FILSAFAT PENDIDIKAN
Di Susun Oleh :
A1H023005
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Filsafat Pendidikan ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai apa itu pengertian filsafat pendidikan, filsafat pendidikan
sebagai sistem, substansi filsafat pendidikan dan hubungan antara filsafat dan filsafat
pendidikan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Abstark................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
3.1 Kesimpulan......................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................15
Daftar Pustaka...................................................................................................................17
ii
ABSTRAK
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup berpikir dan selalu berusaha
untuk mengetahui segala sesuatu, tidak mau menerima begitu saja apa adanya sesuatu
itu, selalu ingin tahu apa yang ada dibalik yang dilihat dan diamati. Segala sesuatu
yang dilihatnya, dialaminya, dan gejala yang terjadi di lingkungannya selalu
dipertanyakan dan dianalisis atau dikaji. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk
berfilsafat yaitu keheranan, kesangsian, dan kesadaran atas keterbatasan. Berfilsafat
kerap kali didorong untuk mengetahui apa yang telah tahu dan apa yang belum tahu,
berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam
kemestaan yang seakan tak terbatas.
1
lain sebagainya, umat manusia lebih dulu memfikirkan dengan bertanya tentang
berbagai hakikat apa yang mereka lihat.
Dan jawaban mereka itulah yang nanti akan kita sebut sebagai sebuah jawaban
filsafat. Kegiatan manusia yang memiliki tingkat tertinggi adalah filsafat yang
merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin
bagi manusia.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai ke
akar-akarnya mengenal pendidikan. (Sutisna Oteng,1990). Ada beberapa pendapat dari
para ahli tentang Filsafat pendidikan diantaranya sebagai berikut:
1. Al- syaibany
Filsafat pendidikan adalah aktivitas fikiran yang teratur yang menjadikan filasafat
tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses
pendidikan.
2. Jhon dewey
Filasafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental, baik yang menyangkut daya fikir ( intelektual) maupun daya
perasaan( emosional), menuju tabiat manusia.
3. Imam barnadid
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam bidasng pendidikan baginya filsafat pendidikan
merupakan aplikasi suatu analaisis filosofis terhadap bidang pendidikan.
4. Brubachen
Filsafat penddikan adalah seperti menaruh sebuah kereta didepan seekor kuda, dan
filsafat dipandang sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat
pendidikan berdiri secara bebas memperoeh keuntungan karena mempunyai kaitan
dengan filsafat umum.
3
5. Randal curren
Filsafat pendidikan adalah penerapan serangkaian keyakinan-keyakinan filsafat dalam
praktik pendidikan
1. Menginspirasikan
2. Menganalisis
3. Mempreskriptifkan
4. Menginvestigasi
7
peduli terhadap konteks lingkungannya.Dari kedua pendapat diatas jelaslah system itu
memiliki struktur yang teratur.Sistem terdiri dari beberapa subsistem,setip subsistem
mungkin terdiri dari beberapa sub-subsistem,selanjutnya setiap sub-subsistem,begitu
seterusnya sampai bagian itu tidak dapat dibagi lagi yang disebut komponen.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan ciri-ciri sebuah system sebagai berikut:
8
Sistem itu adalah sebagai suatu strategi,cara berpikir,atau model berpikir.Ini
berarti ada model berpikir system dan adapula model berpikir nonsistem.Melaksanakan
pendidikan agama secara system akan menekankan pada semua aspeknya secara
berimbang seperti pemahaman,hafalan,penghayatan,tindakan sehari-hari pergaulan di
masyarakat dan sebagainya.Tetapi bila melaksanakan dengan nonsistem mungkin akan
menekankan tentang tata cara sembahyang saja.Secara konsep berpikir secara system
dipandang lebih baik daripada secara nonsistem dalam melaksankan atau
menyelesaikan masalah tertentu(Sidi Gajalba,1973:89).
9
inkorpatif terhadap filsafat atau filsafat pendidikan yang berasal dari luar perlu
dikembangkan. Dengan mempelajari filsafat dan filsafat pendidikandari luar pad
hakekatnya adalah upaya untuk memperkaya atau meperkuat substansi dari pada
filsafat pendidikan telah berada pada peringkat lanjut. Roh dan Jiwa Undang-Undang
Dasar 1945 harus mendaqsari landasan praksis dan praktik pendidikan. Dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah dijelaskan nyata arah dan tujuan
pendidikan yakni : untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Harapan ini didukung oleh
batang tubuh dan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa
pemerintah akan melaksanakan pendidikan bermutu bagi setiap warga negara dan
setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan minimal sampai pada tingkat
pendidikan dasar. Tujuaan pendidikan semakin diperjelas dan dipertegas substansi dan
arahnyayakni menjadikan manusia yang cerdas, berbudi luhur berakhlak mulia dan
lainnya.
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai
bagian dari fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu
mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar pendidikan.Pendidikan di Indonesia
teraktualisasi dengan berdasar pada praksis dan praktik.Praksis sebagai acuan yang
didasarkan pada landasan yang tersusun dalam bentuk kebijakan dalam pelaksanaan
pendidikan.Hal ini sekaligus sebagai acuan yang harus dipedomi dalam praktek
pelaksanaan pendidikan.Pancasial dan UUD 1945 dan undang-undang pendidikan
merupakan dasar atau landasan terhadap pelaksanaan pendidikan.Hal ini menjadikan
pancasila ,atau khususnya filsafat pancasila mempunyai kedudukan sentral dalam
wawasan kependidikan,dan nilai-nilai serta norma-norma pancasila dan UUD 1945 itu
melingkupi pendidikan secara keseluruhan,baik itu mengenai toeri maupun mengenai
praktek pendidikan(Edward Purba dan Yusnadi.2015:14)
10
2.4 Hubungan Filsafat Dengan Filsafat Pendidikan
Artinya bahwa filsafat mencakup nilai yang dijunjung dan merupakan pedoman
perbuatan.Baik pedoman perbuatan ini dilaksanakan dalam sikap sehari-hari maupun
dalam hal mendidik.Jadi,bila nilai-nilai yang dimiliki itu betul-betul merupakan
kepercayaan yang vital,maka nilai-nilai itulah yang dijadikan dasar dan pedoman bagi
segala perbuatan termasuk mendidik.Dengan kata lain perbuatan mendidik merupakan
realisasai dari nilai-nilai yang dimilikinya.
11
Bagan skematis
Metafisika
12
Filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengenai realita, maka dikupaslahantara
lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi
landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidik. Disamping itu,
pengalaman pendidik dalam menuntut pertumbuhan dan perkembangan anak akan
berhubungan dan berkenalan dengan realita.
Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat
pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja.
2. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus,
mempersatukan dan mengkoordinasikannya
3. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut
pandangannya berlainan (Burhanuddin Salam,2011:66)
13
itu filsafat pendidikan dapat diharapkan merupakan bekal untuk meninjau
pendidikan beserta masalah-masalahnya secara kritis.
3. Dapat terpenuhi tuntutan intelektual dan akademik dengan landasan asas bahwa
berfilsafat adalah berfikir logis yang nuntut teratur dan kritis, maka berfilsafat
pendidikan mempunyai kemampuan semacam itu.
1. Filsafat alam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh
para ahli.
2. Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut
aliran filsafat tertentu yang memilki relevansi dengan kebutuhan yang nyata.
3. Filsafat dalam hal ini filsafat pendidikan,mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam mengembangkan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan(Jalaluddin,1997:23).
Dari penjelasan tersebut bahwa ada kaitan yang sangat kuat antara filsafta dan
filsafat pendidikan bahwa filsafat merupakan segi pemikirannya dan filsafat pendidikan
merupakan segi dinamisnya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan
objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja.
Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan
dan mengkoordinasikannya
Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut
pandangannya berlainan. Hubungan antara filsafat dan pendidikan terkait dengan
persoalan logika, yaitu: logika formal yang dibangun atas prinsif koherensi, dan logika
dialektis dibangun atas prinsip menerima dan membolehkan kontradiksi. Hubungan
interakif antara filsafat dan pendidikan berlangsung dalam lingkaran kultural dan pada
akhirnya menghasilkan apa yang disebut dengan filsafat pendidikan.
3.2 Saran
Menyadari peran penting pendidikan, maka langkah pertama yang harus dilakukan
adalah memahami terlebih dahulu filsafat dan hakikat filsafat pendidikan.Pemahaman
tersebut akan menyebabkan kita memahami peran,mendudukkannya,dan menilai
pendidikan secara proporsional.
16
DAFTAR PUSTAKA
17