PENDIDIKAN
Disusun oleh:
KELAS 2B
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Ismah, S.Ag., M.Pd. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Landasan Kependidikan yang telah membantu memberikan arahan dan
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan karena
keterbatasan saya. Maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
Safitri Dwi A
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1. Latar Belakang.........................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
3. Tujuan Makalah.......................................................................................................................5
BAB II LANDASAN FILSAFAT PENDIDIKAN.........................................................................6
1. Pengertian Filsafat Pendidikan.................................................................................................6
2. Peran Filsafat Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan..................................................................7
3. Prinsip-prinsip Filsafat Pendidikan..........................................................................................8
BAB III ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN................................................................................11
1. Aliran Pendidikan Naturalisme..............................................................................................11
2. Aliran Pendidikan Progresivisme...........................................................................................12
3. Aliran Pendidikan Rekontruksionisme..................................................................................13
4. Aliran Pendidikan Perenialisme.............................................................................................14
5. Aliran Pendidikan Idealisme..................................................................................................14
KESIMPULAN..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai sifat yang normatif, maka dari itu dalam pendidikan diperlukan
asumsu yang bersifat normatif pula. Asumsi-asumsi yang bersifat normatif tersebut antara lain
bisa bersumber dari filsafat. Landasan Filsafat Pendidikan juga mempunyai sifat yang normatif
dan juga preskriptif, dengan begitu dapat memberitahu petunjuk tentang bagaimana seharusnya
yang ada didalam pendidikan atau bisa dikatakan cita-cita dalam pendidikan.
Pendidikan tidak cukup dipahami melalui pendekatan ilmiah yang bersifat parsial dan
deskriptif saja, tetapi juga dipandang melalui holistik, dan hal tersebut dapat diwujudkan melalui
pendekatan filosofis. Ada berbagai aliran filsafat pendidikan yaitu idealisme, realisme,
konsep tentang pendidikan yang akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam praktek
pendidikan, untuk memahami pengertian filsafat, pengertian landasan filosofis pendidikan dan
konsep landasan filosofis pendidikan menurut berbagai aliran filsafat. Adapun aliran filsafat
yang secara khusus akan ditelaah dalam tulisan ini adalah filsafat pendidikan idealisme.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Filsafat Pendidikan?
3. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu Filsafat Pendidikan
2. Untuk mengetahui dan memahami apa saja peran dari Filsafat Pendidikan
rasio(berpikir). Tetapi tidak semua proses berpikir bisa disebut filsafat. Manusia yang berpikir
dapat dilihat dari kehidupannya sehari-hari. Filsafat juga merupakan ilmu tertua yang menjadi
induk ilmu pengetahuan lainnya. Filsafat menjawab semua persoalan tentang hidup dan
kehidupan yang kesimpulannya bersifat hakiki yaitu mengenai manusia, tuhan, ekonomi, sosial,
Dalam kalimat yang sederhana dan umum, Pendidikan yaitu sebagai usaha manusia untuk
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha yang dilakukan
untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut, serta mewariskan pada generasi
berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses
pendidikan.
Landasan Filosofis Pendidikan dibahas oleh cabang khusus filsafat yaitu Filsafat
perhatian pada masalah dan solusinya dalam dunia pendidikan. Filsafat Pendidikan mengarahkan
pendidikan supaya berfungsi sebagai pendidikan dan juga memecahkan masalah serta
proses pembelajaran yang ideal. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni
menyatakan tujuan pendidikan Negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat
dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Filsafat Pendidikan juga mempunyai fungsi
untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan.
Bagi filsafat pendidikan berkepentingan untuk membangun filsafat hidup agar bisa
dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan untuk selanjutnya, kehidupan
sehari-hari tersebut selalu dalam keteraturan. Jadi untuk pendidikan, filsafat memberikan
sumbangan berupa kesadaran menyeluruh tentang asalmula, eksistensi, dan tujuan kehidupan
manusia.
Bagi guru dan pendidik pada umumnya, filsafat pendidikan itu sangat perlu karena
tindakan-tindakannya mendidik dan mengajar akan selalu dipengaruhi oleh filsafat hidupnya dan
oleh filsafat pendidikan yang dianutnya. Filsafat pendidikan akan memberi arah kepada
Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik (guru).
Hal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM).
Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan meraba-raba,
Peran filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru mengetahui hakikat
manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk
mengetahui tujuan pendidikan. Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus
diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara
menyampaikan pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memahami yang harus
diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena
pengetahuan tersebut.
Penerapan filsafat pendidikan di dalam sekolah merupakan faktor yang ikut menentukan
dan membantu para pelaku pendidikan tersebut. Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat
diterapkan dalam penentuan kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau
pendidik juga anak didiknya. Adanya berbagai aliran dalam filsafat pendidikan juga
menyebabkan berbeda-bedanya kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan guru dan siswa
unsur yaitu Manusia mengetahui dirinya dan dunianya, Manusia dalam hidup komunitas dan
1. Humanisme: Menempatkan manusia sebagai pusat perhatian dalam pendidikan. Prinsip ini
mengakui nilai-nilai, potensi, dan hak-hak individu serta mempromosikan pengembangan penuh
2. Progresivisme: Menekankan pada proses pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan relevan
dengan kehidupan nyata. Prinsip ini menganggap pendidikan sebagai pengalaman sosial yang
berpusat pada siswa, di mana mereka berperan aktif dalam pembangunan pengetahuan mereka
3. Essentialisme: Menekankan pada pengetahuan dan keterampilan inti yang dianggap penting
bagi semua siswa. Prinsip ini berfokus pada pengajaran disiplin ilmu, standar akademik yang
tinggi, dan penguasaan materi dasar yang luas sebagai fondasi yang diperlukan untuk
4. Perennialisme: Menganjurkan pendidikan yang berpusat pada nilai-nilai abadi dan universal
yang relevan sepanjang masa. Prinsip ini mengakui pentingnya pembelajaran tentang pemikiran
klasik dan ide-ide fundamental yang terus berlaku dalam budaya dan masyarakat.
melalui interaksi aktif antara siswa dan lingkungan mereka. Prinsip ini menganggap siswa
sebagai pembangun pengetahuan yang aktif dan percaya bahwa pembelajaran terjadi melalui
6. Holisme: Mengakui hubungan yang kompleks antara aspek fisik, emosional, intelektual, dan
spiritual dalam pendidikan. Prinsip ini menekankan pentingnya memandang siswa secara
budaya, dan historis siswa. Prinsip ini menekankan pentingnya menyelaraskan kurikulum dan
metode pembelajaran dengan lingkungan dan kebutuhan siswa agar menjadi relevan dan
9. Kritisisme: Mendorong siswa untuk mengembangkan pemikiran kritis dan analitis. Prinsip ini
informasi serta membangun pemahaman yang lebih mendalam melalui proses pemikiran kritis.
10. Kolaborasi: Mendorong kerja sama dan interaksi sosial antara siswa. Prinsip ini mengakui
pentingnya kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, dan bekerja dalam tim sebagai bagian
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
dan lingkungan alami dalam proses pembelajaran. Naturalisme dalam pendidikan berakar pada
pandangan bahwa manusia adalah bagian dari alam dan interaksi dengan alam adalah esensial
pengamatan, eksplorasi, dan interaksi dengan alam. Lingkungan alami seperti hutan, sungai,
taman, atau kebun dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang penting. Naturalisme
menekankan pembelajaran yang aktif, pengalaman langsung, dan interaksi dengan alam sebagai
pemikiran kritis, kreativitas, dan penghargaan terhadap alam. Namun, perlu diingat bahwa
pendekatan ini juga harus seimbang dengan pembelajaran konsep dan pengetahuan akademik
instrumentalisme, karena aliran ini beranggapan bahwa potensi atau kemampuan intelegensi
manusia sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan, dan untuk mengembangkan kepribadian.
Dinamakan eksperimental atau empirik karena aliran tersebut menyadari dan mempraktekkan
asas eksperimen untuk menguji kebenaran suatu teori. Progresivisme dinamakan juga
environmentalisme karena aliran ini menganggap bahwa lingkungan hidup ini mempengaruhi
Progresivisme merupakan teori yang mucul dalam reaksi terhadap pendidikan tradisional
yang selalu menekankan kepada metode formal pengajaran. Pada dasarnya teori ini menekankan
beberapa prinsip, antara lain; 1) Proses pendidikan berawal dan berakhir pada peserta didik; 2)
Peserta didik adalah sesuatu yang aktif, bukan pasif; 3) Peran guru hanya sebagai fasilitator,
pembimbing, dan pengarah; 4) Sekolah harus menciptakan iklim yang bersifat kooperatif dan
demokratif; 5) Aktifitas pembelajaran lebih focus pada pemecahan masalah bukan untuk
bersifat eksperimental, dan adanya rencana serta susunan langkah yang teratur. Dalam
prakteknya, progresivisme merupakan aliran pendidikan yang berpusat pada siswa. Secara lebih
spesifik, proses pembelajaran penekanan lebih besar diarahkan pada kreativitas, aktivitas, belajar
naturalistik, hasil belajar dunia nyata (empiris), dan pengalaman teman sebaya
“Re” yang berarti kembali dan “konstruk” yang berarti menyusun. Bila kedua kata tersebut
merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak
modern, serta berupaya mencari kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata
kehidupan manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya. Maka, proses dan lembaga
pendidikan dalam pandangan rekonstruksionisme perlu merombak tata susunan lama dan
yang menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. Dalam konteks
pendidikan, aliran ini bertujuan hendak membina suatu konsensus yang paling luas dan paling
mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia, dengan merombak
kembali tata susunan pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan yang sama sekali baru.
progresif yang mengatakan bahwa perubahan itu merupakan sesuatu yang baru. Pandangan lain
juga terdapat pandangan yang mengatakan bahwa kehidupan dewasa dipenuhi dengan huru-hara,
ketidakadilan, ketidakpastian, kekacauan, yang berkaitan dengan kehidupan sosial, moral, dan
Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa kalangan perenialis sebenarnya melihat
kehidupan inilebih mundur kebelakangdengan memakai nilai-nilai atau norma pada abad
pertengahan zaman Yunani kuno. Alasannya adalah karena nilai-nilai ataupun norma tersebut
merupakan pondasi hidup yang sangat kuat. Sehingga peradaban Yunani kuno pada abad
pertengahan merupakan pondasi dasar budaya berbagai bangsa dari waktu ke waktu.
ideas) dan untuk doktrin epistemologis Rene Descartes dan John Locke yang menyatakan bahwa
ide yang dalam doktrin ini berarti objek pemahaman manusia bersifat subjektif dan dimiliki
secara pribadi.
Idealisme adalah sistem filsafat yang menekankan pentingnya keunggulanpikiran (mind),
roh (soul) atau jiwa (spirit)dari pada hal-hal yang bersifat kebendaanatau material. Pandangan-
pandangan umumyang disepakati oleh para filsuf idealisme,yaitu: Jiwa (soul) manusia adalah
unsur yang paling penting dalam kehidupanmanusia dan hakikat akhir alam semestayang pada
Idealisme juga mengindentifikasibahwa hakikat nyata dunia adalah berupa ide yang
sifatnya rohani atau juga disebut intelegensi. Termasuk dalam paham idealisme ini adalah paham
adalah spiritual dan rohaniah, meskipun pada kenyataannya ada realita yang bersifat fisik tetapi
aliran-aliran pendidikan yang berperan penting dalam membentuk pendekatan dan praktik
prinsip, dan nilai-nilai yang mendasari pendidikan. Ini membantu dalam membentuk pandangan
berbagai pendekatan pendidikan yang dapat diadopsi. Setiap aliran memiliki karakteristik dan
filosofi dasar yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk mencapai hasil pendidikan yang
pendidikan memberikan pandangan yang lebih luas tentang pendidikan sebagai disiplin ilmu.
dalam mengembangkan pendekatan yang sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai yang diinginkan
pentingnya mengadopsi pendekatan yang berpusat pada siswa, memahami keunikan dan
perbedaan individu siswa, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan siswa
Dengan pemahaman yang mendalam tentang landasan filsafat pendidikan dan aliran-
aliran pendidikan, pendidik dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa, memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna, dan mempersiapkan
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health, 1(1), 34-35.
Pustaka Jogjakarta.
Sinambela, P. N., & dkk. (2022). Teori Belajar dan Aliran-aliran Pendidikan. Banten;
Mubin, Ali. (2019). Refleksi Pendidikan Filsafat Idealisme. Jurnal Pemikiran dan