Disusun Oleh :
1
Fakultas Bahasa dan Sastra
2022
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Alasan Berfilsafat &
Keterkaitan Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan’ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas rutin Filsafat Pendidikan
yang di tugaskan oleh Ma’am Khairunnisa Spd.Mpd. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
Hubungan Filsafat dengan pembelajaran Pendidikan .
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar isi2
BAB 1
A. Alasan berfilsafat3
B. Dampak berfilsafat5
C. Filsafat pendidikan6
D. Hubungan filsafat & filsafat Pendidikan6
BAB 2
Penutup9
Daftar pusaka10
3
BAB 1
A. Alasan Berfilsafat
Filsafat adalah Filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti
yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam ilmu
pengetahuan. Akan tetapi, secara kritis dalam arti kata: setelah segala
sesuatunya diselidiki problema-problema apa yang dapat ditimbulkan oleh
pertanyaan-pertanyaan yang demikian itu, dan setelah kita menjadi sadar dari
segala kekaburan dan kebingungan, yang menjadi dasar bagi pengertian kita
sehari-hari.
Filsafat mempelajari :
Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk berpikir lebih
mendalam, menyeluruh dan kritis untuk memperoleh kepastian dan
4
kebenaran yang hakiki. Berpikir secara mendalam, menyeluruh dan kritis
seperti ini disebut dengan berfilsafat.
Bagi manusia, berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu kesadaran
akan keterbatasan pada dirinya. Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat
terbatas dan terikat terutama pada saat mengalami penderitaan atau
kegagalan, maka dengan adanya kesadaran akan keterbatasannya itu
manusia berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa di luar manusia yang
terbatas, pastilah ada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan
kemajuan untuk menemukan kebenaran yang hakiki. .
1. Tentang “Ada”
2. Tentang “Pengetahuan”(Knowledge)
3. Tentang “Metode”(Method)
5
4. Tentang “Penyimpulan”
Logika ( logis ) yaitu ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir tepat
dan benar. Dimana berpikir adalah kegiatan pikiran atau akal budi manusia.
Logika sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu logika ilmiah dan logika kodratiah.
Logika bisa menjadi suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti : Adakah metode yang dapat digunakan untuk meneliti kekeliruan
pendapat? Apakah yang dimaksud pendapat yang benar? Apa yang
membedakan antara alasan yang benar dengan alasan yang salah? Filsafat
logika ini merupakan cabang yang timbul dari persoalan tentang penyimpulan.
5. Tentang”Moralitas”(Moralty)
6. Tentang”Keindahan”
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang lahir dari persoalan tentang
keindahan. Merupakan kajian kefilsafatan mengenai keindahan dan
ketidakindahan. Lebih jauhnya lagi, mengenai sesuatu yang indah terutama
dalam masalah seni dan rasa serta norma-norma nilai dalam seni.
B. Dampak Berfilsafat
Karena dengan Ilmu Filsafat kita bisa menemukan cara berfikir secara terus
menerus sampai pada akar dan pusat inti hasilnya. Tapi tahukah saudara
bahwa Filsafat terkadang menyesatkan nalar kita jika kita terpengaruh
dengan teori-teori Filsafat tertentu. Dan jika tidak memiliki prinsip dasar
dalam Berfilsafat, contoh Teori Filsafat yang menyesatkan Nalar kita.
misalkan Teori Ketuhanan Terkadang seseorang mengajukan pertanyaan
kepada kita Tentang Tuhan. Tuhan itu ada dimana,
dan jawabannya akan selalu berbagai macam misalkan ada yang menjawab
ada di atas Langit, Surga dan lain sebagainya. Dan jika muncul jawaban itu
maka si penanya pasti akan menanyakan kepastiannya, atau meneliti
faktanya. Apakah kamu melihat-Nya sehingga menjawab seperti itu. Dari
contoh-contoh teori Filsafat tersebut yang membuat seseorang sesat dan
berarah pada Ateis. Dan selanjudnya Tentang teori Materi dan Ide, kalau di
lihat nerdasarkan pandangan saya Ide dan Materi itu seperti mata rantai yang
tidak bisa di pisahkan karena keduanya berkaitan. Alasannya karena jika Ide
tanpa Materi maka semuanya hampa, dan demikian pula sebaliknya. Tentang
hal ini sering kali Saya mendapatkan pertanyaan yang sedemikian rupa dari
teman-teman. Itu merupakan pertanyaan seperti teka-teki sulit karena
6
pertanyaan-pertanyaan itu membutuhkan nalar yang luas dan harus memiliki
dalil yang kuat sehingga meyakinkan serta tepat sasaran.
C. Filsafat Pendidikan
1. TW Moore
2. Brubacher
3. Prof. Dr M. J. Langeveld
4. Mr. D. C Mulder
5. Louis Kattsof
7
manusia.
Di berbagai bidang sains kita sering mendengar istilah vertikal dan horizontal.
Istilah ini juga akan didengar di cabang-cabang filsafat dan bahkan filsafat
pendidikan.
Antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan horizontal, memanjang ke
samping, yaitu hubungan antara cabang-cabang disiplin yang berbeda satu
dengan lainnya, yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan di bidang
kehidupan, yaitu ilmu filsafat dalam menyesuaikan masalah pendidikan dan
pengajaran. Filsafat pendidikan adalah pola pemikiran atau pendekatan
filosofis untuk masalah pendidikan dan pengajaran.
Filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal, naik atau turun dengan
cabang pendidikan lainnya, seperti pengantar pendidikan, sejarah pendidikan,
teori pendidikan, pendidikan komparatif dan filsafat pendidikan. Hubungan
vertikal antara disiplin ilmu ini adalah hubungan antara tingkat penguasaan
dan pendalaman kelompok pengetahuan serupa.
Oleh karena itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu ilmu yang diterapkan
adalah cabang ilmu yang berfokus pada penerapan pendekatan filosofis ke
bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan kehidupan
manusia dan mata pencahariannya secara umum dan manusia yang
berprofesi sebagai pendidik atau guru khususnya.
Dalam buku filsafat pendidikan yang ditulis oleh Prof. Jalaludin dan Drs.
Abdullah Idi, Jhon S. Brubachen mengatakan hubungan antara filsafat dan
pendidikan sangat dekat satu sama lain. Kekuatan hubungan ini disebabkan
oleh karena dua disiplin tersebut menghadapi masalah filosofis bersama-
sama.
Hubungan fungsional antara filsafat dan pendidikan, yaitu sebagai berikut :
• Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai
dalam memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori
pendidikan oleh para ahli.
• Filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang telah ada
menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan
yang nyata.
• Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan
menjadi ilmu pendidikan (pedagogik).
8
Pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan
problematika pendidikan dan menyusun teori- teori pendidikannya, disamping
menggunakan metode- metode ilmiah lainnya. Sementara itu dengan filsafat,
sebagi pandangan tertentu terhadap sesuatu obyek, misalnya filsafat
idelisme, realisme, materialisme dan sebaginya, akan mewarnai pula
pandangan ahli pendidikan tersebut dalam teori- teori pendidikan yang
dikembangkannya. Aliran filsafat tertentu terhadap teori- teori pendidikan
yang di kembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut. Dengan kata lain, teori
- teori dan pandangan- pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan
oleh fillosof, tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan
dan airan filsafat yang dianutnya.
2. Filsafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan
dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan
nyata.artinya mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan
yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek
kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga
berkembang dalam masyarakat. Di samping itu, adalah merupakan kenyataan
bahwa setiap masyarakat hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-
sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya
akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di sinilah letak fungsi
filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori
pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori pendidikan tersebut, yang
sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan pandangan hidup dari
masyarakat.
9
yang meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi
pendidikan, metodologi pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola
akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat dan
Negara.
BAB 2
PENUTUP
10
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan
menjadi ilmu pendidikan (pedagogik).
DAFTAR PUSAKA
https://aldomarung.blogspot.com/2018/12/hubungan-filsafat-dengan-
filsafat.html
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut-
pakar/
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/elafkar/article/view/1588
https://aldomarung.blogspot.com/2018/12/hubungan-filsafat-dengan-
11
filsafat.html
https://www.kompasiana.com/kornelisjamanuna/61051ded1525106e31466
4f2/dampak-positif-dan-negatif-terhadap-pengaruh-filsafat
12