dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih baik.

2. Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan
dibuktikan. Berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan berdasarkan keyakinan kepada yang
gaib dan penghayatan serta pengalaman pribadi. Ilmu tidak memerlukan kepastian yang
lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat
memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum
lengkap dimantapan. Sedangkan Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih dalam
berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu alam diskursif, yaitu
menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu. Filsafat memberikan
penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar [penyebab utama]
sedangkan ilmu menunjukkan-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang
sekunder [penyebab sekunder].
Dalam Objek material [lapangan] filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala
sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek bahan ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat
khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing
secra kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian tidak terkotak-kotak dalam disiplin
tertentu. Sedangkan dalam Obyek formal [sudut pandangan] filosofi itu bersifat non
fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas,
mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di
samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu
mengadakan penyatuan diri dengan realita.

3. Dengan berfilsafat seseorang dapat memaknai makna hakikat hidup manusia, baik dalam
lingkup pribadi maupun sosial.Kebiasaan menganalisis segala sesuatu dalam hidup seperti
yang diajarkan dalam metode berfilsafat, akan menjadikan seseorang cerdas, kritis,
sistematis, dan objektif dalam melihat dan memecahkan beragam problema kehidupan,
sehingga mampu meraiih kualitas, keunggulan dan kebahagiaan hidup.Dengan berfilsafat
manusia selalu dilatih, dididik untuk berpikir secara universal, multidimensional,
komprehensif, dan mendalam.Belajar filsafat akan melatih seseorang untuk mampu
meningkatkan kualitas berfikir secara mandiri, mampu membangun pribadi yang
berkarakter, tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal, tetapi disisi lain masih mampu
mengakui harkat martabat orang lain, mengakui keberagaman dan keunggulan orang
lain.Belajar filsafat akan memberikan dasar-dasar semua bidang kajian pengetahuan,
memberikan pandangan yang sintesis atau pemahaman atas hakikat kesatuan semua
pengetahuan dan kehidupan manusia lebih dipimpin oleh pengetahuan yang baik.
untuk contoh sehari hari dalam kehidupan praja.
1. melatih kemandirian.
seorang praja di tuntut hidup mandiri,tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain.
2. melatih kedewasaan.
seperti yg kita tau bahwa seorang praja di doktrin untuk dewasa melampaui usianya.
3. melatih kebijaksanaan.
dalam hal ini kita di latih untuk bijak dalam mengambil keputusan. mana yang beresiko
dan mana yang mendatanggakn manfaat.
4. sebagai dasar pengetahuan.
di lembaga inj tujuan kita adalah meuntut ilmu, dan kita pun di wajibkan untuk
mempunyai dasar ilmu pengetahuan sebelum mempelajari ilmu yang lain.
5..menjadi lebih manusia.
memanusiakan manusia adalah hal penting yang terkadang dianggap enteng oleh segelintir
orang. dalam filsafat kita mempelajari ini dan sangay berguna dalam menunjang siklus
kehidupan praja.

4. Alur Berfilsafat:
- logis dalam ranah berfilsafat
yaitu berpikir dengan menggunnakan logika (undang-undang berpikir) yaitu melalui tiga
tahap; pemahaman, keputusan dan argumentasi.
Contoh:
- Alam berubah-ubah (premis minor)
- Setiap berubah-ubah baru (premis mayor)
- Alam baru (simpulan)
- Sistematis dalam ranah berfilsafat
yaitu berpikir melalui alur yang sistemik sehingga ditemukan adanya koheren (saling
runtut), diantara satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya.
- Radikal dalam ranah berfilsafat
yaitu berpikir sampai kepada akar masalah.
- Universal dalam ranah berfilsafat
yaitu berpikir secara umum bukan khusus. Disini perbedaannya ilmu berpikir secara
khusus filsafat berpikir secara umum.

Kesalahpahaman Dalam Berfilsaafat


- filsafat tidak bertujuan untuk besain dengan sains.
Dua bidang ilmu hanya dapat bersaing jika objek kajian kedua bidang iu pada prinsipnya
sama, persoalan-persoalan konseptual yang menjadi perhatian para filsuf berbeda
jenisnya dengan persoalan alam yang menjadi kajian para ilmuwan. Namun, dalam arti
tertentu tujuan sains dan filsafat mungkin dapat dikatakan bertumpang tindih juga, sejauh
maisng-masing mencoba mencari pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri.
- filsafat tidak bertujuan untuk bersaing dengan teologi.
Samaseperti para filsuf, para teolog juga mendukung para pandangan yang mereka
lontarkan dengan pertimbangan rasional, dan sama-sama mengkaji persoalan-persoalan
nenompiris yang berada diluar jangkauan sains. Namun, filsafat dan teologi meskipun
dapat diperbandingkan tetapi memiliki tujuan yang berbeda. Dalam filsafat pengetahuan
sering kali dicari demi pengetahuan itu sendiri. sedangkan dalam teologi pengetahuan
dicari terutama sebagai alat untuk mencapai sesuatu yang oleh agama dikatakan sebagai
tujuan akhir atau kebahagiaan akhir manusia.
- Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
bukan tujuan filsafat untuk secara aktif menganjurkan perubahan-perubahan baik
perubahan diri pribadi maupun perubahan sosial. Berlawanan dengan anggapan keliru
yang ada dibenak banyak orang hingga kini para filsuf tidak mengantongi “rahasia
jawaban” tentang apa sesungguhnya hidup ini.
Nama : Jalson Alexander Lani Asso

NPP : 31.1029

Kelas : E-1

No Absen : 8

Jawaban UTS filsafat

1. Menurut plato filsafat adalah pengetahuan yang berminat untuk mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli.
Sedangkan menurut pemahaman saya secara etimologi filsafat berarti cinta kebijakan
Kenapa demikian karna kata filsafat tersebut di artikan dalam bahasa Arab dan Yunani yang
artinya cinta kebijakan.
Secara terminologi menurut saya filsafat adalah segalah sesuatu atau upaya lebih lanjut yang
di definisikan oleh para filsafat.
2. Perbedaan filsafat dengan ilmu adalah kalau filsafat bersifat umum yang berarti untuk
semua. Filsafat diperlukan manusia sebagai panduan dalam menjalani kehidupan,
serta filsafat membentuk karakter seorang individu atau kelompok sedang ilmu
pengetahuan bersifat khusus dan empiris yaitu Hanya itu . Ilmu di perlukan untuk
menjawab Segah pertanya tergantung ilmu tersebut dan juga bertindak sebagai
penunjuk.
Yang mendorong kita berfilsafat ada tiga hal yaitu kekaguman, keraguan,kesadaran
akan keterbatasan contoh kekaguman kita terhadap hal baru contoh seperti
handphone tapi kita ragu atas barang tersebut dan kesadaran pu muncul akan
keterbatasan mendapatkan barang tersebut.
3. Dengan berfilsafat, seseorang akan lebih menjadi manusia, karena terus melakukan
perenungan akan menganalisa hakikat jasmani dan hakikat rohani manusia dalam
kehidupan di dunia agar bertindak bijaksana.Dengan berfilsafat seseorang dapat
memaknai makna hakikat hidup manusia, baik dalam lingkup pribadi maupun sosial.
Dalam kehidupan praja :

- Dalam pelatihan praja ilmu filsafat dapat memberikan kepadatan untuk


melihat dan menganalisis pelatihan yang di berikan .
- Dalam kelas ilmu filsafat mengajarkan kita berfikir kritis dan melihat segalah sesuatu
dalam sudut pandang yang luas
- Membuka cara berfikir kita yang dulunya masih kekanak-kanakan dan di tuntut
untuk lebih dewasa duluan
- Dalam ipdn juga filsafat dapat mengajarkan kita tentang etika,moral
- Filsafat juga membangun sifat toleransi antar kita di ipdn yang sering kita kenal
dengan satu rasa semua rasa.

4. Alur berfilsafat yaitu berfikir mengunakan logika yaitu melalui tiga tahap
pemahaman,keputusan, argumentasi.
Kadang kesalah pahaman terhadap filsafat terletak pada apa yang di bicarakannya.juga
terdapat ketidak tepatan lain yang menunjukan pada makna filsafat dari penggunaan filsafat
yaitu pengertian filsafat sebagai dasar dari apa yang ada di balik sesuatu yang ada.
NAMA : LORENSIUS BLESSDOVA
NPP : 31.0319
KELAS : E-1
No. ABSEN : 09
JAWABAN UTS MATKUL PENGANTAR FILSAFAT
1. Pengertian Filsafat secara etimologi:
Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini
meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta dalam arti yang luas = ingin,
atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedangkan sophia artinya kebijakan atau
pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk
dapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.
Pengertian Filsafat secara terminologi menurut Plato:
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Pengertian Filsafat menurut saya:
Filsafat adalah ilmu yang bisa digunakan untuk mempelajari, menelusuri, mengulas,
hingga mengupas tuntas seluruh ilmu yang ada di dunia ini sampai tuntas, kecuali ilmu
agama.

2. Perbedaan Filsafat dengan ilmu lain:


Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam
nyata dan masing-masing tidak mencakup persoalan yg dibahas ilmu lain. Sedang filsafat
sebaliknya menyelidiki seluruh kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki
bagaimana hubungannya kenyataan satu sama lain.
Yang mendorong kita berfilsafat:
1). Ketakjuban.
Banyak filsuf mengatakan bhw yang menjadi awal kelahiran filsafat adalah
thaumasia (kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Istilah ketakjuban menunjukan
dua hal penting, yaitu bahwa subyek dan obyek.
Contoh: Saya takjub dengan sebuah bangunan yang didirikan di atas laut
dengan sangat megah dan tahan dari terjangan ombak, oleh karena itu saya
mencoba mempelajari ilmu-ilmu terkait seperti fisika, matematika, geografi, dan
arsitektur untuk mengetahui bagaimana bangunan tersebut bisa semenakjubkan itu
2). Ketidakpuasan.
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos memainkan peranan yang amat penting
dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos berupaya menjelaskan asal mula dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta serta sifat-sifatnya. Manusia yang
tidak puas dan terus menerus mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti
itu lambat laun mulai berpikir secara rasional. Akibatnya akal budi semakin berperan.
Contoh: saya tidak puas pada pelajaran matematika ketika di SMA karena guru
hanya memberikan rumus, sedangkan saya ingin tahu darimana asalnya rumus
tersebut dan saya mempelajari asal usul dan dasar dari rumus tersebut.

3). Hasrat Bertanya.


Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang
sembarangan. Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang bobotnya berat, itulah
yang akan menimbulkan filsafat, bila jawabannya diberikan dengan serius. “Pada
tahun berapa tanaman kopi berubah”, tidak dapat menimbulkan filsafat karena riset
dapat menjawab.
Contoh: pertanyaan Plato tentang bagaimana proses terbentuknya alam
semesta.
4). Sangsi/Keraguan.
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian. Apa
sangsi itu ? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat di atas tak
percaya.Bagi para filosof pertanyaan itu mengelisahkan, merintangi dan
mengganggu (Bahasa Yunani = Problema).
Contoh: Saya memiliki kesangsian terhadap adanya dunia mistis, sebab ada yang
percaya dan ada yang tidak. Oleh karena itu saya mencoba mempelajari dan
membaca beberapa referensi terkait dunia mistis.

3. Kegunaan filsafat:
a. Bagi Ilmu Pengetahuan
Filsafat disebut sebagai induk segala ilmu pengetahuan. Ia menampakkan
kegunaannya melalui berbagai ilmu pengetahuan. Karena sumber dari segala ilmu
lain adalah filsafat.
b. Dalam Kehidupan Praktis.
Filsafat menjadikan manusia berpikir lebih kritis dan mendalam. Filsafat juga
bersangkut paut dalam kehidupan sehari hari. Filsafat menuntun manusia kepada
kehidupan yang lebih cerdas dan terang, Kemudian, filsafat itu juga menuntun
manusia ke tindakan dan perbuatan konkret.

Contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-hari sebagai Praja:


1. Membantu memahami pelajaran dalam perkuliahan
2. Membantu dalam mengetahui tujuan dari kegiatan yang diberikan sehingga
mengurangi kedongkolan
3. Melatih berpikir visioner sehingga lebih berhati-hati untuk tidak melakukan
deviasi karena sadar akan akibatnya
4. Mengembangkan pikiran dan daya kreasi dan inovasi sehingga dapat mengisi
kehidupan selama menjadi praja dengan hal positif
5. Membantu menghindari kesalahpahaman dalam interaksi dengan sesama praja
sehingga meminimalisir konflik atau baku hantam

4. Alur berfilsafat:
a. Menyadari adanya masalah
b. Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
c. Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
d. Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau
membantah.
e. Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
f. Menarik kesimpulan.
Kesalahpahaman dalam berfilsafat:
e. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya mempunyai
kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis pengetahuannya yang
berbeda.
f. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas
tentang keberadaan illahi, namun berbeda pada tujuannya.
g. Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
h. Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun
juga yang teramati berupa data-data empiris.
Nama : Melisa Merdila Veronika Hindom
Npp : 31.1086
Kelas : E-1/ Manajemen sumber daya manusia sektor publik

SOAL DAN JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER


PENGANTAR FILSAFAT
Soal
1. Pengertian filsafat secara Etimologi dan Terminologi menurut
plato, serta menurut pemahaman anda
Jawaban : arti secara Etimologi adalah filsafat yang berasal dari
kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini
meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta
dalam arti yang luas = ingin, atau berusaha mencapai yang
diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan atau pandai
(pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang
mendalam untuk dapatkan kebijakan atau keinginan yang
mendalam untuk bijak.
Arti secara Terminologi yang menurut plato adalah filsafat
pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran
yang asli.
Menurut pemahaman saya filsafat Etimonologi adalah sesuatu
yang sedang berusaha mencapai yang sedang diinginkan kalau
filsafat Terminologi adalah sesuatu yang berminat mencapai
suatu kebenaran
2. Jelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya dan apa yang
mendorong kita berfilsafat berikan contohnya
Jawaban : Ada 2 perbedaan filsafat dan ilmu yang lain
 Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu
bagian saja dari alam nyata dan masing-masing tidak mencakup
persoalan yg dibahas ilmu lain. Sedang filsafat sebaliknya
menyelidiki seluruh kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut
dan menyelidiki bagaimana hubungannya kenyataan satu sama
lain.
 Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh
tidak terpecah-pecah. Ilmu lain membahas tentang “sebab dan
akibat” dari kenyataan sesuatu, filsafat menyelidiki
“hakekatnya”. Ilmu lain menjawab pertanyaan “bagaimana dan
apa sebabnya”, filsafat menjawab lebih dalam “apakah dia
sebenarnya”, “dari mana asalnya” dan “hendak kemana
perannya”.
Filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur hubungan
antara ilmu-ilmu lain.
3. Jelaskan kegunaan filsafat dan kemukan 5 contoh kegunaan
filsafat dalam kehidupan sehari-hari selama anda menjadi praja
IPDN
Jawaban : Ada 2 kegunaan filsafat yaitu
 Bagi Ilmu Pengetahuan.
Filsafat, meminjam pemikiran Will Durant dalam
bukunya”The Story of Philosophy ”(1933), dapat
diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai untuk
mendaratkan pasukan infantri. Filsafat disebut sebagai
mater scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Ia
menampakkan kegunaannya lewat melahirkan, merawat
dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang
begitu berjasa bagi ilmu pengetahuan.
 Dalam Kehidupan Praktis.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat
sama sekali tidak bersangkut paut dengan kehidupan
sehari-hari yang konkret. Filsafat menggiring manusia ke
pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.
Kemudian, filsafat itu juga menuntun manusia ke tindakan
dan perbuatan konkret.
5 contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan saya sebagai
praja adalah :
 Membuat saya sebagai praja bisa berfikir lebih kritis
 Saya bisa berpandangan bahwa tidak semua ilmu bisa
saling berdampingan
 Ilmu filsafat bisa membantu saya berpandangan lebih
terang dan lebih luas
 Membuat saya lebih bisa berani untuk mengemukakan
pendapat saya dan di tempat umum
 Membantu saya untuk bisa berpikir secara lebih baik
4. Jelaskan alur berfilsafat dan kesalahpahaman dalam berfilsafat
Jawaban :
 Menyadari adanya masalah
 Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggap-
anggapan
 Memeriksa penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
 Menyarankan hipotesa merupakan pembuktian yang
membuktikan atau membantah
 Melakukan verifikasi terhadap benjabaran yang telah
dilakukan
 Menarik kesimpulan
JAWABAN UTS PENGANTAR FILSAFAT
Nama : Muara Goodmen Sianturi
NPP : 31.0691
Kelas : E1

1. Pengertian Filsafat secara Etimologi menurut Plato adalahberasal dari kata yunani
philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini meruapakan kata majemuk, terdiri atas
Philo artinya cinta dalam arti yang luas = ingin, atau berusaha mencapai yang diinginkan.
Sedang sophia artinya kebijakan atau pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat
adalah keinginan yang mendalam untuk dapatkan kebijakan atau keinginan yang
mendalam untuk bijak. Sedangkan secara Terminologi Plato mengungkapkaan bahwa
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Menurut saya Filsafat adalah suatu pengetahuan yang didalamnya mempelajari teori
dasar kenapa sesuatu dapat terjadi yang dilihat dari kacamata kebenaran atau fakta yang
memakai pemikiran secara kritis dan bijaksana untuk mengungkap persoalan yang ada

2. Filsafat menyelidiki seluruh kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki


bagaimana hubungannya kenyataan satu sama lain, sedangkan ilmu lain selain filsafat
sebaliknya yaitu membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam nyata dan
masing-masing tidak mencakup persoalan yg dibahas ilmu lain. Perbedaan kedua yaitu
Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpecah-pecah. Ilmu
lain membahas tentang “sebab dan akibat” dari kenyataan sesuatu, filsafat menyelidiki
“hakekatnya”. Ilmu lain menjawab pertanyaan “bagaimana dan apa sebabnya”, filsafat
menjawab lebih dalam “apakah dia sebenarnya”, “dari mana asalnya” dan “hendak
kemana perannya”. Serta perbedaan lainnya yang membedakan filsafat dan ilmu lainnya
adalah filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada
pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu cenderung menguraikan secara logis,
yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
Dan yang mendorong kita untuk melakukan filsafat diantaranya adalah :
1) Ketakjuban.
Banyak filsuf mengatakan bahwa yang menjadi awal kelahiran filsafat adalah
thaumasia (kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Istilah ketakjuban menunjukan
dua hal penting, yaitu bahwa subyek dan obyek.
2) Ketidakpuasan.
Berbagai mitos berupaya menjelaskan asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi
di alam semesta serta sifat-sifatnya. Manusia yang tidak puas dan terus menerus
mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti itu lambat laun mulai berpikir
secara rasional. Akibatnya akal budi semakin berperan.
3) Hasrat Bertanya.
Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang sembarangan.
Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang bobotnya berat, itulah yang akan
menimbulkan filsafat.
4) Sangsi/Keraguan.
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian. Apa sangsi
itu ? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat di atas tak percaya.Bagi para
filosof pertanyaan itu mengelisahkan, merintangi dan mengganggu.

3. Kegunaan Filsafat ada 2 yaitu :


1) Bagi Ilmu Pengetahuan.
Filsafat disebut sebagai mater scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Ia
menampakkan kegunaannya lewat melahirkan, merawat dan mendewasakan berbagai
ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi ilmu pengetahuan.
2) Dalam Kehidupan Praktis.
Filsafat menggiring manusia ke pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.
Kemudian, filsafat itu juga menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan konkret.
Contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-hari menjadi praja IPDN adalah :
1) Dapat membuat praja berfikir lebih kritis sehingga muncul kebijaksanaan dalam
pemikiran praja yang berpengaruh positif dalam menjalani siklus kehidupan praja
2) Seseorang yang mempelajari filsafat harus dapat menerima perbedaan argumen karena
adanya banyak pendapat, sehingga dalam hal ini sangat baik untuk praja yang sehari-
hari melakukan kegiatan dengan praja lainnya dari berbagai latar belakang agar
terbiasa dengan adanya perbedaan tetapi untuk satu tujuan sesuai kebhinekaan
3) Dapat membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan
kritis serta dapat mengemukakan ide secara efektif yang berguna untuk praja ketika
sudah memasuki organisasi keprajaan
4) Seseorang yang berfilsafat pasti dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada
karena selalu berfikir secara logis
5) Filsafat mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah bagi praja yang
menjalani kehidupan di kampus setiap harinya

4. Alur dalam berfilsafat antara lain :


1) Menyadari adanya masalah
2) Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
3) Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
4) Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau membantah.
5) Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
6) Menarik kesimpulan.
Kesalahpahaman dalam berfilsafat antara lain :
1) Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya mempunyai
kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis pengetahuannya yang
berbeda.
2) Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas tentang
keberadaan illahi, namun berbeda pada tujuannya.
3) Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
4) Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun juga
yang teramati berupa data-data empiris.
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
SEMESTER 1
BAGI SATUAN MUDA PRAJA
MATA KULIAH :PENGANTAR FILSAFAT
DOSEN PENGAMPU :Dr.Drs. Udaya Madjid, M.Pd

NAMA :MUHAMMAD DION AMIRUDIN


NPP :31.0919
KELAS : E1
NO ABSEN :12

JAWABAN HASIL UTS PENGANTAR FILSAFAT

1.pengertian Filsafat secara Etimologi dan Terminologi menurut plato , serta menurut pemahaman
anda?

Jawab:

Pengertian Filsafat secara Etimologi

Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini merupakan kata
majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta dalam arti yang luas = ingin, atau berusaha mencapai yang
diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan atau pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah
keinginan yang mendalam untuk dapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.

Pengertian Filsafat secara Terminologi

menurut Plato Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

Menurut saya pemahaman saya, Filsafat adalah sebuah kajian atau pemikiran yang kritis
terhadap suatu kepercayaan atau ilmu yang telah di akui kebenarannya melalui analisis atau pemikiran
yang mendalam sehingga menghasilkan kebijaksanaan dan pemikiran atau ilmu yang baru.

2.Jelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya dan apa yang mendorong kita berfilsafat serta berikan
contohnya ?

Jawab:

Ada dua hal yang membedakan ilmu filsafat dan ilmu ilmu yang lain
1. Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam nyata dan
masing-masing tidak mencakup persoalan yg dibahas ilmu lain. Sedang filsafat sebaliknya
menyelidiki seluruh kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki bagaimana
hubungannya kenyataan satu sama lain.
2. Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpecah-pecah. Ilmu lain
membahas tentang “sebab dan akibat” dari kenyataan sesuatu, filsafat menyelidiki
“hakekatnya”. Ilmu lain menjawab pertanyaan “bagaimana dan apa sebabnya” , filsafat
menjawab lebih dalam “apakah dia sebenarnya” , “dari mana asalnya” dan “hendak kemana
perannya”.

Untuk dapat berpikir layaknya seorang filosof tentunya ada hal hal yang mendorong agar
timbulya pemikiran pemikiran filsafat dalam pikiran kita.berikut ini ada beberapa hal yang
mendorong timbulnya filsafat:

1.ketakjuban contohnya apabila seorang manusia melihat sebuah fenomena alam atau keindahan
ciptan tuhan sehingga timbulah rasa takjub sehingga mendorong orang tersebut berfilsafat.

2.ketidakpuasan contohnya kepercayaan mengenai mitos mitos dalam kehidupan masyakarat.


Karena pemikiran manusia yang semakin berkembang sehingga mendorang orang orang berfilsafat
yang didasari rasa tidak puas atas kebenaran mitos mitos tersebut

3.hasrat bertanya contohnya seperti yang terjadi pada thales karena memiliki hasrat ingin tahu yang
tinggi sehingga ia mengeluarkan sebuah pertanyaan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya pada
saat itu sehingga menghasilkan filsafat.

4.sangsi/keraguan contohnya ketika seseorang melihat sesuatu yang tidak logis atau fenomena
fenomena tertentu sehingga mendorong timbulya sebuah keraguan atas suatu hal sehingga
menghasilkan filsafat.

3.jelaskan kegunaan filsafat dan kemukakan 5 contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari hari
selama anda menjadi praja ipdn

Jawab: Kegunaan Filsafat terbagi menjadi 2, yaitu :

Kegunaan secara umum yaitu dapat diambil oleh orang yang mempelajari ilmu filsafat ini secara
mendalam, manfaat tersebut dapat berupa memudahkan dalam penyelesaian masalah-masalah
secara kritis.

Kegunaan secara khusus yaitu dapat berupa pemecahan masalah secara tertentu atau spesifik
dalam dimensi ruang dan waktu yang terbatas
Contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari hari selama menjadi praja
-Mendorong pemikran logis tentang filosofis kampus
-Membuka wawasan yang lebih luas tentang IPDN
-Meningkatkan rasa ingin tahu
-Mempelajari hal hal baru di dalam IPDN
-Dapat membantu kita dalam memahami kehidupan dan arti kehidupan praja

.4.Jelaskan alur berfilsafat dan kesalah pahaman dalam berfilsafat?


Jawab:

. Alur Berfilsafat :

- LOGIS
Berpikir dengan menggunakan logika ( undang-undang berpikir ) yaitu melalui 3 tahap :
pemahaman, keputusan dan argument
- SISTEMATIS
Berpikir melalui alur yang sistemik sehingga ditemukan adanya koheren ( saling runtut )
diantara satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya
- RADIKAL
Berpikir sampai kepada akar masalah
- UNIVERSAL
Berpikir secara umum bukan khusus. Disini perbedaannya ilmu berpikir secara khusus,
filsafat berpikir secara umum.

Kesalahpahaman Dalam Berfilsafat :

- Filsafat merupakan sesuatu yang serba rahasia, mistis dan aneh


Yang Benar : Filsafat mengungkap kebenaran hingga terbuka

- Filsafat sebagai sesuatu yang susah dipelajari


Yang Benar : Pelajari dengan tekun, minta bantuan pada ahlinya

- Filsafat itu berbahaya, pikiran bisa menjadi aneh


Yang Benar : “ aneh “ sifatnya adalah tentatif dan subjektif. Jadi, tergantung konteks berpikir

- Filsafat tidak berguna lagi


Yang Benar : Menambah keteguhan keyakinan

- Filsafat adalah omong ksosong tidak memberikan petunjuk teknik


Yang Benar : Lihat peranannya dalam konteks kehidupan
UJIAN TENGAH SEMESTER FILSAFAT (MUDA PRAJA IPDN)

NAMA PRAJA : MUHAMMAD RAFI YUDA PRATAMA


NPP : 31.0339
KELAS : E-1
NO ABSEN : 13
DOSEN PENGAMPU : DR. DRS. UDAYA MADJID, M.PD
MATA UJIAN : FILSAFAT
PRODI : MANAJEMEN SDM SEKTOR PUBLIK
FAKULTAS : MANAJEMEN PEMERINTAHAN

1. Pengertian Filsafat secara Etimologi dan Terminologi menurut Plato, serta menurut pemahaman
anda

 Pengertian Filsafat secara Etimologi


Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini merupakan kata
majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta dalam arti yang luas = ingin, atau berusaha mencapai yang
diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan atau pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah
keinginan yang mendalam untuk dapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak
 Pengertian Filsafat secara Terminologi menurut Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Filsafat menurut saya adalah suatu ilmu pengetahuan yang menggunakan logika, metode dan siatem
untuk mengkaji masalah umum dan mendasar mengenai berbagai persoalan

2. Jelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya dan apa yang mendorong kita berfilsafat. Berikan
contohnya
Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam nyata dan masing-
masing tidak mencakup persoalan yg dibahas ilmu lain. Sedang filsafat sebaliknya menyelidiki seluruh
kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki bagaimana hubungannya kenyataan satu sama
lain.

Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpecah-pecah. Ilmu lain membahas
tentang “sebab dan akibat” dari kenyataan sesuatu, filsafat menyelidiki “hakekatnya”. Ilmu
lain menjawab pertanyaan “bagaimana dan apa sebabnya”, filsafat menjawab lebih dalam “apakah dia
sebenarnya”, “dari mana asalnya” dan “hendak kemana perannya”.

Filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur hubungan antara ilmu-ilmu lain.
Kesimpulan :
Sulitnya memahami apa filsafat itu disebabkan karna kesulitan memahami defenisi filsafat itu sendiri, hal
ini di karenakan, Pertama : pengertian filsafat berkembang dari masa ke masa. Kedua : Pengertian fisafat
itu berbeda dari satu tokoh ke tokoh lainnya, ketiga : filsafat itu dipakai itu menunjukkan bermacam-
macam obyek yang sesungguhnya berbeda-beda. Misalnya : istilah filsafat digunakan sebagai
nama bidang pengetahuan, yaitu pengetahuan filsafat. Kemudian istilah filsafat digunakan sebagai hasil
karya, hasil karya yang mendalam dari plato adalah filsafat Plato.

Yang mendorong kita untuk berfilsafat


1. Ketakjuban.
Banyak filsuf mengatakan bhw yang menjadi awal kelahiran filsafat
adalah thaumasia (kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Istilah
ketakjuban menunjukan dua hal penting, yaitu bahwa subyek dan obyek.

2. Ketidakpuasan.
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos memainkan peranan yang amat
penting dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos berupaya
menjelaskan asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
semesta serta sifat-sifatnya. Manusia yang tidak puas dan terus menerus
mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti itu lambat laun mulai
berpikir secara rasional. Akibatnya akal budi semakin berperan.

3. Hasrat Bertanya.
Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan
yang sembarangan. Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang
bobotnya berat, itulah yang akan menimbulkan filsafat, bila jawabannya
diberikan dengan serius. “Pada tahun berapa tanaman kopi berubah”,
tidak dapat menimbulkan filsafat karena riset dapat menjawab.

4. Sangsi/Keraguan.
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah
kesangsian. Apa sangsi itu ? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan
setingkat di atas tak percaya.Bagi para filosof pertanyaan itu
mengelisahkan, merintangi dan mengganggu (Bahasa Yunani =
Problema).

Contohnya :
 Manusia merupakan Makhluk yang Berakal Budi.
 Manusia Memiliki Rasa Kagum (Thauma) pada Alam Semesta dan Isinya.
 Manusia Senantiasa Menghadapi Masalah.
3. Jelaskan kegunaan filsafat dan kemukan 5 contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-hari
selama anda menjadi Praja IPDN

Bagi Ilmu Pengetahuan.

Filsafat, meminjam pemikiran Will Durant dalam bukunya”The Story of Philosophy ”(1933), dapat
diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai untuk mendaratkan pasukan infantri. Filsafat disebut
sebagai mater scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Ia menampakkan kegunaannya lewat
melahirkan, merawat dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi ilmu
pengetahuan.

Dalam Kehidupan Praktis.

Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak bersangkut paut dengan
kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat menggiring manusia ke pengertian yang terang dan
pemahaman yang jelas. Kemudian, filsafat itu juga menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan
konkret.

5 contoh dalam kehidupan Praja:


1. Kita lebih selektif terhadap ajakan atau perintah pengasuh ataupun senior yang menggiurkan
karena ada cabang filsafat yang disebut Logika
2. Memperbaiki pandangan kita dalam melihat Tuhan. Dalam melihat tuhan diperlukan pendekatan
analogal bukan equivokal atau univokal.
3. Kesesatan dalam pergaulan berteman sesama praja ( fallacy ) , kita bisa mempelajari kesesatan
penalaran agar kita tidak terjebak dalam kesesatan ( paralogis ).
4. Keberanian seorang praja untuk menguji secara kritis terhadap keyakinan kita atau kepercayaan
diri melakukan aktifitas sehari hari dalam siklus kehidupan praja
5. Kemampuan untuk memisahkan kepribadian seseorang dalam diskusi karena perdaudaraan dalam
praja ialah satu nusantara beragam suku agama dan budaya karena sangat menjujung tinggi
kebhineekaan (objektif).
4. Jelaskan alur berfilsafat dan kesalahpahaman dalam berfilsafat.

Alur berfilsafat:
 Menyadari adanya masalah
 Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
 Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
 Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau membantah.
 Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan Menarik kesimpulan.

Kesalahpahaman:
 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya mempunyai kesamaan pada
tujuan dan objek penelitian, namun jenis pengetahuannya yang berbeda.
 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas tentang keberadaan
illahi, namun berbeda pada tujuannya.
 Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
 Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun juga yang
teramati berupa data-data empiris.
Nama : Muhammad Raihan Lampung
NPP : 31.0981
Kelas : E1
NO. Absen : 14
Mata kuliah : Pengatar Ilmu Filsafat
Dosen : Dr. Drs. Udaya Madjid, M. Pd

Ujian Tengah Semester Satuan Muda Praja

1. Pengertian filsafat secara Etimologi dan Terminologi menurut plato, serta


menurut pemahaman anda

JAWABAN
Secara Etimologi filsafat berasal dari kata Yunani philosophia. Dalam
bahasa Yunani philosophia ini meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo
artinya cinta dalam arti yang luas adalah ingin, atau berusaha mencapai yang
diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan atau pandai (pengertian lebih
dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk dapatkan
kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.

Secara Terminologi menurut Plato, Filsafat adalah pengetahuan yang


berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

Menurut saya, filsafat adalah buah pikir yang lebih dalam untuk mencari
suatu kebenaran dan merujuk kepada kebijaksanaan

2. Jelaskan perbedaan filsafat dan ilmu lain nya dan apa yang mendorong kita
berfilsafat berikan contoh nya

Jawaban
Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu bagian
saja dari alam nyata dan masing-masing tidak mencakup persoalan yg
dibahas ilmu lain. Sedang filsafat sebaliknya menyelidiki seluruh kenyataan
yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki bagaimana hubungannya
kenyataan satu sama lain.

1. Ketakjuban.
Banyak filsuf mengatakan bahwa yang menjadi awal kelahiran
filsafat adalah thaumasia (kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Istilah
ketakjuban menunjukan dua hal penting, yaitu bahwa subyek dan obyek.
2. Ketidakpuasan.
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos memainkan peranan yang
amat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos berupaya
menjelaskan asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta
serta sifat-sifatnya. Manusia yang tidak puas dan terus menerus mencari
penjelasan dan keterangan yang lebih pasti itu lambat laun mulai berpikir
secara rasional. Akibatnya akal budi semakin berperan.
3. Hasrat Bertanya.
Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang
sembarangan. Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang bobotnya berat,
itulah yang akan menimbulkan filsafat, bila jawabannya diberikan dengan
serius. “Pada tahun berapa tanaman kopi berubah”, tidak dapat menimbulkan
filsafat karena riset dapat menjawab.
4. Sangsi/Keraguan.
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah
kesangsian. Apa sangsi itu ? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan
setingkat di atas tak percaya.Bagi para filosof pertanyaan itu mengelisahkan,
merintangi dan mengganggu (Bahasa Yunani = Problema).

Contoh nya adalah Ketika seseorang menemukan hal yang terasa aneh
bagi dirinya yang akhir nya menimbulkan rasa penasaran, seperti issac
newton yang hanya melihat buah yang jatuh dari pohon, namun karna ia
memahami dan memikirkan nya lebih dalam akhir nya ia pun menjadi penemu
gravitasi karna rasa penasaran nya sendiri

3. Jelaskan kegunaan filsafat dan kemukakan 5 (lima) contoh kegunaan filsafat


dalama kehidupan sehari-hari selama anda menjadi Praja IPDN

Jawaban
1. Bagi Ilmu Pengetahuan.
Filsafat, meminjam pemikiran Will Durant dalam bukunya”The Story of
Philosophy ”(1933), dapat diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai
untuk mendaratkan pasukan infantri. Filsafat disebut sebagai mater
scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Ia menampakkan
kegunaannya lewat melahirkan, merawat dan mendewasakan berbagai ilmu
pengetahuan yang begitu berjasa bagi ilmu pengetahuan.
2. Dalam Kehidupan Praktis.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak
bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat
menggiring manusia ke pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.
Kemudian, filsafat itu juga menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan
konkret.
Contoh dalam kehidupan praja:
 Menghadapi tantangan moderenisasi melalui pandangan hidup, nilai-
nilai dan norma filsafat agar dapat bersifat terbuka dan kritis
 Filsafat merupakan srana yang baik untuk menggali kebudayaan,
tradsi, dan filsafat indonesia, terutama IPDN adalah kampus yang
memiliki praja dari seluruh daerah di indonesia
 Merupakan dasar yang paling luas dan kritis dalam kehidupan
intelektual di lingkungan praja
 Merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus menerus
sehingga struktur pemerintahan tetap berada di koridor yang benar
 Agar tidak terjebak dalam arogansi intelektual

4. Jelaskan alur berfilsafat dan kesalahpahaman dalam berfilsafat


Jawaban

Alur berfilsafat :
1. Menyadari adanya masalah
2. Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
3. Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
4. Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau
membantah.
5. Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
6. Menarik kesimpulan.

Kesalahpahaman dalam berfilsafat:


1. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya
mempunyai kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis
pengetahuannya yang berbeda.
2. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas
tentang keberadaan illahi, namun berbeda pada tujuannya.
3. Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
4. Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius,
namun juga yang teramati berupa data-data empiris.
Nama : Priyatno Pratama Buluati
NPP : 31.0941
Kelas : E1
No. Absen : 15
Mata kuliah UTS: Pengantar Ilmu Filsafat

Jawaban Ujian Tengah Semester


Bagi satuan Muda Praja Angkatan XXXI
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
T.A 2021

1. Arti secara Etimologi

Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani


philosophia ini meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta dalam arti yang
luas = ingin, atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan atau
pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk
dapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.

Arti Secara Terminologi

 Plato, Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan


kebenaran yang asli..

2. Perbedaan Filsafat dengan ilmu lain yakni Ilmu lain selain filsafat membatasi
pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam nyata dan masing-masing tidak
mencakup persoalan yg dibahas ilmu lain. Sedang filsafat sebaliknya menyelidiki
seluruh kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki bagaimana
hubungannya kenyataan satu sama lain.
Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpecah-pecah.
Ilmu lain membahas tentang “sebab dan akibat” dari kenyataan sesuatu, filsafat
menyelidiki “hakekatnya”. Ilmu lain menjawab pertanyaan “bagaimana dan
apa sebabnya”, filsafat menjawab lebih dalam “apakah dia sebenarnya”, “dari
mana asalnya” dan “hendak kemana perannya”.
Filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur hubungan antara ilmu-ilmu
lain.
Hal-hal yang mendorong kita berfilsafat yakni
1. Ketakjuban.
Banyak filsuf mengatakan bhw yang menjadi awal kelahiran filsafat adalah
thaumasia (kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Istilah ketakjuban
menunjukan dua hal penting, yaitu bahwa subyek dan obyek.
Contoh : ketika kita melihat sesuatu baik itu objek benda, tulisan, bangunan
atapun melihat seseorang dan muncul rasa takjub dan menarik perhatian
maka kita telah telah terdorong berfilsafat
2. Ketidakpuasan.
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos memainkan peranan yang amat
penting dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos berupaya menjelaskan asal
mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta serta sifat-sifatnya.
Manusia yang tidak puas dan terus menerus mencari penjelasan dan keterangan
yang lebih pasti itu lambat laun mulai berpikir secara rasional. Akibatnya akal
budi semakin berperan.
Contoh : hal-hal yang yang belum pasti hingga saat ini tentang adanya
kefektifan vaksin covid
3. Hasrat Bertanya.
Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang
sembarangan. Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang bobotnya berat, itulah
yang akan menimbulkan filsafat, bila jawabannya diberikan dengan serius. “Pada
tahun berapa tanaman kopi berubah”, tidak dapat menimbulkan filsafat karena
riset dapat menjawab.
Contoh : dengan hal menarik perhatian kita maka akan menimbulkan
banyak pertanyaan seperti apakah manusia dapat merasakan atapun
melihat hal-hal gaib?.
4. Sangsi/Keraguan.
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian.
Apa sangsi itu ? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat di atas tak
percaya.Bagi para filosof pertanyaan itu mengelisahkan, merintangi dan
mengganggu (Bahasa Yunani = Problema).
Contoh : berfikir filsafat timbul dari adanya keraguan membuat gelisah
yang hingga saat ini terus-menerus dipikirkan ragu dengan informasi yang
tersebar di media sosial .
3. Kegunaan filsafat
 Bagi Ilmu Pengetahuan.
Filsafat, meminjam pemikiran Will Durant dalam bukunya”The Story
of Philosophy ”(1933), dapat diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai untuk
mendaratkan pasukan infantri. Filsafat disebut sebagai mater scientiarum atau induk
segala ilmu pengetahuan. Ia menampakkan kegunaannya lewat melahirkan, merawat
dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi ilmu
pengetahuan.

 Dalam Kehidupan Praktis.


Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak
bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat menggiring
manusia ke pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian, filsafat itu
juga menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan konkret.
Contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan kita sebagai praja IPDN yakni

1. Melatih diri untuk berfikir kritis dan runtut serta menyusun hasil pemikiran
tersebut secara sistematis baik dalam menjalankan kegiatan perkuliahan mapun
pelatihan.
2. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan
bersikap sempit dan tertutup hal ini berguna bagi praja untuk berpikir kreatif dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan.
3. Melatih diri melakukan penelitian, pengkajian, dan memutuskan atau mengambil
kesimpulan mengenai sesuatu hal secara mendalam dan komperhensif dalam
membuat suatu tugas – tugas dan kewajiban sebagai seorang praja. Contoh dalam
membuat laporan atapun skripsi.
4. Menjadikan diri bersikap dinamis dan terbuka menghadapi berbagai problem
serta dengan filsafat kita sebagai praja bisa memilah dan milih mana senior yang
bisa menjadi panutan kita serta menjadi contoh.
5. Membuat diri menjadi menusia yang penuh toleransi dan tenggang rasa dimana
kita sebagai praja tinggal satu atap dengan teman atapun rekan-rekan praja yang
berasal dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya.

4. Alur berfilsafat :
 Menyadari adanya masalah
 Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
 Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
 Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau
membantah.
 Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
 Menarik kesimpulan.
Kesalahpahaman dalam berfilsafat:
 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya
mempunyai kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis
pengetahuannya yang berbeda.
 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas
tentang keberadaan illahi, namun berbeda pada tujuannya.
 Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
 Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius,
namun juga yang teramati berupa data-data empiris.
NAMA : PUTRI RUMAISYA
KELAS : E1
NPP : 31.0031
NO. ABSEN : 16
MATA KULIAH : ILMU PEMERINTAHAN

1. Pengertian filsafat secara etimologi dan terminology menurut Plato, serta menurut pemahaman
Anda.
Filsafat secara etimologi
Philosophia terdiri dari philo (cinta/ingin) dan Sophia yaitu (pandai/ kebijakan). Jadi filsafat
adalah keinginan yang mendalam untuk dapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk
bijak.
Filsafat secara terminology
(plato) filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

2. Jelaskan perbedaan Filsafat dengan ilmu lainnya dan apa yang mendorong kita berfilsafat berikan
contohnya.
Perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya adalah :
 Ilmu lain membatasi pada satu bagian dari alam nyata. Sedangkan ilmu filsafat tidak
membatasinya melainkan menyelidiki seluruh kenyataan ilmu-ilmu satu sama lain.
 Ilmu lain membahas tentang sebab dan akibat sedangkan filsafat membahas tentang
hakekatnya
 Ilmu lain membahas jawaban dari pertanyaan bagaimana dan apa sebabnya, sedangkan
filsafat lebih menekankan pada jawaban dari mana asalnya dan hendak kemana perannya.
Hal yang mendorong timbulnya filsafat :

 Ketakjuban, kekaguman, keheranan hal ini menunjukkan 2 hal penting, yaitu subjek dan
objek.
 Ketidakpuasan. Filsafat lahir karena berbagai mitos yang menjelaskan asal mula dan
peristiwa yang terjadi di alam semesta. Manusia yang tidak puas akan terus mencari
penjelasan dan mulai berpikir secara rasional yang mengakibatkan akal budi semakin
berperan.
 Hasrat bertanya. Pertanyaan yang dalam dan menyeluruh yaitu logika dan ilmiah yang
menimbulkan filsafat.
 Keraguan. Keraguan ini berada di bawah percaya dan di atas tidak percaya. Pertanyaan
ini membuat bingung yang mengganggu dan menggelisahkan.

Contohnya adalah seseorang memandang keadaaan lingkungan sekitar, kemudian timbul


hasratnya untuk mengetahui tentang penciptaan alam ini. Ilmu lain hanya membahas apa
itu penciptaan alam, namun berbeda dengan filsafat akan menjawab pertanyaan
bagaimana penciptaan alam ini secara kritis dan sistematis . Dengan demikian,
disimpulkan bahwa ilmu filsafat menjabarkan secara detail setiap sesuatu.
3. Jelaskan kegunaan filsafat dan kemukan 5 (lima) contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan
sehari-hari selama anda menjadi Praja IPDN
Kegunaan filsafat
 Bagi Ilmu Pengetahuan. Filsafat, meminjam pemikiran Will Durant dalam bukunya”The
Story of Philosophy ”(1933), dapat diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai
untuk mendaratkan pasukan infantri. Filsafat disebut sebagai mater scientiarum atau
induk segala ilmu pengetahuan. Ia menampakkan kegunaannya lewat melahirkan,
merawat dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi ilmu
pengetahuan.
 Dalam Kehidupan Praktis. Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama
sekali tidak bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat
menggiring manusia ke pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian,
filsafat itu juga menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan konkret.

Contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-hari selama menjadi praja IPDN
 Mampu memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis
Dalam kehidupan dikampus IPDN sebagai seorang praja kita harus memaknai setiap
langkah kehidupan secara mendalam dan kritis.
 Seorang praja harus mampu mengemukakan pendapat secara lisan dan tulisan dengan
kritis serta sistematis.
 Praja IPDN dituntut memiliki ide yang efektif dan inovatif. Seperti contohnya
menciptakan hal-hal baru yang belum ada di sekitaran kampus IPDN.
 Praja IPDN wajib memiliki pemahaman yang baik mengenai ilmu dan ilmu tersebut
digunakan dalam kehidupan kampus IPDN. Seperti contohnya seorang praja wajib
memiliki pemahaman yang baik dalam hal beladiri hal ini bergunakan untuk
perlindungan diri seorang praja dalam kehidupan sehari-hari.
 Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam Opini & argumentasi yang
dikemukakan

4. Jelaskan alur berfilsafat dan kesalahpahaman dalam berfilsafat

Alur berfilsafat yaitu:


 Menyadari adanya masalah
 Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan
 Memeriksa penyelesaian – penyelesaian yang terdahulu
 Menyarankan hipotesa merupakan pembuktian yang memperkuat atau membantah
 Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
 Menarik kesimpulan
Kesalahpahaman dalam berfilsafat :
 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya mempunyai kesamaan
pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis pengetahuannya yang berbeda.
 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas tentang
keberadaan Tuhan, namun berbeda pada tujuannya
 Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun social
 Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun juga
yang teramati berupa data empiris.

2. Jelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu yang lainnya dan apa yang mendorong kita
berfilsafat dan berikan contoh nya
Jawaban :
a) Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam nyata
dan masing-masing tidak mencakup persoalan yg dibahas ilmu lain. Sedang filsafat sebaliknya
menyelidiki seluruh kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki bagaimana
hubungannya kenyataan satu sama lain.
Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpecah-. Ilmu lain membahas
tentang “sebab dan akibat” dari kenyataan sesuatu, filsafat menyelidiki “hakekatnya”. Ilmu lain
menjawab pertanyaan “bagaimana dan apa sebabnya”, filsafat menjawab lebih dalam “apakah dia
sebenarnya”, “dari mana asalnya” dan “hendak kemana perannya”.
Filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur hubungan antara ilmu-ilmu lain
b) Ketakjuban.
Banyak filsuf mengatakan bahwa yang menjadi awal kelahiran filsafat adalah thaumasia
(kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Istilah ketakjuban menunjukan dua hal penting, yaitu
bahwa subyek dan obyek.
Ketidakpuasan.
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos memainkan peranan yang amat penting dalam kehidupan
manusia. Berbagai mitos berupaya menjelaskan asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di
alam semesta serta sifat-sifatnya. Manusia yang tidak puas dan terus menerus mencari penjelasan
dan keterangan yang lebih pasti itu lambat laun mulai berpikir secara rasional. Akibatnya akal
budi semakin berperan
Hasrat Bertanya.
Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang sembarangan.
Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang bobotnya berat, itulah yang akan menimbulkan
filsafat, bila jawabannya diberikan dengan serius. “Pada tahun berapa tanaman kopi berubah”,
tidak dapat menimbulkan filsafat karena riset dapat menjawab.
Sangsi/Keraguan.
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian. Apa sangsi
itu ? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat di atas tak percaya.Bagi para filosof
pertanyaan itu mengelisahkan, merintangi dan mengganggu (Bahasa Yunani = Problema).
Nama : Radityan Aufaadaffa Andiraputra

NPP : 31.0787

Kelas : E1

No. Absen : 17

UTS Pengantar Filsafat

1. Pengertian filsafat secara etimologi dan terminology menurut Plato, serta menurut pemahaman
anda
2. Jelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya dan apa yang mendorong kita berfilsafat serta
berikan contohnya
3. Jelaskan kegunaan filsafat dan kemukakan 5 (lima) contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan
sehari-hari selama anda menjadi praja IPDN
4. Jelaskan alur berfilsafat dan kesalahpahaman dalam berfilsafat

Jawab:
1. Secara etimologi, filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia
ini merupakan kata majemuk, terdiri atas Philo yang artinya cinta dalam arti yang luas yaitu
“ingin”, atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedang sophia artinya “kebijakan” atau
“pandai” (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk
mendapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak. Kemudian secara
terminologi menurut Plato, Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli. Dan menurut pemahaman saya, filsafat adalah suatu pemikiran dan kajian
kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui
pencarian dan analisis konsep dasar mengenai bidang kegiatan pemikiran seperti: prinsip,
keyakinan, konsep dan sikap umum dari suatu individu atau kelompok untuk menciptakan
kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Perbedaan ilmu filsafat dengan ilmu yang lainnya yaitu jika ilmu lain selain filsafat membatasi
pemeriksaannya pada satu bagian saja dari alam nyata dan masing-masing tidak mencakup
persoalan yang dibahas ilmu lain. Sedangkan filsafat yaitu justru sebaliknya, dimana ilmu filsafat
menyelidiki seluruh kenyataan yang dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki bagaimana
hubungan kenyataannya satu sama lain. Kemudian Filsafat juga melihat alam sebagai satu
kesatuan yang utuh tidak terpecah-pecah sedangkan ilmu lain membahas tentang “sebab dan
akibat” dari kenyataan sesuatu. Perbedaan yang lain yaitu filsafat cenderung mencari
“hakekatnya”, sedangkan ilmu lain cenderung menjawab pertanyaan “bagaimana dan apa
sebabnya”. Selain itu filsafat menyelidiki lebih dalam “apakah dia sebenarnya”, “dari mana
asalnya” dan “hendak kemana perannya”. Itulah mengapa ilmu filsafat disebut sebagai ibu dari
segala ilmu yang mengatur hubungan antara ilmu-ilmu lain.
Hal- hal yang mendorong kita berfilsafat yang pertama adalah ketakjuban, Banyak filsuf
mengatakan bahwa yang menjadi awal kelahiran filsafat adalah thaumasia
(kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Kemudian adanya ketidakpuasan, sebelum filsafat
lahir, berbagai mitos memainkan peranan yang amat penting dalam kehidupan manusia.
Berbagai mitos berupaya menjelaskan asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
semesta serta sifat-sifatnya. Manusia yang tidak puas dan terus menerus mencari penjelasan
dan keterangan yang lebih pasti itu lambat laun mulai berpikir secara rasional, akibatnya akal
budi semakin berperan dalam berfilsafat. Setelah itu adanya hasrat bertanya yang dimiliki
manusia, pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang sembarangan.
Pertanyaan yang sifatnya dalam, ultimate, bobotnya berat, itulah yang akan menimbulkan
filsafat bila jawabannya diberikan dengan serius. Hal terakhir yang mendorong kita berfilsafat
yaitu sangsi/keraguan, pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah
kesangsian. Dimana sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat di atas tak percaya.
3. Kegunaan filsafat bagi Ilmu Pengetahuan yaitu seperti yang telah dikemukakan oleh Will Durant
dalam bukunya ”The Story of Philosophy ” (1933), dapat diibaratkan pasukan marinir yang
merebut pantai untuk mendaratkan pasukan infantri. Filsafat disebut sebagai mater
scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Ia menampakkan kegunaannya lewat
melahirkan, merawat dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi
ilmu pengetahuan. Kemudian dalam kehidupan praktis, filsafat bersangkut paut dengan
kehidupan sehari-hari, dimana filsafat menggiring manusia ke pengertian yang terang dan
pemahaman yang jelas. Kemudian, filsafat juga menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan
konkret.
5 (lima) contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-hari selama saya menjadi praja IPDN
yang pertama adalah membangun semangat toleransi dan menjaga keharmonisan hidup di
tengah perbedaan pandangan atau pluralitas manusia, yang kedua sebagai pedoman yang
berguna sebagai sumber inspirasi bagi kehidupan, yang ketiga mengajarkan kepada kita tentang
etika dan moral yang dapat diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan, yang keempat
filsafat dapat membuka cakrawala berpikir yang baru dan mengeluarkan ide-ide yang kreatif dan
memecahkan persoalan dan lewat penalaran secara logis, dan yang terakhir ilmu filsafat
berguna dalam membangun landasan berpikir dan merupakan komponen utama bagi kehidupan
pribadi terutama dalam hal etika maupun berbagai macam ilmu pengetahuan yang kita pelajari.
4. Alur berfilsafat antara lain yaitu menyadari adanya masalah terlebih dahulu, kemudian meragu-
ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapannya, memeriksa penyelesaian-
penyelesaian yang terdahulu, menyarankan hipotesa berupa pembuktian yang memperkuat
atau membantah, melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan, dan
yang terakhir yaitu menarik kesimpulan.
Kesalahpahaman dalam berfilsafat antara lain filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains,
biasanya filsafat dan sains memiliki kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis
pengetahuannya yang berbeda. Yang kedua, filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi,
keduanya tertarik membahas tentang keberadaan Tuhan, namun berbeda pada tujuannya. Yang
ketiga, filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial. Dan yang
terakhir, filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun juga
yang teramati berupa data-data empiris.
Ujian Tengah Semester I
Muda Praja IPDN Angkatan XXXI
Tahun Ajaran 2020/2021
Fakultas Manajemen Pemerintahan
Prodi Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik

Nama : Sefrinda Sonia Lau


NPP : 31.0671
Kelas : E-1
Mata Kuliah : Ilmu Filsafat
Dosen : Dr. Drs. Udaya Madjid, M.Pd.
Hari/Tanggal : Selasa, 12 Januari 2021

1. Pengertian filsafat

 Secara etimologi
Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Philosophia terdiri atas philo
artinya cinta dalam arti luas ingin atau berusaha mencapai sesuatu yang
diinginkan sedang Sophia artinya kebijakan atau pandai secara etimologi
filsafat berarti cinta kebijaksanaan dalam arti yang mendalam. Dengan
demikian filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk mendapatkan
kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.

 Menurut pemahaman saya filsafat secara etimologi adalah cinta


kebijaksanaan dimana mengiginkan adanya sesuatu yang bijak dan ingin
mewujudkan kebijaksanaan tersebut.
 Secara terminologi sangat beragam ada beberapa pengertian menurut
bebarapa filsuf yaitu :
a. Plato, filsafat pengetahuan yang mencoba untuk mencapai
pengetahuan tentang kebenaran yang asli atau sesungguhnya.

. Perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya dan apa yang mendorong kita berfilsafat
dan contohya
a. Perbedaan filsafat dengan ilmu lain

 Ilmu selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada suatu bagian


tertentu saja dan masing-masing tidak mencakup ilmu atau mencampuri
ilmu lain sedangkan filsafat sebaliknya menyelidiki dan membahas
seluruh ilmu-ilmu tersebut juga mencari hubungan atau kaitan dari ilmu-
ilmu satu dengan yang lain.
 Filsafat memandang alam sebagai suatu kesatuan yang utuh tidak
terpecah-pecah. Ilmu lain mencari “sebab dan akibat” dari kenyataan
sesuatu sedangkan filsafat mencari dan menyelidiki “hakekatnya”. Ilmu
lain menjawab “bagaimana dan apa sebabnya” sedangkan filsafat
menjawab dengan makna yang sedam-dalamnya “apakah dia
sebenarnya”, “darimana asalnya” dan “hendak kemana perannya”
Dengan demikian filsafat disebut sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur
hubungan antara ilmu-ilmu lain.
. Yang mendororong kita berfilsafat yaitu
 Ketakjuban, ketakjuban (kekaguman/keheranan) menyebabkan
timbulnya keinginan untuk mengetahui lebih tentang sesuatu hal
tersebut. Contoh ketika kita takjub atau mengagumi seseorang misalnya
messi pemain sepak bola dunia akan timbul keinginan untuk mengetahui
lebih dalam tentang apapun tentangnya
 Ketidakpuasan, lahir karena berbagai mitos dalam kehidupan manusia
yang menyebabkan akal budi manusia semakin berperan karena adanya
keinginan terus menerus untuk mencari jawaban yang lebih pasti.
Contoh mitos-mitos yang ada di masyarakat menyebabkan kita berpikir
secara logis dengan akal budi kita.
 Hasrat bertanya, pertanyaan-pertanyan yang mendalam dan berbobot
yang menimbulkan filsafat bila jawaban yang diberikan serius. Contoh
pertanyaan-pertanyaan besar yang diajukan seperti apakah kekuatan
yang ada di alam semesta? Bagaimana proses terjadinya alam semesta
dan pertanyaan-pertanyaan besar lainnya yang membutuhkan pemikiran
dan jawaban yang serius.
 Sangsi/keraguan. Keraguan menimbulkan pertanyaan yang
menggelisahkan dan mengganggu pikiran hal inilah menyebabkan
keinginan yang besar untuk mencari kejelasan untuk meyakinkan
keraguan yang ada. Contoh ketika kita ragu dengan jawaban yang
diberikan oleh sesorang maka akan menganggu pikiran kita dan
membuat kita ingin mencari jawaban yang lebih pasti untuk
menghilangkan keraguan yang ada.

. Kegunaan filsafat pada umumnya menjadikan orang mampu menjawab


pertannyaan-pertanyaan mendasar yang tidak terletak dalam metode-metedo ilmu
khusus dan menangani permasalahan manusia secara mendalam, logis, sistematik
dan kritis baik pengetahuan biasa maupun ilmiah.
 Bagi ilmu pengetahuan
Filsafat meminjam pemikiran Will Durant dalam bukunya” The Story
of Philosophy” (1993) dapat diibaratkan pasukan marinir yang
merebut pantai untuk mendaratkan pasukan infantri. Filsafat disebut
sebagai mother scientiarium induk segala ilmu pengetahuan. Ia
menampakkan kegunaannya lewat melahirkan,merawat,membesarkan,dan
mendewasakan berbagai ilmu pengetauhan yang berjasa bagi ilmu
pengetahuan.
Contohnya dalam kehidupan praja yaitu
1. Praja IPDN mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dan
mencari jawaban secara mendalam dari akar permasalahan yang ada.
2. Praja IPDN beradu pendapat tentang akar permasalahan yang
menimbulkan keraguan.
3. Praja IPDN mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus
4. Praja IPDN mengemukakan pendapat mengenai hal-hal secara kritis dan
logis.
5. Praja IPDN mampu memahami tentang kehidupan dan siklus pendidikan
yang ada di IPDN.
. Alur berfilsafat
 Menyadari adanya masalah. Dengan menyadari adanya masalah maka
kita dapat mencari dan mengupas tuntas akar dari permasalahan tersebut
secara mendalam,logis, kritis, dan sistematik
 Memeriksakan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu. Memeriksa
dan menyelesaikan permaslahan-permasalahan terdahulu.
 Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau
memantah. Mencari bukti-bukti dari akar permasalahan yang ada untuk
memperkuat jawaban.
 Melakukan verifikasi terhadap hasil pejabaran yang telah dilakukan.
Memeriksa kembali serara keseluruhan dan menyetujui hasil yang ada
 Menarik kesimpulan. Kesimpulan ditarik dengan hasil yang meyakinkan
dan tepat.

Kesalahpahaman dalam berfilsafat


 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya
mempunyai kesamaan pada tujuan dan objek penelitian namun jenis
pengetahuannya berbeda
 Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik
membahas tentang keberadaan Ilahi, namun berbeda tujuan
 Filsafat secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
 Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau midterius,
namun juga teramati berupa data-data empiris

.
Nama : Suprayogi
NPP : 31 0232
Kelas : E.1
No Absen : 19
UJIAN TENGAH SEMESTER ( UTS) BAGI MUDA PRAJA IPDN
DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. Udaya Madjid, M. Pd

1. Pengertian Filsafat secara Etimologi :


Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani philosophia ini
merupakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta dalam arti yang luas = ingin,
atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedang sophia artinya kebijakan atau pandai
(pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk dapatkan
kebijakan atau keinginan yang mendalam untuk bijak.
Pengertian Filsafat secara Terminologi menurut Plato :
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

2. Perbedaan Filsafat Dengan Ilmu Lainnya :


A. Obyek material ( lapangan )filsafat itu bersifat universal ( umum ), yaitu segala sesuatu yang
ada ( realita ) sedangkan obyek material ilmu ( pengetahuan ilmiah ) itu bersifat khusus dan
empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan
terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu Obyek
formal ( sudut pandangan ) filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari
segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat
fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang
berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.

B. Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis,
dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh
karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari
nilainnya.

C. Filsafat berusaha mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. mencari prinsip-prinsip


umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu
secara umum dan keseluruhan sedangkan Pengetahuan  adalah penguasaan lingkungan hidup
manusia.

D.Filsafat  hanya  Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu sedangkan pengetahuan  dapat


mengkajinya  sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris
3. Kegunaan Filsafat terbagi menjadi 2, yaitu :
Kegunaan secara umum yaitu dapat diambil oleh orang yang mempelajari ilmu filsafat ini secara
mendalam, manfaat tersebut dapat berupa memudahkan dalam penyelesaian masalah-masalah
secara kritis.

Kegunaan secara khusus yaitu dapat berupa pemecahan masalah secara tertentu atau spesifik
dalam dimensi ruang dan waktu yang terbatas.

Contohnya adalah filsafat ilmu membentuk ilmu pengetahuan yang berawal dari hipotesis
semata, lalu berkembang menjadi tesis yang dapat dipertanggungjawabkan, hingga menjadi
hukum yang terbukti memiliki fakta yang sama kapan pun, di mana pun dalam konteks apapun.

4. Alur Berfilsafat :
- LOGIS
Berpikir dengan menggunakan logika ( undang-undang berpikir ) yaitu melalui 3 tahap :
pemahaman, keputusan dan argument
- SISTEMATIS
Berpikir melalui alur yang sistemik sehingga ditemukan adanya koheren ( saling runtut )
diantara satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya
- RADIKAL
Berpikir sampai kepada akar masalah
- UNIVERSAL
Berpikir secara umum bukan khusus. Disini perbedaannya ilmu berpikir secara khusus,
filsafat berpikir secara umum.

Kesalahpahaman Dalam Berfilsafat :

- Filsafat merupakan sesuatu yang serba rahasia, mistis dan aneh


Yang Benar : Filsafat mengungkap kebenaran hingga terbuka

- Filsafat sebagai sesuatu yang susah dipelajari


Yang Benar : Pelajari dengan tekun, minta bantuan pada ahlinya

- Filsafat itu berbahaya, pikiran bisa menjadi aneh


Yang Benar : “ aneh “ sifatnya adalah tentatif dan subjektif. Jadi, tergantung konteks berpikir

- Filsafat tidak berguna lagi


Yang Benar : Menambah keteguhan keyakinan

- Filsafat adalah omong ksosong tidak memberikan petunjuk teknik


Yang Benar : Lihat peranannya dalam konteks kehidupan
NAMA : WAHYU RIZKI MULYAWAN P.

KELAS : E1

NPP : 31.0626

NO. ABSEN : 20

Jawaban

1. pengertian filsafat secara etimologi

Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philoshopia yang
merupakan kata majemuk dimana philo berarti luas dan ingin atau rasa untuk mencapai apa
yang diinginkan sedangkan shopia berarti kebijakan atau pandai. Jadi, filsafat merupakan
keinhinan yang mendalam untuk mendapatkan kebijakan atau keinginan yang mendalam
untuk bijak.

Pengertian filsafat secara terminology menurut plato

Filsafat merupakan ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang


kebenaran yang asli.

Menurut pemahaman saya filsafat yaitu, ilmu yang menyelidiki sesuatu lebih dalam dan
lebih detail dan tidak dibatasi pembahasannya akan sesuatu seperti ilmu lainnya yang hanya
membahas satu hal contohnya ilmu pemerintahan hanya membahas tentang pemerintahan
saja sedangkan filsafat tidak seperti itu. Mengapa demikian karena filsafat merupakan induk
dari ilmu-ilmu lainnya yang artinya ilmu lainnya berasal dari ilmu filsafat itu sendiri.

2. Perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya

1). Pada ilmu lain hanya menbahas satu hal saja tidak mencakup persoalan apa yang
dibahas oleh ilmu lain. Sedangkan filsafat itu sendiri justru membahas dan
menyelidiki seluruh kenyataan yang dibahas ilmu-ilmu lain dan menyelidiki apa
hubungannya dengan ilmu-ilmu lainnya.

2). Pada ilmu lain membahas tentang sebab akibat sedangkan filsafat menyelidiki
tentang hakekatnya, ilmu lain menjawab pertanyaan bagaimana dan apa sebabnya
filsafat menjawab lebih dalam apakah dia sebenarnya dari mana asalnya dan hendak
kemana perginya. Jadi dapat disimpilkan bahwa ilmu filsafat membahas dan menyelidiki
sesuatu lebih dalam dibandningkan dengan ilmu lainnya karena filsafat merupakan
sumber dari ilmu ilmu lainnya.

Faktor pendorong berfilsafat

1). Ketakjuban, contonya saya sendiri apa bila saya merasa takjub akan sesuatu
maka saya akan mencari tahu lebih dalam tentang apa yang saya takjubkan tersebut
sehingga hal tersebut akan medorong berfilsafat.
2). Ketidakpuasan, contohnya Rima merasa tidak puas akan penjelasan materi yang
disampaikan oleh gurunya sehingga Rima mencari lagi penjelasan tentang materi yang
dibahas oleh gurunya sampai ia menemukan jawaban yang membuat dia merasa tidak
puas diawal tadi.

3). Hasrat bertanya, contonya Ani merasa sangat


penasaran dengan sesuatu sehingga menimbulkan suatu pertanyaan dihatinya. Hal
tersebut membuat dia mencari jawaban akan pertanyaan yang timbul ditanya tadi.

4). Keraguan/sangsi, contonya EKo merasa ragu


dengan pernyataan yang disampaikan oleh temannya hal itu membuat eko mencari
jawaban pasti yang dapat menjawab keraguannya aka n pernyataan dari temannya itu.

3. Kegunaan filsafat

kegunaan dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk memecahkan masalah secara


lebih detail dan spesifik dalam dimensi ruang dan waktu yang terbatas. Sedangkan kegunaan
bagi ilmu pengetahuan merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan yang dimana ilmu
lain berasal dari filsafat itu sendiri.

5 contoh kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-hari selama menjadi praja ipdn
adalah

1).menaati dan mematuhiperaturan yang berlaku,

2).saling menjagatoleransi,

3).mampu memecahkan persoalan secara serius tapi tetap menjagaetika,

4).menjadi contoh dan pedoman yang baik,

5).serta tidak membeda-bedakan suku ras dan agama

4. alurberfilsafat

1).Menyadariadanyamasalah
2).Meragu-ragukan dan menguji secara rasionalanggapan-anggapan
3).Memeriksanpenyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
4).Menyarankanhipotesaberupakanpembuktian yang memperkuatataumembantah.
5).Melakukanverifikasiterhadaphasilpenjabaran yang telahdilakukanmenarikkesimpulan.

Kesalahpahamandalamberfilsafat

1).Filsafattidakbertujuanbersaingdengansains, terkadangkeduanyamempunyaikesamaan pada


tujuan dan objekpenelitian, namunjenispengetahuannya yang berbeda.
2).Filsafattidakbertujuanbersaingdenganteologi,
keduanyatertarikmembahastentangkeberadaanillahi, namunberbeda pada tujuannya.
3).Filsafattidaksecaraaktifmenganjurkanperubahanpribadimaupunsosial
4).Filsafattidakhanyamembahassesuatu yang takteramatiataumisterius, namun juga yang
teramatiberupa data-data empiris.
UJIAN TENGAH SEMESTER I
PENGANTAR FILSAFAT
MUDA PRAJA
Dr. Drs Udaya Madjid M. Pd

Nama : Yudianto Adi Wibowo

NPP : 31.0557

Kelas : E1

No. Absen : 21

1. Pengertian filsafat secara etimologi (bahasa), filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia yaitu
philo yang berarti cinta dalam arti luas = ingin atau berusaha mencapai yang diinginkan dan shopia
yang berarti kebijaksanaan, dan dari bahasa inggris yaitu philosophy. Maka arti filsafat secara
etimologi berarti cinta kebijaksanaan, atau dalam bahasa arab disebut falsafah.
Pengertian filsafat secara terminologi menurut Plato adalah pengetahuan yang mencoba untuk
mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli. Jadi Plato menarik arti filsafat sebagai
pengetahuan yang selalu mencoba mencari-cari arti sebenarnya dari sebuah pengetahuan yang lain.
Menurut saya, pengertian filsafat adalah sebuah ilmu yang mengkaji suatu masalah secara umum
dan mendasar tentang pengetahuan, nilai, akal dan pikiran yang dapat memudahkan dalam
penyelesaiaan masalah-masalah secara kritis.
2. Perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya
Filsafat : Menyelidiki seluruh kenyataan yang dibahas ilmu tersebut.
Menyelidiki bagaimana hubungannya kenyataan satu sama lain.
Memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpecah.
Menyelidiki “hakekatnya”
Ilmu lain : Membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja.
Membahas “sebab dan akibat”

Mendorong timbulnya berfilsafat

a. Ketakjuban
Awal kelahiran filsafat adalah thaumasia yaitu kekaguman atau keheranan, rasa kagum dan
heran ini yang kemudian menunjukkan dua hal penting yaitu subyek dan obyek.
b. Ketidakpuasan
Sebelum lahirnya filsafat, berbagai mitos berupaya menjelaskan asal mula dan peristiwa yang
terjadi. Manusia tidak puas dan terus mencari penjelasan yang lebih pasti dan selanjutnya
berfikir secara rasional akibat akal budi semakin berperan.
c. Hasrat bertanya
Pertanyaan yang dalam, ultimate, yang bobotnya berat itu juga menimbulkan filsafat bila
jawabannya diberikan secara serius.
d. Sangsi/Keraguan
Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat diatas tak percaya. Bagi para filosof
pernyataan itu menggelisahkan, merintangi dan mengganggu yang menjadi suatu problema atau
permasalahan kemudian dapat menimbulkan filsafat
Contoh : keheranan manusia berpikir untuk mendapatkan jawaban mengapa demikian atau
bertanya mengapa bisa demikian. Pernyataan ini juga berhubungan dengan hasrat manusia
untuk bertanya.
Keterbatasan manusia yang menyadari dirinya sangat kecil dan lemah jika dibandingkan
dengan alam sekelilingnya.
Keraguan manusia akan kemampuan inderanya kemudian membuat manusia berpikir
secara mendalam dan komprehensif yang mencari kebenaran secara sungguh-sungguh
akan kebenaran sejati.
3. Kegunaan filsafat
a. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya .
b. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat
mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
c. Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan kita bahwa apa yang mungkin kita terima
begitu saja ternyata salah atau menyesatkan atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran.
d. Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam menalar, membedakan argumen,
menyampaikan pendapat, melihat sesuatu secara lebih luas, mempertimbangkan pendapat dan
pandangan.
e. Filsafat memberi bekal dan kemampuan pada kita untuk memperhatikan pandangan kita sendiri
dan pandangan orang lain dengan kritis.
Contoh :

a. Sebagai seorang praja harus mampu melihat segala sesuatu melalui kacamata yang lebih luas.
b. Menyampaikan pendapat di depan umum baik lisan maupun tulisan secara jelas yaitu
kemampuan public speaking.
c. Menalar secara jelas dan tepat mengenai suatu pertanyaan.
d. Dapat membedakan argumen satu dengan yang lain mana yang baik atau buruk.
e. Mampu mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda dengan mempelajari
karya-karya para pemikir besar/filsuf dalam sejarah.
4. Alur berfilsafat
a. Menyadari adanya masalah.
b. Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan.
c. Memeriksa penyelesaian yang terdahulu.
d. Menyarankan hipotesa berupa pembuktian yang memperkuat atau membantah.
e. Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan.
f. Menarik kesimpulan.

Kesalahpahaman dalam berfilsafat

a. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya memiliki kesamaan, namun
jenis pengetahuan berbeda.
b. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya membahas tentang keberadaan
illahi.
c. Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi atau sosial.
d. Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun juga yang
teramati berupa data-data empiris.
Nama : Yunhi Hernawan

NPP : 31.0906

NO.Absen : 22

Kelas : E-1

Jawaban UTS Pengantar Filsafat

1. Arti secara Etimologi


Filsafat berasal dari kata yunani philosophia. Dalam bahasa Yunani
philosophia ini meruapakan kata majemuk, terdiri atas Philo artinya cinta
dalam arti yang luas = ingin, atau berusaha mencapai yang diinginkan. Sedang
sophia artinya kebijakan atau pandai (pengertian lebih dalam). Jadi Filsafat
adalah keinginan yang mendalam untuk dapatkan kebijakan atau keinginan
yang mendalam untuk bijak.

Arti secara Terminologi

Plato, Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan


kebenaran yang asli.

Menurut pemahaman Anda

Menurut saya, filsafat adalah sebuah studi dimana manusia dituntut untuk
berpikir tentang “sesuatu” yang ada dibalik segala peristiwa yang dapat diamati
oleh indranya. Kemudian, manusia berupaya untuk menemukan jawaban
dengan cara terus-menerus berpikir tentang masalah yang dihadapinya dan
melakukan pengamatan terhadap segala sesuatu yang diduga dapat membantu
memecahkan masalahnya serta dapat menjabarkannya secara teoritis dan
mendasar.

2. Perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya, antara lain :


 Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu bagian
saja dari alam nyata dan masing-masing tidak mencakup persoalan yg
dibahas ilmu lain. Sedang filsafat sebaliknya menyelidiki seluruh
kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan menyelidiki bagaimana
hubungannya kenyataan satu sama lain.
 Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak
terpecah-pecah. Ilmu lain membahas tentang “sebab dan akibat” dari
kenyataan sesuatu, filsafat menyelidiki “hakekatnya”. Ilmu lain
menjawab pertanyaan “bagaimana dan apa sebabnya”, filsafat
menjawab lebih dalam “apakah dia sebenarnya”, “dari mana
asalnya” dan “hendak kemana perannya”. Filsafat sebagai ibu dari
segala ilmu yang mengatur hubungan antara ilmu-ilmu lain.

Adapun hal-hal yang mendorong timbulnya filsafat

 Ketakjuban.
Banyak filsuf mengatakan bahwa yang menjadi awal kelahiran filsafat
adalah thaumasia (kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Istilah
ketakjuban menunjukan dua hal penting, yaitu bahwa subyek dan obyek.
Contohnya : bintang-bintang yang berkedap-kedip di malam hari yang
menimbulkan ketakjuban karena keindahan yang diciptakannya. Peristiwa
ini dapat menimbulkan pertanyaan apakah yang sebenarnya terjadi dan
apakah
yang menjadi penyebab dapatnya bintang-bintang berkedap-kedip.

 Ketidakpuasan
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos memainkan peranan yang amat
penting dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos berupaya menjelaskan
asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta serta sifat-
sifatnya. Manusia yang tidak puas dan terus menerus mencari penjelasan
dan keterangan yang lebih pasti itu lambat laun mulai berpikir secara
rasional. Akibatnya akal budi semakin berperan.
Contohnya : kepercyaan masyarakat terhadap berbagai mitos yang dianggap
tidak masuk akal, seperti jangan menyapu pada malam hari karena
dapat menghilangkan rezeki. Tentunya mitos ini membuat manusia
berpikir secara mendalam sebab adanya mitos tersebut. Setelah dipikirkan
secara mendalam , mitos yang tadinya tidak masuk akal menjadi hal yang
masuk akal. Orang zaman dulu melarang menyapu pada malam hari,
karena dipercaya bisa menghilangkan rezeki. Ini sangat masuk akal, karena
zaman dulu hanya setiap rumah masih menggunakan lampu tempel
sehingga penerangan agak remang-remang. Larangan menyapu pada
malam hari dimaksudkan untuk menghindari ada benda atau barang
berharga kita yang terjatuh di lantai dan terbuang bersama sampah. Jika
barang berharga kita hilang, berarti kehilangan rezeki.

 Hasrat Bertanya.
Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang
sembarangan. Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang bobotnya berat,
itulah yang akan menimbulkan filsafat, bila jawabannya diberikan dengan
serius. “Pada tahun berapa tanaman kopi berubah”, tidak dapat
menimbulkan filsafat karena riset dapat menjawab.
Contohnya : Terkait dengan eksistensinya dirinya, manusia dihantui oleh
hakikat pertanyaan tentang dirinya. Hal ini terjadi sepanjang hayat dan tidak
pernah henti, seperti (i)bagaimanakah aku hadir ke dunia, (ii) bagaimana
aku diciptakan, (iii) bagaimana aku tumbuh dan berkembang, (iv)
bagaimana aku menjadi berbeda dengan makhluk yang lain, (v) bagaimana
aku berpikir, (vi) bagaimana aku memanfaatkan hidup untuk kehidupan,
(vii) bagaimana aku
menjalani hidup, (viii) bagaimana akhir hidup di dunia

 Sangsi/Keraguan.
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian.
Apa sangsi itu ? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat di atas
tak percaya.Bagi para filosof pertanyaan itu mengelisahkan, merintangi dan
mengganggu (Bahasa Yunani = Problema).
Contoh : Sudah bagian dari manusia itu terkadang merasa heran kemudian
ragu-ragu dengan kemampuan indranya. Dimana manusia dapat ditemukan,
untuk itulah manusia kemudian berpikir secara mendalam dan
komprehensif. Dengan keragu raguan itu makanya dibutuhkan adanya
filsafat, untuk mencari suatu kebenaran dari ilmu tersebut. Contohnya ,
kenapa kursi dinamakan kursi, hal itu kalau mau ditau kebenarannya, seluk
beluknya maka digunakan ilmu filsafat

3. Kegunaan Filsafat

 Bagi Ilmu Pengetahuan.


Filsafat, meminjam pemikiran Will Durant dalam bukunya”The
Story of Philosophy ”(1933), dapat diibaratkan pasukan marinir yang
merebut pantai untuk mendaratkan pasukan infantri. Filsafat disebut
sebagai mater scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Ia
menampakkan kegunaannya lewat melahirkan, merawat dan mendewasakan
berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi ilmu pengetahuan.
 Dalam Kehidupan Praktis.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali
tidak bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat
menggiring manusia ke pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.
Kemudian, filsafat itu juga menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan
konkret.

Contohnya :
 Dengan berfilsafat, kita sebagai praja IPDN akan terus berusaha mencari
tahu mengenai filosofi setiap bangunan dan berbagai hal yang ada di IPDN.
Tentunya hal ini akan membuat kita semakin mengenal kampus kita dan
paham akan hal-hal mengenai setiap sudut bangunannya
 Kita akan lebih selektif terhadap berbagai hal yang ada di IPDN , tentang
hal apa yang harus dilakukan, hal apa saja yang sebenarnya bermanfaat
untuk kita, serta kegiatan apa yang harus dihindari. Hal ini akan membuat
kita terhindar dari berbagai pelanggaran dan menjadi praja yang baik.
 Filsafat membantu praja untuk dapat berpikir dengan lebih rasional untuk
membangun cara berpikir yang lebih luas dan mendalam dengan integral
serta dengan sistematis,kritis dan logis sehingga praja juga unggul dalam
bidang akademiknya.
 Filsafat dapat dijadikan sebagai pedoman yang berguna sebagai sumber
inspirasi bagi kehidupan,dan mengajarkan kepada kita tentang etika dan
moral yang dapat diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan. Hal
ini tentunya sangat berguna bagi praja karena seorang praja dituntut untuk
memiliki etika dan moral yang baik karena nantinya akan bekerja dan
berinteraksi langsung dengan masyarakat
 Filsafat dapat membangun semangat toleransi dan menjaga keharmonisan
hidup di tengah kemajemukan yang ada di IPDN . tidak bisa kita pungkiri
bahwa IPDN memberikan kesempatan kepada putra putri bangsa dari
sabang sampai merauke untuk menuntut pendidikan di IPDN sehingga
terdapat banyak sekali perbedaan suku,agama,ras, maupun budaya. Namun
dengan berfilsafat, membuat kita untuk berpikir dan bertindak toleransi
sehingga nantinya perbedaan tersebut yang akan menyatukan kita.

4. Alur berfilsafat:
1) Menyadari adanya masalah
Setiap masalah pasti ada penyelesaiannya. Dengan menyadari adanya
masalah,kita dituntut untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan
berusaha memahami setiap persoalan yang muncul dari berbagai aspek.

2) Meragu ragukan dan menguji secara rasional anggapan anggapan


Keraguan akan membuat kita berusaha mencari pembenaran dari keraguan
tersebut. Dengan kata lain meragukan sama saja tidak mau menerima dengan
mudah apa adanya. Selalu meragukan sesuatu jika belum ada bukti yang benar-
benar jelas. Jika ada cerita maka tidak langsung mempercayainya.
Sifat semacam ini penting bagi ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
memerlukan suatu kepastian yang seakurat mungkin karena itu ilmuwan
diharapkan skeptis. Ilmuwan tidak boleh langsung percaya begitu saja terhadap
berita, percobaan dan lain sebagainya. Ini karena metode dalam ilmu
pengetahuan yang ketat.

3) Memeriksa penyelesaian penyelesaian yang terdahulu


Pada tahap ini, kita dituntut untuk berpikir secara kritis dan mendalam agar
hasil yang diperoleh menjadi akurat.
4) Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau
membantah.
Hiptotesa atau suatu jawaban sementara dari hasil penelitian yang dilakukan
harus relevan dengan fakta-fakta yang ada. Anda perlu membandingkan apakah
fakta-fakta tersebut relevan ataupun tidak relevan.
5) Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
Verifikasi diperlukan dalam memilih dan menganalisis hasil penjabaran, yang
dilakukan dengan bantuan simbol-simbol logika dengan menggunakan metode
untuk pemecahkan masalah
6) Menarik kesimpulan
Kesimpulan yang ditarik harus berpangkal dari pemikiran yang benar dengan
alasan-alasan yang kuat , tepat, akurat dan tentunya logis.

Kesalahfahaman dalam filsafat


1. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya
mempunyai kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis
pengetahuannya yang berbeda.
2. Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan ideologi, keduanya tertarik
membahas tentang keberadaan ilahi, namun berbeda pada tujuannya
3. Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
4. Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius,
namun juga yang teramati berupa data data empiris
Nama : ZELGI MAHARDIKA PUTRA
NPP : 31.0141
Kelas/Absen : E1/23
Prodi : Manajemen SDM Sektor Publik
Mata Kuliah : Pengantar Filsafat
Dosen : Dr. Drs. Udaya Madjid, M. Pd

Jawaban UTS Pengantar Filsafat

1. a. Arti Filsafat secara Etimologi


Kata filsafat dalam bahasa Arab dikenal denga istilah Falsafah dan dalam bahasa
Inggris dikenal istilah Phylosophy serta dalam bahasa Yunani dengan istilah Philosophia.
Kata Philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti
kebijasanaan (wisdom) sehingga secara etimologis istilah filsafat berarti cinta
kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Dengan demikian,
seorang filsuf adalah pencinta atau pencari kebijaksanaan. (Fachruddin, Suaedi. (2016).
Pengantar Filsafat Ilmu.)
b. Arti Filsafat Secara Terminologi
Menurut Plato ( 428 -348 SM ), filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk
mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli karena kebenaran itu mutlak di
tangan Tuhan. ( Fachruddin, Suaedi. (2016). Pengantar Filsafat Ilmu.)
Menurut saya, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan
segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga
mencapai hakikat dari segala situasi tersebut.

2. a. Perbedaan Filsafat dengan Ilmu lain


Ilmu lain selain filsafat membatasi pemeriksaannya pada satu bagian saja dari
alam nyata dan masing-masing tidak mencakup persoalan yg dibahas ilmu lain. Sedang
filsafat sebaliknya menyelidiki seluruh kenyataan yg dibahas ilmu-ilmu tersebut dan
menyelidiki bagaimana hubungannya kenyataan satu sama lain.
Filsafat memandang alam sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpecah-pecah.
Ilmu lain membahas tentang “sebab dan akibat” dari kenyataan sesuatu, filsafat
menyelidiki “hakekatnya”. Ilmu lain menjawab pertanyaan “bagaimana dan apa
sebabnya”, filsafat menjawab lebih dalam “apakah dia sebenarnya”, “dari mana
asalnya” dan “hendak kemana perannya”.
Filsafat sebagai ibu dari segala ilmu yang mengatur hubungan antara ilmu-ilmu
lain.
b. Yang Mendorong Timbulnya Filsafat
1). Ketakjuban.
Banyak filsuf mengatakan bhw yang menjadi awal kelahiran filsafat adalah
thaumasia (kekaguman,keheranan atau ketakjuban). Istilah ketakjuban menunjukan
dua hal penting, yaitu bahwa subyek dan obyek.
2). Ketidakpuasan.
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos memainkan peranan yang amat penting
dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos berupaya menjelaskan asal mula dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta serta sifat-sifatnya. Manusia yang
tidak puas dan terus menerus mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti itu
lambat laun mulai berpikir secara rasional. Akibatnya akal budi semakin berperan.
3). Hasrat Bertanya.
Pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang
sembarangan. Pertanyaan yang dalam, yang ultimate, yang bobotnya berat, itulah yang
akan menimbulkan filsafat, bila jawabannya diberikan dengan serius. “Pada tahun
berapa tanaman kopi berubah”, tidak dapat menimbulkan filsafat karena riset dapat
menjawab.
4). Sangsi/Keraguan.
Pada zaman modern ini penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian. Apa
sangsi itu ? Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat di atas tak
percaya.Bagi para filosof pertanyaan itu mengelisahkan, merintangi dan mengganggu
(Bahasa Yunani = Problema).

3. Kegunaan Filsafat
a. Bagi Ilmu Pengetahuan.
Filsafat, meminjam pemikiran Will Durant dalam bukunya”The Story of
Philosophy ”(1933), dapat diibaratkan pasukan marinir yang merebut pantai untuk
mendaratkan pasukan infantri. Filsafat disebut sebagai mater scientiarum atau induk
segala ilmu pengetahuan. Ia menampakkan kegunaannya lewat melahirkan, merawat
dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu berjasa bagi ilmu
pengetahuan.
b. Dalam Kehidupan Praktis.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak
bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat menggiring
manusia ke pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian, filsafat itu
juga menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan konkret.
c. Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari sebagai Praja IPDN
1) Filsafat ilmu sebagai saranan pengujian penalaran ilmiah, sehingga praja menjadi
kritis terhadap kegiatan ilmiah.
2) Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan
metode keilmuan.
3) Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
4) Filsafat sebagai sarana berpikir logis bagi seorang praja.
5) Filsafat menjadikan seorang praja menjadi pribadi yang memiliki nalar sesuai
dengan logika yang berdasarkan kaidah keilmuan.

4. a. Alur Berfilsafat
1) Menyadari adanya masalah
2) Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
3) Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
4) Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang memperkuat atau membantah.
5) Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang telah dilakukan
6) Menarik kesimpulan.
b. Kesalahpahaman dalam Berfilsafat
1) Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains, terkadang keduanya mempunyai
kesamaan pada tujuan dan objek penelitian, namun jenis pengetahuannya yang
berbeda.
2) Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi, keduanya tertarik membahas
tentang keberadaan illahi, namun berbeda pada tujuannya.
3) Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan pribadi maupun sosial
4) Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak teramati atau misterius, namun
juga yang teramati berupa data-data empiris.

Anda mungkin juga menyukai