Anda di halaman 1dari 12

1

MAKALAH
LANDASAN FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah
Landasan Pendidikan
Dosen Pengampu : Sulis Anjarwati, S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

No Nama NIM
1. Inka Nur Fadilah 2384202002

2. Kamelia Nisrina 2384202015

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG
2023
2

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya sehingga makalah dengan judul Landasan Filsafat Dalam Pendidikan ini dapat
tersusun hingga selesai.

Kami ucapkan terimakasih kepada ibu Sulis Anjarwati S.Pd.,M.Pd. yang telah
membimbing dan mengajarkan kami sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan baik
dan lancar.

Adapun pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Landasan Pendidikan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca.

Seputih Banyak, Oktober 2023

Kelompok 4
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I ................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
C. Tujuan ....................................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 5
A. Landasan Pendidikan ................................................................................................ 5
B. Landasan Filsafat ....................................................................................................... 5
C. Definisi Filsafat .......................................................................................................... 6
D. Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu Pendidikan .......................... 9
BAB III ............................................................................................................................ 11
PENUTUP ....................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 12
4

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan modern ini, filsafat diartikan sebagai ilmu yang mencari hakikat
sesuatu, berupaya melakukan penafsiran atas pengalaman manusia dan merupakan suatu upaya
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam berbagai bidang kehidupan
manusia.

Pada prinsipnya, konsep filsafat adalah menempatkan suatu kebenaran berdasarkan


kemampuan nalar manusia, yang merupakan tolak ukur suatu peristiwa yang terjadi sebelum
dan sesudahnya.

Landasan pendidikan merupakan salah satu kajian yang dikembangkan berkaitan


dengan dunia pendidikan. Adapun cakupan landasan pendidikan adalah landasan hukum,
landasan filsafat, landasan sejarah, landasan sosial budaya, landasan psikologi, dan landasan
ekonomi. Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah landasan filsafat.

Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam mengenai
pendidikan. Ada berbagai aliran filsafat pendidikan, antara lain Idealisme, Realisme,
Pragmatisme, dan lain-lain. Bangsa Indonesia sesungguhnya meiliki filsafat pendidikan nasioal
tersendiri yaitu filsafat pendidikan yang berdasarkan Pancasila. Filsafat sangat berperan
penting dalam dunia pendidikan yaitu memberikan sebuah kerangka acuan, bidang filsafat
pendidikan yang diharapkan oleh suatu masyarakat atau bangsa. Oleh karena itu, filsafat
pendidikan pada suatu negara menjadi sebuah anutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan landasan pendidikan?

2. Apa itu filsafat?

3. Apa peranan filsafat pendidikan dalam pengembangan ilmu pendidikan?

C. Tujuan
1. Agar para pembaca mengetahui apa itu landasan pendidikan.

2. Agar para pembaca memahami definisi filsafat.

3. Agar para pembaca mengetahui peranan filsafat pendidikan dalam pengembangan ilmu
pendidikan.
5

BAB II

PEMBAHASAN
A. Landasan Pendidikan
Ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia landasan mempunyai arti sebagai alas,
fondasi dasar atau tumpuan, landasan adalah suatu alas pijakan atau dasar pijakan dari suatu
hal, atau suatu titik tolak dari sesuatu hal atau sesuatu pondasi tempat berdirinya sesuatu hal
(Syarifudin, 2012 : lima).

Landasan pendidikan adalah dasar berpijak dan arah bagi pendidikan sebagai wahana
pengembangan manusia dan masyarakat. (Sulistiono, 2011 :52). Walaupun pendidikan itu
universal, bagi suatu masyarakat pendidikan akan diselengarakan filsafat atau pandangan hidup
serta berlangsung dalam latar belakang sosial budaya pada masyarakat tersebut. Menurut sifat
wujudnya landasan dibedakan menjadi dua jenis yaitu: Landasan yang bersifat material dan
Landasan yang bersifat konseptual.

B. Landasan Filsafat
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan
kebenaran filsafat adalah kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya
ditinjau dari segi yang biasa diamati hanya sebagian kecil saja.

Dalam garis besarnya ada empat cabang filsafat yaitu Metafisika, Epistemologi, Logika,
dan Etika, dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut:

1. Metafisika adalah filsafat yang meninjau tentang hakikat segala sesuatu yang terdapat di
alam ini. Dalam kaitannya dengan manusia, ada dua pandangan yaitu:

a. Manusia pada hakikatnya adalah spiritual. Yang ada adalah jiwa atau roh, yang lain
adalah semu. Pendidikan berkewajiban membebaskan jiwa dari ikatan semu.
Pendidikan adalah untuk mengaktualisasi diri. Pandangan ini dianut oleh kaum
idealis, skolastik, dan beberapa realis.

b. Manusia adalah organisme materi. Pandangan ini dianut kaum naturalis, materialis,
eksperimental, pragmatis, dan beberapa realism. Pendidikan adalah untuk hidup.
Pendidikan berkewajiban membuat kehidupan manusia menjadi menyenangkan.

2. Epistemologi ialah filsafat yang membahas tentang pegetahuan dan kebenaran.

Ada lima sumber pengetahuan yaitu:


6

1) Otoritas, yang terdapat dalam ensiklopedi.

2) Common sense, yang ada pada adat dan tradisi.

3) Intuisi, yang berkaitan dengan perasaan.

4) Pikiran, untuk menyimpulkan hasil pengalaman.

5) Pengalaman yang terkontrol untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah.

Dalam filsfat terdapat 4 teori kebenaran yaitu :

1) Koheren, sesuatu yang akan benar bila konsisiten dengan kebenaran umum.

2) Koresponden, sesuatu akan benar bila ia tepat dengan fakta yang dijlaskan.

3) Pragmatisme, suatu dipandang benar bila konsekuensinya bermanfaat bagi


kehidupan.

4) Skeptitisme, kebenaran dicari secara ilmiah dan tidak ada kebenaran yang lengkap.

3. Logika ialah filsafat yang membahas tentang cara manusia berpikir dengan benar. Dengan
memahami filsafat logika diharapkan manusia bisa berpikir dengan mengemukakan
pendapatnya secara tepat dan benar.

4. Etika adalah filsafat yang menguraikan tentang perilaku manusia mengenai nilai dan
norma masyarakat serta ajaran agama menjadi pokok pikiran dalam filsafat ini. Filsafat etika
sangat besar mempengaruhi pendidikan sebab tujuan pendidikan untuk mengembangkan
perilaku manusia, antara lain afeksi peserta didik. (Made Pidarta, 1997 : 77-78).

C. Definisi Filsafat
Istilah filsafat berasal dari bahasa yunani kuno yaitu philein atau philos yang berarti cinta
atau sahabat, dan sophia atau sophos yang berarti kebijaksanaan atau pengetahuan. Sedangkan,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filsafat adalah hasil
akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-
dalamnya.

Berikut beberapa pengertian filsafat menurut beberapa ahli, yaitu:

1. Plato: Pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Filsafat
tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
7

2. Aristoteles: Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung
di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.

3. Francis Bacon: Filsafat adalah induk agung dari ilmu-ilmu, dan filsafat menangani semua
pengetahuan sebagai bidangnya.

4. Al Farabi: Filsafat adalah ilmu tentang alam maujud bagaimana hakikat sebenarnya.

5. Cicero (106-43 SM): Filsafat adalah “ibu” dari semua seni (The mother of all the arts).
Cicero juga mendefinisikan filsafat sebagai art vitae (seni kehidupan).

6. Johann Gotlich Fickte (1762-1814): Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-
ilmu), yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan suatu bidang atau
jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari
kebenaran dari seluruh kenyataan.

7. Immanuel Kant (1724-1804): Filsafat adalah ilmu pngetahuan yang menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan:

a. Apakah yang dapat kita kerjakan? (jawabannya Metafisika)

b. Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (jawabannya Etika)

c. Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya Agama)

d. Apakah yang dinamakan manusia? (jawabannya Antropologi)

Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-
masalah pendidikan. Filsafat merupakan perangkat nilai-nilai yang melandasi dan
membimbing kearah pencapaian tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, filsafat yang dianut oleh
perorangan akan sangat mempengaruhi tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

Falsafah yang dianut oleh suatu Negara bagaimanapun akan mewarnai tujuan pendidikan
di Negara tersebut. Dengan demikian, tujuan pendidikan suatu Negara akan berbeda dengan
Negara lainnya, disesuaikan dengan falsafah yang dianut oleh negara-negara tersebut. Tujuan
pendidikan pada dasarnya merupakan rumusan yang komprehemsif mengenai apa yang
seharusnya dicapai. Tujuan itu memuat pernyataan-pernyataan (statement) mengenai berbagai
kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa selaras dengan sistem nilai dan falsafah
yang dianut. Hal ini menunjukan adanya keterkaitan yang sangat erat antara filsafat yang dianut
dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan.
8

Filsafat pada awalnya mempersoalkan siapa manusia itu. Kajian terhadap persoalan ini
menelusuri hakekat manusia sehingga muncul beberapa asumsi tentang manusia. Misalnya,
manusia adalah makhluk religi, makhluk sosial, makhluk yang berbudaya, dan sebagainya.
Dari telaah tersebut filsafat mencoba menelaah tiga pokok persoalan yaitu hakekat benar-salah
(logika/ilmu), hakekat baik - buruk (etika), dan hakekat indah - tidak indah (estetika). Pada
dasarnya, pandangan hidup manusia mencakup ketiga aspek tersebut, sehingga ketiga aspek
tersebut sangat diperlukan dalam pendidikan, terutama dalam menentukan arah dan tujuan
pendidikan.

Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab atau aliran-aliran, seperti materialisme,


idealisme, realisme, pragmatisme, dan lain-lain. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan
dari filsafat, sedangkan filsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam filsafat pendidikan pun
kita akan temukan berbagai aliran, sekurang-kurangnya sebanyak aliran filsafat itu sendiri.

Brubacher (1950) mengelompokkan filsafat dalam pendidikan pada dua kelompok besar, yaitu
filsafat Konservatif dan Progressif.

a. Filsafat Pendidikan “Konservatif”

Filsafat konservatif didasari oleh filsafat idealisme, realisme, humanisme (humanisme


rasional), dan supernaturalisme atau realisme religius.

b. Filsafat Pendidikan “Progressif”

Filsafat progressif didukung oleh filsafat pragmatisme dari John Dewey, dan Romantic
Naturalisme dan Roousseau. Filsafat-filsafat tersebut melahirkan filsafat pendidikan
Esensialisme, Perenialisme, Progressivisme dan Rekonstruksionisme.

1) Esensialisme

Esensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang
mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Esensialisme didukung oleh
idealisme modern yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam semesta
tempat manusia berada. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak
pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan
dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
9

2) Perenialisme

Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua
puluh. Perenialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi, kekal atau selalu.
Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif.

Menurut Pandangan perenialis, pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat


perhatiannya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh. Perenialisme
memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan
manusia sekarang seperti dalam kebudayaan ideal.

3) Progressivisme

Progressivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut
progressivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pernah sampai pada yang
paling ekstrim, serta pluralistis. Menurut progressivisme, nilai berkembang terus karena
adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan
dalam kebudayaan. Filsafat progressivisme menempatkan manusia sebagai makhluk
biologis yang utuh dan menghormati harkat dan martabat manusia sebagai pelaku
(subyek) di dalam hidupnya.

4) Rekonstruksionisme

Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progressivisme. Gerakan ini


lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan
melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang.
Rekonstruksionisme ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan
adil.

D. Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu Pendidikan


Tujuan filsafat pendidikan adalah memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan
proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang
kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik
pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi
kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan
dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan.
10

Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan


Negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan
tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari
teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi
atau ilmu mengajar materi subjek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada
diri peserta didik.
11

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran
ilmu yang sifatnya realtif. Karena kebenaran ilmu yang hanya ditinjau dari segi yang dapat
diamati oleh manusia saja. Filsafat menjadi sumber dari segala kegiatan manusia atau
mewarnai semua aktivitas warga negara dari suatu bangsa.

Hubungan antara filsafat dan pendidikan terkait dengan persoalan logika, yaitu: logika
formal dan logika dialektis. Hubungan interaktif anatara filsafat dan pendidikan berlangsung
dalam lingkungan dan pada akhirnya menghasilkan yang disebut dengan filsafat pendidikan.

Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai
keakar-akarnya mengenai pendidian. Filsafat merupakan perangkat nilai-nilai yang melandasi
dan membimbing kearah pencapaian tujuan pendidikan.

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan. Besar harapan kami,
makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan maupun bahasan yang kami sajikan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun
menjadi lebih baik bagi dimasa yang akan datang.
12

DAFTAR PUSTAKA
Djamaluddin, A. 2014. Filsafat Pendidikan. Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam.

Kristiawan, M. 2016. Filsafat Pendidikan; The Choice Is Yours. Jogjakarta: Valia Pustaka
Jogjakarta

Nurhuda. 2022. Landasan Pendidikan. Malang: Ahlimedia Press.

Rohmadi, A. 2011. Landasan Filsafat dalam Pendidikan.


http://www.kompasania.com/ariesrohmadi/55009046a33311597351125f/landasan-filsafat-
dalam-pendidikan?page=5&page_images=1

Anda mungkin juga menyukai